• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Panduan pertanyaan mendalam

Nama : Usia : Status :

1. Sudah berapa lama anda tingga di Desa Jangglengan? 2. Kapan smartphone mulai dikenal oleh masyarakat desa?

3. Bagaimana pandangan anda dalam aspek perkembangan teknologi di pedesaan terkait smartphone saat ini?

4. Bagaimana pandangan anda terkait pengguna smartphone di Desa Jangglengan saat ini?

5. Menurut anda apakah smartphone lebih banyak memiliki manfaat negatif atau positif? mengapa?

6. Menurut anda apakah fasilitas yang ada di desa saat ini sudah mendukung remaja desa untuk akses terhadap smartphone?

7. Apakah perlu orang tua atau keluarga juga menggunakan smartphone? 8. Adakah perbedaan antara remaja yang orangtuanya aktif menggunakan

smartphone dengan remaja yang orangtuanya tidak aktif dalam menggunakan smartphone?

9. Bagaimana pendapat anda terkait pergaulan anak saat ini, apakah

smartphone berperan penting dalam perkembangan lingkungan sosial remaja?

10.Adakah program desa yang berkaitan dengan smartphone? Atau sangat memerlukan smartphone dalam perkembangannya?

11.Bagaimana pandangan anda terkait hubungan kedekatan antar remaja desa sejak adanya smartphone?

12.Pernahkan anda menemukan kasus remaja desa yang menyimpang dari norma dan nilai yang ada di desa, yang diakibatkan oleh smartphone? 13.Apakah dengan adanya smartphone remaja desa lebih antusias memajukan

Desa Jangglengan?

14.Apakah menurut anda remaja lebih banyak menggunakan smartphone untuk kegiatan produktif atau konsumtif?

15.Apakah remaja dengan menggunakan smartphone lebih aktif di masyarakat atau pasif? Seperti mengikuti kegiatan gotong royong desa atau kegiatan lainnya?

16.Apakah dengan adanya smartphone remaja desa lebih tertarik pada pertanian? Jika iya apakah sudah ada tindakan nyata dari remaja atas hal tersebut?

17.Apakah ada dukungan tersendiri dari desa terkait perkembangan teknologi yang di Desa Jangglengan ini? jika ada sebutkan dan seperti apa gambaran dukungannya?

Lampiran 2 Hasil uji korelasi Pearson

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Motivasi 25,50 3,866 50

Perilaku_Info 30,30 3,965 50

Korelasi tingkat motivasi dengan perilaku memperoleh informasi Motivasi Perilaku_Info

Motivasi

Pearson Correlation 1 -,337*

Sig. (2-tailed) ,017

Sum of Squares and Cross-products 732,500 -253,500

Covariance 14,949 -5,173

N 50 50

Perilaku_Info

Pearson Correlation -,337* 1

Sig. (2-tailed) ,017

Sum of Squares and Cross-products -253,500 770,500

Covariance -5,173 15,724

N 50 50

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Motivasi 25,50 3,866 50

Perilaku_inter 30,28 3,326 50

Korelasi tingkat motivasi dengan perilaku melakukan interaksi sosial

Motivasi Perilaku_inter

Motivasi

Pearson Correlation 1 -,144

Sig. (2-tailed) ,317

Sum of Squares and Cross-products 732,500 -91,000

Covariance 14,949 -1,857

N 50 50

Perilaku_inter

Pearson Correlation -,144 1

Sig. (2-tailed) ,317

Sum of Squares and Cross-products -91,000 542,080

Covariance -1,857 11,063

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Motivasi 25,50 3,866 50

Perilaku_hibur 26,98 5,716 50

Korelasi tingkat motivasi dengan perilaku memperoleh hiburan

Motivasi Perilaku_hibur

Motivasi

Pearson Correlation 1 -,224

Sig. (2-tailed) ,118

Sum of Squares and Cross-products 732,500 -242,500

Covariance 14,949 -4,949

N 50 50

Perilaku_hibur

Pearson Correlation -,224 1

Sig. (2-tailed) ,118

Sum of Squares and Cross-products -242,500 1600,980

Covariance -4,949 32,673 N 50 50 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N SIKAP 89,34 9,264 50 Perilaku_Info 30,30 3,965 50

Korelasi sikap dengan perilaku memperoleh informasi

SIKAP Perilaku_Info

SIKAP

Pearson Correlation 1 ,535**

Sig. (2-tailed) ,000

Sum of Squares and Cross-products 4205,220 962,900

Covariance 85,821 19,651

N 50 50

Perilaku_Info

Pearson Correlation ,535** 1

Sig. (2-tailed) ,000

Sum of Squares and Cross-products 962,900 770,500

Covariance 19,651 15,724

N 50 50

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

SIKAP 89,34 9,264 50

Perilaku_inter 30,28 3,326 50

Korelasi sikap dengan perilaku melakukan interaksi sosial

SIKAP Perilaku_inter

SIKAP

Pearson Correlation 1 ,776**

Sig. (2-tailed) ,000

Sum of Squares and Cross-products 4205,220 1171,240

Covariance 85,821 23,903

N 50 50

Perilaku_inter

Pearson Correlation ,776** 1

Sig. (2-tailed) ,000

Sum of Squares and Cross-products 1171,240 542,080

Covariance 23,903 11,063

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

SIKAP 89,34 9,264 50

Perilaku_hibur 26,98 5,716 50

Korelasi sikap dengan perilaku memperoleh hiburan

SIKAP Perilaku_hibur

SIKAP

Pearson Correlation 1 ,510**

Sig. (2-tailed) ,000

Sum of Squares and Cross-products 4205,220 1322,340

Covariance 85,821 26,987

N 50 50

Perilaku_hibur

Pearson Correlation ,510** 1

Sig. (2-tailed) ,000

Sum of Squares and Cross-products 1322,340 1600,980

Covariance 26,987 32,673

N 50 50

Lampiran 3 Tulisan tematik Karakteristik Desa Jangglengan

Penduduk di Desa Jangglengan paling banyak berprofesi sebagai seorang petani, yang artinya keluarga petani menempati posisi tertinggi pada jumlah keseluruhan keluarga. Jumlah keseluruhan kepala keluarga (KK) di Desa Jangglengan ini adalah 817. Berdasarkan persentase kesejahteraan keluarga jumlah keluarga prasejahtera sebanyak 45,5 persen dari jumlah keluarga di Desa Jangglengan. Persentase keluarga sejahtera 1 sebesar 43,3 persen. Tingkat kesejahteraan keluarga menurut analisis DDK. Matapencaharian pokok penduduk Desa Jangglengan adalah petani dan buruh tani. Sektor pertanian adalah sektor matapencaharian utama keluarga petani di Desa Jangglengan, disamping itu juga keluarga petani ada yang memiliki sektor matapencaharian pendukung lainnya pada sektor industri dan kerajinan rumah. Sektor industri kecil dan kerajinan rumahtangga seperti penjahit, tukang kayu, tukang kue, tukang anyaman, dan pembuat tempe. Kepemilikan aset ekonomi berupa alat elektronik di keluarga petani sudah banyak seperti motor dan televisi. Di dalam kegiatan operasionalnya keluarga petani menggunakan motor dan sepeda. Lokasi lahan pertanian yang cukup dekat dengan rumah. Masalah kesejahteraan sosial keluarga petani di Desa Jangglengan ini tinggi pada jumlah anak, remaja, preman dan pengangguran, jumlah anak yang bekerja membantu keluarga untuk menghasilkan uang, dan jumlah janda pada setiap tahunnya.

Permasalahan kesejahteraan sosial remaja pedesaan terkait pengangguran memperoleh perhatian tersendiri dari pemerintah desa. Pendidikan yang dirasa mampu menjadi pendukung untuk memperoleh pekerjaan belum mampu memberikan pengaruh secara optimal. Pada Desa Jangglengan terdapat siklus yang unik apabila menjelang bulan besar agama dan perayaan lainnya seperti saat bulan ramadhan tiba. Pada sebulan sebelum ahri raya Desa Jangglengan akan menunjukkan kondisi yang sesungguhnya, kepadatan penduduk bertambah hampir dua kali lipat. Hal ini terjadi karena warga desa yang merantau kembali ke desa untuk melakukan puasa awal ramadhan di Kampung halaman, sedangkan pada saat hari raya tiba Desa Jangglengan akan sepi kembali. Penduduk yang merantau akan kembali ke tempat rantaunya. Hal ini dikarenakan siklus ekonomi yang akan meningkat berkli-lipat saat hari lebaran. Saat semua pedangan atau pekerja merayakan lebarana di Kampung halaman maka penduduk Desa Jangglengan yang merantauakan bekerja selepas sholat Id selesai.

Sebagaimana di ungkapkan oleh Bapak WGN (57 tahun), keluarga petani di Desa Jangglengan ini kalo semisal jadi janda kadang nekat merantau untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kalo tidak merantau biasanya anaknya juga ikut kerja membantu pereknomian keluarga bisananya kalo sudah besar kalo masih kecil dan gak sekolah karena biaya biasanya cuma maen dan ngaji di musollah. Pengangguran juga banyak, anak yang sudah lulus sekolah SMA atau pelayaran amerika kadang masih menganggur. Keadaan seperti ini membuat kembali lagi buat bertani dan bantu orangtua di sawah. Kadang anak juga akan merantau, bisa jadi buruh kontrak atau penjual jamu juga. Umumnya keluarga petani disini adalah perantau dulu buat berdagang jamu. Kalo hari raya disini sepi mbak karena semua perantau akan kembali ke tempat rantau, tapi kalo seminggu atau awal puasa disini rame karena orang yang merantau akan melaksanakan ramadhan pertama di sini.

Soalnya juga kalo hari lebaran atau seminggu sebelum lebaran orang yang merantau biasanya kembali ke tempat rantau lagi buat kerja. Kalo kerja di hari lebaran seperti dagang atau kerja jadi buruh ini gajinya bisa berkali-lipat dan itu jadi inceran perantau disini. Tapi setelah lebaran lewat sebulan biasanya balik lagi kesini buat silaturrahmi. Perantau disini yang kerjanya serabutan dan gak terikat kontrak, gak seperti dikantor-kantor mbak. Kebanyakan jadi pedagang jamu keliling atau gendong tapi ada juga yang sudah punya warung disana. Apalagi yang punya warung makan di daerah terminal atau stasiun pasti laris dan rame pembeli karena kalo lebaran kan jarang yang buka toko-toko mbak.

Tanah pertanian di Desa Jangglengan memiliki komoditas pangan yang dirasa cocok dan menguntungkan apabila ditanam pada tanah dengan karateristik yang kering dan susah aliran air karena irigasi air yang kurang tersedia dengan baik. Selain itu air untuk persawahan diperoleh melalui tadah hujan pada musim penghujan. Komoditas pangan tersebut adalah jagung, kacang tanah, padi, dan ubi kayu. Komoditas pangan dengan luas yang paling besar adalah padi, ubi kayu, kacang tanah, dan jagung. Sedangkan untuk hasil panen paling besar adalah padi, jagung, ubi kayu, dan kacang tanah. Keluarga petani di Desa Jangglengan ini memiliki kebudayaan dan nilai yang unik dalam mengelola dan memanen hasil pertanian. Pada saat musim tanam biasanya akan ada ritual atau slametan yang dilakukan sebelum menanam. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil tanam yang baik dan terhindar dari hama serta memiliki jumlah yang besar. Begitu juga dengan masa panen, ritual yang sama akan dilakukan untuk memperoleh berkah dari hasil yang di panen hari itu. Sebagaimana diungkapkan oleh Ibu SJM (56 tahun), kalo nanem biasane ada slametan mbak biar nanti tanemane bagus hasilnya, banyak, sama biar jauh dari penyakit. Itu juga sedekah sebenere mbak, slametan ini sudah dari jaman dulu ada, jaman saya masih kecil. Ya katane itu biar apik hasilnya. Kalo panen juga biar berkah karena mau dimakan sampe ke anak cucu. Hasil itu akan jadi simpanan buat berkah apa yang dimakan. Kalo yang dimakan yang bagus-bagus dan halal pastine yang makan juga jadi orang bagus dan baik mbak. Slametan biasanya ngundang tetangga dan saudara, ada makanan. Di doakan dulu nanti makanan yang sudah di doakan dimakan bareng-bareng. Biasane ada pak ustad yang jadi pemimpin doanya atau yang tau doanya juga bisa.

Sikap, Norma Subjektif, dan Perilaku

Remaja pedesaan dalam menentukan sikap pada suatu objek dilihat dari tiga komponen yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Pengetahuan akan suatu objek dilihat dari seberapa jauh mengetahui media komunikasi tersebut termasuk fungsi dari objek tersebut. Media komunikasi lain yang sangat dikenal oleh remaja pedesaan selain smartphone adalah televisi, radio, dan koran. Media komunikasi dianggap penting dalam kehidupan remaja pedesaan. Media komunikasi mempercepat proses penyebaran informasi, perkembangan interaksi sosial, dan memperoleh hiburan. Fungsi yang memberikan dampak langsung pada remaja pedesaan membuat petani memiliki sikap pada objek tersebut dan hal itu memdukung perilaku untuk menggunakan media komunikasi atau merasakan manfaat dari fungsi media komunikasi tersebut. Status sosial juga merupakan hal penting yang menjadi perhatian remaja pedesaan dalam menggunakan media komunikasi seperti televisi dan smartphone. Penggunaan media komunikasi oleh remaja pedesaan didasarkan pada banyak faktor salah satunya adalah pengaruh

orang-orang terdekat seperti teman, atau saudara. Hal lain yang mendukung sikap dari remaja pedesaan adalah manfaat secara langsung yang didapat oleh remaja pedesaan terhadap objek atau media komunikasi yang digunakan. Misalnya melihat iklan dan pengaruh dari terpaan media. Karena banyak hal yang dianggap lebih menguntungkan ketika menggunakan media tersebut dari pada tidak menggunakan, membuat sisi negatif hal tersebut dapat dianggap wajar oleh remaja pedesaan. ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh ITA (23 tahun), kalo aku udah punya HP dari SMP dulu mbak. Pertama kali aku liat HP saudara dan liat gimana cara pakainya. Diajarin terus seneng wae ngunake jadi pengen punya. Sering pinjem dulu HP saudara paling buat main games ya kalo anak kecil itu. Sama kayak keponakan aku sekarang biasane pengen pinjem HP terus buat foto paling ya juga udah tau anak sekarang sama yang namanya BBMan. Pake aplikasi iniitu biasane karena ada temen yang punya dan nambah pengen kalo banyak yang punya. Cara pakainya biasane aku mina diajarin. Ya ngikutin jaman aja mbak sekarang gimanya biar gak gaptek.

Motivasi untuk mengikuti pengaruh orang-orang terdekat cukup tinggi namun hal tersebut tidak berpengaruh pada menentukan perilaku penggunaan. Karena dalam hal perilaku didasarkan pada keinginan pribadi remaja pedesaan. Walau smartphone merupakan media yang cukup dikenal oleh penduduk Desa Jangglengan. Namun penduduk desa baik remaja atau orangtua tidak meninggalkan media komunikasi lainnya seperti TV, radio, dan koran. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu SRM (75 Tahun), saya sering liat TV kalo malem-malem buat hiburan mbak, seneng juga sampe sekarang kalo dengerkan radio dirumah, saya punya radio banyak dirumah walaupun sudah tua radionya. Koran juga saya pernah pake karena sudah jaman dulu ada koran, dari jaman saya kecil koran paling yang sering saya temui, saya juga belajar baca dulu banyak dari koran. Kalo mau pake HP saya ndak tau mbak makanya saya ndak punya HP, cuma anak dan cucu saya yang sering pake HP. Kalo ada kepentingan mau telp anak saya yang jauh saya minta tolong cucu atau anak saya. Kadang juga saya dilihatkan foto yang dikirim oleh anak saya yang ada di jauh.

Perilaku remaja pedesaan terutama remaja desa masih dianggap wajar dan sesuai batas, sehingga penggunaan media komunikasi dianggap sah dan itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan serta pengembangan diri individu. Semakin berkembangnya zaman diharapkan berkembang juga pengetahuan baru terhadap inivasi dan teknologi yang digunakan. Salah satunya adalah memiliki dan menggunakan media komunikasi tersebut. Hal inis sesuai dengan ungkapan ketua karang taruna pangudi lestari yakni SPT (21 tahun) yang menyatakan hasil observasi selama ini terhadap perilaku remaja desa masih dianggap wajar, kalo saya perhatikan selama ini sih perilaku anak-anak sih nggak ada yang aneh-aneh ya mbak. Aktif juga kalo di grup buat bahas kegiatan pangudi, kadang juga jalan-jalan. Soale kan sering ngumpul tiap mingu kalo arisan. Jadi saya tau anak-anak itu kayak gimana, orang kita terbuka kalo ada apa-apa dan kalo ada omongan apa ya pasti denger. Kalo arisan anak-anak biasane pake smartphone itu buat cari informasi, cari hiburan paling sering. Ya informasinya sekitar artis dan idolanya. Kalo cowok sih sepak bola paling sering mbak. Kadang paling sering buat bareng-bareng ya jalan-jalan atau liat TV bareng atau ya karaokean dirumah siapa gitu mbak. Rata-rata yo gitu kerjaannya yang saya perhatikan selama ini mbak.

Lampiran 4 Kerangka sampling penelitian

No Nama JK Alamat No Nama JK Alamat 1 UMI P RT/RW 002/001 16 MFK L RT/RW 002/001 2 SRN P RT/RW 001/001 17 DFF L RT/RW 001/001 3 MHD L RT/RW 002/001 18 ANI P RT/RW 002/001 4 DDK L RT/RW 001/001 19 MMD L RT/RW 002/001 5 SPT L RT/RW 002/001 20 RMA L RT/RW 002/001 6 RZL L RT/RW 001/001 21 EKO L RT/RW 001/001 7 MHM L RT/RW 002/001 22 JYT L RT/RW 001/001 8 YYK P RT/RW 001/001 23 IML L RT/RW 001/001 9 BYN P RT/RW 002/001 24 TWK P RT/RW 001/001 10 RGG L RT/RW 002/001 25 PRM L RT/RW 002/001 11 MNH L RT/RW 002/001 26 PYT L RT/RW 002/001 12 PNK P RT/RW 001/001 27 DWG L RT/RW 001/001 13 NNK P RT/RW 002/001 28 AGL P RT/RW 002/001 14 JML L RT/RW 001/001 29 SLD P RT/RW 001/001 15 TYS P RT/RW 002/001 30 FFN P RT/RW 001/001

No Nama JK Alamat No Nama JK Alamat 31 RUL P RT/RW 001/001 46 RHY P RT/RW 001/001 32 KHY P RT/RW 002/001 47 FZY L RT/RW 001/001 33 RDI L RT/RW 002/001 48 ALV L RT/RW 002/001 34 DND L RT/RW 001/001 49 RNT P RT/RW 001/001 35 SNG L RT/RW 002/001 50 DWI L RT/RW 001/001 36 ARY L RT/RW 001/001 51 BRH L RT/RW 002/001 37 SGI L RT/RW 001/001 52 FBR P RT/RW 002/001 38 SAM L RT/RW 001/001 53 IBN L RT/RW 001/001 39 PMR P RT/RW 002/001 54 HDK L RT/RW 002/001 40 KRN L RT/RW 002/001 55 DLT L RT/RW 002/001 41 FIA L RT/RW 002/001 56 CHY L RT/RW 001/001 42 SEP P RT/RW 001/001 57 YRK P RT/RW 002/001 43 MDR L RT/RW 002/001 58 RDW L RT/RW 001/001 44 WLN P RT/RW 001/001 59 SLL P RT/RW 001/001 45 IDA P RT/RW 001/001 60 APY P RT/RW 002/001

No Nama JK Alamat No Nama JK Alamat 61 FIR L RT/RW 001/001 76 DHL P RT/RW 002/001 62 DTA P RT/RW 002/001 77 SLW P RT/RW 002/001 63 FAR L RT/RW 001/001 78 IRV L RT/RW 002/001 64 ALF L RT/RW 001/001 79 DNA P RT/RW 001/001 65 RDN L RT/RW 001/001 80 TMW L RT/RW 001/001 66 RDH P RT/RW 002/001 81 NUR P RT/RW 002/001 67 DMS L RT/RW 002/001 82 INT P RT/RW 002/001 68 ALD P RT/RW 001/001 83 PDK P RT/RW 002/001 69 SFD L RT/RW 001/001 84 SRW L RT/RW 002/001 70 SPD L RT/RW 001/001 85 SRN P RT/RW 001/001

71 MKL L RT/RW 001/001 86 HST P RT/RW 001/001 72 JNT P RT/RW 001/001 87 ITA P RT/RW 002/001 73 LLT P RT/RW 001/001 88 LMD P RT/RW 001/001 74 RHJ P RT/RW 001/001 89 MGI P RT/RW 001/001 75 RSD P RT/RW 001/001 90 DWY P RT/RW 002/001

No Nama JK Alamat No Nama JK Alamat 91 EKP L RT/RW 001/001 106 AHF P RT/RW 002/001 92 ISS L RT/RW 001/001 107 AGL P RT/RW 001/001 93 SRI P RT/RW 001/001 108 DEW P RT/RW 001/001 94 ADP P RT/RW 002/001 109 MRK P RT/RW 002/001 95 AYU P RT/RW 001/001 110 BDL L RT/RW 001/001 96 AAR P RT/RW 001/001 111 HMD L RT/RW 001/001 97 LKM P RT/RW 001/001 112 DNI L RT/RW 001/001 98 RVN P RT/RW 001/001 113 AFF L RT/RW 002/001 99 MAU P RT/RW 002/001 114 HKM P RT/RW 002/001 100 SHL P RT/RW 002/001 115 AMK P RT/RW 002/001 101 NFL L RT/RW 002/001 116 KKI P RT/RW 002/001 102 LKM L RT/RW 001/001 117 NNU P RT/RW 001/001 103 MHF L RT/RW 001/001 118 RSA P RT/RW 001/001 104 MHR L RT/RW 001/001 119 MHJ P RT/RW 001/001 105 KKO P RT/RW 002/001 120 HNY P RT/RW 002/001

No Nama JK Alamat No Nama JK Alamat 121 IRM P RT/RW 001/001 136 MGA P RT/RW 001/001 122 PIA P RT/RW 002/001 137 PTK P RT/RW 002/001 123 SLV P RT/RW 002/001 138 MTA P RT/RW 002/001 124 KRN P RT/RW 002/001 139 SLS P RT/RW 002/001 125 AYP P RT/RW 002/001 140 KRM P RT/RW 001/001 126 TSY P RT/RW 002/001 141 ERN P RT/RW 002/001 127 TIA P RT/RW 002/001 142 EPA P RT/RW 001/001 128 SLM P RT/RW 001/001 143 END P RT/RW 001/001 129 AYK P RT/RW 002/001 144 FAD P RT/RW 001/001 130 SRY P RT/RW 001/001 145 SLY P RT/RW 001/001 131 FRA P RT/RW 001/001 146 FTA P RT/RW 002/001 132 OKH P RT/RW 001/001 147 SNL P RT/RW 002/001 133 NBL P RT/RW 002/001 148 PTR P RT/RW 001/001 134 LND P RT/RW 001/001 149 SSS P RT/RW 002/001 135 SNT P RT/RW 001/001 150 BDY P RT/RW 001/001 Sumber: Database tahun 2016 karang taruna pangudi lestari Dukuh Puntuhrejo Desa Jangglengan

Lampiran 5 Peta lokasi penelitian

Keterangan:

Nama Wilayah: Desa Jangglengan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo Batas-batas geografis:

 Utara : Desa Pengkol, Kecamatan Nguter

 Timur : Desa Tanjungrejo, Kecamatan Nguter

 Selatan : Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Selogiri

Lampiran 6 Dokumentasi lapang

Pemuda-pemudi Dukuh Puntukrejo Kegiatan wawancara

Ketua karang taruna pangudi lestari Kegiatan wawancara

Kepala Desa Jangglengan Kegiatan arisan pangudi lestari