• Tidak ada hasil yang ditemukan

Halaman Lampiran1 Kuesioner sekolah ... 73

Lampiran 2 Kuesioner siswa ... 76

Lampiran 3 Kuesioner minat ... 77

Lampiran 4 Kuesioner tingkat penerimaan ... 80

Lampiran 5 Soal pretest dan posttest ... 82

Lampiran 6 Perbandingan persen jawaban benar pada kelompok kontrol ... 85

Lampiran 7 Perbandingan persen jawaban benar pada kelompok perlakuan lagu ... 86

Lampiran 8 Perbandingan persen jawaban benar pada kelompok perlakuan kartu ... 87

Lampiran 9 Foto kegiatan ... 88

Di Indonesia, masalah gizi dan kesehatan yang berkaitan dengan ketidakseimbangan intik makanan merupakan masalah utama bagi sebagian besar penduduk, termasuk anak sekolah. Hasil analisis data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan secara nasional masih rendahnya kualitas kesehatan dan perilaku tidak sehat pada anak sekolah dasar (6-14 tahun). Rata-rata status gizi kurus (IMT<2SD) pada anak usia sekolah (AUS) (6- 14 tahun) adalah 13.3% laki-laki dan 10.9% perempuan. Prevalensi anemia pada anak-anak (5-14 tahun) sebesar 9.4%. Sebaliknya kelebihan berat badan dan obesitas juga mulai menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Selain itu anak sekolah berisiko terhadap penyakit tidak menular, yang ditunjukkan kurangnya konsumsi sayur dan buah 93.6% dan sudah biasa merokok 2%. Perilaku hidup bersih juga masih rendah, yaitu yang benar berperilaku buang air besar 68.2%, dan yang benar dalam cuci tangan hanya 17.2%. AUS (10-14 tahun) mengkonsumsi makanan berisiko, yaitu mengandung penyedap 75.4% dan makanan/minuman manis 63.1% (Depkes 2008). Data terbaru hasil Riskesdas 2010 memperlihatkan bahwa 41.2 % AUS di Indonesia mengkonsumsi makanan di bawah kebutuhan minimal.

Hal-hal tersebut diatas sangat bertentangan dengan konsep PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang) dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang berisikan pesan-pesan sebagai upaya pencapaian hidup yang lebih baik. Pemahaman PUGS dan PHBS dapat diperoleh melalui pendidikan gizi baik itu secara formal ataupun nonformal. Pendidikan gizi terkait PUGS dan PHBS dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode diantaranya metode ceramah, diskusi maupun metode lainnya.

AUS merupakan target pendidikan gizi yang paling penting, karena kebiasaan makan pada masa anak-anak dapat mempengaruhi preferensi dan konsumsi pangan pada kehidupan selanjutnya. Namun demikian, AUS seringkali diabaikan sebagai kelompok sasaran, mereka tidak terjangkau oleh program- program perlakuan yang menitikberatkan pada anak balita dan ibu hamil melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) (Kurniawan 2002).

Dengan mempertimbangkan betapa pentingnya gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kaitannya dengan pembangunan SDM Indonesia yang bermutu, maka program pendidikan gizi mengenai PUGS dan PHBS di sekolah

perlu dikembangkan dan diajarkan sejak dini. Namun, Penyuluhan gizi tidak terlepas dari peran media. Dalam menentukan media yang digunakan, harus memperhatikan beberapa faktor, salah satunya adalah karateristik dan selera sasaran penyuluhan, supaya yang disampaikan dapat diterima secara efektif (Zulkifli 2002: 39). Dalam hal ini, sasaran penyuluhan gizi adalah anak sekolah dasar. Anak memiliki sifat suka bermain. Dalam diri mereka terdapat dorongan batin dan dorongan mengembangkan diri. Sehingga peran permainan dalam perkembangan anak merupakan hal yang tidak boleh diabaikan (Zulkifli 2002: 39).

Media lagu anak-anak dan kartu bergambar merupakan salah satu media yang tidak terlepas dari sifat permainan sehingga dapat digunakan dalam melakukan pendidikan gizi pada AUS dasar. Media Lagu yang digunakan dalam penelitian ini adalah lagu anak-anak sebagai media pendidikan gizi yang berisikan pesan-pesan PUGS dan PHBS serta kartu sebagai media pendidikan gizi yang terbuat dari karton tebal berukuran 9 x 7 cm yang memiliki gambar dibagian tengah terkait PUGS dan PHBS.

Berdasarkan penelitian (Ariyani 2008) dalam (Prapita 2009) bahwa penggunaan media kartu bergambar efektif untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa inggris. Demikian pula menurut (Pariyono 2007) dalam (Prapita 2009) bahwa pembelajaran dengan media kartu bergambar berpengaruh positif terhadap penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada anak tuna aksara di SLB Dharma Bhakti Semarang tahun 2006/2007. Penggunaan media lagu juga pernah dilakukan dalam penelitian Satrianingsih (2006), bahwa musik/lagu memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan kecerdasan emosi anak usia TK.

Media lagu anak-anak dan kartu bergambar diharapkan dapat menjadi media yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan gizi seimbang serta perilaku hidup bersih dan sehat bagi kelompok anak usia sekolah dasar. Untuk itu, diperlukan suatu penelitian guna mengetahui pengaruh media lagu anak- anak dan kartu bergambar terhadap pengetahuan gizi (PUGS dan PHBS) pada AUS di Kota Bogor.

Tujuan Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media lagu anak-anak dan kartu bergambar serta tingkat penerimaannya dalam pendidikan gizi terkait PUGS dan PHBS terhadap pengetahuan gizi anak usia Sekolah Dasar Negeri di Kota Bogor.

Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik contoh dan keluarga contoh meliputi jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan orang tua, asal daerah, besar keluarga, pendidikan terakhir orang tua, serta hobi dan minat contoh.

2. Menganalisis pengaruh media pendidikan gizi lagu anak-anak terhadap tingkat pengetahuan gizi contoh.

3. Menganalisis pengaruh media pendidikan gizi kartu bergambar terhadap tingkat pengetahuan gizi contoh.

4. Menganalisis tingkat penerimaan contoh terhadap media lagu anak-anak dan kartu bergambar dilihat dari tingkat kesukaannya.

Perumusan Masalah

Masalah gizi dan kesehatan pada AUS khusunya ketidakseimbangan intik makanan serta perilaku bersih dan sehat yang masih rendah memicu timbulnya keadaan gizi yang tidak sehat. Bahkan dalam jangka panjang, keadaan gizi yang tidak sehat memudahkan terjangkitnya berbagai penyakit infeksi sehingga, kehidupan yang baik sulit dicapai.

Kebiasaan anak seperti kurangnya mengkonsumsi sayur dan buah, kebiasaan merokok, mencuci tangan yang tidak baik dan benar serta mengkonsumsi makanan yang beresiko merupakan permasalahan umum yang terjadi pada AUS.

Dari berbagai permasalahan di atas, diperlukan adanya pembinaan dan pengawasan secara berkala dari pihak sekolah dan pihak lainnya. Pembinaan yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan gizi pada AUS dengan menggunakan metode yang efektif dan tepat sehingga mampu diterima AUS secara maksimal. Pertanyaan yang muncul adalah seberapa besar pengaruh media lagu anak-anak dan kartu bergambar yang digunakan dalam pendidikan gizi terhadap peningkatan pengetahuan gizi (PUGS dan PHBS) AUS.

Hipotesis Penelitian

1. Penggunaan media lagu anak-anak dan kartu bergambar meningkatkan pengetahuan gizi.

2. Sebagian besar contoh (>80%) menyukai media lagu anak-anak dan kartu bergambar.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai media pendidikan gizi yang efektif digunakan dalam menyampaikan pesan-pesan gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga terjadi peningkatan pengetahun gizi AUS. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini, dapat dijadikan masukan bagi pemerintah dalam melakukan inovasi terhadap media pendidikan gizi yang efektif sesuai dengan sasaran pendidikan. Bagi pembaca,diharapkan dapat menambah wawasan dan menambah literatur dalam melakukan penelitian selanjutnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen terkait