• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses pendidikan gizi dengan menggunakan alat peraga (media) berarti mencoba memperlihatkan situasi yang hampir mirip dengan realitas kepada sasaran, dengan demikian sasaran akan lebih cepat menangkap pesan-pesan yang disampaikan (Khomsan 2000). Banyak penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga mampu meningkatkan daya serap sasaran (Khomsan 2000). Media Visual dalam pendidikan gizi merupakan media yang dapat dilihat. Jenis-jenis media ini antara lain gambar, foto, kartu, buku, leaflet dan poster. Sedangkan media audio dalam pendidikan gizi merupakan media yang dapat didengar. Jenis media ini berupa suara seperti lagu atau musik. Media kartu bergambar yang digunakan merupakan jenis kartu permainan jodoh yang terdiri dari kartu berukuran 9 x 7 cm yang dibagian tengahnya memiliki gambar yang divisualisasikan dengan menarik terkait materi PUGS dan PHBS. Sedangkan media lagu anak-anak yang digunakan berupa lagu yang memiliki lirik terkait PUGS dan PHBS yang mudah dipahami sasaran dengan menggunakan irama lagu anak-anak yang sudah dikenal.

Pendidikan gizi merupakan proses penyampaian pesan-pesan gizi dari pendidik terhadap peserta didik untuk membantu peserta didik menjadi tahu apa yang sebelumnya tidak diketahui. Di dalam suatu pendidikan ada proses belajar sesorang dan mengalami perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Perubahan yang terjadi bisa dari aspek pengetahuan, sikap dan perilaku sesorang. Selain itu, kegiatan proses belajar dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan dimana saja (Notoatmodjo 2007). Proses pendidikan gizi melibatkan tiga unsur penting yaitu pendidik sebagai sumber informasi, media pendidikan gizi sebagai alat bantu penyampaian informasi dan peserta didik sebagai sasaran pendidikan gizi. Ketiga unsur tersebut saling berinteraksi satu sama lain selama proses pendidikan gizi berlangsung. Media pendidikan gizi yang digunakan dalam hal ini adalah media audio (lagu anak-anak) dan media visual (kartu bergambar). Penggunaan media dalam proses pendidikan gizi akan sangat terkait dengan penggunaan metode pendidikan gizi (Arsyad 2009).

Pemberian lagu anak-anak dan kartu bergambar sebagai media pendidikan gizi pada anak dapat mempermudah serta meningkatkan motivasi anak untuk menerima pesan. Hal ini digambarkan dari tingkat penerimaan anak yang dilihat berdasarkan tingkat kesukaan terhadap media. Peran media pendidikan gizi dalam hal ini adalah membantu proses pengiriman pesan-pesan

gizi dan kesehatan dari pendidik/ pemberi pesan ke sasaran. Artinya, pesan atau informasi dari materi pendidikan yang diberikan dapat diterima dan diserap dengan baik oleh sasaran pembelajaran. Selain dipengaruhi oleh media pendidikan, proses belajar juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang mempengaruhi seperti situasi dan kondisi belajar serta sistem sosial ekonomi dan budaya (sosekbud). Sementara itu faktor internal yang mempengaruhi dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal pada pendidik/ pemberi pesan serta faktor internal pada sasaran. Faktor internal pada pendidik/ pemberi pesan meliputi keterampilan komunikasi atau mendidik, keadaan psikologis dan fisiologis, gaya komunikasi serta tingkat pengetahuan. Sedangkan, faktor internal pada sasaran pembelajaran antara lain sikap (kesiapan dan kesadaran), keadaan psikologis dan fisiologis, pandangan hidup, kebiasaan serta pengalaman sasaran. Keberhasilan suatu pendidikan gizi dapat dilihat melalui peningkatan pada pengetahuan gizi sasaran. Peningkatan pengetahuan gizi selanjutnya dapat membentuk sikap dan perilaku sasaran terhadap gizi dan kesehatan.

Keterangan :

Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti Pengaruh yang akan diteliti

Pengaruh yang tidak diteliti

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Pesan Gizi dan Kesehatan Metode Pendidikan Gizi Tingkat Penerimaan Media Pemberi Pesan/ Pendidik Faktor Internal : Keterampilan Komunikasi, Keadaan Fisiologis dan Psikologis, Gaya Komunikasi serta Tingkat Pengetahuan Faktor Eksternal : Situasi dan Kondisi Belajar serta Sistem Sosekbud

Faktor Internal : Sikap, Keadaan Fisiologis dan Psikologis, Pandangan Hidup, Kebiasaan dan Pengalaman Karakteristik Contoh Penelitian dan Karakteristik Keluarga Contoh (Umur, Jenis Kelamin, Besar Keluarga, Pendidikan Orang Tua, Pekerjaan Orang Tua)

Media Pendidikan Gizi (Media Audio = Lagu Anak-anak dan Media

Visual = Kartu Bergambar)

Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar (AUS)

Sikap serta Perilaku Gizi dan Kesehatan Anak Usia Sekolah

METODOLOGI

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Desain penelitian ini adalah quasy experimental study dengan pretest- posttest control group design. Stouffer (1950) dan Campbell (1957) dalam Hatsjarjo (2008) merumuskan eksperimen kuasi (quasiexperiment) sebagai eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen, namun tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan pembandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan. Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive dengan kriteria 1). Merupakan Sekolah Dasar Negeri di kota Bogor yang memiliki nilai akreditasi yang sama 2). Kemudahan akses dan perizinan 3). Memiliki nilai rata-rata semester yang hampir sama. Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Balungbang Jaya 3 Kecamatan Bogor Barat, SDN Kebon Pedes 03 Kecamatan Tanah Sareal, serta SDN Ciluar 2 Kecamatan Bogor Utara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga Juli 2011 yang meliputi pencarian lokasi penelitian, perizinan penelitian, pembuatan media lagu anak- anak dan kartu bergambar serta pengambilan data, kemudian dilanjutkan pengolahan data, analisis data, penafsiran data serta penyusunan laporan pada bulan Agustus hingga September 2011.

Teknik Pemilihan dan Penarikan Contoh

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas 5 SDN Balungbang Jaya 3, SDN Kebon Pedes 03, dan SDN Ciluar 2. Kriteria siswa yang akan dijadikan contoh penelitian adalah laki-laki dan perempuan yang berusia 9 -12 tahun yang berada pada masa karakteristik anak yang ingin tahu, ingin belajar dan cermat (Hurlock 1980) serta bersedia mengikuti keseluruhan tahap penelitian. Penarikan contoh dilakukan secara purposive, yaitu dipilih satu kelas 5 dari banyaknya kelas 5 di tiap sekolah yang menjadi lokasi penelitian yang memilki nilai rata-rata semester yang hampir sama. Kemudian, dari masing-masing kelas 5 yang terpilih di masing-masing sekolah ditentukan secara acak untuk mendapatkan kelompok mana yang akan menjadi kelompok perlakuan lagu anak-anak, kelompok perlakuan kartu bergambar dan kelompok kontrol. Hasilnya, kelas 5 pada SDN Balungbang Jaya 03 terpilih sebagai kelompok perlakuan lagu anak-anak, kelas 5 SDN Kebon Pedes 03 terpilh sebagai kelompok kontrol, dan kelas 5 pada SDN Ciluar 2 terpilih sebagai kelompok perlakuan kartu bergambar.

Jumlah contoh awal dalam penelitian ini sebanyak 128 siswa yang tersebar di tiga kelompok penelitian. Jumlah contoh pada kelompok perlakuan lagu anak-anak sebanyak 39 siswa, sedangkan jumlah kelompok pada kelompok perlakuan kartu bergambar dan kelompok kontrol masing-masing sebanyak 45 siswa dan 44 siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dick & Carey (2001), jumlah minimal untuk mewakili target populasi adalah 30 orang. Berikut ini disajikan proses penarikan contoh penelitian.

Gambar 2 Proses Penarikan Contoh

Pada tahap awal penelitian, jumlah contoh penelitian sebanyak 128 siswa yang berasal dari ketiga sekolah tempat penelitian. Kemudian, pada tahap-tahap penelitian berikutnya jumlah contoh berkurang sehingga jumlah total contoh penelitian pada akhir peneitian berjumlah 109 siswa. Berkurangnya contoh penelitian diakibatkan siswa tidak mengikuti keseluruhan tahap penelitian dengan alasan sakit, izin keperluan keluarga, izin mengikuti perlombaan serta pindah sekolah.

Siswa kelas 5 SD N Balungbang Jaya 3, SD N Kebon Pedes 03

dan SD N Ciluar 2

Berusia 9-12 tahun dan bersedia mengikuti seluruh tahap

Siswa kelas 5 SD N Balungbang Jaya 3 (Kelompok Perlakuan Lagu Anak-anak) Siswa kelas 5 SD N Kebon Pedes 03 (Kelompok Kontrol) Siswa kelas 5 SD N Ciluar 2 (Kelompok Perlakuan Kartu Bergambar)

39 Siswa 44 Siswa 45 Siswa

Drop Out

Proses Pembuatan Media

Media yang dipilih dalam penelitian ini adalah media audio berupa lagu anak-anak dan media visual berupa kartu bergambar. Proses pembuatan media meliputi tahap penentuan tema atau materi hingga proses mixing untuk media lagu anak-anak dan pencetakan untuk media kartu bergambar.

Tema atau materi yang disampaikan melalui media tersebut adalah pesan-pesan gizi dan kesehatan yang tertuang dalam PUGS dan PHBS yang masing-masing materi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1 Materi PUGS dan PHBS

No PUGS PHBS

1 Konsumsi makanan yang beragam Mencuci tangan dengan air mengalir dan dengan sabun

2 Membiasakan sarapan pagi Menggunakan air yang bersih 3 Melakukan aktivitas fisik setiap hari Memberantas jentik nyamuk 4 Menngkonsumsi makanan yang aman

bagi kesehatan

Membuang sampah pada tempatnya

Setelah penentuan tema, pembuatan media lagu anak-anak dilakukan dengan menyesuaikan pemilihan lagu anak-anak dengan masing-masing pesan yang ingin disampaikan. Lagu anak-anak yang akan dibuat berjumlah delapan buah lagu mengikuti jumlah pesan yang ingin disampaikan dengan durasi masing-masing lagu kurang lebih dua menit. Lagu anak-anak yang dipilih merupakan lagu anak-anak yang sudah dikenal seperti lagu pelangi, lihat kebunku, dan naik delman. Setelah penentuan lagu, kemudian dilakukan proses pengubahan lirik lagu menjadi lirik-lirik yang berisikan pesan PUGS dan PHBS. Setelah lirik selesai disesuaikan dengan irama lagu, kemudian dilakukan proses rekaman di studio rekaman dengan menggunakan perangkat lunak Steinberg Nuendo 4. Proses selanjutnya adalah melakukan mixing antara suara dengan irama lagu untuk mengurangi kemungkinan adanya noise selama proses rekaman. Setelah proses mixing selesai , kemudian dilakukan proses formating

ke dalam bentuk yang mudah dipakai seperti mp3 dan wav.

Proses pembuatan kartu bergambar dilanjutkan dengan pencarian gambar yang sesuai setelah tema terpilih. Gambar-gambar yang dipakai berasal dari internet dengan format bitmap atau vektor. Setelah gambar-gambar disesuaikan dengan tema yang dipilih, dilakukan proses desain kartu bergambar menggunakan bantuan software Adobe Photoshop Portable CS4. Kartu yang dibuat berbentuk persegi panjang dengan ukuran 9 x 7 cm dengan jumlah

keseluruhan kartu sebanyak 64 buah. Jenis dan ukuran huruf yang digunakan dalam pembuatan kartu yaitu Bauhaus 8 – 13 pt. Setelah proses desain selesai kemudian dilakukan proses editing untuk menyempurnakan kartu bergambar. Terakhir, setelah kartu selesai dilakukan proses editing, dilakukan tahap pencetakan kartu bergambar.

Media lagu anak-anak dan kartu bergambar ini kemudian dievaluasi dengan cara evaluasi satu-satu, yaitu dengan melibatkan seorang siswa untuk me-review hasil desain pembelajaran yang sedang dikembangkan dengan didampingi oleh seorang evaluator (Morrison et.al 2001). Suparman (1997) mengatakan bahwa evaluasi satu-satu dimaksudkan untuk mendapatkan komentar siswa agar dapat mengindentifikasi dan mengurangi kesalahan- kesalahan yang secara nyata terdapat dalam hasil desain pembelajaran. Hal-hal yang dievaluasi untuk lagu anak-anak adalah tata bahasa atau lirik, kemudahan pelafalan, kemudahan menghafal, dan kejelasan isi atau pesan yang disampaikan. Sedangkan hal-hal yang dievaluasi untuk kartu bergambar adalah kesesuaian gambar dengan tema, kejelasan gambar, kemudahan penggunaan atau permainan, dan kejelasan huruf atau membaca pesan . Hasil evaluasi ini digunakan untuk merevisi lagu anak-anak dan kartu bergambar. Selain media lagu anak-anak dan kartu bergambar yang dievaluasi, dilkukan juga evaluasi atau uji coba terhadap kuesioner pretest dan posttest penelitian.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pretest dan posttest serta kuesioner.

Pretest dan posttest merupakan lembaran pertanyaan berbentuk multiple choice yang berjumlah 20 soal yang digunakan untuk mengukur pengetahuan gizi contoh sebelum dan sesudah perlakuan. Kuesioner ditujukan untuk mengetahui karakteristik siswa, karakteristik keluarga, serta minat siswa. Karakteristik siswa yang ingin diketahui adalah nama siswa, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, agama, serta urutan kelahiran. Sedangkan, karakteristik keluarga yang ingin diketahui antara lain pekerjaan orangtua, asal daerah, besar keluarga, serta pendidikan terakhir orang tua. Minat siswa yang menjadi contoh penelitian diketahui melalui hobi, minat siswa terhadap lagu anak-anak dan kartu bergambar, dan kesukaan siswa terhadap media lagu anak-anak dan kartu bergambar. Kuesioner untuk minat dan kesukaan terhadap media lagu anak-

anak dan kartu bergambar hanya diberikan kepada siswa yang menjadi kelompok perlakuan media tersebut. Data sekunder didapatkan berdasarkan data arsip sekolah yang meliputi gambaran umum sekolah, profil sekolah, serta sarana penunjang belajar dan kegiatan ekstrakurikuler siswa.

Pada awal penelitian, contoh diwawancara untuk mengetahui data primer (karakteristik contoh serta minat contoh) dengan panduan kuesioner. Setelah itu, tahap selanjutnya contoh diberikan pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi awal. Setelah dilakukan pretest seminggu kemudian contoh diberikan perlakuan atau intervensi. Pemberian media lagu anak-anak dan kartu bergambar diberikan dua kali pada contoh penelitian. Pemberian pertama untuk menyampaikan pesan-pesan PUGS dan pemberian kedua untuk menyampaikan pesan-pesan PHBS. Contoh perlakuan lagu mendengarkan sendiri lagu anak- anak yang diputarkan dan contoh kelompok perlakuan kartu bergambar bermain secara kelompok dengan tipe permainan kartu jodoh. Durasi untuk setiap kali intervensi kurang lebih 120 menit. Setelah pemberian media atau proses pendidikan gizi pada kelompok intervensi dilakukan posttest 1 dan sebulan kemudian setelah posttest 1 dilakukan posttest 2. Ada beberapa alasan yang mendasari pemberian jarak waktu seminggu antara pretest dan perlakuan, serta jarak waktu sebulan antara posttest 1 dengan posttest 2. Menurut Vaus (2005), jarak antara pretest dengan perlakuan sebaiknya dilakukan sependek mungkin untuk meminimalisir terjadinya paparan-paparan dari luar sebelum intervensi dilakukan. Tetapi yang menjadi kelemahannya, jika intervensi diadakan sesaat setelah pretest, maka kemungkinan besar akan terjadi interaksi antara pretest dan perlakuan yang menyebabkan contoh menjadi lebih sensitif terhadap isu yang ada. Selain itu, jarak yang terlalu pendek antara pretest dan perlakuan juga akan menyebabkan contoh mengingat soal pretest dan ingatannya ini akan dapat mempengaruhi responnya terhadap perlakuan dan posttest yang diadakan setelah perlakuan. Berikut ini merupakan taraf perlakuan contoh penelitian.

Pemberian jarak waktu antara intervensi dengan posttest 1 dan posttest 2 didasari pada Vaus (2005) yang menyatakan bahwa jarak waktu antara perlakuan dan posttest sangat tergantung dari teori dan penelitian sebelumnya, dan juga tergantung dari jenis memori yang ingin dilihat (short term atau long term memory). Posttest yang dilakukan untuk melihat short term memory dalam penelitian ini menggunakan jarak waktu sesaat setelah perlakuan diberikan. Sementara untuk melihat long term memory, berdasarkan pada penelitian-

penelitian sebelumnya, waktu yang tepat adalah satu bulan setelah perlakuan diberikan. Berikut disajikan taraf perlakuan contoh penelitian.

1 Minggu Kemudian

1 Bulan Kemudian

Gambar 3 Taraf perlakuan contoh penelitian

Posttest Kedua :Pengetahuan Gizi 109 siswa 35 siswa kelompok perlakuan lagu anak-anak 38 siswa kelompok kontrol 36 siswa kelompok perlakuan kartu bergambar Intervensi Media Lagu Anak-anak Intervensi Media Kartu Bergambar

Posttest Pertama :Pengetahuan Gizi

Kuesioner Tingkat Kesukaan Media Lagu Anak-anak Kuesioner Tingkat Kesukaan Media Lagu Anak-anak Wawancara (Karakteristik dan Minat Contoh Penelitian)

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan tabulasi menggunakan microsoft excell 2007 for windows, kemudian dianalisis secara statistik deskriptif dan inferensia dengan menggunakan SPSS 1.6.0 for windows. Pengolahan statistik inferensia dilakukan untuk mengetahui perbedaan skor pengetahuan gizi contoh sebelum dan setelah pemberian pendidikan gizi melalui media lagu anak-anak dan kartu bergambar antara kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol.

Data mengenai karakteristik contoh meliputi jenis kelamin, usia, urutan kelahiran, agama. Data mengenai jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu laki-laki dan perempuan. Data mengenai usia dikelompokkan sesuai dengan sebaran contoh penelitian yaitu 9 tahun, 10 tahun, 11 tahun dan 12 tahun. Data mengenai urutan kelahiran dikelompokkan menjadi enam kategori yaitu urutan lahir ke-1, urutan lahir ke-2, urutan lahir ke-3, urutan lahir ke-4, urutan ke-5, serta urutan ke-6 sesuai dengan sebaran contoh.

Data mengenai karakteristik keluarga meliputi besar keluarga, pekerjaan orang tua, suku atau asal daerah serta pendidikan terakhir orang tua. Data mengenai besar keluarga dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu keluarga kecil (< 4), keluarga besar (5-7 orang), keluarga besar (> 8 orang) sesuai dengan sebaran contoh. Data mengenai pekerjaan orang tua dikelompokkan menjadi tujuh kategori yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta, buruh, TNI/ Polisi /ABRI (khusus ayah) , wiraswasta, supir (khusus ayah), ibu rumah tangga (khusus ibu) serta tidak bekerja. Suku atau asal daerah dibagi menjadi tujuh kategori yaitu Sunda, Banten, Betawi, Jawa, Sumatera, Campuran, serta Lainnya menurut sebaran contoh. Data mengenai pendidikan terakhir orang tua dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas / Kejuruan (SMA/SMK/STM), D1 / D2 / Ahli Madya, serta Sarjana/Pascasarjana.

Data mengenai minat siswa diperoleh melalui 10 buah pertanyaan. Pertanyaan tersebut terkait hobi siswa, jenis lagu yang sering di dengar dan disukai, lagu anak-anak yang paling disuka, lagu anak-anak yang menarik, jenis permainan kartu yang sering dimainkan dan disukai, gambar atau kartun pada kartu yang paling disuka, pertanyaan terhadap ukuran kartu yang menarik serta mengenai gambar dan tulisan pada kartu yang baik. Hobi siswa terdiri dari delapan pilihan, yaitu membaca, menulis, menggambar, bermain musik atau

menyanyi, bermain game modern, bermain game tradisional, serta lainnya. Pilihan lainnya dipilih jika contoh memiliki hobi lain selain hobi yang telah disebutkan sebelumnya. Contoh dapat memilih hobi lebih dari satu pilihan. Pertanyaan mengenai lagu yang sering didengar memiliki tujuh pilihan jawaban yaitu lagu pop bahasa Indonesia, rock bahasa Indonesia, pop bahasa asing, rock

bahasa asing, dangdut, anak-anak, dan lainnya. Sama halnya dengan pilihan jawaban pertanyaan lagu yang sering didengar, pertanyaan lagu yang paling disuka memiliki pilihan jawaban tersebut. Pertanyaan mengenai lagu anak-anak yang paling disuka diberikan lima pilihan jawaban, diantaranya lagu “Pelangi”, “Balonku”, “Cicak di Dinding”, “Bintang Kecil”, dan lainnya. Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai lagu anak-anak yang menarik dengan empat pilihan jawaban diantaranya, lagu anak-anak dengan lirik bahasa Indonesia, lagu anak-anak dengan lirik bahasa asing, lagu anak-anak dengan lirik bahasa daerah serta lagu anak-anak dengan lirik campuran.

Pertanyaan untuk mengetahui minat siswa berikutnya adalah mengenai jenis permainan kartu yang paling sering dimainkan. Pertanyaan ini memiliki lima pilihan jawaban yaitu kartu remi, kartu jodoh, kartu “UNO”, kartu berkarakter, serta lainnya. Pertanyaan terkait jenis permainan kartu yang paling disuka memiliki pilihan jawaban yang sama dengan pertanyaan jenis kartu yang paling sering dimainkan. Pertanyaan mengenai tokoh kartun pada kartu yang paling disuka diberikan empat pilihan jawaban yaitu kartun “Disney”, kartun “Upin dan Ipin”, kartun Jepang, serta lainnya. Pertanyaan berikutnya adalah pertanyaan terhadap ukuran kartu bergambar yang menarik Pertanyaan ini diberikan tiga pilihan jawaban yaitu kartu ukuran kecil (7 x 5 cm), kartu ukuran sedang (9 x 7 cm) dan kartu ukuran besar (12 x 10 cm). Pertanyaan terakhir adalah pertanyaan mengenai gambar dan tulisan pada kartu bergambar yang dapat dijawab dengan empat pilihan jawaban, diantaranya kartu dengan gambar yang besar dengan sedikit tulisan, kartu dengan gambar yang kecil dan banyak tulisan, kartu dengan gambar yang besar dan banyak tulisan, serta kartu dengan gambar yang kecil dan sedikit tulisan.

Data mengenai kesukaan siswa terhadap lagu anak-anak dan kartu bergambar yang disuka dinilai berdasarkan komponen masing-masing pada lagu anak-anak dan kartu bergambar. Komponen yang ditanyakan pada lagu anak- anak adalah penggunaan lagu, lirik lagu, panjang lagu, irama lagu, pesan gizi dan kesehatan dalam lagu, bagian yang disukai dari lagu serta ketertarikan untuk

mengikuti pesan-pesan dalam lagu yang disampaikan. Sedangkan, komponen untuk kartu bergambar adalah permainan kartu bergambar, ukuran gambar, penggunaan gambar dalam kartu, tulisan pada kartu bergambar, pesan gizi dan kesehatan pada kartu bergambar, bagian yang disukai pada kartu bergambar serta ketertarikan untuk mengikuti pesan-pesan yang disampaikan melalui kartu. Pilihan jawaban terhadap pertanyaan atau variabel penggunaan lagu, lirik lagu, permainan kartu bergambar, serta penggunaan gambar dalam kartu menggunakan skala likert empat point. Pilihan netral tidak digunakan agar diperoleh jawaban contoh yang condong ke arah tertentu.

Tabel 2 Variabel dan pilihan jawaban yang menggunakan skala likert empat point

No Variabel Pilihan jawaban 1 Penggunaan Lagu dan

Permainan Kartu Bergambar Sangat Menarik Menarik Cukup Menarik Tidak Menarik 2 Lirik Lagu dan

Penggunaan Gambar pada Kartu

Sangat menggambarkan Pesan Gizi dan Kesehatan Cukup Menggambarkan Pesan Gizi dan Kesehatan Kurang Menggambarkan Pesan Gizi dan Kesehatan Tidak Menggambarkan Pesan Gizi dan Kesehatan

Pertanyaan mengenai panjang lagu diberikan pilihan jawaban terlalu panjang, panjang, pendek, dan terlalu pendek. Pertanyaan terkait irama lagu diberikan pilihan jawaban berupa sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Pertanyaan terkait bagian yang paling disukai dan tidak disukai diberikan pilihan lirik lagu, suara dalam lagu, irama lagu dan jenis lagu anak yang digunakan. Pertanyaan terkait ukuran gambar diberikan pilihan jawaban terlalu besar, besar, kecil, terlalu kecil. Pertanyaan mengenai tulisan pada kartu bergambar diberikan tiga pilihan yaitu terlalu besar, cukup, dan terlalu kecil. Sedangkan, pertanyaan mengenai bagian yang disukai dan tidak disukai pada

Dokumen terkait