• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan

Jumlah contoh penelitian secara keseluruhan sebanyak 109 contoh yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 41.3% dan jenis kelamin perempuan sebanyak 58.7%. Usia contoh penelitian didominasi oleh usia 11 tahun dengan persentase sebesar 60.6%. Agama yang dianut oleh seluruh contoh penelitian adalah islam. Sebagian besar contoh (44.7%) menempati urutan kelahiran pertama dalam keluarganya. Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) untuk variabel usia pada kelompok-kelompok penelitiaan, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0.05) untuk variabel jenis kelamin, agama maupun urutan kelahiran.

Sebagian besar contoh (54.1%) memiliki besar keluarga kategori kecil (< 4 orang). Asal daerah contoh didominasi oleh daerah Sunda dengan persentase 46.8%. Pekerjaan Orangtua (Ayah) contoh penelitian sebagian besar (41.3%) adalah karyawan swasta. Sedangkan, sebagian besar (85.3) pekerjaan orangtua (Ibu) contoh adalah sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir orangtua (Ayah dan Ibu) contoh sebagian besar (46.8% dan 41.3%) berada pada tingkat SMA/SMK/STM. Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) untuk variabel pekerjaan orangtua (Ayah) dan pendidikan terakhir orangtua (Ibu). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) untuk variabel besar keluarga, asal daerah, pekerjaan orangtua (Ibu) dan pekerjaan orangtua (Ayah).

Hobi yang paling diminati oleh keseluruhan contoh adalah olahraga dengan persentase yang memilih olahraga sebagai hobinya yaitu 82.6%. Lagu pop bahasa Indonesia merupakan jenis lagu yang paling banyak dipilih contoh keseluruhan sebagai jenis lagu yang sering didengar (92.7%) dan lagu yang disukai (87.2%). Jenis lagu anak-anak yang disukai oleh contoh secara keseluruhan adalah bintang kecil dengan persentase 57.8%. Pendapat contoh terhadap lagu anak-anak yang menarik dilihat dari liriknya, didominasi dengan pilihan lagu anak-anak dengan lirik bahasa Indonesia (65.1%).

Minat contoh terhadap jenis kartu yang sering dimainkan maupun disukai didominasi oleh pilihan kartu karakter dengan masing-masing persentase 73.4% dan 75.2%. Kartun Jepang menjadi pilihan terbanyak (67%) yang dipilih oleh contoh sebagai jenis kartun yang disukai pada kartu. Pendapat contoh terhadap ukuran kartu yang menarik paling banyak jatuh kepada pilihan kartu berukuran sedang dengan persentase 82.6%. Gambar besar dan banyak tulisan pada

media kartu dipilih sebagai pilihan terbanyak (50.5%) terhadap pertanyaan mengenai gambar dan tulisan pada kartu.

Sebagian besar contoh (82.9%) pada kelompok perlakuan lagu memberikan kesan terhadap media lagu anak-anak dengan kesan sangat menarik. Lebih dari setengah contoh (51.4%) menyatakan bahwa lirik media lagu anak-anak yang digunakan tergolong panjang. Sebagian besar contoh (82.9%), juga menyatakan bahwa lirik lagu sangat menggambarkan pesan gizi dan kesehatan. Disamping itu, irama lagu yang digunakan menurut sebagian besar contoh (68.4%) sangat sesuai dengan lirik lagu. Pesan gizi dan kesehatan yang terkandung di dalam lirik lagu menurut sebagain besar contoh (74.3%) mudah dipahami. Pendapat mengenai kesukaan terhadap keseluruhan media lagu anak- anak oleh sebagian besar contoh (77.1%) memilih sangat menyukai media lagu anak-anak. Bagian yang paling disukai oleh contoh pada media lagu anak-anak menyebar secara merata dengan persentase tertinggi (28.6%) yaitu suara dalam lagu. Semua contoh (100%) dalam kelompok perlakuan lagu mau mengikuti pesan gizi dan kesehatan yang disampaikan melalui media lagu anak-anak.

Contoh pada kelompok perlakuan kartu, sebagian besar (91.7%) menyatakan sangat menarik terhadap media kartu bergambar. Ukuran gambar pada media kartu bergambar menurut sebagian besar contoh (61.1%) menyatakan besar. Gambar yang terdapat pada media kartu bergambar menurut sebagain besar contoh (94.4%) sangat menggambarkan pesan gizi dan kesehatan. Tulisan pada media kartu bergambar dinilai cukup menurut sebagain besar contoh (97.2%). Pesan gizi dan kesehatan yang terdapat pada media kartu bergambar sangat mudah dipahami menurut sebagian besar contoh (61.1%). Sebagian besar contoh (80.6%) menyatakan sangat menyukai terhadap media kartu bergambar. Bagian yang paling disukai pada media kartu bergambar adalah pesan pada kartu menurut sebagian besar contoh (66.7%). Sebanyak 94.4% contoh mau menerapkan pesan gizi dan kesehatan yang disampaikan melalui media kartu bergambar dalam kegiatan sehari-hari.

Hasil uji statistika menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan (p>0.05) antara tingkat kesukaan dengan jenis kelamin, usia, hobi, jenis lagu yang disukai, serta pendapat mengenai lirik lagu yang menarik. Dilain hal, terdapat hubungan yang signifikan (p<0.05) antara tingkat kesukaan dengan jenis kartu yang disukai. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan (p>0.05) antara tingkat kesukaan dengan jenis kelamin, hobi, ukuran kartu yang menarik

serta gambar dan tulisan pada kartu yang menarik. Jika taraf signifikansi dinaikkan menjadi 10%, maka terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kesukaan terhadap media kartu bergambar dengan usia contoh.

Rata-rata skor dan kategori pengetahuan gizi kelompok perlakuan lagu maupun perlakuan kartu meningkat setelah pemberian kedua media pendidikan gizi di masing-masing kelompok. Sebelumnya, pada kelompok perlakuan lagu, rata-rata skor pengetahuan gizi 74.7 + 15.0 dengan kategori sedang, meningkat menjadi 88.8 + 11.2 dengan kategori baik setelah pemberian media lagu anak- anak (p<0.05). Sama halnya yang terjadi pada kelompok perlakuan kartu, sebelumnya, rata-rata skor pengetahuan gizi 74.9 + 9.4 dengan kategori sedang, kemudian meningkat menjadi 85.0 + 11.7 dengan kategori baik setelah pemberian media kartu bergambar (p<0.05). Setelah satu bulan intervensi, terjadi penurunan skor pengetahun gizi pada kedua kelompok menjadi 83.8 + 12.9 (p<0.05) untuk kelompok perlakuan lagu, dan 81.9 + 12.8 (p<0.05) untuk kelompok perlakuan kartu.

Saran

Pendidikan gizi pada AUS dasar merupakan target utama yang harus dilakukan mengingat AUS dasar merupakan salah satu bagian dari masyarakat yang terkena permasalahan gizi dan kesehatan. Pendidikan gizi pada AUS dasar hendaknya diberikan dengan suasana permainan karena anak memiliki sifat suka bermain. Untuk itu, peran media pendidikan gizi yang memiliki konsep bermain sambil belajar sangat berarti dalam proses peenympaian pesan-pesan gizi dan kesehatan yang efektif.

Media lagu anak-anak dan kartu bergambar dapat dijadikan sebagai media pendidikan gizi. Pengunaannya pun perlu diperhatikan mengingat masing- masing media memiliki keterbatasan. Penggunaan media pendidikan gizi secara kombinasi atau penggabungan disarankan agar proses pendidikan gizi dapat berjalan lebih baik.

Pendidikan gizi yang diberikan kepada AUS dasar, sebaiknya tidak hanya diberikan satu kali waktu saja. Perlu adanya pengulangan dan pemberian secara berkala untuk mempertahankan memori jangka panjang anak. Tentunya, pemberian pendidikan gizi secara berkala pun perlu diperhatikan agar anak tidak bosan.

Perlu adanya penelitian lanjutan terkait media pendidikan gizi secara

audio-visual ataupun jenis lain dari berbagai media pendidikan gizi. Sehingga, dapat dilihat kekuatan maupun kelemahan dari masing-masing media pendidikan gizi.

Dokumen terkait