• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Buku

Aji, Oemar Seno,1980, Hukum Hakim Pidana , Jakarta: Erlangga.

Amiruddin dkk, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Rajawali Pers, . Amriani, Nirnianingsih, 2012, Mediasi Alternatiff Penyelesaian Sengketa Perdata di

Penga dila n, Jakarta: Rajawali Press,.

Arief , Barda Nawawi, 1996 Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung: PT. Aditya,.

Arief, Barda Nawawi, 1999, Sari Kuliah Hukum Pidana II, Ba dan Penyedia Bahan Kuliah FH Undip, Sema ra ng,.

Arief, Barda Nawawi, 2008, Kebijakan Hukum Pidana, Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Ba ru, Jakarta: Kencana.

Arrasjid, Chainur, 2000, Dasar- Dasar Ilmu Hukum, Medan: Sinar Grafika.

Ashidiqie, Jimly, 2009, Komentar Atas Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Ta hun 1945, Jakarta: Sinar Grafika,.

Astiti, Tjok Istri Putra, 1997, Pemberdayaan Hakim Perdamaian Desa dalam Menyelesaikan Ka sus Ada t di Lua r Penga dila n, Buletin Musyawarah 1, Juli.

Atmasasmita, Romli, 1996, Sistem Peradilan Pidana (Criminal Justice System); Perspektif Ekstensia lisme da n Abolisionisme, Jakarta: Putra A. Bardin,.

Bahiej, Ahmad, 2002, Sejarah Pembentukan KUHP, Sistematika KUHP, Dan Usaha Pemba ha rua n Hukum Pida na Indonesia , Ha nd Out Ma ta Kulia h Hukum Pida na . Chadawi, Adami, 2002, Pengantar Hukum Pidana Bagian I, Jakarta: Grafindo,.

, Percobaan dan Penyertaan (Pelajaran Hukum Pidana), Jakarta: Rajawali Press,.

Ediwarman, 2014, Penegakan Hukum Pidana dalam Perspektif Kriminologi, Medan:Genta Publishing.

Hadikusuma, Hilman, 1992, Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia , Bandung: CV. Mandar Maju.

Hamdan, 2012, Alasan Penghapus Pidana Teori dan Studi Kasus, Medan: Refika Aditama,. Kansil, C.S.T, 1984, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia , , Jakarta: Balai

Pustaka,.

Kartanegara, Satochid, Hukum Pidana (Kumpulan kuliah), bagian kedua, Balai Lektur Ma ha siswa, Jakarta.

Kerlinger, Fred N., 1991, Asas-Asas Penelitian Behavourial, Yogyakarta : Gajah Mada University Press,.

Kelsen, Hans, 1971,Teori Umum Tentang Hukum dan Negara, diterjemahkan oleh Raisul Mutta qien da ri Genera l Theory of La w a nd Sta te ( New York, Russel and Russel, , Bandung: Nusa Media.

Koeswadji, Hermien Hadiati, 1995, Perkembangan Macam-Macam Pidana Dalam Rangka Pemba nguna n Hukum Pida na, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Lamintang, P.A.F, 1997, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia , Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,.

Makarim, Emon, 2003, Kompilasi Hukum Telematika , Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mansur, Didik M. Arief dkk, 2008 Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan, Jakarta:

Rajawali Press.

Mawarni, Rita, 2012, Ilmu Kedokteran Kehakiman, Bahan ajar tidak diterbitkan, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Mertokusumo, Sudikno, 2010, Mengenal Hukum Suatu Pengantar Edisi Revisi, Yogyakarta: Penerbit Cahaya Atma Pustaka,.

Muhammad, Buhsar, 1981, Pokok-Pokok Hukum Adat, Jakarta: Pradnya Paramita,. Muladi, 2002, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana , Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro,.

Muladi dan Barda Nawawi Arief, 1998, Teori dan Kebijakan Pidana , , Bandung: Alumni. Mulyadi, Lilik, 2007, Kapita Selekta Hukum Pidana Kriminologi Dan Viktimologi, Jakarta:

Djambatan,.

Mulyadi, Mahmud, 2008, Criiminal Policy, Pendekatan Integral Penal Policy dan Non Penal Policy da la m Pena nggula nga n Kekera sa n, , Medan: Pustaka Bangsa Press,

Poernomo, Bambang, 1991, Asas-Asas Hukum Pidana , Jakarta: Ghalia Indonesia,. Prayitno, Wukir, 1991, Modernitas Hukum Ber wa wasan Indonesia , Semarang: , CV. Agung,. Prasetyo ,Teguh, 2011, Hukum Pidana , Jakarta: Rajawali Press.

Prasetyo, Teguh dan Abdul Halim Barkatullah, 2005, Politik Hukum Pidana, Ka jian Kebija ka n Krimina lisa si da n Dekrimina lisa si, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,.

Putranto, Leksmono Suryo, 2008, Rekayasa Lalu Lintas. Cetakan Pertama, Jakarta: PT Mancanan Jaya Cemerlang,.

Rahmawati, Mety, 2010, Dasar-dasar penghapus penuntutan, penghapus, peringanan dan pembera t pida na da la m KUHP, Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti.

Roeslan, Saleh, 1987, Stelsel Pidana Indonesia , Jakarta: Aksara Baru, .

Situmorang, Victor M, 1993, Perdamaian dan Perwasitan dalam Hukum Acara Perdata , Jakarta: Rineka Cipta..

Soeharto, 2007, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, Dan Korban Tindak Pidana Terorisme Da la m Sistem Pera dila n Pida na, Bandung: Refika Aditama,.

Soekanto, Soerjono, 1989, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, Soepomo, 1979, Bab-Bab Tentang Hukum Adat, Jakarta: Padnya Paramita.

Sudarto dalam Barda Nawawi Arief, 1996, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti,.

, 1986, Kapita Selekta Hukum Pidana , Bandung: Alumni.

Sunggono, Bambang, 2009, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Surakhmad, Winarno, 1997, Dasar dan Teknik Research, Bandung: Tarsito.

Sutadi, Marianna, 1992, Tanggung Jawab Perdata dalam Kecelakaan Lalu Lintas, Mahkamah Agung RI.

Suarda, I Made Widnyana, 1993, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Bandung: Eresc. Syahrani, Riduan, 2004, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Edisi Revisi, Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti.

Waluyo, Bambang, 1996, Penelitian Hukum dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika,.

Yulia, Rena. 2010, Viktimologi Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan, Yogyakarta :Graha Ilmu, Cetakan Pertama.

Zulfa, Eva Achjani, 2011, Pergeseran Pardigma Pemidanaan, Bandung: CV Lubuk Agung. B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Kitab Undang-undang Hukum Pidana

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan RUU KUHP 2013

C. Putusan

Putusan No.992 / Pid. B /2013 / PN. Mdn

Putusan Nomor No.501 / Pid. B / 2012 / PN. Mdn, D. Skripsi dan Tesis

Antonio S. Padaga. Tinjauan Sosio Yuridis Terhadap Restitusi Bagi Korban Kecelakaan Lalu Linta s Di Kota Ma ka ssa r, Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2012.

Musyahadah R, Alef. 2005, “Keduduka n Perda ma ia n Anta ra Korba n Denga n Tinda k Pida na Da la m Sistem Pemida na a n.” Tesis, Universitas Dipinegoro, Semarang.

E. Kamus

Departement Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Balai Pustaka, Jakarta , 1994.

F. Website:

Http: Hynatha30.Files.Wordpress.Com/2009/10/Sejarah-Hpi.Pdf. Diakses Tanggal 8 Mei 2014.

Syarif,PertanggungjawabanPidana .2012,http://syarifblackdolphin.wordpress.com/2012/01/11/p ertanggungjawaban-pidana/.

Wawancara Penulisan Skripsi Yang Berjudul “Eksistensi Perdamaian Antara Korban Dengan Pelaku Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas Dalam Sistem Pemidanaan

(Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan).

Nama Hakim:………...

1. Menurut pengalaman Bapak/ Ibu Hakim, pernahkah Bapak/Ibu Hakim menangani perkara kecelakaan lalu lintas?

2. Apakah perkara tersebut mengandung perdamaian antara korban dengan pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas?

3. Bagaimana bentuk perdamaian yang sering dilakukan pelaku dengan tindak pidana? 4. Menurut pendapat Bapak/ Ibu Hakim, apakah perlu bagi pelaku tindak pidana

kecelakaan lalu lintas berdamai dengan korban? Mengapa?

5. Bagaimana kedudukan perdamaian tersebut dalam pertimbangan dalam menjatuhkan putusan? (Dipertimbangkankah atau tidak dipertimbangkan).Mengapa?

6. Jika dipertimbangkan, apakah perdamaian tersebut meringankan pidana atau menghapuskan pidana/menghapus pertanggungjawaban pidana? Mengapa?

7. Dari segi isi surat perdamaian yang dibuat oleh korban dengan pelaku memohon agar perkaranya tidak diteruskan secara hukum dan sudah mengikhlaskan peristiwa kecelakaan lalu lintas tersebut, apakah Bapak/ Ibu hakim mengalami dilema dalam menjatuhkan pidana bagi pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas tersebut demi kemanfaatan si korban dengan pelaku yang tidak lagi mempermasalahkan perkara tersebut? Mengapa?

8. Saat persidangan, pernahkah saksi korban maupun keluarga korban pernah memohon kepada majelis hakim untuk tidak menjatuhkan pidana kepada pelaku?

9. Apakah saat ini telah ada pedoman pemidanaan bagi hakim dalam menjatuhkan pidana? Apakah ada dasar hukum yang mewajibkan hakim untuk mempertimbangkan perdamaian tersebut? Jika ada, apakah dasar hukumnya?

10.Menurut pendapat Bapak/ Ibu Hakim, apakah perdamaian dalam kecelakaan lalu lintas ini perlu diatur dalam peraturan perundang-undangan? Jika perlu, apakah sebagai hal yang meringankan pidana atau menghapus pidana? Mengapa?

11.Menurut Bapak/ Ibu Hakim, bagaimana dampak jika perdamaian dijadikan sebagai hal yang menghapus pidana bagi pelaku?

Dampak positif: Dampak negatif: