• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 PERANAN KOPI RAKYAT DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH

DAFTAR PUSTAKA

[AEKI] Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. 2014. Eksportir Berharap Produktivitas Petani Kopi Bisa Optimal [Internet]. [diunduh 2014 April 28]. Tersedia pada: https://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Eksportir_

Berharap_Produktivitas_Petani_Kopi_Bisa_Optimal&level2=newsandopinion &level3=&level4=VIETNAM&id=575093#.U11NraKKmOU.

[AEKI] Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. 2014. Industri Kopi Indonesia [Internet]. [diunduh 2014 Mei 16]. Tersedia pada:http://www.aeki-aice.org/page/industri- kopi/id

[AEKI] Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. 2014. Luas areal dan Produksi Kopi [Internet]. [diunduh 2014 Mei 16]. Tersedia pada: http://www.aeki- aice.org/page/areal-dan-produksi/id.

[BAPPEDA Kabupaten Lampung Barat] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lampung Barat]. 2009. Laporan Akhir Master Plan Pengembangan Klaster Kopi Kabupaten Lampung Barat. Lampung Barat: BAPPEDA Kabupaten Lampung Barat.

[BPS Kabupaten Lampung Barat] Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Barat. 2008. Lampung Barat Dalam Angka. Lampung Barat (ID): BPS Kabupaten Lampung Barat.

[BPS Kabupaten Lampung Barat] Badan Pusat Statistik Lampung Barat. 2009. Lampung Barat Dalam Angka. Lampung Barat (ID): BPS Kabupaten Lampung Barat.

[BPS Kabupaten Lampung Barat] Badan Pusat Statistik Lampung Barat. 2010. Lampung Barat Dalam Angka. Lampung Barat (ID): BPS Kabupaten Lampung Barat.

[BPS Kabupaten Lampung Barat] Badan Pusat Statistik Lampung Barat. 2011. Lampung Barat Dalam Angka. Lampung Barat (ID): BPS Kabupaten Lampung Barat.

[BPS Kabupaten Lampung Barat] Badan Pusat Statistik Lampung Barat. 2012. Lampung Barat Dalam Angka. Lampung Barat (ID): BPS Kabupaten Lampung Barat.

[BPS Kabupaten Lampung Barat] Badan Pusat Statistik Lampung Barat. 2013. Lampung Barat Dalam Angka. Lampung Barat (ID): BPS Kabupaten Lampung Barat.

[BPS Provinsi Lampung] Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2008. Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung (ID): BPS Provinsi Lampung.

[BPS Provinsi Lampung] Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2009. Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung (ID): BPS Provinsi Lampung.

[BPS Provinsi Lampung] Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2010. Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung (ID): BPS Provinsi Lampung.

[BPS Provinsi Lampung] Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2011. Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung (ID): BPS Provinsi Lampung.

[BPS Provinsi Lampung] Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2012. Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung (ID): BPS Provinsi Lampung.

[BPS Provinsi Lampung] Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2014. Garis Kemiskinan, 2005-2011 [internet]. [diunduh 2014 Jun 29]. Tersedia pada: http://lampung.bps.go.id/?r=tabelStatistik/tampil&id=19.

[BP3K Kecamatan Gedung Surian] Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kecamatan Gedung Surian. 2013. Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Lampung Barat (ID): BP3K Kecamatan Gedung Surian.

[Disbun Kabupaten Lampung Barat] Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat. 2012. Statistik Perkebunan 2011. Lampung Barat (ID): Disbun Kabupaten Lampung Barat.

[Disbun Provinsi Lampung] Dinas Perkebunan Provinsi Lampung. 2012. Statistik Perkebunan 2011. Bandar Lampung (ID): Disbun Provinsi Lampung.

[Ditjen PPHP Kementan] Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertanian. 2012. Peluang besar industri kopi Indonesia [internet]. [diunduh 2012 Des]. Tersedia pada: http://agribisnis.deptan.go.id/ disp_informasi/1/1/0/1397/peluang_besar_industri_ kopi_indonesia.html. [Kemendag] Kementrian Perdagangan. 2012. Peluang dan Potensi Pasar Kopi di

Italia [internet]. [diunduh Des 2012]. Tersedia pada: http://www.kemendag. go.id/files/pdf/2012/12/08/peluang-dan-potensi-pasar-kopi-di-italia-id0-

1354945635.pdf [PEMKAB Kabupaten Lampung Barat] Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

2011. Profil Kecamatan Gedung Surian. Lampung Barat (ID): PEMKAB Kabupaten Lampung Barat.

Agustian A. 2005. Daya saing dan profil produk agroindustri kopi skala kecil (kajian di Propinsi Lampung). Prosiding Teknologi Inovatif Pascapanen Untuk Perkembangan Industri Berbasis Pertanian [internet]. [diunduh 2012 Des]. Tersedia pada: http://repository.ipb.ac.id /bitstream/handle/ 123456789/ 42203/prosiding%20seminar%20teknologi%0inovatif%20pasca%20panen22.p df?sequence=1

Amir MT. 2005. Dinamika Pemasaran: Jelajahi dan Rasakan. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.

Anonim. 2012. Sejarah Budidaya Kopi di Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat [internet]. [diunduh 2012 Sep]. Tersedia pada: http://bercocok-tanam- kopi.blogspot.com/2012/09/sejarah-budidaya-kopi-di-sumberjaya.html.

Arifin B. 2002. Formasi Makro-Mikro Ekonomi Indonesia. Jakarta (ID): Pustaka INDEF.

Arifin B. 2005. Ekonomi Kelembagaan Pangan. Jakarta (ID): Pustaka LP3ES Indonesia.

Arifin B. 2007. Diagnosis Ekonomi Politik Pangan dan Pertanian. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.

Arifin I. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung (ID): PT Setia Purna Inves. Aris A. 2011. Dampak pengembangan perkebunan kelapa rakyat terhadap

kemiskinan dan perekonomian Kabupaten Indragiri Hilir [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Ariswandi. 2009. Strategi kebijakan pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Lampung Barat [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Asmarantaka RW. 2009. Pemasaran produk-produk pertanian. Di dalam: Kusnadi N, Fariyanti A, Rachmina A, Jahroh S, editor. Bunga Rampai Agribisnis Seri Pemasaran. Bogor(ID): Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.

Bhakti IS. 2011. Memiskinkan Petani Kopi [internet]. [diunduh 2012 Des]. Tersedia pada: http://aceh.tribunnews.com/2011/12/05/memiskinkan-petani-kopi.

Burhan MU. 2006. Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro. Malang (ID): BPFE Unibraw.

Burhansyah R, Melia P. 2010. Kinerja usahatani padi dan indikator kesejahteraan petani di sentra produksi padi kabupaten kubu raya. Di dalam: Suradisastra K, Simatupang P, Hutabarat B, editor. Prosiding Peningkatan Daya Saing Agribisnis Berorientasi Kesejahteraan Petani. Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Charisma G. 2013. Peranan usahatani kakao terhadap tingkat pendapatan rumah tangga petani di Desa Wiyono, Gedong Tataan, Lampung. J Bumi Indonesia [internet]. [diunduh 2014 Feb 27]; 2(2). Tersedia pada: http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/161/158

Daniel M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta (ID): Bumi Aksara. Daryanto A, Hafizrianda. 2010. Model-Model Kuantitatif: untuk perencanaan

pembangunan ekonomi daerah. Bogor (ID): PT Penerbit IPB Press.

Darmasetiawan N dan Wicaksono IA. 2012. Pengaruh faktor internal petani terhadap peningkatan mutu tembakau di Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo. Surya Agritama. I(1) Maret 2012 [internet]. [diunduh 2014 Apr 15]. Tersedia pada: http://ejournal.umpwr. ac.id/index.php/surya- agritama/article/view/168/176

Deltaraharja, 2010. Sejarah Kopi di Indonesia. [internet]. [diunduh 2010 Okt]. Tersedia pada: http://www.coffeecommunity.web.id/coffee-break/sejara-kopi- di-indonesia/.

Dharmawan AH. 2007. Sistem penghidupan dan nafkah pedesaan: pandangan sosiologi nafkah (livelihood sociology) Mazhab Barat dan Mazhab Bogor. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia. 1(2):169-192. Bogor (ID): Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB

Djakapermana RD. 2010. Pengembangan Wilayah Melalui Pendekatan Kesisteman. Bogor (ID): IPB Press.

Drajat B, Supriatna A. 2012. Pola kemitraan dalam peningkatan efisiensi pemasaran kopi rakyat. Prosiding Petani dan Pembangunan Pertanian. Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Elminora, Musflikhati I, Alfiasari. Kesejahteraan keluarga petani kayu manis. J Ilmu Keluarga dan Konsumen. 5(1):58-66 [internet]. [diunduh 2015 Mei 15]. Tersedia pada: http://ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/jikk/v5n1_7.pdf

Ernawati Rr, Arief RW, Slameto. 2008. Teknologi Budidaya Kopi Poliklonal. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian [internet]. [diunduh 2014 Mar]. Tersedia pada: http://lampung.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/ publikasi/kopi.pdf Gumbira-Sa’id E, Intan AH. 2004. Manajemen Agribisnis. Jakarta (ID): Penerbit

Hutabarat B. 2006. Analisis saling pengaruh harga kopi Indonesia dunia. J Agro Ekonomi. 4(21):21-40.

Herman, Susila WI. 2013. Perbaikan Mutu Kopi Tidak Bisa ditunda. Lembaga Riset Perkebunan Indonesia [internet]. [diunduh 2013 Mei]. Tersedia pada: http://www.ipard.com/art_perkebun/0020504wrs.asp

Jaya A. 2009. Kebocoran wilayah dalam sistem agribisnis komoditas kayu manis rakyat serta dampaknya terhadap perkonomian wilayah (kasus Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi) [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Jhingan ML. 2008. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta (ID): PT Raja

Grafindo Persada.

Kindangen JG, Bahtiar. 2010. Penerapan analisis rantai nilai (value chain analysis) dalam rangka akselerasi pembangunan sektor pertanian di Sulawesi Utara. Seminar Regional Inovasi Teknologi Pertanian, mendukung Program Pembangunan Pertanian Propinsi Sulawesi Utara. Sulawesi Utara (ID): Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara.

Kotler P, Amstrong G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 8. Jakarta (ID): Erlangga.

Kusuma MEW, Utami HD, Nugroho BA. Marketing Efficiency Analysis Of Chicken’s Egg at Karangploso Sub District Malang Regency. http://fapet.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/Analisis-Efisiensi-

Pemasaran-Telur-Ayam-Ras-di-Kecamatan-Karangploso-Kabupaten-Malang- .pdf. [19 Mar 2014] 16:30

Laporan Pembangunan Dunia 2008. 2008. Pertanian untuk Pembangunan. Sunardi D, penerjemah; Rahyo S, editor. Jakarta (ID): Salemba Empat. Terjemahan dari: World Development Report 2008: Agriculture for Development.

Maimun. 2009. Analisis pendapatan usahatani dan nilai tambah saluran pemasaran kopi arabika organik dan non organik (studi kasus pengolahan bubuk kopi ulee kareng di Banda Aceh) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Mayrowani H, Darwis V. 2009. Perspektif pemasaran bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di dalam: Suradisastra K, Yusdja Y, Nurmanaf AR, editor. Prosiding Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan: Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Mulyandari RSH. 2011. Perilaku Petani Sayuran Dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi. Jurnal Perpustakaan Pertanian. 2(1) [internet]. [Diunduh 2014 Feb 25]. Tersedia pada: http://pustaka.litbang.deptan.go.id/ publikasi/pp201114.pdf Nainggolan K. 2005. Pertanian Indonesia Kini dan Esok. Jakarta (ID): Pustaka

Sinar Harapan.

Nugroho. 2004 Nov. Fenomena ekonomi lebaran. Suara Merdeka [internet]. Tersedia pada: www.suara merdeka.com.

Nur, Irmayani, Fitriani, Agus. 2009. Penentuan model sistem tataniaga kopi pada beberapa daerah sentra produksi di Propinsi Lampung. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian Politeknik Negeri Lampung [internet]. [diunduh pada]. Tersedia pada: http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/ searchkatalog/ byId/59468

Nurjihadi M. 2013. Analisis keadilan ekonomi dalam perspektif pembangunan wilayah pada agribisnis tembakau virginia di Pulau Lombok [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Nurhakim D. 2001. Pendapatan petani dan upaya pemenuhan kebutuhan pokok keluarga petani di Desa Tanggulangin Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2000 [skripsi]. Bandar Lampung (ID): Universitas Lampung.

Panggabean E. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.

Prayitno H dan Arsyad L. 1987. Petani Desa dan Kemiskinan. Jakarta (ID): BPFE Yogyakarta.

Purnamadewi YL. 2010. Dampak perubahan produktivitas sektoral berbasis investasi terhadap disparitas ekonomi antar wilayah di Indonesia [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Putri NE. 2011. Analisis keberlanjutan wilayah transmigrasi pasang surut (studi nafkah dan carrying capacity di dua desa di Kabupapten Banyuasin Sumatera Selatan) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rahardi F, Yovita HI, Haryanto, Eni RA. 2007. Agribisnis Tanaman Buah. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Rahardjo MD. 1986. Transformasi Pertanian Industrialisasi dan Kesempatan Kerja. Jakarta (ID): Penerbit Universitas Indonesia.

Rahim A, Hastuti DRD. 2008. Ekonomika Pertanian. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Rochaeni S, Lokollo M. 2005. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ekonomi rumah tangga petani di Kelurahan Setugede Kota Bogor. Jurnal Agro Ekonomi. 23(2) [internet]. [diunduh 2014 Feb 28]. Tersedia pada: http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/JAE%2023-2b.pdf.

Rustiadi E. Panuju DR, Saefulhakim S. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Yogyakarta (ID): Crespent Press. Percetakan Pohon Jaya.

Ruswandi A, Subarna T, Prawiranegara D. 2011. Karakteristik rumah tangga petani sistem usahatani integrasi tanaman-hewan di Majalengka dan Sukabumi. Lokakarya pengembangan usahatani terpadu berwawasan agribisnis menunjang pemanfaatan sumberdaya pertanian Jawa Barat. 33 (6) [internet]. [diunduh 2014 Feb 25]. Tersedia pada: file:///C:/Users/T% 20O%20S%20H%20I%20B%20A/Downloads/02_8.pdf

Sadikin I dan Subagyono K. 2009. Kinerja beberapa indikator kesejahteraan petani padi perdesaan Kabupaten Karawang 2008. Di dalam: Suradisastra K, Yusdja Y, Nurmanaf AR, editor. Prosiding Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan. Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Saliem HP, Ariningsih E. Perubahan konsumsi dan pengeluaran rumah tangga di perdesaan: analisis data Susenas 1999-2005. Di dalam: Suradisastra K, Yusdja Y, Nurmanaf AR, editor. Prosiding Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan. Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Saragih JR. 2011. Kopi dan Pengembangan Wilayah [internet]. [Diunduh 2011 Juni]. Tersedia pada: http://www.analisadaily.com/news/read/2011/06/06/ 2856/kopi_dan_pengembangan_wilayah/#.UQ46avL_mSp

Sawit MH. 2005. Pilihan Kebijakan Pembangunan Pertanian. Jakarta (ID): UNSFIR Setyawan. 1994. Studi konsumsi, tabungan, dan investasi pada rumah tangga petani

perkebunan kopi rakyat-UPP PK Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Simatupang P. 2002. Reformasi Agraria Menuju Pertanian Berkelanjutan. Komentar Terhadap Makalah Profesor Mubyarto. Jurnal Ekonomi Rakyat [internet]. Tersedia pada: www.ekonomirakyat.org.

Singarimbun M. 1982. Metode Penelitian Survai. Jakarta (ID): LP3ES

Soekartawi. 1993. Agribisnis: Teori dan Aplikasi. Jakarta (ID): PT RajaGrafindo Persada.

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta (ID): Rajawali Press. Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi. Jakarta

(ID): PT RajaGrafindo Persada.

Soekartawi. 2005. Agroindustri Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Jakarta (ID): PT RajaGrafindo Persada.

Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Jakarta (ID): Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Sudana W, Sumaryanto, Hermanto. 2000. Profil dan mobilitas tenaga kerja pedesaan di pedesaan patanas jawa dan luar jawa. Prosiding. Perspektif Pembangunan Pertanian dan Pedesaaan Dalam Era Otonomi Daerah. Bogor (ID): Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian dan Kehutanan.

Sugiarto, Herlambang T, Brastoro, Sudjana R, Kelana S. 2002. Ekonomi Mikro: Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Suhartana N, Sumino. Studi Kasus Pemasaran di 4 Sentra Produksi Kopi [internet]. Sukirno S. 1999. Pengantar Teori Ekonomi Makro. Jakarta (ID): PT Raja

Grafindo.

Sumaryanto, Sudaryanto. 2009. Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani. Di dalam: Suradisastra K, Yusdja Y, Nurmanaf AR, editor. Prosiding Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Perdesaan. Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Susanti A, Hidayat K, Sukesi K. 2013. Struktur penguasaan lahan pertanian dan hubungan kerja agraris pada masyarakat Tengger (Studi Kasus Di Dusun Krajan, Desa Sapikerep, Kawasan Pegunungan T engger Lereng Atas). HABITAT. XXIV(1) [internet]. [diunduh 2014 Feb 25]. Tersedia pada: http://habitat.ub.ac.id/index.php/habitat/article/view/99/99.

Swastika DKS, Djulin A, Ramli R. 2002. Struktur Penguasaan Lahan dan Pendapatan Rumah Tangga Tani (Studi Kasus di Kabupaten Kapuas dan Barito Selatan, Kalimantan Tengah) [internet]. Tersedia pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/viewFile/4008/2998

Tarigan R. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara.

Teken IB, Asnawi S. 1977. Teori Ekonomi Mikro. Bogor (ID). Departemen Ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB.

Tjiptoherijanto P. 2001. Proyeksi penduduk, angkatan kerja, tenaga kerja, dan peran serikat pekerja dalam peningkatan kesejahteraan. Majalah Perencaan Pembangunan. 23 [internet]. [diunduh 2014 Mar 13]. Tersedia pada: http://www.bappenas.go.id/files/3513/5211/1083/prijono__

Tulak PP. 2009. Analisis tingkat kesejahteraan dan strategi nafkah rumah tangga petani transmigran (studi sosio-ekonomi perbandingan di tiga kampung di Distrik Masni Kabupaten Manokrawi Provinsi Papua Barat) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Yulia C, Sunarti E, Roosita K. 2008. Pola asuh makan dan kesehatan anak balita pada keluarga wanita pemetik teh di PTPN VIII Pangalengan [internet]. [diunduh 2014 Mar 14]. Tersedia pada: http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/ JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/198007012005012-

Lampiran 2. Kelompok wanita tani di Kabupaten Lampung Barat

No Nama Tahun

Berdiri No Nama

Tahun Berdiri

1 Rahayu 2010 41 Sedap Malam 2005

2 Mawar Tugusari 2003 42 Melati Suka Nanti 2010 3 Mawar Way Petai 2011 43 Mawar Suka Nanti 2010

4 Melati 2003 44 Tunas Mekar 1994

5 Utama Jaya 1997 45 Harapan Maju 2006

6 Ingin Maju 2007 46 Harapan Ayu 1987

7 Lestari 1996 47 Pelamboyan 2009

8 Sejahtera 1996 48 Cempaka 2005

9 Anugerah 2011 49 Melati Hanakau 2002

10 Rosela 2008 50 Mawar Hanakau 2002

11 Mandiri 2008 51 Cemapak Biru 2003

12 Parda Haga 2009 52 Bougenvil Hanakau 2006

13 Ayasri 2006 53 Cahaya Tani 1996

14 Bougenville 2007 54 Ratu Alam 2003

15 Harapan Jaya 1 2010 55 Ratu Agung 2003

16 Melati Pardasuka 2008 56 Melati Tri Budi Syukur 1994 17 Bunga Melati 2004 57 Cempaka Muara Jaya I 1994

18 Asri 2007 58 Jaya Makmur 1980

19 Anthorium 2007 59 Mekar Sari 2004

20 Nusa Indah 2007 60 Melati Sumber Alam 2011 21 Godong Suren 2006 61 Melati Gunung Terang 2005

22 Sepakat 2006 62 Sekar Melati 2006

23 Pertiwi Makmur 2005 63 Cempaka 2011

24 Bogenvil 2006 64 Putri Cempaka 2011

25 Mawar 2010 65 Rimba Sejati 2008

26 Sekar Wangi 2004 66 Cempaka Pahayu Jaya 2010

27 Gema Wati 2004 67 Melati 2011

28 Harum Sari 2009 68 Cempaka Mekarsari 2006

29 Nusa Indah Giham 1999 69 Sekar Buana 2011

30 Bougenvil 2011 70 Cempaka Mulya 2004

31 Mawar Merah 2002 71 Anggrek Putih 2011

32 Alam Lestari 2011 72 Marga Jaya Mandiri 2012

33 Dahlia Pamapangan 1994 73 Sri Rejeki 2009

34 Anggrek 1994 74 Sido Makmur 2009

35 Melati Jaya II 2004 75 Sri Rejeki 2009

36 Mawar Pamapangan 2004 76 Sido Makmur 2009

37 Anggrek II 2004 77 Dahlia Kuningan 1998

38 Lestari Pamapangan 2004 78 Melati I Banjar 1993

39 Anggrek III 2004 79 Melati II Banjar 1993

40 Alhidayah 2002

Lampiran 3. Analisis shift share sektor perekonomian

Data PDRB berdasarkan harga konstan 2000 menurut sektor perekonomian di Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 dan 2011

No Sektor Perekonomian PDRB (juta rupiah) Perubahan PDRB (juta rupiah)

Persen (%) 2007 2011

1 Pertanian

a. Tanaman Bahan Makanan 312.680 372.512 59.832 19,14 b. Tanaman Perkebunan 339.292 367.778 28.487 8,40 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 33.110 44.115 11.005 33,24

d. Kehutanan 46.751 55.712 8.961 19,17

e. Perikanan 66.548 90.004 23.456 35,25

2 Pertambangan & Galian 13.437 26.231 12.794 95,22 3 Industri pengolahan 33.790 53.969 20.180 59,72 4 Listrik, gas dan air bersih 4.944 7.924 2.980 60,26

5 Bangunan 53.950 65.598 11.648 21,59

6 Perdagangan, hotel dan restoran 254.916 310.521 55.604 21,81 7 Pengangkutan dan komunikasi 39.772 63.718 23.946 60,21 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 36.193 50.582 14.389 39,76

9 Jasa-jasa 47.949 69.348 21.400 44,63

Total 1.283.332 1.578.014 294.681 22,96

Data PDRB berdasarkan harga konstan 2000 menurut sektor perekonomian di Provinsi Lampung tahun 2007 dan 2011

No Sektor Perekonomian PDRB (juta rupiah) Perubahan PDRB (juta rupiah)

Persen (%) 2007 2011

1 Pertanian

a. Tanaman Bahan Makanan 6.389.423 7.765.857 1.376.434 21,54 b. Tanaman Perkebunan 3.147.058 3.799.059 652.001 20,72 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.730.387 2.374.765 644.378 37,24

d. Kehutanan 154.892 180.707 25.815 16,67

e. Perikanan 2.242.289 2.738.288 495.998 22,12 2 Pertambangan & Galian 825.045 809.109 -15.936 -1,93 3 Industri pengolahan 4.327.899 5.430.218 1.102.319 25,47 4 Listrik, gas dan air bersih 118.734 156.952 38.218 32,19

5 Bangunan 1.610.121 1.975.551 365.430 22,70

6 Perdagangan, hotel dan restoran 5.068.004 6.450.606 1.382.602 27,28 7 Pengangkutan dan komunikasi 2.002.446 3.166.967 1.164.521 58,15 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 2.364.338 4.144.817 1.780.479 75,31

9 Jasa-jasa 2.466.205 3.137.140 670.935 27,21

Total 32.446.842 42.130.035 9.683.193 29,84

No Sektor Perekonomian Ra Ri Ri

1 Pertanian

a. Tanaman Bahan Makanan 0,30 0,22 0,19

b. Tanaman Perkebunan 0,30 0,21 0,08

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 0,30 0,37 0,33

d. Kehutanan 0,30 0,17 0,19

e. Perikanan 0,30 0,22 0,35

2 Pertambangan & Galian 0,30 -0,02 0,95

3 Industri pengolahan 0,30 0,25 0,60

4 Listrik, gas dan air bersih 0,30 0,32 0,60

5 Bangunan 0,30 0,23 0,22

6 Perdagangan, hotel dan restoran 0,30 0,27 0,22

7 Pengangkutan dan komunikasi 0,30 0,58 0,60

8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 0,30 0,75 0,40

9 Jasa-jasa 0,30 1,27 0,45

Lampiran 4. Analisis shift share sektor perekonomian (lanjutan)

No

Sektor Perekonomian PRij (juta rupiah)

Persen (%)

1 Pertanian

a. Tanaman Bahan Makanan 93314 29,84

b. Tanaman Perkebunan 101256 29,84

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 9881 29,84

d. Kehutanan 13952 29,84

e. Perikanan 19860 29,84

2 Pertambangan & Galian 4010 29,84

3 Industri pengolahan 10084 29,84

4 Listrik, gas dan air bersih 1476 29,84

5 Bangunan 16101 29,84

6 Perdagangan, hotel dan restoran 76075 29,84

7 Pengangkutan dan komunikasi 11869 29,84

8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 10801 29,84

9 Jasa-jasa 14309 29,84

Total 382988 29,84

No Sektor Perekonomian PPij

(juta rupiah)

Persen (%)

1 Pertanian

a. Tanaman Bahan Makanan -25955 -8,30

b. Tanaman Perkebunan -30962 -9,13

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 2449 7,40

d. Kehutanan -6160 -13,18

e. Perikanan -5140 -7,72

2 Pertambangan & Galian -4270 -31,77

3 Industri pengolahan -1478 -4,37

4 Listrik, gas dan air bersih 116 2,34

5 Bangunan -3856 -7,15

6 Perdagangan, hotel dan restoran -6532 -2,56

7 Pengangkutan dan komunikasi 11260 28,31

8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 16454 45,46

9 Jasa-jasa 46684 97,36

Total -7389 -0,58

No Sektor Perekonomian PPWij

(juta rupiah)

Persen (%)

1 Pertanian

a. Tanaman Bahan Makanan -7527 -2,41

b. Tanaman Perkebunan -41807 -12,32

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya -1325 -4,00

d. Kehutanan 1170 2,50

e. Perikanan 8736 13,13

2 Pertambangan & Galian 13054 97,15

3 Industri pengolahan 11574 34,25

4 Listrik, gas dan air bersih 1388 28,07

5 Bangunan -597 -1,11

6 Perdagangan, hotel dan restoran -13939 -5,47

7 Pengangkutan dan komunikasi 817 2,05

8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan -12867 -35,55

9 Jasa-jasa -39594 -82,58

Lampiran 5. Analisis shift share komoditas perkebunan

Data produksi perkebunan di Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 dan 2011

No Sektor Perkebunan Produksi (ton) Perubahan Produksi (ton) Persen (%) 2007 2011 1 Kopi 56.227 60.713 4.486 7,98 2 Lada 2.923 2.934 11 0,38 3 Cengkeh 41 101 60 146,34 4 Kelapa Dalam 2.707 4.239 1.532 56,59 5 Vanili 3 6 3 100,00 6 Kayu Manis 416 392 -24 -5,77 7 Kelapa Hibrida 8 9 1 12,50 8 Kakao 270 415 145 53,70 Total 62595 68809 6214 9,93

Data produksi perkebunan di Provinsi Lampung tahun 2007 dan 2011

No Sektor Perkebunan Produksi (ton) Perubahan Produksi (ton) Persen (%) 2007 2011 1 Kopi 140.992 142.996 2.004 1,42 2 Lada 21.612 21.905 293 1,36 3 Cengkeh 490 607 117 23,88 4 Kelapa Dalam 112.904 106.237 -6.667 -5,91 5 Vanili 102 68 -34 -33,33 6 Kayu Manis 548 419 -129 -23,54 7 Kelapa Hibrida 1.708 1.097 -611 -35,77 8 Kakao 21.364 21.849 485 2,27 Total 299.720 295.178 -4.542 -1,52 No Sektor Perkebunan Ra Ri ri 1 Kopi -0,02 0,01 0,08 2 Lada -0,02 0,01 0,00 3 Cengkeh -0,02 0,24 1,46 4 Kelapa Dalam -0,02 -0,06 0,57 5 Vanili -0,02 -0,33 1,00 6 Kayu Manis -0,02 -0,24 -0,06 7 Kelapa Hibrida -0,02 -0,36 0,13 8 Kakao -0,02 0,02 0,54 9 Kelapa Sawit -0,02 - - Total -0,02 -0,02 0,10

Lampiran 6. Analisis shift share komoditas perkebunan (lanjutan)

No Sektor Perkebunan PRij (juta rupiah) Persen (%) 1 Kopi -852 -1,52 2 Lada -44 -1,52 3 Cengkeh -1 -1,52 4 Kelapa Dalam -41 -1,52 5 Vanili 0 -1,52 6 Kayu Manis -6 -1,52 7 Kelapa Hibrida 0 -1,52 8 Kakao -4 -1,52 Total -949 -1,52

No Sektor Perkebunan PPij (juta rupiah) Persen (%) 1 Kopi 1651 2,94 2 Lada 84 2,87 3 Cengkeh 10 25,39 5 Kelapa Dalam -119 -4,39 9 Vanili -1 -31,82 10 Kayu Manis -92 -22,02 12 Kelapa Hibrida -3 -34,26 13 Kakao 10 3,79 Total 1542 2,46

No Sektor Perkebunan PPWij

(juta rupiah) Persen (%) 1 Kopi 3687 6,56 2 Lada -29 -0,98 3 Cengkeh 50 122,46 4 Kelapa Dalam 1692 62,50 5 Vanili 4 133,33 6 Kayu Manis 74 17,77 7 Kelapa Hibrida 4 48,27 8 Kakao 139 51,43 Total 5621 8,98

Lampiran 7. Identitas petani kategori lahan sempit

No Nama Kelompok Tani Alamat Umur Kerja Utama

Karja

Sampingan Pendidikan 1 Yaminah - Trimulyo 60 Petani - - 2 Dalimin KT Mekarsari Trimulyo 55 Petani Buruh lepas SD 3 Jumino KT Mekarjaya 3 Trimulyo 65 Petani - SMP 4 Mulyadi - Puramekar 60 Petani Pandai Besi SR 5 Muhtaromi KT Mekarsari Trimulyo 40 Petani - SD 6 Bakri - Puramekar 59 Petani Bengkel SMP

Rata-rata 56,5

Lampiran 8. Identitas petani kategori lahan sedang

No Nama Kelompok Tani Alamat Umur Utama Kerja Sampingan Karja Pendidikan 1 Edi R KT Mekarjaya 3 Trimulyo 31 Petani Perawat D3 2 Alwinur KT Trimulyo 40 Petani Supir SMP 3 Sumardi KT Mekarjaya Trimulyo 42 Petani - SD 4 Said - Trimulyo 70 Petani - SMP 5 Suwito KT Mekarsari Trimulyo 52 Petani - SMP 6 Abdur R KT Trimulyo 42 Petani - SMP 7 Jemuh KT Mekarjaya 3 Trimulyo 61 Petani Pedagang SMA 8 Supriyadi - Trimulyo 29 Petani Guru S1 9 Kholipah - Trimulyo 27 Petani Guru S1 10 Eko - Trimulyo 28 Petani Buruh lepas STM 11 Fredi KT Puramekar 44 Petani Pedagang S1 12 Burnata - Puramekar 59 Petani - SD 13 Mat Hasan - Puramekar 71 Patani - SD 14 Ihsan - Puramekar 45 Petani - SD 15 Zulkifli - Puramekar 41 Petani - SMA 16 Nurmalina - Puramekar 53 Petani - SD 17 Maryanto - Puramekar 35 Petani - SD 18 Muhdi KT Mekarsari Trimulyo 43 Petani - SMA 19 Hamdani KT Mekarjaya Trimulyo 33 Petani - SMK 20 Haryanti - Puramekar 32 Petani Guru S1 21 Pahrin - Puramekar 43 Petani Buruh lepas MTS 22 Karlan - Trimulyo 59 Petani - SD 23 Teguh - Trimulyo 83 Petani - - 24 Khairur R - Trimulyo 23 Petani - SMK 25 Selamet P KT Mekarjaya 3 Trimulyo 26 Petani Pedagang SMP 26 Sunaryo - Trimulyo 50 Petani - STM 27 Andi - Puramekar 42 Petani Pedagang S1 28 Tamas - Puramekar 67 Petani Pedagang SMP 29 Suryono - Puramekar 32 Petani Buruh lepas SMP 30 Sumardi KT Puramekar 36 Petani - SD 31 Ali Imron KT Puramekar 34 Petani Pedagang SD 32 Benu Arili - Puramekar 45 Petani - SD 33 Royani - Puramekar 65 Petani - SR 34 Sukarni - Puramekar 60 Petani - SR

Lampiran 9. Identitas petani kategori lahan luas

No Nama Kelompok Tani Alamat Umur Kerja Utama

Kerja

Sampingan Pendidikan 1 Karmadi - Puramekar 39 Petani Pedagang MTS 2 Hartono - Puramekar 43 Petani - SMA 3 Supriyanti - Trimulyo 46 Petani - SD 4 Misar - Puramekar 40 Petani - SD 5 Wakijo KT Mekarjaya Trimulyo 59 Petani Tukang SD 6 Aminan KT Trimulyo 45 Petani - SD 7 Matsumiran KT Mekarsari Trimulyo 50 Petani - SMP 8 Abdullah KT Mekarjaya 4 Trimulyo 45 Petani - MAN 9 Mukini - Trimulyo 48 Petani - SMP 10 Najamudin - Puramekar 50 Petani - SMP 11 Kamaludin - Puramekar 71 Petani - SR 12 Muqidam KT Mekarjaya 4 Trimulyo 64 Petani - SD 13 Rudianto - Trimulyo 30 Petani PNS S1 14 Sarianto - Trimulyo 30 Petani Guru S1 15 Rusidi - Puramekar 50 Petani - - 16 Darmudin - Puramekar 42 Petani - SD 17 Khoirul

Muttaqin - Puramekar 36 Petani - SMP 18 Jarjani - Puramekar 27 Petani Pedagang SMK 19 M Adiludin - Puramekar 45 Petani - MA 20 Zainal - Puramekar 60 Petani Pedagang SD

Lampiran 10. Karakteristik petani kategori lahan sempit

No Pengalaman Tanggungan Luas Pop Tan Jarak Tan Umur Tan Produksi Produktivitas 1 39 2 0,5 1000 2 x 2 39 1,0 2,0 2 38 1 0,5 1000 2 x 2 38 1,0 2,0 3 43 1 0,5 1000 2,5 x 2,5 20 0,3 0,6 4 10 5 0,5 1000 1,75 x 1,75 10 0,4 0,8 5 19 3 0,75 2000 2 x 2 15 1,7 2,3 6 30 3 0,75 2000 1,75 x 1,75 30 0,7 0,9 29,8 2,5 0,6 1.333,3 2 x 2 25,3 0,9 1,4

Lampiran 11. Karakteristik petani kategori lahan sedang

No Pengalaman Tanggungan Luas Pop Tan Jarak Tan Umur Tan Produksi Produktivitas 1 5 2 1 2000 2 x 2 40 1,0 1,0 2 30 3 1 2500 2 x 2 38 2,0 2,0 3 28 2 1 3000 2 x 2 30 3,7 3,7 4 43 1 1 2500 2 x 2 30 1,5 1,5 5 32 2 1 2500 2 x 2 35 1,0 1,0 6 19 3 1 2500 2 x 2 45 1,5 1,5 7 44 2 1 5000 2 x 2 35 3,0 3,0 8 4 2 1 2500 2 x 2 30 2,0 2,0 9 4 2 1 2500 2,5 x 2,5 20 1,8 1,8 10 10 2 1 2000 2,5 x 2,5 10 1,5 1,5 11 15 3 1 1500 3 x 2 30 1,9 1,9 12 33 6 1 2500 2 x 2 28 1,5 1,5 13 48 2 1 2500 2 x 2 34 1,0 1,0 14 22 3 1 2500 2 x 2 22 1,5 1,5 15 4 3 1 2500 2,5 x 2,5 4 3,0 3,0 16 30 2 1,25 5000 1,5 x 1,5 30 4,0 3,2 17 6 3 1,25 3300 2 x 2 30 1,9 1,5 18 18 3 1,5 3750 2,5 x 2,5 10 1,5 1,0 19 9 4 1,5 3200 2 x 2 20 2,2 1,5 20 7 2 1,5 3000 2,5 x 2,5 30 1,6 1,0 21 27 5 1,5 4000 2 x 2 15 0,4 0,3 22 37 2 2 4000 2 x 2 20 3,0 1,5 23 30 1 2 5500 2 x 2 33 3,0 1,5 24 5 4 2 5000 2 x 2 40 4,0 2,0 25 8 2 2 7000 2 x 2 6 4,5 2,3 26 25 3 2 4000 2,5 x 2,5 30 3,0 1,5 27 12 3 2 3000 2,25 X 2,25 12 3,0 1,5 28 46 1 2 5000 1,5 x 1,5 30 4,5 2,3 29 15 3 2 5000 2 x 2 30 2,0 1,0 30 16 2 2 5000 2 x 2 30 1,5 0,8 31 10 5 2 5000 2 X 2 40 3,0 1,5 32 23 4 2 5000 2,5 x 2,5 30 1,5 0,8 33 43 3 2 5000 1,5 x 1,5 28 3,0 1,5 34 3 4 2 5000 2 X 2 25 1,8 0,9 20,9 2,8 1,5 3.654,4 2 x 2 27,5 2,3 1,6

Lampiran 12. Karakteristik petani kategori lahan luas

No Pengalaman Tanggungan Luas Pop Tan Jarak Tan Umur Tan Produksi Produktivitas 1 11 3 2,25 5000 1,5 x 1,5 13 2,0 0,9 2 22 5 2,25 5000 2,5 x 2,5 30 2,5 1,1 3 29 4 2,5 6000 2 x 2 30 3,5 1,4 4 15 5 2,5 5500 2 x 2 30 2,5 1,0 5 33 5 2,75 7000 2 x 2 30 3,0 1,1 6 23 5 3 5000 2,5 x 2,5 50 5,3 1,8 7 28 3 3 7500 2 x 2 28 7,0 2,3 8 20 3 3 7500 2 x 2 25 4,0 1,3 9 10 4 3 6000 2 x 2 12 3,0 1,0 10 30 7 3 3800 2,5 x 2,5 20 0,6 0,2 11 50 5 3 7000 2,25 X 2,25 38 7,0 2,3 12 28 2 4 6000 2,25 x 2,25 28 3,7 0,9 13 8 2 4 8000 2,5 x 2,5 25 11,5 2,9 14 8 2 4 10000 2 x 2 18 10,0 2,5 15 33 3 4 5000 2 x 2 20 5,0 1,3 16 17 4 4 8000 1,5 x 1,5 17 1,0 0,3 17 8 3 4 10000 2 x 2 9 4,7 1,2 18 3 2 5 8000 2 x 2 20 1,5 0,3 19 20 5 6 10000 2 x 2 25 5,9 1,0 20 33 4 7 11000 2 x 2 28 9,0 1,3 21,5 3,8 3,6 7.065,0 2 x 2 24,8 4,6 1,3

Lampiran 13. Biaya usahatani kopi dan penerimaan kopi rumah tangga petani kategori lahan sempit

No Pupuk Pestisida TK Pajak Penyusut

Alat Penggilingan Total

Penerimaan Kopi 1 1.000.000 45.000 0 12.000 363.000 2.500.000 3.920.000 15.000.000 2 5.300.000 25.000 0 15.000 162.500 2.500.000 8.002.500 23.250.000 3 1.020.000 0 270.000 25.000 671.667 750.000 2.736.667 4.800.000 4 0 0 840.000 0 60.000 1.000.000 1.900.000 6.600.000 5 6.000.000 50.000 0 0 415.000 4.250.000 10.715.000 34.100.000 6 840.000 64.000 1.400.000 10.000 180.000 1.750.000 4.244.000 11.200.000 2.360.000,0 30.666,7 418.333,3 10.333,3 308.694,5 2.125.000,0 5.253.027,8 15.825.000,0

Lampiran 14. Biaya usahatani kopi dan penerimaan kopi rumah tangga petani kategori lahan sedang

No Pupuk Pestisida TK Pajak Penyusut

Alat Penggilingan Total

Penerimaan Kopi 1 1.140.000 25.000 1.950.000 12.500 0 2.500.000 5.627.500 17.000.000 2 3.260.000 30.000 3.810.000 50.000 1.168.500 5.000.000 13.318.500 32.000.000 3 5.360.000 0 3.453.333 35.000 303.400 9.250.000 18.401.733 62.900.000 4 1.350.000 12.000 1.800.000 25.000 450.000 3.750.000 7.387.000 22.500.000 5 1.000.000 55.000 240.000 20.000 842.000 2.500.000 4.657.000 16.000.000 6 1.850.000 135.000 2.900.000 7.000 242.000 3.750.000 8.884.000 27.000.000 7 100.000 273.000 3.360.000 25.000 1.058.500 7.500.000 12.316.500 37.500.000 8 2.520.000 50.000 3.100.000 5.000 774.000 5.000.000 11.449.000 32.000.000 9 1.560.000 60.000 2.740.000 5.000 315.000 4.500.000 9.180.000 32.000.000 10 1.520.000 220.000 4.080.000 120.000 1.312.000 3.750.000 11.002.000 24.000.000 11 4.150.000 0 4.140.000 20.000 439.000 4.750.000 13.499.000 35.350.000 12 630.000 75.000 0 20.000 396.000 3.750.000 4.871.000 24.750.000 13 450.000 90.000 840.000 20.000 228.900 2.500.000 4.128.900 15.000.000 14 390.000 0 1.350.000 100.000 553.000 3.750.000 6.143.000 24.000.000 15 1.747.200 250.000 1.400.000 25.000 584.000 7.500.000 11.506.200 51.000.000 16 920.000 60.000 0 12.000 338.000 10.000.000 11.330.000 60.000.000 17 2.376.000 100.000 2.520.000 162.500 369.500 4.750.000 10.278.000 30.278.000 18 1.585.000 40.000 5.480.000 150.000 488.000 3.750.000 11.493.000 24.000.000 19 660.000 640.000 2.700.000 280.000 154.000 5.500.000 9.934.000 33.400.000 20 1.730.000 100.000 3.675.000 25.000 541.500 3.875.000 9.946.500 26.350.000 21 250.000 300.000 375.000 0 960.000 1.000.000 2.885.000 52.500.000 22 1.080.000 50.000 3.720.000 0 711.000 7.500.000 13.061.000 51.000.000 23 3.170.000 120.000 3.820.000 7.000 529.000 7.500.000 15.146.000 51.000.000 24 3.470.000 160.000 6.280.000 25.000 1.160.000 10.000.000 21.095.000 64.000.000 25 5.740.000 840.000 5.740.000 240.000 1.101.000 11.250.000 24.911.000 76.500.000 26 5.040.000 120.000 5.210.000 150.000 637.000 7.500.000 18.657.000 48.000.000 27 2.250.000 425.000 7.740.000 29.800 308.000 7.500.000 18.252.800 54.000.000 28 6.175.000 450.000 12.260.000 27.000 591.000 11.250.000 30.753.000 72.000.000 29 390.000 500.000 450.000 15.000 610.000 5.000.000 6.965.000 33.000.000 30 1.140.000 0 600.000 10.000 486.000 3.750.000 5.986.000 25.054.500 31 2.820.000 0 5.180.000 12.500 322.500 7.375.000 15.710.000 44.250.000 32 1.900.000 200.000 0 20.000 503.000 3.750.000 6.373.000 21.750.000 33 3.000.000 412.000 6.198.000 40.000 1.006.000 7.500.000 18.156.000 51.000.000 34 1.085.000 150.000 4.400.000 25.000 277.500 4.500.000 10.437.500 30.600.000 2.112.005,9 174.764,7 3.279.745,1 50.597,1 581.155,9 5.676.470,6 11874739,2 38.284.779,4

Lampiran 15. Biaya usahatani kopi dan penerimaan kopi rumah tangga petani kategori lahan luas

No Pupuk Pestisida TK Pajak Peny Alat Penggilingan Total Penerimaan Kopi 1 2.895.000 880.000 4.170.000 0 701.167 5.000.000 13.646.167 34.000.000 2 960.000 100.000 1.450.000 13.000 616.000 6.250.000 9.389.000 39.520.000 3 7.500.000 510.000 7.500.000 150.000 1.512.000 8.750.000 25.922.000 61.250.000 4 1.740.800 370.000 4.010.000 50.000 528.000 6.250.000 12.948.800 56.000.000 5 5.940.000 100.000 3.240.000 50.000 1.154.000 7.500.000 17.984.000 48.000.000 6 5.000.000 120.000 3.350.000 25.000 500.000 13.250.000 22.245.000 90.100.000 7 5.500.000 0 12.300.00 0 120.000 2.119.000 17.500.000 37.539.000 105.000.000 8 4.050.000 25.000 8.390.000 12.500 2.184.000 10.000.000 24.661.500 66.800.000 9 3.360.000 150.000 7.050.000 150.000 995.000 7.500.000 19.205.000 51.000.000 10 470.500 0 0 12.000 345.000 1.500.000 2.327.500 8.100.000 11 6.220.000 200.000 17.760.00 0 36.000 1.180.000 17.500.000 42.896.000 105.000.000 12 2.600.000 50.000 8.215.000 112.500 1.130.000 9.250.000 21.357.500 57.750.000 13 11.400.00 0 800.000 32.040.00 0 25.000 484.000 28.750.000 73.499.000 184.000.000 14 2.800.000 150.000 18.160.00 0 150.000 516.000 25.000.000 46.776.000 170.000.000 15 4.730.000 145.000 9.680.000 20.000 138.500 12.500.000 27.213.500 80.000.000 16 600.000 430.000 1.000.000 3.500 373.000 2.500.000 4.906.500 15.000.000 17 6.360.000 2.352.500 5.025.000 25.000 1.068.500 11.750.000 26.581.000 70.500.000 18 525.000 50.000 1.060.000 5.000 265.000 3.750.000 5.655.000 25.500.000 19 10.425.00 0 60.000 8.630.800 31.000 506.000 14.750.000 34.402.800 88.500.000 20 4.400.000 1.110.000 3.160.000 30.000 40.000 22.500.000 31.240.000 148.500.000 4.373.815,0 380.125,0 7.809.540,0 51.025,0 817.758,4 11.587.500,0 25.019.763,3 75.226.000,0

Lampiran 16. Sumber pendapatan rumah tangga petani kategori lahan sempit

No On Farm Kopi On Farm non Kopi Off Farm Non Farm Total

1 11.080.000 0 0 2.400.000 13.480.000 2 15.247.500 1.432.000 1.200.000 0 17.879.500 3 2.063.333 0 0 0 2.063.333 4 4.700.000 0 0 12.000.000 16.700.000 5 23.385.000 11.000.000 0 0 34.385.000 6 6.956.000 3.372.400 0 6.600.000 16.928.400 10.571.972,2 2.634.066,7 200.000,0 3.500.000,0 16.906.038,8

Lampiran 17. Sumber pendapatan rumah tangga petani kategori lahan sedang

Dokumen terkait