• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL PENELITIAN

B. Praktek Ikhtikar Serta Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasinya

2. Dampak Praktek Ikhtikar Bagi Konsumen

Ikhtikar yang dilarang Agama pasti memiliki dampak yang sangat besar terhadap perekonomian masyarakat. Dampak dari Ikhtikar akan bisa merusak situasi perekonomian. Karena mahalnya barang- barang pokok yang menjadi

83Wawancara dengan Bapak Randa Saputra, Selaku Pedagang Di Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 12 Juli 2021

kebutuhan manusia. Setiap hari akan menuntut melambungnya nilai tawar barang- barang, karena adanya imbasnya melambungya harga satu barang.

Peneliti melakukan wawancara kepada para konsumen yaitu Ibu Andah yang beralamat di Palo Banda Nagari Kinali : “saya masyarakat kurang mampu, perekonomian sulit, untuk sekedar dapat makan saja saya sudah sangat bersyukur.

Namun dalam memasak kalau tidak menggunakan bawang itu rasanya makanan jadi tidak enak. Kalau memasak tidak ada ikan atau ayam itu tidak masalah, tapi kalau memasak tidak ada bawang makanan menjadi ada yang kurang. Saya tetap membeli bawang, namun memakainya jadi di hematkan dan membelinya pun tidak banyak seperti biasanya. Biasanya 1 kg menjadi ½ kg dan kualitasnya juga tidak begitu bagus itu pun harganya sudah sangat mahal bagi saya. Harapan saya kepada pemerintah, pemerintah bisa mengatasi hal tersebut dan memikirkan masyarakat miskin seperti saya serta dapat menyeimbangkan harga jual dengan perekonomian masyarakat”.84

Wawancara selanjutnya kepada Ibu Yurni yang beralamat di Air Meruap Nagari Kinali :“perekonomian keluarga saya tidak begitu bagus, terlebih masa pandemi ini usaha jadi tidak jalan. Ketika saya tau harga bawang menjadi naik saya yang awalnya berjualan kue bawang menjadi terhenti karena ketidak sanggupan saya untuk membeli bahan utama dari kue saya. Dan untuk bahan memasak saja itu pemakainnya jadi di hematkan, membeli nya di pasaran jadi saya kurangi. Saya berharap kepada pemerintah agar dapat menstabilkan harga

84Wawancara dengan Ibu Andah, Selaku Konsumen Di Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 09 Juli2021

61

bawang tersebut sehingga masyarakat yang kurang mampu dapat mengkonsumsi bawang lagi dan tidak lagi mengalami kesulitan”.85

Wawancara selanjutnya kepada Ibu Yarnis beralamat di Pasar Nagari Kinali : “ saya dari masyarakat kurang mampu pada masa PSBB kamaren perekonomian sulit, langkah dalam berusaha menjadi terhambat dan pendapatan menjadi menurun. Mengenai naiknya harga bawang membuat saya merasa kesulitan dalam membeli bawang tersebut, disamping itu bawang merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang mesti ada sebab kalau memasak tidak memakai bawang, masakan tidak akan terasa enak. Karena perekonomian masyarakat yang sulit ditambah naiknya harga bawang ini sangat membuat masyarakat jadi menderita, terelbih masyarakat yang kurang mampu. Harapan saya kepada pemerintah, pemerintah dapat melihat keluhan dan keadaan masyarakat dan dapat menyeimbangkan kondisi serta keadaan masyarakat menengah kebawah”.86

Selanjutnya kepada Ibu Rina beralamat di Air Meruap Nagari Kinali : “saya dari masyarakat kurang mampu perekonomian juga tidak begitu bagus. Pada saat harga bawang mengalami kenaikkan kemarin itu sangat membuat saya dan keluarga mengalami kesulitan. Kualitas bawang yang tidak baik saja harganya sangat mahal, namun tetap harus dibeli karena memasak kalau tidak menggunakan bawang maka masakan terasa jadi tidak enak. Harapan kepada pemerintah, pemerintah agar bisa menstabilkan harga dan bisa di jangakau oleh

85Wawancara dengan Ibu Yurni, Selaku Konsumen Di Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 09 Juli 2021

86Wawancara dengan Ibu Yarni, Selaku KonsumenDi Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 09 Juli 2021

semua kalangan masyarakat dan tidak juga merugikan para pedagang. Karena bawang merupakan kebutuhan masyarakat yang mesti ada”.87

Selanjutnya wawancara kepada Ibu Mardia Roza beralamat di Air Meruap Kinali : “saya dari keluarga yang sederhana. Namun ketika mengetahui naiknya harga bawang pada masa PSBB kemaren membuat saya dan keluarga menjadi panik dan memikirkan bagaimana caranya untuk menyeimbangkan antara semua kebutuhan. Dan disamping itu pengeluaran yang semakin banyak ditambah pendapatan menurut membuat saya dan keluarga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Harapan saya kepada pemerintah agar dapat menyeimbangkan harga, harga dapat dijangkau oleh pembeli dan juga tidak merugikan para pedagang”.88

Selanjutnya wawancara dengan Ibu Santi Santika beralamat di Air Meruap Nagari Kinali : “saya hanya berasal dari keluarga sederhana saja. Pekejaan suami saya hanya tukang kebun yang pendapatan nya tidak lah seberapa, mengetahui kondisi yang terjadi pada saat ini dimana naiknya harga bawang secara drastis membuat saya kebingunan untuk membeli bawang tersebut. Namun, jika bawang tidak dibeli itu sangatlah tidak mungkin dikarenakan memasak tidak pakai bawang rasanya menjadi hambar dan tidak enak. Saya berharap pemerintah dapat menyeimbangan kondisi yang terjadi pada saat ini dikarenakan perekonomian masyarakat yang sulit ditambah naiknya harga kebutuhan masyarakat membuat

87Wawancara dengan Ibu Rina, Selaku KonsumenDi Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 09 Juli 2021

88Wawancara dengan Ibu Mardia Roza, Selaku KonsumenDi Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 09 Juli 2021

63

masyarakat merasa teraniaya dan tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan hidupnya”.89

Akibat penyebaran virus corona di Indonesia ini semakin meluas sehingga membuat harga sejumlah komoditi kebutuhan pokok di pasar tradisional yang mengalami kenaikan secara drastis sampai pada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberlakukan membuat pendistribusian barang ketempat para pedagang menjadi terhalang. Akibat dari permasalahan tersebut membuat barang kebutuhan masyarakat stocknya menipis dipasaran karena kondisi tersebut membuat masyarakat semakin tercekik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada para konsumen, bahwa dari naiknya harga bawang secara drastis terlebih lagi kondisi perekonomian yang sulit dan pendapatan para masyarakat menurun mengakibatkan ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terlebih lagi berdampak pada masyarakat kurang mampu.

Dampak dari penimbunan barang ini adalah mengakibatkan kurang terpenuhinya salah satu kebutuhan pokok masyarakat, kenaikan harga yang tinggi membuat masyarakat merasa kesulitan dan tersiksa dalam pembelian kebutuhan pokok terlebih lagi ini sangat berdampak pada masyarakat kurang mampu.