• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL PENELITIAN

C. Ikhtikar dan Kebijakan Pemerintah Ditinjau dari Perspektif

2. Intervensi Pemerintah Terhadap Ikhtikar Dalam Islam

Dalam Islam dikenal adanya Fiqh Siyasah Maliyah, dalam Siyasah Maliyah dibahas mengenai persoalan yang berkaitan dengan perekonomian atau pengelolaan harta. Dan juga dibahas mengenai peran pemerintah dalam intervensi persoalan- persoalan ekonomi.

Pengertian Fiqh Siyasah, secara harfiah al- Siyasah berasal dari kata- kata :

س

Artinya: “ Mengatur, mengendalikan, mengurus, atau membuat keputusan”.

مهرمأ ىلوتو مهربد =م وقلا ساس

Artinya:“ Mengatur kaum, memerintah dan memimpinya”.98

Oleh karena itu, kata al- Siyasah berarti: pemerintahan, pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan, pengurusan, pengawasan, perekayasaan dan arti- arti lain.

Berkenan dengan hal ini, ada sebuah hadist yang berbunyi:

98A.Dzajuli, Fiqh Siyasah, (Jakarta: Kencana, 2003), hal 26

ْ تَ ناَ ك : َ لاَ ق ِ ىِبَّنلا ِنَع َةَرْ يَ رُ ه ىِ بَ أ نع

ُسْ وُسَ ت َ لْ يِ ءَ رْسِإ

ُئ اَيِبْ نَلأا ْ مُ ه

Artinya: “Dari Abu Hurairah, telah bersabda Nabi SAW, Bani Israil dikendalikan oleh Nabi- Nabi mereka”. (HR. Muslim)99

Menurut A.Dzajuli, dalam pengertian al- Siyasah, terkandung dua dimensi yang berkaitan satu sama lain, 1. “tujuan” yang hendak dicapai melalui proses pengendalian, 2. “cara” pengendalian menuju tujuan tersebut. Oleh karena itu al- Siyasah pun diartikan:

اَ مِ ب ٍئْيَش ىَلَع ُماَيِق ْ لَ ا ُ ةَس اَ ييِ سلاَ و

ُ هُحُ لْ صَ ي

Artinya: “Memimpin sesuatu dengan cara yang membawa kemaslahatan”.100 Pengertian fiqh siyasah secara istilah menurut Ahmad Fathi Bahatsi sebagaimana dikutif oleh A. Dzajuli adalah :

ِقْفَو ىَ لَع ِ داَ بِ ع ْ لا ِححِ لاَصَ م ُ رْ يِ ب ْ دَ ت

ِ عْ رَّشلا

Artinya:” Pengurusan kemaslahatan umat manusia sesuai dengan syar’a”.

Ibn’ Aqil sebagaimana dikutif oleh A. Dzajula dalam I’lam al-Muwaqqi’in Ibn Qayyim, mendefinisikan siyasah dengan :

ْ هَ عَ م ُ نْ وُ كَ ي ا لًْ عَ ف َ ناَ ك اَ مُ ةَساَ يِ سلَ ا ِنَع ُ دَ عْ ب َ أَ و ِحَ لًَّصلا ى َ لِإ ُبَرلْق َ أ ُساَّ نلا

ْ وُسَّ رلا َ هُعَ رْشَ ي ْ نُ كَ ي ْ م َ ل ْ نِ اَ و ِ داَسَ ف ْ لا َ لََ و ُ ل

ىْ حَ و ِ هِ ب َ لَ زَ ن

99A.Dzajuli, Fiqh Siyasah, (Jakarta: Kencana, 2003), hal 26

100A.Dzajuli, Fiqh Siyasah, (Jakarta: Kencana, 2003), hal 26

73

Artinya:” Siyasah adalah segala perbuatan yang membawa manusia lebih dekat kepada kemaslahatan dan lebih jauh dari kemasadatan, sekalipun Rasulullah tidak menciptakan dan (bahkan) Allah SWT, tidak menentukanya.101

Menurut Ibn Taimiyah dalam proses siyasah terdapat dua unsur yang terlibat. Pertama pemerintah pemegang kekuasaan, kedua rakyat dari kalangan militer maupun sipil. Rumusan ini diambil Ibn Taimiyah dari pemahaman surat an- Nisa ayat 58 dan 59.102

Melihat penjelasan diatas tersebut maka mengenai Siyasah Maliyah, maka dijelaskan dalam masalah al- Ikhtikar (penimbunan barang dagangan) pemerintah mempunyai peran dan tugas yang sangan penting.

Mengenai intervensi pemerintah dalam maslaah Ikhtikar, dikalangan ulama fiqh yang melarang Ikhtikar menyatakan jika Ikhtikar telah terjadi, maka pemerintah berhak memaksa pedagang untuk menjual barang tersebut dengan harga pokoknya sebagai hukuman bagi mereka. Bahkan apabila mereka para spekulan yang melakukaan Ikhtikar tetap menjual barang dagangnya dengan harga tinggi, maka hakim boleh menyita barang dagangnya dan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkannya. Oleh karena itu, pemerintah harus mengadakan pengawaan terhadap pasar. Pengawasan pasar ini berguna untuk menjamin berjalanya mekanisme pasar secara sempurna. Dalam Agama pengawas pasar di dasarkan pada firman Allah surah Ali- Imran: 110. Pengawasan paar yang dilakukan oleh Rasulullah SAW., antara lain melakukan inspeksi secara langsung ke pasar untuk melihat harga dan mekanisme pasar, maka Rasulullah menegur pelakuknya dan memberi nasihat tentang perilaku pasar yang baik.

Ulama yang melarang Ikhtikar berpendapat bahwa:

101A. Dzajuli, Fiqh Siyasah, (Jakarta: Kencana, 2003), hal 27

102Ibn Taimiyah, al- Siyasah al Syar’iyah fi Ashlah al- Ra’y wa al- Ra’ayah, (Iskadariyah:

Dar al- Iman), hal 12

a. Pemerintah berhak memaksa penjual utuk berjualan dengan harga standar pasar bila terjadi Ikhtikar.

b. Apabila pedagang membantah, hakim berhak menyita dagangnya.

c. Harus ada usaha preventif dan refresif pemerintah.

d. Pemerintah harus menetapkan harga yang adil pada setiap komoditi.103

Para ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa penimbunan barang yang diharamkan adalah penimbunan barang- barang pokok tertentu, yaitu membelinya pada saat harga mahal dan menjualnya kembali. Ia tidak menjualnya saat itu juga tetapi ia simpan sampai harga melonjak naik.104 Pendapat lain mengatakan bahwa menurut ulama Syafi‘iyah, Hanabillah, Malikiyah, Zaidiyah dan Zahiriyah menurut mereka melakukan penimbunan barang hukumnya haram, alasan yang mereka kemukakan adalah ayat dan hadits-hadits yang telah disebutkan.105 Menurut Malikiyah penimbunan barang hukumnya haram dan dapat dicegah oleh pemerintah dengan segala cara karena pebuatan itu memberikan mudharat yang besar terhadap kehidupan masyarakat, stabilitas ekonomi masyarakat dan negara.106

Pengharaman terhadap perbuatan penimbunan barang apabila terdapat tiga, yaitu:

a. Barang yang ditimbun harus dibeli terlebih dahulu.

b. Barang yang dibeli merupakan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.

103Harun Nasrun, Fiqih Muamalah, (Jkarta: Gaya Media Pratama, 2006) hal 164

104Harun Nasrun, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2006) hal 60

105Yusuf Al- Qardawi, Halal Haram Dalam Islam, (Surabaya: Bina Ilmu, 2000) hal 124

106Yusuf Al- Qardawi, Halal Haram Dalam Islam, (Surabaya: Bina Ilmu, 2000) hal 358

75

c. Adanya kesulitan masyarakat untuk mendapatkan bahan makanan yang dibutuhkan.107

Dari kegiatan penimbunan barang dagang yang dilakukan oleh para pedagang di pasar tradisional Kinali ini berupa barang kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat yaitu bawang. Dimana hal ini membuat masyarakat dirugikan terlebih bagi masyarakat kurang mampu. Bawang yang kualitasnya kurang baik saja harganya sangat tinggi, namun masyarakat tetap membeli bawang tersebut karena sangat membutuhkannya. Pada kondisi ini masyarakat sangat mengharapkan pemerintah dapat mengatasi permasalahan yang dialami oleh masyarakat. Masyarakat hanya berharap harga kebutuhan dapat distabilkan dan diseimbangkan dengan kondisi perekonomian yang sulit pada masa sekarang ini, harga kebutuhan pokok yang dapat itu tidak merugikan para pedagang dan tidak pula menyulitkan para pembeli. Pada dasarnya dalam kegiatan pasar pemerintah tidak dibolehkan melakukan intervensi harga atau pemerintah tidak boleh ikut campur dalam masalah harga yang ada di pasaran. Namun, pada kondisi tertentu pemerintah dibolehkan ikut campur dalam permasalahan tersebut jikalau sudah pada merugikan masyarakat banyak. Seperti halnya yang terjadi masa pandemi ini, jika sudah terjadi penimbunan barang yag sangat di larang dalam Agama Islam maka pemerintah berhak untuk menyita barang dagangan dan memaksa para pedagang untuk menjualnya lagi dengan harga yang normal.

Hal yang dilakukan oleh pemerintah pada saat terjadinya penimbunan barang di pasar Tradisional Kinali ini berupa melakukan pengawasan dan

107Yusuf Ahmad Mahmud, Bisnis Islami dan Kritik atas Praktik Bisnis Ala Kapitalis, Penerjemah: Yahya Abdurrahman, (Bogor: Al- Azhar Press, 2009) hal 12

memberikan teguran kepada para pedagang dimana jika terus dilakukan maka pemerintah akan menyita barang dagangan tersebut.

76 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian dan anilisis peneliti terhadap hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

Praktek Ikhtikar yang dilakukan oleh para pedagang pada masa PSBB di berlakukan pada bulan Maret 2020 selama kurang lebih 1 bulan ini dikarenakan sulitnya mendapatkan pasokan barang dari luar daerah sehingga hal ini menimbulkan kepanikan dari diri para pedagang. Barang yang dibeli kepada disributor ini disimpan untuk kebutuhan 1 bulan penuh dan pada saat stok barang berkurang di pasaran saat kondisi seperti ini lah para pedagang menjual bawang dengan harga yang sangat tinggi yang mana bawang tersebut terkadang kualitasnya tidak bagus namun harga jualnya sangatlah tinggi.

Kebijakan dari pemerintah pada saat terjadinya tindakan curang dari para pedagang mengenai permasalahan tersebut pihak pemerintah dari Dinas Koperasi Perdagangan dan UKM melakukan tindakan awal berupa pengawasan di pasar tradisional Nagari Kinali ini serta memberikan teguran kepada para pedagang berupa “ Jika masih terjadi penimbunan barang terhadap kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional Nagari Kinali maka dari pihak pemerintah akan memaksa para pedagang untuk menjualkan barang kebutuhan pokok tersebut dengan harga normal sebagaimana biasanya, meksipun diketahui para pedagang sulit untuk mendapatkan pasokan barang, selanjutnya jika masih ditemukan

tindakan curang seperti ini maka pemerintah akan menyita barang yang ditumpuk di gudang milik para pedagang tersebut. Tindakan tegas yang disampaikan oleh pemerintah dari Dinas Koperasi Perdagangan dan UKM adalah sebagai hukuman bagi para pedagang yang tidak mau mentaati peraturan yang telah ada”.

Berdasarkan tinjauan Ekonomi Islam para ulama Fiqh yang tidak membolehkan atau diharamkannya praktek Ikhtikar ini dikarenakan dapat menganiaya dan merugikan serta menimbulkan kesengsaraan bagi orang lain.

Ikhtikar yang dilarang Agama, mempunyai dampak yang besar terhadap perekonomian masyarakat. Dampak dari Ikhtikar akan bisa mengacaukan situasi perekonmian. Dengan demikian, praktek Ikhtikar akan menghambat kesejahteraan umat manusia. Padahal salah satu tujuan dari sistem ekonomi, apapun bentuknya adalah kesejahteraan umat manusia.

B. Saran

Setelah menguraikan dan menjelaskan masalah- masalah yang penulis temukan dalam Praktek Ikhtikar Serta Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasinya Di Pasar Tradisional Nagari Kinali, penulis merekomendasikan beberapa saran, diantaranya:

1. Kepada para pedagang diharapakan dapat memahami praktek perdagangan yang dilarang oleh syariat Islam serta menjual barang dagangan secara jujur dan adil, tidak melakukan penimbunan barang yang berakibat pada kerugian masyarakat banyak.

78

2. Kepada Lembaga Pemerintah diharapkan dapat mengawasi serta memberikan pemahaman kepada para pedagang agar tidak lagi melakukan praktek perdagangan yang dilarang oleh syariat Islam. Dan diharapkan juga pemerintah dapat memberdayakan para petani agar dapat menanam tanaman pokok seperti bawang di Nagari Kinali, sehingga dapat membantu kebutuhan masyarakat disaat kondisi darurat sebagaimana halnya pandemi saat sekarang ini.

3. Kepada Alim ulama diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang aturan perdagangan yang sesuai dengan syari’at Islam dan ancamam – ancaman bagi orang yang berlaku zhalim serta aniaya kepada sesamanya.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Abdul, Ekonomi Islam Analisis Mikro & Makro, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Al- Ghazali, Benang Tipis Antara Halal dan HaramSurabaya: Putra Pelajar, 2002.

Al- Ghazali, Hamid Abu, Al- Mushtashfa Fi’Iim al- Ushl, Bayrut: Dar al- Kutub al- Ilmiyyah, 2000.

Arif, Hakim, M, Peran Pemerintah Dalam Mengawasi Mekanisme Pasar Dalam Perpektif Ekonomi Islam, Iqtishadia Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam, Volume 8, No 1 Maret 2015.

Adiwarman, Karim. A, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta: Gema Insani, 2006.

Al- Qardawi, Yusuf, Halal Haram Dalam Islam, Surabaya: Bina Ilmu, 2000.

Al- Syawkani, ibn Muhammad, Nayl al- Awthar, Jilid V.

Budiono, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No 1 Ekonomi Mikro, Yogyakarta: BFPE, 2002.

Dzajuli, A, Fiqh Siyasah, Jakarta: Kencana, 2003.

E, Gallion, The Pattern City Planning and Design, New York: Van Nostrand, 1986.

Gibtiah, Fikih Kontemporer, Jakarta: Prenadamedia Group, 2016.

Hakim, Arif, M, Peran Pemerintah Dalam Mengawasi Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Islam, STAIN Kudus Jawa Tengah, Iqtishadia, Vol 8. No 1, Maret 2015.

Hadeli, Metode Penelitian Pendidikan, Padang: Baitul Hikmah, 2002.

Huda, Nurul Dkk, Keuangan Publik Pendekatan Instrumen Kebijakan Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2015.

Idris, Hadist Ekonomi- Ekonomi Dalam Perspektif Hadist Nabi, Jakarta: Gema Insani, 2002.

Kamil, Qasim Muhammad, Halal Haram Dalam Islam, Sukmajay..la Depok:

Mutiara Allamah Utama, 2014.

Karim, Adiwarman, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta: Gema Insani, 2001.

Khan, Akram Muhammad, Economic Teaching Of Prophet Muhammad A Select Anthology Of Hadith Literature On Economic, Islamabad: International Of Islamic Economic Islamabad, 1996.

Kotler,Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas II, Jakarta: Indeks, 2005.

Kusuma, Artha Giri Putu, Hardian Kokoh Pambudi dan Femi Yulianti, Perancangan Ulang Model Rantai Pasok Pasar Tradisional Digital, Jurnal Ilmiah Teknologi Terapan, Volume 6, No 3, 2020.

Mahmud, Ahmad Yusuf, Bisnis Islami dan Kritik Atas Praktik Bisnis Ala Kapitalis, Bogor: Al Azhar Press, 2009.

Mujahdin, Akhmad, Ekonomi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007.

Muslim, Bukhori. Moch, Ikhtikar dan Dampaknya Terhadap Dunia Ekonomi, Al- Iqtishad, Vol. IV, No. 1 Januari 2012.

Meleong, J. Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2005.

Nasrun, Harun, Fiqih Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2006.

Nasution, Metode Research(Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Nazir, Moh, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Nurrianto, M, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik, Bandung: Pustaka Setia, 2015.

Noor,Faizal Henry, Ekonomi Manajerial, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Pasaribu, Chairuma dan K. Lubis, Sahrawardi, Hukum Perjanjian Islam, Jakarta:

Sinar Grafika.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penaataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

Pracoyo, Kunawangsih Tri dan Pracoyo, Antyo, Aspek Dasar Ekonomi Mikro, Jakarta: Grafindo, 2006.

Qanita,Ariza, Analisis Layanan Belanja “Kriing” Pasar Tradisional Anom Baru Sumenep Di tengah Pandemi Covid-19 Degan Metode SWOT dan QSPM, UIN Sunan Ampel Surabaya, Volume 1, No 2 Oktober 2020.

Qardhawi, Yusuf, Halal Haram Dalam Islam Terjemahan, Surabaya: Bina Ilmu, 2002.

Rahardja, Pratama dan Manurung, Mandala, Pengantar Ilmu Ekonomi ( Mikro Ekonomi dan Makro Ekonomi), Jakarta: LPEE, 2008.

Rudianto, Pengantar Akutansi Adaptasi IFRS, Jakarta: Erlangga, 2012.

Sudarto,Ilmu Fiqih, Sleman: Budi Utama, 2018.

Sudaryono,Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi, Yogyakarta: Andi Offset, 2016.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2011.

Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Sukirno, Sadono, Pengantar Mikro Ekonomi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994.

Taimiyah, Ibn, al-Siyasah al- Syar’iyah fi Ashlah al- Ra’y wa al Ra’ayah, Iskadariyah: Dar al- Iman, 2008.

Teguh, Muhammad,Metodologi Penelitian Ekonomi: Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005.

Wawancara dengan Bapak Surya Tanjung, Selaku Pedagang Di PasarTradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 12 Juli 2021.

Wawancara dengan Bapak Ari Anggara, Selaku Pedagang Di Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 12 Juli 2021.

Wawancara dengan Ibu Amai, Selaku PedagangDi Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 12 Juli 2021.

Wawancara dengan Bapak Danil Saputra, Selaku PedagangDi Pasar Tradisional Kinali, Pada Tanggal 12 Juli 2021.

Wawancara dengan Ibu Suartina, Selaku PedagangDi Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 12 Juli 2021.

Wawancara dengan Bapak Randa Saputra, Selaku Pedagang Di Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 12 Juli 2021.

Wawancara dengan Ibu Andah, Selaku Konsumen Di Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 09 Juli2021.

Wawancara dengan Ibu Yurni, Selaku Konsumen Di Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 09 Juli 2021.

Wawancara dengan Ibu Yarni, Selaku KonsumenDi Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 09 Juli 2021.

Wawancara dengan Ibu Rina, Selaku KonsumenDi Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 09 Juli 2021.

Wawancara dengan Ibu Mardia Roza, Selaku KonsumenDi Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 09 Juli 2021.

Wawancara dengan Ibu Santi Santika, Selaku Konsumeni Di Pasar Tradisional Nagari Kinali, Pada Tanggal 12 Juli 2021.

Wawancara dengan Bapak Ebos, Selaku Pihak pengelola Di Pasar Tradisional Kinali, Pada Tanggal 09 Juli 2021.

Wawancara dengan Bapak Ali Zamar, Selaku Kepala Dinas Koperindag dan UKM Pasaman Barat, Pada Tanggal 12 Juli 2021.

Yuliana, Wellness and Healthy Magazine, Universitas Lampung Volume 2, No 1 Februari 2020.

Zainal, Rivai Veitzhal Dkk, Islamic Marketing Management, Jakarta: Bumi Aksara, 2017.