• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORI

7. Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasi Ikhtikar

Dalam Islam dikenal adanya Fiqh Siyasah Maliyah, dalam Siyasah Maliyah dibahas mengenai persoalan yang berkaitan dengan perekonomian atau pengelolaan harta. Dan juga dibahas mengenai peran pemerintah dalam intervensi persoalan- persoalan ekonomi.

Pengertian Fiqh Siyasah, secara harfiah al- Siyasah berasal dari kata- kata :

س

Artinya: “ Mengatur, mengendalikan, mengurus, atau membuat keputusan”.

مهرمأ ىلوتو مهربد =م وقلا ساس

Artinya:“Mengatur kaum, memerintah dan memimpinya”.

Oleh karena itu, kata al- Siyasah berarti: pemerintahan, pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan, pengurusan, pengawasan, perekayasaan dan arti- arti lain.

40Gibtiah, Fikih Kontemporer, (Jakarta: Prenadamedia Gruop, 2016), hal 121

Berkenan dengan hal ini, ada sebuah hadist yang berbunyi:

رْسِإ ْت نا ك : لا ق ِ ىِبهنلا ِن ع ة رْي رُه ىِب أ نع ُس ْوُس ت لْيِء

ُئ ا يِبْن لِا ْمُه

Artinya: “Dari Abu Hurairah, telah bersabda Nabi SAW, Bani Israil dikendalikan oleh Nabi- Nabi mereka”. (HR. Muslim)41

Menurut A.Dzajuli, dalam pengertian al- Siyasah, terkandung dua dimensi yang berkaitan satu sama lain, 1. “tujuan” yang hendak dicapai melalui proses pengendalian, 2. “cara” pengendalian menuju tujuan tersebut. Oleh karena itu al- Siyasah pun diartikan:

ُهُحُلْص ي ا مِب ٍئْي ش ى ل ع ُما يِقْل ا ُة س ا ييِ سلا و

Artinya: “Memimpin sesuatu dengan cara yang membawa kemaslahatan”.42

Pengertian fiqh siyasah secara istilah menurut Ahmad Fathi Bahatsi sebagaimana dikutif oleh A. Dzajuli adalah :

ِع ْرهشلا ِقْف و ى ل ع ِدا بِعْلا ِححِلا ص م ُرْيِب ْد ت

Artinya:” Pengurusan kemaslahatan umat manusia sesuai dengan syar’a”.

Ibn’ Aqil sebagaimana dikutif oleh A. Dzajula dalam I’lam al-Muwaqqi’in Ibn Qayyim, mendefinisikan siyasah dengan :

ُد عْب أ و ِح لًهصلا ى لِإ ُب رلْق أ ُساهنلا ْه ع م ُن ْوُك ي ًلًْع ف نا ك ا مُة سا يِ سل ا هُع رْش ي ْنُك ي ْم ل ْنِا و ِدا س فْلا ِن ع ٌىْح و ِهِب ل ز ن لَ و ُل ْوُس هرلا

Artinya:” Siyasah adalah segala perbuatan yang membawa manusia lebih dekat kepada kemaslahatan dan lebih jauh dari kemasadatan, sekalipun Rasulullah tidak menciptakan dan (bahkan) Allah SWT, tidak menentukanya.43

41A. Dzajuli, Fiqh Siyasah, (Jakarta: kencana, 2003), hal 26

42A. Dzajuli, Fiqh Siyasah, (Jakarta: Kencana, 2003), hal 26

29

Menurut Ibn Taimiyah dalam proses siyasah terdapat dua unsur yang terlibat. Pertama pemerintah pemegang kekuasaan, kedua rakyat dari kalangan militer maupun sipil. Rumusan ini diambil Ibn Taimiyah dari pemahaman surat an- Nisa ayat 58 dan 59.44

Melihat penjelasan diatas tersebut maka mengenai Siyasah Maliyah, maka dijelaskan dalam masalah al- Ikhtikar (penimbunan barang dagangan) pemerintah mempunyai peran dan tugas yang sangan penting.

Mengenai intervensi pemerintah dalam masalah Ikhtikar, dikalangan ulama fiqh yang melarang Ikhtikar menyatakan jika Ikhtikar telah terjadi, maka pemerintah berhak memaksa pedagang untuk menjual barang tersebut dengan harga pokoknya sebagai hukuman bagi mereka. Bahkan apabila mereka para spekulan yang melakukan Ikhtikar tetap menjual barang dagangnya dengan harga pasar, maka hakim boleh menyita barang dagangnya dan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan. 45 Oleh karena itu, pemerintah harus mengadakan pengawasan terhadap pasar. Pengawasan pasar ini berguna untuk menjamin berjlannya mekanisme pasar secara sempurna. Dalam agama pengawas pasar didasarkan pada firman Allah surah Ali Imran [3]: 110. Pengawasan pasar yang dilakukan oleh Rasulullah Saw., antara lain melakukan inspeksi secara lansgung ke pasar untuk melihat harga dan mekanisme pasar, maka Rasulullah menegur pelakunya dan memberi nasihat tentang perilaku pasar yang baik.

Ulama yang melarang Ikhtikar berpendapat bahwa:

43A. Dzajuli, Fiqh Siyasah, (Jakarta: Kencana, 2003), hal 27

44Ibn Taimiyah, al- Siyasah al Syar’iyah fi Ashlah al- Ra’y wa al- Ra’ayah, (Iskadariyah:

Dar al- Iman), hal 12

45Harun Nasrun, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2006) hal 165

1. Pemerintah berhak memaksa penjual untuk berjualan dengan harga standar pasar bila terjadi Ikhtikar

2. Apabila pedagang membantah, hakim berhak menyita dagangannya 3. Harus ada usaha preventif dan refresif pemerintah

4. Pemerintah harus menetapkan harga yang adil pada setiap komoditi.46 B. Konsep Pasar

1. Pengertian Pasar

Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan itu. Jadi besarnya pasar tergantung jumlah orang yang memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan mau menawarkan sumber daya itu untuk ditukar untuk memenuhi kebutuhan mereka.47

Pengertian pasar dapat dilihat secara sempit dan luas. Secara sempit pasar adalah tempat berkumpul dan bertemunya para penjual atau produsen dan pembeli atau konsumen pada suatu lokasi tertentu. Secara luas pasar adalah mekanisme bertemunya kepentingan konsumen dan produsen, merupakan sumber informasi bagi pelaku ekonomi serta juga merupakan sarana dalam meningkatkan kepuasaan konsumen maupun produsen.48 Sementara itu Budiono menyatakan pasar adalah pertemuan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Suatu pasar yaitu dimana saja terjadi transaksi antara penjual dan pembeli. Jenis barang atau jasa

46Harun Nasrun, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2006) hal 164

47Sudaryono. Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi. (Yogyakarta: Andi Offset, 2016), hal 48

48Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007) , hal 104

31

yang ditransaksikan dapat berupa barang atau jasa apapun, mulai dari beras, sayur- mayur, jasa angkutan, uang maupun tenaga kerja.49

Sedangan pasar secara bahasa Arab disebut souq (bentuk jamak: aswaq atau aswak) yang berarti tempat menjual sesuatu dan proses jual beli berlangsung.

Souq sebuah konsep yang telah ditetapkan selama masa Rasulullah SAW. Sebagai tempat penjualan terjadi, namun terkait dengan transaksi sendiri tidak pada tempat tersebut. Dengan demikian, pasar dalam islam dapat dijalankan dimana pun dan kapanpun ketika terjadi suatu transaksi antara penjual dan pembeli dibawah kesepakatan bersama dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.50

Pasar merupakan lembaga ekonomi dimana para pembeli dan para penjual baik secar langsung maupun tidak langsung dapat melakukan transaksi perdagangan barang atau jasa. Jadi pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Ada dua unsur utama menetukan struktur pasar yaitu jumlah pembeli dan penjual di pasar dan tingkat kebankuan produk.

Sebaliknya faktor- faktor tersebut dipengaruhi oleh:

1) Karakteristik Produk. Jika produk- produk lain merupakan pengganti yang baik dari suatu produk, maka tingkat persaingan di pasar semakin ketat.

2) Fungsi Produk. Industri- industri yang berfungsi produksinya menunjukkan keadaan increasing return scale yang outputnya relative besar dibandingkan dengan permintaan totalnya biasanya jumlah tingkat persaingannya lebih ringan dari pada di dalam industri- indsutri yang berfungsi produknya constant

49Budiono, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Ekonomi Mikro, (Yogyakarta:BFPE,2002), hal 43

50Veithzal Rivai Zainal, DKK, Islamic Mareketing Management, (Jakarta: Bumi Aksara,2017) , hal 2-3

atau descreasing return to scale yang masuk ke pasar degan tingkat output yang relative kecil dibandingkan dengan permintaan total.

3) Pengaruh Pembeli. Jika hanya ada sedikit pembeli, maka tingkat persaingan akan lebih rendah dari pada jika pembelinya banyak.51

Dalam Ilmu Ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang disebut dengan transaksi. Pasar terdiri dari semua penjual dan pembeli yang baik yang memengaruhi harganya.

Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar penawaran dan permintaan.

2. Fungsi Pasar

Pasar memiliki tiga fungsi utama sebagai berikut:

1) Pasar berfungsi sebagai sarana distribusi. Dalam hal ini, pasar berfungsi untuk memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Produsen dapat berhubungan langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi barang atau jasa dari produsen ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar dikatakan tidak berfungsi baik jika kegiatan distribusi sering kali mengalami kendala.

2) Pasar berfungsi sebagai pembentuk harga. Dalam hal ini, konsumen yang membutuhkan barang atau jasa tersebut sehingga terjadilah tawar menawar antara kedua belah pihak. Dengan demikian, apabila telah terjadi kesepakatan,

51Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro & Makro, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), hal 111

33

terbentuklah harga. Harga yang telah menjadi kesepakatan bersama tentunya tekah diperhitungkan oleh produsen dan konsumen.

3) Pasar berfungsi sebagai sarana promosi. Dalam hal ini, pasar menjadi tempat untuk memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang atau jasa tentang manfaat, keunggulan dan kekhasannya kepada konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap barang atau jasayang diperkenalkan.

Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran dan sebagainya. Banyak cara promosi yang dilakukan oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitas bagus akan menjadi pilihan konsumen.52

3. Jenis- jenis Pasar

Menurut para ahli Ekonomi, pasar dibedakan menjadi dua jenis utama yakni:

1) Pasar output (pasar barang atau jasa produksi), merupakan tempat penjualan output barang atau jasa.

2) Pasar input ( pasar faktor produksi), merupakan tempat penjualan jasa faktor produksi.53

Pasar menurut strukturnya:

1) Pasar Persaingan Sempurna

52Veithzal Rivai Zainal, DKK, Islamic Mareketing Management, (Jakarta: Bumi Aksara,2017) , hal 5- 6

53Tri Kunawangsih Pracoyo & Antyo Pracoyo, Aspek Dasar Ekonomi Mikro, (Jakarta:

Grafindo, 2006), hal 17

Pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli yang sama- sama telah mengetahui keadaan pasar.

2) Pasar Persaingan tidak sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan haga dan jumlah barang yang di perjualbelikan.

Pasar menurut manajemennya:

1) Pasar Tradisional

Pasar Tradisinoal adalah pasar yang bersifat tradisional dimana penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar- menawar secara langsung. Berdasarka Undang- Undang (UU), pasar tradisional adalah pasar yang dibangun oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki atau dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar-menawar.54

Pasar Modern adalah pasar yang bersifat modern, dimana barang- barangnya diperjualbelikan dengan harga pas dan layanan mandiri ( swalayan).

Tempat berlangsungnya pasar ini adalah mall, hypermarket, plaza, supermarket dan tempat modern lainnya (toko modern). Berdasarkan Undang- Undang (UU) toko modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermasket, Departemen Store, Hypermarket ataupun grosir yang berbnetuk perkulakan.

54Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

35

4. Peran Pemerintah Dalam Pasar

Dalam pasar, kerap kali diperlukan campur tangan pemerintahan untuk menjamin kelancaran mekanisme pasar secara sempurna. Rasulullah SAW sendiri merupakan market supervisor atau Al- Hisbah pada masanya yang kemudian dijadikan acuan dalam peran negara terhadap pasar. Cikal bakal Al Hisbah telah ada sejak zaman Rasulullah SAW ditandai dengan ditunjuknya Muhtasib diberbagai tempat. Al Hisbah mulai dilembagakan secara resmi pada masa pemerintah Umar Bin Khattab dengan cara menunjuk seorang perempuan untuk mengawasi pasar dari tindakan penipuan.

Al Hisbah merupakan lembaga yang berfungsi untuk menentukan kebaikan sehingga menjadi kebiasaan dan melarang hal yang buruk ketika hal itu menjadi kebiasaan umum. Tujuan Al Hisbah menurut Ibnu Taimiyah adalah memerintahkan kebaikan (al ma’ruf) dan mencegah (al munkar) dalam wilayah yang menjadi kewenangan pemerintah untuk mengaturnya, mengadili dalam wilayah umum khusus lainnya yang tidak dapat dijangkau oleh institusi biasa.

Dalam bukunya, Al Hisbah pada masa Rasulullah SAW sering melakukan inspeksi ke pasar untuk mengecek harga dan mekanisme pasar. Dalam inspeksinya beliau sering menemukan praktik bisnis yang tidak jujur sehingga beliau menegurnya. Rasulullah SAW juga telah memberikan banyak pendapat, perintah ataupun larangan demi sebuah pasar yang Islami.55

Peran pemerintah secara garis besar dikelompokkan ke dalam tiga bagian:

55M. Nur Rianto, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik, (Bandung: Pustaka Setia, 2015) hal 230

a. Peran pemerintah yang berkaitan dengan implementasi nilai dan moral dalam Islam, dibagi dalam kategori sebagai berikut:

1) Memastikan dan menjaga implementasi nilai dan moral.

2) Memastikan dan mejaga agar pasar hanya memperjualbelikan barang dan jasa yang halal dan mubah.

3) Memastikan dan mejaga pasar hanya menyediakan barang dan jasa sesuai dengan prioritas kebutuhan sesuai dengan ajaran islam dan kepentingan perekonomian nasional.

4) Membuat berbagai langkah untuk meningkatkan daya saing dan daya beli dari pelaku pasar yang lemah seperti produsen kecil dan konsumen yang miskin.

b. Peran pemerintah yang berkaitan dengan teknis operasional pasar.

1) Pemerintah harus menjamin kebebasan masuk dan keluar pasar, menghilangkan berbagai hambatan dalam persaingan, menyediakan informasi, membongkar penimbunan dan lain sebagainya.

2) Melembagakan nilai- nilai persaingan yang sehat, jujur, terbuka dan adil.

c. Peran pemerintah yang berkaitan dengan kegagalan pasar

1) Mengatasi masalah dengan berpedoman pada nilai- nilai keadilan.

2) Menguasai dan menyediakan barang- barang publik (yaitu segala sesuatu yang berkaitan pemanfaatnnya dibagi bersama, disini pemerintah bertindak sebagai produsen, pengawas atau pengatur), dan melarang penguasaan barang publik oleh orang perorangan.

37

3) Melembagakan nilai dan moralitas Islam.56 5. Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi Islam

Pasar dalam Islam merupakan tempat tranksasi ekonomi yang aturannya bernafaskan pada ajaran- ajaran Islam, di dalamnya harus tercipta mekanisme harga yang adil atau harga yang wajar. Islam menempatkan pasar pada kedudukan yang penting dalam perekonomian. Nilai Islam bukan semata- mata hanya untuk kehidupan umat muslim, tetapi untuk seluruh makhluk hidup dimuka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai- nilai Islam guna mencapai tujuan agama (falah).57

Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara dan individu berada dalam keseimbangan. Tidak boleh ada subordinat. Sehingga salah satunya menjadi dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam. Pasar bebas menentukan cara- cara produksi dan harga. Tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar. Akan tetapi, pasar yang berjalan sendirian secara adil kenyataannya sulit ditemukan. Distorsi pasar tetap sering terjadi, sehingga dapat merugikan para pihak.58

Berbagai praktik dan kebijakan ekonomi yang berlangsung pada masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin merupakan contoh empiris yang dijadikan pijakan bagi para cendikiawan muslim dalam melahirkan teori- teori ekonominya. Satu hal yang jelas, fokus perhatian mereka tertuju pada pemenuhan

56Aminatul Farida, Struktur Pasar Dalam Ekonomi Islam, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 1, hal 2

57Syahatah, Husein,Pokok- Pokok Pemikiran Akutansi Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2001) hal 167

58Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), hal 201

kebutuhan, keadilan, efesiensi, pertumbuhan dan kebebasan, yang tidak lain merupakan objek utama yang menginsipirasi pemikiran ekonomi islam sejak masa awal. Kegiatan ekonomi pada masa Rasulullah SAW dan khulafaur Rasyidin menunjukkan adanya peranan pasar dalam pembentukan masyarakat islam pada masa itu. 59

Konsep mekanisme pasar dalam islam dapat dirujuk kepada hadist Rasulullah SAW. Sebagaimana disampaikan oleh Anas R.A, sehubungan dengan adanya kenaikan harga- harga barang di kota madinah. Sebagaimana bunyi hadist tersebut ialah:

ِالله ِلوُس ر ِدْه ع ى ل ع ِة ني ِد مْلاِب ُرْعِ سلا لً غ لا ق ٍكِلا م ِنْب ِس ن أ ْن ع لا ق ف ا ن ل ْرِ ع س ُرْعِ سلا لً غ ِالله لوُس ر ا ي ُساهنلا لا ق ف مهل س و ِهْي ل ع ُالله ىهل ص وُه الله هنإ مهل س و ِهْي ل ع ُالله ىهل ص ِالله ُلوُس ر ُطِسا بْلا ُضِبا قْلا ُرِ ع سُمْلا

ٍة م لْظ مِب يِنُبُلْط ي ْمُكْنِم ٌد ح أ سْي ل و هل ج و هز ع الله ى قْل أ ْن أ وُج ْر لِ يِ نإ ُقا هز هرلا ٍلا م لَ و ٍم د يِف

Dari Annas Bin Malikr.a ia berkata: “Pada zaman Rasulullah SAW. Terjadi pelonjakan harga di pasar. Lalu sekelompok orang menghadap kepada Rasulullah SAW., Serasa berkata: ya Rasulullah, harga itu. Rasulullah SAW., menjawab:

sesungguhnya Allah lah yang berhak menetapkan harga dan menahannya, melapangkan dan memberi rezeki. Saya berharap akan bertemu dengan Allah dan jangan seseorang diantara kalian menuntut saya akan bertemu dengan Allah dan

59M. Arif hakim, Peran Pemerintah Dalam Mengawasi Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Iqtishadia Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisni Islam Volume 8, No 1 Maret 2015 hal 2

39

jangan seseorang diantara kalian menuntut saya untuk berlaku dzalim dalam soal harta dan nyawa”. (HR. Abu Daud,At-Tarmidzi, Ibn Majah dan As-Syaukani).60

Konsep mekanisme pasar dalam Islam dibangun atas prinsip- prinsip sebagai berikut:

a. Ar-Ridha, yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar kerelaan antara masing- masing pihak.

b. Berdasarkan persaingan sehat, mekanisme pasar akan terhambat jika terjadi penimbunan atau monopoli.

c. Kejujuran, merupakan pilar yang sangat penting dalam Islam, sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri. Islam melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam bentuk apapun.

d. Keterbukaan serta keadilan. Pelaksanaan prinsip ini adalah transaksi yang dilakukan dituntut untuk berlaku benar dalam pengungkapan kehendak dan keadaan yang sesungguhnya.61

C. Covid- 19

1. Pengertian Covid-19

Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 atau SAR-CoV-2). Virus ini merupakan keluarga besar coronavirus yang dapat menyerang hewan. Ketika menyerang manusia, coronavirus biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, seperti flu, MERS ( Middle

60Muhammad Akram Khan, Economic Teaching Of Prophet Muhammad A Select Anthology Of Hadith Literature On Economic, ( Islamabad: International Institute Of Islamic Economic Islambad, 1996), hal 153

61Adiwarman Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta: Gema Insani, 2001)hal 24

East Respiratory Syndrome), dan SARS ( Severe Respiratory Syndrome). Covid-19 sendiri merupakan corona virus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019 (Ilmiah, 2020; Hui,et.,2020). Karena itu, corona virus jenis baru ini diberi nama coronavirus disease- 2019 yang disingkat menjadi covid-19. Covid-19 sejak ditemukan menyebar secara luas hingga menyebabkan pandemi global yang berlangsung sampai saat ini. Gejala Covid-19 umumnya berupa demam 380C, batuk kering, dan sesak nafas serta dampak paling buruk untuk manusia ialah kematian. Sampai 19 April 2020 pukul 10: 38: 37 WIB, dilaporkan terdapat 2. 329. 539 kasus terkonfirmasi dari 185 negara yang 160. 717 orang diantaranya meninggal dunia serta 595. 229 orang bisa disembuhkan (John Hopkins CSSE, 2020).62

Penyebaran virus Covid-19 memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap sektor ekonomi. Hal tersebut dibuktikan dengan menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama dua kuartal berturur- turut.

2. Dampak dari Covid-19

Dampak ini terjadi pada semua sisi yang meliputi pendapatan, konsumsi, dan investasi. Ekspor, impor, pariwisata, transportasi, hotel dan restoran, bahkan usaha kecil dan UMKM pun turut terkena dampak. Beberapa dampak adanya Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia antara lain sebagai berikut:

1. Penurunan penerimaan pajak sektor perdagangan

China yang merupakan negara penyumbang 39,2% dari total pertumbuhan ekonomi dunia pda tahun 2019 kini ekonominya turut melemah dengan adanya

62Yuliana, Wellness And Healthy Magazine, Universitas Lampung, Volume 2, No 1 Februari 2020

41

Covid-19. Ekonomi China yang melemah turut memengaruhi ekonomi dalam negeri karena China merupakan salah satu mitra dagang terbesar bagi Indonesia.

Kondisi ini membuat negara mengalami penurunan penerimaan pajak dari sektor perdagangan.

2. Perubahan perilaku investasi

Meningkatkan kondisi ketidakpastian ekonomi ditengah merebaknya virus Covid-19 membuat investor lebih berhati- hati dalam berinvetasi. Bahkan mereka cenderung mengalami perubahan perilaku investasi. Mereka lebih memilih berinvetasi pada barang yang lebih minim resiko seperti emas dari pada berinvestasi pada pasar modal dan keuangan.

3. Meningkatnya kemiskinan dan pengangguran

Kemiskinan dan tingkat pengangguran di Indonesia masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Terlebih dengan pandemi Covid-19 ini banyak usaha yang gulung tikar atau melakukan pengurangan jumlah karyawan dengan PHK akan membuat kemiskinan dan pengangguran meningkat.

Berdasarkan hasil survei BPS tentang dampak Covid-19 terhadap sosial dan demografi menyebutkan bahwa 2,52% dari total 87.379 responden mengalami PHK, 18,34% bekerja umum sementara dirumahkan dan 22,74% tidak bekerja (Windhiarso Ponco Adi Putranto, 2020). Angka ini tentu menambah jumlah kemiskinan yang sudah tercatat sebanyak 24.79 juta orang per September 2019 (Badan Pusat Statistik, 2020). Hal ini juga dibuktikan dengan hasil survey BPS bahwa kelompok pendapatan yang paling terdampak dengan adanya Covid-19

adalah kelompok pendapatan rendah <=1,8 juta sebanyak 70,53% dari total responden (Windhiarso Adi Putranto, 2020).

4. Rendahnya daya beli masyarakat

Dampak lain yang menyebabkan lemahnya ekonomi adalah rendahnya daya beli masyarakat. Dengan pembatasan kerja dan aktivitas ditengah pandemi membuat sebagian masyarakat mengalami penurunan pendapatan. Di samping itu, anjuran tetap dirumah menyebabkan meningkatnya pengeluaran. Surve BPS mengungkapkan bahwa sebesar 41,91% responden mengalami penurunan pendapatan dan 56% responden mengalami peningkatan pengeluaran (Windhiarso Ponco Adi Putranto, 2020). Fakta ini membuat beberapa pengeluaran yang tidak begitu dibutuhkan. Ketika daya beli masyarakat rendah, maka produksi dan ekonomi pasar juga akan lesu.63

D. Kajian Terdahulu

1. Siti Khayisatuzahro Nur, Panic Buying Di Masa Pandemi Dan Relevansinya Dengan Ikhtikar Dalam Pandangan Islam. At- Tasharruf; Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Syariah. Vol.1 No. 2 Oktober 2019. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat studi kepustakaan (Library Research). Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan panic buying yang sedang merambah di masyarakat akibat adanya pandamic corona tidak dapat dibenarkan dalam Islam. Meskipun dalam motif untuk berjaga- jaga dan membuat rasa aman bagi konsumen. Karena secara tidak langsung tindakan panic buying ini berdampak pada ketidak merataan ditribusi bahan pokok dan bahan kebersihan lainnya. Panic

63Ariza Qanita, Analisis Layanan Belanja “Kriing” Pasar Tradisional Anom Baru Sumenep Di Tengah Pandemi Covid-19 Dengan Metode SWOT Dan QSPM. UIN Sunan Ampel Surabaya. Volume 1, No 2 Oktober 2020

43

buying juga dapat meningkatkan persaingan yang curang demi keuntungan pribadi dan mengabaikan kebutuhan masyarakat lainnya.

2. Ainur Rohmah, Pandemi Covid-19 Dan Dampaknya Terhadap Perilaku Konsumen Di Indonesia. Jurnal Inovasi Penelitian. Vol.1 No.7 Desember 2020.

Metode penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya pandemi covid-19 mempengaruhi segala aspek termasuk aspek ekonomi. Dimana pada aspek ekonomi ini juga berdampak pada perubahan perilaku konsumen ini, pelaku usaha atau perusahaan juga akan menyesuaikan selera yang diinginkan konsumen sehingga mereka akan mengubah berbagai ketentuannya. Perilaku konsumen ini juga berkaitan dengan literasi keuangan yang mana dibutuhkan bahkan ketika terjadi bencana seperti pandemi

Metode penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya pandemi covid-19 mempengaruhi segala aspek termasuk aspek ekonomi. Dimana pada aspek ekonomi ini juga berdampak pada perubahan perilaku konsumen ini, pelaku usaha atau perusahaan juga akan menyesuaikan selera yang diinginkan konsumen sehingga mereka akan mengubah berbagai ketentuannya. Perilaku konsumen ini juga berkaitan dengan literasi keuangan yang mana dibutuhkan bahkan ketika terjadi bencana seperti pandemi