• Tidak ada hasil yang ditemukan

dari transaksi valuta asing dan pendapatan bunga yang signiikan

Dalam dokumen Mandiri AR 2008 indo (Halaman 152-156)

Direktorat Treasury and International Banking menghadapi tantangan sekaligus peluang selama tahun 2008, terutama sebagai akibat dari

terjadinya krisis inansial global di

penghujung tahun. Bisnis Treasury and International Banking yang terkait erat dengan hubungan antarbank serta pasar modal terimbas dampak langsung dan tidak langsung dari

krisis inansial global tersebut.

Kondisi tersebut mengakibatkan Bank Mandiri harus mengkaji bisnis dengan bank-bank korespondennya, terutama dalam rangka pengelolaan risiko. Strategi pengelolaan Kantor Luar Negeri (KLN) disesuaikan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian di negara tempat KLN berada serta potensi bisnis yang ada. Penyesuaian juga dilakukan secara proaktif dan hati-hati (prudent) atas kegiatan pengembangan dan pemasaran produk dan jasa Treasury and International Banking.

Di sisi lain, kondisi perbankan dunia

yang belum stabil, memberikan peluang kepada Bank Mandiri untuk mengembangkan potensi transaksi di dalam negeri dengan meningkatkan transaksi dengan perbankan domestik dan nasabah korporasi. Salah satu peluang yang telah dimanfaatkan dengan baik oleh Bank Mandiri adalah

meningkatkan volume dan proit

transaksi valuta asing dengan nasabah baik nasabah Korporasi maupun non Korporasi sehingga menghasilkan

kontribusi pendapatan yang signiikan

dengan tetap mengedepankan pengelolaan risiko. Di samping itu, sebagai bank terbesar di Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa Bank Mandiri memiliki peran yang cukup besar sebagai salah satu penggerak utama keuangan dan perekonomian nasional. Dengan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki, Bank Mandiri telah menjadi bank yang dipercaya dalam bisnis treasury and international banking. Oleh karena itu kami meyakini bahwa setiap inisiatif positif Bank Mandiri akan menjadikan Bank Mandiri

WHOLESALE

Treasury and international Banking

‘06 ‘07 ‘08 ‘06 ‘07 ‘08 ‘06 ‘07 ‘08 ‘06 ‘07 ‘08 ‘06 ‘07 ‘08 ‘06 ‘07 ‘08 ‘06 ‘07 ‘08

TOTAL LOANS (Rp. Triliun)

1 2 3 4 5

Valas Rupiah

TOTAL DEPOSITS (Rp. Triliun)

1 2 3 4 5

Valas Rupiah

OPERATING PROFIT (Rp. Triliun)

0,5 1 1,5 2 2,5

FEE INCOME (Rp. Triliun)

0,5 1 1,5 2 2,5

Personel

General & Administrative OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar)

DISTRIBUTIONS

30 60 90 120 150

‘06

‘07

‘08

Regional Treasury Marketing (RTM) Sub Regional Treasury Marketing (Sub RTM)

4 8 16 28 32 LOAN YIELD (%) 3 6 9 12 15 Valas Rupiah COST OF LIABILITIES (%) 3 6 9 12 15 Valas Rupiah

sebagai bank terdepan dan terpercaya dalam menggerakkan transaksi treasury and international banking di masa-masa sulit seperti saat ini.

PENCAPAIAN 2008

Kinerja Direktorat Treasury and International Banking sepanjang 2008 menunjukkan hasil yang baik. Total contribution margin mencapai Rp802,80 miliar. Kontribusi utama Direktorat Treasury and International Banking di tahun 2008 berasal dari pendapatan transaksi valuta asing sebesar Rp604,40 milyar. Dengan memperhitungkan pendapatan fee based income dari transaksi treasury and international banking lainnya, dan kantor luar negeri maka Direktorat Treasury and International Banking berhasil membukukan fee based income sebesar Rp903,40 milyar. Volume transaksi valuta asing dari nasabah korporasi dan non korporasi mencapai USD 37,23 milyar, sementara transaksi inter-bank customers mencapai USD 64,17 milyar. Volume transaksi surat utang negara adalah sebesar Rp15,87 Triliun.

Untuk transaksi valuta asing dengan nasabah dan produk derivatif, Direktorat Treasury and International Banking kembali memperoleh penghargaan sebagai “he Best Domestic Provider

of FX Services in Indonesia as voted by Corporate dan he Best Domestic

Provider in Indonesia for local Currency Products - Structured Interest – Rate Products” yang diberikan oleh Asia Money. Pelayanan transaksi valuta asing kepada nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia tidak hanya dilakukan melalui Kantor Pusat tetapi juga oleh Regional Treasury Marketing (RTM) yang berlokasi di Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya,

Balikpapan dan Makasar. Di samping itu Direktorat Treasury and International Banking juga telah memperluas Dealing Room dengan sarana dan prasarana yang modern dengan daya tampung mencapai 172 orang .

Pertumbuhan kredit dan dana yang dikelola Direktorat Treasury and International tahun 2008 menunjukkan pertumbuhan yang baik. Total kredit mencapai Rp4,317,17 miliar atau naik 58,32% dari tahun sebelumnya. Dana masyarakat mencapai Rp4,885,08 miliar atau naik 15,45% dari tahun sebelumnya. Dari pengelolaan kredit, dana dan transaksi interbank Direktorat Treasury and International Banking memperoleh Net Interest Income (NII) selama tahun ini sebesar Rp.767,69 miliar.

Pada tahun 2008, Bank Mandiri memaksimumkan jaringan kerjasama berbasis resiprokal dengan 1.196 bank koresponden di 102 negara sehingga menghasilkan peningkatan utilisasi kerjasama bisnis yang meliputi kerjasama treasury, trade inance,

remitansi, risk sharing dan pembiayaan bilateral. Dalam bidang funding, Bank Mandiri berhasil memperoleh pembiayaan lebih dari cukup dari perbankan dan lembaga keuangan internasional. Hal ini merupakan bukti adanya kepercayaan dari dunia internasional terhadap Bank Mandiri. Minat bank asing untuk menyediakan pendanaan kepada Bank Mandiri masih relatif besar.

Pengembangan dan pemasaran produk international banking juga diarahkan agar sesuai target dan kondisi pasar saat ini. Sepanjang tahun 2008, Bank Mandiri aktif memasarkan produk Mandiri Direct Settlement (MDS) yaitu layanan transaksi pengiriman uang

WHOLESALE

dari Bank Mandiri ke bank koresponden di Indonesia atau sebaliknya dalam valuta USD tanpa melalui depository correspondent. Sistem MDS yang telah mulai diluncurkan pada tahun 2007 tersebut terbukti telah sesuai dengan track yang diharapkan, yang tercermin dari semakin banyaknya jumlah bank domestik yang bergabung menjadi anggota.

Kepercayaan dunia perbankan terhadap Bank Mandiri juga terlihat dari meningkatnya transaksi trade dan remitansi. Beberapa produk dan jasa yang ditawarkan seperti penerbitan Bank Garansi atas dasar Counter

Guarantee, L/C Conirmation dan

Forfaiting memperoleh respon yang baik dari bank-bank koresponden.

Di segmen pasar modal, Bank Mandiri merupakan salah satu penyedia jasa pasar modal utama di Indonesia. Pada tahun 2008, total perusahaan sekuritas yang menjadi anggota payment bank Bank Mandiri adalah sebanyak 74 dari 122 anggota bursa. Perusahaan sekuritas tersebut selain memberikan kontribusi dalam bentuk interest income dan fee based income juga merupakan sumber pendanaan yang

relatif signiikan bagi Bank Mandiri.

Sebagai salah satu lembaga penunjang kegiatan pasar modal, Bank Mandiri menyediakan beragam jasa pasar modal antara lain jasa kustodian, jasa wali

WHOLESALE

Treasury and international Banking

amanat (trustee), escrow agent, paying agent, security agent, dan receiving bank bagi emiten yang akan melaksanakan IPO.

Aktivitas jasa pasar modal di Bank Mandiri berjalan dengan landasan komitmen pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Berpegang pada prinsip ini, berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan Bank Mandiri berhasil memperoleh predikat “Sangat Baik” dalam pelayanan jasa kustodian dan wali amanat. Hasil nyata dari komitmen tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan loyalitas nasabah kustodian Bank Mandiri.

Bank Mandiri berhasil mengelola

likuiditas secara eisien dengan

tetap menerapkan prinsip kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib Minimum (GWM) dan Posisi Devisa Neto (PDN) sepanjang tahun 2008. Realisasi GWM rupiah rata-rata sebesar 0,08% di atas ketentuan Bank Indonesia, sedangkan realisasi GWM Valas mencapai 0,008% di atas ketentuan Bank Indonesia. Realisasi Posisi Devisa Neto tahun 2008 rata-rata sebesar 2,91% dari modal bank, sedangkan ketentuan Bank Indonesia maksimum sebesar 20% dari modal bank.

RENCANA 2009

Pada tahun 2009 disamping kegiatan pengembangan juga akan ditingkatkan

pemasaran produk dan jasa. Direktorat Treasury and International Banking akan terus mendorong aksesabilitas nasabah dalam transaksi valuta asing dan produk dan jasa lainnya dengan mengoptimalkan fungsi 8 Regional Treasury Marketing (RTM) dan 28 Sub Regional Treasury Marketing (Sub RTM) di 31 kota yang tersebar di beberapa daerah potensial di Jakarta dan luar Jakarta.

Pada tahun 2009 Bank Mandiri merencanakan akan membuka international remittance ofice di Malaysia yang merupakan titik awal untuk meningkatkan pelayanan di seluruh wilayah Asia Tenggara dengan menerapkan strategi multi channel. Selain itu kami juga berusaha meningkatkan status kantor perwakilan Shanghai menjadi cabang penuh untuk merealisasikan visi kami untuk menjadi Regional Champion Bank. Kami sangat optimis bahwa ditengah kondisi krisis

inancial global ini masih terdapat

cerukan dan potensi yang dapat digali. Kantor-kantor luar negeri siap untuk meningkatkan bisnis di tahun 2009, dengan memperkuat manajemen risiko, meningkatkan pangsa pasar global, memperkuat aliansi strategis di antara kantor-kantor luar negeri dan tetap melanjutkan pengembangan infrasruktur sistem dan teknologi serta penyiapan kebijakan di segala area aktivitas.

WHOLESALE

Dalam dokumen Mandiri AR 2008 indo (Halaman 152-156)