• Tidak ada hasil yang ditemukan

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Dalam dokumen Mandiri AR 2008 indo (Halaman 91-131)

Nilai Komposit Predikat Komposit

Nilai Komposit < 1.5 Sangat Baik 1.5 < Nilai Komposit < 2.5 Baik 2.5 < Nilai Komposit < 3.5 Cukup Baik 3.5 < Nilai Komposit < 4.5 Kurang Baik Nilai Komposit > 4.5 Tidak baik

a. Perusahaan dengan Kategori ”Sangat Terpercaya”

(Peringkat 1)

b. Perusahaan dengan Predikat ”Terbaik” untuk Kategori Perusahaan Publik.

KOMISARIS

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota Dewan Komisaris.

Komisaris Independen

Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk dapat mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih obyektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan diantara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholder lainnya.

PBI No.8/4/PBI/2006 menyatakan bahwa Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham

pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. PBI tersebut juga mengatur bahwa paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris independen.

Sehubungan dengan hal tersebut, dan dalam rangka mendukung GCG Bank, pemegang saham dalam RUPS telah menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku guna menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank dan kelompok usaha Bank. Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008, dari 7 (tujuh) anggota Dewan Komisaris 5 (lima) diantaranya merupakan Komisaris Independen. Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008, anggota Dewan Komisaris berjumlah 6 (enam) orang dimana 4 (empat) diantaranya merupakan Komisaris Independen.

DeWaN KoMiSaRiS

Edwin Gerungan Komisaris Utama

merangkap Komisaris Independen

Muchayat Wakil Komisaris Utama

Richard Claproth 1) Komisaris

Yap Tjay Soen 2) Komisaris Independen

Soedarjono Komisaris Independen

Gunarni Soeworo Komisaris Independen

Pradjoto Komisaris Independen

Mahmuddin Yasin3) Komisaris

1) Efektif sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008 2) Sampai dengan tanggal efektif pengunduran diri tanggal 15 Mei 2008 3) Efektif sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

1) Melakukan Pengawasan terhadap pengurusan Bank yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan atau RUPS Luar Biasa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Keputusan RUPS dan atau RUPS Luar Biasa secara efektif dan efisien serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas Bank atau Pasar Modal.

3) Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS.

4) Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.

5) Memberikan pendapat dan saran atas Rencana Kerja dan Anggaran tahunan yang diusulkan Direksi dan mengesahkannya sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar.

6) Memonitor perkembangan kegiatan Bank.

7) Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai masalah

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

Nama Jumlah Kehadiran Rapat

Edwin Gerungan 18 18

Muchayat 18 18

Richard Claproth 1) 10 10

Yap Tjay Soen 2) 10 8

Soedarjono 18 18

Gunarni Soeworo 18 18

Pradjoto 18 18

Mahmuddin Yasin 3) 8 8

1) Efektif sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008 2) Sampai dengan tanggal efektif pengunduran diri tanggal 15 Mei 2008 3) Efektif sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008

yang dianggap penting bagi kepengurusan Bank.

8) Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank.

9) Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a) pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan dan (b) keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

Rekomendasi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris aktif memberikan rekomendasi atas beberapa hal yang disampaikan oleh Direksi, namun demikian pemberian rekomendasi tersebut tidak menunjukkan adanya keterlibatan Dewan Komisaris dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank.

Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan Dewan Komisaris terhadap kinerja Bank Mandiri, Dewan Komisaris telah menyampaikan beberapa rekomendasi/pendapat, yaitu sebagai berikut :

1) Dalam penyusunan laporan Risk Profile agar mempertimbangkan beberapa faktor seperti

perkembangan politik, ekonomi makro (nasional & internasional) dan persaingan dalam industri perbankan dengan outlook range sekitar 3 bulan ke depan. Hal ini penting mengingat

dalam beberapa periode mendatang terdapat berbagai peristiwa seperti potensi krisis global sehubungan dengan penurunan ekonomi Amerika, efek krisis sub prime mortgage, meningkatnya persaingan antar Bank dalam memperebutkan target market yang relatif stagnan.

2) Bank Mandiri harus tetap waspada terhadap dampak lanjutan dari

sub-prime mortgage, kemungkinan

resesi ekonomi global.

3) Sebagai langkah antisipatif terhadap memburuknya perekonomian global dan

kemungkinan adanya penyesuaian organisasi Bank Mandiri untuk mendukung pertumbuhan bisnis, maka risk assessment perlu disampaikan secara berkala yang bersifat forward looking, integratif dan lebih spesifik.

4) Sistem Pengendalian Internal (SPI) seharusnya telah melekat sebagai satu kesatuan dalam kebijakan, diantaranya mengatur mengenai struktur organisasi, mekanisme check & balance dan kebijakan lain yang terkait. Untuk memastikan kebijakan ini telah dijalankan secara efektif, maka diperlukan review dan penilaian dari audit.

5) Bank Mandiri perlu segera menyiapkan kebijakan rekruitmen pegawai yang baku dan bersifat komprehensif mulai dari sistem, rekruitmen, sampai dengan penempatannya.

6) Memastikan kualitas dokumentasi legal di Bank Mandiri dengan melakukan pemeriksaan secara sampling dan bertahap pada perjanjian kredit, perjanjian dengan pihak ketiga, formulir-formulir baik yang sifatnya baru maupun existing.

7) International Banking & Capital Market Services (IBCMS) Group serta Cabang-cabang Luar Negeri termasuk Bank Mandiri Europe

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

limited harus mendefinisikan dengan jelas mengenai perusahaan dan industri yang akan dijadikan sasaran sehingga identifikasi target market menjadi lebih terarah dan realistis serta IBCMS Group harus tetap menghitung dan menganalisa “Cost & Benefit” keberadaan Cabang-cabang Luar Negeri.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Nama Jenis

Edwin Gerungan Leadership Forum - Denpasar

Muchayat Leadership Forum - Denpasar

Richard Claproth 1) Leadership Forum - Denpasar

Soedarjono Leadership Forum - Denpasar

Risk Management Refresher Course, BSMR - UK, London

Gunarni Soeworo Leadership Forum - Denpasar

Risk Management Refresher Course, BSMR - UK, London

Pradjoto Leadership Forum - Denpasar

Risk Management Refresher Course, BSMR - UK, London

Yap Tjay Soen 2) Leadership Forum - Denpasar

1) Efektif sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008 2) Sampai dengan tanggal efektif pengunduran diri tanggal 15 Mei 2008

KOMITE-KOMITE DI BAWAH KOMISARIS

LAPORAN KOMITE AUDIT

Pemegang Saham yang terhormat,

Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sudah dibentuk sejak tanggal 19 Agustus 1999 berdasarkan Keputusan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. 013/ KEP/KOM/1999 dan diperbaharui berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. 001/KEP/KOM/2005 tanggal 1 Juli 2005.

Tujuan Pembentukan Komite Audit

Pembentukan Komite Audit Bank Mandiri dilaksanakan dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. 117/M-MBU/2002, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-29/PM/2004 dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Corporate Governance bagi bank umum dengan tujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya serta dalam memberikan nasehat kepada Direksi atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian intern, efektivitas pemeriksaan auditor eksternal dan internal, efektivitas pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Struktur dan Keanggotaan Komite Audit

Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. 001/KEP/KOM/2005 tanggal 1 Juli 2005, susunan keanggotaan Komite Audit Bank Mandiri adalah sebagai berikut :

Dengan pengunduran diri Bapak Yap Tjay Soen sebagai Komisaris Independen dan sekaligus sebagai anggota Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terhitung tanggal 15 Mei 2008, susunan Komite Audit Bank Mandiri mengalami perubahan menjadi sebagai berikut :

Struktur dan Keanggotaan Komite Audit

1) Sampai dengan tanggal efektif pengunduran diri 15 Mei 2008

Komite audit

Nama Keanggotan

Gunarni Soeworo Sebagai Ketua (Komisaris Independen)

Soedarjono Sebagai Anggota (Komisaris Independen)

Yap Tjay Soen 1) Sebagai Anggota (Komisaris Independen)

Zulkifli Djaelani Sebagai Anggota (Pihak Independen)

Imam Sukarno Sebagai Anggota (Pihak Independen)

Struktur dan Keanggotaan Komite Audit

Komite audit

Nama Keanggotan

Gunarni Soeworo Sebagai Ketua (Komisaris Independen)

Soedarjono Sebagai Anggota (Komisaris Independen)

Zulkifli Djaelani Sebagai Anggota (Pihak Independen)

Imam Sukarno Sebagai Anggota (Pihak Independen)

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk

memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dengan cara:

1. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas semua

informasi keuangan yang disajikan manajemen.

2. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektivitas pelaksanaan pengendalian intern (internal control).

3. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektivitas pelaksanaan dan hasil pemeriksaan oleh Satuan Kerja Audit Intern/ Internal Audit Group.

4. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas:

a) Independensi dan objektivitas Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan mengikuti tender. b) Biaya jasa audit dan cakupan

audit yang diajukan KAP terpilih c) Perkembangan pelaksanaan

audit oleh KAP terpilih. d) Laporan hasil audit yang

disampaikan oleh KAP terpilih.

5. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Melakukan penelaahan dan pemantauan serta melaporkan

berbagai risiko yang potensial akan terjadi.

7. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut oleh manajemen yang berkaitan dengan temuan-temuan hasil pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern, Kantor Akuntan Publik, Direktorat Pengawasan Bank-Bank Indonesia dan Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia.

Sesuai dengan laporan triwulanan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris, dalam tahun 2008 Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Melakukan penelaahan atas data dan informasi keuangan yang terdiri dari :

a) Laporan Keuangan

Konsolidasian Dua Belas Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 serta Laporan Keuangan Publikasi per 31 Desember 2007 dan 2006. b) Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP) tahun 2008.

c) Laporan Keuangan bulanan tahun 2008.

d) Laporan Keuangan

Konsolidasian triwulanan tahun 2008.

e) Laporan Keuangan Publikasi triwulanan tahun 2008. f) Laporan Realisasi Rencana

Bisnis/RKAP bulanan dan triwulanan tahun 2008.

2. Melakukan penelaahan atas Laporan Hasil Audit Rutin tahun 2008 berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Satuan Kerja Audit

Intern (SKAI) terhadap unit-unit kerja berikut :

a) Unit kerja Group (21 unit), Kantor Regional (7 unit), Kantor Area (19 unit), Commercial Banking Center (8 unit), Consumer loans Business Center (10 unit), Small Business District Center (5 unit), Regional Credit Recovery (10 unit), Regional Risk Management (5 unit), Regional Credit operations (4 unit) dan Bills Processing Center (5 unit). b) Kantor Cabang Dalam Negeri

(13 unit) dan Luar Negeri (4 unit).

c) Anak Perusahaan (4 unit).

3. Melakukan 4 (empat) kali pertemuan dengan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) untuk membahas mengenai temuan-temuan signifikan hasil pemeriksaan SKAI dan Kantor Akuntan Publik, terutama yang berkaitan dengan implementasi kebijakan dan peraturan, sistem dan prosedur, sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tindak lanjut auditee atas temuan-temuan tersebut.

4. Melakukan pertemuan dengan Compliance Group untuk

membahas temuan-temuan hasil pemeriksaan Bank Indonesia tahun 2007, tindak lanjut yang sudah dilakukan dan temuan-temuan penting yang tindak lanjutnya masih dalam proses.

5. Melakukan pertemuan dengan 18 (delapan belas) unit kerja/usaha lainnya untuk membahas antara lain mengenai:

a) Perkembangan proses pemilihan Kantor Akuntan Publik untuk audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2008.

b) Perkembangan Kantor Cabang Bank Mandiri di luar negeri. c) Penanganan dan penyelesaian

kredit bermasalah segmen Corporate dan Commercial. d) Pengelolaan Properti

Terbengkalai dan Agunan Yang Diambil Alih.

e) Rencana dan pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia serta program pendidikan dan pelatihan sebagai sarana penunjang. f) Perkembangan pertumbuhan

dan kualitas kredit segmen Corporate dan Commercial. g) Kebijakan, peraturan

pelaksanaan, sistem dan prosedur pengadaan barang dan jasa serta implementasinya masing-masing.

h) Perkembangan kredit segmen

Consumer serta penanganan

dan penyelesaian kredit Consumer yang bermasalah. i) Rencana implementasi

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 dan 55.

6. Melakukan 5 (lima) kali pertemuan dengan Kantor Akuntan Publik yang terpilih untuk melakukan audit Laporan Keuangan Bank Mandiri guna membahas mengenai:

a) Perkembangan pelaksanaan audit (audit progress) Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2007 dan temuan-temuan signifikan yang perlu mendapat perhatian.

b) Hasil akhir audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2007.

c) Biaya audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2008. d) Rencana dan cakupan audit

Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2008.

e) Perkembangan pelaksanaan audit (audit progress) Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2008 dan temuan-temuan awal yang perlu mendapat perhatian.

7. Melakukan 6 (enam) kali

pertemuan bersama-sama dengan Komite Pemantau Risiko untuk membahas antara lain :

a) Perkembangan implementasi konsep Strategic Business Unit (SBU).

b) Kebijakan Treasury Bank Mandiri.

c) Risiko Operasional Bank

Mandiri.

d) Persiapan rencana implementasi Basel II. e) Perkembangan implementasi

Strategi Bisnis 2008. f) Micro lending Model Bank

Mandiri.

8. Melakukan tugas dan kegiatan lain yang diberikan Dewan Komisaris terkait dengan laporan Komisaris Utama dan Dewan Komisaris yang harus disampaikan kepada Bank Indonesia yang terdiri dari :

a) Laporan Pelaksanaan dan Pokok-pokok Hasil Audit Intern Semester II/2007 dan Semester I/2008.

b) Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank Semester II/2007 dan Semester I/2008.

Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1) Sampai dengan tanggal efektif pengunduran diri 15 Mei 2008 Keterangan:

Rapat komite dianggap sah apabila dihadiri paling kurang 51% dari jumlah anggota ter-masuk seorang Komisaris dan Pihak Independen. Keputusan Rapat dilakukan berdasarkan Musyawarah Mufakat, dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputu-san dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

Nama Jumlah Kehadiran

Rapat

Rapat Komite Audit

Gunarni Soeworo 24 24

Soedarjono 24 23

Yap Tjay Soen 1) 7 3

Zulkifli Djaelani 24 24

Imam Soekarno 24 22

seperti tersebut di atas, Komite Audit berpendapat bahwa :

1. Penyajian laporan keuangan yang dipublikasikan telah memenuhi azas keterbukaan.

2. Bank telah memiliki sistem pengendalian intern yang memadai.

3. Bank telah memiliki kebijakan dan sistem yang memadai dalam melakukan pemantauan atas kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Komite Audit juga telah

menyampaikan laporan, saran dan catatan atas berbagai aktivitas

perusahaan yang perlu mendapatkan perhatian Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasannya serta dalam memberikan nasehat kepada Direksi.

Sehubungan dengan itu maka tidak ada masalah-masalah signifikan yang perlu ditambahkan dalam laporan.

Komite Audit

Gunarni Soeworo Ketua

LAPORAN KOMITE PEMANTAU RISIKO

Pemegang Saham yang terhormat,

Krisis keuangan global yang terjadi sejak pertengahan tahun 2007 membuat komite pemantau risiko secara lebih proaktif dan hati-hati dalam mengantisipasi segala macam risiko yang pasti muncul yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja bank.

Untuk itu selama 2008, komite pemantau risiko telah mengadakan pertemuan secara intensif dengan pihak-pihak terkait dan yang dianggap relevan dalam masalah risiko yang akan dibahas. Masalah risiko yang diprioritaskan atau difokuskan antara lain sbb :

1. Likuiditas baik dalam mata uang rupiah maupun dollar.

2. Menjaga loan to Deposit Ratio (dalam mata uang US dollar) dalam tingkat yang lebih managable.

3. Sumber pendanaan dalam mata uang US dollar termasuk penerbitan pinjaman/obligasi.

4. Risiko terkait dengan posisi trading obligasi/Surat Utang Negara dan menghindari produk-produk derifatif.

5. Biaya bunga deposito baik dalam mata uang rupiah maupun US dollar.

6. Non Performing loan sebagai akibat meningkatnya suku bunga pinjaman dan nilai tukar US dollar terhadap rupiah.

7. Permodalan bank (CAR) pada tingkat yang memadai.

8. Profil Risiko dan sistem pengendalian risiko setiap triwulan.

9. Dampak risiko akibat adanya perubahan peraturan dari otoritas moneter.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko.

2. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

3. Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan-peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko.

4. Mempertimbangkan aspek risiko produk dan perubahan keadaaan atau kejadian yang berasal dari internal maupun eksternal Bank.

5. Secara periodik mengkaji manajemen risiko dan pedoman pelaksanaannya dan penyesuaiannya.

6. Mengevaluasi akurasi model dan validitas data pengukuran risiko.

7. Mengikuti dan mempelajari keputusan Risk and Capital Committee.

8. Mengkaji konsep laporan

triwulanan profil risiko Bank secara individual dan konsolidasi serta menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi.

Di samping melakukan pertemuan-pertemuan secara berkala, minimal sebulan sekali, tersebut di atas, komite pemantau risiko juga bekerja sama dengan komite audit mengadakan 7 kali rapat gabungan

Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite

Komite Pemantau Risiko Nama Jabatan

Soedarjono Sebagai Ketua (Komisaris Independen)

Edwin Gerungan Sebagai Anggota (Komisaris Utama

merangkap Komisaris Independen)

Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen)

Tama Widjaja Sebagai Anggota (Pihak Independen)

Group Head Market & Sebagai Sekretaris (ex-officio) – Non Voting

Operational Risk Member

dengan mengundang pihak-pihak terkait dalam masalah risiko yang akan dibahas. Pembahasan atau kajian yang dilakukan antara lain sbb :

1. Mengevaluasi potensi risiko hukum sekaligus dengan resiko terkait ‘cybercrime’ nya.

2. Mengkaji secara menyeluruh implementasi dan pencapaian dari strategi bank tahun 2008.

3. Tahapan kemajuan dari implementasi Basel II.

4. Melakukan review terhadap Kebijakan Treasury bank dan risiko operasional.

Pertemuan-pertemuan tersebut merupakan rapat yang sah dan dapat mengambil keputusan yang berupa rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Berdasarkan rekomendasi tersebut Dewan Komisaris mengambil keputusan berupa pendapat atas suatu masalah yang menyangkut risiko dan manajemennya.

Selama tahun 2008, komite pemantau risiko telah melakukan tugasnya dengan baik (sesuai dengan rencana/program kerjanya) dalam mengidentifikasi dan meminimalisasi delapan jenis risiko yang berpotensi dapat merugikan bank. Kedelapan

jenis risiko tersebut adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan yang tertuang di dalam peraturan Bank Indonesia nomor 5/8/ PBI/2003.

Komite Pemantau Risiko

Soedarjono Ketua

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Nama Jumlah Kehadiran

Rapat

Soedarjono 19 18

Edwin Gerungan 19 3

Gunarni Soeworo 19 19

Tama Widjaja 19 19

LAPORAN KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Pemegang Saham yang terhormat

Sebagai upaya mendukung pencapaian visi Bank Mandiri, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan amanat yang tertuang dalam piagam Komite Remunerasi dan Nominasi. Terdapat beberapa program kerja yang dijalankan sepanjang tahun 2008. Program tersebut mencakup strategi serta dukungan dalam implementasi pelaksanaannya, antara lain penyempurnaan strategi program Talent Management dan remunerasi bagi Direksi.

Untuk program Talent Management, Komite Remunerasi dan Nominasi memantau dan memberikan arahan dalam proses penyusunan program yang dilaksanakan oleh Direksi melalui Direktorat Compliance & Human Capital. Sebagai langkah awal dari program tersebut, telah dipilih pegawai-pegawai yang termasuk dalam kategori sebagai talent. Pemilihan ini dilakukan melalui proses identifikasi yang komprehensif dengan mengacu dan mempertimbangkan kinerja (top performers) dan potensi pegawai. Proses pemilihan dilakukan secara berjenjang, dimulai dari level Group, kemudian dievaluasi per Direktorat dan selanjutnya diputuskan dalam Board of Director (BOD) meeting bersama Direktur Utama (CEO). Komite juga terus memonitor atas pelaksanaan program tersebut yakni:

• Pengembangan metode/sistem

pengelolaan talent yang lebih terstruktur dan sistematis yang meliputi program pengembangan talent yang terstruktur, sistem

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite

Komite Remunerasi dan Nominasi Nama Jabatan

Edwin Gerungan Sebagai Anggota (Komisaris Utama

merangkap Komisaris Independen)

Muchayat Sebagai Anggota Komisaris

(merangkap sebagai Wakil Komisaris Utama)

Soedarjono Sebagai Anggota (Komisaris Independen)

Pradjoto Sebagai Anggota (Komisaris Independen)

Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen)

Mahmuddin Yasin 1) Sebagai Anggota (Komisaris)

Yap Tjay Soen 2) Sebagai Anggota (Komisaris Independen)

Richard Claproth 3) Sebagai Anggota (Komisaris)

Group Head Human Capital Sebagai Sekretaris (ex-officio) – Non Voting Member

1) Efektif sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008 2) Sampai dengan tanggal efektif pengunduran diri 15 Mei 2008 3) Efektif sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008

monitoring yang sistematis dan sistem evaluasi yang jelas.

• Membangun kapabilitas Mentor. • Menyusun fast career progression

peserta talent pool sebagai kandidat successor di dalam succession plan Group, SBU dan Bankwide.

• Menyusun program rewards & recognition peserta talent pool.

Dibidang remunerasi, Komite bersama Direktur Compliance & Human Capital mereview dan membahas hasil salary survey di perbankan bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam rangka memberikan masukan kepada Dewan Komisaris untuk mengusulkan penyesuaian gaji/honorarium bagi Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS. Berdasarkan hasil kajian dan usulan dari Komite, RUPS telah memutuskan kenaikan gaji dan

honorarium serta besaran tantiem bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

1. Menyusun konsep dan analisa yang berhubungan dengan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi.

2. Membantu Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

3. Membantu Dewan Komisaris dalam penetapan Kebijakan Umum Sumber Daya Manusia.

4. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi.

Nama Jumlah Kehadiran Rapat Edwin Gerungan 4 4 Muchayat 4 3 Mahmuddin Yasin 1) 0 0 Soedarjono 4 4 Gunarni Soeworo 4 4 Richard Claproth 2) 4 3 Pradjoto 4 2

Yap Tjay Soen 3) 4 0

Dalam dokumen Mandiri AR 2008 indo (Halaman 91-131)