• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS

Dalam dokumen Mandiri AR 2008 indo (Halaman 82-91)

atau motivasi karyawan dimulai dengan pelaksanaan Employee Engagement Survey (EES) untuk mengukur tingkat kepuasan kerja pegawai sebagai feedback

pengembangan system Human

Capital, dan pengembangan sistem Manajemen Suksesi/ Succession Plan.

6. Pelaksanaan Management Stock

option Plan (MSOP)

Dewan Komisaris selama tahun 2008 juga melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan eksekusi atas Management

Stock option Plan (MSOP), sebagaimana diamanatkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Perseroan tanggal 29 September 2003 yang menetapkan kebijakan pelaksanaan dan pengawasan serta penerima untuk program MSOP Tahap 1, RUPS Tahunan Perseroan tanggal 16 Mei 2005 untuk MSOP Tahap 2 dan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 22 Mei 2006 untuk MSOP Tahap 3.

Selama periode tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2008, telah dilaksanakan

penerbitan saham baru Perseroan hasil eksekusi MSOP Tahap 1 (sampai dengan berakhirnya masa option life MSOP Tahap 1 pada tanggal 13 Juli 2008) sebanyak 4.835.783 lembar saham, MSOP Tahap 2 sebanyak 55.110 lembar saham dan MSOP Tahap 3 sebanyak 87.991.721 lembar saham. Penambahan jumlah saham beredar hasil dari eksekusi MSOP tersebut ditindaklanjuti dengan perubahan Anggaran Dasar

untuk melakukan penambahan atas modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

Dengan pelaksanaan eksekusi tersebut, maka sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 jumlah total penerbitan saham baru Perseroan hasil eksekusi MSOP Tahap 1 adalah sebanyak 375.365.957 lembar saham, MSOP Tahap 2 sebanyak 304.942.052 lembar saham dan MSOP Tahap 3 sebanyak 225.339.779 lembar saham.

7. Sistim Pengendalian Operasional Bank dan Infrastruktur

Kecepatan pertumbuhan bisnis dan kompleksitas operasional perbankan perlu disertai dengan sistem pengendalian operasional yang memadai dan didukung infrastruktur serta teknologi yang handal. Beberapa catatan Dewan Komisaris, terkait dengan hal tersebut antara lain:

a. Dewan Komisaris telah melakukan penilaian dan pemantauan atas upaya manajemen dalam meningkatkan kualitas dari sistim pengendalian operational dan infrastruktur antara lain berupa review efektivitas sistem pengendalian intern secara periodik, assessment profil risiko operasional unit kerja, pengembangan metodologi dan tools pengukuran risiko, evaluasi atas proses bisnis secara berkala dan melakukan perbaikan dalam rangka meminimalisir risiko terutama peningkatan pengamanan

untuk mitigasi risiko dan proses security assessment.

b. Berdasarkan kasus-kasus fraud yang terjadi di beberapa cabang dan cash outlet, Dewan Komisaris berpendapat untuk meningkatkan efektifitas fungsi pengawasan dari pimpinan cabang dan pemenuhan kelengkapan officer di cash outlet sesuai dengan rencana. Selain itu, pembinaan kepada para pimpinan cabang perlu dilakukan lebih efektif, serta pelaksanaan rotasi/mutasi pegawai secara berkala khususnya pegawai yang sudah terlalu lama. Terkait dengan beberapa upaya untuk membobol Bank Mandiri yang dilakukan pihak luar, walaupun tidak berhasil perlu dipikirkan untuk dilaporkan kepada pihak berwajib agar memberikan efek jera dan minimal dapat mengurangi usaha-usaha membobol Bank Mandiri.

c. Untuk memperkuat pengendalian internal telah disempurnakan dan diterbitkan berbagai Standar Pedoman Operasional (SPO) di bidang operation antara lain SPO Trade Service & Finance, SPO RTGS, SPO Remittance, SPO Kewenangan, SPO Kliring dan SPO lainnya. Selain itu juga telah dilaksanakan evaluasi dan penyempurnaan pengelolaan dokumen-dokumen perkreditan di Regional Credit operation (RCO) sesuai ISO 9001 : 2000.

d. Terkait dengan beberapa pengembangan infrastruktur

LAPORAN PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS

yang telah dilaksanakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis diantaranya: pembentukan 3 Commercial Floor, pembentukan 5 Trade Services Desk (TSD), pembentukan 6 Small Business Distric Center (SBDC), 6 Priority outlet, 80 Community, 300 Micro Banking Unit, 70 cabang baru dan 27 relokasi kantor serta berbagai pengembangan system teknologi informasi, perlu dimonitor efektifitas dan kehandalannya secara berkala.

8. Hal-hal Lain Yang Perlu Mendapat Perhatian Manajemen

Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan pelaksanaan program kerja Bank Mandiri Tahun 2008 maka Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian manajemen antara lain sebagai berikut:

a. Sejalan dengan visi menjadi Dominant Multispecialist Bank, khususnya dalam periode transformasi fase outperform

The Market 2008-2009 maka

pengembangan bisnis baik berupa pertumbuhan penyaluran kredit maupun penghimpunan dana yang sustainable, dengan membangun keunggulan terhadap pesaing. Oleh karena itu perlu dirumuskan langkah-langkah strategis untuk melakukan monitoring dan mendorong pertumbuhan yang sustainable serta dilaksanakan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

b. Dalam rangka untuk mengendalikan cost of funds dan optimalisasi interest margin perlu terus diupayakan perbaikan komposisi dana/funding

mix, sehingga peningkatan penghimpunan tabungan harus tetap menjadi fokus, khususnya untuk retail banking. Memperhatikan ketatnya persaingan penghimpunan dana masyarakat di tahun yang akan datang, diharapkan agar lebih agresif untuk memperkuat strategi penghimpunan dananya melalui low cost deposit

franchise.

c. Untuk memperoleh portfolio kredit yang lebih optimal dan penyebaran risiko yang lebih baik kiranya perlu pengelolaan pertumbuhan kredit yang selaras dengan strategi yang telah ditetapkan khususnya dalam mendorong pengembangan kredit segmen micro-retail dan consumer finance dalam rangka meningkatkan komposisi high yield loan. Oleh karena itu program kerja untuk memperkuat platform pengembangan high yield secara signifikan diharapkan agar menjadi prioritas yang harus dilaksanakan melalui akselerasi pengembangan bisnis high yield, baik terkait penyebaran jaringan, penetapan business model, target market, risk management maupun pemenuhan SDM dan infrastruktur. Dalam hal ini perlu didukung dengan riset potensi bisnis daerah yang komprehensif.

d. Dalam pengembangan kredit sindikasi perlu diwaspadai dan

dipelajari secara mendalam tawaran sindikasi pinjaman dari bank-bank asing,

mengingat kemungkinan kredit/ pinjaman yang ditawarkan untuk berpartisipasi sudah mulai bermasalah atau tidak memberikan penghasilan (revenue) yang memadai lagi dibandingkan dengan risiko yang dihadapi.

e. Bank Mandiri agar segera menyusun blue print microbanking business yang komprehensif, seperti target market yang akan dituju, struktur produk dan portfolio, IT system yang akan disiapkan, pendekatan program yang akan dilakukan, jumlah dan kualifikasi SDM yang diperlukan, pricing dsb. Blue print yang komprehensif lebih menjamin keberhasilan bisnis pada saat dijalankan.

f. Selain penyelesaian NPL, agar tetap diupayakan untuk mendorong optimalisasi dan percepatan collection extracomptable, litigasi serta penyelesaian properti terbengkalai dengan tetap memperhatikan aspek Good Corporate Governance.

g. Salah satu upaya untuk

meningkatkan profitabilitas bank yang perlu dikembangkan adalah peningkatan fee based income melalui pengembangan aktivitas transactional banking yang lebih intensif dan terprogram secara sistematis antara lain mencakup pengembangan payment system.

h. Pengelolaan efisiensi operasional agar tetap dilaksanakan secara berkelanjutan melalui

implementasi alternatif program efisiensi operasional yang dapat memberikan hasil yang lebih signifikan bagi penghematan biaya, namun tetap menjaga kualitas layanan dan kehandalan infrastruktur beserta security system-nya.

i. Sejalan dengan upaya Bank Mandiri untuk meningkatkan target ROE, maka kebijakan merger dan akuisisi di masa yang akan datang agar di prioritaskan kepada perusahaan-perusahaan yang berkinerja baik dan tidak berpotensi membebani kinerja bank.

Selama tahun 2008, Dewan

Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan serta pemberian nasihat kepada Direksi dibantu oleh Komite-Komite yaitu :

1. Komite Audit

2. Komite Pemantau Risiko

3. Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Komite Good Corporate Governance

Seluruh Komite telah melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik dan telah memberikan laporan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Laporan dan Rekomendasi masing-masing Komite dapat dilihat dalam laporan tersendiri yang merupakan bagian dari laporan pertanggung jawaban tahunan Dewan Komisaris.

Demikian laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program

pengawasan selama tahun 2008.

gOOD

CORPORATE

LAPORAN PELAKSANAAN GooD CoRPoRATE GoVERNANCE

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Bank Umum yang merupakan BUMN dengan status perusahaan terbuka, merupakan suatu Badan Hukum yang highly regulated, sehingga pelaksanaan GCG di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengacu tidak hanya pada peraturan Bank Indonesia, tetapi juga pada peraturan yang mengatur Perseroan Terbatas, Peraturan BUMN, Peraturan di bidang Pasar Modal, dan best practices GCG. Dalam hal ini PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dituntut untuk lebih menyempurnakan praktek-praktek bisnis yang sehat, memperhatikan kepentingan minority shareholders dan melaksanakan prudential banking practices dalam setiap kegiatan operasional bank serta memastikan bahwa GCG telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal ini bertujuan meningkatkan shareholder’s value dan menjaga kepercayaan investor.

Manajemen menyadari bahwa

keberhasilan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sangat didukung oleh terbentuknya core value dan budaya perusahaan serta mampu menerapkan GCG sebagai tanggung jawab manajemen dalam mengelola dan mengendalikan berbagai risiko. Oleh karena itu, jauh sebelum dikeluarkannya API serta PBI No. 8/4/PBI/2006 dan sebelum dilaksanakannya IPO, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah mulai menerapkan dan menginternalisasikan GCG dalam menjalankan usahanya sebagai berikut:

1. Internalisasi GCG sebelum Go Public, dilakukan melalui:

a. Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris tentang

Prinsip-prinsip GCG di Bank Mandiri.

b. Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris tentang Code of Conduct PT Bank Mandiri (Persero) yang menjadi pedoman perilaku didalam berinteraksi dengan nasabah, rekanan dan sesama pegawai.

c. Keputusan Direksi tentang Kebijakan Kepatuhan (Compliance Policy) yang mewajibkan seluruh jajaran PT Bank Mandiri (Persero) untuk bertanggung jawab penuh secara individu didalam melakukan kegiatan operasional Bank di bidangnya masing-masing.

d. Keputusan Direksi tentang Tata Tertib Executive Management PT Bank Mandiri (Persero) yang menjadi dasar pelaksanaan kerja, administrasi, tanggung jawab dan wewenang

Executive Management dalam melaksanakan fungsi, tugas dan kewajiban sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero).

2. Internalisasi GCG setelah Go Public, dilakukan melalui:

a. Pembentukan Komite-komite di level Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite GCG.

b. Pembentukan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).

c. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik dan terbuka.

d. Keterbukaan Informasi, antara lain dalam publikasi Laporan Keuangan, informasi maupun peristiwa atau fakta material.

e. Laporan Tahunan yang tepat waktu, memadai, jelas dan akurat.

f. Menghormati dan

memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas.

g. Menetapkan Enam Strategi Utama dalam rangka membenahi serta membangun dasar-dasar pertumbuhan di masa datang.

h. Revitalisasi terhadap nilai-nilai kebersamaan (shared values) serta perumusan perilaku utama Bank Mandiri; dan

i. Penilaian implementasi GCG oleh lembaga independen.

3. Internalisasi GCG setelah

dibentuknya Komite GCG, dilakukan melalui:

a. Penyusunan Charter GCG yang dituangkan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 005/KEP/ KOM/2005.

b. Pelaksanaan GCG Self Assessment.

c. Pelaksanaan PBI No. 8/4/ PBI/2006 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum

sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 serta SE No. 9/12/DPNP/2006 tentang

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Penerapan Good Corporate

Governance di Bank Umum, dan

d. Sosialisasi GCG kepada seluruh jajaran Bank Mandiri.

4. Penyempurnaan praktek GCG secara konsisten dan berkesinambungan, antara lain dilakukan melalui:

a. Publikasi laporan keuangan yang transparan dan tepat waktu, penyempurnaan kualitas website PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pelaksanaan investor meeting dan pelaksanaan corporate social responsibility.

b. Pengambilan keputusan bisnis maupun keputusan manajemen lainnya dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip GCG serta senantiasa mempertimbangkan semua ketentuan yang berlaku (taat azas). Hal ini berdampak positif dan sangat membantu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk keluar dari berbagai kesulitan secara bertahap namun pasti, disamping telah meningkatkan shareholder’s value yang tercermin dari kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di tahun 2008.

c. Bekerja keras untuk meningkatkan kinerja

perusahaan, antara lain melalui pembenahan dalam penanganan kredit yang hasilnya terlihat dari penurunan NPL menjadi kurang dari 5%. Hal ini merupakan upaya segenap jajaran Bank dalam rangka menumbuhkan kepercayaan masyarakat atas kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan

dan membangun nilai jangka panjang bagi stakeholders.

d. Pelaksanaan program internalisasi budaya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk antara lain melalui penyelenggaraan Culture Fair, Culture Seminar, Change Agent Championship & Recognition Program berupa pemberian penghargaan kepada unit kerja dan change agent terbaik dalam implementasi program budaya guna

meningkatkan motivasi seluruh unit kerja dan para change agent yang ada.

e. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk keluar dari berbagai kesulitan secara bertahap namun pasti, disamping telah meningkatkan shareholder value yang tercermin dari kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di tahun 2008.

Selanjutnya, dalam rangka memenuhi ketentuan pasal 62 Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta SE BI No.9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum, Bank Mandiri menyampaikan laporan pelaksanaan GCG dengan ringkasan sbb:

1. Kesimpulan Umum hasil self assessment pelaksanaan GCG.

2. Pengungkapan Pelaksanaan GCG yang mencakup aspek GCG beserta kepatuhan Bank.

3. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern.

4. Rencana Strategis.

5. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor, yang meliputi jenis dan jumlah lembar saham.

6. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank.

7. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi termasuk opsi saham.

8. Frekuensi rapat Dewan Komisaris & rapat Direksi.

9. Jumlah penyimpangan internal (internal fraud).

10.Permasalahan Hukum.

11. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan serta buy back shares dan obligasi.

12.Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik selama periode laporan.

KESIMPULAN UMUM HASIL SElF

ASSESSMENT PELAKSANAAAN GooD

CoRPoRATE GoVERNANCE

A. Penilaian (Self Assessment) atas Pelaksanaan Good Corporate

Governance untuk Tahun 2008

Dalam rangka memenuhi PBI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, serta SE

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

BI No.9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, pada pasal 65 PBI No.8/4/ PBI/2006 dinyatakan bahwa Bank wajib melakukan penilaian (self assessment) atas pelaksanaan GCG Bank paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.

Dalam pelaksanaan self assessment, penilaian dilakukan terhadap faktor-faktor minimal yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebagai refleksi dari pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, yang terdiri dari transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness.

Adapun faktor-faktor yang dinilai, penjelasan dan hasil penilaian adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.

Hasil penilaian : Peringkat 1

Seluruh persyaratan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.

Hasil penilaian : Peringkat 1

Seluruh persyaratan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

Hasil penilaian : Peringkat 1

Kecukupan struktur, kualifikasi, kompetensi dan tanggung jawab Komite telah sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

4. Penanganan Benturan Kepentingan.

Hasil penilaian : Peringkat 1

Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

penyelesaian benturan kepentingan.

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank.

Hasil penilaian : Peringkat 1

Bank telah memenuhi kriteria mengenai kepatuhan bank terhadap ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta pemenuhan komitmen dengan lembaga otoritas yang berwenang.

6. Penerapan Fungsi Audit Intern.

Hasil penilaian : Peringkat 1

Pelaksanaan fungsi audit intern bank telah berjalan efektif dan memenuhi pedoman intern serta sesuai dengan standar minimum yang telah ditetapkan dalam SPFAIB.

7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern.

Hasil penilaian : Peringkat 1

Pelaksanaan audit oleh

Akuntan Publik telah efektif dan memenuhi dengan persyaratan minimum yang dipersyaratkan dalam ketentuan.

8. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern

Hasil penilaian : Peringkat 2

Penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern sudah efektif, namun perlu dilakukan penyempurnaan sehingga tidak terdapat kelemahan dalam penerapannya.

9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (large Exposure).

Hasil penilaian : Peringkat 1

Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar serta tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK.

10.Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dan Pelaporan Internal.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Hasil penilaian : Peringkat 1

Bank sangat transparan dalam menyampaikan informasi keuangan dan non keuangan kepada publik melalui homepage Bank dan media yang mudah diakses. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan tersedia sangat tepat waktu, lengkap, akurat dan utuh.

11. Rencana Strategis Bank

Hasil penilaian : Peringkat 1

Rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis bank (business plan) disusun secara realistis serta memperhatikan faktor eksternal maupun internal serta disesuaikan dengan visi dan misi Bank.

Setelah melakukan penilaian terhadap masing-masing faktor dan mengalikannya dengan bobot prosentase dari masing-masing faktor, maka diperoleh hasil Self Assessment.

Untuk periode tahun 2008, hasil pembobotan menunjukkan nilai komposit 1,1 dengan predikat “Sangat Baik”.

B. Hasil Penilaian Rating GCG oleh Penilai Independen - The Indonesian Institute for Corporate Governance

(IICG)

Sebagai bagian dari komitmen Bank Mandiri untuk senantiasa mengimplementasikan GCG secara konsekuen dan berkesinambungan, serta dalam rangka memperoleh masukan atas implementasi GCG tersebut oleh pihak independen, Bank Mandiri telah mengikuti penilaian Good Corporate

Governance Perception Index 2007 (CGPI 2007) yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap pengisian kuesioner oleh responden internal maupun eksternal.

2. Tahap pengumpulan dan penyampaian karakteristik perusahaan serta dokumen persyaratan/data pendukung.

3. Tahap pembuatan makalah dan presentasi dengan tema: ”Aktualisasi GCG Sebagai Sebuah Sistem di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk”.

4. Tahap presentasi makalah oleh Direksi serta observasi oleh IICG ke Bank Mandiri yang telah dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2008.

5. Tahap pengumuman pemenang pada tanggal 18 Desember 2008 dengan hasil Bank Mandiri memperoleh penghargaan sbb:

Dalam dokumen Mandiri AR 2008 indo (Halaman 82-91)