• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3) Data Hasil Analisis Kebutuhan

Terdapat dua hasil analisis kebutuhan, yang pertama hasil analisis kebutuhan oleh guru dan yang kedua hasil analisis kebutuhan oleh siswa. Berikut penjelasan mengenai data hasil analisis kebutuhan oleh guru dan siswa.

a) Data Hasil Analisis Kebutuhan oleh Guru

Kuesioner analisis kebutuhan dan ketersediaan alat peraga terdiri dari 10 butir pertanyaan yang bersifat terbuka. Kesepuluh butir pertanyaan tersebut disesuaikan dengan kelima ciri alat peraga berbasis metode Montessori. Analisis kebutuhan yang pertama ditujukan kepada guru kelas untuk mengetahui ketersediaan alat peraga dan sebagai pertimbangan dalam pengembangan alat peraga. Berikut hasil rekapitulasi analisis kebutuhan yang ditujukan kepada guru kelas.

Tabel 4.24 Rekapitulasi Hasil Presentase Analisis Kebutuhan oleh Guru

Indikator Pertanyaan Responden Persentase

Auto- education

1. Apakah Bapak/ Ibu pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Matematika?

(...) Pernah

Sebut dan Jelaskan!

... ... 5 83,33% (...) Tidak Pernah Alasan : ... ... 1 16,67%

2. Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep-konsep Matematika?

(…) Ya

6

100%

Indikator Pertanyaan Responden Persentase

Kontekstual

3. Apakah Bapak/ Ibu berniat untuk membuat alat peraga Matematika sesuai dengan kebutuhan siswa dengan memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar? (...) Ya Alasan : ... ... 6 100% (...) Tidak Alasan : ... ...

4. Manakah bahan pembuatan alat peraga yang Bapak/ Ibu suka?

(…) Kayu 2 33,33% (…) Besi (…) Kertas 6 100% (…) Plastik 3 50% (…) Lainnya,sebutkan... ... Menarik

5. Menurut Bapak/ Ibu apakah pemberian warna pada alat peraga membuat alat peraga tersebut lebih menarik?

(…) Ya 6 100%

(…) Tidak

6. Warna seperti apa yang Bapak/Ibu suka untuk alat peraga?

(…) Gelap

Sebutkan contoh warnanya!

……… …………

1 16,67%

(…) Cerah

Sebutkan contoh warnanya!

...……… …….…...

5 83,33%

Bergradasi

7. Menurut Bapak/ Ibu bagaimana salah satu kriteria dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan fungsinya?

(...) 1 alat peraga hanya untuk 1 materi

Alasan:

……… …………

Indikator Pertanyaan Responden Persentase

Bergradasi

(...) 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi

Alasan:

... ...

4 66,67%

8. Menurut Bapak/ Ibu , jika dilihat dari beratnya, manakah alat peraga Matematika yang ideal digunakan untuk siswa kelas bawah?

(...) Ringan (<1,5 kg) 6 100%

(…) Sedang (1,5-3kg)

(...) Berat (>3kg)

Auto- correction

9. Bagaimana salah satu kriteria alat peraga Matematika yang berkualitas menurut Bapak/ Ibu? (...) Dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri.

Alasan:

……… …………

6 100%

(...) Tidak dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri.

Alasan:

……… ………...

10. Apakah penggunaan alat peraga Matematika dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar?

(…) Ya 6 100%

(…) Tidak

Kuesioner analisis kebutuhan yang digunakan bersifat terbuka yang memungkinkan responden untuk memberikan tanggapan (Supratiknya, 2012:41). Tanggapan yang diberikan oleh responden dirangkum dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.25 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Hasil Analisis Kebutuhan oleh Guru

Pertanyaan Deskripsi

1. Apakah Bapak/ Ibu pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Matematika?

(...) Pernah

Sebut dan Jelaskan!

... ...

 Gambar manusia, diri sendiri

Untuk menghitung berbagai macam bagian tubuh.

 Kelereng, lidi, kartu angka, bola, bangun ruang, gambar

 Jam dinding, pada saat mengenalkan siswa mengenai jam dan cara membaca

 Dalam materi uang, penggunaan alat ukur, mengenal pecahan, membandingkan pecahan, menghitung keliling dan luas persegi dan persegi panjang.

 Pecahan : kertas lipat yang di tempel di kardus, makanan (apel, roti)

Bangun datar : aneka bentuk bangun datar dari papan kayu

Alat ukur: timbangan, penggaris, meteran

(...) Tidak Pernah

Alasan :

... ...

 Kurangnya waktu untuk membuat alat peraga

2. Apakah penggunaan alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep-konsep Matematika?

(…) Ya -

(…) Tidak -

3. Apakah Bapak/ Ibu berniat untuk membuat alat peraga Matematika sesuai dengan kebutuhan siswa dengan memanfaatkan bahan- bahan di lingkungan sekitar? (...) Ya

Alasan :

... ...

 Efisien dan murah

 Siswa dapat mempraktekkan sendiri dan memudahkan pemahaman siswa

 Niat sudah ada tetapi terbatasnya waktu untuk membuat alat peraga karena dengan alat peraga siswa dapat dibantu pemahamannya.

 Melihat pengalaman, alat peraga sangat membantu siswa untuk mengamati sendiri dan memahami materi.

Pertanyaan Deskripsi

 Mudah didapatkan dan harga terjangkau

 Lebih mudah didapat dan lebih murah (...) Tidak

Alasan :

... ...

4. Manakah bahan pembuatan alat peraga yang Bapak/ Ibu suka?

(…) Kayu - (…) Besi - (…) Kertas - (…) Plastik - (…) Lainnya,sebutkan... ... -

5. Menurut Bapak/ Ibu apakah pemberian warna pada alat peraga membuat alat peraga tersebut lebih menarik?

(…) Ya -

(…) Tidak -

6. Warna seperti apa yang Bapak/Ibu suka untuk alat peraga?

(…) Gelap

Sebutkan contoh warnanya!

……… …………

 Merah, biru, hijau, kuning tua, cokelat

(…) Cerah

Sebutkan contoh warnanya!

...……… …….…...

 Merah, biru, kuning, hijau

 Hijau, kuning, biru

 Merah, hijau, kuning

 Kuning, merah, hijau,biru

 Merah, hijau, biru muda, kuning 7. Menurut Bapak/ Ibu bagaimana

salah satu kriteria dari sebuah alat peraga yang baik berdasarkan fungsinya?

(...) 1 alat peraga hanya untuk 1 materi

Alasan:

……… …………

 Karena tiap materi membutuhkan alat peraga yang berbeda.

 Setiap materi dengan materi lain berbeda alat peraga.

(...) 1 alat peraga untuk lebih dari 1 materi

Alasan:

... ...

 Menghemat uang dan efisiensi pemanfaatannya

 Mempermudah pemahaman, lebih efektif, dan efisien untuk materi tematik terpadu khususnya.

Pertanyaan Deskripsi

hemat waktu dan kegunaannya bisa lebih dari 1 materi sehingga bisa hemat waktu dan tempat penyimpanannya.

 Menghemat waktu dan biaya 8. Menurut Bapak/ Ibu , jika dilihat

dari beratnya, manakah alat peraga Matematika yang ideal digunakan untuk siswa kelas bawah?

(...) Ringan (<1,5 kg)  Karena mengarah ke keselamatan dan kemudahan membawa alat tersebut.

 Karena latar belakang siswa yang berbeda

 Agar tidak terlalu sulit untuk digunakan

 Mengingat siswa kelas bawah itu sangat hiperaktif

 Lebih mudah digunakan siswa dalam belajar

 Supaya siswa tidak mengalami kesulitan dalam membawa dan menggunakan

(…) Sedang (1,5-3kg) (...) Berat (>3kg)

9. Bagaimana salah satu kriteria alat peraga Matematika yang berkualitas menurut Bapak/ Ibu? (...) Dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri.

Alasan:

……… …………

 Alat tersebut awet, tidak berbahaya, bisa digunakan berulang kali.

 Karena tujuan dari alat peraga adalah anak paham dengan materi yang diajarkan.

 Belajar dari kesalahan sendiri lebih membuat siswa dapat belajar lagi.

 Dengan siswa menyadari kesalahannya sendiri, siswa tidak akan/ lebih berhati- hati untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

 Salah satu kriteria alat peraga adalah pengendali kesalahan

(...) Tidak dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri.

Alasan:

……… ………...

Pertanyaan Deskripsi

10. Apakah penggunaan alat peraga Matematika dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban yang benar?

(…) Ya -

(…) Tidak -

Berdasarkan rekapitulasi hasil analisis kebutuhan pada tabel 4.24 dan tabel 4.25, 5 dari 6 guru menyatakan bahwa pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Sementara 1 guru menyatakan belum pernah menggunakan alat peraga dengan tanggapan bahwa tidak memiliki cukup waktu untuk membuat alat peraga. Jika dilihat, deskripsi dari kelima guru yang menyatakan sudah pernah menggunakan alat peraga perlu ditinjau ulang. Beberapa bahan yang disebutkan seperti gambar, kelereng, lidi, bangun ruang, jam dinding, dll, tidak secara spesifik mengandung kelima unsur alat peraga berbasi metode Montessori. Peninjauan ulang alat peraga yang digunakan guru saat pembelajaran didukung dengan adanya 6 orang atau 100% responden setuju bahwa alat peraga dapat membantu siswa memahami konsep abstrak dalam matematika.

Pertimbangan lain dalam pembuatan alat peraga yaitu bahwa semua responden setuju jika pemberian warna pada alat peraga membuat lebih menarik. Warna yang terdapat pada alat peraga tersebut sebaiknya cerah seperti halnya kelima dari 6 responden yang setuju warna cerah sebagai unsur yang lebih menarik perhatian. Sedangkan 1 responden menyatakan warna gelap yang lebih menarik, meskipun ketiga warna yang disebutkan termasuk dalam warna cerah yang disebutkan kelima responden sebelumnya yaitu merah, biru dan hijau.

Pertimbangan selanjutnya yaitu mengenai fungsi alat peraga. Sebanyak 4 responden atau 66,67% sependapat fungsi alat peraga dapat digunakan untuk lebih dari satu materi pembelajaran. Keempat responden berpendapat bahwa hal tersebut dapat menghemat biaya, waktu dan efektifitas pembelajaran. Sedangkan ada 2 responden atau 33,33% memilih alat peraga hanya digunakan untuk satu materi saja. Kedua responden berpendapat bahwa setiap materi membutuhkan alat peraga yang berbeda. Dalam aspek lain semua responden atau sebanyak 100% setuju bahwa alat peraga memiliki berat dibawah 1,5kg dengan pertimbangan siswa mudah membawanya.

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan yaitu pengendali kesalahan. Sebanyak 6 responden atau 100% setuju bahwa alat peraga dapat membantu siswa untuk menyadari kesalahannya sendiri. Para responden berpendapat bahwa hal tersebut dapat membuat siswa lebih berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan. Dengan menyadari kesalahannya, siswa dapat belajar lagi untuk menemukan jawaban yang benar. Pernyataan tersebut didukung semua responden yang setuju bahwa alat peraga yang digunakan dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar.

Selanjutnya dalam aspek bahan yang digunakan, semua responden atau 100% setuju alat peraga terbuat dari benda-benda di lingkungan sekitar yang mudah didapatkan. Para responden berpendapat bahwa penggunaan benda-benda di lingkungan sekitar dapat mengurangi biaya produksi dan mudah didapatkan. Selanjutnya responden memilih bahan-bahan untuk pembuatan alat peraga, responden dapat memilih lebih dari satu pilihan bahan. Ada tiga bahan yang

dipilih yaitu kayu sebanyak 2, kertas sebanyak 6 dan plastik sebanyak 3. Dari hasil tersebut responden lebih memilih kertas sebagai bahan pembuatan alat peraga. Dalam jangka panjang kertas memiliki sifat mudah rusak jika dibandingkan plastik dan kayu yang lebih tahan lama. Selain itu, plastik juga sulit untuk dibentuk atau dimodifikasi serta tidak ramah lingkungan bagi siswa. Kayu memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kedua bahan sebelumnya. Tekstur kayu yang mudah untuk dimodifikasi, ramah lingkungan bagi siswa, tahan lama dan dekat dengan lingkungan siswa perlu dipertimbangkan sebagai bahan dasar pembuatan alat peraga.

b) Data Hasil Analisis Kebutuhan oleh Siswa

Kuesioner Analisis kebutuhan dan ketersediaan alat peraga terdiri dari 10 butir pertanyaan yang bersifat terbuka. Kesepuluh butir pertanyaan tersebut disesuaikan dengan kelima ciri alat peraga berbasis metode Montessori. Analisis kebutuhan yang kedua ditujukan kepada siswa kelas III SD BOPKRI Gondolayu sebanyak 52 responden untuk mengetahui ketersediaan alat peraga dan sebagai pertimbangan dalam pengembangan alat peraga. Berikut hasil rekapitulasi analisis kebutuhan yang ditujukan kepada siswa.

Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil Presentase Analisis Kebutuhan oleh Siswa

Indikator Pertanyaan Responden Presentase

Auto- education

1. Apakah Bapak/ Ibu gurumu pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Matematika?

(...) Pernah, sebutkan

Indikator Pertanyaan Responden Presentase

(...) Tidak pernah

49 94,2%

2. Seperti apa belajar Matematika yang kamu suka?

(...) Belajar Matematika

menggunakan alat peraga 39 75% (...) Belajar Matematika tidak

menggunakan alat peraga Mengapa? Jelaskan alasanmu!

………

………….. 13 25%

Kontekstual

3. Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda yang ada di sekitarmu untuk belajar Matematika?

(...) Pernah, pada saat belajar materi ...

Contoh benda yang kamu gunakan...

7 13,5%

(...) Tidak pernah

45 86.5%

4. Manakah bahan pembuatan alat peraga yang kamu suka?

(...) Kayu 45 86,5% (…) Besi 2 3,85% (…) Kertas 15 28,8% (…) Plastik 2 3,85% (...) Lainnya, sebutkan ...

*)Jawaban boleh lebih dari satu 3 5,77%

Menarik

5. Menurutmu, apakah pemberian warna pada alat peraga membuatnya lebih menarik?

(…) Ya 49 94,2%

(…) Tidak

Indikator Pertanyaan Responden Presentase

6. Warna apa yang kamu suka untuk alat peraga Matematika?

(…) Gelap

Sebutkan contoh warnanya!

……… …..

3 5,77%

(…) Cerah

Sebutkan contoh warnanya!

………..………

…… 49 94,2%

Bergradasi

7. Apakah kamu lebih suka jika alat peraga yang sama dapat digunakan untuk berbagai materi pembelajaran yang berbeda? (…) Ya 41 78,8% (…) Tidak Mengapa? Jelaskan! ……… … ……… … 11 21,2%

8. Jika dilihat dari beratnya, alat peraga Matematika manakah yang sesuai untuk kamu gunakan?

(...) Ringan ( kurang dari 1,5 kg)

11 21,2%

(…) Sedang ( antara 1,5 sampai 3kg)

38 73,1%

(...) Berat ( lebih dari 3kg) Mengapa? Jelaskan! ……… … ……… … 3 5,77%

Indikator Pertanyaan Responden Presentase

Auto- correction

9. Manakah yang lebih kamu suka ketika belajar Matematika?

(...) Saat belajar Matematika menggunakan alat peraga, kamu mengetahui kesalahanmu sendiri melalui alat peraga yang kamu gunakan.

43 82,7%

(...) Saat belajar Matematika menggunakan alat peraga, kamu mengetahui kesalahanmu karena diberitahu guru atau temanmu. Mengapa?Jelaskan! ……… … ……… … 9 17,3%

10. Apakah penggunaan alat peraga dapat membantumu untuk menemukan jawaban yang benar?

(…) Ya 51 98,1%

(…) Tidak

Mengapa? Jelaskan alasanmu!

………...

....

...

Dilihat dari hasil rekapitulasi pada tabel 4.26 dan tabel 4.27 sebanyak 94,2% siswa menyatakan guru tidak pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut tidak sesuai dengan kemauan siswa sebanyak 75% yang menginginkan belajar matematika menggunakan alat peraga. Sebanyak 94,2% menyukai alat peraga dengan pemberian warna, warna yang sebagian besar disukai adalah warna cerah dengan presentase sebesar 94,2%.

Selanjutnya siswa sebagian besar lebih menyukai alat peraga yang dapat digunakan untuk materi yang berbeda dengan presentase sebesar 78,8%. Sedangkan untuk berat alat peraga, 73,1% siswa memilih berat antara 1,5kg sampai 3kg yang dirasa sesuai untuk dirinya. Selain itu, sebesar 82,7% siswa lebih menyukai jika mereka bisa mengetahui kesalahannya sendiri ketika menggunakan alat peraga. Siswa juga berpendapat bahwa penggunaan alat peraga membantu dalam menemukan jawaban yang benar dengan presentase 98,1%.

Pemilihan bahan pembuatan alat peraga sebesar 86,5% siswa memilih menggunakan kayu sebagai bahan dasar pembuatannya. Kayu dipilih dengan alasan dapat dipakai dalam jangka waktu yang panjang, ringan dan mudah didapatkan. Pemilihan bahan yang mudah didapatkan perlu dipertimbangkan karena dapat mengurangi biaya produksi dan waktu untuk membuat alat peraga. jika dilihat dari presentase, sebanyak 86,5% siswa menyatakan belum pernah

menggunakan benda-benda di sekitar untuk belajar matematika. Sangat disayangkan melihat potensi lokal yang dapat dimanfaatkan untuk membantu pembelajaran tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Dari berbagai pertimbangan di atas, peneliti memutuskan untuk mengembangkan alat peraga yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, dalam pembuatan alat peraga, peneliti mengacu pada kelima ciri alat peraga berbasis metode Montessori. kelima ciri tersebut yaitu alat peraga yang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, dirancang dengan pengendali kesalahan, menarik bagi siswa, bergradasi dan terbuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari 3 teknik pengumpulan data, peneliti melakukan analisis dari data kualitatif yang diperoleh menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi tersebut dilakukan untuk memeriksa kesesuaian dan kesamaan pada masing-masing teknik pengumpulan data. Berikut akan dipaparkan triangulasi data dari ketiga teknik pengumpulan data yang digunakan.

Bagan 4.2 Triangulasi Data Berdasarkan 3 Teknik Pengumpulan Data

2. Perencanaan

Dalam penelitian ini, peneliti merencanakan instrumen penelitian antara lain instrumen tes dan instrumen nontes. Instrumen yang digunakan diuji validitasnya oleh para ahli yang sesuai dengan bidangnya. Berikut penjelasan lebih lanjut dari setiap instrumen.

a. Validitas Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan uji coba produk secara terbatas. Pengujian Instrumen dilakukan oleh ahli

Wawancara Sekolah sudah menyediaka beberapa duplikat alat peraga, namun ada guru yang kreatif membuat sendiri. Sedangkan, kelas tidak memiliki alat peraga untuk pembelajaran atematika. guru merasa kerepotan. Siswa tidak menyebutkan penggunaan alat peraga pada pembelajaran matematika.rus membuat alat peraga.

Observasi Guru tidak menggunakan alat peraga saat pembelajaran matematika materi perkalian. Guru hanya menggunakan papan untuk menyampaikan materi perkalian Kuesioner Siswa pernah menggunakan alat peraga seperti penggaris dan garis bilangan. Hal tersebut juga sesuai dengan hasil kuesioner guru yang menyatakan bahwa sebanyak 5 guru pernah menggunakan alat peraga dalam pembelajaran.Namun, alat peraga yang disebutkan guru dalam kuesioner tidak sesuai dengan yang disebutkan oleh siswa.

pembelajaran Matematika, guru dan uji keterbacaan oleh siswa. Uji validitas ini dilakukan dengan cara melihat kesesuaian isi SK, KD, indikator dan butir soal tes. Sedangkan siswa memberikan penilaian keterbacaan terhadap kalimat pertanyaan dalam butir soal.