• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data 1 Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengolah hasil dari pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner analisis kebutuhan. Berikut dipaparkan teknik analisis data dari masing-masing teknik pengumpulan data.

Analisis data yang pertama yaitu wawancara dan observasi. Wawancara dan observasi merupakan salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data tentang ketersediaan dan penggunaan alat peraga. selain itu, wawancara dan observasi digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami siswa pada mata pelajaran matematika. Data yang dihasilkan dari kegiatan wawancara dan observasi merupakan data kualitatif. Secara singkat, Kristi Poerwandari (dalam Supratiknya, 2012:117) menjelaskan pengolahan data wawancara dan observasi adalah sebagai berikut.

a. Membaca transkrip wawancara dan observasi yang sudah ditulis secara berulang-ulang dengan penuh ketelitian.

c. Membuat catatan lain berisi interpretasi atau kesimpulan sementara hasil wawancara dan observasi.

d. Membuat kata kunci dan tema-tema dari daftar yang telah dibuat.

Analisis data yang kedua yaitu kuesioner analisis kebutuhan. Kuesioner analisis kebutuhan memberikan kesempatan kepada responden untuk menuliskan pendapat secara terbuka. Teknik analisis data untuk mengolah pendapat yang muncul dengan menginterpretasikan data kualitatif berupa pendapat terbuka dari responden. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui berbagai alasan sekaligus data penguat dari jawaban responden dalam bentuk data kualitatif. Menurut Kristi Poerwandari (dalam Supratiknya, 2012:113-118), pengelolaan data kualitatif dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

1. Tahap pengodean

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah memberikan kode pada data mentah berupa pendapat responden. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat transkrip yang terdiri dari 3 kolom. Kolom pertama berisi tentang pertanyaan kuesioner, kolom kedua berisi data mentah dari jawaban responden, dan kolom ketiga berisi tentang kata kunci dari data mentah. Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan adalah memberikan penomoran pada setiap kata kunci yang telah diperoleh.

2. Tahap analisis tematik

Inti kegiatan yang perlu dilakukan pada tahap ini disebut dengan open coding

atau pengodean terbuka. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menemukan kata kunci atau tema dari data mentah. Kata kunci tersebut dapat bersifat manifest

(muncul secara eksplisit berdasarkan hasil yang diperoleh) atau laten (berpegang pada teori yang sudah dipegang sebelumnya).

3. Tahap interpretasi

Inti kegiatan pada tahap ini adalah memahami data secara meluas berdasarkan beberapa kata kunci yang ditemukan.

Setelah diolah dengan menggunakan tahapan tersebut, data kualitatif selanjutnya diolah dengan menggunakan teknik triangulasi data. Hal ini dilakukan untuk melihat kesesuaian jawaban dari masing-masing sumber tersebut.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari penilaian validasi kuesioner, pedoman wawancara, pedoman observasi, kuesioner analisis kebutuhan untuk guru maupun siswa, penilaian validasi produk dan tes yang berbentuk angka-angka. Berikut dipaparkan teknik analisis data dari masing-masing teknik pengumpulan data.

Analisis yang pertama yaitu pada hasil kuesioner analisis kebutuhan oleh guru maupun siswa. Teknik analisis data yang digunakan pada tahap ini adalah interpretasi data dan perhitungan nilai dalam bentuk persentase. Perhitungan nilai dalam bentuk persentase dilakukan terhadap data yang diperoleh dari kuesioner analisis kebutuhan. Perhitungan tersebut bertujuan untuk mengetahui persentase setiap item pada kuesioner.

Rumus 3.1 Persentase Jawaban pada Kuesioner

Analisis data yang kedua yaitu pada kuesioner validasi produk dan data hasil validasi instrumen penelitian. Untuk mengetahui kelayakan produk alat peraga dan instrumen penelitian yang divalidasi oleh ahli maupun siswa, perolehan skor diolah dengan beberapa langkah. Langkah pertama, hitung jumlah skor yang didapatkan, kemudian skor yang didapat dibagi dengan total item dan yang terakhir mengonversikan hasil perhitungan sesuai kategori yang sudah ditentukan. Kategori penskoran ditentukan dengan mengadopsi aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian berdasarkan Widoyoko (2014:144).

1. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek penilaian × jumlah pilihan (gradasi skor dalam rubrik)

2. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) × jumlah kelas interval

3. Jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya jika penilaian menggunakan skala 4 maka hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 4 kelas interval.

4. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus: Ji = (t – r) / Jk

Rumus 3.2 Penentuan Jarak Interval Keterangan: t = skor tertinggi ideal dalam skala

r = skor terendah ideal Jk = jumlah kelas interval

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dibuat klasifikasi hasil penilaian dengan skala 4 sebagai berikut:

a. Skor tertinggi ideal = 4 b. Skor terendah ideal = 1

c. Jarak interval = (4 – 1) / 4 = 0,75 d. Klasifikasi hasil penilaian =

Tabel 3.11 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Klasifikasi

3,25 < X≤ 4,00 Sangat Baik 2,50 < X≤ 3,25 Baik 1,75 < X≤ 2,50 Kurang 1,00 ≤ X≤ 1,75 Sangat Kurang

Konversi skor di atas menjadi acuan peneliti dalam mengukur kelayakan instrumen nontes yang digunakan maupun validasi produk alat peraga.

Analisis data yang ketiga yaitu tes. Analisis data tes dilakukan dengan perhitungan skor setiap butir soal dari hasil pretest dan posttest. Berikut pedoman penskroran setiap butir soal.

4 : seluruh langkah tepat dan benar 3 : dua dari tiga langkah tepat 2 : satu dari tiga langkah tepat 1 : seluruh langkah tidak tepat

Kemudian hasil penskoran setiap butir soal diolah menjadi nilai masing- masing siswa secara keseluruhan. Berikut rumus perhitungan nilai pretest dan

Rumus 3.3 Mendapatkan Nilai pretest dan posttest

Hasil dari nilai pretest dan posttest digunakan untuk menghitung nilai rata- rata pretest dan posttest dari semua siswa. Nilai rata-rata pretest dan posttest

diolah dengan rumus berikut.

Rumus 3.4 Mendapatkan Nilai Rata-rata Akhir

Kemudian untuk melihat perbedaan nilai pretest dan posttest digunakan rumus berikut.

Rumus 3.5 perbedaan nilai pretest dan posttest

Selain itu, untuk melihat perbedaan nilai rata-rata pretest dan posttest

digunakan rumus berikut.

Rumus 3.6 Rata-rata perbedaan nilai pretest dan posttest