• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Data Hasil Belajar (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi) Pretest,

Hasil perhitungan data penelitian mengenai tes keterampilan berpikir tingkat tinggi kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II , dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1Pretest, Posttest, danN-Gain Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi)

Kelas Bahan Uji Data

N Max Min ̅ SD XAI Pretest 36 22,41 0 10,49 5,47 Posttest 36 87,93 6,90 68,44 19,38 XA2 Pretest 36 29,31 1,72 10,30 4,67 Posttest 36 84,48 32,76 67,38 13,26 XA1 N-Gain 36 0,87 0,02 0,65 0,21 XA2 N-Gain 36 0,82 0,26 0,64 0,14 *Keterangan :

XA1 = Kelas eksperimen I XA2 = Kelas eksperimen I

Berdasarkan Tabel 4.1, perbedaan nilai rata-rata pretest eksperimen I dan II (10,49 dan 10,30) yaitu sebesar 0,19 dan perbedaan nilai rata-rata posttest eksperimen I dan II (68,44 dan 67,38) yaitu sebesar 1,06. Nilai rata-rata

keterampilan berpikir tingkat tinggi kelas eksperimen I naik 58% dari 10,49 pada pretest menjadi 68,44 pada posttest dan kelas eksperimen II naik 57% dari 10,30 pada pretest menjadi 67,38 pada posttest. Kelas eksperimen I memiliki rata-rata nilai keterampilan berpikir tingkat tinggidari pretest ke posttest lebih besar dibandingdengan kelas eksperimen II (58%>57%). Nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen I dan II termasuk kategori sedang. Kelas eksperimen I memiliki rata-rata N-Gain keterampilan berpikir tingkat tinggi lebih besar dibandingkan dengan kelas eksperimen II (0,65> 0,64) Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil tes keterampilan berpikir tingkat tinggi (pretest, posttest dan N-Gain) kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat dilihat pada lampiran.1

Hasil perhitungan data penelitian mengenai tes keterampilan berpikir tingkat tinggi sub-konsep kelas eksperimen I dan eksperimen II, dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Ketercapaian Belajar (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi) Sub-Konsep Pretest,Posttest, dan N-Gain Kelas Eksperimen I dan

Kelas Eksperimen II

No Sub-Konsep Pretest (%) Posttest (%) N-Gain XA1 XA2 XA1 XA2 XA1 XA2 1. Ciri-ciri umum jamur,

cara hidup, dan reproduksi jamur

0 1 56 58 0,56 0,58 2. Peranan jamur 19 18 77 76 0,72 0,71 3. Menentukan solusi suatu

permasalahan 10 8 66 64 0,61 0,60

Rata-Rata 9,67 9 66,3 66 0,63 0,63 Berdasarkan Tabel 4.2, hasil pretest ketercapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk masing-masing kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II, keseluruhan sub-konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa belum tercapai. Tetapi, keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada posttest mengalami perubahan. Pada sub-konsep ciri umum, cara hidup, dan reproduksi jamur kelas eksperimen I dan eksperimen II, ketercapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa tergolong kurang baik (56% dan 58%). Sementara itu,

1

ketercapaian sub-konsep sudah cukup baikbagi kelas eksperimen I dan eksperimen II yaitu pada konsep peranan jamur ( 66% dan 64%). pada sub-konsep menentukan solusi suatu permasalahan diperoleh nilai ketercapaian dengan baik bagi kelas eksperimen I dan eksperimen II (76% dan 77%). Nilai rata-rata ketercapaian seluruh sub-konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dari pretest ke posttest berbeda tipis yaitu 56,63% ( kelas eksperimen I) dan 57% (kelas eksperimen II).

Hasil N-Gain sub-konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi kelas eksperimen I dan II termasuk kategori sedang yaitu pada sub-konsep ciri umum jamur, cara hidup, dan reproduksi jamur serta pada sub-konsep menentukan solusi suatu permasalahan. Sementara itu, rata-rata hasil N-Gain sub-konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi kelas eksperimen I dan eksperimen II yaitu 0,63 dan tergolong kategori sedang. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) untuk kelas eksperimen I dan PjBL (Project Based Learning) untuk kelas eksperimen II, keduanya dapat melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Untuk melihat lebih jelas deskripsi hasil ketercapaian belajar (keterampilan berpikir tingkat tingi) sub-konsep pretest, posttest dan N-Gain kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat dilihat pada lampiran.2

Hasil perhitungan data penelitian mengenai tes keterampilan berpikir tingkat tinggi tiap ranah pengetahuan dan jenjang kognitif kelas eksperimen I dan eksperimen II, dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.

Berdasarkan tabel 4.3, hasil pretest ketercapaian belajar keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk masing-masing kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II, keseluruhan ranah pengetahuan dan jenjang kognitif keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa tergolong sangat rendah atau belum tercapai, sedangkan untuk posttestnya mengalami berbagai ketercapaian.

Pada posttest, ketercapaian yang baik sekali bagi kelas eksperimen I dan eksperimen II yaitu pada ranah faktual jenjang C4 (92% dan 87%). Ketercapaian yang baik bagi kelas eksperimen I dan II yaitu pada ranah prosedural jenjang C5 (71%) dan prosedural jenjang C6 (70% dan 79%). Ketercapaian yang belum

2

diraih/tidak tercapai bagi kelas eksperimen I dan II yaitu pada ranah metakognitif jenjang C2 (45% da 44%). Ranah faktual jenjang kognitif C5 diperoleh dengan kategori baik pada kelas eksperimen I (76%) dan sangat baik bagi kelas eksperimen II (81%). Ranah konseptual jenjang C4 diperoleh dengan kategori baik bagi kelaseksperimen I (71%) dan cukup bagi kelas eksperimen II (68%). Kelas eksperimen I memiliki ketercapaian yang baik (71%) pada kemampuan metakognitif jenjang C4 dan nilai ketercapaia kelas eksperimen II termasuk kurang baik (52%). Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) untuk kelas eksperimen I dan PjBL (Project Based Learning) untuk kelas eksperimen II, keduanya dapat melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

Berdasarkan Tabel 4.4, hasil uji N-Gain keterampilan berpikir tingkat tinggi ranah pengetahuan dan jenjang kognitif tiap kelas eksperimen I dan eksperimen II memiliki beberapa kategori. Hasil N-gain kategori tinggi pada kelas eksperimen I dan eksperimen II yaitu pada ranah faktual jenjang C4 (0,82dan 0,84) dan ranah faktual jenjang C5 (0,71 dan 0,77). Hal ini dikarenakan model PBL dan PjBL menuntut siswa untuk menganalisis kejadian yang bersifat faktual di setiap pembelajarannya. Sementara itu, perbedaan N-Gain kedua kelas ada pada ranah prosedural jenjang C6, kelas eksperimen II juga memiliki N-Gain yang tinggi yaitu sebesar 0,74 dan kelas eksperimen II memiliki N-Gain yang sedang yaitu sebesar 0,61. Hal ini dikarenakan model PjBL tidak hanya menuntut siswa untuk menyelesaikan suatu masalah saja tetapi juga menuntut siswa untuk membuat suatu ide yang baru disertai langkah kerja yang sistematis di setiap pembelajaran dan PBL cukup sampai menemukan suatu solusi permasalahan yang bersifat faktual. Hasil N-Gain kategori sedang diperoleh kelas eksperimen I dan II pada ranah konseptual jenjang C4 (0,71 dan 0,67), ranah prosedural jenjang C5 (0,61 dan 0,62), dan ranah metakognitif jenjang C2 (0,45 dan 0,44) serta ranah metakognitif jenjang C4 (0,69 dan 0,48). Model PBL dan PjBL dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Untuk melihat lebih jelas deskripsi hasil ketercapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi tiap ranah

pengetahuan dan jenjang kognitif siswa untuk pretest, posttestdan N-Gainkelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat dilihat pada lampiran.3

Tabel 4.3Hasil Ketercapaian Belajar (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi) Ranah Pengetahuan dan Jenjang Kognitif Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II Jenjang Kognitif

Ranah

Pengetahuan Kelas

C2 (%) C4 (%) C5 (%) C6 (%) Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post

Faktual XA1 21 92 15 76 XA2 19 87 17 81 Konseptual XA1 2 71 XA2 4 68 Prosedural XA1 26 71 18 70 XA2 22 71 15 79 Metakognitif XA1 0 45 7 71 XA2 1 44 7 52

Tabel 4.4 Hasil N-Gain (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi) Ranah Pengetahuan dan Jenjang Kognitif Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II Ranah Pengetahuan Kelas Jenjang Kognitif C2 C4 C5 C6 Faktual XAI 0,82 0,71 XA2 0,84 0,77 Konseptual XAI 0,71 XA2 0,67 Prosedural XAI 0,61 0,61 XA2 0,62 0,74 Metakognitif XAI 0,45 0,69 XA2 0,44 0,48 3 Lampiran 12

2. Data Hasil Belajar (Keterampilan Berpikir Tingkat Rendah) Pretest,