• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. Data Hasil Observasi

Pelaksanan obervasi ini dilakukan sudah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya, yaitu setiap dilaksanakan treatment. Data hasil obervasi ini bertujuan sebagai data pendukung hasil tes yang telah dilaksanakan pada setiap penelitian. Pelaksanaan observasi ini berrfokus pada sikap dan penguasaan materi yang diberikan pada setiap treatment. Berikut ini data hasil observasi

a. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek R

Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek R, dapat diketahui bahawa subjek R rasa antusianya terhadap permainan kooperatif sangat tinggi hal ini ditunjukan dengan subjek sangat tertarik dan sangat bersemangat pada saat bermaian permainan kooperatif ini. Subjek R adalah peserta pelatihan yang banyak memberikan pertanyaan langsung kepada peneliti apabila mengalami kesulitan.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek R selama pelaksanaan treatment. Pada pelaksanaan treatment II subjek R mengalami kesulitan dalam memilih kata dan kalimat

123

yang sesuai antara teks dan suara yang disimaknya. Kemudian pada treatment III dan IV subjek mengalami kesulitan dalam menyampaikan kembali terutama dalam menulis menggunakan huruf Korea (Hangeul) kata atau kalimat yang disimaknya.

Subjek R pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah peyampaian kembalinya adapun kesalahan yang sering dialami adalah kesalahan pada awal permainan. Subjek R akan lebih cepat dapat memahami apabila mempraktekanya secara langsung.

b. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek Rf

Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek Rf, dapat diketahui bahawa subjek Rf rasa antusianya terhadap permainan kooperatif cukup tinggi, hal ini ditunjukan dengan subjek Rf melakukan setiap instruksi dengan baik. Subjek Rf akan tidak semangat dan kurang antusias terhadap permainan apabila sudah merasa lelah. Subjek Rf pada saat pelaksanaan treatment III dan IV terlihat tidak bersemangat.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek Rf selama pelaksanaan treatment. Pada pelaksanaan treatment I dan II subjek Rf tidak mengalami kesulitan yang berarti, subjek Rf mengikuti setiap langkah-langkah treatment dengan baik. Kemudian pada treatment III dan IV subjek terlihat kurang bersemangat dan antusias dalam melaksakan treatment yang

124

diberikan peneliti. Pada treatment III keaktifan subjek Rf baik terhadap kelompok maupun treatment yang sedang dilakukan tidak begitu nampak. Namun subjek Rf mampu menyelesaikan setiap tahapan treatment.

Subjek Rf pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah memahaminya. Adapun kesalahan yang sering dialami adalah pada saat subjek Rf diinstruksikan mengucapkan kembali kata atau kalimat yang disimaknya.

c. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek OA

Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek OA, dapat diketahui bahawa subjek OA rasa antusianya terhadap permianan kooperatif sangat tinggi hal ini ditunjukan dengan subjek OA sangat tertarik dan sangat bersemangat pada saat bermain permainan kooperatif ini. Subjek OA adalah peserta pelatihan yang paling tidak terlihat mengalami kesulitan dalam melakukan setiap permainan. Subjek OA selalu membantu menjelaskan kembali apabila ada rekan-rekanya yang mengalami kesulitan. Subjek OA dapat memahami dengan cepat intruksi yang diberikan oleh peneliti. Peryataan yang sering disampaikan subjek OA kepada peneliti lebih kearah pernyataan konfirmasi.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek OA selama pelaksanaan treatment. Dari pelaksanaan treatment I

125

sampai dengan treatment IV subjek OA mampu melewati setiap tahapan treatment dengan sangat baik, subjek OA juga terlihat tidak mengalami kesulitan dalam memilih kata dan kalimat yang sesuai antara teks dan suara yang disimaknya juga dalam menyampaikan kembali kata ataupun kalimat yang disimaknya.

Subjek R pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah memahaminya. Subjek OA tidak mengalami kendala yang berarti baik saat permainan berlangsung maupun pada saat evaluasi. d. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek D

Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek D, dapat diketahui bahawa subjek D rasa antusianya terhadap permianan kooperatif sangat tinggi hal ini ditunjukan dengan subjek sangat tertarik dan sangat bersemangat pada saat bermaian permainan kooperatif ini.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek D selama pelaksanaan treatment. Pada pelaksanaan treatment subjek D tidak terlihat mengalami kesulitan yang berati hanya pada treatment I respon subjek D pada saat menjawab pertanyaan terlihat bingung dan belum memahami peraturan permainan yang sedang dilakukan sehingga subjek D membuat beberapa kesalahan terhadap kelompoknya. Pada treatment yang lainya subjek D melakukan setiap tahapan dengan baik dengan antusias yang tinggi dan keaktifan dalam melaksanakan setiap treatment.

126

Subjek D pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah memahaminya. Adapun kesalahan yang sering dialami adalah kesalahan pada saat permainan berlangsung. Seperti saat subjek D mengucapkan kalimat yang tidak boleh diucapkan namun diucapkan sehingga menyulitkan kerjasama dalam kelompoknya. Pada saat subjek D sudah benar-benar memahami aturan permainan subjek D melakukan setiap tugasnya dengan sangat baik. e. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek S

Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek S, dapat diketahui bahawa subjek S rasa antusianya terhadap permainan kooperatif sangat tinggi hal ini ditunjukan dengan subjek sangat tertarik dan sangat bersemangat pada saat bermain permainan kooperatif ini. Subjek S adalah peserta pelatihan yang juga banyak memberikan pertanyaan langsung kepada peneliti apabila mengalami kesulitan seperti subjek R.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek S selama pelaksanaan treatment. Subjek S memiliki antusias dan semangat yang tinggi. Subjek S cukup mampu dalam memilih kata dan kalimat yang sesuai antara teks dan audio yang disimaknya. Pada treatment III dan IV subjek S masih engalami kesulitan dalam menyampaikan kembali kata dan kalimat yang disimaknya terlebih

127

dalam menyampaikan kembali dalam bentuk tulisan yang menggunakan huruf Korea (Hangeul).

Subjek S pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah memahaminya. Adapun kesalahan yang sering dialami adalah kesalahan pada saat mengerjakan soal penulisan kata yang disimak.

f. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek SW

Berdasarkan hasil observasi selama Treatment dilaksanakan terhadap subjek SW, dapat diketahui bahawa subjek SW rasa antusianya terhadap permianan kooperatif kurang terlihat hal ini ditunjukan dengan subjek SW sangat pendiam dan tidak banyak memberikan pertanyaan langsung kepada peneliti apabila mengalami kesulitan. Subjek SW lebih banyak bertanya kepada rekan-rekanya apabila mengalami kesulitan.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek SW selama pelaksanaan treatment. Pada pelaksanaan treatment I, II, III dan IV subjek SW melakukan setiap tahapan dengan baik. Namun pada treatment III dan IV subjek SW mengalami kesulitan dalam menyampaikan kembali kata dan kalimat yang disimaknya, subjek SW juga mengalami kesulitan dalam menyampaikan kembali kata dan kalimat yang disimaknya dalam bentuk tulisan.

Pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek SW

128

sudah memahaminya. Adapun kesalahan yang sering dialami adalah kesalahan kurang teliti dalam mengerjakan tugas.

g. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek Sp

Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek Sp, dapat diketahui bahwa seperti subjek SW subjek Sp rasa antusianya terhadap permainan kooperatif kurang terlihat hal ini ditunjukan dengan subjek Sp sangat pendiam pada saat pelaksanaan treatment. Subjek Sp terlihat lebih banyak berbicara ataupun menanyakan sesuatu kepada subjek SW. Subjek Sp adalah peserta pelatihan yang tidak banyak memberikan pertanyaan langsung kepada peneliti apabila mengalami kesulitan.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek Sp selama pelaksanaan treatment. Subjek Sp memiliki antusias dan semangat yang tinggi, namun pada saat pelaksanaan treatment subjek Sp terlihat pendiam. Pada pelaksanaan treatment III subjek Sp mengalami kesulitan dalam menyampaikan kembali kata dan kalimat yang disimaknya dan subjek mengalami kesulitan dalam menulis menggunakan huruf Korea (Hangeul) kata atau kalimat yang disimaknya.

Subjek Sp pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah peyampaian kembalinya adapun kesalahan yang sering dialami adalah kesalahan pada saat permainan berlangsung, subjek

129

Sp kesulitan dalam mengucapkan kata atau kalimat sehingga menyulitkan kerjasama dalam kelompoknya.

h. Hasil observasi pelaksanaan treatment subjek P

Berdasarkan hasil observasi selama treatment dilaksanakan terhadap subjek P, dapat diketahui bahawa subjek P rasa antusianya terhadap permianan kooperatif sangat tinggi hal ini ditunjukan dengan subjek sangat tertarik dan sangat bersemangat pada saat bermaian permainan kooperatif ini. Subjek P jarang bertanya kepada peneliti maupun kepada teman-temanya pada saat peneliti menjelaskan tentang permainanya. Namun subjek P akan bertanya apabila mengalami kesulitan pada saat permainan berlangung.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap subjek P selama pelaksanaan treatment. Subjek memiliki antusias dan semangat yang tinggi. Pada setiap pelaksanaan treatment, subjek P melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Subjek P juga tidak terlihat mengalami kesulitan dalam memilih kata dan kalimat yang sesuai antara teks dan suara yang disimaknya. Kemudian pada treatment II dan IV subjek juga tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan kembali kata dan kalimat yang disimaknya.

Subjek P pada saat mengerjakan soal evaluasi treatment sudah mengerjakan dengan mandiri tanpa bantuan karena subjek sudah memahaminya.

130

Berdasarkan uraian keterangan dari hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung dengan permainan kooperatif ini sangat memudahkan peserta pelatihan dalam pembelajaran menyimak

Pembelajaran melalui permainan ini terbukti dapat merangsang motivasi peserta pelatihan dalam kegiatan belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Korea khususnya dalam materi mengenali pendiktean kata dan kalimat.

Dokumen terkait