• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

F. Definisi Operasional

Peneliti memberikan definisi operasional dalam penelitian ini untuk menghindari adanya kesalahpahaman maupun keambiguan. Definisi operasional yang ada dalam penelitian ini ada tiga, yaitu modul, artikel opini, dan logika Toulmin. Adapun, definisi operasional dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

1. Modul

Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembelajar, sesuai usia dan tingkat pengetahuan agar pembelajar dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan minimal dari pendidik (Prastowo, 2011:104). Penggunaan modul bertujuan agar pembelajar dapat belajar secara mandiri dengan atau tanpa pendidik. Dalam pembelajaran, pendidik hanya sebagai fasilitator saja sehingga peran utama dalam belajar menggunakan modul adalah pembelajar itu sendiri untuk dapat mencapai tujuan belajarnya.

2. Artikel opini

Artikel opini adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan/atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur pembaca (rekreatif) (Sumadiria, 2004:1-2). Dalam sebuah tulisan artikel opini, penulis mengangkat topik berdasarkan masalah yang ada. Masalah yang ada di dalam artikel opini biasanya yang bersifat aktual dan/atau kontroversial agar menarik minat pembaca dengan berbagai macam tujuan. 3. Logika Toulmin

Logika Toulmin merupakan salah satu model atau metode pembelajaran menulis yang terdiri dari enam elemen penting dalam sebuah argumen. Tiga elemen terpenting adalah (1) pernyataan posisi (claim), (2) data (ground), dan (3) jaminan (warrant) (Institute for Writing and

Rhetoric, 2014). Selain ketiga elemen utama di atas, metode Toulmin juga memiliki tiga elemen pelengkap, yaitu (4) pendukung (backing), (5) keterangan modalitas (modal qualifier), dan (6) kondisi pengecualian (possible rebuttal) (Kearney, 2017).

12 BAB II STUDI PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan

Peneliti menemukan ada tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut dilakukan oleh (1) Setyaningsih dkk. (2015), (2) Nasiroh (2016), dan (3) Susanti (2016). Penelitian Setyaningsih dkk. (2015) relevan dengan konsep logika Toulmin, sedangkan penelitian Nasiroh (2016) dan Susanti (2016) relevan dengan pola argumen menurut logika Toulmin dan kadar ketajaman argumen.

Penelitian pertama dilakukan oleh Setyaningsih dkk. (2015) yang berisi tentang argumen pada bagian pembahasan artikel ilmiah dalam jurnal. Penelitian ini berjudul Pola Berpikir Deduktif pada Argumen Bagian Pembahasan Artikel Ilmiah Jurnal Terakreditasi Bidang Humaniora. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah pola-pola argumen bagian pembahasan artikel ilmiah dalam jurnal bidang humaniora berstatus terakreditasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan pola-pola argumen bagian pembahasan artikel ilmiah dalam jurnal-jurnal nasional terakreditasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola argumen yang menerapkan model berpikir deduksi ternyata sangat dominan. Dominasi model berpikir tersebut disebabkan oleh banyak hal, misalnya pola budaya pikir masyarakat, daya kritis penulis dalam berpikir ilmiah, rendahnya budaya ilmiah penulis, dan kurangnya strategi penulis dalam pengembangan model berpikir deduksi. Dalam upaya meningkatkan partisipasi ilmiah masyarakat

Indonesia, model berpikir logika Toulmin yang berfokus pada pola berpikir induksi perlu digelorakan. Hasil penelitian ini akan membantu peneliti untuk memahami konsep logika Toulmin dalam penulisan artikel opini.

Penelitian relevan yang kedua dilakukan oleh Nasiroh (2016), mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul Pola Kadar Ketajaman Argumen Paragraf-paragraf Argumentasi Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang Kelautan Tahun 2015. Penelitian ini membahas pola dan kadar ketajaman paragraf-paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi bidang kelautan. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pola paragraf-paragraf argumentasi dan mendeskripsikan kadar ketajaman paragraf-paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi bidang kelautan tahun 2015. Untuk mencapai tujuan tersebut, Nasiroh menggunakan penjelasan Toulmin et al (1979) yang menyebutkan bahwa argumen memiliki enam elemen penyusun, yaitu (1) Claim (C), (2) Ground (G), (3) Warrant (W), (4) Backing (B), (5) Modal Qualifiers (M), dan (6) Possible Rebuttals (R). Dari teori ini, Nasiroh melihat dan menganalisis elemen-elemen argumen tersebut di dalam setiap paragraf argumentasi.

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Adapun, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Nasiroh menemukan ada 4 pola dengan variasinya dalam paragraf-paragraf argumentasi. Pola tersebut adalah (1) pola C-G dengan variasi pola C-G dan G-C yang dominan atau paling banyak

jumlahnya, (2) pola C-G-W dengan variasi pola C-G-W, C-G, G-C, W-C-G, G-W-C, dan G-C-W, (3) pola C-G-W-B dengan variasi pola C-G-W-B, C-G-B-W, G-C-W-B, G-W-B-C, dan W-B-G-C, dan (4) pola C-G-W-B-M. Dari empat pola dan variasinya ini, pola yang paling banyak digunakan adalah pola C-G dan variasinya G-C. Dilihat dari pola yang ditemukan, diketahui kadar ketajaman berdasarkan kelengkapan elemen argumen pada paragraf-paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel jurnal bidang kelautan ini bervariasi dari lemah, cukup, kuat, dan sangat kuat.

Penelitian relevan yang ketiga dilakukan oleh Susanti (2016), mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul Pola dan Kadar Ketajaman Argumen pada Bagian Pembahasan Artikel Jurnal Terakreditasi: JSM STIE YKPN dan JAKI UI Tahun 2014. Penelitian ini membahas tentang pola dan kadar ketajaman argumen pada bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi: JAM STIE YKPN dan JAKI UI tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan pola dan kadar ketajaman argumen pada bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi tersebut.

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Adapun, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Susanti menemukan ada 2 pola dasar argumen yang digunakan pada bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi, yaitu (1) pola W-C dan (2) W-C-B. Pola dasar argumen G-W-C memiliki variasi pola argumen, yaitu (1) G-G-W-C dan (2) G-C-W. Adapun, pola dasar argumen G-W-C-B memiliki variasi pola argumen, yaitu

(1) G-W-C-B dan (2) G-W-B-C, (3) G-C-W-B, (4) G-C-B-W, (5) G-B-W-C, (6) G-B-C-W, dan (7) C-B-G-W. Kadar ketajaman argumen pada bagian pembahasan artikel jurnal berdasarkan kelengkapan elemen-elemen argumen dan berdasarkan ada atau tidaknya elemen dasar argumen (claim) dinilai memiliki kadar ketajaman argumen yang cukup kuat dan kuat.

Penelitian mengenai analisis argumen menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif memang sudah banyak dilakukan, namun penelitian argumen dengan mengembangkan produk tertentu serta menggunakan jenis penelitian yang lain belum banyak ditemukan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan jenis dan subjek penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang berjudul Pengembangan Modul Menulis Artikel Opini Berperspektif Logika Toulmin. Adapun, perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada jenis penelitiannya, yaitu penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang menghasilkan produk berupa modul pembelajaran, dan subjek penelitiannya adalah menulis artikel opini pada mata kuliah Bahasa Indonesia kelas B Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma, sedangkan penelitian-penelitian terdahulu jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif kualitatif dan subjek penelitiannya adalah artikel jurnal.