• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

B. Kajian Teori

1. Menulis Artikel Opini

Artikel opini adalah salah satu tulisan yang dikenal oleh masyarakat. Artikel opini dapat digunakan untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang. Sebelum seseorang dapat menulis artikel opini terlebih dahulu harus memahami seluk-beluk dari artikel opini itu sendiri, diantaranya hakikat keterampilan menulis, hakikat artikel opini, struktur artikel opini, gaya penulisan artikel opini, dan langkah-langkah dalam menulis artikel opini. Secara lebih rinci, materi tersebut dipaparkan di bawah ini.

a. Hakikat Keterampilan Menulis

Dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, seorang pembelajar harus menguasai empat aspek keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu mencakup keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Tarigan, 2008:20). Keempat keterampilan ini memiliki hubungan yang sangat erat antara keterampilan yang satu dengan keterampilan yang lain. Hal ini dikarenakan keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan. Seseorang dapat dikatakan terampil berbahasa apabila terampil dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang memegang peranan penting dalam proses komunikasi yang tidak langsung (Tarigan, 2008:32). Sejalan dengan pendapat Tarigan di atas, pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan, karena memudahkan para pelajar untuk berpikir. Selain itu, menulis dapat menolong seseorang untuk berpikir kritis dan dapat memudahkan seseorang merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, serta membantu seseorang menjelaskan pikiran-pikiran yang dimilikinya.

Pendapat lain dikemukakan oleh Saleh Abbas (2006:125) yang menyatakan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata, gramatikal, dan penggunaan ejaan. Senada dengan pendapat Saleh Abbas bahwa menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi (2002:159), keterampilan menulis adalah suatu proses menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa secara tertulis.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tentang hakikat keterampilan menulis di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan yang dimiliki oleh seseorang ke dalam lambang kebahasaan berbentuk tulisan yang dapat dipahami oleh orang lain. Untuk membuat sebuah tulisan biasanya dilandasi dengan data atau fakta yang berasal dari pengamatan, pemikiran, atau penelitian terhadap suatu objek kajian tertentu. Data atau fakta yang disertakan di sebuah tulisan tentu saja memiliki fungsi dan tujuan tertentu salah satunya untuk membuat pembaca yakin dan percaya dengan argumen yang dikemukakan oleh penulis.

b. Hakikat Artikel Opini

Secara umum, artikel opini dapat dipahami sebagai tulisan yang berisi argumen seseorang. Argumen yang ditulis dalam artikel opini harus didukung dengan data atau fakta yang ada. Data atau fakta yang ada harus sesuai dengan topik atau masalah yang diangkat oleh seorang penulis. Oleh karena itu, artikel opini cenderung bersifat subjektif karena artikel opini merupakan hasil analisis penulis dari sudut pandangnya sendiri yang diperkuat dengan data atau fakta.

Ada beberapa pakar yang berpendapat mengenai hakikat artikel opini. Kata “artikel” dipahami sebagai tulisan mengenai suatu masalah disertai pendapat penulisnya yang dimuat di media massa cetak. Artikel sebagai karangan faktual nonfiksi tentang suatu masalah secara lengkap, memiliki panjang tak tentu untuk dimuat di surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya (Romli, 2006:45-46). Artikel bertujuan untuk menyampaikan gagasan mengenai suatu masalah secara tuntas guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur pembaca pada umumnya.

Senada dengan pendapat di atas, Sumadiria (2004:1-2) mengemukakan bahwa artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan/atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Disebut lepas karena

siapa pun boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat dan keahlian masing-masing.

Selain pengertian artikel, ada juga pengertian opini menurut beberapa ahli. William Albig (dalam Abdurrachman, 1993:53) berpendapat bahwa opini itu adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan atau sedikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai suatu hal. Pendapat mengenai opini juga dikemukakan oleh pakar lain. Semi (dalam Purwana, 2017:16) berpendapat bahwa opini merupakan tulisan dalam media cetak yang memasukkan pendapat penulis di dalamnya. Berdasarkan batasan tersebut, dapat diketahui juga bahwa opini dapat dikatakan sebagai artikel yang mengandung subjektivitas, bukan hanya fakta.

Kuncoro (dalam Rahardi, 2012:29) berpendapat bahwa artikel opini atau opini adalah tulisan lepas yang dibuat oleh seseorang lazimnya bukan orang yang berada dalam redaksi media yang bersangkutan untuk mengupas masalah aktual dan/atau masalah kontroversial tertentu. Artikel opini termasuk dalam kategori tulisan news. Rahardi (2012:29) menambahkan bahwa ada dua macam hal yang sangat perlu diperhatikan dalam sebuah artikel opini, yakni masalah aktual dan/atau masalah kontroversial. Jika kedua macam hal ini diabaikan begitu saja hampir dipastikan artikel opini itu gagal dimuat di media massa cetak maupun elektronik.

Dalam suatu artikel opini, hal yang paling pokok adalah argumen. Argumen dalam artikel opini memiliki porsi paling besar, yaitu sekitar 40-50% dari keseluruhan isi artikel opini. Akan tetapi, argumen saja tidak cukup harus didukung dengan data/fakta sebagai pendukung argumen. Data atau fakta hanya diberi tempat sekitar 10% dari keseluruhan isi artikel opini. Selain itu, artikel opini juga memiliki solusi yang ditawarkan dengan porsi sekitar 40-50% sehingga tidak berbeda jauh dengan persentase argumen (Rahardi, 2012:33).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tentang hakikat artikel, hakikat opini, dan hakikat artikel opini di atas, dapat disimpulkan bahwa artikel opini adalah salah satu jenis tulisan atau artikel yang berisi mengenai pendapat, gagasan, dan pikiran seseorang terhadap suatu topik atau masalah tertentu yang didukung oleh argumen-argumen berdasarkan data atau fakta yang ada. Artikel opini biasanya bersifat subjektif karena merupakan persentuhan antara agrumen dan data sehingga menghasilkan sebuah pengetahuan yang kemudian dideskripsikan ataupun diuraikan menjadi sebuah susunan kalimat-kalimat yang bersifat menjelaskan pendapat, gagasan, maupun pikiran tersebut.

c. Struktur Artikel Opini

Artikel opini merupakan salah satu jenis tulisan yang memiliki struktur tertentu. Setokoesoemo (dalam Djuroto, 2014) berpendapat bahwa struktur artikel opini ada 4, yaitu (1) judul, (2) alinea pembuka

(lead), (3) alinea penjelas (body), dan (4) alinea penutup (ending). Secara lebih rinci, struktur artikel opini dipaparkan di bawah ini. 1) Judul

Selain harus mencerminkan isi tulisan, judul harus mampu menarik perhatian pembaca (Kuncoro, 2009). Hal ini dikarenakan siapa pun yang akan membaca pasti akan membaca judul terlebih dulu. Judul yang dibuat harus mewakili tema yang akan dibahas atau pendapat yang akan diajukan. Syarat untuk membuat judul ada beberapa, yaitu: singkat (cukup terdiri dari tiga sampai lima kata), padat (sarat makna), dan menggunakan kata-kata yang tidak klise (menirukan). Judul harus dibuat semenarik mungkin agar menggugah orang untuk membaca tulisan secara keseluruhan. Judul biasanya menggunakan istilah atau idiom populer. Perlu diperhatikan pula bahwa judul tidak selalu dibuat lebih dulu. Akan tetapi, judul dapat dibuat belakangan, setelah tulisannya selesai. 2) Alinea Pembuka (Lead)

Alinea pembuka (lead) adalah bagian penting dari sebuah tulisan. Kuncoro (2009) berpendapat bahwa lead memegang peranan penting dalam sebuah tulisan artikel opini. Hal ini dikarenakan lead berada di awal dan berfungsi untuk menyapa pembaca dengan kalimat-kalimat yang dapat menggugah perhatian pembaca. Tergugah atau tidaknya minat pembaca sangat tergantung pada kualitas lead yang dibuat oleh seorang penulis.

Lead harus dibuat menarik, tidak menggunakan pemakaian yang klise dan kalimatnya tidak panjang. Lead ini berfungsi membawa pembaca untuk mengerti masalah apa yang akan dibicarakan oleh penulis artikel opini. Dengan kata lain, lead merupakan bagian penting dari alinea pembuka.