• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

F. Prosedur Pengembangan Modul

Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti mengadobsi prosedur pengembangan milik Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015). Borg dan Gall (Sugiyono, 2015:35-37) dalam bukunya yang berjudul Educational Research menyatakan bahwa ada sepuluh langkah pelaksanaan teknik penelitian dan pengembangan, yaitu sebagai berikut.

1. Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan

informasi).

Peneliti melakukan pengukuran kebutuhan, studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, penelitian dalam skala kecil, persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Planning (perencanaan)

Peneliti menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

3. Develop preliminary form of product (pengembangan draf produk)

Peneliti membuat pengembangan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Selain itu, peneliti juga melakukan persiapan yang terdiri dari persiapan komponen pendukung, persiapan bahan

pembelajaran, pedoman dan buku petunjuk, serta melakukan evaluasi terhadap kelayakan instrumen pendukung.

4. Preliminary field testing (uji coba lapangan awal)

Tahap ini berisi uji coba lapangan awal dalam skala terbatas dengan melibatkan subjek sebanyak 6–12 subjek. Pada langkah ini, pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi, atau angket.

5. Main product revision (merevisi hasil uji coba)

Tahap ini berisi perbaikan terhadap produk awal berdasarkan hasil uji coba awal. Perbaikan dan penyempurnaan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam uji coba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diuji coba lebih luas.

6. Main field testing (uji coba lapangan)

Uji coba utama ini melibatkan seluruh responden (mahasiswa). Uji coba modul ini dapat dilakukan kepada seluruh mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia di kelas B Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.

7. Operational product revision (penyempurnaan produk hasil uji lapangan)

Tahap ini berisi perbaikan atau penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi.

8. Operational field testing (uji pelaksanaan lapangan)

Langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan. Uji validasi ini melibatkan subjek penelitian dengan jangkauan yang besar. Data pengujian lapangan ini juga dapat ditambahkan melalui angket, wawancara, dan observasi serta analisis hasilnya.

9. Final product revision (penyempurnaan produk akhir)

Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan. Hasil penyempurnaan akhir ini akan menghasilkan produk akhir (final).

10. Dissemination and implementation (diseminasi dan implementasi)

Tahap akhir ini berisi penyebarluasan produk atau model yang sudah dikembangkan. Langkah yang dapat ditempuh untuk penyebarluasan produk, yaitu dengan penulisan hasil penelitian dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Se lain itu, dala m peng imple ment asia n produk, penelit i dapat bekerja sama dengan penerbit untuk penerbitan.

Potensi dan Masalah Pengumpul -an Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Produksi Massal

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Menurut Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015)

Peneliti menyederhanakan langkah-langkah R&D yang diajukan oleh Borg dan Gall (da la m Sugiyo no , 2015) menjadi enam tahap. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki oleh peneliti. Selain itu, alasan lain penyederhanaan langkah-langkah itu diantaranya: enam langkah itu tidak meninggalkan sepuluh langkah utama atau pokok, enam langkah itu sudah cukup untuk memperoleh data, enam langkah itu sudah cukup untuk menghasilkan produk tertentu, enam langkah itu sudah dapat memperoleh hasil validasi yang valid, enam langkah itu dapat dijadikan langkah awal untuk dapat memproduksi produk dalam skala besar, dan lain sebagainya. Keenam tahap tersebut, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2) pengembangan produk, (3) uji validasi, (4) revisi produk tahap 1, (5) uji coba produk, dan (6) revisi produk tahap 2.

Berkaitan dengan pengembangan produk yang berupa modul pembelajaran, peneliti juga mengacu pada langkah-langkah pembuatan modul berdasarkan Direktorat Tenaga Kependidikan (2008). Penulisan modul merupakan proses penyusunan materi pembelajaran yang dikemas secara sistematis sehingga siap dipelajari oleh pembelajar untuk mencapai kompetensi atau sub kompetensi. Penyusunan modul pembelajaran mengacu pada kompetensi yang terdapat di dalam tujuan yang ditetapkan. Maka dari itu, keenam langkah tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Penelitian pengembangan modul ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Informasi diperoleh dari dosen dan mahasiswa peserta mata kuliah Bahasa Indonesia kelas B di Program Studi Pendidikan Matematika. Pengumpulan informasi dari dosen dan mahasiswa dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa observasi. Informasi dari dosen dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa wawancara, sedangkan pengumpulan informasi dari mahasiswa dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket/kuesioner.

Selain itu, peneliti juga melakukan studi literatur terkait permasalahan yang akan dikaji. Peneliti juga akan merancang kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai dengan

penelitian ini. Pengembangan desain atau langkah-langkah penelitian serta kemungkinan pengujian juga dilakukan peneliti dalam tahap ini. 2. Pengembangan Produk

Peneliti setelah mendapatkan informasi dari dosen dan mahasiswa melalui observasi, wawancara, dan angket, langkah selanjutnya adalah melakukan pengembangan produk. Pada tahap ini, peneliti mendesain modul. Langkah awal mendesain modul adalah menentukan judul, tujuan, pemilihan bahan, penyusunan kerangka, dan pengumpulan bahan.

Jika materi yang diperoleh dari berbagai sumber sudah terkumpul, langkah selanjutnya adalah menyusun produk berupa modul penulisan artikel opini. Penyusunan produk berupa modul disesuaikan dengan aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan. Modul yang dikembangkan dilengkapi dengan halaman judul, kata pengantar, deskripsi modul, petunjuk penggunaan modul, daftar isi, daftar tabel, daftar bagan, isi yang berupa materi artikel opini dan logika Toulmin, latihan, tindakan/aksi, rangkuman, tes formatif, refleksi, evaluasi, kunci jawaban, daftar pustaka, glosarium, dan indeks.

3. Uji Validasi

Validasi modul dilakukan oleh dosen ahli dan dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia kelas B di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Validasi dilakukan untuk

menggali informasi terkait kualitas modul yang dikembangkan. Instrumen validasi berupa angket/kuesioner yang berisi penilaian kelayakan modul berdasarkan aspek isi/materi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan.

4. Revisi Produk Tahap 1

Jika desain produk sudah selesai divalidasi oleh dosen ahli dan dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia, langkah selanjutnya adalah merevisi atau memperbaiki produk sesuai dengan masukan dari dosen ahli dan dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Revisi produk ini berdasarkan pada hasil penilaian validasi dosen ahli dan dosen pengampu mata kuliah. Selain itu juga dari hasil angket/kuesioner mahasiswa peserta mata kuliah Bahasa Indonesia kelas B Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.

5. Uji Coba Produk

Uji coba produk ini dilakukan kepada mahasiswa selaku responden dan juga pengguna untuk mendapatkan informasi mengenai modul penulisan artikel opini. Informasi terkait kualitas modul menulis artikel opini berperspektif logika Toulmin pada mata kuliah Bahasa Indonesia kelas B Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Uji coba produk yang berupa modul ini dapat dilakukan kepada seluruh mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah yang

berkaitan dengan penulisan artikel opini seperti mata kuliah Bahasa Indonesia atau Penulisan Opini.

6. Revisi Produk Tahap 2

Hasil uji coba produk ini nantinya akan dianalisis apakah masih terdapat kendala atau ketidaksesuaian dengan ketentuan yang telah dibuat. Segala masukan, kritik, dan saran dari semua responden akan menjadi bahan revisi modul. Jika revisi produk tahap 2 ini selesai, maka selesai pula lah tahap penelitian ini. Peneliti berharap hasil revisi ini sudah layak dan dapat digunakan secara maksimal. Berikut ini adalah bagan prosedur penelitian yang disederhanakan ke dalam enam tahapan.

Bagan 3.2 Prosedur Penelitian Enam Tahap Penelitian dan

Pengumpulan Informasi

Pengembangan

Produk Uji Validasi

Revisi Produk Tahap 1 Uji Coba Produk Revisi Produk Tahap 2

90 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN