BAB II KERANGKA TEORITIS
G. Definisi Operasional
Berdasarkan kerangka teoritis yang telah dikemukakan, dan untuk menjawab pertanyaan bagamanakah kontestasi antar perumus kebijakan anggaran dalam penentuan belanja langsung SKPD Kabupaten Kerinci dalam penyusunan APBD tahun 2011, maka operasionalisasi penelitian yang akan menjadi tools untuk memudahan peneliti dalam memfokuskan penelitian di lapangan dan berinteraksi dengan objek penelitian, antara lain :
1. Proses Perumusan Kebijakan Anggaran Daerah a. Mekanisme penyusunan dan penetapan APBD
b. Dimensi Politik dalam proses penyusunan APBD
2. Kontestasi dan interaksi antar perumus kebijakan anggaran dalam pembahasan dan penetapan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Kerinci Tahun 2011.
a. Pembahasan Kebijakan Umum APBD (KUA)
b. Pembahasan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
3. Kontestasi dan interaksi antar perumus kebijakan anggaran dalam penyusunan dan pembahasan anggaran belanja langsung Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD Kabupaten Kerinci Tahun 2011.
4. Konsensus yang dibangun dan dihasilkan pada setiap agenda.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kerinci. Peneliti mengkaji dan mencari hubungan tentang suatu fenomena dengan jalan mengumpulkan data, menyusun, menganalisa dan menginterpretasikannya, sehingga pada akhirnya dapat mendeskripsikan Proses Perumusan Kebijakan Anggaran Belanja Langsung SKPD.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis studi kasus (case study)1 dengan menggunakan metode eksploratif karena disamping menggali berbagai fenomena yang ditemukan pada objek penelitian terutama argumentasi logika, rasionalisasi, orientasi dan interaksi aktor-aktor yang terlibat dalam proses perumusan kebijakan belanja langsung Dinas Pekerjaan Umum dalam penyusunan APBD Kabupaten Kerinci Tahun 2011, juga menjelaskan mekanisme kebijakan dan interaksi aktor yang berbeda dalam membahas dan menyepakati agenda dan anggaran Belanja Langsung SKPD.
Kualitatif lebih menekankan pada proses dan makna tindakan yang
1 Robert E. Stake, Handbook of Qualitative Research (Sage Publications, California, 1994), hal. 236; Robert K. Yin, Case Study Research, Design and Methods (Sage Publications, London, 1985), hal. 13, case study merupakan penelitian yang menekankan pada suatu fenomena kontemporer yang spesifik yang dipelajari dari sebuah kasus. Case study dilakukan dengan cara investigasi dan menceritakan sebuah kasus, isu, maupun penggambaran keunikan suatu situasi; Hans. B. C.
Spiegel, Case study and Participative (Research Center, De la Selle University, Philippines, 1985), hal. 87, case study merupakan cara mempelajari kasus yang didasari oleh pertanyaan-pertanyaan what, who, when, where and how untuk kemudian menceritakanya; Stephen van Evera, Guide to methods for students of Political Science (Cornell University Press, London, 1997), hal. 52, melakukan eksplorasi terhadap kasus untuk melihat kesamaan ataupun perbedaan den gan mengamati dan memprediksi beberapa alat ukur independent variable dan dependent variable untuk menguji hipotesis, seperti dikutip oleh Djaafar, 2006, Tesis, Hal. 37
menyeluruh. Melalui cara kualitatif, akan dihasilkan interpretasi atas data-data dan realita yang terjadi dalam serangkaian kegiatan pengambilan keputusan.
Sebagai studi kasus, peneliti tidak berkeinginan untuk melakukan generalisasi terhadap dinamika yang ada dalam penyusunan anggaran belanja daerah, tetapi justru untuk menemukan keunikan dari proses perumusan kebijakan anggaran belanja langsung SKPD dalam penyusunan APBD Tahun 2011 di Kabupaten Kerinci dan menerangkan peranan aktor yang terlibat dalam konteks politik anggaran, siapa melakukan apa, bagaimana ia mendapatkannya, dan apa yang ia dapatkan.
Pemilihan metode studi kasus tersebut berkaitan dengan persoalan dalam proses perumusan anggaran belanja langsung SKPD di Kabupaten Kerinci yang didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama, metode penelitian ini lebih sensitif apabila berhadapan dengan kenyataan ganda serta lebih peka dan lebih dapat beradaptasi terhadap banyak penajaman pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Kedua, metode ini lebih berkarakter partisipatif, dan obyektif dalam pengamatan suatu obyek kajian, karena peneliti merupakan alat penelitian utama dalam mengumpulkan data. Rancangan penelitian studi kasus dalam penelitian ini mengambil fenomena tunggal yakni Kontestasi antar perumus kebijakan anggaran dalam penentuan belanja langsung SKPD.
B. Sumber Data
Data untuk mengungkap hal tersebut dikategorikan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer dapat dilacak dari pengakuan para aktor yang terlibat langsung dalam perumusan kebijakan anggaran daerah
dari tingkat eksekutif sampai dengan legislatif, juga dilakukan wawancara dengan aktor luar dari pemerintahan, terutama pihak swasta yang mendukung dalam pengungkapan fenomena-fenomena yang terjadi dalam perumusan kebijakan anggaran Belanja Langsung SKPD.
Disamping itu digunakan sumber data sekunder untuk mendukung dan mengecek silang atau menjamin validitas sumber data primer. Data sekunder diperoleh dari penelusuran dokumen perencanaan pembangunan dan penganggar-an daerah, seperti : Rencpenganggar-ana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kerinci Tahun 2011; rancangan dan nota kesepakatan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Kerinci Tahun 2011; Ranperda dan Perda APBD Kabupaten Kerinci Tahun 2011;
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci Tahun 2011 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2009-2014; risalah rapat DPRD pembahasan KUA, PPAS, RKA-SKPD dan penetapan APBD; data statistik, dan data-data lainnya yang diperlukan.
C. Teknik Pemilihan Informan
Dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan, maka diperlukan mencari informasi dalam melakukan penelitian ini. Informan, yaitu orang-orang yang diwawancarai, diamati serta yang memberikan data berupa kata-kata dan tindakan.
Menurut Moleong, informan adalah :
“Orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Agar informasi dapat lebih akurat dan faktual, maka informasi dimaksud adalah orang yang mengetahui dan memahami sepenuhnya mengenai objek kajian yang diteliti".2
Oleh karena itu, untuk penelitian ini, informan kunci yang dipilih adalah mereka yang dipandang cukup memahami seluk beluk penganggaran daerah dan terlibat langsung dalam proses perumusan kebijakan anggaran belanja daerah.
Instrumen pengambilan informan menggunakan teknik sampling non-probabilistic (dipilih dengan sengaja), yaitu purposive sampling (berdasarkan pertimbangan tertentu) oleh peneliti.
Di Kabupaten Kerinci, aktor yang berasal dari lembaga eksekutif ini terdiri dari mereka yang ikut merumuskan perencanaan anggaran dari tingkat SKPD, seperti Kepala SKPD dan jajarannya, hingga ke tingkat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Sementara itu, aktor dari lembaga legislatif terdiri dari anggota Badan Anggaran dan Komisi III DPRD.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini melalui tahap- tahap sebagai berikut:
Tahap pertama adalah mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi, kemudian data yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan berdasarkan variabel dan indikator yang digunakan dalam penelitian ini. Setelah dilakukan proses pemilihan dan pemilahan, data tersebut kemudian dianalisis.
Analisis yang digunakan disesuaikan dengan tujuan dan jenis penelitian sehingga analisisnya berbentuk deskriptif yang menggambarkan keadaan dari
2 Lexy J. Moleong, Op cit, Hal. 132
variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Tahap yang terakhir adalah mengambil kesimpulan dan saran-saran yang dipandang perlu berdasarkan pada hasil analisis data.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD, Ranperda dan Perda tentang APBD diklasifikasikan dan dijadikan data penunjang bagi penulis di dalam melihat bagaimana kontestasi yang terjadi antar aktor perumus kebijakan anggaran Belanja Langsung SKPD.
E. Keabsahan Data/ Uji Pembuktian Data
Untuk menguji keabsahan data, penelitian ini mengacu pada empat kriteria yang dikemukakan Moleong, yaitu standar kepercayaan, standar keteralihan, standar ketergantungan, dan standar kepastian3. Untuk memenuhi standar tersebut dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.4 Triangulasi dioperasionalisasikan dalam bentuk triangulasi sumber data yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen, membandingkan pernyataan informan didepan umum dengan pernyataan informan secara pribadi, dan membandingkan perspektif informan yang berbeda latar belakang mengenai suatu isu.
3 Lexy J. Moleong, op. cit., hal. 324
4 Ibid, hal. 330
BAB IV
SETTING DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2011
A. Kondisi Umum
Kabupaten Kerinci merupakan salah satu dari 11 Kabupaten dan Kota dalam Provinsi Jambi, yang terletak paling barat Provinsi Jambi. Dengan luas wilayah secara keseluruhan 380.850 Ha, yang terdiri dari 191.822,30 Ha Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), dan sekitar 189.027,70 Ha merupakan lahan hunian dan budidaya. Meskipun secara geografis diuntungkan dengan kondisi wilayah yang subur bagi pertanian, namun tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur jalan yang mempunyai peranan yang cukup penting sebagai sarana untuk memperlancar aktivitas perekonomian, pembangunan, dan mobilitas sosial yang menjadi bagian yang perlu diperhatikan.
Kondisi jalan yang sangat buruk menjadi pemandangan sehari-hari di Kabupaten ini, perkembangannya dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Kondisi Infrastruktur Jalan Kabupaten Kerinci Tahun 2007-2010 No. Kondisi Jalan Panjang Jalan (Km)
2007 2008 2009 2010
1 Baik 356,14 193,75 230,90 229,40
2 Sedang 503,25 143,60 130,55 131,85
3 Rusak 197,24 224,30 176,40 178,40
4 Rusak Berat 224,47 339,45 183,30 204,30
5 Rusak Total - - 130,10 158,10
Total 1.281,10 901,10 851,25 902,05 Sumber : Kerinci Dalam Angka 2008-2011, BPS Kab. Kerinci
Sementara itu, koordinasi ke tingkat Provinsi Jambi harus menempuh perjalanan panjang dengan jarak 450 Km dengan waktu tempuh 12 jam melalui jalan-jalan provinsi yang penuh dengan semak belukar dan kondisi yang juga rusak parah.
B. Kondisi Ekonomi
Dari sisi ekonomi, sektor pertanian yang memegang peranan yang sangat penting di daerah menjadi penyumbang utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar, seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 5. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kerinci Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2006 - 2010 ( Juta Rupiah )
LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009 2010 1. Pertanian 1.227.867,42 1.382.718,35 1.594.167,78 1.777.606,35 2.048.869,87 2. Pertambangan &
Penggalian 7.273,94 8.133,47 9.123,97 10.340,06 12.826,92
3. Industri Pengolahan 40.546,69 46.818,83 53.576,19 60.389,33 73.343,68 4. Listrik, Gas & Air Bersih 13.896,73 14.666,18 15.834,54 16.926,68 20.555,24 5. Bangunan 54.167,51 63.441,11 76.006,07 87.866,38 102.876,77 6. Perdag., Hotel & Restoran 151.582,94 176.145,23 218.798,64 252.491,19 292.981,89 7. Pengangkutan &
Komunikasi 65.262,04 75.655,50 88.294,13 97.930,84 113.561,86 8. Keu. Persewaan, & Jasa
Perusahaan 15.346,65 17.867,26 20.224,82 21.819,96 25.462,42 9. Jasa-Jasa 228.404,10 269.839,41 301.360,53 326.890,76 379.498,48 PDRB 1.804.348,02 2.055.285,33 2.377.386,68 2.652.261,53 3.069.977,13
Sumber : Kerinci Dalam Angka 2011, BPS Kabupaten Kerinci, 2011
Meskipun sebagai sektor yang menjadi penyumbang utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Kabupaten Kerinci, namun sektor pertanian bukanlah merupakan sektor yang mendapatkan alokasi belanja daerah yang terbesar di dalam APBD. Dari tahun 2009-2011, di masa pemerintahan Bupati terpilih saat ini, sektor infrastrukturlah yang memiliki proporsi anggaran
terbesar. Hal ini telah tertuang dalam visi “Kerinci Sejahtera, Damai dan Agamis Berbasis Ekonomi Kerakyatan, dan hal ini diwujudkan melalui salah satu misinya yaitu “Percepatan Pembangunan Infrastruktur”.
1. Pendapatan Daerah
Kemudian, untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pem-bangunan daerah, pendapatan daerah Kabupaten Kerinci masih bergantung pada aliran dana transfer dari Pemerintah pusat dan Provinsi. Dalam struktur APBD Kabupaten Kerinci selama periode tahun 2008 sampai dengan 2011, Pendapatan Asli Daerah hanya menyumbang rata-rata sekitar 4,51% dari total Pendapatan Daerah, dan selebihnya berasal dari Pemerintah Pusat dan sebagian kecil dari Pemerintah Provinsi.
Tabel 6. Pendapatan Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2008-2011
URAIAN Tahun
2008 2009 2010 2011
PENDAPATAN DAERAH 490.481.179.845,39 461.640.870.486,37 465.302.809.504,39 540.112.469.870,39 A. PENDAPATAN ASLI
DAERAH 20.806.225.536,39 20.806.225.536,39 20.056.808.374,39 26.922.216.833,39 1. Pendapatan Pajak Daerah 2.742.460.200,00 2.742.460.200,00 2.820.921.200,00 4.311.277.466,39 2. Hasil Retribusi Daerah 10.160.063.030,00 10.181.078.500,00 2.628.693.000,00 3.419.939.367,00 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan 1.437.363.167,39 1.437.363.168,00 1.292.720.027,00 2.346.000.000,00 4. Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah 6.466.339.139,00 6.445.323.668,39 13.314.474.147,39 16.845.000.000,00 B. DANA PERIMBANGAN 448.081.357.000,00 429.678.947.640,98 409.637.806.440,00 463.824.098.147,00
1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak 43.292.637.000,00 45.895.447.640,98 38.020.281.440,00 45.616.927.147,00 2. Dana Alokasi Umum 352.522.720.000,00 334.059.500.000,00 327.334.925.000,00 369.273.971.000,00 3. Dana Alokasi Khusus 52.266.000.000,00 49.724.000.000,00 44.282.600.000,00 48.933.200.000,00 C. LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH 21.593.597.309,00 11.155.697.309,00 35.608.194.690,00 49.366.154.890,00
1. Pendapatan Hibah - - 24.384.473.000,00 -
11.155.697.309,00 11.155.697.309,00 11.223.721.690,00 11.223.721.690,00
Sumber : Bappeda Kabupaten Kerinci, 2011
Pada umumnya pendapatan yang berasal dari pemerintah pusat berupa dana perimbangan, dengan proporsi rata-rata mencapai 89,59% dari total pendapatan daerah atau sekitar 78,25% dari total belanja daerah. Sehingga dalam rentang waktu tahun 2008-2011, kontribusi dana perimbangan terhadap total belanja daerah cenderung menurun, dengan rata-rata penurunan sebesar 2,25% per tahun.
2. Belanja Daerah
Dari sisi belanja daerah, sebagian besar anggaran daerah diserap oleh belanja tidak langsung, terutama gaji PNS. Sama halnya dengan daerah-daerah lain di Indonesia, belanja pegawai menempati proporsi teratas dari belanja daerah, bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan belanja langsung yang diperguna-kan untuk pembangunan daerah.
Tabel 7. Belanja Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2009-2011
URAIAN Tahun
2009 2010 2011
BELANJA 521.235.274.502,50 537.885.778.796,40 630.287.941.268,00 A. BELANJA TIDAK LANGSUNG 342.292.449.533,00 359.837.149.135,90 352.022.236.100,00 1. Belanja Pegawai 298.215.792.749,99 277.939.683.579,60 295.993.738.200,00
2. Belanja Bunga 2.317.318.033,01 2.014.345.564,30 224.176.200,00
3. Belanja Subsidi 2.072.000.000,00 2.288.544.000,00 - 4. Belanja Hibah 10.347.700.000,00 51.386.137.242,00 24.340.761.000,00 5. Belanja Bantuan Sosial 6.339.638.750,00 4.148.438.750,00 7.094.300.000,00 6. Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/
Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa 20.000.000.000,00 20.060.000.000,00 23.869.260.700,00 7. Belanja Tidak Terduga 3.000.000.000,00 2.000.000.000,00 500.000.000,00 B. BELANJA LANGSUNG 178.942.824.969,50 178.048.629.660,50 278.265.705.168,00 1. Belanja Pegawai 25.970.504.082,00 20.286.209.407,00 30.220.311.350,00 2. Belanja Barang dan Jasa 75.020.396.551,50 71.146.978.127,00 101.478.927.718,00 3. Belanja Modal 77.951.924.336,00 86.615.442.126,50 146.566.466.100,00 SURPLUS / (DEFISIT) (59.594.404.016,13) (72.582.969.292,01) (90.175.471.397,61)
Sumber : Bappeda Kabupaten Kerinci, 2011
Pada tahun 2010, Belanja Pegawai pada komponen Belanja Tidak Langsung mengalami penurunan sebesar Rp.19.117.157.250,39 atau sekitar 6,8%
dari semula anggaran tahun 2009 sebesar Rp. 298.215.792.749,99 menjadi sebesar Rp.277.939.683.579,60. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan pada komponen belanja tidak langsung terutama gaji dan tunjangan PNS serta Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH, disamping itu terjadi juga penurunan pada pajak daerah. Penurunan ini sebagai dampak dari pemekaran Kabupaten Kerinci Pada tahun 2008, menjadi Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Pada tahun 2009 Sekitar 2.500 orang PNS dimutasikan ke wilayah Kota Sungai Penuh dan bersamaan dengan itu dipindahkan juga 9 orang anggota DPRD dari 5 Kecamatan yang semula masuk pada daerah pemilihan II dan III.
Hal yang berbeda terjadi pada tahun 2011, dimana terjadi kenaikan belanja pegawai hampir mencapai 6,5% dari tahun 2010 (lihat tabel 8), yang disebabkan karena :
a. Peningkatan gaji dan tunjangan PNS dimana terjadinya penerimaan PNS baru untuk mengatasi kekurangan PNS pasca pemindahan sebanyak 2.500 orang PNS ke wilayah Kota Sungai Penuh pasca pemekaran, disamping itu penambahan tunjangan bagi para pejabat eksekutif dan juga legislatif beserta alat-alat kelengkapannya.
b. Tambahan Penghasilan PNS mencapai hampir 126,19%, yang dipicu oleh dialokasikannya anggaran untuk :
Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan beban kerja
Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan tempat bertugas
Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan kelangkaan profesi
Tambahan Penghasilan Bagi Guru
c. Peningkatan biaya Pemungutan Pajak Daerah serta pengalokasian biaya bagi Pemungutan Retribusi Daerah.
Tabel 8. Perkembangan Belanja Pegawai pada Komponen Belanja Tidak Langsung dalam APBD Kabupaten Kerinci Tahun 2009-2011
No.
Tunjangan 284.693.662.745 265.576.505.495 269.939.561.700 (19.117.157.250) (7,20) 4.363.056.205
1,64 2 Tambahan
Penghasilan PNS 10.353.840.000 10.745.040.000 24.304.354.200 391.200.000 3,78 13.559.314.200
2.265.600.000 1.166.880.000 1.166.880.000 (1.098.720.000) (48,50) - -
4 Total 298.215.792.750 277.939.683.580 295.993.738.200 (20.276.109.170) (6,80) 18.054.054.620 6,50
Sumber : Diolah dari Dokumen APBD Kabupaten Kerinci Tahun 2009 sd 2011 Dalam pelaksanaan pembangunan daerah, selama periode 2009 sampai dengan 2011, prioritas belanja langsung (pembangunan) diarahkan pada pencapaian target visi dan misi Daerah. Pada tahun 2009, merupakan awal dari pelaksanaan tugas Kepala Daerah yang baru untuk periode 2009-2014. Adapun prioritas pembangunan daerah beserta alokasi anggaran yang telah dialokasikan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sebagaimana terlihat pada tabel-tabel berikut ini :
Tabel 9. Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Kerinci dan Alokasi Anggaran dalam APBD Tahun 2009
No. SKPD 1 Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan 4.279.245.820 7.096.997.558 3,97 2 Dinas Peternakan Dan Perikanan 2.331.146.749 3.186.224.754 1,78
3 Badan Ketahanan Pangan 7.076.302.274 712.471.029 0,40
4 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM 1.836.019.886 2.490.280.000 1,39
5 Dinas Koperasi dan UKM 1.371.306.245 853.156.369 0,48
6 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1.400.924.986 1.195.930.000 0,67 B. PRIORITAS 2 : Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia 211.444.384.869 60.102.010.514 33,59
7 Dinas Pendidikan 182.176.384.358 29.485.156.370 16,48
8 Dinas Kesehatan 15.264.514.042 15.187.480.356 8,49
9 Rumah Sakit Umum Daerah 7.542.817.749 12.291.701.128 6,87 10 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 2.153.514.892 1.000.000.000 0,56 11 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Tranmigrasi 2.141.002.416 1.393.622.660 0,78 12 Dinas Pemuda dan Olah Raga 2.166.151.412 744.050.000 0,42 C.
PRIORITAS 3 : Peningkatan Sarana Dan Prasarana Infrastruktur Penunjang Pembangunan
9.666.164.564 43.128.464.304 24,10
13 Dinas Pekerjaan Umum 4.994.411.942 37.393.868.899 20,90
14 Dinas Perhubungan dan Informatika 2.597.613.042 1.181.544.000 0,66 15 Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman
dan Damkar 2.074.139.580 4.553.051.405 2,54
D. PRIORITAS 4 : Perwujudan Tata
Pemerintahan Yang Baik 99.899.759.057 56.927.950.572 31,81 16 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1.870.414.212 3.128.365.953 1,75 17 Dinas Kependudukan dan Capil 1.400.369.991 1.184.630.265 0,66 18 Badan Kesbangpol dan Linmas 871.613.453 1.624.223.920 0,91 19 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 1.941.043.297 2.017.250.000 1,13
20 DPRD Kabupaten Kerinci 5.428.331.266 - -
21 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 501.116.689 - -
22 Sekretariat Daerah 19.028.849.729 29.018.272.897 16,22
23 Sekretariat DPRD 1.847.654.498 5.850.575.569 3,27
24 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset 51.853.523.616 5.654.179.638 3,16
25 Badan Kepegawaian Daerah 1.713.195.474 2.375.543.035 1,33
26 Inspektorat Daerah 1.718.732.091 1.727.312.480 0,97
27 Kecamatan 8.024.249.279 2.177.646.795 1,22
39 Kelurahan - 100.416.020 0,06
41 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemdes 2.017.807.892 1.210.700.000 0,68
42 Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi 841.428.785 498.150.000 0,28
43 Kantor Pelayanan Perizinan 841.428.785 360.684.000 0,20
E.
PRIORITAS 5 : Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2.987.195.083 3.249.339.870 1,82
44 Kantor Lingkungan Hidup 841.618.260 1.199.799.875 0,67
45 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 2.145.576.823 2.049.539.995 1,15
TOTAL 342.292.449.533 178.942.824.970 100
Sumber : Bappeda Kabupaten Kerinci, 2011
Kemudian, pada tahun 2010 yang merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMD Kabupaten Kerinci Tahun 2009-2011. Prioritas pembangunan diarahkan kepada peningkatan kualitas pelayanan dasar seperti infrastruktur, pendidikan dan kesehatan dengan alokasi anggaran belanja seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 10. Prioritas Pembangunan Daerah dan Alokasi Anggaran dalam APBD Kabupaten Kerinci Tahun 2010
1 Dinas Pendidikan 167.499.306.639 6.689.801.910 3,76
2 Dinas Kesehatan 14.184.313.600 9.233.466.182 5,19
3 Rumah Sakit Umum Daerah 10.217.451.169 12.125.007.855 6,81
4 Dinas Pekerjaan Umum 4.397.380.403 61.524.668.050 34,55
5 Dinas Perhubungan dan Informatika 2.056.936.001 886.158.000 0,50
6 Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan
2.216.488.290 1.611.955.000
0,91 B. PRIORITAS 2 : Pembangunan ekonomi
kerakyatan. 19.892.423.304 15.761.500.678 8,85
7 Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan 6.588.027.537 8.757.848.315 4,92
8 Dinas Peternakan Dan Perikanan 2.955.462.172 2.937.638.504 1,65
9 Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
7.113.573.974 1.095.924.301 0,62
10 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM 2.094.056.406 2.066.933.189 1,16
11 Dinas Koperasi dan UKM 1.141.303.215 903.156.369 0,51
C. PRIORITAS 3 : Peningkatan kesejahteraan
sosial dan pemberdayaan masyarakat 6.743.769.851 4.280.952.600 2,40 12 Badan Pemberdayaan masyarakat, Pemberdayaan
Perempuan dan KB
3.627.693.667 2.736.255.200
1,54 13 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Tranmigrasi 3.116.076.184 1.544.697.400 0,87 D. PRIORITAS 4 : Pembangunan Tata
Pemerintahan yang baik (Good Governance) 133.494.623.569 62.347.493.645 35,02 14 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1.770.992.977 2.608.604.548 1,47
15 Dinas Kependudukan dan Capil 1.042.450.383 1.208.999.185 0,68
16 Badan Kesbangpol dan Linmas 1.321.891.701 1.009.342.775 0,57
17 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 1.775.600.463 1.017.250.000 0,57
18 DPRD Kabupaten Kerinci 4.121.467.566 - -
19 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 481.228.535 - -
20 Sekretariat Daerah 18.770.737.751 24.916.558.871 13,99
21 Sekretariat DPRD 1.552.077.615 13.241.623.915 7,44
22 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
89.333.894.379 9.751.132.673
5,48
23 Badan Kepegawaian Daerah 1.626.685.698 3.375.543.025 1,90
24 Inspektorat Daerah 1.513.604.885 1.705.980.370 0,96
25 Kecamatan (12 Kecamatan) 9.475.671.182 2.777.745.763 1,56
37 Kelurahan (2 Kelurahan) - 100.416.020 0,06
39 Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi 360.624.485 373.612.500 0,21
40 Kantor Pelayanan Perizinan 347.695.949 260.684.000 0,15
PRIORITAS 5 : Peningkatan Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 5.824.258.219 3.587.625.741 2,01
41 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 4.389.553.441 1.842.825.966 1,04
42 Kantor Lingkungan Hidup SDA dan Kebersihan 1.434.704.778 1.744.799.775 0,98
TOTAL 366.526.951.046 178.048.629.661 100,00
Sumber : Bappeda Kabupaten Kerinci, 2011
Dari tabel-tabel diatas terlihat bahwa anggaran belanja langsung daerah lebih diprioritaskan kepada bidang Infrastuktur, terutama pada Dinas Pekerjaan Umum. Hal ini disebabkan, tolak ukur keberhasilan suatu daerah terlihat dari ketersediaan infrastruktur yang memadai di daerah tersebut96 disamping itu juga ketersediaan infrastrukur yang memadai diharapkan akan mendukung per-tumbuhan ekonomi daerah.97 Sehingga pada tahun 2011, prioritas pembangunan Kabupaten Kerinci menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur.
Tabel 11. Prioritas Pembangunan Daerah dan Alokasi Anggaran dalam APBD Kabupaten Kerinci Tahun 2011
No. SKPD A. PRIORITAS 1 : Percepatan Pembangunan
Infrastruktur 6.857.143.800 101.567.142.700 36,50
1 Dinas Pekerjaan Umum 4.718.433.200 100.558.348.300 36,14
2 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika 2.138.710.600 1.008.794.400 0,36
B. PRIORITAS 2 : Peningkatan Kualitas
Sumbe r Daya Manusia 210.216.943.800 86.681.535.310 31,15
3 Dinas Pendidikan 177.993.149.300 51.711.070.050 18,58
4 Dinas Kesehatan 16.011.334.400 8.507.174.860 3,06
5 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 11.767.060.700 20.386.069.200 7,33
6 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2.427.904.700 2.043.300.100 0,73 7 Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan
Kebudayaan 2.017.494.700 4.033.921.100 1,45
C.
PRIORITAS 3 : Peningkatan dan Pengembangan Daya Saing Perekonomian Rakyat
19.601.401.200 21.342.950.875 7,67
8 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 4.397.117.400 6.262.744.675 2,25
9 Dinas Peternakan dan Perikanan 2.266.821.700 4.534.518.600 1,63
10 Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan 6.911.412.200 2.287.748.800 0,82
11 Dinas Koperasi dan UMKM 1.437.485.400 825.648.700 0,30
12 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 2.511.879.500 4.961.756.650 1,78
13 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM 2.076.685.000 2.470.533.450 0,89 D. PRIORITAS 4 : Menciptakan Tata
Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa 109.260.619.200 61.290.618.633 22,03
14 BAPPEDA 1.821.437.800 4.635.763.400 1,67
15 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 1.363.592.100 1.060.480.025 0,38 16
Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Pemerintahan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
3.589.899.300 4.333.302.900 1,56
17 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 4.121.580.300 - -
18 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 480.304.300 - -
96 Wawancara dengan Erwan, SE, M.Si Kepala Bappeda Kabupaten Kerinci (Wakil Koordinator TAPD), tanggal 03 Agustus 2011 jam 14.00 WIB.
97 Wawancara dengan Yenni Yentri, Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Kerinci (Anggota TAPD), tanggal 03 Agustus 2011
No. SKPD TIDAK LANGSUNG
BELANJA
LANGSUNG total belanja langsung
19 Sekretariat Daerah 15.002.227.000 21.651.475.200 7,78
20 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1.643.768.500 11.350.755.008 4,08 21 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset 63.557.699.700 7.618.403.200 2,74
22 Badan Kepegawaian Daerah 2.020.321.200 4.166.000.400 1,50
23 Inspektorat 1.775.251.400 1.855.929.000 0,67
24 Kecamatan (12 Kecamatan) 12.996.430.900 3.314.122.500 1,19
25 Kelurahan (2 Kelurahan) - 124.971.000 0,04
26 Korp Pegawai Negeri Republik Indonesia - 258.357.200 0,09
27 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 494.188.500 368.124.300 0,13
28 Kantor Pelayanan Perizinan 393.918.200 552.934.500 0,20
E. PRIORITAS 5 : Pengelolaan Sumbe r Daya
Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup 723.217.300 2.232.108.350 0,80 29 Kantor Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam
dan Kebersihan 723.217.300 2.232.108.350 0,80
F. PRIORITAS 6 : Menciptakan Kerinci yang
Aman, Damai dan Demokratis 5.362.910.800 5.151.349.300 1,85
30 Badan Kesbangpol dan Linmas 1.557.852.400 1.036.659.100 0,37
31 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 1.946.974.900 1.416.902.000 0,51
32 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1.858.083.500 2.697.788.200 0,97 TOTAL 352.022.236.100 278.265.705.168 100
Sumber : Bappeda Kabupaten Kerinci, 2011
C. Politik Lokal
Keikutsertaan masyarakat dalam berpolitik telah diwujudkan dalam pelaksanaan pemilihan umum tahun 2009 yang diikuti oleh 44 Partai Politik, dengan keikutsertaan penduduk yang berhak memilih sebesar 125.145 pemilih atar sekitar 66,36% dari total sebanyak 188.582 pemilih. Pada umumnya pemilih terkonsentrasi pada daerah pemilihan IV dan III, seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 12. Daftar pemilih tetap di Daerah Pemilihan per-Kecamatan dalam Kabupaten Kerinci pada Pemilu Tahun 2009
NO Daerah Pemilihan/
NO Kecamatan PPS TPS
Sumber : KPUD Kabupaten Kerinci Tahun 2011
Hampir 33,64% penduduk yang memiliki hak pilih tidak ikut berpartisipasi dalam ajang demokrasi tersebut Tingginya angka penduduk yang tidak mengguna-kan hak pilihnya pada Pemilu tersebut. Hal ini berpengaruh besar terhadap perolehan suara dan kursi Partai Politik di DPRD.
Tabel 13. Perolehan Suara dan Kursi masing-masing Partai politik di beberapa Daerah Pemilihan pada Pemilu Tahun 2009
No. Nama Partai DAPIL 1 DAPIL 2 DAPIL 3 DAPIL 4 JUMLAH
Suara Kursi Suara Kursi Suara Kursi Suara Kursi Suara Kursi 1 Partai Hati Nurani Rakyat 1.901 1 314 - 1.245 - 2.669 1 6.129 2 2 Partai Karya Peduli Bangsa 1.085 - 539 - 1.823 1 1.935 1 5.382 2 3 Partai Pengusaha Dan Pekerja
Indonesia 1.775 1 71 - 927 - 880 - 3.653 1
4 Partai Peduli Rakyat Nasional 142 - 375 - 549 - 381 - 1.447 - 5 Partai Gerakan Indonesia Raya 1.904 1 96 - 702 - 2.516 1 5.218 2
6 Partai Barisan Nasional 867 - 15 - 1.038 - - - 1.920 -
7 Partai Keadilan Dan Persatuan
Indonesia 506 - 22 - 24 - 734 - 1.286 -
No. Nama Partai
Sumber : KPUD Kabupaten Kerinci Tahun 2011
Pemilihan Umum yang dilakukan pada tahun 2009untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Kabupaten Kerinci periode 2009-2014, melahirkan beberapa anggota DPRD dari beberapa partai, seperti terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 14. Partai politik, Daerah Pemilihan dan Anggota DPRD Kabupaten Kerinci periode 2009-2014
No. Parpol Dapil Anggota DPRD
1 Partai Republika Nusantara
Kerinci 1
H. Zubir Dahlan
2 Partai Demokrat Afrizal
3 Partai Golongan Karya Drs. H. Sulaiman Hasan
4 Partai Gerakan Indonesia Raya Drs. H. Sjofyan Hasjim, MM
5 Partai Hati Nurani Rakyat Subur Budiman, ST
6 Partai Pengusaha Dan Pekerja Indonesia Tri Tama Satria Arsyad
7 Partai Bulan Bintang Sulaiman, SE
8 Partai Amanat Nasional Bulkia, SE
9 Partai Kebangkitan Bangsa H. Atmawadi Ilyas
10 Partai Amanat Nasional
Kerinci 2 Munir, SE, MM
11 Partai Demokrat Mahmud Zuhdi, ST
12 Partai Karya Peduli Bangsa
Kerinci 3
H. Said Abdullah
13 Partai Keadilan Sejahtera Nopantri, SP
14 Partai Amanat Nasional Adi Mukhlis
15 Partai Persatuan Pembangunan Hatirman, S.Pd
16 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Edison, SH
17 Partai Bintang Reformasi Heri Purwanto
18 Partai Demokrat Yulius Riswandi, SH
19 Partai Golongan Karya
Kerinci 4
Kerinci 4