• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KONTESTASI PADA TAHAPAN PEMBAHASAN

B. Sketsa Politik dibalik pembahasan RKA Belanja Langsung

3. Rapat Gabungan dan Finalisasi Anggaran Daerah

Setelah seluruh rangkaian pembahasan RKA-SKPD dibahas pada komisi-komisi DPRD, tahapan selanjutnya adalah rapat gabungan Komisi dalam rangka penyampaian hasil kerja Komisi-komisi terhadap pembahasan anggaran daerah Tahun 2011. Masing-masing Komisi menyampaikan hasil pelaksanaan

pem-bahasan anggaran SKPD Mitra Kerja kepada Ketua DPRD, untuk selanjutnya dibahas secara bersama-sama dengan TAPD. Selanjutnya Dewan memberikan kesempatan kepada TAPD untuk menyampaikan saran dan masukan terhadap anggaran SKPD yang telah dibahas tersebut. Pada kesempatan tersebut, terdapat sejumlah hasil rasionalisasi kegiatan-kegiatan sewaktu pembahasan anggaran yang dapat digunakan oleh eksekutif sebelum akhirnya anggaran disepakati oleh kedua belah pihak. Masing-masing Komisi memiliki dana saving yang berbeda-beda, seperti pada Komisi I sebesar Rp.724.578.790, pada Komisi II sebesar Rp.3.159.344.000, dan komisi III terdapat dana saving sebesar Rp.2.461.396.541.

Sehingga total dana saving yang tersedia sebesar Rp.6.345.319.331.181 Keseluruhan dana tersebut dipergunakan untuk menampung kegiatan-kegiatan yang dirasakan sangat prioritas bagi daerah.182

Sementara itu melalui surat Bupati Kerinci Nomor : 900/1163/DPPKA/

2011, sebanyak 13 SKPD mengusulkan 35 buah kegiatan dengan total anggaran mencapai 6 (enam) kali lipat atau sebesar Rp.37.546.459.455. Angka yang sangat mustahil untuk disepakati dalam rapat gabungan tersebut, sehingga dilakukan pembahasan kembali terhadap semua usulan tersebut.183 Hal inilah kemudian memunculkan lagi perdebatan panjang dan berlarut-larut antara eksekutif dan legislatif.184 Jika sebelumnya dalam pembahasan anggaran SKPD hanya melibat-kan TAPD, Komisi DPRD dan SKPD mitra kerja, maka pembahasan anggaran pada rapat gabungan ini melibatkan semua alat kelengkapan DPRD, sehingga

181 Diolah dari Berita Acara Rapat Gabungan Komisi dalam rangka penyampaian hasil kerja komisi terhadap pembahasan RAPBD Kabupaten Kerinci Tahun 2011.

182 Wawancara dengan Erwan, SE, M.Si, Op, Cit.

183 Ibid.

184 Wawancara dengan Yazrumal, SP, M.Si, Op. Cit

dapat dibayangkan bagaimana nuansa kontestasi yang terjadi di dalamnya. Pada rapat gabungan tersebut, dari seluruh usulan yang disampaikan oleh SKPD, Dewan menyetujui 31 kegiatan yang diusulkan oleh 11 SKPD, dan kalaupun semuanya diakomodir, sudah tentu dana yang tersedia tidak mencukupi.

Akhirnya, TAPD tetap keukeuh dengan pendiriannya agar dana saving tersebut digunakan untuk kepentingan yang sangat krusial bagi daerah. Salah seorang informan mengatakan bahwa :

“Pada waktu itu, kami tetap pada pendirian agar kegiatan yang akan didanai tersebut haruslah merupakan kegiatan prioritas untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi terkait dengan pemindahan ibukota Kabupaten Kerinci dan tanggap darurat bencana, tapi anggota Dewan keberatan. Coba bayangkan tahun 2013 kita harus pindah ke lokasi ibukota baru, sementara infrastrukturnya belum kita persiapkan. Jika kita diusir dari sini (wilayah kota), mau kemana kita. Disamping itu bencana gunung meletus juga jadi ancaman buat kita sementara jalan perintis untuk evakuasi belum dibikin”.185

Pembahasan anggaran pada rapat gabungan ini cukup banyak menyita waktu dan tenaga. Walaupun sudah melewati waktu tengah malam, namun kontestasi antara eksekutif dan legislatif masih saja berlangsung. Eksekutif bersikeras agar beberapa kegiatan dalam program pembangunan jalan dan jembatan yang bersumber Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal (DPDF) dengan total anggaran sebesar Rp.5.906.405.529 dilanjutkan.186 Sementara legislatif bersikeras agar anggaran dialokasikan pada beberapa kegiatan yang ada di DPRD, seperti kegiatan reses, dan kegiatan menghadiri undangan bagi pimpinan dan anggota DPRD. Akhirnya perdebatan panjang berlangsung hingga deadlock.

185 Wawancara dengan Erwan, SE, M.Si, Op, Cit.

186 Wawancara dengan Ir. Syaiful US,Op, Cit

Eksekutif masih tetap bersikeras dengan usulan mereka agar diakomodasi dalam APBD Tahun 2011, demikian pula halnya dengan legislatif yang juga masih mempertahankan usulan mereka. Konsensuspun terjadi, dimana kedua pihak akan menyepakati kegiatan yang diperdebatkan, dengan konsekuensi tidak menambah defisit anggaran, serta merasionalkan kembali anggaran kegiatan SKPD secara keseluruhan.

Fenomena ini menunjukkan upaya saling memaksakan argumentasi karena masih adanya sifat ego kelembagaan masing-masing aktor. Hasil rasionalisasi nantinya akan menyebabkan anggaran kegiatan SKPD lainnya menjadi berkurang, atau ada kemungkinan anggaran di beberapa pos penting dihilangkan.187 Diantara anggaran yang dihilangkan terdapat pada pos belanja tidak langsung, yaitu Belanja Subsidi sebesar Rp.1.788.544.000 yang digunakan untuk Subsidi Raskin sebesar Rp. 968.544.000 dan untuk Subsidi Jaminan Kesehatan Daerah bagi keluarga miskin sebesar Rp. 820.000.000. Padahal pos ini sangat penting sekali bagi untuk menjamin akses masyarakat kurang mampu akan kesehatan dan penghidupan yang layak.

Isu yang dikemas pihak eksekutif pada rapat gabungan ini mengarah kepada penyediaan infrastruktur jalan pada lokasi Ibukota Kabupaten Kerinci pasca pemekaran. Salah satu solusi pembiayaannya dengan menggunakan sisa anggaran (saving) yang tersedia, namun legislatif juga berkeinginan agar kegiatan reses yang merupakan sarana politik untuk menjaring aspirasi masyarakat juga dilaksanakan. Proses tawar menawar (bargaining) yang terjadi antara aktor yang

187 Wawancara dengan Erwan, SE, M.Si, Op, Cit.

terlibat dalam pembahasan anggaran selalu menggunakan kekuasaan dan kewenangan dilaksanakan bukan untuk mensingkronkan kepentingan rakyat, namun tidak lebih digunakan untuk meraih kepentingan (interest) dan kekuasaan (power) sendiri.

Akhirnya, dengan keterbatasan anggaran, dari 35 buah kegiatan tersebut hanya 7 (Tujuh) kegiatan dari SKPD yang disepakati dalam rapat gabungan tersebut, 5 (lima) diantaranya diperuntukkan bagi Dinas Pekerjaan Umum dalam membenahi lokasi Ibukota Kabupaten Kerinci dengan kegiatan : Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan, Penyusunan Rencana Detail Tata Bangunan dan Lingkungan, pematangan Lahan Lokasi Bukit Tengah, Jalan Akses ke Bukit Tengah, Jalan poros Tengah Koto Priang-Sungai Tanduk dan sisanya 2 (dua) kegiatan dialokasikan kepada DPRD dengan kegiatan reses, kegiatan menghadiri undangan bagi pimpinan dan anggota DPRD. Setelah dilakukan rapat gabungan, dan dilakukan rasionalisasi maka secara keseluruhan diperoleh ringkasan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten Kerinci Tahun 2011 sebagai berikut :

Tabel 32. Ringkasan Rancangan APBD Hasil pembahasan pada rapat gabungan.

No. URAIAN JUMLAH (Rp.)

A. PENDAPATAN 540.142.469.870,39

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 26.952.216.833,39

- Pendapatan Pajak Daerah 4.311.277.466,39

- Hasil Retribusi Daerah 3.449.939.367,00

- Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 2.346.000.000,00

- Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 16.845.000.000,00

2. DANA PERIMBANGAN 463.824.098.147,00

- Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 45.616.927.147,00

- Dana Alokasi Umum 369.273.971.000,00

- Dana Alokasi Khusus 48.933.200.000,00

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 49.366.154.890,00

- Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 11.223.721.690,00

- Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 38.142.433.200,00

B. BELANJA 631.763.797.267,59

1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 369.083.494.383,26

- Belanja Pegawai 296.177.992.559,80

- Belanja Bunga 224.176.122,21

- Belanja Hibah 41.217.765.000,00

- Belanja Bantuan Sosial 7.094.300.000,00

- Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Pemerintahan Desa 23.869.260.701,25

- Belanja Tidak Terduga 500.000.000,00

2. BELANJA LANGSUNG 262.680.302.884,33

- Belanja Pegawai 26.921.802.375,00

- Belanja Barang dan Jasa 91.057.581.313,33

- Belanja Modal 144.700.919.196,00

SURPLUS / (DEFISIT) (91.621.327.397,20)

C. PEMBIAYAAN DAERAH

1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 92.665.327.397,20

- Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 73.965.327.397,20

- Penerimaan Pinjaman Daerah 17.700.000.000,00

- Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman 1.000.000.000,00

2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 1.044.000.000,00

- Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 1.000.000.000,00

- Pembayaran pokok utang 44.000.000,00

PEMBIAYAAN NETTO 91.621.327.397,20

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN -

Sumber : Berita Acara Rapat Gabungan Komisi, Sekretariat DPRD Kabupaten Kerinci, 2011

Ringkasan Rancangan APBD Kabupaten Kerinci Tahun 2011 hasil pem-bahasan pada rapat gabungan diatas, akhirnya disetujui oleh kedua belah pihak (eksekutif dan legislatif) untuk selanjutnya disampaikan kepada Gubernur Jambi untuk dievaluasi.