• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5 Definisi Operasional

Variabel diukur dalam rangka memudahkan pelaksanaan penelitian dilapangan, sehingga memerlukan operasionalisasi dan masing-masing konsep yang digunakan dalam menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dengan kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya. Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Variabel Display product (X1) dalam penelitian ini adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen agar dapat menarik perhatian konsumen dengan menciptakan emosi positif konsumen melalui penataan barang atau produk yang rapi dan bersih juga produk sangat mudah untuk dilihat maupun dijangkau oleh konsumen (Buchari Alma, 2009, Sopiah dan Syihabudhin, 2008, Ngadiman, 2008, Ruswandi, 2007).

Indikator display product adalah:

1. Menarik adalah membuat atau mendorong minat beli konsumen dengan mencakup perpaduan warna, bentuk kemasan, kegunaan barang..

2. Emosi positif sebagai suasana hati yang mempengaruhi dan yang menentukan intensitas pengambilan keputusan konsumen.

3. Kerapihan dan kebersihan barang maupun tempat pajang sangat penting untuk menarik pembeli supaya bersedia melihat dari dekat.

4. Kebutuhan untuk merasa nyaman dalam berbelanja adalah tersedianya kemudahan-kemudahan. Kemudahan dalam mencari barang, mendapatkan informasi produk, dan terjangkau.

Variabel store atmosphere (X2) dalam penelitian ini adalah rancangan atau suatu desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahyaan, warna, musik,dan aroma untuk membuat konsumen nyaman berbelanja dan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk (Sujana, 2013. Levy dan Weitz, 2009 , Ahmad, 2014, Utami, 2010, Sopiah dan Sangadji, 2010, Lamb, Hair dan Mc Daniel, 2012).

Indikator store atmosphere yaitu:

1. Daya Tarik Logo adalah konsep yang diciptakan oleh perusahaan untuk menarik konsumen.

2. Daya Tarik Desain adalah suatu konsep yang dibuat untuk memberikan suasana yang baru bagi konsumen.

3. Tingkat pencahayaan adalah hal yang penting untuk membuat produk semakin menarik perhatian konsumen

4. Kesejukan adalah hal yang dibutuhkan konsumen ketika didalam ruangan.

5. Kecocokan Musik adalah suatu konsep yang diberikan untuk menambah suasana toko.

6. Kecocokan Aroma yang dibuat akan menambah keserasian dari suasana toko

7. Ketepatan jarak antar rak adalah konsep yang sangat baik untuk memberikan kenyamanan konsumen.

8. Kelengkapan petunjuk ruangan adalah konsep yang membuat para konsumen tidak bingung dalam melakukan pembelian

Variabel Minat Beli (Y) Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan merekomendasikan produk yang ditawarkan (Kotler, 2008, Kotler, 2009, Schiffman dan Kanuk, 2004, Nugroho, 2013, Tjiptono, 2008)

Indikator Minat beli terdiri dari:

1. Mencari Informasi adalah keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu atau permasalahan

2. Kesediaan membayar produk adalah suatu tindakan dari konsumen untuk mau membeli produk.

3. Menceritakan hal yang positif adalah tahap dimana konsumen menunjukkan rasa minatnya

4. Kecenderungan untuk merekomendasi adalah suatu hal yang dapat menimbulkan minat beli pada konsumen baru.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi variabel Indikator Skala

1 display product

Display product adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen agar dapat menarik perhatian konsumen dengan menciptakan emosi positif konsumen melalui penataan barang atau produk yang rapi dan bersih juga produk sangat mudah untuk dilihat maupun dijangkau oleh konsumen (Buchari Alma, 2009, Sopiah dan Syihabudhin, 2008,

store atmosphere adalah rancangan atau suatu desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahyaan, warna, musik,dan aroma untuk membuat konsumen nyaman berbelanja dan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk. (Sujana, 2013. Levy dan Weitz, 2009 , Ahmad, 2014, Utami 2010, Sopiah dan Sangadji, 2010, Lamb, Hair dan Mc Daniel, 2012).

1. Daya Tarik Logo

8. Kelengkapan petunjuk ruangan

Likert

3 Minat Beli Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan merekomendasikan produk yang ditawarkan.

(Kotler, 2008, Kotler, 2009, Schiffman dan Kanuk, 2004, Nugroho, 2013, Tjiptono, 2008)

1. Mencari Informasi 2. Kesediaan membayar

produk

3. Menceritakan hal yang positif

4. Kecenderungan untuk merekomendasi

Likert

Sumber: Diolah Peneliti (2019) 3.6 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran ini menggunakan skala likert untuk mengetahui skor pertanyaan.

Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena (Juliandi, 2013:72).

Penelitian ini menggunakan sejumlah statement skala 1-5 yang menunjukkan setuju atau tidak setuju terhadap statement tersebut. Adapun skor yang ditentukan dari setiap pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pilihan Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Diolah Peneliti (2019)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data-data ataupun informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu:

3.7.1 Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau subjeknya tanpa melalui perantara. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara memberikan angket/kuesioner. Angket/kuesioner adalah pertanyaan/pernyataan yang disusun peneliti untuk mengetahui pendapat/persepsi

responden penelitian tentang variabel yang diteliti. Bentuk angket yang digunakan secara tertutup menurut Juliandi (2013:71)

3.7.2 Data Sekunder

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 data sekunder, yaitu:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari bukubuku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti

2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti.

3.8 Teknik Analisis Data

Data penelitian yang terkumpul akan dianalisis melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

3.8.1 Uji Instrumen 3.8.1.1 Uji Validitas Uji

Pengujian validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian, yang merupakan data yang telah valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun kriteria dalam menentukan valid tidaknya suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai koefisien < nilai signifikan (0,05) maka dinyatakan valid.

b. Jika nilai total koefisien > nilai signifikan (0,05) maka dinyatakan tidak valid.

3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dapat dikatakan valid reliable atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah stabil atau konsisten dari waktu ke waktu. Butir pertanyaan yang dinyatakan valid dalam uji validitas kemudian ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria :

a. Jika nilai koefisien reliabilitas (alpha) > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki reliabilitas yang baik.

b. Jika nilai koefisien reliabilitas (alpha) < 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki reliabilitas yang tidak baik.

3.8.2 Metode Analisis Data 3.8.2.1 Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji hipotesis harus melalui uji asumsi klasik terlebih dahulu dimana dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik, yaitu:

1. Uji Multikorelasi

Uji multikorelasi untuk mengetahui tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebas, artinya tidak terjadi hubungan antara variabel bebas. Deteksi tidak adanya multikolinearitas yaitu:

a. Mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 b. Mempunyai angka tolerance mendekati 1

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model dalam regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

a. Nilai Probabilitas > 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal.

b. Nilai Probabilitas < 0,05, maka hal ini berarti bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengenai apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan – pengamatan yang lain.

Pendeteksian adanya heteroskedastisitas, jika sebaran titik – titik berada diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.8.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel. Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:88) regresi yang memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Model persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1.X1 + b2.X2 + ...

Keterangan :

Y = Minat Beli

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel bebas X1 = Variabel independen pertama (Produk Display)

X2 = Variabel independen kedua (Store Atmosphere) 3.8.3 Uji Hipotesis

Suatu perhitungan variabel disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Namun sebaliknya, disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. Uji hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Uji Parsial (Uji T)

Uji T digunakan untuk membuktikan apakah Display Product dan Store Atmosphere mempunyai pengaruh terhadap Minat Beli konsumen Miniso Plaza Medan Fair.

Kriteria pengambilan keputusan yaitu :

a. Jika nilai signifikan t tabel ≤ 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel bebas.

b. Jika nilai signifikan t tabel ≥ 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel bebas.

2. Uji Signifikan Simulatif (Uji F)

Menurut Sugiyono (2007:235) uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:

a. Jika nilai signifikan F tabel < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

b. Jika nilai signifikan F tabel > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

3. Koefisien Determinasi Berganda (D2 )

Uji koefisien determinasi berganda (D2) digunakan untuk mengukur tingkat korelasi atau pengaruh antara variabel bebas (Display Product dan Store Atmosphere) secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat (Minat Beli). Kriteria pengujian determinasi berganda adalah sebagai berikut:

a. Bila D2 = 1 atau mendekati 1, maka semakin kuat pula kontribusi variabel bebas (Produk Display dan Store Atmosphere) terhadap variabel terikat (Minat Beli), dengan kata lain bahwa model yang digunakan adalah mendekati kebenaran.

b. Bila mendekati 0 (semakin kecil dari D2), maka semakin lemah pula kontribusi variabel bebas (Produk Display dan Store Atmosphere) terhadap variabel terikat (Minat Beli), dengan kata lain bahwa model yang digunakan kurang tepat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Miniso

Semakin berkembangnya perekonomian dunia, Merek-merek premium dari negara-negara barat menjadi semakin disukain dikalangan konsumen, disisi lain barang-barang tiruan dengan kualitas rendah dengan mudahnya memasuki pasaran, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya perbedaan pola belanja konsumen yang sangat ekstrim.

Refleksi dan kritik terhadap fenomena umum inilah yang menyebabkan dilahirkannya merek Miniso.

Miniso merupakan brand yang berasal dari Jepang, didirikan di tokyo pada tahun 2011, oleh Miyake Junya, seorang desainer Jepang dan Ye Guofu, seorang enterprenuer dari China. Ye di tahun 2013 membentuk tim desainer dari Jepang untuk menjadi pemegang saham dan mendirikan Miniso. Miniso beroperasi di China pada september tahun 2013 dan telah berkembang ke seluruh dunia. Miniso dioperasikan oleh Miniso Industries Co Ltd, sejak 2013 dan diperkenalkan di China di tahun yang sama. Dala kurun waktu tiga tahu, Miniso telah membuka lebih dari 1000 toko dan di tahun 2015 pendapatan Miniso mencapai 5 miliar RMB. Saat ini, rata-rata Miniso membuka 80-100 toko di setiap bulannya dan diharapkan pada tahun 2020 telah ada 6000 toko di seluruh dunia.

4.1.2 Logo Miniso

Gambar 4.1 Logo Miniso

Sumber : http://Miniso.com/

Miniso mengikuti filosofi hidup “sederhana, alami dan berkualitas”. Miniso memiliki logo dengan desain yang simple dan modern dapat dilihat dari bentuk tas belanja pada logo Miniso yang menonjolkan konsep berbelanja itu sendiri. Logo smile pada brand Miniso mencerminkan ekspresi dari konsep kualitas pelayanan Miniso kepada pelanggan. “Kebahagian itu adalah Baik” esensi dari kehidupan adalah mengejar kebahagian itu sendiri.

4.1.3 Produk Miniso

Dalam memproduksi produknya, Miniso berusaha tidak hanya menekankan fashion sebagai gaya tetapi, memperhatikan juga dari sisi konsumen seperti, menghilangkan hal-hal yang tidak diperlukan konsumen dan kembali kefungsionalitas produk itu sendiri. Pendiri Miniso, miyake Junya dan Ye Guofu, menyatakan bahwa merek yang populer tidak harus dengan harga tinggi, namun sebaliknya Miniso mengembangkan

produk-produk berdasarkan konsep konsumsi masa depan, dan pada saat besamaan menawarkan harga yang cukup terjangkau.

Produk-produk miniso sebagian besar memenuhi kebutuhan dasar konsumen, yang meliputi peralatan rumah tangga, kesehatan, kecantikan, perhiasan, peralatan kantor, alat tulis,dan ;ain-lain dengan lebih dari 10000 jenis produk. 80% desai produk Miniso berasal dari Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, China dan negara lain. Dalam mendesain dan menciptakan produknya, Miniso mengutamakan kualitas dan memperhatikan bahan baku terbaik dengan tidak melupakan perlindungan lingkungan hidup. Miniso secara aktif Mengeksplorasi hubungan antara lingkungan hidup dengan peradaban manusia. Memperhatikan masalah-masalah kesehatan di masyarakat dan isu lingkungan hidup untuk memastikan produk, material yang dipergunakan aman, dan tidak menganggu lingkungan hidup dikemudian hari.

Gambar 4.2 Produk Miniso

Sumber : http://Miniso.com/

4.2 Penyajian Data

Pada bagian ini, penulis akan menyajikan data sesuai dengan metode penelitian yang dijelaskan pada bab sebelimnya. Penulis menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Untuk mendapat data hasil penelitian, kuesioner ini disebar kepada sampel yang memenuhi kriteria penelitian. Sehingga data yang didapat lebih dipastikan kebenarannya karena diperoleh dari sumber pertama. Adapun penyajian data hasil penelitian ini akan dijelaskan di bagian berikut.

4.2.1 Data Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan jumlah pembelian produk. Deskripsi karakteristik responden diuraikan sebagai berikut :

1. Jenis Kelamin

Deskripsi responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 80 orang dengan persentase 80% dan jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 20 orang dengan persentase 20%. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan.

Hal ini menunjukkan bahwa minat beli didominasi oleh wanita. dikarenakan wanita lebih suka berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari seperti membeli beberapa produk yang ada pada Miniso Plaza Medan Fair. Berikut hasil penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel 4.1:

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Keterangan Jumlah Persentase

1 Laki-Laki 20 20%

2 Perempuan 80 80%

Total 100 100%

Sumber : Penulis (2019) 2. Usia

Deskripsi responden berdasarkan usia yang menjadi mayoritas yaitu responden berusia diantara 16-25 tahun yaitu sebanyak 85 orang dengan jumlah persentase 85%, responden berusia 26-35 tahun sebanyak 14 orang dengan persentase 14%, responden berusia 36-45 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase 1%. Hasil ini menunjukkan bahwa usia 16-25 mayoritas dalam melakukan pembelian produk Miniso Plaza Medan Fair. Pada usia tersebut jiwa seseorang dipenuhi dengan rasa ingin tahu dan rasa ingin mencoba sesuatu hal yang baru dan yang sedang trend pada masanya. Berikut hasil penyajian data responden berdasarkan usia yang dapat dilihat pada tabel 4.2:

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

No Keterangan Jumlah Persentase

1 16 – 25 85 85%

2 26 – 35 14 14%

3 36 – 45 1 1%

4 > 46 - -

Total 100 100%

Sumber : Penulis (2019) 3. Pekerjaan

Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan yang menjadi mayoritas dari responden adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 60 orang dengan persentase 60%, responden

yang bekerja sebagai pegawai negeri yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase 1%, responden yang berstatus bekerja wiraswasta sebanyak 34 orang dengan persentase 34%, dan responden sebagai ibu rumah tangga sebanyak 5 orang dengan persentase 5%.

Hasil ini menunjukkan bahwa pelajar/mahasiswa mayoritas dalam minat membeli produk-produk Miniso Plaza Medan Fair. Dikalangan pelajar/mahasiswa paling suka dalam mengokunsumsi sesuatu hal yang unik dan berbeda, kalangan pelajar/mahasiswa selalu mencari sesuatu hal yang berbeda dari yang lain untuk dapat memperlihatkan kepada yang lain. Berikut hasil penyajian data responden berdasarkan pekerjaan yang dapat dilihat pada tabel 4.3:

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Keterangan Jumlah Persentase

1 Pelajar/Mahasiswa 60 60%

2 Pegawai Negeri 1 1%

3 Wiraswasta 34 34%

4 Ibu Rumah tangga 5 5%

Total 100 100%

Sumber : Penulis (2019) 4. Penghasilan

Deskripsi responden berdasarkan penghasilan yang menjadi mayoritas yaitu responden dengan penghasilan < 1.500.000 yaitu sebanyak 53 orang dengan persentase 53%, responden dengan penghasilan 1.500.000 – 3.000.000 yaitu sebanyak 40 orang dengan persentase 40%, responden dengan penghasilan 3.000.000 – 5.000.000 sebanyak 4 orang dengan persentase 4%, dan responden dengan penghasilan

> 5.000.000 sebanyak 3 orang dengan persentase 3%. Hasil ini menunjukkan bahwa Mayoritas penghasilan responden adalah < 1.500.000 karena responden yang sering

membeli produk didominasi oleh pelajar/mahasiswa. Berikut hasil penyajian data responden berdasarkan penghasilan yang dapat dilihat pada tabel 4.4:

Tabel 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan

No Keterangan Jumlah Persentase

1 <1.500.000 53 53%

2 1.500.000 – 3.000.000 40 40%

3 3.000.000 – 5.000.000 4 4%

4 >5.000.000 3 3%

Total 100 100%

Sumber : Penulis (2019) 5. Pendidikan Terakhir

Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir yang menjadi mayoritas yaitu responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 77 orang dengan persentase 77%, responden yang berpendidikan S1 yaitu sebanyak 19 orang dengan persentase 19%, responden yang berpendidikan S2 sebanyak 4 orang dengan persentase 4%. Hasil ini menunjukkan bahwa pelajar/mahasiswa mayoritas dalam minat membeli produk-produk Miniso Plaza Medan Fair. Sama halnya seperti yang telah dijelaskan bahwa pelajar/mahasiswa selalu mencari sesuatu yang baru, berbeda, unik, maupun lucu untuk digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. Berikut hasil penyajian data responden berdasarkan pendidikan terakhir yang dapat dilihat pada tabel 4.5:

Tabel 4.5

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Keterangan Jumlah Persentase

1 SD - -

2 SMP - -

3 SMA 77 77%

4 D3 - -

5 S1 19 19%

6 S2 4 4%

7 S3 - -

Total 100 100%

Sumber : Penulis (2019) 6. Jumlah Pembelian Produk

Deskripsi responden berdasarkan jumlah pembelian produk yang menjadi mayoritas dari responden dengan jumlah pembelian produk > 5 kali yaitu sebanyak 42 orang dengan persentase 42%, responden dengan jumlah pembelian produk 2 kali yaitu sebanyak 33 orang dengan persentase 33%,dan responden dengan jumlah pembelian produk 4 kali sebanyak 27 orang dengan persentase 27%. Hasil ini menunjukkan bahwa responden sering melakukan pembelian produk pada Miniso Plaza Medan Fair dengan minat membeli yang dipengaruhi oleh Product Display dan Store Atmosphere. Dimana para konsumen dipengaruhi oleh tata letak dari produk-produk yang ditata dengan rapi agar dapat menarik mata konsumen ketika memandang produk dan suasana toko yang diberikan juga menurut beberapa konsumen sudah memberikan kesan nyaman ketika melakukan pembelian di dalam toko. Berikut hasil penyajian data responden berdasarkan jumlah pembelian produk yang dapat dilihat pada tabel 4.6:

Tabel 4.6

Identitas Responden Berdasarkan Jumlah Pembelian Produk

No Keterangan Jumlah Persentase

1 2 kali 33 33%

2 4 kali 27 27%

3 >5 kali 42 41%

Total 100 100%

Sumber : Penulis (2019) 4.2.2 Data Hasil Kuesioner

Berikut disajikan data-data penelitian menyangkut pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuesioner dalam bentuk tabel. Pernyataan tersebut akan disajikan per-variabel dan per-pernyataan.

4.2.2.1 Variabel Display Product (X1)

Variabel Display Product (X1) pada penelitian ini diukur dengan menggunkan 4 indikator yakni menarik, emosi positif, rapih dan bersih, mudah dilihat dan dijangkau.

Indikator ini kemudian dikembangkan menjadi 8 pernyataan. Adapun distribusi data dari Variabel Display Product dapat dilihat pada penjelasan berikut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari 100 responden, konsumen setuju bahwa Miniso Plaza Medan Fair selalu menyediakan barang atau produk baru yaang memiliki daya tarik pembeli. Sesuai dengan hasil jawaban responden dimana pada pernyataan ini jawaban dominan menyatakan setuju dengan frekuensi 59 atau 59%. Hal ini menunjukkan dalam mendirikan sebuah usaha para produsen selalu melihat dan memikirkan apa yang sedang banyak digemari atau yang sedang diminati oleh para konsumen. Dengan menciptakan barang-barang yang bagus dan harga terjangkau dapat menarik daya tarik konsumen dalam membeli. Adapun hasil penelitian untuk

Tabel 4.7

Deskripsi Jawaban Responden “Miniso Plaza Medan Fair Selalu Menyediakan Barang atau Produk Baru Yang Memiliki Daya Tarik Pembeli”

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat setuju 27 27% bahwa bagian depan dari ritel Miniso Plaza Medan Fair ditata semenarik mungkin agar mendorong konsumen masuk kedalam ritel. Sesuai dengan hasil jawaban responden dimana pada pernyataan ini jawaban dominan menyatakan setuju dengan frekuensi 53 atau 53%. Hal ini dikarenakan konsumen tertarik dengan warna, bentuk kemasan, kegunaan barang, dan miniso menarik konsumen dengan berbagai produk yang bagus, perpaduan warna yang cantik dan memiliki keguaan barang, itulah yang mendorong konsumen untuk masuk ke miniso. Adapun hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Deskripsi Jawaban Responden “Bagian Depan Dari Ritel Miniso Plaza Medan Fair Ditata Semenarik Mungkin Agar Mendorong Anda Masuk Kedalam Ritel”

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat setuju 24 24%

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari 100 responden, konsumen merasa bersemangat saat berbelanja di Miniso Plaza Medan Fair. Sesuai dengan hasil jawaban responden dimana pada pernyataan ini jawaban dominan menyatakan setuju dengan frekuensi 51 atau 51%. Hal ini dikarenakan Suasana hati mempengaruhi konsumen dalam menetukan pembelian. Jika suasana hati konsumen tidak dalam positif maka konsumen tidak dengan nyaman melakukan kunjungan ke dalam toko, tetapi jika suasana hati konsumen senang maka dapat meningkatkan keinginannya untuk melakukan pembelian. Adapun hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Deskripsi Jawaban Responden “Saya Merasa Sangat Bersemangat Saat Berbelanja Di Miniso Plaza Medan Fair”

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat setuju 21 21%

2 Setuju 51 51%

3 Netral 26 26%

4 Tidak Setuju 2 2%

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Penulis (2019)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari 100 responden, konsumen merasakan ketertarikan dengan penataan produk miniso. Sesuai dengan hasil jawaban responden dimana pada pernyataan ini jawaban dominan menyatakan setuju dengan frekuensi 55 atau 55%. Hal ini menunjukkan dalam melakukan kunjungan kedalam toko pasti konsumen dapat merasakan ketertarikan ketika melihat produk-produk yang ditata.

Dengan menciptakan ketertarikan konsumen terhadap produk yang ditata dapat

menciptakan rasa ingin untuk memiliki produk yang menari perhatian konsumen.

Adapun hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden “Saya Merasakan Ketertarikan Terhadap Penataan Produk”

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat setuju 19 19%

2 Setuju 60 60%

3 Netral 19 19%

4 Tidak Setuju 2 2%

5 Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Penulis (2019)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari 100 responden, konsumen mengamati

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari 100 responden, konsumen mengamati