• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

F. Definisi Operasional

Adapun penelitian ini menggunakan variabel efektivitas. Indikator tersebut digunakan untuk mengukur Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

1. Pencapaian Target yakni capaian yang ditetapkan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana penerapan SIMPEG sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun sub indikator penelitian yaitu:

a. Kemudahan pegawai naik pangkat yakni melalui penerapan SIMPEG semakin memberikan kemudahan para pegawai yang akan naik pangkat atau yang mendapat pelayanan di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Kemudahan pegawai memperoleh kenaikan gaji berkala yakni melalui penerapan SIMPEG akan mudah terdeteksi pegawai yang mengalami kenaikan gaji berkala sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun yang tertera dalam Surat Keputusan kenaikan gaji berkala di BKPSDM Kabupaten Gowa.

2. Kemampuan Adaptasi yakni upaya penyesuaian diri para pegawai terhadap pemanfaatan SIMPEG maupun para pegawai yang mendapat pelayanan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Adapun sub indikator penelitian:

a. Penyesuaian diri dalam organisasi yakni adanya pelatihan mengenai penerapan SIMPEG agar dapat mempermudah pegawai dalam melakukan tugasnya di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Penyesuaian diri di luar organisasi yakni pegawai menggunakan database yang terdapat pada SIMPEG dalam melaksanakan kegiatan berkaitan dengan kepegawaian di BKPSDM Kabupaten Gowa.

3. Kepuasan Kerja yakni suatu kondisi yang dirasakan seluruh pegawai yang mampu memberikan kenyamanan dan termotivasi dengan kesesuaian imbalan atau insentif yang diberikan sesuai dengan pekerjaannya di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Adapun sub indikator penelitian:

a. Motivasi yakni terdapat pemberian bonus terhadap operator SIMPEG yang memiliki kinerja yang baik di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Kenyamanan yakni tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi operator yang memberikan pelayanan dan pengguna layanan SIMPEG di BKPSDM Kabupaten Gowa.

c. Insentif yakni imbalan langsung yang dibayarkan kepada operator SIMPEG setelah menyelesaikan suatu pekerjaannya diluar dari pekerjaan di BKPSDM Kabupaten Gowa.

4. Tanggung Jawab yakni pegawai bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang telah diembannya, sesuai ketentuan sebelumnya apabila dalam pekerjaannya mengalami permasalahan, maka pegawai dapat mengambil keputusan atau tindakan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Adapun sub indikator penelitian:

a. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan yakni pegawai yang telah menyelesaikan tugasnya dengan rasa tanggung jawab di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Kemampuan menyelesaikan masalah yakni kemampuan pegawai dalam menemukan solusi yang efektif untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaannya di BKPSDM Kabupaten Gowa.

22 BAB III

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi

Waktu yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama dua bulan yakni mulai tanggal 23 Agustus 2021 sampai 23 Oktober 2021. Lokasi penelitian berada di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Alasan pemilihan lokasi ini karena Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa merupakan pihak yang lebih mengetahui mengenai penerapan SIMPEG terkhusus pada kenaikan pangkat.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, sedangkan Tipe penelitian ini adalah Survey. Survey kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan). Peneliti melakukan pengumpulan data dengan mengedarkan kuesioner, serta wawancara terstruktur mengenai penerapan SIMPEG di BKPSDM Kabupaten Gowa.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa yang berjumlah 41 orang pegawai.

Sampel dalam penelitian ini yakni menggunakan teknik Sampling Jenuh yakni teknik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi di gunakan sebagai sampel. Hal tersebut di lakukan jika jumlah populasi relatif kecil sehingga membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan merupakan suatu proses atau langkah yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data sesuai dengan peneliti harapkan. Adapun pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yakni:

1. Observasi

Observasi merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang lebih akurat terkait penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

2. Kuesioner (Angket)

Peneliti akan mengumpulkan data melalui kuesioner yang dibagikan dalam bentuk angket berupa pertanyaan tertulis kepada responden. Pengukuran variabel menggunakan skala Likert yakni untuk mengukur sikap dan pendapat responden di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Adapun pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan antara lain:

Tabel 3.1 Kriteria Pilihan Jawaban Kuesioner

Alternative Jawaban Skor

Sangat Sering/Sangat Sesuai/Sangat Meningkat/Sangat Mudah/Sangat Memadai/Sangat Memudahkan/Sangat Bertanggung Jawab Tidak Pernah/Tidak Sesuai/Tidak Meningkat /Tidak Memadai/Tidak

Memudahkan/Tidak Bertanggung Jawab/Tidak Mudah

1

3. Dokumentasi

Melalui dokumentasi peneliti akan mengumpulkan data berupa foto dan informasi data-data yang berkaitan dengan SIMPEG yang diperkuat dengan

kuesioner yang telah dibagikan kepada responden di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan Statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat simpulan yang berlaku untuk umum. Termasuk statistik deskriptif yang digunakan pada penelitian berupa perhitungan persentase (%). Penentuan hasil diperoleh data dari kuesioner dengan menggunakan rumus perhitungan persentase.

𝑃 = 𝑛

𝑁x 100

Keterangan rumus:

P= Persentase

n= Skor yang diperoleh

N= Skor ideal untuk setiap item pertanyaan.

Untuk mengetahui tingkat kriteria persentase dari hasil penelitian dapat digolongkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Kriteria Persentase Jawaban Responden

No. Pilihan Jawaban Kode Skor

1. Sangat Efektif SE 75%-100%

2. Efektif E 50%-75%

3. Kurang Efektif KE 25%-50%

4. Tidak Efektif TE 0%-25%

F. Teknik Pengabsahan Data

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diuji keabsahannya dengan melalui metode uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas di lakukan untuk menguji konsistensi kuesioner penelitian, untuk menguji validitasnya menggunakan bantuan SPSS versi 22, dengan rumus statistik yakni membandingkan nilai ʳhitung dengan ʳtabel Product Moment dan data di katakan valid Jika ʳhitung ≥ ʳtabel (uji 2 sisi dengan sig, 0,05) maka, kuesioner dianggap valid begitupun sebaliknya jika ʳhitung ≤ ʳtabel (uji 2 sisi dengan sig, 0,05) dianggap tidak valid.

2. Uji Reabilitas

Untuk menguji uji realibilitas menggunakan pula SPSS 22. Pengujian ini menggunakan Cronbach Alpha dengan membandingkan ralpha atau angka Cronbach Alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha atauangka Cronbach Alpha 0,7 maka kuesioner dikatakan reliabel begitupun sebaliknya jika ralpha atauangka Cronbach Alpha ≤ 0,7 maka kuesioner dikatakan tidak reliabel.

26 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran umum Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa terletak di Jalan Masjid Raya Nomor 30 Sungguminasa, tepatnya di belakang kantor Bupati Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Adapun visi misi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa:

a. Visi yakni sebagai berikut:

“Terwujudnya aparatur pemerintah kabupaten gowa yang handal dan

profesional melalui penyelenggaraan rekrutmen, pembinaan karier, peningkatan prestasi kerja, disiplin dan kesejahteraan pegawai negeri sipil”.

b. Misi yakni sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas aparatur pemerintah.

2) Peningkatan pelaksanaan menajemen kepegawaian.

3) Peningkatan sarana, prasarana dan laporan.

Dalam mewujudkan peningkatan sumber daya aparatur pemerintah melalui visi dan misi yang ditetapkan, maka diperlukan strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan tersedianya akurasi data kepegawaian, peningkatan transparansi serta meningkatnya akuntabilitas, sarana dan prasarana di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

a. Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu penilaian dalam penetapan sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Hal ini perlu diperhatikan sebab di dalam lingkup PNS, pendidikan merupakan hal yang paling utama untuk menunjang karier. Dengan demikian, penempatan posisi pegawai sesuai keahlian dan pengetahuan berdasarkan jenjang pendidikan terakhir pegawai.

Pada tabel dibawah keadaan pegawai di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat dilihat berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Pegawai Persentase (%)

1. Magister (S2) 7 17,07

2. Sarjana (S1) 30 73,17

3. Diploma 4 9,76

Jumlah 41 100

Sumber: Data Sekunder BKPSDM Kabupaten Gowa, 2021

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, memnunjukkan bahwa pegawai di BKPSDM Kabupaten Gowa menunjukkan jumlah pegawai berpendidikan Sarjana (S1) dengan persentase paling dominan yakni 30 orang dengan persentase 73,17%, pegawai yang memiliki tingkat pendidikan Magister (S2) yakni 7 orang dengan persentase 17,07%, pegawai yang memiliki tingkat pendidikan Diploma yakni 4 orang dengan persentase 9,76%.

b. Keadaan Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan

Kenaikan pangkat merupakan penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah memenuhi kriteria, dimana sebagai dorongan kepada pegawai negeri sipil agar lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Terdapat beberapa golongan bagi PNS yakni terdiri dari Golongan empat, golongan tiga,

golongan dua dan golongan satu.

Adapun keadaan pegawai berdasarkan pangkat dan golongan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Keadaan Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan No. Pangkat dan Golongan Jumlah Pegawai Persentase (%)

1. Golongan IV 5 12,2

2. Golongan III 36 87,8

3. Golongan II - -

4. Golongan I - -

Jumlah 41 100

Sumber: Data Sekunder BKPSDM Kabupaten Gowa, 2021

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa pegawai yang memiliki pangkat dan golongan paling dominan yakni golongan III sebanyak 36 orang dengan persentase 87,8% dan pegawai golongan IV paling sedikit dengan persentase 12,2% dengan jumlah 5 orang.

c. Keadaan Pegawai Berdasarkan Masa Kerja

Masa kerja pegawai negeri sipil yakni masa bekerja dihitung mulai dari diangkatnya menjadi PNS hingga pensiun selama menjalankan tugas pemerintahan.

Pada tabel di bawah ini dapat diketahui masa kerja pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Tabel 4.3 Keadaan Pegawai Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Jumlah Pegawai Persentase (%)

1. 0-5 13 31,7

Sumber: Data Sekunder BKPSDM Kabupaten Gowa, 2021

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, yang memiliki masa kerja pegawai 0-5 tahun sebanyak 13 orang dengan persentase 31,7%, masa kerja pegawai 6-10 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 4,9%, masa kerja pegawai paling dominan 11-20 tahun sebanyak 19 orang dengan persentase 46,3%, masa kerja pegawai 21-25 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase 2,4% dan masa kerja pegawai 26-30 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 14,6%.

d. Keadaan Pegawai Berdasarkan Hirarki Jabatan

Sebagaimana di maksudkan hirarki jabatan ialah tingkatan atau urutan sebuah jabatan, baik pangkat kedudukan paling atas maupun yang paling bawah.

Adapun keadaan pegawai berdasarkan hirarki jabatan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Keadaan Pegawai Berdasarkan Hirarki Jabatan

No. Hirarki Jabatan Jumlah Pegawai Persentase (%)

1. Eselon II 1 2,4

2. Eselon III 5 12,2

3. Eselon IV 11 26,8

4. Jabatan Fungsional 16 39,0

Jumlah 41 100

Sumber: Data Sekunder BKPSDM Kabupaten Gowa, 2021

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, bahwa hirarki jabatan 1 orang pegawai jenjang Eselon II dengan persentase 2,4%, pegawai jenjang Eselon III sebanyak 5 orang dengan persentase 12,2%, pegawai dengan jenjang Eselon IV sebanyak 11 orang dengan persentase 26,8% dan jenjang fungsional yang paling dominan sebanyak 16 orang dengan persentase 39,0%.

2. Tugas dan fungsi struktur Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor. 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Di mana untuk melaksanakan kebijakan tersebut, maka pemerintah gowa memutuskan menetapkan Peraturan Bupati Gowa Nomor 71 Tahun 2016 Tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. sebagaimana terdapat pada pasal 3 tentang susunan organisasi yang meliputi tugas pokok, fungsi dan rincian tugas.

Berikut ini tugas dan fungsi struktur organisasi BKPSDM Kabupaten Gowa sebagai berikut:

1. Kepala Badan

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa memiliki tugas membantu bupati dalam mengkoordinasikan urusan pemerintahan di bidang kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia. Adapun fungsinya yakni:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang kepegawaian dan pengembangan SDM.

b. Pembinaan dan melaksanakan tugas bidang kepegawaian dan pengembangan SDM.

c. Pemantauan, mengevaluasi dan pelaporan bidang kepegawaian dan pengembangan SDM.

2. Sekretariat

Sekretariat memiliki tugas membantu kepala badan melaksanakan kegiatan, memberikan pelyanan teknis, administrasi penyusunan program, pelaporan umum kepegawaian, serta keuangan di lingkungan badan. Adapun fungsinya yaitu:

a. Penyusunan kebijakan teknis administratif, perencanaan, pelaporan, membina, mengkoordinasikan, serta mengawasi pelaksanaan program kegiatan kepegawaian.

b. Perencanaan operasional kerja sekretariat berdasarkan sasaran yang di tetapkan sebagai pedoman kerja.

c. Membagi tugas demi kelancaran tugas

d. Memberi dukungan atas penyelenggaraan urusan di bidang umum kepegawaian, perencanaan, pelaporan.

e. Pelaksanaan monitoring dan melakukan evaluasi program 3. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Sub bagian perencanaan dan pelaporan memiliki tugas untuk membantu sekretaris dalam mengumpulkan bahan, melakukan penyusunan program, menyajikan data dan informasi serta menyusun laporan di bidang kepegawaian.

Adapun fungsinya yaitu:

a. Merencanakan kegiatan operasional program kerja.

b. Memberikan dukungan dalam pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan pelaporan.

c. Melakukan pembinaan dalam Pelaksanaan kegiatan di bidang perencanaan

dan pelaporan.

d. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan agar terciptanya standar yang di tetapkan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas untuk membantu sekretaris dalam mengumpulkan bahan, urusan ketatausahaan, melakukan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang serta mengelola administrasi kepegawaian. Adapun fungsinya yaitu:

a. Melakukan pembinaan, mengoordinasi tugas dan urusan perlengkapan di bidang umum dan kepegawaian.

b. Mengelola dan melaksanakan urusan kepegewaian yakni surat menyurat, urusan kearsipan dan urusan kepegawaian di bidang umum dan kepegawaian.

c. Menyusun laporan, mengevaluasi kegiatan di bidang umum kepegawaian dan melaksanakan tugas dari atasan.

5. Kepala Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan memiliki tugas untuk membantu sekretaris dalam melakukan pengelolaan administrasi, menyusun anggaran, pembukuan dan pelaporan keuangan. Adapun fungsinya yaitu:

a. Menyiapkan bahan perumusan di bidang keuangan.

b. Melaksanakan pembuatan daftar kegiatan, daftar gaji serta penggajian.

c. Melaksanakan proses administrasi terkait penatausahaan keuangan di bidang keuangan.

d. Pembinaan dalam pelaksanaan tugas di bidang keuangan.

e. Melaaksanakan pengelolaan, pembukuan, pelaporan keuangan dan verifikasi anggaran.

6. Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai

Kepala bidang pengadaan dan mutasi pegawai memiliki tugas pokok yakni merumuskan kebijakan, memberikan dukungan, penyelenggaraan pemerintah daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan di bidang formasi, pengadaan, mutasi dan kenaikan pangkat. Adapun fungsinya yaitu:

a. Pengadaan perumusan kebijakan teknis di bidang formasi, pengadaan dan mutasi.

b. Melaksanakan tugas di bidang formasi, pengadaan, mutasi dan kepangkatan pegawai.

c. Pemberian dukungan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang formasi, pengadaan, kepangkatan pegawai dan mutasi.

d. Penyelenggaraan evaluasi di bidang formasi, pengadaan, kepangkatan pegawai dan mutasi.

7. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kepala bidang pengembangan sumber daya manusia memiliki tugas pokok dalam memimpin dan melaksanakan penyusunan pendidikan dan pelatihan, pengembangan sumber daya manusia berdasrkan ketentuan

perundang-undangan. Adapun fungsinya yaitu:

a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya manusia.

b. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia.

c. Melaksanakan upaya pengembangan dalam meningkatkan kompetensi PNS.

d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan di bidang pengembangan sumber daya manusia.

8. Kepala Bidang Data dan Informasi

Kepala bidang data dan informasi memiliki tugas membantu kepala badan dalam memimpin, menyusun, merencanakan, program kegiatan, menyelenggarakan urusan pemerintahan, pelayanan uumum, membagi tugas, mengkoordinasikan, melaksanakan program, melakukan evaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas di bidang data dan informasi kepegawaian.

Adapun fungsinya yaitu:

a. Merumuskan, menetapkan, melaksanakan, mengevaluasi kebijakan teknis dalam pengolahan data kepegawaian di bidang data dan informasi kepegawaian.

b. Mengevaluasi kegiatan penggunaan sistem informasi kepegawaian.

9. Kepala Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai

Kepala bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai memiliki tugas pokok yakni memimpin, merencanakan, menyusun program, merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan tugas pemerintahaan, membagi tugas,

mengkoordinasikan kegiatan serta melakukan monitoring. Menetapkan hukuman disiplin bagi pegawai negeri sipil. Adapun fungsinya yaitu:

a. Merumuskan, menetapkan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program kegiatan pembinaan pegawai.

b. Merumuskan serta menetapkan kebijakan tertulis, melaksanakan, mengevaluasi kegiatan kesejahteraan dan pensiunan pegawai.

Sumber: BKPSDM Kabupaten Gowa Tahun 2021

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi BKPSDM Kabupaten Gowa

Dra. Irawaty Sir Idar, M.Si

KEPALA BIDANG PENGADAAN DAN MUTASI PEGAWAI M. Agus Salim Harahap, S.Sos.

KASUBID FORMASI DAN

Muhammad Natsir Arif, SE., M. Adm. SDA

KASUBID PENDIDIKAN DAN Muh. Faisal Hidayat R, S.STP

KEPALA BIDANG PEMBINAAN

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Karakteristik identitas responden yakni menggambarkan informasi yang berhubungan dengan responden dari seluruh populasi yang di ambil jadi sampel penelitian. Dimana dapat mendukung pencapaian tujuan penelitian terkait dengan efektivitas penerapan sistem informasi manajem kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa (Studi Kenaikan Pangkat). Adapun karakteristik identitas responden penelitian sebagai berikut:

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Adapun responden berdasarkan jenis kelamin menggunakan data hasil kuesioner yang di sebar yakni untuk mengetahui responden yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut:

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1. Laki-Laki 20 48,8

2. Perempuan 21 51,2

Jumlah 41 100

Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, data di atas menunjukkan bahwa responden di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa yang berjenis kelamin perempuan lebih dominan yakni sebanyak 21 responden atau 51,2% sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 responden atau 48,8% dari total keseluruhan responden penelitian.

b. Responden Berdasarkan Usia

Untuk mengetahui karakteristik responden pada penelitian ini, berdasarkan usia dari hasil kuesioner di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Berdasarkan Usia

No. Rentang Usia Frekuensi Persentase (%)

1. 20-29 8 19,5

2. 30-39 13 31,7

3. 40-49 16 39,0

4. >50 4 9,8

Jumlah 41 100

Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan usia responden pada tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa usia responden pada penelitian ini lebih dominan atau mayoritas berusia 40-49 tahun sebanyak 16 responden atau 39,0%, kategori usia 20-29 tahun sebanyak 8 responden atau 19,5%, kategori usia 30-39 tahun sebanyak 13 responden atau 31,7%, sedangkan yang berusia 50 tahun keatas sebanyak 4 responden atau 9,8% di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

c. Responden Berdasarkan Jabatan

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jabatan, dari hasil kuesioner yang di terima pada penelitian ini, secara keseluruhan isi identitas responden di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Berdasarkan Jabatan

Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan jabatan responden pada tabel 4.7 di atas, menunjukkan bahwa hasil kuesioner penelitian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa, dengan jabatan kepala badan 1 orang responden atau 2,4%, jabatan sekretaris sebanyak 1 responden atau 2,4%, jabatan bendahara sebanyak 1 responden atau 2,4%, jabatan kepala bidang sebanyak 4 responden atau 9,8%, jabatan kepala subbagian sebanyak 3 responden atau 7,3%, jabatan subbidang sebanyak 7 responden atau sama dengan 17,1%, jabatan analis yakni sebanyak 18 responden atau 43,9%, jabatan perancang sistem sebanyak 2 responden atau 4,9%, jabatan penyusun pengembangan sebanyak 1 responden atau 2,4%, jabatan penyusun rencana sebanyak 1 responden atau sama dengan 2,4%, jabatan arsiparis sebanyak 1 responden atau 2,4% dan jabatan pranata komputer sebanyak 1 responden atau sama dengan 2,4%. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan karakteristik responden, jabatan analis lebih dominan 43,9%.

2. Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Penelitian ini akan menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui pengedaran angket dengan menggunakan sampel sebanyak 41 responden, dimana setiap indikator masing-masing memiliki 4 skala penilaian.

Dalam penelitian ini, untuk mengukur efektivitas penerapan SIMPEG terdapat 4 indikator, antara lain: Pencapaian target, Kemampuan adaptasi, Kepuasan kerja dan Tanggung jawab.

a. Pencapaian Target

Target capaian Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa terkait dengan penerapan SIMPEG adalah untuk mengetahui pegawai yang akan naik pangkat dan yang akan mendapat kenaikan gaji berkala setiap tahun dan memperoleh informasi keadaan pegawai yang cepat dan akurat. Untuk mendeskripsikan jawaban dari 41 responden dapat dilihat dari sub indikator pencapaian target yakni terbagi menjadi 2 sebagai berikut:

1) Kemudahan pegawai naik pangkat

Tujuan BKPSDM Kabupaten Gowa menerapkan SIMPEG untuk memberikan kemudahan identifikasi pegawai yang akan naik pangkat setiap tahun. Berdasarkan data pegawai tiga tahun terakhir yang diperoleh pada tahun 2019 jumlah data kenaikan pangkat sebanyak 389 orang, tahun 2020 sebanyak 843 orang dan tahun 2021 sebanyak 327 orang. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa penerapan SIMPEG di BKPSDM Kabupaten Gowa telah

terealisasikan sesuai dengan data pegawai setiap tahunnya. Untuk mendeskripsikan jawaban dari 41 orang responden mengenai sub indikator kemudahan pegawai naik pangkat dapat dilihat dari pengelolaan data pada tabel berikut ini:

terealisasikan sesuai dengan data pegawai setiap tahunnya. Untuk mendeskripsikan jawaban dari 41 orang responden mengenai sub indikator kemudahan pegawai naik pangkat dapat dilihat dari pengelolaan data pada tabel berikut ini:

Dokumen terkait