• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: FERMI YUNITA. Nomor Induk Mahasiswa:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: FERMI YUNITA. Nomor Induk Mahasiswa:"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN

DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN GOWA

(Studi Kenaikan Pangkat)

Oleh:

FERMI YUNITA

Nomor Induk Mahasiswa: 105611121917

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022

(2)

ii

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN

DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN GOWA

(Studi Kenaikan Pangkat)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Negara (S.AP)

Disusun dan Diajukan Oleh:

FERMI YUNITA

Nomor Stambuk: 105611121917

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi ABSTRAK

Fermi Yunita. 2022. Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa (Studi Kenaikan Pangkat). Dibimbing Oleh Burhanuddin dan Abdi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa (Studi Kenaikan Pangkat). Metode penelitian yang digunakan ialah Deskriptif kuantitatif dengan tipe penelitian menggunakan Survey kuantitatif, adapun populasi yang digunakan ialah seluruh pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 41 orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Sampling Jenuh. Kemudian data yang dianalisis menggunakan teknik analisis Statistik Deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa termasuk dalam kategori sangat efektif, hal tersebut dapat dilihat dari hasil perolehan setiap indikator penelitian, pertama indikator pencapaian target memperoleh nilai sebesar 87,80% masuk dalam kategori sangat efektif, kedua indikator kemampuan adaptasi memperoleh nilai sebesar 85,85% masuk dalam kategori sangat efektif, ketiga indikator kepuasan kerja memperoleh nilai sebesar 90,70% masuk dalam kategori sangat efektif dan keempat indikator tanggung jawab memperoleh nilai sebesar 87,80% masuk dalam kategori sangat efektif.

Kata Kunci: Efektivitas, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian.

(7)

vii

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa (Studi Kenaikan Pangkat)”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang penulis ajukan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Makassar. ucapan terima kasih penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis, ayahanda tercinta Suardi dan Ibunda tercinta Hj. Marhawiah atas dukungan serta doa yang diberikan kepada penulis agar selalu diberikan kemudahan dan kelancaran untuk segala urusannya.

Kakak saya serta segenap keluarga yang telah mendidik, mendukung, mendoakan dan senantiasa memberikan dorongan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M. Ag. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, penulis mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk penulis, bisa menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

(8)

viii

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., MPA selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara dan ibu Nurbiah Tahir, S.Sos., M.AP selaku Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Abdi., M.Pd selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya dalam membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Segenap Dosen Jurusan Ilmu Adminisrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah sudi berbagi ilmu kepada penulis.

6. Pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gowa saya ucapakan terima kasih telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Kabupaten Gowa.

7. Terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa yang telah memberikan izin dan membantu saya dalam proses penelitian.

8. Terima kasih juga untuk teman-teman Seperjuangan Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik terkhusus kelas IAN F angkatan 2017 untuk dukungan dan bantuannya saya ucapkann terimakasih.

9. Terima kasih juga kepada sahabat saya yaitu Anita Reski Amalia, Fitra Yuniastri Putri dan Kartini Kharisma Nur yang selalu memberikan

(9)

ix

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR ... iii

HALAMAN PENERIMAAN TIM ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KARYA ILMIAH ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Penelitian Terdahulu ... 7

B. Konsep Efektivitas ... 10

C. Konsep Sistem Informasi Manajemen ... 13

D. Konsep Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian ... 14

E. Kerangka Pikir ... 18

F. Definisi Operasional ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 22

B. Jenis dan Tipe Penelitian ... 22

C. Populasi dan Sampel ... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ... 23

E. Teknik Analisis Data ... 24

F. Teknik Pengabsahan Data ... 25

(11)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 26

B. Hasil Penelitian ... 37

C. Pembahasan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 71

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 9

Tabel 3.1 Kriteria Pilihan Jawaban Kuesioner ... 23

Tabel 3.2 Kriteria Persentase Jawaban Responden ... 24

Tabel 4.1 Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 27

Tabel 4.2 Keadaan Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan ... 28

Tabel 4.3 Keadaan Pegawai Berdasarkan Masa Kerja... 28

Tabel 4.4 Keadaan Pegawai Berdasarkan Hirarki Jabatan... 29

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin... 37

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Berdasarkan Usia ... 38

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Berdasarkan Jabatan ... 39

Tabel 4.8 Penerapan SIMPEG memudahkan proses kenaikan pangkat pegawai... 41

Tabel 4.9 Penerapan SIMPEG memberikan kemudahan bagi para pegawai yang mendapat pelayanan ... 41

Tabel 4.10 Penerapan SIMPEG sudah sesuai dengan target yang ditetapkan .... 42

Tabel 4.11 Penerapan SIMPEG memberikan kemudahan bagi pegawai yang memperoleh kenaikan gaji berkala ... 43

Tabel 4.12 Rekapitulasi indikator pencapaian target ... 44

Tabel 4.13 Adaptasi pegawai dalam pemanfaatan SIMPEG ... 45

Tabel 4.14 Adanya pelatihan mengenai SIMPEG dapat mempermudah pegawai dalam melaksanakan tugas kerja ... 46

Tabel 4.15 Pegawai sering mengalami hambatan dalam mengoperasikan SIMPEG ... 46

Tabel 4.16 Pegawai sering menggunakan database yang terdapat pada SIMPEG dalam melaksanakan kegiatan ... 47

(13)

xiii

Tabel 4.17 Database kepegawaian sering Update sehingga tercipta data yang

akurat ... 48

Tabel 4.18 Rekapitulasi indikator kemampuan adaptasi... 49

Tabel 4.19 Adanya kenaikan pangkat dapat meningkatkan memotivasi pegawai dalam melaksanakan tugasnya ... 50

Tabel 4.20 Pemberian bonus bagi pegawai yang memiliki kinerja baik ... 51

Tabel 4.21 Tersedia sarana dan prasarana yang memadai bagi operator SIMPEG ... 52

Tabel 4.22 Pemberian sistem insentif dengan beban kerja setiap pegawai... 52

Tabel 4.23 Rekapitulasi indikator kepuasan kerja ... 53

Tabel 4.24 Pegawai bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan ... 54

Tabel 4.25 Pegawai sering menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu ... 55

Tabel 4.26 Pegawai berinisiatif untuk mengambil tindakan apabila dalam penerapan SIMPEG mengalami masalah ... 56

Tabel 4.27 Rekapitulasi indikator tanggung jawab ... 57

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Bagan kerangka pikir penelitian ... 18 Gambar 4.1 Bagan struktur organisasi BKPSDM Kabupaten Gowa ... 36

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, teknologi kini pun akan semakin mengalami kemajuan dan perkembangan. Kemajuan teknologi sekarang ini memiliki peran yang sangat penting bagi berbagai sektor kehidupan manusia, termasuk dalam hal pengelolaan sistem informasi manajemen kepegawaian. Dimana sistem informasi manajemen kepegawaian memiliki peran penting dalam mewujudkan efektivitas, kualitas pada suatu instansi. Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian akan memberikan manfaat dan peningkatan sumber daya manusia dalam manejemen kepegawaian.

Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian khususnya di BKPSDM Kabupaten Gowa yang telah menerapkan sistem informasi manajemen kepegawaian yang disingkat dengan SIMPEG berdasarkan penyelenggaraan sistem informasi manajemen kepegawaian yang diatur Oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2017 Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Dalam Negeri. Dimana terdapat pada pasal 1 ayat 3 bahwa Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Kementrian Dalam Negeri yang selanjutnya disebut SIMPEG-KDN adalah rangkaian informasi dan data pegawai yang disusun secara sistematik, menyeluruh dan terintegrasi dengan berbasis teknologi yang berfungsi menjalankan proses bisnis serta menghasilkan informasi yang berguna dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian.

(16)

Sistem informasi manajemen kepegawaian dalam organisasi secara nyata dapat menjadi salah satu strategi terpenting agar organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam menetapkan keputusan manajemen. Dengan adanya teknologi informasi sangat mendukung aktivitas SDM agar dapat bekerja dengan optimal. Menurut Komorotomo dan Margono (2004:1) mengemukakan bahwa menghadapi pertumbuhan dan pembangunan dalam suatu organisasi yang sudah kompleks dibutuhkan tersedianya sistem informasi manajemen kepegawaian yang mampu membantu penyediaan data dan informasi sebagai bahan dalam strategi pembangunan maupun tersedianya data dan informasi yang bersifat operasional.

Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian yang diterapkan di BKPSDM Kabupaten Gowa diharapkan agar dapat mengelola dan mengatur informasi Pegawai Negeri Sipil (PNS), yakni mengatur data pegawai, mengatur sistem pengumpulan, pengolahan serta informasi pegawai lainnya dengan baik sehingga mendaptkan hasil yang akurat. Namun, dalam penerapannya masih belum bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dikarenakan dibutuhkan adaptasi dan waktu yang tidak singkat. Menurut Diani (2017) dalam penelitiannya yang berjudul efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Enrekang dalam hal ini diketahui dari hasil penelitian belum dapat dikatakan efektif karena jumlah operator yang mengoperasikan aplikasi masih sangat terbatas dan pengadaan pelatihan untuk staff yang mengelola data tidak rutin dilakukan, begitupula dalam penyediaan sarana dan prasarana ini masih kekurangan komputer untuk pengolahan data.

Dalam peraturan penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian tersebut pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

(17)

Manusia Kabupaten Gowa diharapkan dalam pencapaian target dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, diharapkan pula kemampuan adaptasi pegawai dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang ada mengenai penerapan SIMPEG, sehingga pengguna layanan SIMPEG dapat merasakan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh operator SIMPEG, dengan demikian operator SIMPEG pun akan merasakan hal yang sama.

Berdasarkan hasil observasi awal (29/03/2021) data pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa berjumlah 41 orang dan yang menjadi operator SIMPEG berjumlah 6 orang. Jumlah data kenaikan pangkat dalam SIMPEG pada tahun 2020 yang telah diperbaharui sebanyak 500 orang sedangkan, jumlah keseluruhan data kenaikan pangkat sebanyak 843 orang. Adapun penerapan SIMPEG Kepala Sub Bidang Pengolahan Data Kepegawaian menyatakan permasalahan terkait SIMPEG diantaranya;

masalah terkait pencapaian target di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa ialah data kepegawaian yang cenderung lambat diperbaharui oleh operator SIMPEG, seperti adanya data naik pangkat yang lambat diperbaharui sehingga hal tersebut memengaruhi tidak akuratnya data kepegawaian dan tidak terealisasikan dengan baik. Begitu pula pada aspek kemampuan adaptasi, pengguna SIMPEG belum mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan yang ada, hal tersebut dikarenakan kurangnya sosialisasi bagi para pengguna yang telah memilik id dan user di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

(18)

Masalah berikutnya terkait dengan Kepuasan Kerja yakni kurangnya tenaga operator yang diperlukan dalam mengelola SIMPEG hal tersebut dapat memengaruhi kepuasan pengguna layanan SIMPEG maupun operator sebagai pemberi layanan SIMPEG, selain itu tanggung jawab pegawai yang diembannya dimana dalam proses penginputan data hanya dipegang atau dipertanggungjawabkan oleh satu orang pegawai hal itu dapat menimbulkan adanya kasus salah penginputan data sehingga data yang telah diinput perlu pengecekan kembali.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul : “Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa (Studi Kenaikan Pangkat)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka, penulis membuat rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana pencapaian target dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa?

2. Bagaimana kemampuan adaptasi dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa?

(19)

3. Bagaimana kepuasan kerja dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa?

4. Bagaimana tanggung jawab dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yakni:

1. Untuk mengetahui pencapaian target dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

2. Untuk mengetahui kemampuan adaptasi dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

3. Untuk mengetahui kepuasan kerja dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

4. Untuk mengetahui tanggung jawab dalam penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti maupun pembaca antara lain:

(20)

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan sumber acuan pada mahasiswa yang melakukan penelitian sebagai referensi yang akan datang terkhusus ilmu administrasi negara.

2. Manfaat Praktis

a. Menambah pengetahuan, pengalaman bagi peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir terkait permasalahan yang diteliti.

b. Diharapkan penelitian ini dapat membawa pengaruh di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dalam meningkatkan kualitas kinerja pegawai.

(21)

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa hasil penelitian terdahulu sebagai berikut:

1. Penelitian Diani (2017) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Enrekang yang dilihat dari ketiga indikator yaitu adaptasi, integrasi dan produksi belum efektif. Hal ini diketahui dari hasil penelitian berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dimana pada kriteria adaptasi dan motivasi belum dapat dikatakan efektif karena jumlah operator yang mengoperasikan aplikasi masih sangat terbatas dan pengadaan pelatihan untuk staff yang mengelola data tidak rutin dilakukan, begitupula dalam penyediaan sarana dan prasarana ini masih kekurangan komputer untuk pengolahan data.

2. Penelitian Putra (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Efektivitas sistem adminitrasi melalui sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) Studi di Badan Kepegawaian pendidikan dan pelatihan daerah Kabupaten Kapuas.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa Pemanfaatan SIMPEG di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Kapuas dalam bidang administrasi kepegawaian masih belum maksimal dari indikator Input dan Output akan tetapi dalam indikator Proses pemanfaatan sudah cukup baik.

Efektivitas kerja pemerintah di BKPPD Kabupaten Kapuas dapat dilihat dari hasil yang peneliti peroleh sudah efektif dalam sistem administrasi melalui

(22)

indikator yakni dalam pencapaian target, kemampuan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, ketelitian pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan kecepatan mendapatkan data sudah cukup baik.

3. Penelitian Suharno (2020) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh kualitas pelayanan administrasi kepegawaian dan kepuasan kerja terhadap kinerja (Studi pada bidang perbendaharaan dan kas daerah kota probolinggo. Dari hasil penelitian menunjukkan variabel kualitas pelayanan administrasi kepegawaian nilai thitung 7,624 lebih besar dari ttabel 2,321 dengan nilai signifikan 0,000 kurang dari 0,05 maka, variabel kualitas pelayanan administrasi kepegawaian mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja pegawai. Sedangkan variabel kepuasan kerja pegawai nilai thitung 3,725 lebih besar dari ttabel 2,321 dengan nilai signifikan 0,001 kurang dari 0,05 maka, kepuasan kerja pegawai mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja pegawai pada bidang perbendaharaan dan kas daerah kota probolinggo.

4. Penelitian Tasya (2017) Efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator pencapaian target, kemampuan adaptasi, kepuasan kerja dan tanggung jawab dalam penerapan SIMPEG di BKD Provinsi Banten sudah efektif dilihat dari hasil perhitungan memperoleh 68%

dari hasil hipotesis yakni 65%.

5. Penelitian Danaya (2018) melakukan penelitian yang berjudul efektivitas pelaksanaan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di BKD Provinsi Jawa Tengah belum efektif diakibatkan permasalahan yang terjadi

(23)

dalam proses input belum dapat mengelola SIMPEG dengan baik, sehingga terjadi kurang lengkapnya data yang akan diolah, dan proses output terjadi ketidaksesuaian data pegawai dengan fakta. Kendala dalam pelaksanaan SIMPEG yaitu terbatasnya sumber daya manusia sebab tidak semua staff atau pegawai mampu mengoperasikan komputer mengakibatkan data yang diinput kurang efektif dikarenakan keterlambatan dalam menginput data.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama, Tahun, Judul

Penelitian

Perbedaan Penelitian

Persamaan Penelitian 1. Diani (2017).

efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Enrekang.

Pengambilan Indikator penelitian Menggunakan metode deskriptif kualitatif

Lokus penelitian

Persamaan penelitian sama-sama meneliti tentang (SIMPEG).

2. Putra (2016). Efektivitas sistem adminitrasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) Studi di Badan Kepegawaian pendidikan dan pelatihan daerah Kabupaten Kapuas.

Pengambilan Indikator penelitian Menggunakan metode deskriptif kualitatif

Lokus penelitian

Persamaan penelitian sama-sama meneliti tentang (SIMPEG).

3. Suharno (2020).

pengaruh kualitas pelayanan administrasi kepegawaian dan kepuasan kerja terhadap kinerja (Studi pada bidang perbendaharaan dan kas daerah terhadap kinerja)

Pengambilan Indikator penelitian Lokus penelitian

Persamaan penelitian sama-sama meneliti tentang (SIMPEG) Menggunakan metode kuantitatif

(24)

4. Tasya (2017). Efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten.

Lokus penelitian Persamaan penelitian sama-sama meneliti tentang (SIMPEG) Pengambilan indikator penelitian Menggunakan metode kuantitatif 5. Danaya (2018).

Efektivitas Penelitian pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di BKD Provinsi Jawa Tengah

Pengambilan Indikator penelitian Menggunakan metode kualitatif deskriptif

Lokus penelitian

Persamaan penelitian sama-sama meneliti tentang (SIMPEG).

Sumber: Diolah dari hasil penelitian terdahulu tahun 2021

B. Konsep Efektivitas 1. Pengertian Efektivitas

Kata efektif dari bahasa inggris yakni effective yang berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Efektivitas ini dari kata “efek” yang digunakan dalam istilah ini sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas ini merupakan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau dengan kata sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan.

Secara umum efektivitas merupakan suatu kondisi dimana dalam menyelesaikan sesuatu dituntut hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Handoko (Putra, 2016:9) efektivitas adalah kemampuan dalam memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Wibowo (2019:71) mengemukakan efektivitas adalah

(25)

melakukan sesuatu dengan benar dalam artian interaksi antara organisasi dan lingkungannya dengan seberapa baik organisasi memahami, bereaksi, dan mempengaruhi lingkungannya, efektivitas organisasi memfokuskan pada tingkatan dimana organisasi dapat mengusahakan sumber daya manusia yang diperlukan.

Adapun menurut Siagian (Aswar, 2017:74), efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya, efektivitas menunjukkan keberhasilan baik tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya.

2. Indikator Efektivitas

Menurut Huseini dan Lubis (Arindya, 2019:67), adapun indikator untuk mengukur efektivitas suatu organisasi ada tiga pendekatan antara lain:

a. Pendekatan sumber (Resource Approach) yaitu mengukur efektivitas dari input.

Pendekatan mengutamakan adanya keberhasilan organisasi untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

b. Pendekatan proses (Process Aprroach) adalah untuk melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi.

c. Pendekatan sasaran (Goal Approach) dimana pusat perhatian pada output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (Ouput) yang sesuai dengan rencana.

(26)

Menurut Sharma (Tangkilisan, 2005:140) memberikan kriteria atau ukuran efektivitas organisasi yang menyangkut faktor internal dan eksternal organisasi.

a. Produktivitas organisasi atau output

b. Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan didalam maupun diluar organisasi.

c. Tidak adanya ketegangan didalam organisasi atau hambatan-hambatan konflik diantara bagian-bagian organisasi.

Sedangkan Steers (Arindya, 2019:67), mengemukakan pengukuran efektivitas sebagai berikut:

a. Pencapaian tujuan adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa faktor yaitu kurun dan sasaran yang merupakan target konkret.

b. Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam organisasi lainnya.

c. Adaptasi yakni kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian tenaga kerja.

Menurut Tangkilisan (2005:141), mengemukakan indikator dalam mengukur efektivitas antara lain:

a. Pencapaian target yakni sejauh mana target yang ditetapkan organisasi dapat terealisasikan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana pelaksanaan

(27)

tujuan organisasi dalam mencapai target sesuai dengan yang ditetapkan sebelumnya.

b. Kemampuan adaptasi merupakan keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejauh mana organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi baik internal maupun eksternal organisasi.

c. Kepuasan kerja yakni suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang mampu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan kinerja organisasi. Yang menjadi fokus adalah bagian antara pekerjaan dan kesesuaian insentif yang diberlakukan bagi anggota organisasi yang berprestasi dan telah melakukan pekerjaan melebih beban kerja yang ada.

d. Tanggung jawab yakni organisasi dapat melaksanakan perintah sesuai dengan ketentuan yaang telah dibuat sebelumnya, bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pekerjaannya.

C. Konsep Sistem Informasi Manajemen 1. Definisi sistem informasi manajemen

Menurut Suwatno (2020:330) menyatakan bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu proses informasi yang diinput serta disimpan lalu diproses untuk menghasilkan suatu keputusan atau hasil. Adapun sistem informasi manajemen Menurut McLeod dan Schell (Mulyani, 2016:17) bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen yang merupakan informasi untuk menggambarkan hal-hal atau informasi dimasa lalu, sekarang dan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Menurut Patma (2018:2) sistem informasi manajemen adalah suatu alat (berupa sistem informasi) untuk menghasilkan informasi (yang berkualitas) guna

(28)

mendukung manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Dalam artian Sistem informasi manajemen merupakan suatu proses dimana informasi yang masuk (Input), disimpan lalu diproses akan menghasilkan output, menghasilkan suatu keputusan.

2. Tahap-tahap pengolahan data menjadi informasi menurut Susanto (Suwatno, 2020:331) antara lain:

a. Pengumpulan data, yakni data yang telah dikumpulkan lalu dicatat dalam suatu file.

b. Masukan, yakni tahap awal pengolahan data kedalam komputer untuk diinput.

c. Pengolahan data, yakni tahap ini digunakan untuk mengolah data, yang sebelumnya sesuai dengan metode yang telah ditentukan.

d. Hasil, yakni pengolahan data yang dilakukan sebelumnya akan memunculkan hasil (Output).

e. Penyimpanan data, yakni ini merupakan tahap untuk menyimpan data agar tidak kehilangan jika diperlukan.

f. Distribusi, merupakan proses yang harus dilakukan secepatnya agar tidak keterlambatan dan segera diberikan kepada pihak yang berkepentingan.

D. Konsep Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian 1. Definisi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Menurut Rivai (Suwatno, 2020:332) sistem informasi sumber daya manusia merupakan metode dalam memvalidasi data yang diperlukan dalam meningkatkan keputusan SDM. Bahwa sistem informasi SDM memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Menurut Suwatno (2020:332) Human

(29)

Resources Information System (HRIS) disebut dengan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) yakni berkaitan dengan format data kepegawaian dan mengatur sistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pelaporan informasi kepegawaian yang terdiri dari data pegawai, data jabatan, data keluarga, data kehadiran dan lain-lain, sehingga dapat dikelola informasi tentang perencanaan kebutuhan pegawai, penilain kinerja, pembinaan, dan pengembangan karirnya, kesejahteraan serta pemberhentian dan kepensiunannya.

2. Ruang Lingkup Proses Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem informasi sumber daya manusi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi terhadap data pegawai yang masuk dan tersedianya informasi yang lebih baik. Menurut Samsudin (Suwatno, 2020:333) dalam sistem kepegawaian terdapat model data antara lain:

a. Perencanaan SDM, suatu proses akan kebutuhan organisasi dengan merencanakan pengembangan SDM.

b. Administrasi personalia, suatu proses paling mendasar dalam pengumpulan informasi yang berhubungan dengan soal urusan-urusan kepegawaian. proses ini berhubungan akan kelengkapan data dalam proses administrasi.

c. Kompensasi dan benefit yaitu proses pemberian fasilitas yang berhubungan dengan kebutuhan, serta pemberian gaji yang berhubungan dengan penghasilan tambahan seperti lembur, uang makan dan lainnya.

d. Evaluasi kerja personel yakni dalam hal ini mengetahui lebih lanjut menginformasikan kepada pegawai mengenai dalam hal melaksanakan pekerjaan, sehingga dengan adanya sistem kepegawaian dapat berpacu pada

(30)

fakta-fakta sebelumnya yang telah ditentukan dan dapat diperoleh sistem evaluasi yang lebih objektif.

e. Pendidikan dan pelatihan yakni salah satu cara untuk mencapai keberhasilan pegawai dalam suatu organisasi.

f. Pemutusan hibungan kerja atau pensiun yakni sebuah proses yang berhubungan dengan menangani selesainya masa kerja pegaawai.

3. Komponen Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Davis (Suwatno, 2020:339) mengemukakan bagian dari sistem informasi manajemen kepegawaian (SDM) meliputi: perangkat keras komputer, perangkat lunak antara lain: sistem dan terapan umum serta program aplikasi, data base (data yang tersimpan daalam media penyimpanan), prosedur dan petugas pengoperasian. Berikut penjelasan komponen SDM sebagai berikut:

a. Perangkat keras merupakan perangkat bagi sistem informasi manajemen yang meliputi input dan output sebagai penyimpanan file dan peralatan penyiapan data.

b. Perangkat lunak terdiri dari:

1.) Sistem perangkat lunak umum, dimana sistem pengoperasian manajemen data yang memungkinkan pemerosesan sistem dalam komputer.

2.) Aplikasi perangkat lunak umum, merupakan model analisis.

3.) Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang dibuat untuk setiap aplikasi.

4.) File yakni berupa media penyimpanan yang disimpan diperpustakaan file yang berisi program dan data. Prosedur yaitu merupakan komponen atau

(31)

bentuk fisik, adapun 3 jenis prsedur yakni: intruksi untuk menggunakan, intruksi untuk penyiapan (input), intruksi pengoperasian komputer pada karyawan.

5.) Personalia pengoperasian/proses yakni operator komputer, analisa sistem, pembuat program, personalia penyiapan data, pimpinan sistem informasi.

Berdasarkan uraian diatas ada 3 bagian dalam sistem informasi sumber daya manusia antara lain:

a. Fungsi masukan (input), yakni menginput data pegawai kedalam sistem informasi SDM.

b. Fungsi pengolahan atau proses, yakni memperbaharui data kedalam data yang telah diinput sebelumnya.

c. Fungsi keluaran (output), yakni sebagai hasil dari data yang telah diinput.

4. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dan Aktivitas Kepegawaian

Sistem informasi SDM pada umumnya dapat memudahkan aktivitas pegawai dalam organisasi termasuk dalam penilain kinerja. Menurut Susanto (Suwatno, 2020:344) mengemukakan bahwa sistem informasi sumber daya manusia memiliki hubungan dalam kegiatan kepegawaian anatara lain dapat digunakan sebagai informasi untuk perncanaan pegawai, pengembangan pegawai, pemberian kompensasi, penilaian kinerja, pembinaan berupa pendidikan dan pelatihan pegawai dan sebagainya. Menurut Sedarmayanti (2019:75) bahwa tujuan sistem informasi sumber daya manusia untuk meningkatkan efesiensi baik data karyawan dan aktivitas digabung menjadi satu.

(32)

E. Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan SIMPEG. Berdasarkan peraturan pemerintah menerapkan SIMPEG- KDN untuk meningkatkan proses manajemen kepegawaian dalam artian menghasilkan informasi yang berguna dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian. untuk mengetahui efektifnya penerapan SIMPEG menggunakan indikator menurut Tangkilisan (2005:141) yakni: 1.) Pencapaian target 2.) Kemampuan adaptasi 3.) Kepuasan kerja 4.) Tanggung jawab.

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Indikator Efektivitas 1. Pencapaian Target 2. Kemampuan Adaptasi 3. Kepuasan Kerja 4. Tanggung Jawab Tangkilisan (2005:141) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa

Tingkat Efektivitas Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian

(33)

F. Definisi Operasional

Adapun penelitian ini menggunakan variabel efektivitas. Indikator tersebut digunakan untuk mengukur Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

1. Pencapaian Target yakni capaian yang ditetapkan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana penerapan SIMPEG sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun sub indikator penelitian yaitu:

a. Kemudahan pegawai naik pangkat yakni melalui penerapan SIMPEG semakin memberikan kemudahan para pegawai yang akan naik pangkat atau yang mendapat pelayanan di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Kemudahan pegawai memperoleh kenaikan gaji berkala yakni melalui penerapan SIMPEG akan mudah terdeteksi pegawai yang mengalami kenaikan gaji berkala sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun yang tertera dalam Surat Keputusan kenaikan gaji berkala di BKPSDM Kabupaten Gowa.

2. Kemampuan Adaptasi yakni upaya penyesuaian diri para pegawai terhadap pemanfaatan SIMPEG maupun para pegawai yang mendapat pelayanan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Adapun sub indikator penelitian:

a. Penyesuaian diri dalam organisasi yakni adanya pelatihan mengenai penerapan SIMPEG agar dapat mempermudah pegawai dalam melakukan tugasnya di BKPSDM Kabupaten Gowa.

(34)

b. Penyesuaian diri di luar organisasi yakni pegawai menggunakan database yang terdapat pada SIMPEG dalam melaksanakan kegiatan berkaitan dengan kepegawaian di BKPSDM Kabupaten Gowa.

3. Kepuasan Kerja yakni suatu kondisi yang dirasakan seluruh pegawai yang mampu memberikan kenyamanan dan termotivasi dengan kesesuaian imbalan atau insentif yang diberikan sesuai dengan pekerjaannya di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Adapun sub indikator penelitian:

a. Motivasi yakni terdapat pemberian bonus terhadap operator SIMPEG yang memiliki kinerja yang baik di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Kenyamanan yakni tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi operator yang memberikan pelayanan dan pengguna layanan SIMPEG di BKPSDM Kabupaten Gowa.

c. Insentif yakni imbalan langsung yang dibayarkan kepada operator SIMPEG setelah menyelesaikan suatu pekerjaannya diluar dari pekerjaan di BKPSDM Kabupaten Gowa.

4. Tanggung Jawab yakni pegawai bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang telah diembannya, sesuai ketentuan sebelumnya apabila dalam pekerjaannya mengalami permasalahan, maka pegawai dapat mengambil keputusan atau tindakan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Adapun sub indikator penelitian:

(35)

a. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan yakni pegawai yang telah menyelesaikan tugasnya dengan rasa tanggung jawab di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Kemampuan menyelesaikan masalah yakni kemampuan pegawai dalam menemukan solusi yang efektif untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaannya di BKPSDM Kabupaten Gowa.

(36)

22 BAB III

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi

Waktu yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama dua bulan yakni mulai tanggal 23 Agustus 2021 sampai 23 Oktober 2021. Lokasi penelitian berada di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Alasan pemilihan lokasi ini karena Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa merupakan pihak yang lebih mengetahui mengenai penerapan SIMPEG terkhusus pada kenaikan pangkat.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, sedangkan Tipe penelitian ini adalah Survey. Survey kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan). Peneliti melakukan pengumpulan data dengan mengedarkan kuesioner, serta wawancara terstruktur mengenai penerapan SIMPEG di BKPSDM Kabupaten Gowa.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa yang berjumlah 41 orang pegawai.

Sampel dalam penelitian ini yakni menggunakan teknik Sampling Jenuh yakni teknik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi di gunakan sebagai sampel. Hal tersebut di lakukan jika jumlah populasi relatif kecil sehingga membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

(37)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan merupakan suatu proses atau langkah yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data sesuai dengan peneliti harapkan. Adapun pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yakni:

1. Observasi

Observasi merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang lebih akurat terkait penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

2. Kuesioner (Angket)

Peneliti akan mengumpulkan data melalui kuesioner yang dibagikan dalam bentuk angket berupa pertanyaan tertulis kepada responden. Pengukuran variabel menggunakan skala Likert yakni untuk mengukur sikap dan pendapat responden di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Adapun pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan antara lain:

Tabel 3.1 Kriteria Pilihan Jawaban Kuesioner

Alternative Jawaban Skor

Sangat Sering/Sangat Sesuai/Sangat Meningkat/Sangat Mudah/Sangat Memadai/Sangat Memudahkan/Sangat Bertanggung Jawab

4 Sering/Sesuai/Meningkat/

Mudah/Memadai/Memudahkan/Bertanggung Jawab

3 Pernah/Kurang Sesuai/Kurang Meningkat/Kurang Mudah/Kurang

Memadai/Kurang Memudahkan/Kurang Bertanggung Jawab

2 Tidak Pernah/Tidak Sesuai/Tidak Meningkat /Tidak Memadai/Tidak

Memudahkan/Tidak Bertanggung Jawab/Tidak Mudah

1

3. Dokumentasi

Melalui dokumentasi peneliti akan mengumpulkan data berupa foto dan informasi data-data yang berkaitan dengan SIMPEG yang diperkuat dengan

(38)

kuesioner yang telah dibagikan kepada responden di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan Statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat simpulan yang berlaku untuk umum. Termasuk statistik deskriptif yang digunakan pada penelitian berupa perhitungan persentase (%). Penentuan hasil diperoleh data dari kuesioner dengan menggunakan rumus perhitungan persentase.

𝑃 = 𝑛

𝑁x 100

Keterangan rumus:

P= Persentase

n= Skor yang diperoleh

N= Skor ideal untuk setiap item pertanyaan.

Untuk mengetahui tingkat kriteria persentase dari hasil penelitian dapat digolongkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Kriteria Persentase Jawaban Responden

No. Pilihan Jawaban Kode Skor

1. Sangat Efektif SE 75%-100%

2. Efektif E 50%-75%

3. Kurang Efektif KE 25%-50%

4. Tidak Efektif TE 0%-25%

(39)

F. Teknik Pengabsahan Data

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diuji keabsahannya dengan melalui metode uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas di lakukan untuk menguji konsistensi kuesioner penelitian, untuk menguji validitasnya menggunakan bantuan SPSS versi 22, dengan rumus statistik yakni membandingkan nilai ʳhitung dengan ʳtabel Product Moment dan data di katakan valid Jika ʳhitung ≥ ʳtabel (uji 2 sisi dengan sig, 0,05) maka, kuesioner dianggap valid begitupun sebaliknya jika ʳhitung ≤ ʳtabel (uji 2 sisi dengan sig, 0,05) dianggap tidak valid.

2. Uji Reabilitas

Untuk menguji uji realibilitas menggunakan pula SPSS 22. Pengujian ini menggunakan Cronbach Alpha dengan membandingkan ralpha atau angka Cronbach Alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha atauangka Cronbach Alpha 0,7 maka kuesioner dikatakan reliabel begitupun sebaliknya jika ralpha atauangka Cronbach Alpha ≤ 0,7 maka kuesioner dikatakan tidak reliabel.

(40)

26 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran umum Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa terletak di Jalan Masjid Raya Nomor 30 Sungguminasa, tepatnya di belakang kantor Bupati Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Adapun visi misi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa:

a. Visi yakni sebagai berikut:

“Terwujudnya aparatur pemerintah kabupaten gowa yang handal dan

profesional melalui penyelenggaraan rekrutmen, pembinaan karier, peningkatan prestasi kerja, disiplin dan kesejahteraan pegawai negeri sipil”.

b. Misi yakni sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas aparatur pemerintah.

2) Peningkatan pelaksanaan menajemen kepegawaian.

3) Peningkatan sarana, prasarana dan laporan.

Dalam mewujudkan peningkatan sumber daya aparatur pemerintah melalui visi dan misi yang ditetapkan, maka diperlukan strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan tersedianya akurasi data kepegawaian, peningkatan transparansi serta meningkatnya akuntabilitas, sarana dan prasarana di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

a. Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

(41)

Tingkat pendidikan merupakan salah satu penilaian dalam penetapan sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Hal ini perlu diperhatikan sebab di dalam lingkup PNS, pendidikan merupakan hal yang paling utama untuk menunjang karier. Dengan demikian, penempatan posisi pegawai sesuai keahlian dan pengetahuan berdasarkan jenjang pendidikan terakhir pegawai.

Pada tabel dibawah keadaan pegawai di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat dilihat berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Pegawai Persentase (%)

1. Magister (S2) 7 17,07

2. Sarjana (S1) 30 73,17

3. Diploma 4 9,76

Jumlah 41 100

Sumber: Data Sekunder BKPSDM Kabupaten Gowa, 2021

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, memnunjukkan bahwa pegawai di BKPSDM Kabupaten Gowa menunjukkan jumlah pegawai berpendidikan Sarjana (S1) dengan persentase paling dominan yakni 30 orang dengan persentase 73,17%, pegawai yang memiliki tingkat pendidikan Magister (S2) yakni 7 orang dengan persentase 17,07%, pegawai yang memiliki tingkat pendidikan Diploma yakni 4 orang dengan persentase 9,76%.

b. Keadaan Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan

Kenaikan pangkat merupakan penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah memenuhi kriteria, dimana sebagai dorongan kepada pegawai negeri sipil agar lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Terdapat beberapa golongan bagi PNS yakni terdiri dari Golongan empat, golongan tiga,

(42)

golongan dua dan golongan satu.

Adapun keadaan pegawai berdasarkan pangkat dan golongan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Keadaan Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan No. Pangkat dan Golongan Jumlah Pegawai Persentase (%)

1. Golongan IV 5 12,2

2. Golongan III 36 87,8

3. Golongan II - -

4. Golongan I - -

Jumlah 41 100

Sumber: Data Sekunder BKPSDM Kabupaten Gowa, 2021

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa pegawai yang memiliki pangkat dan golongan paling dominan yakni golongan III sebanyak 36 orang dengan persentase 87,8% dan pegawai golongan IV paling sedikit dengan persentase 12,2% dengan jumlah 5 orang.

c. Keadaan Pegawai Berdasarkan Masa Kerja

Masa kerja pegawai negeri sipil yakni masa bekerja dihitung mulai dari diangkatnya menjadi PNS hingga pensiun selama menjalankan tugas pemerintahan.

Pada tabel di bawah ini dapat diketahui masa kerja pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Tabel 4.3 Keadaan Pegawai Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Jumlah Pegawai Persentase (%)

1. 0-5 13 31,7

2. 6-10 2 4,9

3. 11-20 19 46,3

4. 21-25 1 2,4

5. 26-30 6 14,6

Jumlah 41 100

Sumber: Data Sekunder BKPSDM Kabupaten Gowa, 2021

(43)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, yang memiliki masa kerja pegawai 0-5 tahun sebanyak 13 orang dengan persentase 31,7%, masa kerja pegawai 6-10 tahun sebanyak 2 orang dengan persentase 4,9%, masa kerja pegawai paling dominan 11-20 tahun sebanyak 19 orang dengan persentase 46,3%, masa kerja pegawai 21-25 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase 2,4% dan masa kerja pegawai 26-30 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 14,6%.

d. Keadaan Pegawai Berdasarkan Hirarki Jabatan

Sebagaimana di maksudkan hirarki jabatan ialah tingkatan atau urutan sebuah jabatan, baik pangkat kedudukan paling atas maupun yang paling bawah.

Adapun keadaan pegawai berdasarkan hirarki jabatan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Keadaan Pegawai Berdasarkan Hirarki Jabatan

No. Hirarki Jabatan Jumlah Pegawai Persentase (%)

1. Eselon II 1 2,4

2. Eselon III 5 12,2

3. Eselon IV 11 26,8

4. Jabatan Fungsional 16 39,0

Jumlah 41 100

Sumber: Data Sekunder BKPSDM Kabupaten Gowa, 2021

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, bahwa hirarki jabatan 1 orang pegawai jenjang Eselon II dengan persentase 2,4%, pegawai jenjang Eselon III sebanyak 5 orang dengan persentase 12,2%, pegawai dengan jenjang Eselon IV sebanyak 11 orang dengan persentase 26,8% dan jenjang fungsional yang paling dominan sebanyak 16 orang dengan persentase 39,0%.

(44)

2. Tugas dan fungsi struktur Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor. 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Di mana untuk melaksanakan kebijakan tersebut, maka pemerintah gowa memutuskan menetapkan Peraturan Bupati Gowa Nomor 71 Tahun 2016 Tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. sebagaimana terdapat pada pasal 3 tentang susunan organisasi yang meliputi tugas pokok, fungsi dan rincian tugas.

Berikut ini tugas dan fungsi struktur organisasi BKPSDM Kabupaten Gowa sebagai berikut:

1. Kepala Badan

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa memiliki tugas membantu bupati dalam mengkoordinasikan urusan pemerintahan di bidang kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia. Adapun fungsinya yakni:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang kepegawaian dan pengembangan SDM.

b. Pembinaan dan melaksanakan tugas bidang kepegawaian dan pengembangan SDM.

c. Pemantauan, mengevaluasi dan pelaporan bidang kepegawaian dan pengembangan SDM.

(45)

2. Sekretariat

Sekretariat memiliki tugas membantu kepala badan melaksanakan kegiatan, memberikan pelyanan teknis, administrasi penyusunan program, pelaporan umum kepegawaian, serta keuangan di lingkungan badan. Adapun fungsinya yaitu:

a. Penyusunan kebijakan teknis administratif, perencanaan, pelaporan, membina, mengkoordinasikan, serta mengawasi pelaksanaan program kegiatan kepegawaian.

b. Perencanaan operasional kerja sekretariat berdasarkan sasaran yang di tetapkan sebagai pedoman kerja.

c. Membagi tugas demi kelancaran tugas

d. Memberi dukungan atas penyelenggaraan urusan di bidang umum kepegawaian, perencanaan, pelaporan.

e. Pelaksanaan monitoring dan melakukan evaluasi program 3. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Sub bagian perencanaan dan pelaporan memiliki tugas untuk membantu sekretaris dalam mengumpulkan bahan, melakukan penyusunan program, menyajikan data dan informasi serta menyusun laporan di bidang kepegawaian.

Adapun fungsinya yaitu:

a. Merencanakan kegiatan operasional program kerja.

b. Memberikan dukungan dalam pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan pelaporan.

c. Melakukan pembinaan dalam Pelaksanaan kegiatan di bidang perencanaan

(46)

dan pelaporan.

d. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan agar terciptanya standar yang di tetapkan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas untuk membantu sekretaris dalam mengumpulkan bahan, urusan ketatausahaan, melakukan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang serta mengelola administrasi kepegawaian. Adapun fungsinya yaitu:

a. Melakukan pembinaan, mengoordinasi tugas dan urusan perlengkapan di bidang umum dan kepegawaian.

b. Mengelola dan melaksanakan urusan kepegewaian yakni surat menyurat, urusan kearsipan dan urusan kepegawaian di bidang umum dan kepegawaian.

c. Menyusun laporan, mengevaluasi kegiatan di bidang umum kepegawaian dan melaksanakan tugas dari atasan.

5. Kepala Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan memiliki tugas untuk membantu sekretaris dalam melakukan pengelolaan administrasi, menyusun anggaran, pembukuan dan pelaporan keuangan. Adapun fungsinya yaitu:

a. Menyiapkan bahan perumusan di bidang keuangan.

b. Melaksanakan pembuatan daftar kegiatan, daftar gaji serta penggajian.

(47)

c. Melaksanakan proses administrasi terkait penatausahaan keuangan di bidang keuangan.

d. Pembinaan dalam pelaksanaan tugas di bidang keuangan.

e. Melaaksanakan pengelolaan, pembukuan, pelaporan keuangan dan verifikasi anggaran.

6. Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai

Kepala bidang pengadaan dan mutasi pegawai memiliki tugas pokok yakni merumuskan kebijakan, memberikan dukungan, penyelenggaraan pemerintah daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan di bidang formasi, pengadaan, mutasi dan kenaikan pangkat. Adapun fungsinya yaitu:

a. Pengadaan perumusan kebijakan teknis di bidang formasi, pengadaan dan mutasi.

b. Melaksanakan tugas di bidang formasi, pengadaan, mutasi dan kepangkatan pegawai.

c. Pemberian dukungan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang formasi, pengadaan, kepangkatan pegawai dan mutasi.

d. Penyelenggaraan evaluasi di bidang formasi, pengadaan, kepangkatan pegawai dan mutasi.

7. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kepala bidang pengembangan sumber daya manusia memiliki tugas pokok dalam memimpin dan melaksanakan penyusunan pendidikan dan pelatihan, pengembangan sumber daya manusia berdasrkan ketentuan perundang-

(48)

undangan. Adapun fungsinya yaitu:

a. Perumusan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya manusia.

b. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia.

c. Melaksanakan upaya pengembangan dalam meningkatkan kompetensi PNS.

d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan di bidang pengembangan sumber daya manusia.

8. Kepala Bidang Data dan Informasi

Kepala bidang data dan informasi memiliki tugas membantu kepala badan dalam memimpin, menyusun, merencanakan, program kegiatan, menyelenggarakan urusan pemerintahan, pelayanan uumum, membagi tugas, mengkoordinasikan, melaksanakan program, melakukan evaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas di bidang data dan informasi kepegawaian.

Adapun fungsinya yaitu:

a. Merumuskan, menetapkan, melaksanakan, mengevaluasi kebijakan teknis dalam pengolahan data kepegawaian di bidang data dan informasi kepegawaian.

b. Mengevaluasi kegiatan penggunaan sistem informasi kepegawaian.

9. Kepala Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai

Kepala bidang pembinaan dan kesejahteraan pegawai memiliki tugas pokok yakni memimpin, merencanakan, menyusun program, merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan tugas pemerintahaan, membagi tugas,

(49)

mengkoordinasikan kegiatan serta melakukan monitoring. Menetapkan hukuman disiplin bagi pegawai negeri sipil. Adapun fungsinya yaitu:

a. Merumuskan, menetapkan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program kegiatan pembinaan pegawai.

b. Merumuskan serta menetapkan kebijakan tertulis, melaksanakan, mengevaluasi kegiatan kesejahteraan dan pensiunan pegawai.

(50)

Sumber: BKPSDM Kabupaten Gowa Tahun 2021

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi BKPSDM Kabupaten Gowa

KEPALA BADAN Muhammad Basir, S.Sos., M.Si

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 1. Hj. Hasbiah, S.Sos

2. Andi Mawarsih, S.Sos

SEKRETARIS Dra. Irawaty Sir Idar, M.Si

KEPALA BIDANG PENGADAAN DAN MUTASI PEGAWAI M. Agus Salim Harahap, S.Sos.

KASUBID FORMASI DAN PENGADAAN PEGAWAI Andi Afriyanto Hamka, S.H.

KASUBID MUTASI DAN KEPANGKATAN

Hamsi, ST., M.Si.

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN SDM

Muhammad Natsir Arif, SE., M. Adm. SDA

KASUBID PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Andi Muhammad Rum

KASUBID PENGEMBANGAN SDM

Ramlah. S.P., M.M.

KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

Srinaga, S.E

KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

Srinaga, S.E

KASUBAG KEUANGAN Hadijah, S.Sos.

KEPALA BIDANG DATA DAN INFORMASI Muh. Faisal Hidayat R, S.STP

KEPALA BIDANG PEMBINAAN

& KESEJAHTERAAN PEGAWAI Sahriyanti, S.Sos.

KASUBID SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN Muhammad Yamin, S.T.

KASUBID BIDANG PENGELOLAHAN DATA KEPEG

H. Rahim,S.A.P.

KASUBID PEMBINAAN PEGAWAI RasulK, S.H

KASUBID KESEJAHTERAAN DAN PENSIUN PEGAWAI

Rahmawati, S.E., M.M.

(51)

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Karakteristik identitas responden yakni menggambarkan informasi yang berhubungan dengan responden dari seluruh populasi yang di ambil jadi sampel penelitian. Dimana dapat mendukung pencapaian tujuan penelitian terkait dengan efektivitas penerapan sistem informasi manajem kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa (Studi Kenaikan Pangkat). Adapun karakteristik identitas responden penelitian sebagai berikut:

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Adapun responden berdasarkan jenis kelamin menggunakan data hasil kuesioner yang di sebar yakni untuk mengetahui responden yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut:

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1. Laki-Laki 20 48,8

2. Perempuan 21 51,2

Jumlah 41 100

Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, data di atas menunjukkan bahwa responden di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa yang berjenis kelamin perempuan lebih dominan yakni sebanyak 21 responden atau 51,2% sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 responden atau 48,8% dari total keseluruhan responden penelitian.

(52)

b. Responden Berdasarkan Usia

Untuk mengetahui karakteristik responden pada penelitian ini, berdasarkan usia dari hasil kuesioner di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Berdasarkan Usia

No. Rentang Usia Frekuensi Persentase (%)

1. 20-29 8 19,5

2. 30-39 13 31,7

3. 40-49 16 39,0

4. >50 4 9,8

Jumlah 41 100

Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan usia responden pada tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa usia responden pada penelitian ini lebih dominan atau mayoritas berusia 40-49 tahun sebanyak 16 responden atau 39,0%, kategori usia 20-29 tahun sebanyak 8 responden atau 19,5%, kategori usia 30-39 tahun sebanyak 13 responden atau 31,7%, sedangkan yang berusia 50 tahun keatas sebanyak 4 responden atau 9,8% di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

c. Responden Berdasarkan Jabatan

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jabatan, dari hasil kuesioner yang di terima pada penelitian ini, secara keseluruhan isi identitas responden di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:

(53)

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Berdasarkan Jabatan

No. Jabatan Frekuensi Persentase (%)

1. Kepala Badan 1 2,4

2. Sekretaris 1 2,4

3. Bendahara 1 2,4

4. Kepala bidang 4 9,8

5. Kepala Subbagian 3 7,3

6. Kepala Subbidang 7 17,1

7. Analis 18 43,9

8. Perancang Sistem 2 4,9

9. Penyusun Pengembangan 1 2,4

10. Penyusun Rencana 1 2,4

11. Arsiparis 1 2,4

12. Pranata Komputer 1 2,4

Jumlah 41 100

Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan jabatan responden pada tabel 4.7 di atas, menunjukkan bahwa hasil kuesioner penelitian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa, dengan jabatan kepala badan 1 orang responden atau 2,4%, jabatan sekretaris sebanyak 1 responden atau 2,4%, jabatan bendahara sebanyak 1 responden atau 2,4%, jabatan kepala bidang sebanyak 4 responden atau 9,8%, jabatan kepala subbagian sebanyak 3 responden atau 7,3%, jabatan subbidang sebanyak 7 responden atau sama dengan 17,1%, jabatan analis yakni sebanyak 18 responden atau 43,9%, jabatan perancang sistem sebanyak 2 responden atau 4,9%, jabatan penyusun pengembangan sebanyak 1 responden atau 2,4%, jabatan penyusun rencana sebanyak 1 responden atau sama dengan 2,4%, jabatan arsiparis sebanyak 1 responden atau 2,4% dan jabatan pranata komputer sebanyak 1 responden atau sama dengan 2,4%. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan karakteristik responden, jabatan analis lebih dominan 43,9%.

(54)

2. Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Penelitian ini akan menyajikan data-data yang diperoleh selama penelitian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui pengedaran angket dengan menggunakan sampel sebanyak 41 responden, dimana setiap indikator masing-masing memiliki 4 skala penilaian.

Dalam penelitian ini, untuk mengukur efektivitas penerapan SIMPEG terdapat 4 indikator, antara lain: Pencapaian target, Kemampuan adaptasi, Kepuasan kerja dan Tanggung jawab.

a. Pencapaian Target

Target capaian Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa terkait dengan penerapan SIMPEG adalah untuk mengetahui pegawai yang akan naik pangkat dan yang akan mendapat kenaikan gaji berkala setiap tahun dan memperoleh informasi keadaan pegawai yang cepat dan akurat. Untuk mendeskripsikan jawaban dari 41 responden dapat dilihat dari sub indikator pencapaian target yakni terbagi menjadi 2 sebagai berikut:

1) Kemudahan pegawai naik pangkat

Tujuan BKPSDM Kabupaten Gowa menerapkan SIMPEG untuk memberikan kemudahan identifikasi pegawai yang akan naik pangkat setiap tahun. Berdasarkan data pegawai tiga tahun terakhir yang diperoleh pada tahun 2019 jumlah data kenaikan pangkat sebanyak 389 orang, tahun 2020 sebanyak 843 orang dan tahun 2021 sebanyak 327 orang. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa penerapan SIMPEG di BKPSDM Kabupaten Gowa telah

(55)

terealisasikan sesuai dengan data pegawai setiap tahunnya. Untuk mendeskripsikan jawaban dari 41 orang responden mengenai sub indikator kemudahan pegawai naik pangkat dapat dilihat dari pengelolaan data pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Penerapan SIMPEG Memudahkan Kenaikan Pangkat Pegawai

No. Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Memudahkan 15 36,6

2. Memudahkan 26 63,4

3. Kurang Memudahkan - -

4. Tidak Memudahkan - -

Total 41 100

Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, menunjukkan bahwa 15 orang responden atau 36,6% yang memberikan jawaban sangat memudahkan dan 26 responden atau 63,4% yang memberikan jawaban memudahkan. jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan SIMPEG memudahkan pegawai dalam proses kenaikan pangkat di Badan Kepegawaian dan Pengembnagan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Selanjutnya, item pertanyaan mengenai sub indikator kemudahan pegawai naik pangkat tentang penerapan SIMPEG memberikan kemudahan bagi para pegawai yang mendapat pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Penerapan SIMPEG Memberikan Kemudahan Bagi Para Pegawai Yang Mendapat Pelayanan

No. Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Mudah 26 63,4

2. Mudah 15 36,6

3. Kurang Mudah - -

4. Tidak Mudah - -

Total 41 100

Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

(56)

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, menunjukkan bahwa 26 responden atau 63,4% memberikan jawaban sangat mudah dan 15 responden atau 36,4%

memberikan jawaban mudah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan SIMPEG memberikan kemudahan bagi para pegawai dalam mendapatkan pelayanan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Selanjutnya, tanggapan responden mengenai sub indikator kemudahan pegawai naik pangkat tentang penerapan SIMPEG sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Penerapan SIMPEG Sudah Sesuai Dengan Target Yang Ditetapkan

No. Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1. Sangat Sesuai 16 39,0

2. Sesuai 25 61,0

3. Kurang Sesuai - -

4. Tidak Sesuai - -

Total 41 100

Sumber: Data Primer diolah tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, menunjukkan bahwa jawaban 16 orang responden atau 39,0% memberikan jawaban sangat sesuai dan 25 responden atau 61,0% menjawab sesuai. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan SIMPEG telah sesuai dengan target yang ditetapkan terkait kenaikan pangkat pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

2) Kemudahan pegawai memperoleh kenaikan gaji berkala

Pelayanan terhadap pegawai terkait dengan kenaikan gaji berkala melalui penerapan SIMPEG mudah terdeteksi pegawai yang memperoleh kenaikan gaji berkala sehingga dengan kemudahan itu ditargetkan seluruh pegawai yang

Gambar

Gambar 2.2 Bagan kerangka pikir penelitian .....................................................
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  No.  Nama, Tahun, Judul
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir Penelitian
Tabel 3.1 Kriteria Pilihan Jawaban Kuesioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut di atas Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya

Sedangkan faktor penghambat penyesuaian pernikahan pada satu informan lainnya adalah : (1) usia pernikahan yang masih baru, (2) maladaptif dalam penyelesaian konflik rumah

langsung menunjukkan tingkat konsumsi ikan terhadap pakan yang diberikan Untuk mengetahui pertumbuhan ikan dilakukan penimbangan total ikan setiap 10 hari sekali dan

Unit Organisasi Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya

Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) merupakan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi yang terkoneksi secara online dan terintegrasi untuk digunakan

12.Asli PAK pertahun atau sesuai ketentuan masing-masing Jabatan Fungsional serta fotocopy DUPAK pertahun atau sesuai ketentuan masing-masing Jabatan Fungsional yang sudah dinilai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indikator Komunikasi dalam Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) antara Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Jadi, keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu usaha atau penerapan model pembelajaran make a