• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti maupun pembaca antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan sumber acuan pada mahasiswa yang melakukan penelitian sebagai referensi yang akan datang terkhusus ilmu administrasi negara.

2. Manfaat Praktis

a. Menambah pengetahuan, pengalaman bagi peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir terkait permasalahan yang diteliti.

b. Diharapkan penelitian ini dapat membawa pengaruh di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dalam meningkatkan kualitas kinerja pegawai.

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa hasil penelitian terdahulu sebagai berikut:

1. Penelitian Diani (2017) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Enrekang yang dilihat dari ketiga indikator yaitu adaptasi, integrasi dan produksi belum efektif. Hal ini diketahui dari hasil penelitian berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan dimana pada kriteria adaptasi dan motivasi belum dapat dikatakan efektif karena jumlah operator yang mengoperasikan aplikasi masih sangat terbatas dan pengadaan pelatihan untuk staff yang mengelola data tidak rutin dilakukan, begitupula dalam penyediaan sarana dan prasarana ini masih kekurangan komputer untuk pengolahan data.

2. Penelitian Putra (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Efektivitas sistem adminitrasi melalui sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) Studi di Badan Kepegawaian pendidikan dan pelatihan daerah Kabupaten Kapuas.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa Pemanfaatan SIMPEG di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Kapuas dalam bidang administrasi kepegawaian masih belum maksimal dari indikator Input dan Output akan tetapi dalam indikator Proses pemanfaatan sudah cukup baik.

Efektivitas kerja pemerintah di BKPPD Kabupaten Kapuas dapat dilihat dari hasil yang peneliti peroleh sudah efektif dalam sistem administrasi melalui

indikator yakni dalam pencapaian target, kemampuan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, ketelitian pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan kecepatan mendapatkan data sudah cukup baik.

3. Penelitian Suharno (2020) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh kualitas pelayanan administrasi kepegawaian dan kepuasan kerja terhadap kinerja (Studi pada bidang perbendaharaan dan kas daerah kota probolinggo. Dari hasil penelitian menunjukkan variabel kualitas pelayanan administrasi kepegawaian nilai thitung 7,624 lebih besar dari ttabel 2,321 dengan nilai signifikan 0,000 kurang dari 0,05 maka, variabel kualitas pelayanan administrasi kepegawaian mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja pegawai. Sedangkan variabel kepuasan kerja pegawai nilai thitung 3,725 lebih besar dari ttabel 2,321 dengan nilai signifikan 0,001 kurang dari 0,05 maka, kepuasan kerja pegawai mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja pegawai pada bidang perbendaharaan dan kas daerah kota probolinggo.

4. Penelitian Tasya (2017) Efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator pencapaian target, kemampuan adaptasi, kepuasan kerja dan tanggung jawab dalam penerapan SIMPEG di BKD Provinsi Banten sudah efektif dilihat dari hasil perhitungan memperoleh 68%

dari hasil hipotesis yakni 65%.

5. Penelitian Danaya (2018) melakukan penelitian yang berjudul efektivitas pelaksanaan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di BKD Provinsi Jawa Tengah belum efektif diakibatkan permasalahan yang terjadi

dalam proses input belum dapat mengelola SIMPEG dengan baik, sehingga terjadi kurang lengkapnya data yang akan diolah, dan proses output terjadi ketidaksesuaian data pegawai dengan fakta. Kendala dalam pelaksanaan SIMPEG yaitu terbatasnya sumber daya manusia sebab tidak semua staff atau pegawai mampu mengoperasikan komputer mengakibatkan data yang diinput kurang efektif dikarenakan keterlambatan dalam menginput data.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu pendidikan dan pelatihan daerah Kabupaten kepuasan kerja terhadap kinerja (Studi pada

4. Tasya (2017). Efektivitas penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten.

Lokus penelitian Persamaan penelitian sama-sama meneliti

Sumber: Diolah dari hasil penelitian terdahulu tahun 2021

B. Konsep Efektivitas 1. Pengertian Efektivitas

Kata efektif dari bahasa inggris yakni effective yang berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Efektivitas ini dari kata “efek” yang digunakan dalam istilah ini sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas ini merupakan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau dengan kata sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan.

Secara umum efektivitas merupakan suatu kondisi dimana dalam menyelesaikan sesuatu dituntut hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Handoko (Putra, 2016:9) efektivitas adalah kemampuan dalam memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Wibowo (2019:71) mengemukakan efektivitas adalah

melakukan sesuatu dengan benar dalam artian interaksi antara organisasi dan lingkungannya dengan seberapa baik organisasi memahami, bereaksi, dan mempengaruhi lingkungannya, efektivitas organisasi memfokuskan pada tingkatan dimana organisasi dapat mengusahakan sumber daya manusia yang diperlukan.

Adapun menurut Siagian (Aswar, 2017:74), efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya, efektivitas menunjukkan keberhasilan baik tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya.

2. Indikator Efektivitas

Menurut Huseini dan Lubis (Arindya, 2019:67), adapun indikator untuk mengukur efektivitas suatu organisasi ada tiga pendekatan antara lain:

a. Pendekatan sumber (Resource Approach) yaitu mengukur efektivitas dari input.

Pendekatan mengutamakan adanya keberhasilan organisasi untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

b. Pendekatan proses (Process Aprroach) adalah untuk melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi.

c. Pendekatan sasaran (Goal Approach) dimana pusat perhatian pada output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (Ouput) yang sesuai dengan rencana.

Menurut Sharma (Tangkilisan, 2005:140) memberikan kriteria atau ukuran efektivitas organisasi yang menyangkut faktor internal dan eksternal organisasi.

a. Produktivitas organisasi atau output

b. Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan didalam maupun diluar organisasi.

c. Tidak adanya ketegangan didalam organisasi atau hambatan-hambatan konflik diantara bagian-bagian organisasi.

Sedangkan Steers (Arindya, 2019:67), mengemukakan pengukuran efektivitas sebagai berikut:

a. Pencapaian tujuan adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa faktor yaitu kurun dan sasaran yang merupakan target konkret.

b. Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam organisasi lainnya.

c. Adaptasi yakni kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian tenaga kerja.

Menurut Tangkilisan (2005:141), mengemukakan indikator dalam mengukur efektivitas antara lain:

a. Pencapaian target yakni sejauh mana target yang ditetapkan organisasi dapat terealisasikan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana pelaksanaan

tujuan organisasi dalam mencapai target sesuai dengan yang ditetapkan sebelumnya.

b. Kemampuan adaptasi merupakan keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejauh mana organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi baik internal maupun eksternal organisasi.

c. Kepuasan kerja yakni suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang mampu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan kinerja organisasi. Yang menjadi fokus adalah bagian antara pekerjaan dan kesesuaian insentif yang diberlakukan bagi anggota organisasi yang berprestasi dan telah melakukan pekerjaan melebih beban kerja yang ada.

d. Tanggung jawab yakni organisasi dapat melaksanakan perintah sesuai dengan ketentuan yaang telah dibuat sebelumnya, bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pekerjaannya.

C. Konsep Sistem Informasi Manajemen 1. Definisi sistem informasi manajemen

Menurut Suwatno (2020:330) menyatakan bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu proses informasi yang diinput serta disimpan lalu diproses untuk menghasilkan suatu keputusan atau hasil. Adapun sistem informasi manajemen Menurut McLeod dan Schell (Mulyani, 2016:17) bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen yang merupakan informasi untuk menggambarkan hal-hal atau informasi dimasa lalu, sekarang dan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Menurut Patma (2018:2) sistem informasi manajemen adalah suatu alat (berupa sistem informasi) untuk menghasilkan informasi (yang berkualitas) guna

mendukung manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Dalam artian Sistem informasi manajemen merupakan suatu proses dimana informasi yang masuk (Input), disimpan lalu diproses akan menghasilkan output, menghasilkan suatu keputusan.

2. Tahap-tahap pengolahan data menjadi informasi menurut Susanto (Suwatno, 2020:331) antara lain:

a. Pengumpulan data, yakni data yang telah dikumpulkan lalu dicatat dalam suatu file.

b. Masukan, yakni tahap awal pengolahan data kedalam komputer untuk diinput.

c. Pengolahan data, yakni tahap ini digunakan untuk mengolah data, yang sebelumnya sesuai dengan metode yang telah ditentukan.

d. Hasil, yakni pengolahan data yang dilakukan sebelumnya akan memunculkan hasil (Output).

e. Penyimpanan data, yakni ini merupakan tahap untuk menyimpan data agar tidak kehilangan jika diperlukan.

f. Distribusi, merupakan proses yang harus dilakukan secepatnya agar tidak keterlambatan dan segera diberikan kepada pihak yang berkepentingan.

D. Konsep Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian 1. Definisi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

Menurut Rivai (Suwatno, 2020:332) sistem informasi sumber daya manusia merupakan metode dalam memvalidasi data yang diperlukan dalam meningkatkan keputusan SDM. Bahwa sistem informasi SDM memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Menurut Suwatno (2020:332) Human

Resources Information System (HRIS) disebut dengan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) yakni berkaitan dengan format data kepegawaian dan mengatur sistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pelaporan informasi kepegawaian yang terdiri dari data pegawai, data jabatan, data keluarga, data kehadiran dan lain-lain, sehingga dapat dikelola informasi tentang perencanaan kebutuhan pegawai, penilain kinerja, pembinaan, dan pengembangan karirnya, kesejahteraan serta pemberhentian dan kepensiunannya.

2. Ruang Lingkup Proses Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Sistem informasi sumber daya manusi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi terhadap data pegawai yang masuk dan tersedianya informasi yang lebih baik. Menurut Samsudin (Suwatno, 2020:333) dalam sistem kepegawaian terdapat model data antara lain:

a. Perencanaan SDM, suatu proses akan kebutuhan organisasi dengan merencanakan pengembangan SDM.

b. Administrasi personalia, suatu proses paling mendasar dalam pengumpulan informasi yang berhubungan dengan soal urusan-urusan kepegawaian. proses ini berhubungan akan kelengkapan data dalam proses administrasi.

c. Kompensasi dan benefit yaitu proses pemberian fasilitas yang berhubungan dengan kebutuhan, serta pemberian gaji yang berhubungan dengan penghasilan tambahan seperti lembur, uang makan dan lainnya.

d. Evaluasi kerja personel yakni dalam hal ini mengetahui lebih lanjut menginformasikan kepada pegawai mengenai dalam hal melaksanakan pekerjaan, sehingga dengan adanya sistem kepegawaian dapat berpacu pada

fakta-fakta sebelumnya yang telah ditentukan dan dapat diperoleh sistem evaluasi yang lebih objektif.

e. Pendidikan dan pelatihan yakni salah satu cara untuk mencapai keberhasilan pegawai dalam suatu organisasi.

f. Pemutusan hibungan kerja atau pensiun yakni sebuah proses yang berhubungan dengan menangani selesainya masa kerja pegaawai.

3. Komponen Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Davis (Suwatno, 2020:339) mengemukakan bagian dari sistem informasi manajemen kepegawaian (SDM) meliputi: perangkat keras komputer, perangkat lunak antara lain: sistem dan terapan umum serta program aplikasi, data base (data yang tersimpan daalam media penyimpanan), prosedur dan petugas pengoperasian. Berikut penjelasan komponen SDM sebagai berikut:

a. Perangkat keras merupakan perangkat bagi sistem informasi manajemen yang meliputi input dan output sebagai penyimpanan file dan peralatan penyiapan data.

b. Perangkat lunak terdiri dari:

1.) Sistem perangkat lunak umum, dimana sistem pengoperasian manajemen data yang memungkinkan pemerosesan sistem dalam komputer.

2.) Aplikasi perangkat lunak umum, merupakan model analisis.

3.) Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang dibuat untuk setiap aplikasi.

4.) File yakni berupa media penyimpanan yang disimpan diperpustakaan file yang berisi program dan data. Prosedur yaitu merupakan komponen atau

bentuk fisik, adapun 3 jenis prsedur yakni: intruksi untuk menggunakan, intruksi untuk penyiapan (input), intruksi pengoperasian komputer pada karyawan.

5.) Personalia pengoperasian/proses yakni operator komputer, analisa sistem, pembuat program, personalia penyiapan data, pimpinan sistem informasi.

Berdasarkan uraian diatas ada 3 bagian dalam sistem informasi sumber daya manusia antara lain:

a. Fungsi masukan (input), yakni menginput data pegawai kedalam sistem informasi SDM.

b. Fungsi pengolahan atau proses, yakni memperbaharui data kedalam data yang telah diinput sebelumnya.

c. Fungsi keluaran (output), yakni sebagai hasil dari data yang telah diinput.

4. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dan Aktivitas Kepegawaian

Sistem informasi SDM pada umumnya dapat memudahkan aktivitas pegawai dalam organisasi termasuk dalam penilain kinerja. Menurut Susanto (Suwatno, 2020:344) mengemukakan bahwa sistem informasi sumber daya manusia memiliki hubungan dalam kegiatan kepegawaian anatara lain dapat digunakan sebagai informasi untuk perncanaan pegawai, pengembangan pegawai, pemberian kompensasi, penilaian kinerja, pembinaan berupa pendidikan dan pelatihan pegawai dan sebagainya. Menurut Sedarmayanti (2019:75) bahwa tujuan sistem informasi sumber daya manusia untuk meningkatkan efesiensi baik data karyawan dan aktivitas digabung menjadi satu.

E. Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan SIMPEG. Berdasarkan peraturan pemerintah menerapkan SIMPEG-KDN untuk meningkatkan proses manajemen kepegawaian dalam artian menghasilkan informasi yang berguna dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian. untuk mengetahui efektifnya penerapan SIMPEG menggunakan indikator menurut Tangkilisan (2005:141) yakni: 1.) Pencapaian target 2.) Kemampuan adaptasi 3.) Kepuasan kerja 4.) Tanggung jawab.

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Indikator Efektivitas 1. Pencapaian Target 2. Kemampuan Adaptasi 3. Kepuasan Kerja 4. Tanggung Jawab Tangkilisan (2005:141) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Gowa

Tingkat Efektivitas Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian

F. Definisi Operasional

Adapun penelitian ini menggunakan variabel efektivitas. Indikator tersebut digunakan untuk mengukur Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

1. Pencapaian Target yakni capaian yang ditetapkan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana penerapan SIMPEG sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun sub indikator penelitian yaitu:

a. Kemudahan pegawai naik pangkat yakni melalui penerapan SIMPEG semakin memberikan kemudahan para pegawai yang akan naik pangkat atau yang mendapat pelayanan di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Kemudahan pegawai memperoleh kenaikan gaji berkala yakni melalui penerapan SIMPEG akan mudah terdeteksi pegawai yang mengalami kenaikan gaji berkala sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun yang tertera dalam Surat Keputusan kenaikan gaji berkala di BKPSDM Kabupaten Gowa.

2. Kemampuan Adaptasi yakni upaya penyesuaian diri para pegawai terhadap pemanfaatan SIMPEG maupun para pegawai yang mendapat pelayanan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Adapun sub indikator penelitian:

a. Penyesuaian diri dalam organisasi yakni adanya pelatihan mengenai penerapan SIMPEG agar dapat mempermudah pegawai dalam melakukan tugasnya di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Penyesuaian diri di luar organisasi yakni pegawai menggunakan database yang terdapat pada SIMPEG dalam melaksanakan kegiatan berkaitan dengan kepegawaian di BKPSDM Kabupaten Gowa.

3. Kepuasan Kerja yakni suatu kondisi yang dirasakan seluruh pegawai yang mampu memberikan kenyamanan dan termotivasi dengan kesesuaian imbalan atau insentif yang diberikan sesuai dengan pekerjaannya di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Adapun sub indikator penelitian:

a. Motivasi yakni terdapat pemberian bonus terhadap operator SIMPEG yang memiliki kinerja yang baik di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Kenyamanan yakni tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi operator yang memberikan pelayanan dan pengguna layanan SIMPEG di BKPSDM Kabupaten Gowa.

c. Insentif yakni imbalan langsung yang dibayarkan kepada operator SIMPEG setelah menyelesaikan suatu pekerjaannya diluar dari pekerjaan di BKPSDM Kabupaten Gowa.

4. Tanggung Jawab yakni pegawai bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang telah diembannya, sesuai ketentuan sebelumnya apabila dalam pekerjaannya mengalami permasalahan, maka pegawai dapat mengambil keputusan atau tindakan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Adapun sub indikator penelitian:

a. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan yakni pegawai yang telah menyelesaikan tugasnya dengan rasa tanggung jawab di BKPSDM Kabupaten Gowa.

b. Kemampuan menyelesaikan masalah yakni kemampuan pegawai dalam menemukan solusi yang efektif untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaannya di BKPSDM Kabupaten Gowa.

22 BAB III

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi

Waktu yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama dua bulan yakni mulai tanggal 23 Agustus 2021 sampai 23 Oktober 2021. Lokasi penelitian berada di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa. Alasan pemilihan lokasi ini karena Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa merupakan pihak yang lebih mengetahui mengenai penerapan SIMPEG terkhusus pada kenaikan pangkat.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, sedangkan Tipe penelitian ini adalah Survey. Survey kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan). Peneliti melakukan pengumpulan data dengan mengedarkan kuesioner, serta wawancara terstruktur mengenai penerapan SIMPEG di BKPSDM Kabupaten Gowa.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa yang berjumlah 41 orang pegawai.

Sampel dalam penelitian ini yakni menggunakan teknik Sampling Jenuh yakni teknik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi di gunakan sebagai sampel. Hal tersebut di lakukan jika jumlah populasi relatif kecil sehingga membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan merupakan suatu proses atau langkah yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data sesuai dengan peneliti harapkan. Adapun pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yakni:

1. Observasi

Observasi merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang lebih akurat terkait penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

2. Kuesioner (Angket)

Peneliti akan mengumpulkan data melalui kuesioner yang dibagikan dalam bentuk angket berupa pertanyaan tertulis kepada responden. Pengukuran variabel menggunakan skala Likert yakni untuk mengukur sikap dan pendapat responden di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Adapun pilihan jawaban pada setiap item pertanyaan antara lain:

Tabel 3.1 Kriteria Pilihan Jawaban Kuesioner

Alternative Jawaban Skor

Sangat Sering/Sangat Sesuai/Sangat Meningkat/Sangat Mudah/Sangat Memadai/Sangat Memudahkan/Sangat Bertanggung Jawab Tidak Pernah/Tidak Sesuai/Tidak Meningkat /Tidak Memadai/Tidak

Memudahkan/Tidak Bertanggung Jawab/Tidak Mudah

1

3. Dokumentasi

Melalui dokumentasi peneliti akan mengumpulkan data berupa foto dan informasi data-data yang berkaitan dengan SIMPEG yang diperkuat dengan

kuesioner yang telah dibagikan kepada responden di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan Statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat simpulan yang berlaku untuk umum. Termasuk statistik deskriptif yang digunakan pada penelitian berupa perhitungan persentase (%). Penentuan hasil diperoleh data dari kuesioner dengan menggunakan rumus perhitungan persentase.

𝑃 = 𝑛

𝑁x 100

Keterangan rumus:

P= Persentase

n= Skor yang diperoleh

N= Skor ideal untuk setiap item pertanyaan.

Untuk mengetahui tingkat kriteria persentase dari hasil penelitian dapat digolongkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Kriteria Persentase Jawaban Responden

No. Pilihan Jawaban Kode Skor

1. Sangat Efektif SE 75%-100%

2. Efektif E 50%-75%

3. Kurang Efektif KE 25%-50%

4. Tidak Efektif TE 0%-25%

F. Teknik Pengabsahan Data

Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan diuji keabsahannya dengan melalui metode uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas di lakukan untuk menguji konsistensi kuesioner penelitian, untuk menguji validitasnya menggunakan bantuan SPSS versi 22, dengan rumus statistik yakni membandingkan nilai ʳhitung dengan ʳtabel Product Moment dan data di katakan valid Jika ʳhitung ≥ ʳtabel (uji 2 sisi dengan sig, 0,05) maka, kuesioner dianggap valid begitupun sebaliknya jika ʳhitung ≤ ʳtabel (uji 2 sisi dengan sig, 0,05) dianggap tidak valid.

2. Uji Reabilitas

Untuk menguji uji realibilitas menggunakan pula SPSS 22. Pengujian ini menggunakan Cronbach Alpha dengan membandingkan ralpha atau angka Cronbach Alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha atauangka Cronbach Alpha 0,7 maka kuesioner dikatakan reliabel begitupun sebaliknya jika ralpha atauangka Cronbach Alpha ≤ 0,7 maka kuesioner dikatakan tidak reliabel.

26 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran umum Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa terletak di Jalan Masjid Raya Nomor 30 Sungguminasa, tepatnya di belakang kantor Bupati Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Adapun visi misi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa:

a. Visi yakni sebagai berikut:

“Terwujudnya aparatur pemerintah kabupaten gowa yang handal dan

profesional melalui penyelenggaraan rekrutmen, pembinaan karier, peningkatan prestasi kerja, disiplin dan kesejahteraan pegawai negeri sipil”.

b. Misi yakni sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas aparatur pemerintah.

2) Peningkatan pelaksanaan menajemen kepegawaian.

3) Peningkatan sarana, prasarana dan laporan.

Dalam mewujudkan peningkatan sumber daya aparatur pemerintah melalui visi dan misi yang ditetapkan, maka diperlukan strategi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan tersedianya akurasi data kepegawaian, peningkatan transparansi serta meningkatnya akuntabilitas, sarana dan prasarana di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gowa.

a. Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dokumen terkait