• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 3 Definisi operasional variabel penelitian

Karakteristik Individu Petani (X1)

Indikator Definisi Operasional Parameter Kategori Pengukuran X1.1. Umur Usia pada saat

wawancara

Dihitung berdasarkan jumlah tahun usia petani saat wawancara

1.Muda 2.Dewasa 3.Tua X1.2. Pendidikan Jumlah tahun jenjang

sekolah yang ditamatkan

Jumlah tahun pendidikan formal yang telah ditempuh petani

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X1.3.Kepemilikan sarana TI

Jenis alat untuk berinternet dan berkomunikasi yang dimiliki untuk mendukung kegiatan usahatani

Jumlah sarana teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki (telepon rumah, telepon genggam, telepon genggam berinternet, komputer, komputer berinternet, pada saat dilakukan wawancara

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X1.4. Pengalaman berusahatani Periode waktu pengusahaan budidaya sayuran yang dilakukan petani

Diukur berdasarkan jumlah tahun usahatani yang dilakukan petani sampai dengan saat wawancara

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X1.5. Motivasi berkelompok

Dorongan dari dalam responden untuk berkelompok

Diukur berdasarkan penjumlahan dari kebutuhan berkelompok, harapan berkelompok dan insentif/perangsang berkelompok 1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X1. 6. Akses terhadap teknologi informasi

Rentang waktu petani untuk akses informasi sampai dengan saat wawancara dilakukan

Diukur berdasarkan jumlah waktu (bulan) penggunaan telepon rumah, telepon genggam, komputer dalam pencarian informasi usahatani

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X1.7. Tingkat kekosmopo- litan Aktivitas responden dalam melakukan hubungan atau kontak dengan berbagai sumber informasi baik yang berada di dalam

lingkungannya maupun di luar lingkungannya

Dihitung berdasarkan skor: (1) Jumlah kali petani keluar desa

untuk kepentingan mencari infomasi dalam satu bulan terakhir

(2) Jumlah kali petani menerima tamu dari luar desa dan menerima informasi dalam satu bulan terakhir

(3) Jumlah kali petani aktif berbagi informasi dengan lingkungan luar kelompok dalam satu bulan terakhir 1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X1.8. Sikap terhadap perubahan Pernyataan evaluatif (setuju tidaknya) dari responden terhadap kebaruan/ inovasi

Diukur berdasarkan: 1)pernyataan setuju tidaknya

terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam pencarian informasi

2)pernyataan setuju tidaknya kelembagaan petani memperoleh sumber pengetahuan menggunakan

1. Sangat tidak mendukung 2. Tidak mendukung 3. Mendukung 4..Sangat mendukung

teknologi informasi internet 3)pernyataan setuju tidaknya

perubahan cara usahatani diluar kebiasaan

4)pernyataan setuju tidaknya bahwa kelembagaan petani harus dinamis mengikuti perkembangan zaman X1. 9. Status

keanggotaan

Kedudukan responden dalam kelompok

Diukur berdasarkan kedudukan responden sebagai pengurus atau anggota

1. Pengurus 2. Anggota

Persepsi Petani terhadap Kualitas Informasi melalui TI (cyber extension) (X2)

Indikator Definisi Operasional Parameter Kategori Pengukuran X2.1. Relevan Informasi yang ada

berhubungan langsung dengan

persoalan/kebutuhan petani

Diukur berdasarkan kecocokan informasi (internet) dengan kebutuhan informasi petani

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X2.2. Kepahaman Informasi lebih mudah

dimengerti oleh pengguna informasi

Diukur berdasarkan

kemampuan mengungkapkan materi, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengambil keputusan atas informasi

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi

X2.3. Akurasi Informasi yang mendekati kebenaran

Diukur berdasarkan derajat kebebasan informasi dari kesalahan atau menyesatkan

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X2.4. Kehandalan Konsistensi informasi Diukur berdasarkan tingkat

kepercayaan petani terhadap informasi

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X2.5. Keaktualan Data/informasi yang

lebih up to date

Diukur berdasarkan waktu (tanggal dan tahun) penayangan informasi pada media

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X2.6. Kelengkapan Informasi yang dapat

memenuhi seluruh kebutuhan petani

Diukur berdasarkan tingkat kepuasan petani terhadap informasi yang didapat

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi X2.7. Ketepatwaktuan Informasi yang

disajikan lebih cepat sehingga sesuai dan berguna dalam mendukung proses pengambilan keputusan

Diukur berdasarkan kesamaan waktu yang tersedia saat informasi dengan waktu yang dibutuhkan petani

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi

Persepsi Petani terhadap Kedinamisan Kelompok (X3)

Indikator Definisi Operasional Parameter Kategori

Pengukuran X3.1. Tujuan Hasil akhir yang ingin

dicapai, baik berupa suatu obyek atau keadaan serta keinginan yang diinginkan dan dapat memuaskan semua anggota kelompok yang bersangkutan

Diukur berdasarkan

1.kejelasan tujuan kelompok dan 2.kesesuaian tujuan kelompok dengan

tujuan anggota

3.pencapaian tujuan-tujuan kelompok

1.Tidak tercapai 2.Belum tercapai 3.Tercapai

X3.2. Struktur Suatu pola yang teratur tentang bentuk tata hubungan antara individu- individu kelompok yang sekaligus menggabarkan kedudukan dan peran dalam kelompok

Diukur berdasarkan

1.struktur kekuasaan/pengambilan keputusan,

2.struktur tugas/pembagian tugas 3.struktur komunikasi

1. Tidak lengkap 2. Kurang lengkap 3. Lengkap

X3.3. Fungsi tugas Seperangkat peran-peran yang harus dilakukan oleh setiap anggota sesuai dengan kedudukanya dalam struktur kelompok

Diukur berdasarkan

1.fungsi mengumpulkan dan mengemas informasi

2.fungsi penyebaran informasi, 3.fungsi mediasi informasi anggota

dengan pihak luar 4.fungsi edukasi ,

5.fungsi wadah kerjasama anggota, 6.fungsi peningkatan nilai tambah

usahatani, 1.Tidak dilaksanakan 2.Belum dilaksanakan 3.dilaksanakan X3.4.Pengembangan kelompok Kegiatan menumbuhkan dan meningkatkan peran kelompok

Diukur berdasarkan

1.Pengembangan jaringan kelembagaan kemitraan (usahatani budidaya, pemasaran dan jaringan informasi), 2.Pengembangan jumlah anggota, 3.Pengembangan inovasi (mengajak

mengelola inovasi) 1.Tidak dilaksanakan 2.Belum dilaksanakan 3.Dilaksanakan

X3.5.Kekompakan Keterkaitan anggota kelompok terhadap kelompoknya, baik secara fisik maupun emosional dalam upaya melaksanakan dan mencapai tujuan kelompok

Diukur berdasarkan

1.penilaian anggota terhadap pemimpin kelompok,

2.antar keanggotaan kelompok 3.nilai kesepakatan tujuan kelompok, 4.keterpaduan kegiatan kelompok 5.jiwa kerjasama.

1.Tidak kompak 2.Kurang kompak 3.Kompak

X3.6. Suasana Lingkungan fisik dan anggota non fisik yang akan mempengaruhi perasaan setiap anggota terhadap kelompoknya

Diukur berdasarkan tingkat 1.keramahtamahan, 2.kesetiakawanan, 3.kebebasan bertindak 4.suasana fisik/fasilitas. 1.Tidak kondusif 2.Kurang kondusif 3.Kondusif X3. 7. Tekanan kelompok

Kondisi dalam kelompok yang menyebabkan kelompok tersebut berusaha keras untuk mencapai tujuan kelompok,

Diukur berdasarkan

1.adanya persaingan untuk maju, 2.adanya penghargaan terhadap anggota, 3.adanya sanksi dan hukuman.

1.Tidak aman 2.Kurang aman 3.Aman

X3.8. Keberhasilan kelompok

Perbandingan tujuan dengan hasil yang dicapai

Diukur berdasarkan:

1.tercapainya keadaan atau perubahan- perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan anggota ke arah yang lebih baik

2.tercapainya tujuan kelompok, 3.rasa kebanggaan anggota terhadap

kelompoknya,

4. serta rasa puas anggota terhadap tujuan yang telah dicapai.

1.Tidak efektif 2.Kurang efektif 3.Efektif

Faktor Lingkungan Eksternal Kelembagaan (X4)

Indikator Definisi Operasional Parameter Kategori

Pengukuran X4.1. Dukungan

lembaga penyuluhan

Keberadaan lembaga yang secara langsung

berkontribusi dalam fungsi penyuluhan

komplementer, subsidi dan komunikatif

Diukur berdasarkan

1.frekuensi penyuluhan dg kelompok 2.pemberian informasi terkait usahatani. skor

1: tidak melayani dan skor 2: melayani 3.membantu pemasaran produk skor 1: tidak

melayani dan skor 2: melayani 4.membantu dalam memanfaatkan

sumberdaya skor 1: tidak melayani dan skor 2: melayani

5.menjadi perantara petani dengan pihak terkait. skor 1: tidak melayani dan skor 2: melayani 1.Sangat rendah 2.Rendah 3.Sedang 4.Tinggi X4.2. Dukungan lembaga penelitian

Keberadaan lembaga yang secara langsung

berkontribusi dalam fungsi penelitian; pengujian dan perakitan teknologi tepat guna spesifik lokasi bersama petani

Diukur berdasarkan

1.kerjasama penelitian-penelitian bersama petani dalam (tahun), skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

2.hasil inovasi teknolgi spesifik lokasi skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

3.informasi teknologi skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

1.Sangat rendah 2.Rendah 3.Sedang 4.Tinggi X4.3. Dukungan lembaga pendidikan dan latihan

Keberadaan lembaga yang secara langsung

berkontribusi dalam kegiatan pelatihan petani

Diukur berdasarkan

1.pelatihan teknis budidaya, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

2.pelatihan manajemen kelompok, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia 3.pelatihan penggunaan teknologi informasi,

skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

1.Sangat rendah 2.Rendah 3.Sedang 4.Tinggi X4.4. Dukungan kebijakan pemerintah

Aturan tertulis dan implementasi dari perundang-undangan yang mendukung peningkatan peran kelompok

Diukur berdasarkan

1.kebijakan yang mendukung teknis, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

2.kebijakan teknologi informasi, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

3.kebijakan pemasaran, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

4.implementasi kebijakan, skor 1: tidak ada dan skor 2: ada

1.Sangat rendah 2.Rendah 3.Sedang 4.Tinggi X4.5. Dukungan ketersediaan infrastruktur jaringan Keterjangkauan dan kondisi sarana dan prasarana untuk akses informasi pertanian berbasis teknologi informasi

Diukur berdasarkan:

1.Jumlah jenis infrastruktur jaringan komunikasi untuk akses informasi berbasis teknologi informasi (jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan internet) yang tersedia di lingkungan petani. Setiap jenis infrastruktur untuk akses diberi skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia.

2.Kualitas dari masing-masng jenis infrastruktur yang dapat diakses. Kualitas diberikan untuk tiap jenis infrastruktur yang tersedia dengan skor 1: kurang baik; 2: cukup baik.

3.Skor total adalah jumlah skor antara jumlah jenis infrastruktur dan kualitas infrastruktur yang ada dengan skor maksimum adalah 12.

1.Sangat baik 2.Kurang baik 3.Baik 4.Sangat baik X4.6. Dukungan Pasar input Keterjangkauan dan keberadaan lembaga pasar

Diukur berdasarkan

1.Kecukupan (kuantitas dan kualitas) segala

1. Sangat rendah

dan output sarana produksi dan pemasaran yang berkontribusi dalam usahatani responden

kebutuhan input usahatani anggota, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia 2.Keterjangkauan harga input usahatani oleh

anggota, skor 1: tidak terjangkau dan skor 2: terjangkau

3.Kecukupan keberadaan lembaga-lembaga yang membantu pemasaran produk usahatani anggota, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

4.Kepuasaan harga hasil produksi yang diterima anggota. skor 1: tidak puas dan skor 2: puas

2. Rendah 3. Sedang 4..Tinggi

Peran Kelembagaan Petani (Y1)

Indikator Definisi Operasional Parameter Kategori

Pengukuran Y1.1. Mengelola informasi Kegiatan mencari, mengumpulkan, mengelola dan mendesiminasikan informasi kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhannya Diukur berdasarkan

1. frekuensi pencarian informasi

2. informasi yang didapat sesuai kebutuhan petani, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

3. informasi yang disederhanakan sesuai kondisi petani skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

4. informasi yang terdistribusi kepada petani, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

1.Sangat rendah 2.Rendah 3.Sedang 4.Tinggi Y1.2. Mediasi informasi Kegiatan kelompok dalam menjembatani arus informasi dari sumber informasi kepada para petani atau sebaliknya

Diukur berdasarkan

1. jasa pertukaran informasi antar anggota, skor 1: tidak melayani dan skor 2: melayani 2. jasa pertukaran informasi antar anggota

dengan lembaga sumber informasi skor 1: tidak melayani dan skor 2: melayani 3. jasa pertukaran informasi keluar anggota

kelompok, skor 1: tidak melayani dan skor 2: melayani

1.Sangat rendah 2.Rendah 3.Sedang 4.Tinggi

Y1.3. Eduksi insan informasi

Kegiatan kelompok dalam rangka meningkatkan sumber daya masyarakat agar memiliki kecerdasan dalam menerima informasi

Diukur berdasarkan

1. pendidikan pelatihan teknis budidaya, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia 2. pendidikan pelatihan panen dan pascapanen,

skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia 3. pendidikan dan pelatihan manajemen

kelompok, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

4. pendidikan dan pelatihan penggunaan teknologi informasi, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

1.Sangat rendah 2.Rendah 3.Sedang 4.Tinggi Y1.4. Wadah kerjasama Tempat untuk memperkuat hubungan saling bantu, tolong menolong baik di antara sesama petani dalam poktan dan antar poktan maupun dengan pihak lain

Diukur berdasarkan

1. kerjasama teknis budidaya, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

2. kerjasama pemasaran. skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia

3. kerjasama pemanfaatan teknologi informasi. skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia 4. kerjasama pengadaan input. skor 1: tidak

tersedia dan skor 2: tersedia

1.Sangat baik 2.Kurang baik 3.Baik 4.Sangat baik Y1.5. Wadah peningkatan nilai tambah usahatani Tempat untuk menciptakan kenaikan hasil produksi dan pendapatan anggota

Diukur berdasarkan:

1. kenaikan produksi setelah bergabung dengan kelompok, skor 1: tidak dan skor 2: ya 2. kenaikan pendapatan usahatani setelah

bergabung dengan kelompok skor 1: tidak; 2: ya.

3. Efisiensi biaya input produksi setelah bergabung dengan kelompok, skor 1: tidak;

1.Sangat baik 2.Kurang baik 3.Baik 4.Sangat baik

2: ya.

Kapabilitas petani mengelola inovasi (Y2)

Indikator Definisi Operasional Parameter Kategori Pengukuran Y1.1. Kemampuan beradaptasi dengan inovasi Tindakan individu yang mengarah pada penyesuaian dengan segala bentuk kebaruan Diukur berdasarkan

1.Dialog internal untuk menerapkan kebaruan

2.Belajar penyesuaian dengan kebaruan (satu atau dua inovasi),

3.Mulai memasukan ide-ide dalam kebaruan (kreativitas),

4.Reposisi dan reconfigure untuk memantapkan kebaruan. skor 1: tidak ada dan skor 2: ada

5. Memetakan kebaruan untuk usahatani selanjutnya. 1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi Y1.2.Kemampuan menyaring inovasi Tindakan dalam mengelola keseimbangan antara keragaman (existing vs inovasi) Diukur berdasarkan

1.Kemampuan menilai kebaruan 2.Kemampuan mengkomunikasi- kan

inovasi dengan orang lain skor 1: tidak ada dan skor 2: ada

3.Kemampuan pengelolaan keragaman inovasi skor 1: tidak ada dan skor 2: ada 4.Kemampuan menjaga keberlangsungan inovasi, skor 1: tidak ada dan skor 2: ada 5.Kemampuan membangun koneksi, skor

1: tidak melayani dan skor 2: melayani

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi Y1.3Kemampuan komitmen terhadap inovasi Tindakan individu untuk melakukan dan melibatkan diri dengan satu ketetapan kebaruan

Diukur berdasarkan

1.Kesadaran akan inovasi, skor 1: tidak ada dan skor 2: ada

2.Keyakinan akan inovasi skor 1: tidak ada dan skor 2: ada

3.Kemauan untuk mempertahan- kan kebaruan, skor 1: tidak ada dan skor 2: ada

4.Korbanan akan inovasi. skor 1: tidak ada dan skor 2: ada

5.Kemauan untuk bercita-cita keberlanjutan inovasi, skor 1: tidak tersedia dan skor 2: tersedia 6.Fokus pada tujuan inovasi

1. Sangat rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi Y1.4.Kemampuan mengelola sumberdaya yang ada Tindakan pengaturan potensi- potensi yang dimiliki dalam melaksanakan Diukur berdasarkan

1.Kepercayaan diri akan kemampuan dalam mengelola sumberdaya. skor 1: tidak ada dan skor 2: ada

2.Kredibilitas dan legitimasi atas

1. Sangat baik 2. Kurang baik 3. Baik 4. Sangat baik

kebaruan pengaturan sumberdaya dari orang lain, skor 1: tidak ada dan skor 2: ada 3.Jumlah sumberdaya dan potensi yang

telah dimanfaatkan Y1.5.Kemampuan melaksanakan inovasi Tindakan kerja pelaksanaan diukur dalam kinerja dan hasil

Diukur berdasarkan:

1.menerapkan inovasi, skor 1: tidak; 2: ya. 2.memberikan layanan inovasi, skor 1:

tidak dan skor 2: ya.

3.Keberhasilan output pelaksanaan inovasi.

1. Sangat baik 2. Kurang baik 3. Baik 4. Sangat baik