• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

5.5 Demand Terhadap Pelayanan Kesehatan

Dari hasil penelitian diketahui, 49.1 % (28 orang) responden menilai pelayanan, fasilitas sarana dan prasarana yang diterima serta tarif yang dibebankan sudah memenuhi permintaan terhadap pelayanan kesehatan. Alasan yang dikemukakan, (a) Sudah menyelesaikan masalah kesehatan saat ini (19 orang), (b) Pelayanannya cukup memadai sesuai dengan tarif yang terjangkau (5 orang), (c) Obatnya bagus (4 orang).

Sebesar 66,7 % (38 orang) responden, berdasarkan pengalaman mendapat pelayanan di puskesmas, kembali akan memanfaatkan puskesmas bila responden sakit. Alasan yang dikemukakan, (a) Sudah dapat menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi (12 orang), (b) Sudah cukup untuk sakit biasa, kecuali untuk sakit parah (11 orang), (c) Biaya terjangkau (6 orang), (d) Fasilitas dan pelayannya baik (6 orang), (e) Dekat dari rumah (3 orang).

Sebesar 52,6 % (30 orang) responden, akan tetap memanfaatkan puskesmas bila tarif dinaikkan untuk pelayanan spesialis. Alasan yang dikemukakan, (a) Akan

lebih berkualitas (20 orang), (b) Biaya lebih terjangkau dibanding RSU dan praktek swasta (6 orang), (c) Karena tidak perlu lagi ke RSU (4 orang).

Hasil pengkategorian, 77,2 % responden menilai demand terhadap pelayanan kesehatan secara keseluruhan dengan kategori baik. Dari pengkategorian berdasarkan penilaian responden tentang demand terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat, diperoleh hasil dengan kategori baik yaitu apabila penilaian atau tanggapan responden tentang demand terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya, menimbulkan penilaian yang baik karena kebutuhan yang diinginkan sebagian besar terpenuhi. Nilainya ≥ 75 % dari nilai maksimalnya.

Menurut 88,9 % informan, demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan belum terpenuhi. Berikut ini adalah demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan menurut informan :

1. Peningkatan kualitas menjadi pelayanan kesehatan yang komplit, prima, pemeriksaan langsung oleh dokter yang punya kualifikasi baik, bukan oleh perawat.

2. Waktu pelayanan sesuai peraturan pemerintah. Dokter, masuk tepat waktu dan setiap hari kerja ada dokter yang bertugas. Pada jam 08.00 sd. 12.00 Wib, dokter dan petugas berada di Puskesmas.

3. Standard pelayanan sama dengan praktek dokter, petugasnya ramah, mudah senyum, cekatan, informasi diberikan dengan jelas disertai dengan penampilan yang baik.

4. Ada kunjungan spesialis secara berkala, terutama spesialis 4 besar (Penyakit Dalam, Anak, Bedah dan Kebidanan).

5. Peralatan, obat-obatan dan fasilitas lainnya perlu dilengkapi dan ditingkatkan. 6. Kebersihan terjaga dengan ruang tunggu yang nyaman. Kalau bisa pakai AC, ada

TV dan suasana yang mendukung pelayanan.

7. Tarif disesuikan dengan peningkatan kualitas, tapi lebih murah dari tarif swasta. Bisa diupayakan adanya subsidi silang.

8. Perbaikan yang terjadi disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga kesan dan kepercayaan masyarakat menjadi lebih baik.

9. Faktor pendukung lain; tempat parkir yang memadai dan angkutan kota yang melewati puskesmas.

Dari hasil pengkategorian demand terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat, diperoleh dengan kategori baik dimana penilaian atau tanggapan responden tentang pelayanan kesehatan yang diterimanya menimbulkan penilaian baik karena kebutuhan yang diinginkan sebagian besar terpenuhi yaitu 77,2 % (≥ 75 % ) dari nilai maksimalnya. Ini menunjukkan bahwa menurut responden penelitian ini, pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat, baik dari tenaga kesehatan, sarana dan prasarananya, serta tarif, telah dapat memenuhi permintaan masyarakat dengan baik.

Dari informan yang pernah memanfaatkan puskesmas (8 orang, 88,9 %), menilai demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan belum terpenuhi, yang berarti baik

dari tenaga kesehatan, sarana dan prasarana serta tarif, belum dapat memenuhi permintaan masyarakat dengan baik.

Perbedaan ini adalah karena perbedaan latar belakang pendidikan dan penghasilan Responden dan Informan. Hal ini senada dengan pendapat Azwar (1988) yang dikutip oleh Siregar (2004), yang juga telah dikutip pada pembahasan sebelumnya, bahwa kebutuhan dan demand seseorang terhadap kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sosial budaya dan sosial ekonomi.

Beberapa permintaan seperti; a. Pemeriksaan langsung oleh dokter yang punya kualifikasi baik; b. Puskesmas buka dan tutup sesuai peraturan pemerintah, dokter masuk tepat waktu dan setiap hari kerja ada dokter yang bertugas; c. Petugas yang ramah, mudah senyum, cekatan, informasi yang diberikan dengan jelas disertai penampilan yang baik; d. Peralatan, obat-obatan dan fasilitas pendukung lainnya yang sesuai kepentingan pelayanan; e. Kebersihan puskesmas dan ruang tunggu yang nyaman; f. Tarif yang sesuai tetapi lebih murah dari swasta disertai adanya subsidi silang; g. Tempat parkir yang memadai; dan h. Sosialisasi kepada masyarakat; adalah hal yang sudah seharusnya, namun belum dilaksanakan oleh Puskesmas Kota Rantauprapat sebagaimana mestinya.

Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan keseriusan dan kesungguhan untuk melaksanakan kebijakan yang belum berjalan tersebut dengan melakukan pengawasan terhadap disiplin pegawai maupun pelaksanaan supervisi untuk meningkatkan kinerja puskesmas dan rasa pengabdian para petugasnya.

5.6 Pengaruh Pelayanan Tenaga Kesehatan, Sarana dan Prasarana Puskesmas serta Tarif Terhadap Permintaan Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan

Pengaruh pelayanan tenaga kesehatan, sarana dan prasarana serta tarif puskesmas terhadap demand masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat dapat dilihat dengan uji Regresi Linear Berganda pada data yang diperoleh dari responden penelitian. Hasil uji pengaruh pelayanan tenaga kesehatan, sarana dan prasarana puskesmas serta tarif terhadap permintaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan, ditampilkan nilai R, R2, Adjusted R2 dan Std. Error, dimana nilai R yang menunjukkan gabungan ketiga variabel bebas Pelayanan Tenaga Kesehatan (x1), Sarana dan Prasarana (x2) dan Tarif (x3) terhadap Demand Mayarakat terhadap Pelayanan Kesehatan (y) adalah sebesar 0,754. Sedang R2 (indeks determinasi) sebesar 0,568. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan dari pengaruh secara bersama-sama (multiple regression) antara Pelayanan Tenaga Kesehatan (x1), Sarana dan Prasarana (x2) dan Tarif (x3) terhadap Demand Masyarakat untuk Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas (y), adalah sebesar 75,4 %. Sedangkan sisa sebesar 24,6 %, dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti, dengan nilai standar error sebesar 83,76 %.

Selanjutnya dilakukan uji Anova untuk menguji ada tidaknya pengaruh ketiga variabel independent terhadap variabel dependent (Multiple Regression), dengan melihat tingkat signifikansi. dan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Pada penelitian ini dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi. Tingkat signifikansi (sig) pada tabel Anova adalah 0.000. Jadi probabilitas < 0,05, maka Ho

: ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel; Pelayanan Tenaga Kesehatan (x1), Sarana dan Prasarana (x2) dan Tarif (x3), secara bersama-sama berpengaruh terhadap Demand Mayarakat terhadap Pelayanan Kesehatan (y).

Selanjutnya pengujian Coefficients, bisa dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi. Tingkat signifikansi (sig) x1 pada Tabel 4.16 adalah 0.000. Jadi probabilitas < 0,05. Dapat disimpulkan berdasarkan uji statistik bahwa Pelayanan Tenaga Kesehatan (x1), berpengaruh terhadap Demand Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas (y).

Tingkat signifikansi (sig) x2 pada Tabel 4.16 adalah 0.276. Jadi probabilitas > 0,05. Dapat disimpulkan berdasarkan uji statistik bahwa Sarana dan Prasarana (x2), tidak berpengaruh terhadap Demand Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas (y).

Tingkat signifikansi (sig) x3 pada Tabel 4.16 adalah 0.008. Jadi probabilitas < 0,05. Dapat disimpulkan berdasarkan uji statistik bahwa Tarif (x3), berpengaruh terhadap Demand Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas (y).

Dari hasil uji di atas dihubungkan dengan hipotesis penelitian ini, dibuktikan bahwa;

1. Pelayanan Tenaga Kesehatan berpengaruh terhadap Demand Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat, dengan tingkat signifikansi yang tinggi, yaitu 0.000 (< 0,05).

2. Sarana dan Prasarana tidak berpengaruh terhadap Demand Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat, dengan tingkat signifikansi 0.276 (> 0,05).

3. Tarif berpengaruh terhadap Demand Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat, dengan tingkat signifikansi yang tinggi, yaitu 0.008 (< 0,05).

4. Ketiga variabel; Pelayanan Tenaga Kesehatan (x1), Sarana dan Prasarana (x2) dan Tarif (x3), secara bersama-sama berpengaruh terhadap Demand Mayarakat terhadap Pelayanan Kesehatan (y).

5. Pengaruh Pelayanan Tenaga Kesehatan (x1), Sarana dan Prasarana (x2) dan Tarif (x3), secara bersama-sama terhadap Demand Masyarakat untuk Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas (y), adalah sebesar 75,4 %. Sedangkan sisa sebesar 24,6 %, dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti, dengan nilai standar error sebesar 83,76 %.

BAB VI