• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat analitik dengan tipe Explanatory Research yakni untuk menjelaskan pengaruh variabel penelitian melalui pengujian hipotesis.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kota Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu. Tempat ini dipilih karena rendahnya angka kunjungan dari penduduk yang non ASKES di Puskesmas Kota Rantauprapat sementara jumlah penduduk yang mempunyai kemampuan ekonomi tinggi (non ASKES) cukup banyak di wilayah kerja Puskesmas tersebut.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dimulai dengan melakukan penelusuran pustaka, studi pendahuluan, penyiapan proposal, kolokium, pelaksanaan penelitian, pengolahan data dan penyusunan laporan akhir. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, yang dimulai bulan Maret 2007 sampai Agustus 2007.

3.3Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berusia 17 tahun ke atas yang pernah berobat ke Puskesmas Kota Rantauprapat, dengan kategori non ASKES.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat ke Puskesmas Kota Rantauprapat pada bulan Juli 2007 yang bersedia diwawancarai (accidental sampling). Jumlah sampel diperoleh sebanyak 57 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu: 1. Data primer: diperoleh dari wawancara langsung dengan responden dan

informan yang berpedoman pada kuesioner dan daftar pertanyaan penelitian yang telah disiapkan.

2. Data sekunder, berupa data dasar, diperoleh dari Laporan Puskesmas Kota Rantauprapat.

Pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara mendalam kepada tokoh masyarakat dari berbagai kalangan (yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas), yang terdiri dari :

1. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Labuhanbatu 2. Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu

3. Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) 4. Wartawan 5. Aktivis LSM 6. Aktivis Perempuan 7. Ulama 8. Pendeta 9. Seniman

Data wawancara mendalam (kualitatif), digunakan sebagai komplementer dari data yang dikumpulkan dengan wawancara kuesioner dan data sekunder.

3.5 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

1. Pelayanan tenaga kesehatan adalah pandangan responden tentang pelayanan yang diberikan oleh petugas (dokter, paramedis dan pegawai adminitrasi) yang bekerja di Puskesmas Kota Rantauprapat meliputi sikap, perbuatan, komunikasi, keahlian/ kemampuan, kecepatan dan kecekatan dalam memberikan pelayanan yang dapat berpengaruh terhadap permintaan pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut.

2. Sarana dan prasarana kesehatan adalah pandangan responden tentang kondisi dan kelengkapan peralatan atau fasilitas yang mendukung pelayanan kesehatan (misalnya: ruang pemeriksaan, alat-alat keperawatan, alat-alat kebidanan,

laboratorium dan sebagainya), yang dapat mempengaruhi permintaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat.

3. Tarif adalah adalah pandangan responden terhadap sejumlah uang yang harus dibayarkan untuk memperoleh jasa pelayanan kesehatan yang mempengaruhi permintaan masyarakat di Puskesmas Kota Rantauprapat.

4. Demand adalah realisasi permintaan terhadap kesehatan dengan memanfaatkan atau telah menggunakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat jika responden merasakan keluhan sakit.

3.6 Metode Pengukuran

Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Variabel Pelayanan Tenaga Kesehatan, Sarana dan Prasarana, serta Tarif terhadap Demand Masyarakat No Variabel/ Sub Variabel Jumlah Indikator Kriteria Aspek Pengukuran Bobot Nilai 1. Baik 3 2. Kurang baik 2 1. Pelayanan Tenaga Kesehatan 13 3. Tidak baik Ordinal 1 1. Baik 3 2. Kurang baik 2 2. Sarana dan Prasarana 6 3. Tidak baik Ordinal 1 1. Baik 3 2. Kurang baik 2 3. Tarif 2 3. Tidak baik Ordinal 1 1. Berminat 3 2. Kurang berminat 2 4. Demand Masyarakat 3 3. Tidak berminat Ordinal 1

Pengukuran variabel meliputi pelayanan tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, serta tarif berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan responden,

selanjutnya dikategorikan berdasarkan penilaian responden tentang pelayanan kesehatan terhadap demand dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat dengan tiga (3) skala pengukuran, yaitu:

a. Kategori baik adalah apabila penilaian atau tanggapan responden tentang pelayanan kesehatan yang diterimanya sehingga menimbulkan penilaian yang baik, karena kebutuhan yang diinginkan sebagian besar terpenuhi. Nilainya >75 % dari nilai maksimalnya.

b. Kategori kurang baik adalah apabila penilaian atau tanggapan responden tentang pelayanan kesehatan yang diterimanya sehingga menimbulkan penilaian yang kurang baik karena kebutuhan yang diinginkan sebagian saja yang terpenuhi. Nilainya 40-74 % dari nilai maksimalnya.

c. Kategori tidak baik adalah apabila penilaian atau tanggapan responden tentang pelayanan kesehatan yang diterimanya sehingga menimbulkan penilaian yang tidak baik karena kebutuhan yang diinginkan sebagian besar tidak terpenuhi. Nilainya < 40 % dari nilai maksimalnya.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum kuesioner digunakan sebagai alat ukur, terlebih dahulu dilakukan uji validitas (kesahihan) dan reliabilitas (kehandalan). Uji coba dilakukan kepada 20 orang pasien yang berkunjung pada bulan Juni 2007.

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner mampu

mengukur apa yang mau diukur, dengan melakukan uji korelasi antara skor (nilai) tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity), berarti semua item dalam kuesioner, mengukur konsep yang diukur. Teknik yang dipakai adalah korelasi product moment. Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap pertanyaan itu significant, maka perlu dilihat pada tabel nilai product moment. Bila item tidak valid, harus diganti, direvisi atau dihilangkan (Notoatmodjo, 2005).

Pada pengukuran validitas kuesioner yang terlampir pada proposal penelitian terhadap 20 responden, didapatkan hasil; dari 42 item kuesioner yang diuji, 21 item valid pada taraf signifikansi 0,01 dengan derajat kebebasan (df) hitung lebih besar dari nilai derajat kebebasan tabel (df tabel = 0,561). Dari 21 item yang tidak valid, 18 belas item dihilangkan, 3 item karena masih dibutuhkan, dilakukan revisi. Item pertanyaan yang direvisi adalah pertanyaan nomor 7 tentang jumlah kunjungan ke puskesmas dan 2 pertanyaan tentang tarif. Tabel 3.2 berikut ini adalah hasil uji validitas kuesioner.

Tabel 3.2 Daftar Item Pertanyaan yang Valid dan Tidak Valid

No. Item Hasil korelasi dengan Variabel y Keterangan

1. Tujuh 630 direvisi

2. Delapan 887** Valid

3. Sembilan 774** Valid

4. Sepuluh 758* Valid

5. Sebelas 829** Valid

6. Dua belas 939** Valid

7. Tiga belas a dihilangkan

8. Empat belas 746* Valid

9. Lima belas 652* Valid

10. Enam belas a dihilangkan

11. Tujuh belas 652* Valid

12. Delapan belas a dihilangkan

13. Sembilan belas 190 dihilangkan

14. Dua puluh 379 dihilangkan

15. Dua puluh satu 754* Valid

16. Dua puluh dua 754* Valid

17. Dua puluh tiga 379 dihilangkan

18. Dua puluh empat 754* valid

19. Dua puluh lima 380 dihilangkan

20. Dua puluh enam 758* valid

21. Dua puluh tujuh a dihilangkan

22. Dua puluh delapan -244 dihilangkan

23. Dua puluh sembilan 524 dihilangkan

24. Tiga Puluh a dihilangkan

25. Tiga puluh satu a dihilangkan

26. Tiga puluh dua 652* valid

27. Tiga puluh tiga 115 dihilangkan

28. Tiga puluh empat 532 dihilangkan

29. Tiga puluh lima a dihilangkan

30. Tiga puluh enam a dihilangkan

31. Tiga puluh tujuh 652* Valid

32. Tiga puluh delapan 652* Valid

33. Tiga puluh sembilan 652* Valid

34. Empat puluh 521 dihilangkan

35. Empat puluh satu 652* Valid

36. Empat puluh dua 887** Valid

37. Empat puluh tiga 68 Direvisi

38. Empat puluh empat 147 Direvisi

39. Empat puluh lima 147 dihilangkan

40. Empat puluh enam 754* Valid

41. Empat puluh tujuh 652* Valid

42. Empat puluh delapan 643* Valid

Sumber : Hasil penelitian, 2007 (data diolah)

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat

konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Cara perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua, yaitu dengan membagi dua pertanyaan valid secara acak dan dilakukan uji korelasi dengan rumus korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua (Notoatmodjo, 2005). Kemudian dilanjutkan dengan pengujian dengan rumus Sperman – Brown sebagai berikut (Alhusin, 2002) :

2 r ½ ½ r 11 = ---

(1 + r ½ ½ )

r ½ ½ = korelasi antara skor-skor belahan tes

r 11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

Setelah diuji validitas, item kuesioner yang sudah valid diuji reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Korelasi Uji Reliabilitas Kuesioner Dengan Teknik Belah Dua

Ganjil Genap

Ganjil Pearson Correlation

Sig. (2-tailed) N 1.000 . 10 .969** .000 . 10 .

Genap Pearson Correlation

Sig. (2-tailed) N .969** .000 . 10 . 1.000 . 10 Sumber : Hasil penelitian, 2007 (data diolah)

Dapat dilihat, bahwa hasil korelasi antara skore item ganjil dan genap adalah 0,969. Korelasi ini menunjukkan tingkat signifikansi yang tinggi. Tanda bintang dua

menunjukkan bahwa korelasi signifikans pada alpha 0,01. Selanjutnya hasil diuji dengan rumus Sperman – Brown :

2 r ½ ½ r 11 = --- (1 + r ½ ½ ) 2 x 0,969 1,938 r 11 = --- = --- = 0,98 (1 + 0,969) 1,969

Dari hasil, perhitungan Sperman – Brown diatas, didapat korelasi yang tinggi. Dengan demikian, item-item pada test di atas, memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.

3.8 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisa dengan beberapa uji statistik menggunakan program komputer:

a. Analisis Univariat

Untuk melihat gambaran setiap karateristik dan variabel independen (bebas) yaitu: umur, pekerjaan, pendidikan, penghasilan, dan pandangan responden terhadap pelayanan tenaga kesehatan, sarana dan prasarana serta tarif puskesmas; dan variabel dependen (terikat) yang meliputi demand masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat.

b. Analisis Bivariat dengan menggunakan uji Regresi Linear Sederhana

Untuk menguji dan menganalisa masing-masing pengaruh antara persepsi responden tentang tenaga kesehatan, sarana dan prasarana serta tarif puskesmas

dengan demand masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat digunakan uji Regresi Linear Sederhana.

c. Analisis Multivariat dengan menggunakan uji Regresi Linear Berganda

Untuk melihat pengaruh antara persepsi responden tentang tenaga kesehatan, sarana dan prasarana serta tarif puskesmas dengan demand masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Rantauprapat digunakan uji Regresi Linear Berganda.