• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Isi Kebijakan

4.3.3 Derajat Perubahan yang Diinginkan

Dalam konteks lahirnya suatu kebijakan publik bersumber dari adanya masalah di ruang publik yang membutuhkan proses penyelesaian masalah secara konprehensif. Lahirnya kebijakan tersebut dibebankan dengan adanya target yang ingin dicapai dalam penyelesaian masalah tersebut. Adapun yang ingin dijelaskan pada poin ini adalah bahwa seberapa besar perubahan yang hendak atau ingin dicapai melalui suatu Implementasi Kebijakan harus mempunyai skala yang jelas.

Tipe manfaat sangat berkaitan erat dengan derajat perubahan yang diharapkan dari suatu kebijakan. Sebuah kebijakan yang terlalu menuntut adanya perubahan sikap dan perilaku yang signifikan akan lebih sulit untuk di implementasikan. Di samping itu kebijakan yang direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang juga akan menemui kesulitan dalam proses implementasi dibandingkan dengan kebijakan yang secara nyata memberikan dampak keuntungan langsung terhadap kelompok sasaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan Seksi Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi yang menyatakan bahwa:

“Target yang ingin kita capai melalui implementasi kebijakan pemberdayaan ini, kita ingin menciptakan UKM-UKM yang produktif, inovatif, kreatif, berkualitas dan berdaya saing di Kabupaten Dairi. Berdasrkan kebijakan yang kita susun, diharapkan masyarakat secara keseluruhan merasakan dampak langsung dari kebijakan pemberdayaan UKM ini nantinya.” (Transkrip Wawancara, halaman 3)

Sesuai dengan hasil wawancara tersebut target yang ingin dicapai Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi melalui

impementasi kebijakan pemberdayaan UKM adalah untuk menciptakan UKM baru ataupun mengembangkan UKM yang sudah ada menjadi UKM yang produktif, inovatif, kreatif, berkualitas dan berdaya saing di Kabupaten Dairi.

Dengan terciptanya UKM tersebut diharapkan nantinya mampu berpengaruh secara nyata terhadap masyarakat luas juga untuk pengembangan ekonomi Kabupaten Dairi.

Dalam mewujudkan target yang ingin dicapai tersebut, Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi melaksanakan program pelatihan akses modal yang dilakukan di Balai Latihan Kerja Dairi. Program tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat pelaku UKM untuk memperoleh tambahan modal usaha dalam peningkatan kegiatan usahanya. Hal itu dijelaskan melalui hasil wawancara dengan informan Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi yang menyatakan bahwa:

“Jadi untuk mencapai target tersebut, program yang kita laksanakan ada namanya program pelatihan akses modal. Jadi program ini bertujuan untuk membantu masyarakat pelaku UKM untuk memperoleh tambahan modal usaha untuk mengembangkan usahanya dari pihak perbankan nantinya. (Transkrip Wawancara, halaman 1)

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi mengundang masyarakat pelaku UKM di Kabupaten Dairi untuk mengikuti kegiatan pelatihan akses modal.

Disana masyarakat dijelaskan kriteria usaha yang dapat memperoleh pinjaman usaha melalui perbankan. Selanjutnya kepada masyarakat pelaku UKM tersebut dijelaskan apa saja persayaratan dan ketentuan untuk memperoleh pinjaman modal tersebut. Masyarakat pelaku UKM yang ingin memperoleh pinjaman modal

tersebut jika telah sesuai dengan kriteria dan memenuhi persyaratan, akan diberikan surat rekomendasi dari Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi layak memperoleh pinjaman modal setelah sebelumnya dilakukan verifikasi ke lapangan. Setelah dana tersebut turun dari pihak perbankan, Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi akan melakukan pendampingan kepada pelaku UKM yang memperoleh pinjaman tersebut dalam menjalankan usahanya. Hal itu disampaikan melalui wawancara dengan informan Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro yang menyatakan bahwa:

“Jadi teknis pelaksanaan programnya, pertama kita sebagai Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi mengundang masyarakat pelaku UKM untuk mengikuti seminar pelatihan akses modal. Disana kita menjelaskan usaha seperti apa yang dapat memperoleh pinajaman modal tersebut. Selanjutnya kita menjelaskan apa saja persyaratan dan ketentuan untuk memperoleh dana pinjaman tersebut. Kepada masyarakat pelaku UKM yang ingin memperoleh pinjaman tersebut, kita akan melakukan verifikasi ke lapangan yang selanjutnya akan diberikan surat rekomendasi jika kegiatan usaha tersebut layak memperoleh pinjaman modal. Jadi jika dananya pun nanti sudah cair, kita juga akan melakukan pendampingan langsung kepada yang bersangkutan.(Transkrip Wawancara, halaman 2)

Berdasrkan hasil wawancara dengan informan masyarakat pelaku UKM yang menyatakan bahwa:

“Seperti yang anda lihat dulunya saya sebagai penyedia jasa video shooting untuk pesta dikampung ini, sekarang usaha saya telah bertambah menjadi usaha catering yang sejalan dengan usaha saya sebelumnya. Dulu modal untuk membuka usaha catering ini saya peroleh dari pinjaman bank yang dibantu oleh Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi. Jadi saya sebelumnya pernah mengikuti sosialisasi untuk memperoleh pinjaman modal di BLK Sidikalang yang dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi.(Transkrip Wawancara, halaman 10)

Demikian argumentasi dari pihak pelaku UKM yang menyatakan telah merasakan dampak dari program pelatihan akses modal yang telah diikuti. Pelaku

UKM tersebut telah berhasil mengembangkan usahanya dari penyedian jasa alat shooting video telah berkembang menjadi usaha catering sekaligus penyedia jasa alat shooting video. (Lampiran Dokumentasi, halaman 3)

Bedasarkan hasil studi kepustakaan yang dilakukan penulis dalam Rencana Strategi Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi Tahun 2017-2019 derajat perubahan yang diinginkan terdapat 5 prioritas bidang pemberdayaan Koperasi dan UMKM yaitu:

1. Peningkataniklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM.Arah kebijakan ini ditujukan untuk mewujudkan pemberdayaan koperasi dan UMKM yang lebih koordinatif dan partisipatif didukung lembaga-lembaga swasta dan masyarakat.

2. Peningkatan akses kepada sumber daya produktif.arah kebijakan ini ditujukan untuk peningkatan akses koperasi dan UMKM berkaitan dengan jangkauan sumber pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha koperasi dan UMKM.

3. Pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM yang berkualitas,inovatif dan kreatif.

4. Peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM untuk peningkatan kapasitas dan produktivitas yang didukung pengusaha yang memiliki kompetensi tinggi dan wirausaha yang handal.

Dengan demikian, derajat peubahan yang diinginkan oleh instansi terkait yaitu Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi dari lahirnya kebijakan pemberdayaan UKM kepada masyarakat pelaku UKM sebagai kelompok sasaran mampu mengambangkan usahanya melalui program yang telah dilaksanakan. Dengan berkembangnya usaha para pelaku UKM yang melakukan pinjaman modal usaha ke perbankan, sejalan dengan perubahan yang dialami oleh pihak perbankan dimana jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat meningkat dan proses pengembalian pinjaman dapat berjalan lancar sehingga tidak terjadi kredit macet oleh nasabah.