BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.4 Lingkungan Implementasi
4.4.1 Kekuasaan, Kepentingan dan Strategi
Dalam suatu kebijakan perlu dipertimbangkan pula kekuatan atau kekuasaan, kepentingan strategi yang digunakan oleh para aktor yang terlibat guna memperlancar jalannya pelaksanaan suatu implementasi kebijakan. Bila ini tidak diperhitungkan dengan matang sangat besar kemungkinan program yang hendak diimplementasikan jauh dari yang diharapkan
Dalam proses implementasi kebijakan harus bisa melihat seberapa besar kekuasaan dari pembuat kebijakan dan pelaksana program hingga semakin jelas tujuan yang ingin dicapai. Hanya saja jika kepentingan yang mempengaruhi besar,
maka akan sedikit usaha untuk mengimplementasikan kebijakan. Selain itu seorang implementor harus bisa merencanakan strategi yang akan digunakan untuk mengimplementasikan kebijakan
Dalam hal kekuasaan dan kepentingan Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi sebagai pembuat kebijakan memiliki kuasa untuk membuat program kegiatan sebagai turunan dari kebijakan yang dibuat. Dinas tersebut juga memiliki kepentingan untuk menjalankan dan mensukseskan kegiatan yang telah direncanakan tersebut guna memenuhi kepentingan-kepentingan dari masyarakat sebagai pelaku UKM dan sebagai sasaran utama kebijakan yang mencakup peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang memiliki kuasa penuh atas UKM yang dimiliki. Hal itu sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi yang menyatakan bahwa:
“Dinas inikan sebagai lembaga yang bertugas untuk menjalankan suatu kebijakan yang telah ditetapkan memiliki wewenang untuk membuat program dalam menjalankan kebijakan tersebut. Jadi kepentingan kita adalah untuk menjalankan program tadi semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.” (Transkrip Wawancara, halaman 2)
Hal itu juga sesuai dengan hasil wawancara dengan informan masyarakat yang menyatakan bahwa:
“Sebagai masyarakat kami memerlukan kebijakan terkait UKM agar usaha-usaha yang sudah kami jalankan dapat berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang baik. Ditambah lagi dengan adanya perlindungan untuk kami serta status hukum yang jelas dari usaha yang kami jalankan.” (Transkrip Wawancara, halaman 13)
Strategi yang dijalankan merupakan program kegiatan sebagai turunan dari kebijakan pemberdayaan UKM. Jadi strategi yang dijalankan oleh Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi adalah melakukan pendampingan kepada masyarakat pelaku UKM dengan melakukan kunjungan lapangan ke pelaku UKM untuk melihat progres usaha yang dilakukan dan memberikan masukan-masukan dalam menjalankan usaha mereka. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan informan Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi yang menyatakan bahwa:
“Jadi program yang kita jalankan adalah memberikan pendampingan kepada masyarakat pelaku UKM. Jadi kita mengunjungi masyarakat pelaku UKM untuk melihat progres usaha yang dilakukan juga untuk memberikan masukan dalam menjalankan kegiatan usaha mereka. Nanti ada juga kita membuat laporan dari program yang sudah kita jalankan tersebut. (Transkrip Wawancara, halaman 2)
Hal itu juga sesuai dengan hasil wawancara dengan informan masyarakat yang menyatakan bahwa:
“Pegawai dari Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi memang pernah datang kesini untuk melihat kegiatan usaha yang kita jalankan. Mereka juga memberi masukan-masuakan dalam mengembangkan usaha kita.”(Transkrip Wawancara, halaman 14)
Pada studi kepustakaan yang dilakukan penulis, Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi pernah melakukan kunjungan kerja langsung ke pelaku UKM di Sidikalang. Hal itu juga dimuat dalam portal media online MEDAN BISNIS DAILY pada 29 September 2017.
Gambar 4.2 Kunjungan kerja Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi
Sumber:Medan Daily Bisnis, 2018
Melalui hasil wawancara dan studi kepustakaan di atas menunjukkan bahwa kekuasaan dan kepentingan Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi adalah membuat dan menjalankan program kegiatan sebagai turunan dari kebijakan pemberdayaan UKM guna memenuhi kepentingan-kepentingan masyarakat pelaku UKM sebagai sasaran dari kebijakan yang dibuat. Strategi yang dijalankan adalah melalui pendampingan kepada masyarakat pelaku UKM untuk meninjau jalannya usaha juga untuk memberikan masukan kepada masyarakat pelaku UKM.
4.4.2 Karakteristik Lembaga Penguasa
Lingkungan dimana suatu kebijakan dijalankan juga berpengaruh terhadap keberhasilan kebijakan tersebut. Pada bagian ini dijelaskan karakteristik dari lembaga yang turut mempengaruhi kebijakan tersebut. Dalam implementasi kebijakan yang telah dibuat, maka pelaksanaannya terlepas dari karakteristik atau peran dari para pelaksana kebijakan itu sendiri namun sangat dipengaruhi oleh karakteristik lembaga pelaksana kebijakan. Karakteristik institusi atau yang dikenal sebagai budaya organisasi adalah sebuah karakteristik yang dijungjung tinggi oleh organisasi dalam mencapai tujuannya. Karakteristik institusi menjadi pedoman sumberdaya manusia dalam institusi untuk menghadapi permasalahan dan penyesuaian integrasi institusi tersebut.
Dalam implementasi pemberdayaan Usaha Kecil Menengah di Sidikalang, karakteristik Dinas Ketenagakerjaan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi cenderung memiliki karakter yang kuat bagi para pelaku UKM yang usahanya telah berkembang dan memperoleh pendampingan dalam menjalankan usahanya. Sedangkan bagi masyarakat pelaku UKM yang tidak ikut ambil bagian dalam kebijakan pemberdayaan UKM karakteristik Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi cenderung buruk. Hal itu disebabkan oleh adanya faktor rasa kurang percaya masyarakat kepada dinas terkait. Masyarakat cenderung menganggap adanya nepotisme dari pegawai di dinas tersebut dalam menjalankan program pemberdayaan UKM. Hal itu disampaikan melalui wawancara dengan informan masyarakat yang menyatakan bahwa:
“Ya, Dinas Ketenagakerjaa Koperasi dan Usaha Kecil Menengah telah membantu kita selama ini, melakukan pendampingan dan memberi masukan-masukan juga membantu kita dalam memperoleh pinjaman modal usaha. “ (Transkrip Wawancara, halaman 14)
“Kami merasa kurang tertarik dengan kegiatan tersebut, karena menurut kami pihak-pihak yang akan dibantu oleh dinas tersebut adalah pihak yang memiliki hubungan keluarga dengan pegawai disana.” (Transkrip Wawancara, halaman 16)
Berdasarakan pengamatan penulis terhadap struktur organisasi Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi menunjukkan bahwa struktur organisasi yang dimiliki sudah cukup ramping.
Dalam kegiatan pemberdayaan UKM, Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi berkoordinasi dengan UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Dairi. Koordinasi yang dilakukan lebih mudah karena hanya melibatkan dua lembaga tersebut. Jadi Dinas Ketengakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi memiliki karakteristik struktur organisasi yang ramping.
Sesuai dengan hasil wawancara dan studi kepustakaan dapat disimpulkan bahwa karakteristik lembaga Dinas Ketengakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi sebagai lembaga pelaksana kebijakan memiliki karakteristik yang kuat bagi masyarakat pelaku UKM yang merasakan dampak program pemberdayaan UKM. Sedangkan bagi masyarakat yang cenderung tidak peduli terhadap program tersebut, Dinas Ketengakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi memiliki karakteristik yang cenderung buruk.
Dinas Ketengakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi juga memiliki karakteristik struktur organisasi yang ramping sehingga memudahkan dalam melakukan koordinasi dalam melaksanakan kebijakan.
4.4.3 Kepatuhan dan Daya Tanggap
Hal lain yang dirasa penting dalam proses pelaksanaan suatu kebijakan adalah kepatuhan dan respon dari para pelaksana. Masalah kepatuhan dan daya tanggap berkaitan dengan tanggapan dan respon subjek dari kebijakan tersebut..
Suatu kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah tentunya mengharapkan proses pelaksanaan yang maksimal dari aparatur lembaga pelaksana kebijakan tersebut untuk mencapai hasil yang maksimum. Maka yang hendak dijelaskan pada poin ini, sejauhmana respon atau daya tanggap implementor terhadap isi kebijakan dan bagaimana implementor melaksanakan seluruh isi kebijakan.
Dalam pelaksanaan program pemberdayaan UKM yang dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menegnah di Kabupaten Dairi menunjukkan kinerja yang progresif. Dengan dilakukanya sosialisasi pelatihan akses modal yang mana pada tahun-tahun sebelumnya hal ini belum pernah terealisasi. Hal ini disampaikan melalui hasil wawancara dengan informan Kepala Seksi Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi yang menyatakan bahwa :
“Tahun ini kita sudah melaksanakan sosialisasi pelatihan terkait akses modal yang bekerjasama dengan pihak perbankan untuk mensukseskan kegiatan” (Transkrip Wawancara, halaman 5)
Melalui studi kepustakan yang dilakukan penulis pada Rencana Strategis Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi Tahun 2017-2019 terdapat program kegiatan sosialisasi dukungan informasi penyediaan modal bagi UKM di Sidikalang Kabupaten Dairi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk terlaksananya sosialisasi tentang
informasi penyediaan bantuan permodalan dengan pagu anggaran sebesar Rp 70.000.000 -, .
Dapat disimpulkan melalui hasil wawancara dan studi kepustakaan menunjukkan kinerja yang progresif dari pegawai Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi. Kinerja yang progresif tersebut menunjukkan bahwa pegawai dinas tersebut memiliki respon yang baik terhadap program yang telah dicanangkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berikut ini diuraikan kesimpulan mengenai implementasi pemberdayaan Usaha Kecil Menengah pada Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Sidikalang berdasarkan faktor berikut:
5.1.1 Kepentingan Kelompok Sasaran
Sasaran utama dalam implementasi kebijakan pemberdayaan UKM pada Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah masyarakat pelaku UKM. Kepentingan para pelaku UKM adalah memiliki usaha yang berbasis Usaha Kecil Menengah dan memiliki status hukum yang jelas serta dapat menjalankan usaha yang berdaya saing melalui bantuan dan pendampingan oleh pemerintah.
5.1.2 Tipe Manfaat
Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah telah mengimplementasikan kebijakan pemberdayaan UKM melalui program sosialisasi pemberdayaan UKM dan pelatihan akses modal. Sebagian masyarakat pelaku UKM merasakan manfaat langsung dari program sosialisasi pemberdayaan UKM tersebut yang dibuktikan dari lahirnya UKM baru yang telah memiliki izin usaha dan masih menjalakan usahanya hingga saat ini. Dalam program pelatihan akses modal, masyarakat pelaku UKM yang
mengikuti pelatihan tersebut telah diberi pelatihan tentang bagaimana cara dan syarat-syarat dalam memperoleh pinjaman modal usaha dari pihak perbankan.
5.1.3 Derajat Perubahan yang Diinginkan
Derajat peubahan yang diinginkan oleh Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi dari lahirnya kebijakan pemberdayaan UKM kepada masyarakat pelaku UKM sebagai kelompok sasaran yaitu mampu mengambangkan usahanya melalui program yang telah dilaksanakan. Dengan berkembangnya usaha para pelaku UKM yang melakukan pinjaman modal usaha ke perbankan, sejalan dengan perubahan yang dialami oleh pihak perbankan dimana jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat meningkat dan proses pengembalian pinjaman dapat berjalan lancar sehingga tidak terjadi kredit macet oleh nasabah.
5.1.4 Letak Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam implementasi kebijakan pemberdayaan UKM melibatkan dua steakholders sebagai pengambil keputusan. Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi sebagai steakholder pertama berperan sebagai pihak yang memiliki wewenang untuk menetapkan, memberikan dan memutuskan layak tidaknya sebuah UKM untuk memperoleh surat rekomendasi dalam memperoleh pinjaman dana dari pihak perbankan. Steakholder kedua adalah pihak perbankan sebagai pihak yang berwewenang dalam memutuskan UKM yang bisa memperoleh pinjaman modal usaha berdasarkan surat rekomendasi yang keluarkan oleh Dinas Ketenagakerjaan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi dan ketentuan lain di perbankan tersebut.
5.1.5 Pelaksana Program
Pelaksanaan program pemberdayaan UKM di Sidikalang yang dilaksanakan oleh Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi berkoordinasi dengan UPT Balai Latihan kerja (BLK) diisi oleh pegawai yang memiliki kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan implementasi kebijakan pemberdayaan UKM. Namun dampak dari program yang dilaksanakan belum dirasakan secara menyeluh oleh seluruh masyarakat pelaku UKM di Sidikalang.
5.1.6 Sumber Daya Yang Dilibatkan
Sumber daya yang dilibatkan dalam implementasi pemberdayaan UKM oleh Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi baik sumber daya manusia, sumber daya finansial dan sarana prasarana sudah memadai. Pegawai Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Menengah Kabupaten Dairi dan pegawai UPT Balai Latihan Kerja (BLK) telah mampu melaksanakan program yang telah dicanangkan didukung oleh sarana prasarana yang tersedia.
5.1.7 Kekuasaan, Kepentingan, dan Strategi dari Aktor yang Terlibat
Kekuasaan dan kepentingan Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi adalah membuat dan menjalankan program kegiatan sebagai turunan dari kebijakan pemberdayaan UKM guna memenuhi kepentingan-kepentingan masyarakat pelaku UKM sebagai sasaran dari kebijakan
yang dibuat. Strategi yang dijalankan adalah melalui pendampingan kepada masyarakat pelaku UKM untuk meninjau jalannya usaha juga untuk memberikan masukan kepada masyarakat pelaku UKM.
5.1.8 Karakteristik Lembaga Penguasa
Karakteristik Lembaga Dinas Ketengakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi sebagai lembaga pelaksana kebijakan memiliki karakteristik yang kuat bagi masyarakat pelaku UKM yang merasakan dampak program pemberdayaan UKM. Sedangkan bagi masyarakat yang cenderung tidak peduli terhadap program tersebut, Dinas Ketengakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi memiliki karakteristik yang cenderung buruk.
Dinas Ketengakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi juga memiliki karakteristik struktur organisasi yang ramping sehingga memudahkan dalam melakukan koordinasi dalam melaksanakan kebijakan.
5.1.9 Kepatuhan dan Daya Tanggap
Kinerja yang progresif dari pegawai Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi menunjukkan bahwa pegawai Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi memiliki respon yang baik terhadap program yang telah dicanangkan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan implementasi pemberdayaan Usaha Kecil Menengah pada Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi, antara lain;
5.2.1 Kepentingan Kelompok Sasaran
Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dinas ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kedepannya harus membantu masyarakat pelaku UKM memperoleh izin usaha sebagai kepastian hukum dalam berusaha,
5.2.2 Tipe Manfaat
Manfaat yang dihasilkan dari implementasi pemberdayaan UKM hendaknya dirasakan lapisan masyarakat dilingkungan pelaku UKM juga mampu memberikan manfaat baru bagi UKM yang belum terlibat dalam program tersebut.
5.2.3 Derajat Perubahan yang Diinginkan
Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi agar memperluas akses peminjaman dan mempermudah akses peminjaman permodalan bagi para pelaku UKM.
5.2.4 Letak Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan sebaiknya melibatkan komunitas, himpunan dan organisasi yang berbasis UKM.
5.2.5 Pelaksana Program
Agar mengupgrade program pendidikan dan pelatihan untuk para pelaksana program.
5.2.6 Sumber Daya yang Dilibatkan
Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi agar menambah anggaran untuk operasional sebagai sumber daya finansial untuk dapa meningkatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
5.2.7 Kekuasaan, Kepentingan, dan Strategi dari Aktor yang Terlibat
Strategi yang digunakan dalam pemberdayaan UKM hendaknya mampu merangkul seluruh pelaku UKM.
5.2.8 Karakteristik Lembaga Penguasa
Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi harus mampu menciptakan lembaga dengan karakteristik yang berintegritas dan bersih dalam menjalankan setiap kebijakan yang diambil.
5.2.9 Kepatuhan dan Daya Tanggap
Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kabupaten Dairi harus mampu menghadirkan sistem pengaduan masyarakat yang responsif terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Agustino,Leo.2008.Dasar-Dasar Kebijakan Publik.Bandung: CV Alfa Beta.
Arikundo, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek ( Edisi Revisi II ).Jakarta : PT Rineka Cipta
Bungin, Burhan.2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenda Media Group.
Bagong,Suyanto dan Sutina.2005.Metode Penelitian Sosial:Berbagai Alternatif Pendekatan.jakarta:Kencana Prenada Media Group.
Hafsah, Mohammad Jafar. 2008.Pengetasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Masyarakat.Bandung: Iris Press.
Nugroho,Riant.2003.KebijakanPublik:formulasi,implementasi,danevaluasi.Jakart a:PT.Elex Media Komputindo
______.2012.public policy.jakarta :PT.Elex Media Komputindo
Sedarmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju, hal 113
Siahaan, dkk,2006. Manajemen Pengawasan Pendidikan, Jakarta: Quantum Teaching
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi . 1999 . Metode Penelitian Survei.
Jakarta: PTPustaka LP3ES
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Solichin Abdul.2012.analisis Kebijakan;dari Formulasi ke penyusunan Model-Model Implementasi Kebijakan Publik.Jakarta.PT.Bumi aksara.
Sugiyono, 2008, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Penerbit CV.
Alfabeta.Wahab
Subarsono, AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winarno,Budi.2012.Kebijakan Publik Teori,Proses dan Studi Kasus.Jakarta :PT Buku Seru
Sumber lain
Liana Lie, 2008, Jurnal Bisnis dan ekonomi (JBE) Pembinaan dan PengembanganUsaha Kecilsebagai memperkokoh struktur perekonomian nasiona,
UU Republik Indonesia Nomor 9 Tahun1995 Tentang Usaha Kecil
UU Republik Indonesia No.20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Medan Daily Bisnis Kunjungan Kerja Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Kabupaten Dairi
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2017/09/29/320489/petani_d imotivasi_agar_kopi_sidikalang_berjaya/