• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Uji Hipotesis

4.4.4 Deskripsi Burnout per Aspek

a. Deskripsi Burnout Sebelum Pelatihan Bekerja dengan Hati

Berikut ini disajikan secara deskriptif tingkat burnout karyawan Cakra Semarang TV per aspek pada kelompok eksperimen:

1.) Gejala Kelelahan Emosional

Kelelahan emosional ditandai dengan adanya perasaan lelah akibat banyaknya tuntutan yang diajukan pada dirinya, yang kemudian menguras sumber-sumber emosional yang ada. Orang yang mengalami kelelahan emosionalnya biasanya mudah marah, mudah tersinggung, sikap bermusuhan terhadap orang lain, dan kurang kendali diri. Tingkat burnout gejala kelelahan emosional subjek dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut:

Skor Tertinggi 8 x 6 = 48 Skor Terendah 8 x 0 = 0 Luas Jarak Sebarannya 48

Berdasarkan tabel 4.11. diperoleh informasi bahwa 80% karyawan Cakra Semarang TV yang mengalami burnout pada gejala kelelahan emosional cenderung berada dalam kategori sedang meski terdapat 10% subjek pada kategori rendah dan 10% pada kategori tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram presentasi burnout gejala kelelahan emosional yang dialami karyawan Cakra Semarang TV kelompok eksperimen sebelum pelatihan bekerja dengan hati berikut ini:

Gambar 4.5. Diagram Presentasi Burnout Gejala Kelelahan Emosional Kelompok Eksperimen Sebelum Pelatihan

2.) Gejala Depersonalisasi (Kelelahan Mental)

Merupakan sikap kurang menghargai atau kurang memiliki pandangan yang positif terhadap orang lain. Perilaku yang muncul adalah memperlakukan orang lain secara kasar, sikap sinis terhadap orang lain, tidak berperasaan, kurang perhatian dan juga kurang sensitif terhadap kebutuhan orang lain. Tingkat burnout gejala depersonalisasi subjek dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut:

10 80 10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Rendah Sedang Tinggi

Persen (%)

Skor Tertinggi 5 x 6 = 30 Skor Terendah 5 x 0 = 0 Luas Jarak Sebarannya 30

Gambar 4.6. Diagram Presentasi Burnout Gejala Depersonalisasi Kelompok Eksperimen Sebelum Pelatihan

3.) Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah

Merupakan penilaian diri yang negatif dalam kaitannya dengan pekerjaan, antara lain muncul perasaan tidak efektif atau tidak kompeten dalam pekerjaan, menarik diri dari kontak sosial, merasa tidak berdaya dalam pekerjaan. Tingkat burnout gejala penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah subjek dapat dilihat dengan kategori sebagai berikut:

Skor Tertinggi 7 x 6 = 42 Skor Terendah 7 x 0 = 0 Luas Jarak Sebarannya 42

Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Tingkat Burnout Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah Kelompok Eksperimen Sebelum Pelatihan

Interval Interval Kategori F %

Berikut ini disajikan secara deskriptif tingkat burnout karyawan Cakra Semarang TV per aspek pada kelompok kontrol:

1.) Gejala Kelelahan Emosional

Perhitungan untuk kategorisasi tingkat burnout gejala kelelahan emosional kelompok kontrol sama dengan perhitungan pada kelompok eksperimen, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Tingkat Burnout Gejala Kelelahan Emosional Kelompok Eksperimen Kontrol

Interval Interval Kategori F %

Gambar 4.8. Diagram Presentasi Burnout Gejala Kelelahan Emosional Kelompok Kontrol

2.) Gejala Depersonalisasi (Kelelahan Mental)

Perhitungan untuk kategorisasi tingkat burnout gejala depersonalisasi kelompok kontrol sama dengan perhitungan pada kelompok eksperimen, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Tingkat Burnout Gejala Depersonalisasi Kelompok Kontrol

Interval Interval Kategori F %

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram presentasi burnout gejala depersonalisasi yang dialami karyawan Cakra Semarang TV kelompok kontrol berikut ini:

Gambar 4.9. Diagram Presentasi Burnout Gejala Depersonalisasi Kelompok Kontrol

3.) Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah

Perhitungan untuk kategorisasi tingkat burnout gejala kelelahan emosional kelompok kontrol sama dengan perhitungan pada kelompok eksperimen, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Tingkat Burnout Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah Kelompok Kontrol

Interval Interval Kategori F %

Berdasarkan tabel 4.16. diperoleh informasi bahwa 60% karyawan Cakra Semarang TV yang mengalami burnout pada gejala penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah cenderung berada dalam kategori sedang meski terdapat 40% subjek pada kategori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram presentasi burnout gejala penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah yang dialami karyawan Cakra Semarang TV kelompok kontrol berikut ini:

Gambar 4.10. Diagram Presentasi Burnout Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah Kelompok Kontrol

b. Deskripsi Burnout Setelah Pelatihan Bekerja dengan Hati

Berikut ini disajikan secara deskriptif tingkat burnout karyawan Cakra Semarang TV per aspek pada kelompok eksperimen

40 60 0 0 10 20 30 40 50 60 70

Rendah Sedang Tinggi

Persen (%)

1.) Gejala Kelelahan Emosional

Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Tingkat Burnout Gejala Kelelahan Emosional Kelompok Eksperimen Setelah Pelatihan

Interval Interval Kategori F %

Gambar 4.11. Diagram Presentasi Burnout Gejala Kelelahan Emosional Kelompok Eksperimen Setelah Pelatihan

2.) Gejala Depersonalisasi (Kelelahan Mental)

Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Tingkat Burnout Gejala Depersonalisasi Kelompok Eksperimen Setelah Pelatihan

Interval Interval Kategori F %

dialami karyawan Cakra Semarang TV kelompok eksperimen setelah pelatihan bekerja dengan hati berikut ini:

Gambar 4.12. Diagram Presentasi Burnout Gejala Depersonalisasi Kelompok Eksperimen Setelah Pelatihan

3.) Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah

Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Tingkat Burnout Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah Kelompok Eksperimen Setelah Pelatihan

Interval Interval Kategori F %

penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram presentasi burnout gejala penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah yang dialami karyawan Cakra Semarang TV kelompok eksperimen setelah pelatihan bekerja dengan hati berikut ini:

Gambar 4.13. Diagram Presentasi Burnout Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah Kelompok Eksperimen Setelah Pelatihan

Berikut ini disajikan secara deskriptif tingkat burnout karyawan Cakra Semarang TV per aspek pada kelompok kontrol:

1.) Gejala Kelelahan Emosional

Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Tingkat Burnout Gejala Kelelahan Emosional Kelompok Eksperimen Kontrol

Interval Interval Kategori F %

Berdasarkan tabel 4.20. diperoleh informasi bahwa 80% karyawan Cakra Semarang TV yang mengalami burnout pada gejala kelelahan emosional berada dalam kategori sedang meski terdapat 20% subjek pada kategori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram presentasi burnout gejala kelelahan emosional yang dialami karyawan Cakra Semarang TV kelompok kontrol berikut ini:

Gambar 4.14. Diagram Presentasi Burnout Gejala Kelelahan Emosional Kelompok Kontrol

2.) Gejala Depersonalisasi (Kelelahan Mental)

Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Tingkat Burnout Gejala Depersonalisasi Kelompok Kontrol

Interval Interval Kategori F %

Berdasarkan tabel 4.21. diperoleh informasi bahwa 70% karyawan Cakra Semarang TV yang mengalami burnout pada gejala depersonalisasi cenderung berada dalam kategori sedang meski terdapat 30% subjek pada kategori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram presentasi burnout gejala depersonalisasi yang dialami karyawan Cakra Semarang TV kelompok kontrol berikut ini:

Gambar 4.15. Diagram Presentasi Burnout Gejala Depersonalisasi Kelompok Kontrol

3.) Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah

Tabel 4.22. Distribusi Frekuensi Tingkat Burnout Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah Kelompok Kontrol

Interval Interval Kategori F %

Berdasarkan tabel 4.22. diperoleh informasi bahwa 70% karyawan Cakra Semarang TV yang mengalami burnout pada gejala penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah cenderung berada dalam kategori sedang meski terdapat 30% subjek pada kategori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram presentasi burnout gejala penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah yang dialami karyawan Cakra Semarang TV kelompok kontrol berikut ini:

Gambar 4.16. Diagram Presentasi Burnout Gejala Penghargaan Terhadap Diri Sendiri yang Rendah Kelompok Kontrol

30 70 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Rendah Sedang Tinggi

Persen (%)

Berikut ini disajikan ringkasan hasil statistik deskriptif:

Tabel 4.23. Kategori Burnout Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No. Kelompok Burnout dan Aspek Burnout

Kategori (%)

Rendah Sedang Tinggi Pre Post Pre Post Pre Post 1. Eksperimen Burnout

a.Kelelahan emosional b.Depersonalisasi c.Penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah

10 10 40 20 80 60 70 70 90 80 60 80 20 40 30 30 0 10 0 0 0 0 0 0 2. Kontrol Burnout a.Kelelahan emosional b.Depersonalisasi c.Penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah

30 0 30 40 20 20 30 30 70 100 70 60 80 80 70 70 0 0 0 0 0 0 0 0

Selain tabel menyeluruh (over all) berupa prosentase, disajikan pula tabel over all dalam bentuk mean sebagai berikut:

Tabel 4.24. Mean Burnout Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

No. Kelompok Aspek Burnout

Mean per Aspek

Mean Burnout

Pre Post Pre Post

1. Eksperimen a.Kelelahan emosional b.Depersonalisasi c.Penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah

25,30 10,60 17,30 14,60 7,90 11,70 14,00 7,00

Lanjutan Tabel 4.24. Mean Burnout Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

2. Kontrol a.Kelelahan emosional b.Depersonalisasi c.Penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah

21,50 10,80 14,10 19,60 10,80 16,70 10,30 10,70

Berikut disajikan gambar diagram mean pretest dan postest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tiap aspek:

Gambar 4.17. Diagram Mean Pretest Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol tiap Aspek

25.3 10.6 17.3 21.5 10.8 14.1 14.6 7.9 11.7 19.6 10.8 16.7 0 5 10 15 20 25 30 M E A N ASPEK BURNOUT Pretest Postets