• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Deskripsi Data

Tujuan dilakukannya analisis variabel pada bagian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang variabel yang dilihat berdasarkan rata-rata dari masing-masing variabel. Masing-masing variabel akan diukur dengan skala Likert, yakni 1 sampai 5 dengan rentan kelas 0,8. Pengukuran ini berlaku untuk semua variabel. Adapun, penentuan rentan kelas pada tabel menggunakan rumus dibawah ini adalah sebagai berikut:

𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑛𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 =5 − 1

5 = 0,8

Skala 1 menyatakan bahwa responden memiliki persepsi sangat tidak baik terhadap pernyataan yang ada pada kuesioner. Skala 2 menyatakan bahwa responden memiliki persepsi tidak baik terhadap pernyataan yang ada pada kuesioner. Skala 3 menyatakan bahwa responden memiliki persepsi netral terhadap pernyataan yang ada pada kuesioner. Skala 4 menyatakan bahwa responden memiliki persepsi yang baik terhadap pernyataan yang ada pada kuesioner. Dan, skala 5 menyatakan bahwa responden memiliki persepsi yang sangat baik terhadap pernyataan yang ada pada kuesioner. Maka, berikut ini adalah skala data variabel:

Skor Kelas Kategori

1 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik

2 1,80 – 2,59 Tidak Baik

3 2,60 – 3,39 Netral

4 3,40 – 4,19 Baik

5 4,20 – 5,00 Sangat Baik

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

1. Work-Life Balance

Tabel 5.7 Skala Pernyataan Work-Life Balance

No Pernyataan Skor

1 Waktu untuk bekerja membatasi saya menjalankan kehidupan pribadi

2,87 2 Saya banyak kehilangan waktu untuk menjalani kehidupan

pribadi karena pekerjaan

2,75 3 Urusan pribadi menyita waktu kerja saya 2,81 4 Aktivitas dalam kehidupan pribadi membuat saya sulit

melakukan pekerjaan dengan baik

2,81 5 Kepentingan pribadi menyebabkan pekerjaan saya tertunda 2,59

Rata-Rata 2,77

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata WLB karyawan pada perusahaan CV. Budi Jaya Abadi sebesar 2,77 termasuk dalam kategori netral. Angka ini menyatakan bahwa baik dari segi kehidupan pribadi maupun pekerjaan belum menunjukkan situasi yang balance atau seimbang dalam kehidupan karyawan secara menyeluruh. Realitas ini justru memprihatinkan, menurut peneliti. Dapat dikatakan bahwa karyawan dalam perusahaan tersebut cenderung mengalami konflik pribadi yang mempengaruhi kinerjanya. Konflik tersebut berkemungkinan besar bersumber dari keluarga yang berdampak pada pekerjaan. Ataukah, pekerjaan justru menjadi sumber masalah yang bisa berdampak pada kehidupan keluarganya. Sebagaimana diperlihatkan pada tabel bahwa pernyataan tertinggi ditunjukkan dengan nomor 1 sebesar 2,87. Pernyataan itu menyatakan bahwa kehidupan pribadi atau keluarga seorang karyawan dibatasi oleh waktu untuk bekerja. Berarti, dapat

dikatakan bahwa terjadi keadaan yang tidak seimbang. Overall, pernyataan nomor 1 dan 2 mengungkapkan bahwa karena pekerjaan, kehidupan pribadi menjadi tertunda sedangkan pernyataan nomor 3, 4 dan 5 menyatakan bahwa karena kehidupan pribadi, pekerjaan menjadi tertunda. Dengan demikian, dapat disimpulkan baik kehidupan pribadi maupun kehidupan pekerjaan sama-sama saling menghambat sehingga benar-benar belum ada keseimbangan kehidupan kerja karyawan di perusahaan ini.

2. Stres Kerja

Tabel 5.8 Skala Pernyataan Stres Kerja

No Pernyataan Skor

1 Saya sering merasa gemetar karena tekanan darah yang rendah

3,29 2 Terkadang saya meluapkan kemarahan saya pada orang lain

atau benda sekitar

3,39 3 Saya merasa tidak diterima oleh teman kerja saya 3,34 4 Saya mudah marah dalam menghadapi situasi pekerjaan

sehari-hari

3,56 5 Saya sering datang terlambat dalam bekerja 3,34

Rata-Rata 3,38

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata stres kerja karyawan pada perusahaan CV. Budi Jaya Abadi sebesar 3,38 termasuk dalam kategori baik. Tetapi tidak menyatakan bahwa stres kerja karyawan itu baik. Justru sebaliknya, stres kerja karyawan yang tergolong tinggi merupakan kenyataan yang tidak baik karena tentunya akan berdampak buruk terhadap seluruh operasional perusahaan dan juga, kinerja karyawan yang bersangkutan. Sebagaimana dinyatakan oleh

pernyataan nomor 4 dengan jumlah tertinggi 3,56 mengungkapkan bahwa stres kerja yang dialami karyawan umumnya disebabkan oleh perilaku mudah marah dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa karyawan belum memiliki kematangan diri untuk mengontrol dan mengekspresikan diri akan sesuatu yang dihadapi. Hal ini yang cenderung membuat karyawan merasa mudah marah, meluapkan kemarahan pada orang atau benda sekitar. Indikasinya, karyawan tersebut mengalami stres yang tinggi di tempat kerja.

3. Kepuasan Kerja

Tabel 5.9 Skala Pernyataan Kepuasan Kerja

No Pernyataan Skor

1 Saya merasa puas atas gaji yang diberikan karena sesuai dengan tanggung jawab saya dalam bekerja

3,71 2 Saya merasa kebutuhan saya terpenuhi dengan gaji yang

diberikan oleh perusahaan

3,42 3 Saya merasa bersemangat dalam bekerja karena mendapat

dukungan dari atasan

3,89 4 Atasan dapat menjadi teladan bagi saya dalam menjalankan

pekerjaan

3,87 5 Saya merasa senang dalam bekerja karena dapat menjalin

kerja sama dengan baik antara satu sama lain

3,98

Rata-Rata 3,77

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.10 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata kepuasan kerja karyawan pada perusahaan CV. Budi Jaya Abadi sebesar 3,77 termasuk dalam kategori baik. Salah satu aspek yang juga sangat berpengaruh dalam membuat seorang karyawan merasa

puas ialah hubungan yang korelasi. Sisi dari pernyataan yang membuat karyawan merasa puas dalam bekerja ialah pada pernyataan nomor 5 dan diikuti dengan nomor 3. Dari sisi relasi, mereka merasa sangat puas karena ada relasi yang positif dan kondusif serta saling mendukung di antara rekan kerja. Tidak hanya itu, hubungan para karyawan dengan atasan juga sangat baik. Bagi mereka, atasan dapat menjadi teladan yang baik. Dengan demikian, menurut peneliti, karyawan di CV. Budi Jaya Abadi merasa puas pertama-tama bukan soal gaji tetapi soal relasi/hubungan. Karena meskipun dari segi gaji tergolong tinggi tetapi kalau hubungan secara vertikal dan horizontal tidak bagus, maka tidak sepadan dengan pemberian yang diterima. Hal ini akan berdampak pada kenyamanan yang mereka rasakan dan bahkan, bisa membuat orang yang bersangkutan resign dari tempat kerja tersebut.

4. Organizational Citizenship Behavior

Tabel 5.10 Skala Pernyataan Organizational Citizenship Behavior

No Pernyataan Skor

1 Senantiasa meningkatkan keterampilan dalam bekerja agar bisa berkontribusi lebih baik

4,25 2 Senantiasa mentaati aturan dan prosedur yang ditetapkan

ketika menjalankan pekerjaan

4,33 3 Bersedia bekerja melebihi waktu normal jika ada pekerjaan

yang harus segera diselesaikan

4,21 4 Bersikap positif terhadap setiap kondisi dan masalah yang

terjadi dalam perusahaan

4,25 5 Berperan aktif membantu mencari solusi jika terjadi masalah

dalam perusahaan

4,16 6 Tidak banyak menghabiskan waktu untuk mengeluh 4,18

7 Senantiasa menghormati hak rekan kerja dalam menjalankan pekerjaan

4,37 8 Senantiasa berdiskusi dengan rekan kerja sebelum

melakukan kegiatan yang berdampak pada mereka

4,37 9 Senantiasa menginformasikan perkembangan hasil

pekerjaan ke rekan kerja yang terkait

4,50

Rata-Rata 4,29

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2020)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 5.11 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata OCB karyawan pada perusahaan CV. Budi Jaya Abadi sebesar 4,29 termasuk dalam kategori sangat baik. Angka ini menyatakan bahwa perilaku kewargaan karyawan terhadap perusahaan sangat bagus.

Hal ini terungkap dari setiap skor pernyataan pada tabel di atas. Perilaku organizational citizenship karyawan sangat menonjol pada pernyataan nomor 9, 8 dan 7 yang merupakan bagian dari perilaku yang membantu, menolong, menghargai sesama rekan kerja (alturism, conscientiousness, sportmanship dan courtesy serta civic virtue). Hal ini tentunya berkorelasi dengan kepuasan kerja karyawan yang mana relasi itu menjadi sangat penting. Dengan demikian, menurut peneliti, perilaku karyawan dalam hidup kewargaan organisasi di CV. Budi Jaya Abadi sangat tinggi.

Dokumen terkait