• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. HASIL PENELITIAN

4.1.2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pertemuan 2

4.1.2.1. Deskripsi Hasil Observasi Keterampilan Guru

Data keterampilan guru yang diperoleh dari hasil observasi oleh observer

selama pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan Media audio

visual padapelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6

Hasil Observasi keterampilan guru Siklus 1 Pertemuan 2

No Indikator

Deskriptor yang

tampak Skor Kategori

A b c d

1. Menumbuhkan minat belajar

siswa √ √ - √ 3 Baik

2. Menayangkan media audio

visual √ √ √ √ 4 Sangat baik

3. Menjelaskan materi dengan

media audio visual √ - - - 1 Kurang

4. Membimbing siswa dalam

berdiskusi kelompok √ √ √ √ 4 Sangat baik

5. Membimbing siswa dalam

menyampaikan hasil diskusi √ √ - - 2 Cukup

6. Melaksanakan refleksi dalam

proses pembelajaran √ - - √ 2 Cukup

7. Melaksanakan evaluasi

pembelajaran √ √ √ √ 4 Sangat baik

8. Memberikan penguatan dan

merayakan akhir pembelajaran √ √ - - 2 cukup Jumlah Skor 22 Persentase 68,75% Kategori Baik Kriteria Penilaian :

Jumlah Skor Semua indikator

Skor Setiap Indikator

Kriteria

Ketuntasan Kategori

26,5 ≤ skor ≤ 32 3,5 ≤ skor ≤ 4 Tuntas Sangat Baik

20 ≤ skor < 26,5 2,5 ≤ skor < 3,5 Tuntas Baik

13,5 ≤ skor < 20 1,6 ≤ skor < 2,5 Tidak Tuntas Cukup

8 ≤ skor < 13,5 1 ≤ skor < 1,6 Tidak Tuntas Kurang

Dari tabel 4.4 perolehan skor keterampilan guru juga dapat dilihat dalam gambar 4.4

Gambar 4.5 Diagram Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus 1 Pertemuan 2 Pada tabel 4.6 dan diagram batang pada gambar 4.5 dapat diketahui bahwa hasil observasi keterampilan guru pada siklus 1 pertemuan 2 memperoleh skor 22 dengan kategori baik. Secara lebih lanjut dapat dideskripsikan sebagai berikut:

4.1.2.1.1. Menumbuhkan minat belajar siswa

Pada indikator menumbuhkan minat belajar siswaguru memperoleh skor 3 dengan kategori baik berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : (1) mempersiapkan media dan sumber belajar; (2) memberikan motivasi awal; dan (3) menyampaikan tujuan pembelajaran. Dalam indikator ini guru sudah melaksanakan Apersepsi tetapi belum relevan dengan materi dan belum menarik perhatian siswa. Terdapat peningkatan 1 skor dibanding siklus 1 pertemuan 1.

4.1.2.1.2. Menayangkan media audio visual

Pada indikator menayangkan media audiovisual guru memperoleh skor 4

yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran, dengan kategori sangat baik yaitu: (1) isi dari media audio visual sesuai dengan materi yang diajarkan; (2)

materi yang disampaikan melalui media audio visual sesuai dengan tujuan

pembelajaran; (3) penggunaan media audio visual menarik perhatian siswa; (4)

penggunaan media audio visual efektif (terkait dengan durasi penayangan media). 4.1.2.1.3. Menjelaskankan materi dengan media audio visual

Pada indikator menjelaskan materi dengan media audio visual, guru hanya

memperoleh skor 1 dengan kategori kurang berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : (1) menjelaskan materi pelajaran sesuai indikator pembelajaran. Guru belum memberikan contoh dan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata. Selain itu guru juga tidak melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa

4.1.2.1.4. Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok

Pada indikator membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok guru memperoleh skor 4 yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran, dengan kategori sangat baik yaitu (1) memberikan petunjuk dalam berkeompok;(2) membagi siswa dalam kelompok; (3) mengatur tempat duduk sesuai kelompok; (4) berkeliling membimbing kerja siswa.

Pada indikator membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi guru memperoleh skor 2 dengan kategori cukup berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : (1) mengawasi jalannya presentasi; dan (2) memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Namun ketika terjadi perbedaan pendapat antar kelompok, guru tidak memberikan solusi untuk pemecahan masalahnya. Selain itu guru juga tidak menutup jalannya diskusi.

4.1.2.1.6. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran

Pada indikator melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran guru memperoleh skor 2 dengan kategori cukup berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : (1) guru bertanya kembali tentang permasalahan awal pembelajaran; dan (2) menyimpulkan materi bersama siswa. Saat melaksanakan refleksi guru belum memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum diketahui.

4.1.2.1.7. Melaksanakan evaluasi pembelajaran

Pada indikator melaksanakan evaluasi pembelajaran guru memperoleh skor 4 yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran dengan kategori sangat baik yaitu: (1) evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran; (2) melakukan penilaian proses dan hasil; (3) bentuk soal tes tertulis bervariasi; (4) menggunakan pedoman penilaian yang jelas.

Pada indikator memberikan penguatan dan merayakan akhir pembelajaran guru memperoleh skor 2 dengan kategori baik berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : (1) guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja kelompok; dan (2) menggunakan penguatan gestural. Meskipun guru sudah menggunakan penguatan gestural namun guru tidak melakukan penguatan verbal terhadap kelompok yang menyajikan hasil diskusi dengan baik. Terdapat peningkatan 1 skor dibanding siklus 1 pertemuan 1.

Deskripsi data tersebut menjelaskan bahwa keterampilan guru dalam

mengelola pembelajaran melalui model Quantum Teaching dengan media audio

visual pada siklus 1 pertemuan 2 memperoleh skor dengan jumlah 22 sehingga dapat dikualifikasikan tuntas dengan ketegori baik.

4.1.2.2. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa yang diperoleh dari hasil observasi oleh observer selama

pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan Media audio visual

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2

No Indikator

Jumlah Siswa

Mendapat Skor Jumlah Skor Rata-rata Kategori 1 2 3 4 1. Kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran 0 7 10 3 56 2,8 Baik 2. Memperhatikan dan mengamati media audio visual yang ditampilkan guru 0 4 15 1 56 2,8 Baik 3. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru 0 6 9 5 55 2,75 Baik 4. Tertib dalam pembentukan kelompok 0 5 10 5 60 3,0 Baik 5. Mempresentasikan hasil kerja 2 12 6 0 44 2,2 Cukup 6. Menanggapi hasil

kerja siswa lain

0 15 5 0 45 2,25 Cukup

7. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari 10 5 5 0 35 1,75 Cukup 8. Mengerjakan evaluasi individu 0 3 7 10 67 3,35 Baik 9. Merayakan akhir pembelajaran 0 5 15 0 55 2,75 Baik Jumlah 473 23,65 Baik Persentase 66% Kriteria Penilaian: Jumlah Skor Semua

indikator

Skor Setiap Indikator

Kriteria

Ketuntasan Kategori

30,5 ≤ skor ≤ 36 3,5 ≤ skor ≤ 4 Tuntas Sangat Baik

16,5 ≤ skor < 23 1,6 ≤ skor < 2,5 Tidak Tuntas Cukup

9 ≤ skor <16,5 1 ≤ skor < 1,6 Tidak Tuntas Kurang

Sesuai tabel 4.7 Dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan 2 memperoleh jumlah skor 473 dari 20 siswa dengan rata-rata skor 23,65 dengan kategori baik. Berikut digambarkan rata-rata pencapaian skor untuk setiap indikator dalam gambar 4.6

Gambar 4.6 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 Sesuai tabel 4.7 dan gambar 4.6 , berikut peneliti paparkan secara rinci deskripsi perolehan skor setiap indikator aktivitas siswa.

Pada indikator kesiapan siswa mengikuti pembelajaran diperoleh rata-rata 2,8 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 3 siswa memperoleh skor 4; 10 siswa memperoleh skor 3; dan 7 siswa memeperoleh skor 2. Sebagian besar siswa masih kurang antusias dalam menanggapi pertanyaan guru dalam apersepsi. Sebagian besar deskriptor yang tampak yaitu: (1) tidak terlambat masuk ke kelas; (2) tertib dan rapi di tempat duduk masing-masing; dan (3) buku dan peralatan menulis lengkap. Terdapat peningkatan skor 0,25 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1.

4.1.2.2.2. Memperhatikan dan mengamati media audio visual yang ditampilkan

guru

Pada indikator memperhatikan dan mengamati media audio visual yang ditampilkan guru diperoleh skor rata-rata 2,8 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan1 siswa memperoleh skor 4; 15 siswa memperoleh skor 3; dan 4 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa telah menampakkan 3 deskriptor antara lain: (1) siswa tenang (tidak berbicara sendiri); (2) siswa tampak memperhatikan terhadap media yang ditayangkan; dan (3) mencatat materi penting

yang ditampilkan melalui media audio visual. Meskipun demikian masih ada satu

deskriptor yang belum tampak yaitu siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan

dengan materi yang ditayangkan dalam media audio visual. Terdapat peningkatan

skor 0,1 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1

4.1.2.2.3. Memperhatikan informasi yang disampaikan guru

Pada indikator memperhatikan informasi yang disampaikan guru diperoleh skor rata-rata 2,75 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 4 siswa

memperoleh skor 4; 9 siswa memperoleh skor 3; dan 7 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa tidak mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh guru. Sebagian besar deskriptor yang tampak yaitu: (1) siswa mendengarkan penjelasan guru (tidak berbicara sendiri); (2) siswa menanggapi penjelasan yang disampaikan guru (bertanya atau menjawab pertanyaanyang diajukan guru); dan (3) siswa tenang saat mendengarkan penjelasan guru.

4.1.2.2.4. Tertib dalam pembentukan kelompok

Pada indikator tertib dalam pembentukan kelompok diperoleh skor rata-rata

3,0 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 5 siswa memperoleh skor 4; 10 siswa memperoleh skor 3; dan 5 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa tidak melakukan pentunjuk yang di perintahkan oleh guru. Deskriptor yang tampak antara lain: (1) tenang saat pembentukan kelompok; dan (2) memperhatikan penjelasan guru dalam pembentukan kelompok; dan (3) duduk berkelompok dengan tertib. Terdapat peningkatan skor 0,5 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1. 4.1.2.2.5. Mempresentasikan hasil kerja

Pada indikator mempresentasikan hasil kerja diperoleh skor 2,2 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 6 siswa memperoleh skor 3; 12 siswa memperoleh skor 2; dan 25 siswa memperoleh skor 1. Dalam mempresentasikan hasil kerjanya siswa cenderung kurang komunikatif sehingga tidak ada satupun siswa yang menanggapi hasil kerja kelompok lainnya. Deskriptor yang tampak antara lain: (1) suara jelas; dan (2) berani atau percaya diri. Terdapat peningkatan skor 0,3 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1.

4.1.2.2.6. Menanggapi hasil kerja siswa lain

Pada indikator menanggapi hasil kerja diperoleh skor 2,25 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 5 siswa memperoleh skor 3; dan 15 siswa memperoleh skor 2. Dalam menanggapi hasil kerja kelompok lain siswa masih terlihat ragu-ragu dan masih kurang member masukan terhadap hasil kerja siswa yang lain. Deskriptor yang muncul antara lain: (1) memperhatikan hasil kerja siswa lain; dan (2) menggunakan bahasa yang santun. Terdapat peningkatan skor 0,05 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1.

4.1.2.2.7. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari

Pada indikator menyimpulkan materi yang telah dipelajari diperoleh skor 1,75 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 5 siswa memperoleh skor 3;5 siswa memperoleh skor 2; dan 10 siswa memperoleh skor 1. Sebagian besar siswa kurang antusias dalam menyimpulkan materi pelajaran, siswa tidak mancatat kembali dan memberikan contoh dari hasil kesimpulan. Deskriptor yang sering tampak antara lain: (1) memberikan kesimpilan sesuai dengan materi. Terdapat peningkatan skor 0,6 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1

4.1.2.2.8. Mengerjakan evaluasi individu

Pada indikator mengerjakan evaluasi individu diperoleh skor 3,35 dengan kategori sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan 10 siswa memperoleh skor 4; 7 siswa memperoleh skor 3; dan 3 siswa memperoleh skor 2. Sebagian besar siswa

belum bisa mengerjakan soal sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan guru. Deskriptor yang sering tampak antara lain: (1) mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek jawaban teman; (2) tenang dan tertib saat mengerjakan soal dan (3) mengerjakan soal sesuai petunjuk guru. Terdapat peningkatan skor 0,2 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1

4.1.2.2.9. Merayakan akhir pembelajaran

Pada indikator merayakan akhir pembelajaran diperoleh skor 2,75 dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 15 siswa memperoleh skor 3; dan 5 siswa memperoleh skor 5. Walaupun sebagian besar siswa tampak bersemangat namun siswa cenderung kurang tertib dengan sesekali menggedor-gedor meja. Deskriptor yang sering tampak antara lain: (1) siswa tampak senang dan bersemangat, dan (2) ikut bertepuk tangan.

Deskripsi data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam

pembelajaran PKn menggunakan model Quantum teaching dengan media audio

visual pada siklus 1 pertemuan 2 memperoleh jumlah skor 473 dengan skor rata-rata 23,65 dengan kategori baik dan diklasifikasikan tuntas.

4.1.2.3. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada siklus 1 pertemuan 2 diperoleh dari hasil pengamatan selama pembelajaranan dan kegiatan evaluasi pada akhir pembelajaran.

Dari pengamatan hasil belajar afektif siswa siklus 1 pertemuan 2 pada

pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual

diperoleh data pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.8

Hasil Belajar Afektif Siklus 1 Pertemuan 2 No Indikator

Jumlah siswa yang

mendapat skor Jumlah

Skor Rata- rata 0 1 2 3 1. Teliti 0 0 12 8 48 2,4 2. Berani 14 4 2 0 8 0,4 3. Disiplin 0 2 11 7 45 2,25 4. Bekerjasama 0 4 8 8 44 2,2 Jumlah 145 Rata-rata 7,25 Kategori Baik

Ranah afektif yang dinilai dalam penelitian ini adalah disiplin, teliti, berani dan bekerjasama. Pada siklus 1 pertemuan 2 diperoleh hasil belajar afektif siswa dengan jumlah skor 145 dan rata-rata 7,25 dengan kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar afektif dalam pembelajaran PKndari pertemuan sebelumnya yaitu 0,6.

Hasil belajar psikomotorik siswa diperoleh dari indikator mempresentasikan hasil kerja. Dari hasil analisis pada indikator mempresentasikan hasil kerja pada siklus 1 pertemuan 2 diperoleh skor 2,2 dengan kategori cukup. Hal ini ditunjukkan dengan 6 siswa memperoleh skor 3; 12 siswa memperoleh skor 2; dan 25 siswa memperoleh skor 1. Dalam mempresentasikan hasil kerjanya siswa cenderung kurang komunikatif sehingga tidak ada satupun siswa yang menanggapi hasil kerja kelompok lainnya. Namun dalam mempresentasikan hasil kerjanya sebagian besar siswa sudah berani dan percaya diri dan menggunakan suara yang jelas . Terdapat peningkatan skor 0,3 dibandingkan dengan siklus 1 pertemuan 1.

3) Hasil belajar kognitif

Dari penilaian evaluasi siklus 1 pertemuan 2 pada pembelajaran PKn melalui

model Quantum Teaching dengan media audio visual diperoleh data pada tabel

sebagai berikut.

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Nilai Tes Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 2

Interval Nilai Frekuensi Persentase Ketuntasan

30-40 3 15% Tidak Tuntas 41-51 3 15% Tidak Tuntas 52-62 1 5% Tidak Tuntas 63-73 5 25% Tidak Tuntas 74-84 4 20% Tuntas 85-95 4 20% Tuntas Jumlah 20 100% Nilai terendah 30

Nilai tertinggi 95

Jumlah siswa tuntas 13

Jumlah siswa tidak tuntas 7

Peresentase ketuntasan 65%

Persentase ketidaktuntasan 35%

Rata-rata 66

Pada tabel 4.9 , terdapat 1 siswa yang masuk kedalam interval 52-62. Siswa tersebut memeperoleh nilai di bawah KKM (KKM=62) sehingga siswa dalam interval tersebut dinyatakan tidak tuntas belajar.

Untuk lebih jelasnya analisis hasil evaluasi pembelajaran PKn melalui model

Quantum Teaching dengan media audio visual pada siklus 1 pertemuan 2 dapat

dilihat pada diagram berikut ini.

Gambar 4.7 Diagram Analisis Hasil Evaluasi Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 Berdasarkan diagram 4.7 dan tabel 4.9 , dapat diketahui bahwa rata-rata hasil

media audio visual memperoleh nilai 66 (lebih dari nilai KKM yaitu 62), nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 30, sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 95. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa (65%) dan yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa (35%). Jadi hasil belajar pada siklus 1 pertemuan 2 dapat dikatakan belum tuntas karena belum mencapai 75%.

4.1.2.4. Paparan Catatan Lapangan

Catatan lapangan berisi tentang segala kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran atau suatu gambaran rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran baik oleh guru ataupun siswa. Pada siklus 1 pertemuan 2 catatan lapangan yang ditulis oleh kolaborator menjelaskan mengenai kegiatan pendahuluan, inti, dan kegiatan akhir pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan guru masih belum melaksanakan apersepsi yang relevan dengan materi. Pada saat menjelaskan materi guru sudah menguasai materi namun belum bisa mengaitkannya dengan kehidupan nyata dan guru tidak memberikan jalan keluar ketika terjadi perbedaan diantara kelompok. Selain itu sebagian besar siswa tidak mencatat kembali poin-poin penting dari hasil kesimpulan yang dilakukan.

4.1.2.5. Refleksi

Sesuai analisis hasil penelitan siklus 1 pertemuan 2, diperoleh data hasil observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual.

kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran. Kendala-kendala tersebut dianalisis sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus 2 pertemuan 1. Adapun hasil refleksi tersebut antara lain sebagai berikut:

4.1.2.5.1. Keterampilan Guru

Hasil observasi pada Siklus 1 pertemuan 2 menunjukkan bahwa keterampilan guru memperoleh skor 22 dengan kategori baik. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki diantaranya sebagai berikut:

a. Dalam apersepsi guru belum melaksanakan apersepsi yang relevan dengan materi.

b. Guru belum mengaitkan materi dengan kehidupan nyata.

c. Dalam diskusi ketika terjadi perbedaan pendapat antar kelompok guru tidak

memberikan jalan keluar. Selain itu guru juga tidak menutup akhir diskusi.

d. Dalam melakukan refleksi guru tidak bertanya kembali untuk mengecek

pemahaman siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, selain itu guru juga tidak melakukan pemantapan dengan memberikan pertanyaan seputar materi untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

e. Dalam merayakan akhir pembelajaran guru tidak mengajak siswa untuk

menyanyikan yel-yel kelas. 4.1.2.5.2. Aktivitas Siswa

Hasil observasi pada Siklus 1 pertemuan 2 menunjukkan bahwa aktivitas siswa memperoleh skor 23,65 dengan kategori cukup. Namun, ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki diantaranya sebagai berikut:

a. Siswa terlihat kurang antusias dalam memperhatikan dan menanggapi apersepsi

yang dilakukan oleh guru.

b. Siswa belum berani mengajukan pertanyaan terhadap materi yang belum

diketahui

c. Siswa kurang komunikatif dalam menyampaikan hasil diskusinya, selain itu siswa

juga belum berani menanggapi hasil kerja kelompok lainnya

d. Siswa kurang antusias dalam menyimpulkan materi pelajaran

4.1.2.5.3. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dari tes evaluasi pada siklus 1 pertemuan 2 memperoleh ketuntasan klasikal sebesar 65% yaitu 13 siswa tuntas dan persentase ketidaktuntasan 35% yaitu 7 siswa tidak tuntas dalam belajar. Hasil belajar klasikal belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam indikator keberhasilan yaitu 75%.

4.1.2.6. Revisi

Sesuai temuan permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1

pertemuan 2 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn melalui model Quantum

Teaching dengan media audio visual masih diperlukan adanya perbaikan atau revisi untuk melanjutkan penelitian ke siklus 2 pertemuan 1. Hal ini dikarenakan indikator keberhasilan belum tercapai secara menyeluruh. Adapun perbaikan untuk siklus 1 pertemuan 2 adalah sebagai berikut:

4.1.2.6.1. Keterampilan Guru

Perbaikan yang harus dilakukan untuk mningkatkan keterampilan guru pada pertemuan berikutnya adalah:

a. Guru melaksanakan apersepsi yang lebih relevan dengan materi.

b. Mengaitkan meteri dengan kehidupan nyata yang terjadi di sekitar siswa.

c. Guru memberikan jalan keluar ketika terjadi perbedaan pendapat diantara siswa.

d. Guru bertanya kembali untuk mengecek pemahaman siswa dan memberikan

kesempatan siswa untuk bertanya, melakukan pemantapan dengan memberikan pertanyaan seputar materi untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran

e. Mengajak siswa menyanyikan lagu yel-yel kelas ketika pembelajaran berakhir

4.1.2.6.2. Aktivitas siswa

a. Guru memanfaatkan media audio visual agar siswa antusias terhadap

pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa untuk menanyakan materi yang belum diketahui

c. Siswa diberikan contoh cara penyampaian hasil diskusi yang baik.

d. Guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran.

4.1.2.6.3. Hasil belajar

Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan meningkatkan ketuntasan belajar sesuai dengan indikator pembelajaran dengan memperbaiaki pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2 secara keseluruhan

4.1.2.7. Rekapitulasi Data Siklus 1

Perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan meningkatkan ketuntasan belajar sesuai dengan indikator pembelajaran dengan memperbaiaki pembelajaran pada siklus 1 secara keseluruhan.Rekapitulasi Data Siklus 1

Tabel 4.10

Rekapitulasi data siklus 1

No Variabel Siklus 1

Pertemuan 1 Pertemuan 2

1. Keterampilan guru 59 % 68%

2. Aktivitas siswa 61% 66%

3. Hasil belajar 55% 65%

Berdasarkan tabel 4.10 Menunjukkan adanya peningkatan di setiap variable penelitian. Peningkatan keterampilan guru pada siklus 1 pertemuan 1 sebesar 59%, siklus 1 pertemuan 2 sebesar 68%. Peningkatan aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan 1 sebesar 61%, siklus 1 pertemuan 2 sebesar 66%. Ketuntasan klasikal pada siklus 1 pertemuan 1 sebesar 55%, siklus 1 pertemuan 2 sebesar 65%.

Dari tabel 4.10, perolehan skor keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar (ketuntasan klasikal) pada siklus 1 disajikan dalam diagram batang berikut.

Gambar 4.8 Diagram Rekapitulasi Data Siklus 1 4.1.3. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Pertemuan 1

4.1.3.1. Deskripsi Hasil Observasi Keterampilan Guru

Data keterampilan guru yang diperoleh dari hasil observasi oleh observer

selama pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan Media audio

visual padapelaksanaan tindakan siklus 2 pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.11

Hasil Observasi keterampilan guru Siklus 2 Pertemuan 1

No Indikator

Deskriptor yang

tampak Skor Kategori

a b c d

1. Menumbuhkan minat belajara

siswa √ √ - √ 4 Sangat Baik

2. Menayangkan media audio visual

√ √ √ √ 4 Sangat Baik

3. Menjelaskan materi dengan media

audio visual √ √ √ - 3 Baik

4. Membimbing siswa dalam

5. Membimbing siswa dalam

menyampaikan hasil diskusi √ √ - - 2 Cukup

6. Melaksanakan refleksi dalam

proses pembelajaran √ - - √ 2 Baik

7. Melaksanakan evaluasi

pembelajaran √ √ √ √ 4 Sangat Baik

8. Memberikan penguatan dan

merayakan akhir pembelajaran √ √ √ - 3 Baik

Jumlah Skor 26

Persentase 81,25%

Kategori Baik

Kriteria Penilaian : Jumlah Skor Semua

indikator

Skor Setiap Indikator

Kriteria

Ketuntasan Kategori

26,5 ≤ skor ≤ 32 3,5 ≤ skor ≤ 4 Tuntas Sangat Baik

20 ≤ skor < 26,5 2,5 ≤ skor < 3,5 Tuntas Baik

13,5 ≤ skor < 20 1,6 ≤ skor < 2,5 Tidak Tuntas Cukup

8 ≤ skor < 13,5 1 ≤ skor < 1,6 Tidak Tuntas Kurang

Dari tabel 4.11 perolehan skor keterampilan guru juga dapat dilihat dalam gambar 4.9

Gambar 4.9 Diagram Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus 2 Pertemuan 1 Pada tabel 4.11 dan diagram batang pada gambar 4.9 dapat diketahui bahwa hasil observasi keterampilan guru pada siklus 2 pertemuan 1 memperoleh skor 26 dengan kategori baik. Secara lebih lanjut dapat dideskripsikan sebagai berikut:

4.1.3.1.1. Menumbuhkan minat belajar siswa

Pada indikator menumbuhkan minat belajar siswa guru memperoleh skor 4 yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran dengan kategori sangat baik yaitu : (1) mempersiapkan media dan sumber belajar; (2) memberikan motivasi awal; (3) melakukan apersepsi sesuai materi; dan (4) menyampaikan tujuan pembelajaran. Terdapat peningkatan 1 skor dibanding siklus 1 pertemuan 2.

Pada indikator menayangkan media audio visual guru memperoleh skor 4 yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran dengan kategori sangat baik yaitu (1) isi dari media audio visual sesuai dengan materi yang diajarkan; (2)

materi yang disampaikan melalui media audio visual sesuai dengan tujuan

pembelajaran; (3) penggunaan media audio visual menarik perhatian siswa, (4)

penggunaan media audio visual efektif (terkait dengan durasi penayangan media). 4.1.3.1.3. Menjelaskan materi dengan media audio visual

Pada indikator menjelaskan materi dengan media audio visual, guru

memperoleh skor 3 dengan kategori baik berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : (1) menjelaskan materi pelajaran sesuai indikator pembelajaran; (2) mengaitkan materi dengan kehidupan nyata; (3) memberikan contoh sesuai dengan materi. Meskipun 3 deskriptor telah dilaksanakan guru namun guru tidak melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa dengan bertanya mengenai materi yang telah diajarkan. Terdapat peningkatan 2 skor disbanding siklus 1 pertemuan 2.

4.1.3.1.4. Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok

Pada indikator membimbing siswa dalam bediskusi kelompok guru memperoleh skor 4 yang artinya semua deskriptor tampak dalam pembelajaran, dengan kategori sangat baik yaitu (1) memberikan petunjuk dalam berkeompok; (2) membagi siswa dalam kelompok; (3) mengatur tempat duduk sesuai kelompok; (4) berkeliling membimbing kerja siswa.

Pada indikator membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi guru memperoleh skor 2 dengan kategori cukup berdasarkan indikator yang tampak, yaitu : (1) mengawasi jalannya presentasi dan (2) memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Namun ketika terjadi perbedaan pendapat antar kelompok, guru tidak memberikan solusi untuk pemecahan masalahnya. Selain itu guru juga tidak menutup jalannya diskusi.

4.1.3.1.6. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran

Pada indikator melakukan refleksi terhadap proses pmbelajaran guru memperoleh skor 2 dengan kategori cukup berdasarkan deskriptor yang tampak, yaitu: (1) guru bertanya kembali tentang permasalahan awal pembelajaran; dan (2) menyimpulkan materi bersama siswa. Saat melaksanakan refleksi guru belum memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan tidak