• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. HASIL PENELITIAN

4.2.3. Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi dari hasil penelitian pada pembelajatran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual antara lain:

4.2.3.1. Implikasi teoritis

Implikasi teoritis adalah kaitan antara hasil penelitian dengan teori-teori yang

digunakan. Hasil penelitian membuktikan bahwa model Quantum Teacing dengan

media audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, yang mencakup

keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.

4.2.3.2. Implikasi Praktis

Implikasi praktis yaitu kaitan antara hasil penelitian dengan pembelajaran

pembelajaran yang konvensional, monoton, dan membosankan melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan memanfaatkan media audio visual. Dengan demikian guru dapat menciptakan suasana belajar yang efektif, menyenangkan, dan santai, dan menciptakan motivasi belajar siswa dengan memperhatikan pengalaman pribadi siswa dan menghargai setiap usaha siswa. Selain itu guru lebih terampil dalam menggunakan media, dalam penelitian ini guru menggunakan media audio visual. Serta guru merancang perayaan yang menarik bagi siswa dengan memberikan yel-yel kelas dan pemberian hadiah.Keterampilan guru

meningkat setelah diterapkannya model Quantum Teaching dengan media

audiovisual. Guru dapat bertindak sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa. Guru juga dapat memaksimalkan keterampilan dalam mengajar.

Pada variabel aktivitas siswa, menunjukkan peningkatan setelah penerapan

model Quantum Teaching dengan media audio visual. Dibuktikan dengan siswa

dapat lebih tanggap, aktif, kritis, dan memberikan tanggapan yang positif. Siswa telah mampu menjawab pertanyaa dari guru dengan baik. Siswa juga berani mengungkapkan pendapat dan mengajukan pertanyaan apabila belum jelas tentang materi yang diajarkan. Siswa juga sudah berani berpendapat dan menanggapi presentasi yang dilakukan teman yang lain. Siswa juga belajar bekerja sama dengan kelompok, yang melatih kecerdasan emosional mereka. Tugas yang diberikan guru dapat diselesaikan dengan cukup baik. Hal tersebut semakin memperkuat bahwa

model Quantum Teaching dengan media audio visual dapat meningkatkan aktivitas

Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan setelah diterapkan model

Quantum Teaching dengan media audio visual. Siswa aktif dalam pembelajaran

sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih banyak, dan mempermudah dalam pemahaman materi. Selain ini, motivasi dari guru memdorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar. Sehingga. Materi yang diajarkan akan lebih mudah untuk dipahami yang selanjutnya berdampak pada saat dilakukan evaluasi, siswa tidak mengalami kesulitan. Terbukti dari hasil belajar yang meningkat pada tiap pertemuan.

4.2.3.3. Implikasi Pedagogis

Implikasi pedagogis merupakan kaitan antara hasil penelitian dengan hasil pembelajaran. Hasil penelitian memberikan gambaran tentang peningkatan kualitas

pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching dengan media audiovisual

kualitas pembelajaran meningkat, pembelajaran efektif, dan hasil belajar sesuai dengan harapan.

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VA SDN

Tambakaji 05 Kota Semarang , bahwa model pembelajaran Quantum Teaching

dengan media audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada

siswa kelas VA SDN Tambakaji 05 Kota Semarang, secara rinci dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Keterampilan guru dalam pembelajaran PKn menggunakan model Quantum

Teaching dengan media audio visual menunjukkan adanya peningkatan. Rata-rata skor dari 2 pertemuan pada siklus 1 adalah 20,5 dengan kategori baik, dan pada siklus 2 meningkat dengan rata-rata 28 dengan kategori sangat baik. Hasil penelitian tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yaitu keterampilan guru meningkat dengan skor sekurang-kurangnya 20 dengan kategori baik.

b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model Quantum

Teaching dengan media audio visual menunjukkan adanya peningkatan. Rata-rata skor dari 2 pertemuan pada siklus 1 adalah 22,27 dengan kategori cukup, dan pada siklus 2 meningkat dengan rata-rata 27,14 dengan kategori baik. Hasil penelitian tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yaitu aktivitas siswa meningkat dengan skor sekurang-kurangnya 23 dengan kategori baik.

c. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model Quantum Teaching dengan media audio visual menunjukkan adanya peningkatan. Sebelum dilakukan tindakan ketuntasan belajar klasikal hanya 25%, kemudian pada siklus 1 mengalami peningkatan dari pertemuan pertama yaitu 55% menjadi 60% pada pertemuan kedua. Demikian juga pada siklus 2 mengalami peningkatan dari pertemuan pertama yaitu 70% menjadi 85% pada pertemuan ke dua. Hasil penelitian tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 75% siswa mengalami ketuntasan hasil belajar individual sebesar ≥ 62.

Berdasarkan simpulan tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis tindakan

dalam penelitian ini terbukti, yaitu melalui model Quantum Teaching dengan media

audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas VA

SDN Tambakaji 05 Kota Semarang.

5.2. SARAN

Berdasarkan simpulan dalam pembelajaran PKn menggunakan model

Quantum Teaching dengan media audio visua peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

a. Bagi guru, dengan menerapkan model Quantum Teaching dapat meningatkan

keterampilan guru dan mengubah pembelajaran yang konvensional, monoton, dan membosankan melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan

memanfaatkan media audio visual. Dengan demikian guru dapat menciptakan

b. Bagi Siswa, dengan diterapkannya model Quantum Teaching dapat dan meningkatkan aktivitas siswa serta memberikan kegiatan belajar yang menyenangkan dan mengaktifkan siswa untuk dapat mengemukakan ide atau gagasannya sehingga pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna.

c. Bagi sekolah, penelitian pembelajaran PKn melalui model Quantum Teaching

dengan media audio visualdapat dijadikan sebagai upaya yang

dapatmenumbuhkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar yang berdampak positif pada kualitas pembelajaran di sekolah serta dapatdijadikan salah satu solusi dalam pemecahan masalah yang terjadi kelas. pembelajaran PKn

melalui model Quantum Teaching dengan media audio visual juga bisa

diterapakan dalam pembelajaran lainnya, tidak hanya pada pembelajaran PKn saja.

cet. 14). Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Zaenal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya. Arsyad, Azhar. 2011.Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Azis, Abdul. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

http://azisgr.blogspot.com/2010/05/pendidikan-kewarganegaraan-pkn.html (diakses pada 26 febuari 2013)

BSNP. 2005. peraturan pemerintah republik indonesianomor 19 tahun 2005. Jakarta:

Depdiknas.

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Chamisijatin, Lise. 2008. Pengembangan Kurikulum.Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai

Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Mengenai Sistem PendidikanNasional. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2006. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006.Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2007. kajian Kurikulum PKn.

http://perpusol-samsam.blogspot.com/2009/03/kajian-kurikulum-pkn-by-depdiknas-2007.

(diakses pada 26 febuari 2013).

DePorter, Bobbi dkk. 2010. Quantum Teaching. Bandung: PT Mizan Pustaka.

DePorter, Bobbi. 2011. Quantum Learning. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Dikti. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati, Saidah. 2010.Peningkatan hasil belajar IPA melalui quantum teaching di

kelas IV SD Negeri Tegalgondo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang

http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/peningkatan-hasil-

belajar-ipa-melalui-quantum-teaching-di-kelas-iv-sd-negeri-tegalgondo-kecamatan-karangploso-kabupaten-malang-saidah-dimyati-43837.html (diakses

pada 25 januari 2013).

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. 

Herrhyanto, Nar dan H.M Akib Hamid. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Ikhtiari,Dhomas. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model

Quantum Teachingpada Siswa Kelas IV SDNPakintelan 04 Semarang.

Lapono, Nabisi dkk. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Maghfiroh, Nelly. 2010.Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode

Quantum Teaching Pada Pelajaran PKn Pada Siswa Kelas IV SDN Talang III

Sumenephttp://lib.uin-malang.ac.id/?mod=th_detail&id=07140048 (diakses

pada 25 jan 2013).

Marno dan idris. 2009. Strategi dan Metode Pengajaran. yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Massun. 2012. Kelebihan dan kekurangan media

pembelajaran.

http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2304206-kelebihan-dan-kekurangan-media-pembelajaran. (diakses

pada 14 febuari 2013).

Mulyasa. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Mengenai Standar Nasional Pendidikan.

Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Putusutrisna. 2011. Penerapan Media Audio Visual untuk Meningkapkan

Pemahaman dan Daya Tangkap Siswa dalam Menyimak Materi Pelajaran

Khususnya pada Mata Pelajaran Sains.

http://putusutrisna.blogspot.com/2011/04/penerapan-media-audio-visual-untuk.html(diakses pada 25 febuari 2013).

Rifa’i Achmad dan Anni, Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Rusman, 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: PT Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Pranada Media Group.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grafindo

Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka

Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwarto, dkk. 2011. Penggunaan Media Audio visual untuk meningkatkan hasil

belajar PKn . http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/73 (diakses pada 25 febuari 2013).

Syah,Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :PT

Remaja Rosda Karya.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana.

Trimo dan Rusantiningsih. 2012.Meningkatan Hasil Belajar IPS melalui Kolaborasi

Metode Quantum Teaching dan Snowball Throwing.

http://re-searchengines.com/0408trimo.html (diakses pada 15 febuari 2013) .

Uno, Hamzah. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar