• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

3. Deskripsi Siklus II PTK

Berikut ini diuraikan tahap penelitian tindakan kelas siklus I

mulai dari perencanaan, tindakan, observasi, hingga refleksi dan

evaluasi.

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana penelitian yang

meliputi:

1) Berdasarkan hasil evaluasi melalui lembar observasi,

wawancara, kuesioner motivasi belajar dan tes pada kegiatan

siklus pertama dengan tipe make a match, peneliti bersama

dengan guru pengampu akan melakukan kegiatan perencanaan

untuk siklus dua. Pada siklus dua akan dilakukan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe role playing. Kemudian

membagikan kelompok yang terdiri dari 3 siswa setiap

kelompok sama dengan kelompok saat kegiatan penelitian

pendahuluan dan siklus I (lampiran 6, halaman 187).

2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi:

a) Lembar observasi tindakan guru

Lembar observasi perilaku guru digunakan untuk

mengetahui perilaku guru selama pembelajaran berlangsung

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.

b) Lembar observasi perilaku siswa

Lembar observasi perilaku siswa digunakan untuk

mengetahui perilaku siswa di kelas selama pembelajaran

berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif.

Lembar observasi kelas digunakan untuk mencatat keadaan

kelas selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif.

d) Lembar refleksi

Refleksi bertujuan untuk menganalisis, memaknai, dan

membuat kesimpulan dari pembelajaran.

3) Penyiapan media pembelajaran

Media yang harus disiapkan untuk tipe make a match

sebagai berikut

a) Bukti transaksi

Bukti transaksi yang harus disiapkan adalah faktur

penjualan, slip gaji, nota kontan, bukti kas masuk (BKM)

dan bukti kas keluar (BKK). Bukti transaksi ini akan

digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi ke dalam

jurnal umum. Bukti transaksi terlampir pada lampiran 46,

hal 310.

b) Buku akuntansi

Buku akuntansi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah

buku kas dan buku jurnal umum. Buku kas akan digunakan

oleh bagian keuangan untuk mencatat pemasukan dan

pengeluaran kas. Sedangkan buku jurnal umum digunakan

oleh bagian akuntansi untuk mencatat jurnal umum

tersaji pada lampiran 47, hal 321 dan buku jurnal terlampir

pada lampiran 48, hal 324.

c) Papan nama

Papan nama yang dibuat adalah papan nama untuk bagian

akuntansi, bagian keuangan, bagian penjualan dan

pembelian, dan pihak di luar perusahaan. Papan nama ini

nantinya akan digunakan untuk mengidentifikasi

masing-masing peran. Papan nama terlampir pada lampiran 49, hal

327.

d) Uang-uangan

Uang-uangan akan digunakan untuk melakukan transaksi

seperti pembelian secara tunai, penjualan secara tunai,

pembayaran gaji, pelunasan utang, dan pelunasan piutang.

Media uang-uangan tersaji pada lampiran 50, hal 329.

e) Instruksi masing-masing peran

Instruksi masing-masing peran merupakan rangkaian

kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dalam

memerankan tugas atau perannya masing-masing. Instruksi

tiap bagian dalam hal ini akan saling terkait sehingga

membentuk suatu kegiatan yang utuh. Instruksi

masing-masing peran tersaji pada lampiran 51, hal 330.

f) Media pembelajaran lain yang harus disiapkan adalah

b. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada hari Sabtu, 3

November 2012, dimulai pukul 12.30 sampai dengan 13.45 WIB

atau 2 JP. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 14 orang. Pelaksanaan

pembelajaran dilakukan oleh guru mitra dengan dibantu oleh

peneliti dan beberapa fasilitator dari rekan-rekan mahasiswa.

Tahapan pelaksanaan penelitian diuraikan sebagai berikut:

1) Guru membuka pembelajaran

a) Guru memeriksa kesiapan ruangan, alat pembelajaran dan

media.

b) Guru memeriksa kesiapan siswa.

c) Guru melakukan kegiatan apersepsi.

d) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai

dan rencana kegiatannya.

2) Kegiatan inti

a) Guru meminta siswa menempati posisi

Setelah guru menyelesaikan penjelasan materi, guru

mengajak siswa untuk menempati posisi yang telah

ditentukan. Pengaturan tempat sudah dilakukan sebelumnya.

Tempat diatur sedemikian rupa agar siswa dapat bergerak

dengan leluasa saat melaksanakan role playing.

Setelah siswa menempati posisi yang ditentukan, guru

dibantu oleh peneliti dan para fasilitator kelompok

membagikan media yang digunakan dalam role playing.

Bagian penjualan dan bagian pembelian akan menerima

bukti transaksi berupa nota kontan dan faktur penjualan.

Bagian keuangan menerima uang-uangan, buku kas dan

bukti transaksi (slip gaji, BKK dan BKM). Bagian akuntansi

akan menerima lembar jurnal umum. Sedangkan pihak di

luar perusahan akan menerima bukti transaksi (faktur dan

nota kontan), barang dagangan serta uang-uangan. Selain

menerima media sesuai dengan peran masing-masing, setiap

anggota kelompok menerima instruksi pada tiap-tiap

bagiannya. Dalam instruksi tersebut dipaparkan

langkah-langkah kegiatan yang harus dilaksanakan oleh siswa sesuai

dengan perannya. Saat semua media telah dibagikan kepada

siswa, maka role playing dimulai.

c) Guru memandu jalannya role playing

Pelaksanaan role playing dipandu oleh guru. Pelaksanaan

role playing diawali dengan pembacaan informasi mengenai

gambaran umum perusahaan, aturan main dan sanksi.

Setelah itu, guru menginstruksikan kepada siswa untuk

transaksi adalah 3 menit. Prosedur pelaksanaan role playing

adalah sebagai berikut:

(1) Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk

menyelesaikan transaksi pertama.

(2) Siswa yang perannya terkait dengan transaksi tersebut

melaksanakan tugasnya sesuai dengan instruksi pada

bagian tersebut.

(3) Bukti transaksi yang berasal dari transaksi tersebut akan

dicatat oleh bagian akuntansi dalam buku jurnal.

(4) Setelah waktu pengerjaan transaksi yang pertama selesai

guru menginstruksikan kepada siswa untuk

menyelesaikan transaksi berikutnya.

(5) Setelah semua transaksi berakhir, guru meminta siswa

untuk memasukkan berkas dalam amplop dan

menyerahkannya kepada fasilitator.

(6) Guru meminta siswa kembali duduk di posisi semula.

4) Kegiatan penutup :

a) Guru memberikan tesuntuk siklus II dan kuesioner motivasi

belajar setelah penerapan model pembelajaran kooperatif

Setelah semua kegiatan inti selesai, guru memberikan

tes untuk siklus II pada siswa dan juga kuesioner motivasi

belajar setelah penerapan model pembelajaran kooperatif.

tersebut. Guru juga menjawab jika ada siswa yang

mengajukan pertanyaan.

(1) Berikut ini disajikan hasil tes 3 siswa setelah dilakukan

penerapan model pembelajaran kooperatif:

Tabel 5.15

Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa Pada Tes 3 No Interval Kinerja Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 81 – 100 9 64,29% Sangat Paham 2 66 – 80 5 35,71% Paham 3 56 – 65 0 0% Cukup Paham 4 46 – 55 0 0% Tidak Paham

5 0 – 45 0 0% Sangat Tidak Paham

14 100%

Sumber : Data Primer Lampiran 62 halaman 377 Catatan : Skor dikonversi dalam skala 100

Tabel 5.15 menunjukkan skor yang dicapai oleh siswa

setelah penerapan model pembelajaran kooperatif. Tabel

tersebut menunjukkan 9 orang siswa masuk kategori

sangat paham dan 5 orang siswa masuk kategori paham.

Skor rata-rata kelas adalah 87,62.

(2) Berikut ini disajikan hasil kuesioner motivasi belajar

setelah penerapan model pembelajaran kooperatif dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 5.16

Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Pada Kuesioner Siklus II

No Interval Kinerja Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 69 – 80 8 57,14% Sangat Tinggi 2 60 – 68 6 42,86% Tinggi

No Interval Kinerja Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 3 54 – 59 0 0% Cukup Tinggi 4 48 - 53 0 0% Rendah 5 20 – 47 0 0% Sangat Rendah 14 100%

Sumber : Data Primer Lampiran 60 halaman 359

Tabel 5.16 menunjukkan tingkatan capaian motivasi

belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran

kooperatif. Dari tabel tersebut dapat dilihat 8 orang

siswa masuk kategori sangat tinggi dan 6 orang masuk

kategori tinggi. Hal ini menunjukkan minat siswa ketika

belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif

sangat tinggi. Capaian rata-rata kelas adalah 70,43.

b) Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran

Saat pengerjaan tes dan kuesioner selesai, guru

membagikan lembar refleksi atas kegiatan belajar yang baru

saja berlangsung dan meminta siswa untuk mengisinya.

Berikut ini disajikan rangkuman hasil refleksi siswa:

Tabel 5.17

Rangkuman Refleksi Siswa

No Uraian Komentar

1 Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran de-ngan menggunakan model pem-belajaran kooperatif (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, ling-kungan kelas,dll)?

Dari 14 orang siswa, ada 95 % atau 13 siswa menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif lebih menyenangkan, menarik dan efektif. Beberapa siswa menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode ini lebih tepat sasaran. Hanya ada 5 % atau 1 orang siswa

yang menyatakan bahwa metode ini masih membingungkan.

2 Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif?

Dari 14 orang siswa semuanya berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif, karena siswa lebih mudah dalam memahami materi apabila siswa dapat berperan aktif daripada pasif. 3 Apa yang anda lakukan

selama pembelajaran de-ngan menggunakan model pembelajaran kooperatif?

Selama pembelajaran siswa berperan sebagai bagian akuntan, kurir dan bagian keuangan. Bagian keuangan dan kurir membuat bukti transaksi sesuai dengan transaksi yang ada serta menandatanganinya, sedangkan bagian akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum dan menandatangani bukti transaksi yang diperolehnya.

4 Apakah anda lebih paham tentang materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif?

Dari 14 orang siswa, ada 86% atau 12 orang siswa yang menyatakan lebih paham tentang materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa. Ada 14 % atau 2 orang siswa yang tidak paham akan materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa setelah melaksanakan model pembelajaran kooperatif.

5 Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pem-belajaran kooperatif?

Hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran ini adalah masalah keterbatasan waktu sehingga ada beberapa kelompok yang belum dapat menyelesaikan transaksi secara keseluruhan. Hal ini pun membuat sedikit keributan saat model pembelajaran kooperatif berlangsung karena waktu yang

diberikan untuk menyelesaikan transaksi yang relatif singkat ini membuat siswa harus bergerak cepat. Pada umumnya, siswa yang berperan sebagai bagian akuntansi, mengalami kesulitan saat mencatat bukti transaksi ke dalam jurnal umum.

6 Manfaat apa yang anda peroleh pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif?

Manfaat yang diperoleh siswa dari pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif ada 57 % atau 8 orang siswa menyatakan bahwa mereka dapat semakin paham mengenai materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa karena dapat belajar dengan cara praktik langsung. Selain itu, ada 29 % atau 4 orang siswa menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode ini lebih menyenangkan dan mampu menciptakan suasana yang baru dalam belajar. Sedangkan 14 % atau 2 orang menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode ini menambah pengalaman mereka memahami tugas masing- masing bagian dalam perusahaan (bagian penjualan dan bagian pembelian, bagian keuangan dan bagian akuntansi).

Dari hasil refleksi, diketahui bahwa siswa merasa

senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif (lampiran 56, hal 350).

Sebagian besar siswa tertarik dan berminat mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model ini. Beberapa

Model pembelajaran ini dirasa siswa dapat menumbuhkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan menjadikan

mereka lebih paham atas materi.

Hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran

ini adalah masalah keterbatasan waktu sehingga ada

beberapa kelompok yang belum dapat menyelesaikan

transaksi secara keseluruhan. Hal ini pun membuat sedikit

keributan saat model pembelajaran kooperatif berlangsung

karena waktu yang diberikan untuk menyelesaikan transaksi

yang relatif singkat ini membuat siswa harus bergerak cepat.

Pada umumnya, siswa yang berperan sebagai bagian

akuntansi, mengalami kesulitan saat mencatat bukti transaksi

ke dalam jurnal umum.

c) Guru menutup pembelajaran

Guru menutup rangkaian kegiatan pembelajaran hari itu

dengan memberikan penugasan pribadi pada siswa untuk

mendalami kembali materi yang dipelajari dan membuat

ringkasan. Kemudian guru menutup pelajaran hari itu

dengan berdoa dan memberi salam.

c. Pengamatan (observing)

1) Pengamatan terhadap tindakan guru

Tabel 5.18

Hasil Observasi Aktivitas Guru Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif-Kegiatan Pembuka

Sumber: Data Primer Lampiran 43 halaman 306

Dalam kegiatan pembuka, guru sudah melakukan semua

kegiatan dengan baik. Guru sudah memeriksa kesiapan

ruang, alat, media pembelajaran dan juga kesiapan siswa.

Guru melakukan kegiatan apersepsi dan penyampaian

kompetensi yang akan dicapai beserta rencana kegiatan

dengan sangat menarik.

b) Kegiatan inti

Tabel 5.19

Hasil Observasi Aktivitas Guru Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif-Kegiatan Inti

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I 1. 2. II 1. 2. PRA PEMBELAJARAN

Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa

MEMBUKA PEMBELAJARAN

Melakukan kegiatan apersepsi

Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya

1 2 4 5 1 2 4 5

1 2 4 5 1 2 4 5

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

III A. 1. 2. 3. 4. B. 1.

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran

Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan reaitas kehidupan

Pendekatan/strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

Sumber: Data Primer Lampiran 43 halaman 306 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2. F. 1. 2. 3. 4. G. 1. 2. 3.

yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tmbuhnya kebiasaan positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan

Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik

Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa

Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar

Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi

Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif

Penilaian proses dan hasil belajar

Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar

Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

Penggunaan bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

Pada kegiatan ini, keseluruhan tahapan kegiatan dilakukan

guru dengan sangat baik. Beberapa kekurangan pada siklus

sebelumnya coba diperbaiki oleh guru. Guru sudah

menyampaikan materi dengan baik, runtut, antusias, menarik

dan selalu mengaitkan dengan pengetahuan lain atau bahkan

realita dalam pelaksanaan akuntansi sebenarnya.

c) Kegiatan penutup

Tabel 5.20

Hasil Observasi Aktivitas Guru Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif-Kegiatan Penutup

Sumber: Data Primer Lampiran 43 halaman 306

Guru menutup keseluruhan pembelajaran pada siklus II

dengan sangat baik. Guru melibatkan siswa dalam

menyimpulkan materi, memberikan penugasan, dan

merefleksikan kegiatan pembelajaran pada hari itu.

2) Pengamatan terhadap perilaku siswa

NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR

IV A. 1. 2. B. 1. 2. PENUTUP

Refleksi dan rangkuman pembelajaran

Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

Pelaksanaan tindak lanjut

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan

1 2 4 5 1 2 4 5

1 2 4 5

Tabel 5.21

Hasil Observasi Terhadap Perilaku Siswa Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti proses

pembelajaran. √ Seluruh siswa siap mengikuti pembelajaran. 2 Siswa memperhatikan

penjelasan guru. √ Semua siswa memperhatikan

3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran.

Siswa terlihat antusias dan langsung

memberikan tanggapan atau pertanyaan ketika ada materi yang mereka tidak paham

4 Siswa mencatat hal-hal

penting. √ Sebagian terlihat mencatat hal-hal yang mereka anggap penting 5 Siswa mengerjakan tugas

dengan baik.

Sebagian besar siswa memerankan tugasnya masing- masing dengan baik. Hanya ada 1 siswa yang sedikit mengalami kesulitan memahami instruksi.

Pada siklus II PTK ini siswa terlihat sangat bersinergi

dengan baik. Pada awal pembelajaran, siswa terlihat sudah

sangat siap untuk mengikuti proses belajar. Keantusiasan siswa

juga terlihat ketika guru memberikan penjelasan, mereka

memperhatikan dengan baik dan memberikan tanggapan atau

pertanyaan pada guru. Saat guru menjelaskan, siswa juga

mencatat hal-hal yang mereka anggap penting. Ketika tahap

baik. Namun ada 1 siswa yang terlihat bingung memahami

instruksi tugas miliknya. (Lampiran 44, hal. 308)

3) Observasi terhadap kelas

Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif,

ruang kelas ditata sedemikian rupa agar memudahkan siswa

dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai penerapan model.

Kondisi ruang kelas yang sangat luas memudahkan kelas ditata

sedemikian rupa saat penerapan tipe make a match maupun role

playing.

Saat role playing yang menjadi kendala adalah karena di

kelas siswa tidak memiliki meja, karena yang digunakan adalah

kursi kuliah. Hal ini membuat siswa repot untuk mengkontrol

berkas-berkas mereka. Namun, disisi lain kursi seperti itu

memudahkan penataan ruang kelas saat penerapan.

Kegaduhan terjadi saat siswa larut dalam suasana

penerapan model pembelajaran kooperatif. Terkadang mereka

merasa teramat senang, dan lepas kontrol dalam berbicara.

Namun situasi tersebut masih dapat dikendalikan oleh guru dan

para fasilitator sehingga tidak sampai mengganggu kelas yang

lain. Suasana kelas pada saat pelaksanaan tidak terganggu oleh

keributan kelas lain. Suasana di dalam kelas pun cukup tenang.

Hal ini dikarenakan peraturan permainan yang tidak

anggota kelompoknya pada saat mereka memainkan perannya.

Hasil pengamatan terhadap kondisi kelas saat pelaksanaan PTK

dapat dilihat pada lampiran 45, hal 309.

d. Evaluasi dan refleksi

1) Evaluasi

Evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui:

a) Wawancara pada guru

Peneliti juga melakukan wawancara pada guru untuk

mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan model

pembelajaran kooperatif. Menurut guru, dengan pembelajaran

seperti ini, anak bisa lebih tahu keadaan nyata, bagaimana

membuat bukti transaksi, menganalisis, dan mencatat dalam

jurnal. Jika anak hanya terus menerus belajar teori tanpa

praktik, anak tidak akan punya pengalaman bagaimana

berperan menjadi bagian akuntansi, keungan, dan bagian

penjualan dan pembelian, bahkan pihak luar perusahaan.

Dengan pembelajaran seperti itu, siswa mejadi lebih

termotivasi dalam belajar dan hasilnya siswa juga paham

materi yang dipelajari.

Menurut guru, kendala yang masih dihadapi adalah

manakala dalam satu kelompok ada yang tidak paham, maka

akan berpengaruh ke alur keseluruhan transaksi. Guru juga

dalam pengerjaan transaksi oleh siswa (lampiran 57, halaman

353).

b) Wawancara pada siswa

Peneliti melakukan wawancara kepada 3 orang siswa

untuk mengetahui motivasi belajar mereka pada materi

analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke

dalam jurnal umum dalam siklus akuntansi perusahaan jasa

setelah penerapan model pembelajaran kooperatif. Dari hasil

wawancara tersebut siswa berpendapat bahwa setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif siswa menjadi lebih tertarik untuk

belajar. Mereka menjadi semakin tertarik untuk menggali

materi dan semangat dalam kegiatan belajar. Selain itu,

mereka juga berpendapat bahwa pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif lebih menyenangkan dan

mampu menciptakan suasana baru di dalam kelas.

Siswa juga berpendapat bahwa setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif ada suatu pemahaman baru yang selama ini belum

pernah diperoleh di sekolah. Siswa merasa lebih paham akan

pembuatan bukti transaksi serta cara mencatat transaksi

terjadinya transaksi dan pihak-pihak yang terkait dengan

suatu transaksi (lampiran 58, halaman 354).

2) Refleksi

Refleksi dilakukan guna melihat kembali apa yang telah

dilakukan dalam proses pembelajaran, manfaat apa yang

diperoleh, dan kendala apa yang dihadapi selama mengikuti

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif. Berikut ini disajikan refleksi guru:

Tabel 5.22 Refleksi Guru

No Uraian Komentar

1 Kesan guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Menyenangkan, pembelajaran menjadi sangat hidup siswa seperti dalam permainan.

2 Kesan guru terhadap aktifitas siswa ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif.

Siswa aktif karena seperti kerja yang nyata.

3 Kesan guru terhadap partisipasi dan minat siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif.

Minat siswa sangat tinggi. Siswa bekerja sama dengan baik dalam kelompok.

4 Kesan guru terhadap pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Siswa mudah memahami materi karena terlibat langsung pada transaksi- transaksi yang terjadi. 5 Hambatan yang dihadapi apabila nanti

guru hendak melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Waktu yang pendek (dibatasi waktu) dan persiapan.

6 Hal-hal yang mendukung apabila guru nanti akan menggunakan metode

Kondisi siswa dan tempat/ sarana yang kondusif.

pembelajaran model pembelajaran kooperatif.

7 Manfaat yang diperoleh dengan merencanakan rencana pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif.

Siswa memiliki

pengalaman baru dalam belajar, lebih paham materi dan hasilnya tujuan pembelajaran dapat tercapai.

8 Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Persiapan dan pengaturan waktu.

Berdasarkan tabel 5.22 dapat disimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif membuat siswa tertarik dan

berminat untuk mengikuti proses belajar mengajar. Saat siswa

tertarik dan berminat terhadap apa yang sedang dipelajari, siswa

akan terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Dengan terlibat

langsung dalam pembelajaran, siswa akan lebih mudah untuk

memahami apa yang dipelajari. Guru berpendapat bahwa model

pembelajaran kooperatif menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran