BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
2. Deskripsi Siklus I PTK
Berikut ini diuraikan tahap penelitian tindakan kelas siklus I mulai
dari perencanaan, tindakan, observasi, hingga refleksi dan evaluasi.
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana penelitian yang
meliputi:
1) Berdasarkan hasil evaluasi melalui lembar observasi dan hasil
wawancara, peneliti bersama dengan guru pengampu akan
melakukan kegiatan perencanaan untuk siklus satu. Pada siklus
satu akan dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatf
tipe make a match . Kemudian membagikan kelompok yang
terdiri dari 3 siswa setiap kelompok sama dengan kelompok saat
kegiatan penelitian pendahuluan (lampiran 6, halaman 187).
2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi:
a) Lembar observasi tindakan guru
Lembar observasi perilaku guru digunakan untuk
mengetahui aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.
b) Lembar observasi perilaku siswa
Lembar observasi perilaku siswa digunakan untuk
mengetahui perilaku siswa di kelas selama pembelajaran
berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif.
c) Lembar observasi kelas
Lembar observasi kelas digunakan untuk mencatat keadaan
kelas selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan
d) Lembar refleksi
Refleksi bertujuan untuk menganalisis, memaknai, dan
membuat kesimpulan dari pembelajaran.
3) Penyiapan media pembelajaran
Media yang harus disiapkan untuk tipe make a match
sebagai berikut:
a) Kartu soal
Kartu soal ini berisikan bukti-bukti transaksi yang dinomori
sesuai nomor urut soal. Dalam penelitian ini dirancang
setiap kelompok akan mendapat 12 kartu soal bukti transaksi
(lampiran 29, halaman 241).
b) Kartu analisis
Kartu ini merupakan analisis yang tepat terhadap bukti
transaksi pada soal. Kartu ini diberi kode untuk
memudahkan guru mengoreksi. Dalam penelitian ini
dirancang setiap kelompok akan mendapat 18 kartu analisis
bukti transaksi (lampiran 30, halaman 248).
c) Kartu jurnal
Kartu ini merupakan jurnal yang tepat untuk soal dan
analisis pada nomor yang bersangkutan. Kartu jurnal juga
diberi kode untuk memudahkan guru mengoreksi jawaban
siswa. Dalam penelitian ini dirancang setiap kelompok akan
d) Kartu analisis dan kartu jurnal pengecoh
Kartu ini mirip dengan kartu analisis dan kartu jurnal,
namun kartu-kartu ini merupakan pilihan jawaban yang
salah (lampiran 31, hal 254 dan lampiran 33, hal 263).
e) Lembar tempel
Lembar tempel adalah media untuk siswa menempelkan
kartu-kartu yang sudah match antara soal, analisis dan
jurnal. Satu kertas manila putih untuk menempel soal,
analisis bukti transaksi, dan jurnalnya (lampiran 34, hal
266).
f) Uang investasi sebesar Rp 180.000,00 (lampiran 35, hal
267).
g) Dua buah kotak masing-masing dalam kelompok untuk
investasi.
h) Media pembelajaran lain yang harus disiapkan adalah
amplop/map, kertas karbon, peluit, dan timer.
b. Pelaksanaan
Penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
make a match dilaksanakan pada Selasa, 30 Oktober 2012. Tahapan
pelaksanaan penelitian diuraikan sebagai berikut:
1) Guru membuka pembelajaran
a) Guru memeriksa kesiapan ruangan, alat pembelajaran dan
b) Guru memeriksa kesiapan siswa.
c) Guru melakukan kegiatan apersepsi.
d) Guru menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai
dan rencana kegiatannya.
e) Guru membagikan soal tes 1
Tes 1 dimaksudkan untuk melihat sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi analisis bukti transaksi dan pencatatan
bukti transaksi dalam jurnal umum pada siklus akuntansi
perusahaan jasa. Hasil tes 1 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa Pada Tes 1
No Interval Kinerja Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori
1 81 – 100 0 0% Sangat Paham
2 66 – 80 4 28,57% Paham
3 56 – 65 1 7,14% Cukup Paham
4 46 – 55 5 35,72% Tidak Paham
5 0 – 45 4 28,57% Sangat Tidak Paham
14 100%
Sumber: Data Primer (Lampiran 28, halaman 237) Catatan : Skor dikonversi dalam skala 100
Hasil tes 1 menunjukkan bahwa skor rata-rata kelas adalah
52,38 dan masuk dalam kategori tidak paham. Nilai tertinggi
yang dicapai siswa adalah 80 dan nilai terendah yang dicapai
siswa adalah 27. Rendahnya pemahaman siswa terhadap
materi analisis bukti transaksi ini disebabkan karena
pembelajaran dan akhirnya berdampak juga pada
pemahaman dasar siswa terhadap materi ini.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan tentang metode pembelajaran yang akan
dilakukan pada pembelajaran yang akan berlangsung
(selama 5 menit).
b) Guru membacakan prosedur dan aturan main dalam make a
match. Prosedur dalam permainan make a match sebagai
berikut:
(1) Setiap anggota kelompok menerima kartu permainan
secara acak , masing-masing siswa memegang 8 kartu.
(2) Setiap kelompok diberi modal sebesar Rp 180.000,
setiap satu soal diperbolehkan untuk menginvestasikan
uang tersebut minimal sebesar Rp 5.000. dan maksimal
Rp 15.000. Uang tersebut digunakan dalam dasar
penilaian skor. Jika jawaban benar, setiap soal akan
bernilai sebesar uang yang diinvestasikan, jika salah
atau tidak menjawab skor kelompok akan dikurangi
sebesar uang yang diinvestasikan.
(3) Tata cara bermain: jika guru mengatakan “Silahkan
investasikan dana untuk pengerjaan soal nomor satu
ditempat yang sudah disediakan” maka masing-masing
kotak yang sudah disediakan di dalam kelompok,
kemudian selanjutnya jika guru mengatakan “Silahkan
kerjakan soal nomor satu” berarti siswa dalam masing
-masing kelompok yang memegang kartu soal benomor
1 wajib menaruh kartu tersebut di meja dalam
kelompok.
(4) Siswa yang bersangkutan/siswa lain yang memegang
kartu analisis bukti transaksi dan jurnal menyusul untuk
menaruh kartu miliknya yang cocok dengan soal.
(5) Penyelesaian satu soal berlangsung selama 2 menit dari
proses menjawab sampai proses menempel di depan
kelas. Pengerjaan soal ditandai dengan bunyi peluit
satu kali. Jika bunyi peluit dua kali, perwakilan
masing-masing kelompok menempel jawaban di depan kelas
pada media yang sudah disediakan. Proses penempelan
selama 30 detik. Pada bunyi peluit tiga kali, siswa yang
menjadi perwakilan kelompok dipersilahkan duduk
kembali.
(6) Jika guru mengatakan “Soal nomor satu selesai”
pertanda waktu penyelesaian satu soal telah habis.
Setiap selesai mengerjakan soal, fasilitator menilai dan
kelompok. Pelaporan dipandu oleh fasilitator yang
ditunjuk.
Sedangkan aturan main make a match adalah sebagai
berikut:
(1) Setiap anggota kelompok dilarang berkomunikasi satu
sama lain secara verbal. Komunikasi diperbolehkan
secara non verbal melalui kertas corat-coret yang
disediakan.
(2) Setiap anggota kelompok dilarang saling menukarkan
kartu yang dipegangnya ataupun memperlihatkan kartu
yang dipegangnya dengan anggota yang lain.
(3) Peserta dilarang menarik kembali kartu yang sudah
dipilh/ dijatuhkan sebagai jawaban.
(4) Selama permainan, siswa dilarang berbicara antar
anggota apalagi bekerja sama. Fasilitator dalam
kelompok bertugas mengawasi dan wajib memberi
kartu pelanggaran apabila ada anggota kelompok yang
melanggar peraturan.
(5) Penyelesaian setiap soal diberi waktu 2 menit. Tahapan
waktu pengerjaan soal ditandai dengan tanda peluit 1
kali, 2 kali, dan 3 kali. pengerjaan soal yang melebihi
dan skor pengerjaan soal tersebut berkurang sebesar
uang yang diinvestasikan.
(6) Pelanggaran 1 kali selama pengerjaan satu soal akan
diberikan kartu kuning. Pelanggaran 2 kali akan
diberikan kartu merah dan kelompok tidak
diperkenankan untuk melanjutkan pengerjaan soal.
Jawaban dinyatakan salah dan kelompok tidak
diperkenankan untuk ikut mengerjakan 1 soal
berikutnya.
c) Peneliti dan fasilitator melakukan simulasi permainan make
a match (selama 5 menit). Setelah simulasi, fasilitator
kembali ke masing-masing kelompok untuk mengawasi
jalannya permainan dalam kelompok (satu kelompok
diawasi oleh satu fasilitator).
d) Setiap anggota diberikan kartu permainan secara acak,
masing-masing siswa memegang 8 buah kartu. Jika setiap
siswa sudah mendapat bagian kartu sama rata, antar anggota
tidak diperbolehkan menukarkan kartu miliknya dengan
anggota lain.
e) Setiap kelompok diberikan modal sebesar Rp 180.000,
setiap satu soal diperbolehkan untuk menginvestasikan uang
tersebut minimal sebesar Rp 5.000 dan maksimal Rp 15.000.
jawaban benar, setiap soal bernilai sebesar uang yang
diinvestasikan, jika salah atau tidak menjawab skor
kelompok akan dikurangi sebesar uang yang diinvestasikan.
f) Guru memandu jalannya permainan.
g) Guru membacakan sudut pandang perusahaan yang akan
dijadikan acuan untuk menjawab soal (Perusahaan Butik
Saba adalah perusahaan dalam bidang jasa jahit-menjahit.
Jadi dalam penyelesaian soal, bukti transaksi yang nantinya
kita catat dalam jurnal itu bersudut pandang Butik Saba.
Transaksi yang terjadi berpengaruh pada pencatatan jurnal di
Butik Saba).
h) Untuk soal nomor satu, guru mengatakan “Silahkan
investasikan dana untuk pengerjaan soal nomor satu
ditempat yang sudah disediakan”, kemudian selanjutnya
mengatakan “ Silahkan kerjakan soal nomor satu” (peluit
berbunyi 1 kali tanda mengerjakan soal dimulai, peluit 2 kali
tanda untuk menempelkan jawaban dari masing-masing
kelompok, tanda peluit 3 kali siswa yang mewakili
kelompoknya untuk menempel dipersilahkan duduk
kembali). Tahap ini dilakukan pada soal nomor dua dan
selanjutnya.
i) Setiap satu soal selesai dikerjakan (guru mengatakan “Soal
pekerjaan siswa di depan kelas dan melaporkan pada
fasilitator masing-masing kelompok (guru memandu proses
penilaian).
j) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
mendapat skor paling tinggi (guru membacakan di depan
kelas dan memberikan hadiah kepada kelompok tersebut).
k) Guru dibantu dengan beberapa fasilitator melakukan
simulasi untuk penerapan role playing yang akan
dilaksanakan pertemuan berikutnya. Saat simulasi
dilaksanakan, guru meminta siswa untuk memperhatikan
jalannya simulasi. Siswa mengikuti dengan baik kegiatan
simulasi ini dan sesekali bertanya pada guru atau pada
fasilitator. Suasana belajar samgat hangat dan
menyenangkan, siswa pun masih dengan sangat antusias
mengikuti kegiatan simulasi ini.
3) Kegiatan penutup
a) Guru memberikan tes untuk siklus I dan kuesioner motivasi
belajar setelah penerapan model pembelajaran kooperatif
Setelah semua kegiatan inti selesai, guru memberikan tes
untuk siklus I pada siswa dan juga kuesioner motivasi
belajar setelah penerapan model pembelajaran kooperatif.
Guru mendampingi jalannya tes dan pengisian kuesioner
(1) Hasil tes 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa Pada Tes 2 No Interval Kinerja Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 81– 100 2 14,29% Sangat Paham 2 66 – 80 11 78,57% Paham 3 56 – 65 1 7,14% Cukup Paham 4 46 – 55 0 0% Tidak Paham 5 0 – 45 0 0% Sangat Tidak Paham
14 100%
Sumber : Data Primer Lampiran 42, halaman 301 Catatan : Skor dikonversi dalam skala 100
Hasil tes 2 menunjukkan setelah penerapan siklus I,
siswa sudah memiliki pemahaman yang baik ditunjukkan
dengan skor rata-rata kelas sebesar 78,57. Dari tabel
tersebut dapat dilihat 2 orang siswa masuk kategori
sangat paham, 11 orang dikategorikan paham, dan 1
orang cukup paham.
(2) Hasil pengisian kuesioner dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Pada Kuesioner Siklus I
No Interval Kinerja Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 1 69 – 80 1 7,14% Sangat Tinggi 2 60 – 68 12 85,72% Tinggi 3 54 – 59 1 7,14% Cukup Tinggi 4 48 - 53 0 0% Rendah 5 20 – 47 0 0% Sangat Rendah 14 100%
Tabel 5.8 menunjukkan tingkatan capaian motivasi
belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
1 orang siswa masuk kategori sangat tinggi, 12 orang
masuk kategori tinggi, dan 1 orang dengan kategori
cukup tinggi. Capaian rata-rata kelas adalah 62,79 dan
sudah masuk dalam kategori tinggi.
b) Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
Saat pengerjaan tes dan kuesioner selesai, guru membagikan
lembar refleksi atas kegiatan belajar yang baru saja
berlangsung dan meminta siswa untuk mengisinya. Berikut
ini disajikan rangkuman hasil refleksi siswa:
Tabel 5.9
Rangkuman Refleksi Siswa
No Uraian Komentar
1 Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran de-ngan menggunakan model pembelajaran kooperatif (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru,lingkungan kelas,dll)?
Dari 14 orang siswa, ada 86 % atau 12 siswa menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pem-belajaran kooperatif lebih menyenangkan, menarik dan efektif.
2 Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif?
Dari 14 orang siswa semuanya berminat mengikuti pembelajaran dengan meng-gunakan model pembelajaran kooperatif, karena siswa lebih mudah dalam memahami materi apabila siswa dapat berperan aktif daripada pasif. 3 Apa yang anda lakukan
se-lama pembelajaran dengan
Selama pembelajaran siswa bekerjasama saling
men-menggunakan model pem-belajaran kooperatif?
jodohkan kartu soal dan alternatif jawaban
4 Apakah anda lebih paham tentang materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa pada pembelajaran dengan menggunakan model pem-belajaran kooperatif?
Dari 14 orang siswa, ada 86% atau 12 orang siswa yang menyatakan lebih paham tentang materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa. Ada 14 % atau 2 orang siswa yang tidak paham akan materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa setelah melaksanakan model pembelajaran kooperatif. 5 Hambatan apa yang anda
temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pem-belajaran kooperatif?
Hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran ini adalah masalah keterbatasan waktu sehingga ada beberapa kelompok yang belum dapat menyelesaikan transaksi secara keseluruhan. Hal ini pun membuat sedikit keributan saat model pembelajaran kooperatif berlangsung karena waktu yang diberikan untuk menyelesaikan transaksi yang relatif singkat ini membuat siswa harus bergerak cepat. 6 Manfaat apa yang anda
peroleh pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif?
Manfaat yang diperoleh siswa dari pembelajaran dengan menggunakan model pem-belajaran kooperatif ada yang menyatakan bahwa pem-belajaran ini dapat mening-katkan semangat siswa untuk belajar. Adapula yang menyatakan akan membuat mudah untuk mengingat materi yang dipelajari.
Dari hasil refleksi, diketahui bahwa siswa merasa
senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif (lampiran 38, hal 275).
Sebagian besar siswa tertarik dan berminat mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model ini. Beberapa
siswa menyatakan bahwa dengan model ini menjadikan
mereka lebih bersemangat dalam belajar. Ada siswa yang
berpendapat bahwa model ini merupakan suatu inovasi baru
untuk menyampaikan materi akuntansi secara efektif dan
kreatif. Beberapa siswa juga mengungkapkan bahwa
pembelajaran dengan model ini menambah pengalaman
mereka memahami tugas masing- masing dalam kelompok.
Kendala yang dihadapi selama pembelajaran dengan
menggunakan model ini adalah masalah waktu dan
pengaturan tempat. Waktu yang relatif singkat membuat
siswa tidak optimal dalam mengerjakan tiap soal.
c) Guru menutup pembelajaran
Guru menutup rangkaian kegiatan pembelajaran hari itu
dengan memberikan penugasan pribadi pada siswa untuk
mendalami kembali materi yang dipelajari dan membuat
ringkasan. Kemudian guru menutup pelajaran hari itu
dengan berdoa dan memberi salam.
1) Pengamatan terhadap tindakan guru
a) Kegiatan membuka pelajaran
Tabel 5.10
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif-Kegiatan Pembuka
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I 1. 2. II 1. 2. PRA PEMBELAJARAN
Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN
Melakukan kegiatan apersepsi
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
Sumber: Data Primer (Lampiran 24, halaman 224)
Saat kegiatan pembuka, guru sudah melakukan semua
kegiatan dengan baik. Guru terlihat lebih siap dan cermat
dalam memeriksa ruang, alat dan media pembelajaran.
Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran juga
diperhatikan dengan baik oleh guru. Guru juga sudah terlihat
sangat baik saat kegiatan penyampaian apersepsi,
kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan yang
akan dilakukan.
Tabel 5.11
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif-Kegiatan Inti
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. E.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
Pendekatan/strategi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tmbuhnya kebiasaan positif
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik
Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1. 2. F. 1. 2. 3. 4. G. 1. 2. 3.
Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif
Penilaian proses dan hasil belajar
Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
Penggunaan bahasa
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
Sumber: Data Primer (Lampiran 24, halaman 224)
Secara garis besar, guru sudah baik dalam
melaksanakan kegiatan inti pembelajaran. Guru menguasai
materi dan dapat menyampaikannya dengan bahasa dan gaya
yang sesuai. Pembelajaran yang dilakukan juga sesuai
dengan kompetensi, runtut, kontekstual dan dalam
penyampaiannya sesuai dengan waktu yang dialokasikan.
Guru lebih siap dan baik dalam penyiapan juga penggunaan
media pembelajaran. Siswa berpartisipasi aktif karena ikut
dilibatkan dalam penggunaan media pembelajaran oleh guru.
Penilaian akhir yang diberikan sudah sesuai dengan
kompetensi.
Hal-hal yang masih kurang adalah guru belum
mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
maupun dengan realitas kehidupan. Guru juga belum
c) Kegiatan penutup pembelajaran
Tabel 5.12
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif-Kegiatan Penutup
NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR
IV A. 1. 2. B. 1. 2. PENUTUP
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
Pelaksanaan tindak lanjut
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
Sumber: Data Primer (Lampiran 24, halaman 224)
Guru melibatkan siswa dalam merefleksikan pembelajaran
dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru juga
sudah memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai
pengayaan dengan baik. Namun guru belum memberikan
arahan, kegiatan, atau tugas lain sebagai bagian remidi.
2) Pengamatan terhadap perilaku siswa
Tabel 5.13
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti
proses pembelajaran. √ Hampir seluruh siswa siap untuk mengikuti proses pembelajaran
2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru. √ Hampir keseluruhan siswa siswa memperhatikan.
3 Siswa menanggapi
pembahasan pelajaran. √ Siswa tidak mengajukan pernyataan atau tanggapan
4 Siswa mencatat hal-hal
5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik.
√
Sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan baik. Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas sendiri, tetapi meminta bantuan teman yang lain.
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya
tahap tindakan. Pada awal pelajaran siswa sudah sangat antusias
melihat tatanan kelas yang berbeda. Siswa sudah menyiapkan
peralatan dan buku literatur untuk belajar. Para siswa terlihat
sangat siap untuk belajar dan sangat antusias.
Saat guru menerangkan, siswa memperhatikan dengan
seksama. Namun tak ada siswa yang terlihat mencatat materi
dan menanggapi pembahasan materi tersbut
Saat penerapan make a match seluruh siswa terlihat sangat
serius mengikuti tiap kegiatan yang dilakukan. Beberapa siswa
mengerjakan tugasnya sendiri, namun ada pula siswa yang
meminta bantuan teman yang lain (lampiran 25, halaman 226).
3) Pengamatan terhadap kelas
Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif,
ruang kelas ditata sedemikian rupa agar memudahkan siswa
dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai penerapan model.
Kondisi ruang kelas yang sangat luas memudahkan kelas ditata
Saat penerapan tipe make a match, kursi
dikelompok-kelompokkan sesuai jumlah kelompok dan anggota dalam tiap
kelompok. Kondisi ruang kelas sangat mendukung ruang gerak
siswa dalam kegiatan belajar dengan tipe make a match ini.
Kegaduhan terjadi saat siswa larut dalam suasana
penerapan model pembelajaran kooperatif. Terkadang mereka
merasa teramat senang, dan lepas kontrol dalam berbicara.
Namun situasi tersebut masih dapat dikendalikan oleh guru dan
para fasilitator sehingga tidak sampai mengganggu kelas yang
lain. Suasana kelas pada saat pelaksanaan tidak terganggu oleh
keributan kelas lain. Suasana di dalam kelas pun cukup tenang.
Hal ini dikarenakan peraturan permainan yang tidak
memperkenankan siswa untuk berkomunikasi lisan dengan
anggota kelompoknya pada saat mereka memainkan perannya.
Hasil pengamatan terhadap kondisi kelas saat pelaksanaan PTK
dapat dilihat pada lampiran 26, hal 227.
d. Evaluasi dan refleksi
Dalam tahap ini peneliti dan guru mitra juga bersama mengevaluasi
kegiatan pembelajaran pada siklus 1 yang telah dilaksanakan dan
melakukan penyimpulan atas hasil observasi. Refleksi merupakan
suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan
dengan siswa menganalisis, memaknai, dan membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang baru saja berlangsung.
Tabel 5.14 Refleksi Guru
No Uraian Komentar
1 Kesan guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Menyenangkan, anak seperti dalam permainan.
2 Kesan guru terhadap aktifitas siswa ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif
Siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran. Mereka terlibat secara langsung dalam pelaksanaan. 3 Kesan guru terhadap partisipasi dan
minat siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif.
Baik. Siswa bekerja sama