• Tidak ada hasil yang ditemukan

Susunan Organisasi

Pasal 34

(1) Susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri atas: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari: 1. Subbagian Perencanaan; 2. Subbagian Keuangan; dan

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian

c. Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi Kesehatan, terdiri dari:

a. Seksi Promosi Kesehatan dan Informasi Kesehatan; b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan; dan c. Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat d. Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan, terdiri dari:

a. Seksi Pemberantasan Penyakit;

b. Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit; dan c. Seksi Penyehatan Lingkungan

e. Bidang Manajemen dan Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari:

1. Seksi Registrasi, Akreditasi dan Pendayagunaan Kesehatan;

2. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan; dan 3. Seksi Farmamin dan Perbekalan Kesehatan

f. Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kesehatan, terdiri dari : a. Seksi Pelayanan Dasar dan Rujukan;

b. Seksi Gizi; dan

c. Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan

(2)

Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

(3)

Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(4)

Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (3), membawahi Subbagian.

(5)

Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (4), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(6)

Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(7)

Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (6), membawahi

Seksi.

(8)

Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (7), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Bagian Kedua

Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Pejabat Struktural Paragraf 1

Dinas Kesehatan Pasal 35

(1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan meliputi pemberdayaan kemitraan dan promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan,

manajemen dan sumber daya kesehatan serta pelayanan dan pembinaan kesehatan;

d. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan Dinas; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. merumuskan kebijakan dibidang kesehatan sesuai dengan standar dan prosedur sesuai ketentuan yang berlaku; b. menetapkan kebijakan teknis dibidang kesehatan;

c. melaksanakan Pengkoordinasian dan penanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Dinas;

d. menyusun Rencana Anggaran Kerja (RAK) Dinas; e. menyusun sistem kesehatan daerah;

f. menyusun petunjuk operasional kegiatan bidang Kesehatan;

g. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian sertifikasi, perizinan, registrasi dan akreditasi sarana kesehatan serta pelaksanaan umum dibidang kesehatan sesuai kewenangan;

h. membina dan mengawasi pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

i. membina ketatausahaan Dinas;

j. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan monitoring atas pelaksanaan kegiatan dibidang Kesehatan;

k. membina dan mengarahkan pada bawahan;

l. menyusun evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan;

m. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

Paragraf 2 Sekretariat

Pasal 36

(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan teknis administratif meliputi pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, umum, perlengkapan, kearsipan, ketatalaksanaan, kehumasan dan penyusunan program kegiatan serta mengkoordinasikan kegiatan dilingkungan Dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan ketatausahaan Dinas;

b. perencanaan anggaran pembiayaan dan pendapatan; c. pengkoordinasian penyusunan rencana kegiatan dan biaya

dilingkungan Dinas;

d. pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, umum dan perlengakapan;

e. pelaksanaan pengendalian pembiayaan dan pendapatan; f. penyusunan rencana kegiatan dan laporan serta

ketatalaksanaan;

g. penyajian data dan informasi, hubungan masyarakat, evaluasi serta menyelenggarakan inventarisasi;

h. penyiapan penyusunan naskah peraturan pelaksanaan, keputusan, instruksi dan menghimpun peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan kekayaan daerah;

i. pengendalian perizinan berdasarkan pertimbangan unit pengelola;

j. pelaksanaan urusan kehumasan serta penyaluran informasi Dinas;

k. pengkoordinasian kegiatan dilingkungan Dinas;

l. pengumpulan, pengolahan serta penyajian data bidang kesehatan;

m. pengkoordinasian penyusunan prosedur kerja; n. pembinaan dan pengarahan pada bawahan;

o. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan dinas;

p. penilaian pelaksanaan tugas bawahan; dan

q. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyelenggarakan ketatausahaan Dinas;

b. merencanakan anggaran pembiayaan dan pendapatan; c. mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan dan

biaya dilingkungan Dinas;

d. mengelola administrasi keuangan, kepegawaian, umum dan perlengkapan;

e. melaksanakan pengendalian pembiayaan dan pendapatan; f. menyusun rencana kegiatan dan laporan serta

ketatalaksanaan;

g. menyajikan data dan informasi, hubungan masyarakat, evaluasi serta menyelenggarakan inventarisasi;

h. menyiapkan penyusunan naskah peraturan pelaksanaan, keputusan, instruksi dan menghimpun peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan kekayaan daerah;

i. mengendalikan perizinan berdasarkan pertimbangan unit pengelola;

j. melaksanakan urusan kehumasan serta penyaluran informasi Dinas;

k. mengkoordinasikan kegiatan dilingkungan Dinas;

l. melaksanakan pengumpulan, pengolahan serta penyajian data bidang kesehatan;

m. mengkoordinasikan penyusunan prosedur kerja;

n. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pada bawahan; o. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kegiatan dinas;

p. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

q. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 37 Sekretariat terdiri dari:

a. Subbagian Perencanaan; b. Subbagian Keuangan; dan

Pasal 38

(1) Subbagian Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf a, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan, menyusun rencana kegiatan dinas dan menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Subbagian Perencanaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Perencanaan; b. melaksanakan perencanaan kesehatan terpadu,

Musrenbangkes;

c. melaksanakan dan mengembangkan sistem kesehatan daerah;

d. menyusun rencana strategis, rencana kegiatan anggaran; e. merencanakan pengembangan sarana dan prasarana

kesehatan;

f. menyusun laporan akuntabilitas dan kinerja Dinas; g. menyusun laporan kesehatan daerah;

h. menyusun DPA;

i. menyediakan fasilitas pengembangan sistem informasi (jaringan, software dan hardware);

j. meningkatkan keahlian yang menunjang sistem informasi kesehatan;

k. menyelenggarakan Simkes dan Simpus; l. menyajikan data sebagai bahan evaluasi;

m. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pada bawahan; n. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kegiatan;

o. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 39

(1) Subbagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf b, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan melaksanakan pengendalian pembiayaan, pendapatan dan pengelolaan administrasi keuangan serta menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Subbagian Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Keuangan; b. merencanakan anggaran pembiayaan dan pendapatan; c. melaksanakan pengendalian pembiayaan dan pendapatan; d. mengelola administrasi keuangan;

e. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pada bawahan; f. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kegiatan;

g. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 40

(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf c, mempunyai tugas pokok meyiapkan bahan rencana kegiatan, melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan, perlengkapan, kerumahtanggaan, pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi barang dan perlengkapan, penyelenggaraan urusan kehumasan dan perpustakaan, pengelolaan administrasi kepegawaian, serta menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum;

b. melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan, perlengkapan, kerumahtanggaan, pemeliharaan dan inventarisasi barang;

c. menyiapkan bahan rencana kegiatan; d. menyiapkan data sebagai bahan evaluasi; e. mengelola administrasi kepegawaian;

f. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pada bawahan; g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kegiatan;

h. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 3

Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi Kesehatan Pasal 41

(1) Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, membina, mengawasi, mengendalikan serta monitoring dan evaluasi program promosi kesehatan dan informasi kesehatan, program pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, serta program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis pembinaan dibidang pemberdayaan kemitraan dan promosi kesehatan;

b. penyusunan rencana kegiatan dan pengembangan Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi Kesehatan serta unit pelaksana teknis lainnya;

c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan dibidang pemberdayaan kemitraan dan promosi kesehatan; d. pengkoordinasian dan pelaksanaan promosi serta informasi dibidang kesehatan termasuk pelatihan untuk menggali potensi dengan melindungi masyarakat dari penyakit;

e. penggalian dana menuju jaminan pelayanan pemeliharaan kesehatan masyarakat;

f. pelaksanaan penyuluhan kesehatan dan pelaksanaan promosi serta informasi kesehatan;

g. penyusunan prosedur kerja Bidang;

h. pengaturan, pembinaan dan pengarahan pada bawahan; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi serta pelaporan kegiatan

Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi Kesehatan; j. penilaian pelaksanaan tugas bawahan; dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi Kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. merumuskan kebijakan teknis pembinaan dibidang pemberdayaan kemitraan dan promosi kesehatan;

b. menyusun rencana kegiatan dan pengembangan Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi Kesehatan serta unit pelaksana teknis lainnya;

c. melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan dibidang pemberdayaan kemitraan dan promosi kesehatan; d. melaksanakan Pengkoordinasian dan pelaksanaan promosi serta informasi dibidang kesehatan termasuk pelatihan untuk menggali potensi dengan melindungi masyarakat dari penyakit;

e. menggali dana menuju jaminan pelayanan pemeliharaan kesehatan masyarakat;

f. melaksanakan penyuluhan kesehatan dan pelaksanaan promosi serta informasi kesehatan;

g. menyusun prosedur kerja Bidang;

h. melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pengarahan pada bawahan;

i. melaksanakan monitoring, evaluasi serta pelaporan kegiatan Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi Kesehatan;

j. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 42

Bidang Pemberdayaan Kemitraan dan Promosi Kesehatan terdiri dari:

a. Seksi Promosi Kesehatan dan Informasi Kesehatan; b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan; dan c. Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Pasal 43

(1) Seksi Promosi Kesehatan dan Informasi Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf a, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan, penyelenggaraan promosi kesehatan, melaksanakan penyajian

informasi kesehatan serta menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Informasi Kesehatan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Promosi Kesehatan dan Informasi Kesehatan;

b. melakukan pendataan, penyuluhan dan pembinaan RT Sehat;

c. melakukan pendataan, penyuluhan dan pembinaan institusi pendidikan dan rumah sakit;

d. melakukan penyuluhan tentang kesehatan; e. melakukan promosi kesehatan di institusi;

f. melaksanakan kegiatan info kesehatan melalui media massa dan elektronik;

g. melakukan pendataan, penyuluhan dan pembinaan Poskestren;

h. melaksanakan pembuatan media promosi kesehatan; i. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pada bawahan; j. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kegiatan;

k. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Pasal 44

(1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf b, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan, menyelenggarakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan;

b. melakukan pendataan dan pembinaan Pos UKK/sektor informal

c. melakukan pendataan dan pembinaan SBH, Ponpes dan UKS;

d. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pada bawahan; e. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kegiatan;

f. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 45

(1) Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf c, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan, menyelenggarakan pengelolaan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi lokal, menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional, dan menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat;

b. melakukan pendataan dan pembinaan penduduk dalam upaya kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat prabayar;

c. melakukan pendataan dan pembinaan penduduk dalam upaya kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat;

d. melakukan pendataan dan pembinaan penduduk dalam upaya penghimpunan dana untuk kesehatan;

e. menyelenggarakan pengelolaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat;

f. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pada bawahan; g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kegiatan;

h. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 4

Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pasal 46

(1) Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, membina, mengawasi, mengendalikan serta monitoring dan evaluasi program pemberantasan penyakit, program pencegahan dan pengamatan penyakit, serta program penyehatan lingkungan.

(2)

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi:

a.

perumusan kebijakan teknis dibidang pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan;

b.

penyusunan rencana kegiatan dan pengembangan Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan;

c.

pengkoordinasian dan pelayanan pencegahan penyakit menular termasuk imunisasi dan penyehatan lingkungan;

d.

penyiapan izin dan rekomendasi yang berhubungan dengan

pemberantasan penyakit menular dan higiene/sanitasi;

e.

pengamanan terhadap kelompok khusus yang memiliki

potensi untuk terkena atau menularkan penyakit menular seperti jamaah haji, satuan militer dan kelompok resiko lainnya;

f.

penyusunan prosedur kerja Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan;

g.

pembinaan dan pengarahan pada bawahan;

h.

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan;

i.

penilaian pelaksanaan tugas bawahan; dan

j.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

(3)

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a.

merumuskan kebijakan teknis dibidang pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan;

b.

menyusun rencana kegiatan dan pengembangan Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan;

c.

melaksanakan pengkoordinasian dan pelayanan pencegahan penyakit menular termasuk imunisasi dan penyehatan lingkungan;

d.

menyiapkan izin dan rekomendasi yang berhubungan dengan pemberantasan penyakit menular dan higiene/sanitasi;

e.

melakukan pengamanan terhadap kelompok khusus yang memiliki potensi untuk terkena atau menularkan penyakit menular seperti jamaah haji, satuan militer dan kelompok resiko lainnya;

f.

menyusun prosedur kerja Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan;

g.

melakukan pembinaan dan pengarahan pada bawahan;

h.

melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang

Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan;

i.

menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

j.

melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 47

Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari:

a. Seksi Pemberantasan Penyakit;

b. Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit; dan c. Seksi Penyehatan Lingkungan

Pasal 48

(1) Seksi Pemberantasan Penyakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf a, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan dan menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, menyelenggarakan pencegahan dan penyelidikan epidemiologi kejadian luar biasa penyakit menular serta menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pemberantasan Penyakit;

b. menyelenggarakan pemantauan pengobatan penderita TBC;

c. melakukan crosschek hasil sediaan laboratorium;

d. menyelenggarakan koordinasi dan evaluasi dengan tim Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) Puskesmas, BP4, RS dan tim gerakan terpadu daerah (Gerduda);

e. menyelenggarakan pembinaan petugas dan kader dalam rangka penemuan tersangka TBC melalui community based approcoach (CBA);

f. mendata penderita pneumonia memberikan pengobatan; g. menyelenggarakan pembinaan, monitoring dan evaluasi

Petugas Puskesmas

h. menyelenggarakan zero survey (screening darah) di tempat-tempat yang beresiko tinggi penularan HIV/AIDS; i. mengadakan pertemuan koordinasi dan pembinaan dengan

Orang dengan HIV/AIDS (ODHA);

j. menyelenggarakan koordinasi dengan KPAD;

k. melaksanakan sosialisasi pada kelompok resiko tinggi; l. menyelenggarakan pembinaan petugas dalam rangka

pengelolaan penderita infeksi menular seksual termasuk HIV;

m. menyelenggarakan pembinaan petugas dalam rangka pengelolaan penderita demam berdarah termasuk penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan fokus; n. melaksanakan fogging fokus DBD;

o. melaksanakan penyelidikan epidemiologi pada semua kasus menular;

p. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan petugas serta kader dalam rangka abatisasi pada kelurahan endemis dan sporadis DBD;

q. menyelenggarakan pembinaan pada petugas dalam rangka penemuan, pengobatan penderita diare balita;

r. menyelenggarakan pembinaan pada petugas dalam rangka penemuan, pengobatan penderita malaria, kusta dan filariasis;

s. menyelenggarakan pemberantasan dan pengendalian serta pembinaan petugas dalam rangka pengelolaan penderita penyakit di daerah perbatasan;

t. menyelenggarakan pemberantasan dan pengendalian serta pembinaan petugas dalam rangka pengelolaan penderita (penyelidikan epidemiologi, penanggulangan/pengobatan termasuk KLB) penyakit menular lain;

u. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pada bawahan; v. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kegiatan;

w. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

x. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 49

(1) Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf b, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan dan menyelenggarakan surveilen epidemiologi penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB), menyelenggarakan pencegahan dan penyelidikan epidemiologi KLB penyakit menular, menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji serta menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi pencegahan dan pengamatan penyakit;

b. melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit PD3I;

c. melaksanakan surveilance PD3I dan haji; d. melakukan pengamatan penyakit tidak menular;

e. menyelenggarakan pembinaan petugas dalam rangka pelaksanaan imunisasi bayi, anak sekolah, ibu hamil dan calon pengantin;

f. menyelenggarakan penyelidikan epidemiologi dan Penanggulangan KLB PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi);

g. menyelenggarakan pemantaun penyakit menular (PD3I) di daerah perbatasan;

h. menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji termasuk imunisasi;

i. melaksanakan pengamatan dan surveilance kesehatan haji; j. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pada bawahan; k. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kegiatan;

l. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 50

(1) Seksi Penyehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf c, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan, menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan, melaksanakan penyehatan lingkungan serta menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan; b. menyiapkan bahan rencana kegiatan pembinaan;

c. menyelenggarakan pembinaan pengawasan kesehatan lingkungan pada institusi;

d. melaksanakan pembinaan kota sehat dan tempat umum; e. melaksanakan sosialisasi dan advokasi;

f. melakukan pembinaan TPM dan IRT produk makanan minuman non kemasan;

g. melakukan pengawasan kualitas air bersih, air minum dan air kolam renang;

h. melaksanakan pembinaan pada petugas dalam rangka pengawasan kesehatan lingkungan, institusi, air bersih, jamban keluarga, SPAL, TTU, TPM dan IRT;

i. melaksanakan inspeksi sanitasi pada saluran air bersih, SPAL dan JAGA;

j. melaksanakan pengolahan dan analisis data;

k. melakukan pembinaan dan pengawasan kesehatan kerja; l. melakukan pendataan dan pembinaan kesehatan kerja

sektor formal dan informal;

m. melakukan pengamatan penyakit tertentu di tempat kerja; n. melaksanakan pembinaan dan pengarahan pada bawahan; o. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kegiatan;

p. menilai prestasi kerja bawahan yang tertuang dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

q. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 5

Bidang Manajemen dan Sumber Daya Kesehatan Pasal 51

(1)

Bidang Manajemen dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, membina, mengawasi, mengendalikan serta monitoring dan evaluasi program registrasi, akreditasi dan pendayagunaan kesehatan, program pengembangan sumber daya kesehatan, serta program farmasi, makanan, minuman dan perbekalan kesehatan.

(2)

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Manajemen dan Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi:

a.

perumusan kebijakan teknis dibidang Manajemen dan Sumber Daya Kesehatan;

b.

penyusunan rencana kegiatan dan pengembangan bidang manajemen dan sumber daya kesehatan serta unit pelaksana teknis lainnya;

c.

penyusunan kebutuhan perbekalan kesehatan;

d.

pemanfaatan dan pengaturan usaha dibidang obat, makanan dan minuman, obat asli Indonesia, alat kesehatan, narkotika dan zat adiktif lainnya;

e.

penyiapan berkas untuk rekomendasi dan izin untuk sarana dan tenaga kesehatan serta registrasi pengobatan tradisional;

f.

pengawasan, pembinaan, penyiapan bahan dan berkas sertifikasi produksi makanan/minuman industri rumah tangga tertentu;

g.

pelaksanaan survei kesehatan;

h.

pengembangan pelayanan dan pendidikan kesehatan;

i.

penyusunan prosedur kerja Bidang Manajemen dan

Sumber Daya Kesehatan;

j.

pengaturan, pembinaan dan pengarahan bawahan;

k.

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan Bidang Manajemen dan Sumber Daya Kesehatan;

l.

penilaian pelaksanaan tugas bawahan; dan

m.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.