• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS SOSIAL, KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI Bagian Kesatu

BAB V DINAS TATA KOTA

DINAS SOSIAL, KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI Bagian Kesatu

Susunan Organisasi

Pasal 218

(1) Susunan organisasi Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi terdiri atas:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari: 1. Subbagian Perencanaan; 2. Subbagian Keuangan; dan

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian c. Bidang Asistensi Sosial, terdiri dari :

1. Seksi Bantuan dan Pengelolaan Sumber Dana Sosial; 2. Seksi Kesetiakawanan Sosial dan Kepahlawanan; dan 3. Seksi Penyuluhan, Hubungan Kelembagaan dan

Pengawasan

d. Bidang Rehabilitasi dan Potensi Sosial, terdiri dari: 1. Seksi Pembinaan Tuna Sosial;

2. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat; dan

3. Seksi Pemberdayaan Potensi Kesejahteraan Sosial e. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga

Kerja, terdiri dari:

1. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja; 2. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan; dan 3. Seksi Jaminan Sosial

f. Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Pelatihan dan Transmigrasi, terdiri dari:

1. Seksi Informasi dan Pasar Kerja; 2. Seksi Pelatihan dan Produktivitas; dan

3. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2)

Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

(3)

Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(4)

Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (3), membawahi Subbagian.

(5)

Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (4), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(6)

Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf g, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(7)

Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (6), membawahi Seksi.

(8)

Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (7), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Bagian Kedua

Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Pejabat Struktural Paragraf 1

Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Pasal 219

(1) Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang sosial,

ketenagakerjaan dan transmigrasi;

d. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan Dinas; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas mempunyai uraian tugas sebagai

a. merumuskan kebijakan teknis dibidang sosial, ketenagakerjaan, transmigrasi, dan ketatausahaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

b. menetapkan kebijakan teknis dibidang sosial, ketenagakerjaan, transmigrasi dan ketatausahaan secara umum berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan;

c. menyusun dan mengkaji rencana strategis dibidang sosial, ketenagakerjaan, transmigrasi dan ketatausahaan agar sesuai dengan visi dan misi kedinasan sesuai rencana strategis Pemerintah Daerah;

d. mengkoordinasikan pelaksanaan program dinas secara internal maupun eksternal agar di peroleh sinkronisasi kegiatan;

e. menyusun RKA sesuai dengan rencana kerja;

f. memberikan rekomendasi perizinan dan pelayanan dibidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi sesuai ketentuan;

g. mengkoordinasikan perangkat daerah bawahan berdasar tugas pokok dan fungsi masing-masing agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

h. mengendalikan kegiatan kerja bawahan sesuai rencana strategi yang tersedia agar tujuan dapat tercapai;

i. membina kerja bawahan sesuai jabatan masing-masing berdasarkan program kerja yang tersedia agar diperoleh capaian yang optimal;

j. melaporkan realisasi kegiatan dinas secara berkala maupun insindental sebagai bahan masukan Walikota;

k. mengevaluasi kinerja ketatausahaan dan Bidang secara berkala maupun insidental agar diketahui tingkat keberhasilan;

l. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan yang dituangkan dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai

Paragraf 2 Sekretariat

Pasal 220

(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan teknis administrasi, meliputi pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, umum, perlengkapan, kearsipan, ketatalaksanaan, kehumasan dan penyusunan program kegiatan serta mengkoordinasikan kegiatan administrasi Dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan ketatausahaan Dinas;

b. perencanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah; c. pengkoordinasian penyusunan rencana anggaran

pendapatan dan belanja Dinas;

d. pengelola administrasi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian;

e. pengkoordinasian kegiatan Sekretariat dengan Bidang, Unit Pelaksana Teknis dan dinas lain sesuai dengan urusan dan kewenangan yang ada;

f. penyusunan rencana strategis Dinas melalui pembahasan dengan Bidang lain sebagai bahan pengambilan kebijakan Dinas;

g. penyusunan program kerja tahunan dinas sebagai bahan penyusunan rencana kerja;

h. pelaksanaan penatausahaan pengelolaan administrasi keuangan sesuai ketentuan yang berlaku;

i. pelaksanaan tata naskah produk hukum dibidang sosial, ketenagakerjaan, dan transmigrasi;

j. pelaksanaan administrasi aset daerah yang ada di Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

k. pengolahan data pokok sosial, ketenagakerjaan, dan transmigrasi sebagai informasi dan bahan dalam menyusun kebijakan Dinas;

l. pengkoordinasian tata laksana, prosedur kerja, kearsipan dan kehumasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas; m. pengendalian pengelolaan keuangan dan aset Dinas secara

berkala berdasarkan ketentuan yang ada;

n. penyusunan laporan kinerja Dinas sebagai bahan evaluasi pelaksanaan tugas Dinas;

o. pembinaan dan pengarahan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

p. penilaian pelaksanaan tugas bawahan; dan

q. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretaris mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. mengkoordinasikan kegiatan antar Bidang maupun

antarinstansi guna kelancaran pelaksanaan tugas;

b. merumuskan sasaran ketatausahaan Subbagian berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan;

c. memeriksa dan memperbaiki rencana kegiatan tahunan setiap Subbagian sesuai rencana strategi yang tersedia; d. mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan tugas

penyusunan program, kepegawaian, keuangan serta umum dan perlengkapan sesuai tugas pokok dan fungsinya; e. melaksanakan pembinaan personil baik struktural maupun

non struktural bidang ketatausahaan dalam rangka peningkatan kinerja kelembagaan;

f. mengevaluasi kinerja ketatausahaan serta kedinasan berdasar realisasi kegiatan dengan perbandingan terhadap rencana yang tersedia;

g. melaporkan realisasi kegiatan ketatausahaan serta kedinasan berdasar realisasi kegiatan dengan perbandingan terhadap rencana yang tersedia;

h. memeriksa, memaraf dan atau menandatangani surat dan dokumen-dokumen yang menjadi kewenangan untuk kelancaran tugas;

i. mempersiapkan informasi yang menyangkut penyusunan program, keuangan dan kepegawaian, umum dan perlengkapan sebagai petunjuk operasional;

j. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan yang dituangkan dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Pasal 221 Sekretariat terdiri dari:

a. Subbagian Perencanaan; b. Subbagian Keuangan; dan

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian. Pasal 222

(1) Subbagian Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221 huruf a, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan perencanaan kegiatan dan anggaran dan menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Subbagian Perencanaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. mengumpulkan konsep rencana kegiatan dari masing-masing bidang sebagai bahan penyusunan konsep rencana kerja tahunandinas;

b. menyusun konsep surat dan menyiapkan bahan rencana kegiatan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; c. mengumpulkan, menyusun dan mengolah data kegiatan

sebagai bahan penyajian data untuk yang membutuhkan; d. menyusun konsep bahan evaluasi kinerja dinas berdasar

realisasi kegiatan dengan perbandingan terhadap rencana yang tersedia;

e. membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan mengenai tugas pekerjaan masing-masing secara jelas agar tidak terjadi tumpang tindih dan semua pekerjaan selesai;

f. mengarahkan tugas bawahan baik secara langsung maupun tidak langsung agar staf dapat menjalankan tugas; g. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan sebagai

cerminan kinerja bawahan;

h. melaporkan penyelenggaraan kegiatan dinas secara insidental maupun berkala sebagai bahan masukan kepada atasan;

i. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan yang dituangkan dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 223

(1) Subbagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221 huruf b, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan dan melaksanakan pengendalian pembiayaan, pendapatan dan pengelolaan administrasi keuangan serta menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Subbagian Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. merencanakan anggaran pembiayaan dan pendapatan dinas berdasarkan rencana strategis dan rencana kerja tahunan yang tersedia;

b. memantau dan meneliti pengelolaan administrasi keuangan sesuai acuan kebutuhan agar diperoleh ketepatan penggunaan anggaran;

c. membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan sesuai jabatan yang tersedia agar pekerjaan diselesaikan dengan tuntas dan benar;

d. mengarahkan kinerja bawahan dalam penyelesaian tugas-tugas administrasi keuangan agar mampu memenuhi standar yang ditetapkan;

e. mengatur pekerjaan bawahan dalam penyelesaian urusan pembiayaan dan pendapatan, pengelolaan administrasi keuangan sebagai upaya optimalisasi jasa layanan internal dinas;

f. mengevaluasi kinerja Subbagian Keuangan secara berkala maupun insidental agar diketahui tingkat keberhasilan; g. menyusun konsep laporan pembiayaan dan pendapatan

dinas, pengelolaan administrasi keuangan secara berkala maupun insidental sebagai bahan masukan atasan;

h. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan yang dituangkan dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 224

(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221 huruf c, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan dan melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan, perlengkapan, kerumahtanggaan, pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi barang dan perlengkapan, penyelenggaraan kehumasan dan perpustakaan, serta pengelolaan kepegawaian.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. merencanakan kegiatan operasional kepegawaian, surat-menyurat, barang inventaris dan perlengkapan, keprotokolan/kehumasan dan mengatur tata ruang kantor sesuai prosedur agar berjalan lancar;

b. menyusun konsep surat dan laporan bidang kepegawaian sesuai kebutuhan sebagai bahan masukan atasan;

c. meneliti laporan bulanan, bezeting pegawai, daftar urut kepangkatan untuk mendapatkan pengesahan dari atasan; d. meneliti konsep usulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji

berkala sesuai data dan ketentuan yang tersedia;

e. menyusun konsep usulan mutasi, baik promosi maupun demosi, dalam jabatan pegawai berdasarkan pertimbangan atasan masing-masing dan ketentuan yang tersedia;

f. menghimpun dan mempersiapkan data pegawai dalam kegiatan, baik pendidikan dan pelatihan maupun bimbingan teknis pegawai berdasarkan pertimbangan atasan masing-masing dan ketentuan yang ada;

g. memeriksa dan memaraf draf laporan data administrasi kepegawaian secara berkala sebagai bahan masukan atasan;

h. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya agar pekerjaan dapat selesai dengan baik dan benar;

i. meneliti surat permohonan cuti pegawai sesuai peraturan yang berlaku, untuk mendapatkan penyelesaikan lebih lanjut;

j. meneliti berkas permohonan pensiun karena batas usia, pensiun janda/duda, bebas tugas untuk diusulkan kepada Badan Kepegawaian Daerah melalui kepala dinas;

k. meneliti berkas dan kelengkapan usulan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala, Karis/Karsu, Karpeg. untuk diajukan ke Badan Kepegawaian Daerah melalui kepala dinas;

l. menyusun rencana kebutuhan barang dan rencana tahunan barang perangkat daerah agar dapat terpenuhi;

m. membuat laporan inventaris barang secara berkala sesuai data yang ada untuk tertib administrasi;

n. membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan mengenai tugas pekerjaan masing-masing secara jelas agar tidak terjadi tumpang tindih dan semua pekerjaan selesai dengan baik dan benar;

o. menyediakan, merekapitulasi ATK dan inventaris kantor masing-masing sesuai kebutuhan agar terpenuhi kebutuhannya;

p. menginventarisasikan kebutuhan ATK ke setiap bidang/bagian secara berkala sesuai rencana kebutuhan yang tersedia;

q. melaporkan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan secara insidental/berkala sebagai bahan masukan kepada atasan;

r. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan yang dituangkan dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 3

Bidang Asistensi Sosial Pasal 225

(1) Bidang Asistensi Sosial mempunyai tugas pokok menyusun rencana kegiatan dan melaksanakan pengawasan, mengembangkan kegiatan bantuan dan pengelolaan sumber dana sosial, kesetiakawanan sosial dan kepahlawanan, penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan serta melakukan pengendalian, penilaian, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan tugas.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Asistensi Sosial menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang bantuan dan pengelolaan sumber dana sosial, kesetiakawanan sosial dan kepahlawanan, penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan;

b. penyusunan rencana kegiatan dan pengembangan dibidang bantuan dan pengelolaan sumber dana sosial, kesetiakawanan sosial dan kepahlawanan, penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan;

c. pengkoordinasian kegiatan dibidang bantuan dan pengelolaan sumber dana sosial, kesetiakawanan sosial dan kepahlawanan, penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan;

d. pengembangan dan pemberdayaan kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial;

e. pelaksanaan pemberian bantuan dan pengelolaan sumber dana sosial;

f. pelaksanaan pembinaan pahlawan dan taman makam pahlawan kepada masyarakat dan generasi muda;

g. pelaksanaan monitoring kegiatan bantuan dan pengelolaan sumber dana sosial, kesetiakawanan sosial dan kepahlawanan, penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan;

h. penyusunan prosedur kerja Bidang Asistensi Sosial; i. pembinaan dan pengarahan pada bawahan;

j. penyusunan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan Bidang Asistensi Sosial;

k. penilaian pelaksanaan tugas bawahan; dan

l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Asistensi Sosial mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyusun kebijakan teknis dibidang bantuan sosial dan pelestarian kesetiakawanan sosial dan kepahlawanan serta penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan sesuai petunjuk sebagai pedomanan pelaksanaan tugas;

b. menyusun rencana dan pengembangan kegiatan dibidang bantuan sosial dan pelestarian kesetiakawanan sosial dan kepahlawanan serta penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan secara tahunan;

c. mengkoordinasikan kegiatan bantuan sosial dan pelestarian kesetiakawanan sosial dan kepahlawanan serta penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan dengan perangkat daerah terkait agar tepat sasaran;

d. mengembangkan dan memberdayakan penyandang masalah bantuan sosial dan pelestarian kesetiakawanan sosial dan kepahlawanan serta penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan sesuai kondisi agar lebih mandiri;

e. menyelenggarakan pemberian bantuan sosial dan pelestarian kesetiakawanan sosial dan kepahlawanan serta penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan sesuai data yang ada agar tepat sasaran;

f. mengembangkan nilai-nilai kepahlawanan kepada masyarakat dan generasi muda agar tumbuh jiwa kepahlawanan;

g. memantau kegiatan dibidangnya secara berkala dan insidental agar berjalan lancar;

h. menyusun prosedur kerja bidang asistensi dan bantuan sosial sebagai prosedur tetap untuk dilaksanakan;

i. menyusun evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan bidang Asistensi dan Bantuan Sosial secara berkala dan insidental untuk diajukan kepada atasan;

j. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya agar pekerjaan dapat selesai dengan baik dan benar;

k. memantau pelaksanaan tugas bawahan dengan pendekatan langsung dan tidak langsung agar dapat dipantau hasil pelaksanaan tugas;

l. membina dan mengarahkan tugas bawahan baik secara langsung maupun tidak langsung agar staf dapat menjalankan tugas;

m. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan yang dituangkan dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 226 Bidang Asistensi Sosial terdiri dari :

a. Seksi Bantuan dan Pengelolaan Sumber Dana Sosial; b. Seksi Kesetiakawanan Sosial dan Kepahlawanan; dan

c. Seksi Penyuluhan, Hubungan Kelembagaan dan Pengawasan Pasal 227

(1) Seksi Bantuan dan Pengelolaan Sumber Dana Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 226 huruf a, mempunyai tugas pokok menyiapkan rencana kegiatan dan menganalisis bahan penytusunan pembinaan, pedoman, petunjuk teknis kegiatan, pelayanan penyantunan bantuan sosial dan pengelolaan sumber dana sosial serta menyajikan data sebgai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Bantuan dan Pengelolaan Sumber Dana Sosial mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyiapkan rencana kegiatan tahunan untuk diajukan kepada atasan;

b. mengumpulkan dan menyiapkan data sebagai bahan laporan untuk diajukan kepada atasan;

c. menampung dan mengusulkan sasaran bantuan sosial dan pengelolaan sumber dana sosial agar tepat guna dan tepat sasaran;

d. menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis pelayanan dan penyantunan bantuan sosial dan pengelolaan sumber dana sosial sesuai ketentuan sebagai pegangan petugas;

e. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data yang diperlukan secara berkala sebagai bahan evaluasi;

f. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya agar pekerjaan dapat selesai dengan baik dan benar;

g. memantau pelaksanaan tugas bawahan dengan pendekatan langsung dan tidak langsung agar dapat dipantau hasil pelaksanaan tugas;

h. membina dan mengarahkan tugas bawahan baik secara langsung maupun tidak langsung agar staf dapat menjalankan tugas;

i. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan yang dituangkan dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 228

(1) Seksi Kesetiakawanan Sosial dan Kepahlawanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 226 huruf b, mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan rencana kegiatan dan melaksanakan pembinaan, pengembangan kegiatan pelestarian kesetiakawanan sosial kepada generasi muda dan masyarakat, pembinaan pahlawan dan taman makam pahlawan serta menyajikan data sebagai bahan evaluasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Kesetiakawanan Sosial dan Kepahlawanan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan rencana kegiatan secara tahunan untuk diajukan kepada atasan;

b. mendata panti dan yayasan sesuai kegiatannya agar tepat guna dan sasaran;

c. mengembangkan kegiatan kesetiakawanan sosial kepada generasi muda dan masyarakat;

d. mengatur pemeliharaan taman makam pahlawan agar bersih dan rapi secara berkala;

e. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data kegiatan kesetiakawanan sosial secara berkala untuk bahan laporan dan evaluasi;

f. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya agar pekerjaan dapat selesai dengan baik dan benar;

g. memantau pelaksanaan tugas bawahan dengan pendekatan langsung dan tidak langsung agar dapat dipantau hasil pelaksanaan tugas;

h. membina dan mengarahkan tugas bawahan baik secara langsung maupun tidak langsung agar staf dapat menjalankan tugas;

i. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan yang dituangkan dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 229

(1) Seksi Penyuluhan, Hubungan Kelembagaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 226 huruf c, mempunyai tugas pokok menyusun rencana kegiatan, mengkoordinasikan dan melaksanakan penyuluhan, hubungan kelembagaan dan pengawasan serta menyajikan data sebagai bahan evaluasi. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Kepala Seksi Penyuluhan, Hubungan Kelembagaan dan Pengawasan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan rencana kegiatan secara tahunan untuk diajukan kepada atasan;

b. mengadakan penyuluhan sosial sesuai kegiatannya agar tepat guna dan sasaran;

c. mengembangkan kegiatan penyuluhan sosial kepada generasi muda dan masyarakat;

d. mengadakan hubungan kelembagaan dengan instansi terkait masalah-maslah sosial;

e. mengadakan pengawasan bidang sosial sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data kegiatan hubungan kelembagaan dan pengawasan sosial secara berkala untuk bahan laporan dan evaluasi;

g. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya agar pekerjaan dapat selesai dengan baik dan benar;

h. memantau pelaksanaan tugas bawahan dengan pendekatan langsung dan tidak langsung agar dapat dipantau hasil pelaksanaan tugas;

i. membina dan mengarahkan tugas bawahan baik secara langsung maupun tidak langsung agar staf dapat menjalankan tugas;

j. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan yang dituangkan dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan; dan

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 4

Bidang Rehabilitasi dan Potensi Sosial Pasal 230

(1)

Bidang Rehabilitasi dan Potensi Sosial mempunyai tugas pokok menyusun rencana kegiatan, mengkoordinasikan dan melaksanakan serta mengawasi kegiatan dibidang Rehabilitasi dan Potensi Sosial dan melakukan pengendalian, penilaian, monitoring dan evaluasi atas rencana kegiatan.

(2)

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Rehabilitasi dan Potensi Sosial menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang Bidang Rehabilitasi dan Potensi Sosial;

b. penyusunan rencana kegiatan dan pengembangan dibidang rehabilitasi dan potensi sosial;

c. pengkoordinasian kegiatan dibidang rehabilitasi dan potensi sosial;

d. pengumpulan data dan inventarisasi permasalahan dibidang rehabilitasi dan potensi sosial;

e. penyajian data untuk menentukan skala prioritas;

f. pembinaan pelatihan rehabilitasi cacat dan potensi sosial; g. pembinaan dibidang tuna sosial;

h. pembinaan dan pengarahan pada bawahan;

i. pengawasan, monitoring dan pengendalian kegiatan rehabilitasi penyandang cacat dan rehabilitasi sosial;

j. penyusunan evaluasi dan laporan kegiatan dibidang rehabilitasi dan potensi sosial;

k. penilaian pelaksanaan tugas bawahan; dan

l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

(3)

Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Rehabilitasi dan Potensi Sosial mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. menyiapkan kebijakan teknis dibidang rehabilitasi dan potensi sosial sesuai petunjuk untuk diajukan kepada atasan;

b. menyusun rencana kegiatan dan pengembangan bidang rehabilitasi dan potensi soaial penyandang cacat dan sosial secara berkala;

c. mengkoordinasikan kegiatan rehabilitasi dan potensi sosial dengan perangkat daerah terkait;

d. meneliti data dan inventarisasi permasalahan bidang rehabilitasi dan potensi sosial;

e. melaksanakan dan menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan penyandang cacat dan potensi sosial;

f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan rehabilitasi dan potensi sosial;

g. membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya agar pekerjaan dapat selesai dengan baik dan benar;

h. memantau pelaksanaan tugas bawahan dengan pendekatan langsung dan tidak langsung agar dapat dipantau hasil pelaksanaan tugas;

i. membina dan mengarahkan tugas bawahan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

j. menilai dan memeriksa hasil pekerjaan bawahan yang dituangkan dalam DP3 sebagai cerminan kinerja bawahan;