• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok Bank Dunia telah aktif bekerja sama dengan Pemerintah dalam program yang membantu mengatasi hambatan untuk mencapai kesetaraan gender. Sudah ada sejumlah keberhasilan dalam memadukan kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan ke dalam program Bank Dunia di bidang seperti akses setara ke sumber daya, suara perempuan dalam pembangunan masyarakat dan negara mereka, serta akses ke peluang baru. Lebih lanjut lagi, dukungan Bank Dunia mencakup dimensi utama kapasitas dasar. Bank Dunia telah memberikan dukungan melalui operasi seperti Pendidikan dan

Perkembangan Anak Usia Dini, BERMUTU, program PNPM-Generasi/PKH (bantuan tunai bersyarat), dan PNPM

Daerah Tertinggal dan Khusus (dalam bentuk pelatihan bagi guru), serta laporan yang mempertimbangkan

gender mengenai pendidikan dasar dan mutu guru. Proyek Mutu Pendidikan Profesional Kesehatan (HPEQ)

mendukung penguatan kebijakan pemastian mutu yang mengatur pendidikan profesional kesehatan, termasuk pendidikan kebidanan melalui akreditasi lembaga pendidikan dan sertifi kasi lulusan. Sejumlah pekerjaan analisis mengenai keselamatan ibu juga telah dilakukan seperti laporan yang sudah banyak diketahui berjudul “…and then she died”. Bank Dunia aktif melakukan analisis gender yang menjadi masukan bagi rancangan berbagai proyek di bidang kesehatan, seperti pada kegiatan Pemodelan HIV di Indonesia (HIM) dan nutrisi anak (di bawah PNPM Generasi). Program bantuan tunai bersyarat (CCT) telah berjalan sejak 2007 melalui dua program rintisan – satu yang berbasis masyarakat didanai di bawah PNPM dan satu lagi yang berbasis rumah tangga didanai oleh Pemerintah di enam provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. Program-program tersebut memberikan bantuan tunai kepada 720.000 rumah tangga miskin dengan syarat anak-anaknya harus menerima perawatan kesehatan preventif dan bersekolah, serta para ibu harus menerima perawatan pra- dan pasca-kelahiran. Proyek ini menargetkan Pendidikan untuk Semua (EFA) dan kematian ibu, serta penanggulangan kemiskinan. Pekerjaan mengenai gender juga melibatkan upaya perluasan akses keuangan bagi usaha yang dimiliki perempuan. Studi mengenai Akses Keuangan mendukung pengembangan layanan keuangan bagi pekerja migran yang kebanyakan adalah perempuan. IFC menyediakan layanan konsultasi dan fasilitas gender senilai US$75 juta

ke Bank Danamon dan Bank Internasional Indonesia (BII) guna memudahkan akses bagi perempuan untuk

membiayai UKM mereka.

Keterlibatan Bank Dunia dalam peluang ekonomi berfokus pada partisipasi di pasar tenaga kerja, akses keuangan, mata pencaharian, dan hak kepemilikan, beberapa di antara secara spesifi k menargetkan pemberdayaan ekonomi perempuan dan berfokus pada rumah tangga yang dikepalai perempuan, serta juga pada pekerja migran perempuan. PNPM memiliki komponen pemberdayaan ekonomi perempuan yang kuat dan dilengkapi berbagai alat untuk menjawab kebutuhan perempuan dengan baik. Bank Dunia memberikan dukungan bagi pekerja migran, yang mayoritasnya perempuan, melalui modul pelatihan tentang melek keuangan yang menggunakan hasil penelitian dari studi tentang akses keuangan pekerja migran. Prakarsa hak milik tanah bersama MDTF/RALAS juga merupakan upaya penting Bank Dunia untuk mendukung peluang ekonomi perempuan. Laporan Ketenagakerjaan di Indonesia

(2010) yang menggunakan data yang dipilah menurut jenis kelamin, mengidentifi kasi antara lain persoalan

ASPEK KESETARAAN

GENDER PENCAPAIAN INDONESIA MASIH MENJADI TANTANGAN INDONESIA

DIMENSI LINTAS BIDANG

• Indonesia merupakan penandatangan sebagian besar konvensi internasional utama yang menjunjung prinsip kesetaraan gender dan RPJMN mengidentifi kasi pengarusutamaan gender dalam Pemerintah Indonesia sebagai target prioritas

• Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang khusus memiliki Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) • Program bantuan sosial Indonesia mendukung rumah

tangga yang dikepalai perempuan

• BPS mengumpulkan serangkaian luas data yang dipilah menurut jenis kelamin

• Penegakan hukum masih perlu diperkuat lebih lanjut • Posisi tawar KPPA yang lemah sebagai kementerian

negara dibandingkan dengan kementerian lain yang teknis merupakan tantangan besar bagi KPPA untuk menjalankan mandat utama mereka dalam advokasi. • Rumah tangga yang dikepalai perempuan cenderung

lebih rentan terhadap guncangan dan tingkat kemiskinan di antara rumah tangga yang dikepalai perempuan cenderung lebih sering berubah-ubah. • Data yang dipilah menurut jenis kelamin tidak dapat

dihadapi pekerja migran perempuan dan mengidentifi kasi kebijakan yang dapat menjadi solusi. Program FMW juga memberikan hibah untuk memperkuat kapasitas kelembagaan kementerian yang terkait, termasuk Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Kementerian Luar Negeri, dalam menjawab persoalan pekerja migran perempuan.

Bank Dunia mengupayakan suara dan perwakilan perempuan secara strategis dan berkelanjutan di tingkat masyarakat, dengan fokus pada hak hukum dan akses terhadap keadilan, serta perencanaan partisipatif dan pengambilan keputusan secara publik. Program PNPM yang didukung Bank Dunia menerapkan kesetaraan dan keseimbangan gender dalam kedua belas prinsip dasarnya. Kesetaraan dan keseimbangan gender juga merupakan bagian dari sasaran spesifi k pertama untuk partisipasi masyarakat. Bank Dunia juga telah menempatkan dasar bagi pemberdayaan politik perempuan melalui dibentuknya forum khusus perempuan untuk memastikan bahwa suara perempuan didengar dalam pengembangan dan perencanaan program, baik di PNPM Perdesaan (termasuk Program Pemberdayaan Perempuan Papua- PAWE dari PNPM RESPEK) dan PNPM Perkotaan, serta PAMISMAS. Program kepemimpinan perempuan dari Dana Pembangunan Sosial Jepang (JSDF) dan program pemberdayaan hukum perempuan dari Justice for the Poor merupakan dua prakarsa utama untuk meningkatkan akses perempuan terhadap keadilan di tingkat masyarakat dan akses perempuan ke lembaga keadilan formal. Bank Dunia juga telah berperan penting memastikan agar gender menjadi salah satu dari delapan bidang tematik dalam Strategi Nasional untuk Akses Terhadap Keadilan, sehingga dapat menunjang pemberdayaan hukum perempuan, dan juga menunjang pekerjaan penelitian dan diagnostik mengenai gender di bidang tematik, seperti “Aceh Gender Impact of Titling” oleh tim MDF untuk Aceh dan Nias, serta “Case study on Women Dispute Resolution through Adat

Institutions in Aceh” oleh tim Justice for the Poor. Bank Dunia juga telah mengarusutamakan persoalan gender pada Proyek Prakarsa untuk Reformasi Tata Kelola Daerah (ILGR), yang mendukung pemerintah Kabupaten/ Kota dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan praktik partisipatif publik, serta untuk menjalankan reformasi manajemen keuangan dan pengadaan. MDTF dan JRF telah menerapkan perencanaan permukiman berbasis masyarakat (CSP) yang mendorong kerja sama perempuan dan laki-laki untuk membuat pemetaan desa menyeluruh dan menyiapkan laporan kajian kebutuhan untuk dibicarakan pada tingkat Rukun Warga dan tingkat desa, guna memprioritaskan fasilitas yang diusulkan memperoleh pendanaan CSP. Pendekatan partisipatif juga diterapkan dalam dukungan Air dan Sanitasi.

Sejumlah upaya juga telah dilakukan untuk menjawab berbagai persoalan lintas-bidang yang sangat relevan dan dapat bernilai bagi prakarsa Bank Dunia dalam hal kapasitas dasar, peluang, suara, dan perwakilan, seperti menjadikan data yang dipilah menurut jenis kelamin dan analisis gender dalam pekerjaan analisis lebih mudah diakses, mendukung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam mengembangkan standar minimum untuk layanan publik, dan mengadakan kajian pengeluaran publik yang mempertimbangkan gender. Bank Dunia aktif mendukung Indonesia dengan mengidentifi kasi masalah gender utama dalam pekerjaan analisisnya dan dengan menggunakan data yang dipilah menurut jenis kelamin. Sistem Penargetan Nasional akan mendapat manfaat dari analisis seperti itu, terutama yang berkaitan dengan ibu hamil. Survey Pendataan Program Perlindungan Sosial 2011 (PPLS11) juga telah dibuat dengan data yang dipilah menurut jenis kelamin untuk penargetan yang lebih baik. Program PEACH telah memasukkan analisis gender dalam kajian pengeluaran publiknya untuk mengidentifi kasi persoalan gender utama (seperti pekerja migran) yang perlu diperhatikan pemerintah daerah di daerah rintisan. Lewat program DSF-nya, Bank Dunia mendukung Pemerintah dalam mengembangkan standar minimum nasional untuk layanan publik bersama, antara lain, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Strategi Kelompok Bank Dunia untuk Langkah ke Depan dalam Hal