• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.2 Efektivitas

Efektivitas dapat diartikan sebagai dampak aau semua jenis perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah menerima suatu pesan dari suatu sumber Perubahan tersebut meliputi perubahan sikap, perubahan pengetahuan, dan perubahan perilaku nyata, (Sendjaja,2004 : 211-212). Definisi lain secara umum menurut Hardjana adalah :

1. Mengerjakan hal-hal yang benar, sesuai yang seharusnya diselesaikan sesuai dengan rencana dan aturannya.

2. Mencapai tingkat di atas pesaing, mampu menjadi terbaik dengan lawan yang lain sebagai yang terbaik.

3. Membawa hasil, apa yang telah dikerjakan mampu memberi hasil yang bermanfaat.

4. Menangani tantangan masa depan, semua yang telah direncanakan dan hasil yang bermanfaat bagi masa depan.

5. Meningkatkan keuntungan atau laba, hasil yang diperoleh memberi keuntungan atau laba.

6. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya, sumber daya yang dipakai telah optimal digunakan sampai tingkat maksimum.

(Harjana, 2000 : 24).

Bila dihubungkan dengan komunikasi maka komunikasi yang efektif adalah bagaimana penyebaran pesan (komunikator) dengan penerima pesan (komunikan) dapat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu pesan (efek). Perubahan yang terjadi disebut efek positif atau efektivitas.

Efektivitas dapat diukur dengan melakukan evaluasi terhadap media pesan yang akan di sampaikan kepada. Adapun kriteria yang digunakan dalam efektivitas komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Penerima atau pemakai pesan (receiver or user): penerima pesan vs penerima yang dituju. Penerima pesan merupakan obyek yang diharapkan untuk menerima pesan tersebut.

2. Isi (content): yang diterima / yang tersalur vs yang dimaksudkan Isi pesan yang diterima memang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengirim pesan.

3. Ketepatan waktu (timing): sesuai jadwal vs menyimpang jadwal Pesan yang dimaksudkan sampai kepada penerima pesan tepat pada waktunya. Artinya penyampaian pesan tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi.

4. Media komunikasi (media): saluran yang digunakan vs saluran yang dimaksud. Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan dan diharapkan oleh pengirim pesan dan penerima pesan.

5. Format pesan (format): struktur yang diterima vs yang dikirim Terdapat kesesuaian format antara yang dimaksudkan oleh pengirim dengan penerima.

6. Sumber pesan (source): orang yang melakukan vs yang bertanggung jawab artinya ada kejelasan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga pesan yang disampaikan akurat. (Harjana, 2000 : 23-24).

Komunikasi yang efektif untuk seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh 5 (lima) pesan, yaitu:

1. Keterbukaan (openess), yaitu menunjukkan adanya sikap saling terbuka diantara pelaku komunikasinya

2. Empati (empathy), yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya dalam peran orang lain

3. Kepositifan (positiveness), yaitu sikap yang positif terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain

4. Dukungan (supportiveness), yaitu sikap pelaku komunikasi yang mendukung terjadinya komunikasi tersebut

5. Kesamaan (equality), yaitu adanya unsur kesamaan yang dimiliki oleh pihak-pihak yang berkomunikasi.

(Rejeki dan Anita, 2009 : 8). 2.2.1 TeoriUses and Gratification

Berdasarkan teori uses and gratification) yang diperkenalkan oleh Elihu Katz, Saverin dan Tankard tolak ukur efektifitas adalah sebagai berikut :

1. Audience Coverage(Jangkauan Pembaca)

Berapa banyak khalayak yang dapat diterpa atau dijangkau pesan-pesan kampanye humas. Di sini pentingnya pemilihan media (media planning) agar dapat menjangkau khalayak sasaran dengan efektif. 2. Audience Response(Tanggapan Pembaca)

Kampanye humas akan efektif bila khalayak merespons secara positif. Artinya, kampanye humas mampu mendorong partisipasi aktif khalayak untuk mendukung program yang dilaksanakan. Ada ”sense of belonging” dari khalayak terhadap perusahaan. Diharapkan opini yang muncul dari khalayak (public) terhadap organisasi adalah positif ataufavourable.

3. Communication Impact(Pengetahuan terhadap media)

Sejauh mana pesan-pesan komunikasi yang menggunakan berbagai media mampu mempengaruhi kognitif (pengetahuan/pemikiran) khalayak dengan melihat pengetahuan khalayak terhadap media tersebut. Karena itu proses komunikasi harus dapat membantu menyebarkan pesan dan informasi yang dapat dimengerti dan dipahami komunikan sasaran.

4. Process of Influence(Pengaruh media)

Artinya proses persuasi yang dilakukan humas harus terkesan alamiah dan sewajarnya. Proses pengaruh ini janganlah menggunakan berbagai cara tanpa mempertimbangkan kepentingan komunikan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka efektivitas kegiatan komunikasi yang diselenggarakan oleh humas dapat dilihat dari pencapaian tujuan program atau kegiatan yang diselenggarakan oleh humas itu sendiri. Jadi dalam penelitian ini media internal dapat dikatakan efektif bila saat penelitian komunikasi ini media internal tersebut sukses sebagai sarana yang dipakai oleh humas untuk menyampaikan informasi kepada seluruh karyawan, dan pihak karyawan pun merasa puas dengan terpenuhinya kebutuhan informasi mereka akan segala sesuatu yang berhubungan dengan produk, kebijakan perusahaan, ataupun informasi-informasi umum menarik lainnya.

2.3 Media Internal

2.3.1 Pengertian Media Internal

Pengertian Media menurut Tony Greener adalah merupakan jalur penting dalam kegiatan-kegiatan humas atauPublic Relations. (Grener, 2003 : 23). Istilah media internal atau jurnal internal memiliki bermacam-macam padanan, mulai dari buletin, majalah, surat kabar, newsletter, sampai Koran dinding perusahaan. Semua istilah tersebut mengacu pada suatu bentuk terbitan dari suatu perusahaan atau lembaga pemerintahan yang sengaja dibuat dalam rangka mengadakan komunikasi dengan publik.

Media Internal, baik yang berupa paparan berita atau siaran berita (newsletter), buletin, majalah, atau koran terbatas hanya diberikan bagi para pegawai, para pemimpin, para pemegang saham, para anggota, atau para pelanggan. (Jefkins, 2006 : 127-128).

Pengertian Media Internal secara luas dapat diartikan sebagai bahan informasi yang diterbitkan secara teratur oleh bagian internal perusahaan atau lembaga pemerintahan. Hal ini dikarenakan keseluruhan proses produksi dan pengelolaan Media Internal tersebut sebagai tugas pokok dan fungsi dari Humas.

Hubungannya dengan komunikasi perusahaan adalah bahwa Media Internal ini diterbitkan untuk mengelola proses penyusunan informasi yang berkaitan dengan berbagai hal profil perusahaan yang dibutuhkan untuk aktivitas Humas internal.

Pada suatu organisasi atau perusahaan, Media Internal yang berupa newsletter, buletin, majalah atau koran terbatas merupakan wadah usaha yang mencari, mengumpulkan, menyeleksi, dan memproduksi informasi untuk dijadikan informasi tercetak.

Media Internal informasi tercetak dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh Humas dengan para karyawan, para pemimpin, dan anggota. Hal ini disebabkan oleh kelancaran penyelenggaraan proses pengelolaan informasi yang dibutuhkan melalui informasi yang terekam dalam media informasi tercetak.

Fungsi Media Internal menurut Rosady Ruslan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai media hubungan komunikasi internal dan eksternal yang

diedarkan atau diberikan secara gratis dalam upaya penyampaian pesan-pesan, informasi, dan berita (bentuk press release atau photo press) mengenai aktivitas perusahaan, manfaat produk barang/jasa yang ditujukan kepada para konsumen, pelanggan, distributor, supplier, relasi bisnis, stakeholder (hubungan dengan pihak-pihak terkait), stockholder (hubungan dengan pemegang saham), dan employee relations(hubungan dengan pegawai dan keluarganya).

2. Sebagai ajang komunikasi khusus antara karyawan, misalnya ucapan selamat ulang tahun, informasi kelahiran bayi dan keluarga karyawan, adanya pegawai atau pendatang baru (new comer), kegiatan olah raga, wisata, keagamaan, program kesehatan, dan hingga berita duka cita serta kegiatan sosial.

3. Sebagai sarana media untuk pelatihan dan pendidikan dalam bidang tulis-menulis bagi karyawan, serta staf Public Relations yang berbakat atau berpotensi sebagai penulis ilmiah populer.

4. Terdapat nilai tambah (value added) bagi departemen Public Relations untuk menunjukkan segi kemampuan dalam upaya menerbitkan media khusus, media internal yang bermutu, kontinyu, terbit secara berkala dan teratur, dengan penampilan yang professional baik kualitas maupun kuantitas berita, lay out, isi halaman, susunan redaktur, gambar (photo essay), yang ditata dengan bagus dan lebih menarik serta cover atau seninya (arts) serta tata warna dan sebagainya

(Ruslan, 2008 : 186).

Adapun bentuk-bentuk media internal cukup bervariasi yaitu sebagai berikut :

1. Bulletin: sebuah buletin sebagai media komunikasi regular antara seorang pimpinan dengan bawahannya di lapangan. Terbit secara mingguan. Biasanya buletin berisikan berita perusahaan dan pokok-pokok berita umum.

2. Newsletter: berisi pokok-pokok berita yang diperuntukkan bagi pembaca yang sibuk.

3. The Magazine: berisikan tulisan berbentuk feature, artikel dan gambar, foto, diterbitkan setiap bulan atau triwulan.

4. The Tabloid Newspapper: mirip surat kabar populer (umum) dan berisikan pokok-pokok berita yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi. Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan sekali.

5. The Wall Newspapper: bentuk media komunikasi staff atau karyawan di satu lokasi pabrik, perusahaan, atau pasar swalayan. Di Indonesia biasa dikenal dengan surat kabar atau majalah dinding. (Soemirat, 2005 : 23).

Pada siklus atau alasan perancangan pembuatan media internal mencakup dua aspek, yaituFact Findingdan Identifikasi Masalah.

1. Fact Finding

Humas mencari dan mengumpulkan berbagai fakta dan data tentang kebutuhan publik akan isi media, gaya, dan bentuk media itu sendiri. 2. Identifikasi Masalah

Setelah data dan fakta terkumpul, baru kemudian diidentifikasi dengan memilah atau mengkategorikannya.

(Soemirat, 2005 : 27).

Fact Finding dan Identifikasi Masalah ini merupakan latar belakang perlunya sebuah media internal. Dengan alasan tidak bahwa informasi tidak sampai ke bawah dengan tatap muka, dan umpan balik pun tidak sampai juga dari karyawan kepada pimpinan, maka dibutuhkanlah jembatan komunikasi dalam bentuk media internal ini, (Soemirat, 2005 : 27).

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan Media Internal adalah sebagai berikut :

1. Readers(pembaca)

Humas harus mengetaui siapa yang menjadi target atau sasaran pembacanya karena pembaca akan menentukan gaya dan isi penerbitan.

2. Quantity(eksemplar, tiras/oplah)

Jumlah eksemplar atau tiras yang diterbitkan harus disesuaikan dengan jumlah pembaca. Tiras akan mempengaruhi cara produksi, kualitas bahan, dan isi.

3. Frequency(waktu terbit dan edisi)

Melalui fasilitas dan biaya yang ada, dapat ditentukan waktu edisi terbitnya, apakah mingguan, bulanan, dwibulanan, dan sebagainya. 4. Policy(kebijakan redaksi)

Humas harus menentukan tujuan penerbitan, dan media internal ini harus diterbitkan sejalan dengan program humas secara menyeluruh

sehingga tercapai sasaran yang hendak dicapai dalam memelihara dan meningkatkan citra positif.

5. Title(nama)

Humas merancang nama dan mendesain logo media internal ini. Nama harus mencerminkan kekhasan dan memiliki karakteristik tersendiri, mudah diingat, dan komunikatif.

6. Proses percetakan

Proses percetakan ini ditentukan oleh faktor-faktor antara lain bentuk dan lebar media internal, jumlah eksemplar/tiras, penggunaan warna, dan jumlah gambar atau foto yang akan dipasang dalam media internal.

7. Style(format, gaya, bentuk)

Hal-hal yang mempengaruhi style media internal adalah ukuran halaman, berapa banyak kolom, tipografi, ilustrasi, keseimbangan berita,feature, dan artikel.

8. Free issue

Ada dua pendapat mengenai ini, media internal tidak boleh dijual, tapi ada juga yang berpendapat jika ingin dinilai lebih tinggi, media internal ini dihargakan/dijual. Semua ini tergantung sejauh mana media internal ini mewakili kepentingan, baik top manajemen, karyawan, atau pelanggan.

Media Internal mampu menyerap iklan. Hal ini tergantung pada karakteristik pembaca dan jumlah tiras yang dimiliki Media Internal agar bisa menarik pemasang iklan

10.Distribution(sirkulasi)

Dalam mendistribusikan media internal harus memperhitungkan aktualitas penerbitan. Penyampaiannya bisa dikirim melalui kurir, maupun via pos.

11. Sirkulasi(Distribution)

Dalam mendistribusikan jurnal internal harus diperhitungkan aktualitas penerbitan. Penyampaian jurnal internal bisa dikirim melalui kurir (ditangani sendiri), via pos, atau digabung dengan sirkulasi pers komersial.

(Soemirat, 2005 : 24-26).

2.3.2 Media Internal dalam Penyampaian Pesan PT. Indonesia Power a. Visual Management

Visual Management adalah manajemen untuk membuat segala sesuatu di tempat kerja kita menjadi jelas. Dengan Visual management, kita hanya perlu berjalan ke area kerja dan hanya dengan melihat sekilas, akan diketahui apakah semuanya sudah bekerja sebagaimana mestinya ataukah tidak.

Dengan visual management pula, tidak ada kebutuhan untuk bertanya secara detail mengenai catatan maupun grafik yang (seringkali tampak rumit dan banyak), atau berbicara dengan

supervisor ataupun manajer (yang biasanya saling tunjuk hidung ketika ditanya pertanyaan sederhana).

Visual Management membuat kita mampu mengetahui bagaimana tingkat keselamatan dan kesehatan kerja. Teknik komunikasi PT. Inonesia Power berlandaskan (dan sangat membutuhkan) Visual Management untuk mencegah adanya kecelakaan kerja. Seluruh tingkatan manajemen dan semua yang terlibat dalam proses keselamatan dan kesehatan kerja harus terlibat dalam rangka keselamaan dan kesehaan kerja.

Jika informasi mengenai keselamatan dan kesehatankerja, yang berhbungan dengan prosedur dan standar kerja, tidak terlihat dengan mudah dan jelas, maka yakinlah bahwa kecelakaan kerja di perusahaan akan terjadi. Oleh karena itu implementasi Visual Management dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja perlu dipergunakan. Untuk mudahnya, sebut saja 5S dan TPM yang berdasarkan paradigma “membuat tempat kerja disekitar kita sangat visual”.

b. Safety Induction

Safety Induction adalah pengenalan dasar-dasar Keselamatan kerja dan Kesehatan Kerja (K3) kepada karyawan baru atau visitor (tamu) dan dilakukan oleh karyawan dengan jabatan setingkat supervisory (dari divisi OSHE / Safety) dan bisa juga bisa dilakukan oleh yang paham tentang K3 dengan level jabatan minimum seperti tersebut diatas (minimal Foreman, dan supervisor up).

Tujuan dari savety induction adalah :

1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya K3 di bekerja.

2. Memberikan informasi terbaru tentang kondisi kerja sebab kondisi dalam kerja bisa berubah setiap hari.

3. Memberikan pemahaman tentang peraturan yang berlaku dan sanksi apa yang diberikan jika melanggar peraturan di perusahaan. 4. Memberikan informasi tentang prosedur kerja yang ada di wilayah

kerja tersebut.

Dan masih banyak lagi yang lainnya. Intinya induksi safety dilakukan untuk menghindarkan seseorang dari kecelakan saat memasuki wilayah pertambangan. Yang berhak mendapatkan Induksi Safety adalah :

1. Karyawan baru di suatu perusahaan, karena pada umumnya karyawan baru sama sekali belum mengetahui kondisi perusahaan, walaupun karyawan baru ini telah memiliki pengalaman, tetap harus di beri induksi saat berada di perusahaan baru.

2. Seseorang bukan karyawan yang mendapat ijin untuk memasuki wilayah kerja, maka sebelumnya harus diberikan induksi terlebih dahulu.

3. Karyawan yang baru selesai dari cuti kerja. Walupun sudah lama menjadi karyawan di perusahaan, karyawan ini harus tetap diberi induksi safety setelah dia kembali dari cuti kerjanya. Hal ini

dilakukan karena kondisi dalam lingkungan kerja sudah banyak berubah selama dia pulang cuti.

Safety induksi biasa dilakukan pada saat karyawan baru hendak mengurus Kimper atau Mine Permit (Semacam ID Card) baru di perusahaan. Kimper sendiri diperuntukkan bagi karyawan yang nantinya akan diberikan ijin untuk mengendarai unit atau alat berat (sesuai dengan SIM dan keahlian karyawan tersebut mengemudi) di area kerja (Operator, Driver DumpTruck, Foreman, supervisor up, dll).

Sedangkan Mine permit diperuntukkan bagi karyawan umumnya. Karyawan yang mempunyai mine permit namun tidak memiliki kimper tetap tidak diperbolehkan mengendarai unit atau alat berat sendiri (staff kantor, adm, dll). Selama Karyawan baru belum mendapatkan Kimper atau Mine Permit, karyawan tersebut akan diberikan ID Card Visitor dan masih belum dibolehkan mengendarai unit di area kerja.

Selain itu Induksi safety juga dilakukan kepada visitor atau tamu dari luar (bukan karyawan) yang hendak memasuki wilayah kerja. Hal ini dilakukan agar tamu tamu tersebut memahami wilayah yang ada dan diharuskan mematuhi segala peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Untuk membuktikan bahwa visitor telah mendapatkan induksi, maka PT. Indonesia Power meminjamkan ID Card Visitor kepada pengunjung tersebut dan harus mengembalikannya setelah keperluannya selesai.

Keuntungan Dari Induksi Safety yang diberlakuka adalah sebagai berikut :

1. Seseorang lebih memahami tentang pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat berada di wilayah kerja.

2. Mendapatkan informasi terbaru tentang kondisi dalam perusahaan. 3. Lebih memahami potensi bahaya yang mungkin terjadi di dalam

wilayah perusahaan dan memahami bagaimana cara mengatasinya 4. Meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan saat berada

dalam wilayah perusahaan.

Apapun bidang pekerjaan yang kita jalani sekarang sangat penting untuk memahami pekerjaan tersebut. Dengan begitu kita bisa memahami potensi-potensi bahaya apa saja yang mungkin ditimbulkan dari pekerjaan kita. Jika kita mengetahui itu semua, maka kita bisa meminimalisir bahkan menghilangkan potensi bahaya yang ada dari pekerjaan yang kita lakukan. Tetaplah bekerja dengan selamat, sehat, dan aman.

c. Intranet

Intranet adalah Jaringan Komputer yang khusus untuk penggunaan pada lingkungan di dalam batasan suatu Organisasi. Dilihat dari sudut teknisinya, Intranet didefinisikan sebagai penggunaan teknologi Internet dan WWW (World Wide Web) di dalam sebuah jaringan komputer lokal (LAN). Local Area Network (LAN) adalah sekumpulan komputer-komputer yang saling

dihubungkan pada suatu daerah atau lokasi tertentu. Intranet memaksimalkan penggunaan LAN tersebut dengan menambahi kemampuan-kemampuan Internet kedalamnya

Perusahaan dapat mengatasi masalah utama yaitu tentang penyebaran informasi antar sesama karyawan dengan cara yang cepat, mudah dan efekktif. Tidak terikat oleh Program atau perangkat keras tertentu. Intranet dapat langsung ditaruh pada halaman Intranet perusahaan, dan setiap karyawan dapat langsung dapat membacanya di layar komputernya. Perusahaan dapat melihat langsung dan cepat jika ada perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan penyebaran informasi ini, dapat dimanfaatkan untuk mendidik dan melatih para pegawai perusahaan. Halaman intranet dapat di isi dengan petunjuk cara bekerja pada setiap divisi, panduan penggunaan suatu alat (komputer misalnya), serta daftar istilah teknis yang mungkin perlu dipahami oleh para karyawan. Halaman intranet juga bisa digunakan untuk meminta umpan balik atau saran dan kritik dari karyawan, menyebarkan berita intern perusahaan (dalam bentuk buletin), dan sebagainya. Masalah pengiriman berita dapat dilakukan dengan mudah melalui intranet. Antara sesama karyawan dapat mengirimkan memo ke rekan kerja yang lain tanpa harus meninggalkan mejanya. Dengan fasilitas e_mail . Intranet dapat mengirimkan pesan dengan mudah dan dapat digunakan untuk menyebarkan dokumen, file atau program. Setiap karyawan bisa mengirimkan beberapa dokumen melalui komputer dengan demikian

tidak perlu untuk mencetak dokumen itu. Administrator network bisa menaruh file-file program yang bisa digunakan oleh karyawan pada suatu folder bersama, sehingga dapat di-download oleh yang memerlukannya. Para pegawai atau departemen yang ingin " mengiklankan diri " juga bisa melakukannya melalui Intranet.

Beberapa perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi intranet sebagian besar menggunakannya untuk :

1) Mengakses Prosedur dan Manual 2) Mengakses Data-data penting 3) Mengirimkan Halaman Web Pribadi 4) Mengirimkan Lamaran Pekerjaan Internal 5) Memeriksa dan menyetujui dokemen 6) Mengakses Informasi Pegawai 7) Membuat Jadwal

8) Mengakses DataBase

Beberapa keistimewaan yang bisa diberikan oleh intranet untuk perusahaan diantaranya adalah :

1) Dapat mengakses informasi terbaru perusahaan dengan cepat dan mudah

2) Saling berkomunikasi antar karyawan, tidak peduli dengan lokasi fisik tempat karyawan tersebut berada

3) Dapat berkolaborasi mengerjakan satu dokumen bersama-sama dari komputernya masing-masing

5) Melakukan rapat dari komputernya masing-masing tanpa harus meninggalkan tempat kerja

6) Berkonferensi audio dan video melalui komputer, dan sebagainya d. Melalui Email Setiap Karyawan

mail (electronic mail) adalah surat dalam bentuk elektronik. E-mail merupakan salah satu fasilitas atau aplikasi internet yang paling banyak digunakan dalam hal surat-menyurat. Hal ini dikarenakan e-mail merupakan alat komunikasi yang murah, cepat, dan efisien. Menggunakan e-mail memungkinkan kita untuk mengirimkan pesan dalam bentuk surat ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat cepat dan biaya yang murah. E-mail yang dikirimkan akan sampai ke alamat yang dituju sesaat e-mail tersebut dikirimkan. Biaya yang dikluarkan pun hanyalah biaya untuk mengakses internet pada saat kita mengirimkan/membuka untuk menerima e-mail tersebut. Komunikasi menggunakan e-mail dilakukan dengan cara mengaktifkan pesan yang akan kita kirim pada software yang dikhususkan untuk keperluan ini, misalnya Microsoft Outlook.

Manfaat/kegunaan e-mail 1) Media komunikasi

E-mail atau surat elektronik adalah media komunikasi yang biasa dilakukan secara persoal atau umum (komunitas).

2) Media pengiriman

Dengan e-mail anda bisa melakukan pengiriman data ke seluruh dunia dan tentunya pengirim dan yang dikirimi data sama-sama menggunakan alamat e-mail, bukan alamat rumah. Tidak hanya itu,

dengan menggunakan e-mail anda bisa mengirimkan data ke banyak orang hanya dalam hitung menit bahkan detik.

3) Efektif, efisien, dan murah

Melakukan pengiriman data melalui e-mail sangat efektif, efisien, dan murah. Maksudnya, anda tidak perlu keluar rumah dan pergi ke kantor pos hanya untuk mengirim foto atau lamaran pekerjaan. Cukup melalui koneksi internet dan alamat e-mail anda, pengiriman akan cepat sampai ke alamat tujuan dan tidak perlu biaya mahal.

4) Media promosi

Jika anda bisa memiliki usaha di internet atau bisnis online, anda bisa mengirimkan promosi produk ke para pelanggan anda dengan memanfaatkan daftar e-mail pelanggan yang ada.

5) Media informasi

Melalui e-mail, anda bisa mendapatkan informasi-informasi terbaru dari seluruh dunia yang anda inginkan dengan cara menjadi pelanggan informasi dari media yang anda tentukan.

6) Membuat blog atau website

Dengan e-mail anda bisa membuat blog dan website. 7) Sosial media

Dengan e-mail, anda bisa menjalin hubungan dengan teman atau orang lain. Baik menggunakan e-mail itu sendiri atau melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, atau google

Dokumen terkait