• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Manfaat Penelitian

2.1.4 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi menurut Effendy Uchjana (2007 : 301) merupakan percampuran antara perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan situasi.

Definisi lain dikemukakan oleh mengenai strategi komunikasi yaitu semua yang terkait mengenai rencana dan taktik atau cara yang akan

dipergunakan untuk melancarkan komunikasi dengan menampilkan pengirim, pesan dan penerima nya pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Arni, 2004 : 65).

Berkaitan dengan dua definisi di atas, penulis memahami bahwa strategi komunikasi merupakan perencanaan taktik, rancangan dan cara yang dipergunakan untuk melancarkan proses komunikasi, memperhati-kan semua bagian yang ada dalam mencapai suatu tujuan yang diinginmemperhati-kan. Maka jika dikaitkan dengan pokok masalah penelitian, strategi komunikasi ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

Menurut Chris Fill (2008 : 256), strategi komunikasi terbagi menjadi tiga teori utama, yaitu yang pertama adalah pull strategy, di mana strategi komunikasi pada bagian ini difokuskan untuk meraih komunikan, yang bertujuan untuk mengarahkan komunikan untuk dapat melihat produk, mempertimbangkan, kemudian masuk ke dalam jaringan perusahaan. Kemudian ada push strategy, strategi komunikasi ini memfokuskan pada kemampuan kinerja karyawannya. Strategi ini mengarahkan pada terwujudnya kekuatan untuk mendorong kesetiaan dan komitmen karyawan.

Dan strategi yang terakhir adalah profile strategy, strategi komunikasi untuk mempertahankan image perusahaan dan prosesnya mengarahkan pada tujuan untuk menjaga hubungan dengan relasi dan pelanggan perusahaan. (Fill, 2008 : 256-257). Sebagai contoh untuk teori

pull strategy perusahaan melakukan atau membuat sebuah kegiatan di mana kegiatan itu sebagai ajang pemberitahuan serta promosi kepada komunikan ramai untuk lebih mengetahui produk perusahaan sampai akhirnya pelanggan baru tersebut masuk ke dalam lingkup perusahaan. Kemudianpush strategy, sebagai contoh adalah bentuk kepemimpinannya. Jika perusahaan A dipimpin oleh seorang pemimpin yang ramah, mengenali karyawannya satu persatu dan tidak memberikan jeda antara karyawan dan atasan pasti perusahaan akan lebih baik ketimbang dipimpin oleh seorang yang angkuh dan hanya bisa memerintah tetapi tidak mengenali karyawannya. Selanjutnya adalah profile strategy, contohnya dengan mengadakan jamuan bersama klien yang telah menjadi langganan perusahaan.

Dikutip dari buku milik Onong Uchjana Effendy (2007 : 28) terdapat fungsi ganda dari strategi komunikasi yaitu menyebarluaskan pesan komunikasi yang bertujuan untuk menginformasikan, mengintruksi secara terperinci kepada sasaran untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Kemudian untuk menjembatani kesenjangan budaya atau dengan kata lain fungsi ini terjadi akibat mudahnya diperoleh penggunaan terhadap media massa yang dapat merusak moral budaya. Sebagai contoh saat ini televisi menjadi saluran komunikasi untuk memberikan informasi meski hanya bisa berkomunikasi satu arah, namun televisi memberikan pengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Apabila tontonan yang ditayangkan tidak

baik maka anak- anak yang menonton akan mengikuti. Ini jelas akan merusak moral masyarakat.

Tujuan strategi komunikasi dituturkan oleh R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett dalam bukunya yang berjudul Techniques for Effective Communication, dikutip dari buku milik Onong Uchjana Effendy, yaitu yang pertama adalah to secure understanding, memastikan bahwa penerima pesan mengerti pesan yang diterimanya. Dan apabila sudah dapat mengerti dan menerima, maka yang diterima tersebut itu harus dijalin atau dibina (to establish acceptance). Yang pada akhirnya setelah di mengerti, kemudian dijalin atau dibina, maka selanjutnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action). (Effendy, 2007 : 32).

Strategi komunikasi sangat dibutuhkan dalam proses komunikasi, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Dalam realitanya melaksanakan strategi komunikasi diperlukan langkah-langkah strategi yang perlu dijalankan. Untuk menyusun langkah-langkah tersebut dibutuhkan suatu landasan pemikiran dengan memperhitungkan konten-konten dalam komponen komunikasi serta faktor pendukung dan penghambat komunikasi. Menurut Anwar Arifin untuk dapat membuat rencana dengan baik maka ada beberapa langkah yang harus diikuti untuk menyusun strategi komunikasi, yaitu :

a. Mengenal komunikan, merupakan langkah pertama bagi komunikator agar komunikasi yang dilakukan berjalan dengan efektif.

b. Menyusun Pesan, merupakan langkah kedua setelah mengenal khlayak dan situasi, maka langkah selanjutnya adalah menyusun pesan yang mampu menarik perhatian para komunikan. Pesan dapat terbentuk dengan menentukan tema atau materi. Syarat utama dalam mempengaruhi komunikan dari komponen pesan adalah mampu membangkitkan perhatian komunikan. Perhatian merupakan pengamatan yang terpusat. Awal dari suatu efektivitas dalam komunikasi adalah bangkitnya perhatian dari komunikan terhadap pesan-pesan yang disampaikan.

c. Menetapkan Metode, di dalam dunia komunikasi, metode penyampaian dapat dilihat dari 2 aspek yaitu :

1) Menurut cara pelaksanaannya, yaitu semata-mata melihat komunikasi dari segi pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi pesannya.

2) Menurut bentuk isi yaitu melihat komunikasi dari segi pernyataan atau bentuk pesan dan maksud yang dikandung.

Menurut cara pelaksanaannya metode komunikasi diwujudkan dalam bentuk :

1) Metode redudancy, yaitu cara mempengaruhi komunikan dengan jalan mengulang pesan kepada komunikan. Pesan yang diulang akan menarik perhatian. Selain itu komunikan akan lebih mengingat pesan yang telah disampaikan secara berulang.

Komunikator dapat memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dalam penyampaian sebelumnya.

2) Metode Canalizing, pada metode ini, komunikator terlebih dahulu mengenal komunikan nya dan mulai menyampaikan ide sesuai dengan kepribadian, sikap-sikap dan motif komunikan.

Sedangkan Menurut bentuk isinya metode komunikasi diwujudkan dalam bentuk :

1) MetodeInformatif, dalam dunia publisistik atau komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan yang bersifat informative, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi komunikan dengan jalan (Metoda) memberikan penerangan. Penerangan berarti menyampaikan sesuatu apa adanya, apa sesungguhnya, diatas fakta-fakta dan data-data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar pula. Seperti yang dikutip Jarwoto dalam buku Anwar Arifin “Strategi Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas”:

a) Memberikan informasi tentang facts semata-mata, juga facts bersifat controversial, atau

b) Memberikan informasi dan menuntun umum ke arah suatu pendapat

Jadi dengan penerangan berarti, pesan-pesan yang dilontarkan itu, berisikan tentang fakta-fakta dan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga bagi komunikan

dapat diberi kesempatan untuk menilai menimbang-menimbang dan mengambil keputusan atas dasar pemikiran-pemikiran dalam bentuk pernyataan berupa: keterangan, penerangan, berita.

2) Metode Edukatif, diwujudkan dalam bentuk pesan yang berisi pendapat, fakta dan pengalaman yang merupakan kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan. Penyampaian isi pesan disusun secara teratur dan berencana dengan tujuan mengubah perilaku komunikan.

3) Metode Koersif, yaitu mempengaruhi komunikan dengan jalan memaksa, dalam hal ini komunikan dipaksa untuk menerima gagasan atau ide oleh karena itu pesan dari komunikasi ini selain berisi pendapat juga berisi ancaman.

4) Metode Persuasif, merupakan suatu cara untuk mempengaruhi komunikan, dengan tidak terlalu banyak berpikir kritis, bahkan kalau dapat komunikan itu dapat terpengaruh secara tidak sadar. d. Seleksi dan Penggunaan Media, penggunaan media merupakan alat

penyalur ide dalam rangka memberikan informasi kepada komunikan. Dalam penyampaian pesan penerapan metode komunikasi harus didukung dengan pemilihan media secara selektif artinya pemilihan media menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi komunikan, secara tekhnik dan metode yang diterapkan. (Arifin 2011:72-86)

Untuk menyusun sebuah strategi harus ada tujuan yang jelas dan diolah melalui perencanaan yang matang. Menurut Onong Uchyana

Effendy (2007 : 32), mengemukakan bahwa strategi komunikasi memiliki fungsi menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. Dengan perencanaan strategi komunikasi yang matang maka diharapkan kita bisa mendapatkan rasa saling pengertian sehingga tujuan yang diharapkan dari strategi komunikasi dapat dicapai.

Dengan demikian strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaan, taktik, cara yang akan dipergunakan untuk melancarkan komunikasi dengan memperhatikan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang dinginkan. Apabila strategi komunikasi tersebut berhasil dilakukan dan tujuan yang dicapai maka komunikasi yang terjadi sudah efektif karena terjadi saling pengertian antara komunikator dan komunikan dimana apa yang diharapkan dan diinginkan oleh komunikator dapat mengubah sikap komunikannya.

Bila strategi komunikasi yang dilancarkan berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka keadaan yang harmonis dapat muncul seperti rasa saling menghargai. Strategi komunikasi merupakan suatu proses kegiatan yang berjalan secara terus-menerus dalam kegiatan komunikasi. Strategi komunikasi menjadi sebuah alat untuk menentukan arah dari bentuk komunikasi yang dilakukan, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi

secara efektif tidak dapat dipungkiri banyak ditentukan oleh strategi komunikasi.

Strategi komunikasi tidak lepas dari proses perencanaan atau langkah yang menggunakan pesan dan media. Pesan adalah suatu gagasan atau ide yang telah dituangkan ke dalam lambang untuk disebarkan atau diteruskan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tulisan yang dikirimkan dari satu orang ke orang lainnya. Pesan dapat menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin. Secara umum, jenis pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal.

Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya. Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan. Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.

Media adalah alat yang digunakan untuk mengantarkan atau menyalurkan pesan kepada komunikan untuk mencapai sasaran komunikasi. Dalam penggunaan media tergantung dari tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan komunikan yang akan dituju. Media adalah alat bantu untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Media sendiri ada dua jenis yang pertama adalah

media cetak yang terdiri dari koran, majalah, spanduk, pamflet,dll. Media elektronik yang terdiri dari radio, internet, dan televisi. Masing-masing media memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing yang juga dapat menjadi karakteristik khusus dari media tersebut.

Dokumen terkait