• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Pesan Mengenai Indikator Sisi Pesan

Dalam dokumen 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Halaman 54-58)

Berikut ini merupakan tabel penyajian frekuensi jawaban respoden untuk aspek indikator sisi pesan:

Tabel 4.30 Pesan kampanye “Save Her: Lajur Kiri Lagi” merupakan pesan persuasif yang dapat membuat perempuan pengguna sepeda motor untuk

mengambil lajur kiri.

Jawaban Frekuensi Persentase

Tidak Setuju 9 9%

Setuju 67 67%

Sangat Setuju 24 24%

Total 100 100%

Sumber: Pernyataan Kuesioner no.27, Olahan Peneliti.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden penelitian diketahui 67 cenderung orang menjawab setuju, 24 orang menjawab sangat setuju apabila pesan kampanye “Save Her: Lajur Kiri Lagi” merupakan pesan persuasif yang dapat membuat perempuan pengguna sepeda motor untuk mengambil lajur kiri. Sedangkan 9 orang menjawab tidak setuju untuk pernyataan indikator tersebut.

Menurut Venus (2009, p.77) suatu pesan dapat tersampaikan secara efektif, maka pesan tersebut harus mengandung struktur pesan salah satunya adalah sisi pesan (message sidedness) dimana sisi pesan memperlihatkan bagaimana argumentansi yang mendasari suatu pesan persuasif disajikan kepada khalayak. Bila perilaku kampanye (secara sepihak) hanya menyajikan pesan-pesan

yang mendukung posisinya maka ia menggunakan pola pesan satu sisi (one sided

fashion).

Dalam indikator penelitian ini, terdapat 91 orang responden menyetujui apabila Pesan kampanye “Save Her: Lajur Kiri Lagi” merupakan pesan persuasif yang dapat membuat perempuan pengguna sepeda motor untuk mengambil lajur kiri. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Meliana Yulianto (21 tahun, Mahasiswi) yang menjelaskan bahwa “Aku ngerti kok klu pesan Save Her buat

mbujuk aku ngambil lajur kiri”

Pesan kampanye “Save Her” merupakan termasuk pesan persuasif karena menghimbau orang untuk mengambil lajur kiri. Pesan persuasif dipandang sebagai usaha untuk mengubah pikiran dan tindakan tertentu ke arah tujuan yang telah ditetapkan (Little John, 1996, p.7). Penyampaian pesan persuasif bisa menghasilkan akibat postif dan negatif (Sendjaja et all, 1999, p.60) .

Tabel 4.31 Pesan kampanye “Save Her: Lajur Kiri Lagi” adalah perempuan yang diangkat menjadi tema kampanye “Save Her”

Jawaban Frekuensi Persentase

Setuju 50 50%

Sangat Setuju 50 50%

Total 100 100%

Sumber: Pernyataan Kuesioner no.28, Olahan Peneliti.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden penelitian diketahui 50 cenderung orang menjawab setuju, 50 orang menjawab sangat setuju apabila pesan kampanye “Save Her: Lajur Kiri Lagi” merupakan pesan persuasif yang dapat membuat perempuan pengguna sepeda motor untuk mengambil lajur kiri. Hal ini didukung oleh Nina Moran (30 tahun, Pegawai Negeri) yang mengatakan “Saya paham kalo tema kampanye ini adalah

perempuan soale ngeliat dari warna dan gambar poster kampanye Save Her”

Penggunaan ilustrasi daya tarik visual iklan merupakan hal yang sangat penting. Selain untuk menarik dalam struktur iklan, ilustrasi merupakan salah satu peranan penting bagi audience untuk memahami suatu pesan. Gambar mempunyai manfaat untuk membantu audience mencerna atau memahami sebuah ide dan

peran ilustrasi adalah memberikan arti visual pada sebuah tulisan (Zeegen and Crush, 2005).

Mark Wigan dalam bukunya yang berjudul Text and Image (2008), mengatakan mengatakan bahwa ilustrasi memiliki hal penting untuk berkomunikasi dengan menggabungkan antara imajinasi, kreativitas, keterampilan, dan kerajinan suatu bentuk cerita visual dengan menciptakan sesuatu yang baru. Dalam kampanye “Save Her” menggunakan visual gambar perempuan menaiki sepeda motor untuk memudahkan responden untuk memahami bahwa obyek utama dalam kampanye ini adalah perempuan.

Untuk memudahkan responden mengerti apabila kampannye “Save Her” ditujukan untuk perempuan, maka pihak Jawa Pos dalam poster kampanye menggunakan warna pink. Berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Suhariyadi selaku ketua kampanye “Save Her” alasan pemilihan warna pink karena kampanye perdana “Save Her” bertepatan hari Valentine serta warna pink dikaitkan dengan perempuan. Hal ini didukung oleh Eiseman (2000 p.19) yang mengatakan bahwa warna merah muda (pink) melambangkan romantisme, sesuatu yang manis, muda, menyenangkan, sensual, feminim, dan optimism.

Menurut Engel et al (1995, p.509) medefinisikan one side message adalah komunikasi yang menyajikan hanya hal-hal yang mendukung posisi yang dianjurkan. Hal yang mendukung posisi yang dianjurkan adalah dapat berupa pesan-pesan yang positif atau negatif tergantung sesuai dengan tujuan komunikasi.

Berdasarkan analisis diatas, terdapat kecenderungan bahwa tujuan dari kampanye “Save Her” adalah mengantung pesan yang positif yakni menghimbau perempuan pengguna sepeda motor mengambil lajur kiri supaya tidak menjadi pelaku dan korban di laka lantas.

Tabel 4.32 Pesan dari kampanye “Save Her: Lajur Kiri Lagi” adalah satu sisi.

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Setuju 4 4%

Tidak Setuju 20 20%

Sangat Setuju 45 45%

Total 100 100%

Sumber: Pernyataan Kuesioner no. 29, Olahan Peneliti.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden penelitian diketahui 31 cenderung orang menjawab setuju, 45 orang menjawab sangat setuju apabila pesan dari kampanye “Save Her: Lajur Kiri Lagi” adalah satu sisi. Sedangkan 20 orang menjawab tidak setuju dan 4 orang sisanya menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan indikator tersebut. Hal ini didukung oleh Cynthia Samantha (21 tahun, Mahasiswi) yang mengatakan bahwa “Pokok e aku ngerti lek pesan Save Her buat himbau aku buat ngambil lajur kiri”

Menurut Venus (2009, p.77) suatu pesan dapat tersampaikan secara efektif, maka pesan tersebut harus mengandung struktur pesan salah satunya adalah sisi pesan (message sidedness) dimana sisi pesan memperlihatkan bagaimana argumentansi yang mendasari suatu pesan persuasif disajikan kepada khalayak. Bila perilaku kampanye (secara sepihak) hanya menyajikan pesan-pesan yang mendukung posisinya maka ia menggunakan pola pesan satu sisi (one sided

fashion).

Dari tabel diatas, terdapat sekitar 4 orang responden yang yang tidak setuju dengan pernyataan indikator tersebut. Seperti pernyataan yang diungkapkan oleh Almira Septiani (44 tahun, Ibu Rumah Tangga) yang mengatakan bahwa “Saya gak ngerti apa itu pesan sisi jadi gak ngerti kalo pesan Save Her adalah

satu sisi”. Seperti yang dikatakan Lerbinger dan Sahakian (1972) komunikan yang

berpendidikan rendah kurang mampu menanggapi suatu bentuk penyajian pesan yang disampaikan oleh komunikator (Ritonga, 2005, p.35).

Menurut Engel et al (1995, p.509) medefinisikan one side message adalah komunikasi yang menyajikan hanya hal-hal yang mendukung posisi yang dianjurkan. Hal yang mendukung posisi yang dianjurkan adalah dapat berupa pesan-pesan yang positif atau negatif tergantung sesuai dengan tujuan komunikasi. Berdasarkan analisis diatas, terdapat kecenderungan bahwa tujuan dari kampanye “Save Her” adalah mengantung pesan yang positif yakni menghimbau perempuan pengguna sepeda motor mengambil lajur kiri supaya tidak menjadi pelaku dan korban di laka lantas.

Dalam dokumen 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Halaman 54-58)