• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Ekspresi Simbolik Komunikasi Politik PKS di Media Sosial

Mobilisasi massa yang memanfaatkan tempat-tempat strategis untuk menunjukkan dukungan politik. Euphoria politik, salah satunya muncul

36

Wawancara Pribadi dengan Mardani Ali Sera (Ketua DPP PKS), DI Kompleks DPR/MPR RI, Gedung Nusantara I, Lantai 3, Ruang No.335, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Mei 2013 pada pukul 11.30 WIB

sebagai respons atas kebebasan berekspresi.37 Sebagai bentuk euphoria para politikus, Negara kita menghadapi babak baru bermedia. Kampanye politik memasuki era media sosial yang memerlukan keahlian khusus sebab media sosial memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa konvensional (cetak dan elektronik).

Semakin majunya era globaliasi informasi dan komunikasi telah memberikan banyak alternatif strategi komunikasi dalam berkampanye. Melalui media sosial, kampanye dapat dilakukan pada tiga segmen sekaligus, yaitu massa, antar pribadi, dan organisasi. Dengan jumlah pengguna di Indonesia yang mencapai 25 juta melebihi Filipina, Malaysia, dan Vietnam, media sosial dijadikan sarana kampanye yang dianggap efektif di Indonesia.38

Penggunaan simbol-simbol agama di ruang-ruang media sosial yang belakangan marak kita lihat adalah bagian dari fenomena pertumbuhan ekonomi di negara kita. Demokrasi yang kita raih tidak memberi banyak opsi kepada kelompok-kelompok Islam selain mengikuti “aturan main” yang

disepakati bersama dalam ruang deliberasi yang kita sebut parlemen. Kita patut bersyukur bahwa kekuatan-kekuatan ideologis di negeri ini cukup berimbang. Keinginan satu kelompok untuk memaksakan ideologinya, karenanya, tak mudah dilakukan.39

37

Muhtadi Asep. “Komunikasi Politik Indonesia Dinamika Islam Politik Pasca-Orde Baru”(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h.123

38

Tabroni Roni, Komunikasi Politik Pada Era Multimedia (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012) h.158

39

“Islam dalam Transisi Demokrasi di Indonesia”, Diolah pada hari Senin, 1 Juli 2013,

Pukul 12:46 WIB dan di akses dari http://www.islamlib.com/?site=1&aid=1827&cat= content&title=kolom

Dalam dunia politik, kita menyaksikan munculnya partai-partai Islam dengan corak baru. Didesak oleh situasi yang terus berubah, partai-partai ini mendefinisikan kembali jati dirinya yang berbeda dari partai-partai serupa. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah salah satu contoh “spesiasi” yang

terjadi dalam dunia politik kita. Percampuran antara politik Islam warisan masa silam dengan semangat yang ditransfer dari luarmenghasilkan “spesies”

baru. PKS adalah sebuah kreatifitas hasil adaptasi generasi kaum terdidik Muslim dengan lingkungan yang baru.40

Perihal menjelang Pemilu Legislatif 2014 nanti, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapat nomor urut tiga pada pengundian partai peserta pemilu 2014 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), beberapa saat lalu. Dalam menghadapi rangkaian proses Pemilu yang kian dekat, PKS tetap optimis mampu mencapai posisi 3 besar.

Beberapa kasus yang dialami saat ini, dimaknai sebagai ujian bagi PKS untuk bisa meraih posisi yang lebih baik. Demikian yang disampaikan Ketua Fraksi PKS DPR RI, Hidayat Nur Wahid berikut pernyataannya.

“PKS tetap optimis menembus 3 besar dengan kondisi seperti ini.

Tidak ada alasan untuk mengubah target kemenangan kami. Kondisi ini kami maknai sebagai ujian agar PKS lebih baik dan naik kelas”.41

Politikus senior PKS, Hidayat Nurwahid mengakui, angka tiga termasuk dalam salah satu angka yang mudah diterima oleh masyarakat saat melakukan sosialisasi ataupun kampanye. Namun demikian, menurut Hidayat Nur Wahid, nomor urut peserta pemilu bukanlah sesuatu yang menentukan

40 Ibid 41

Hidayat Nur Wahid, “PKS Tetap Optimis Tembus 3 Besar” diunduh tanggal 12 Juli

suara partai pada pemilu 2014 nanti. Sebab, faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk memilih bukanlah berdasarkan pada nomor urut.

Sesuai pernyataannya mengenai ekspresi simbolik yang akan digunakan oleh PKS saat memperkenalkan nomor urut pesertanya,

“PKS tidak segan menggunakan ikon metal saat melakukan

kampanye, dengan menunjukkan ibu jari, telunjuk, dan kelingking. Bisa metal, bisa bagaimana saja. Yang lebih mudah memang mengkomunikasikan dibawah nomor lima".42

Menurut PKS penjabaran cinta adalah pendekatan ke konstituen dengan sentuhan kemanusiaan. Jargon kerja diusung agar kader PKS se-Indonesia selalu bekerja berdasarkan kerja keras dengan hati untuk membawa partai ini ke tiga besar Pemilu 2014. Dan Harmoni, membuat Indonesia sebagai bangsa yang beragam tetap utuh, dan pada waktu yang sama Indonesia bisa terus tumbuh. Dengan dasar itu PKS mengandalkan strategihuman touchuntuk merebut simpati masyarakat. Ujung dari program PKS adalah memassifkan silaturahim ke seluruh elemen oleh kader-kader.

Sesuai pernyataan Anis Matta selaku Presiden PKS mengenai keterangan jargon yang akan di pakai PKS menjelang Pemilu 2014,

“Kira-kira cinta, kerja dan harmoni ini adalah nilai-nilai inti yang disimpulkan dalam satu kata, yaitu gotong royong"43

42

Hidayat Nur Wahid, “Wow! PKS Dapat Nomor Urut 3, Saat Kampanye Akan Gunakan

Jari Metal” diunduh tanggal 12 Juli 2013 pukul 2:28 WIB dari http://www.voa- islam.com/news/indonesiana/2013/01/15/22777/wow-pks-dapat-nomor-urut-3-saat-kampanye-akan-gunakan-jari-metal/?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter

43

Anis Matta, “PKS Usung Jargon Cinta, Kerja dan Harmoni” diunduh tanggal 17 Juli

2013 pukul 12:59 dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/04/18/mlfjyb-pks-usung-jargon-cinta-kerja-dan-harmoni

Strategi PKS dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2014 adalah memanfaatkan berbagai segi mulai dari konsep awal menyusun rencana pemilihan kader, media-media kampanye yang digunakan anggaran dana yang menunjuang aktifitas kampanye serta langkah politik melalui proses lobby dan negoisasi yang dilakukan oleh PKS pada kampanyenya dalam memperoleh dukungan mutlah dari masyarakat Islam.

Pemanfaatan Media Komunikasi PKS menerapkan kampanye yang bersifat dua arah (bi-directional campaign). Penyelenggaraan kampanye dalam konteks ini menyadari keterbatasan media massa dalam mempengaruhi khalayak. Untuk itu pada aplikasi pemanfaatan media komunikasi dalam kampanye PKS menggunakan media-media yang dapat bersifat dua arah seperti media survey dan komunikasi melalui media sosial.

Media berkampanye yang dilakukan oleh PKS salah satunya adalah menggunakan media sosial facebook dan twitter. Media kampanye jejaring sosial seperti facebook dan twitter digunakan karena manfaatnya yang luar biasa. Masyarakat yang ingin tau lebih dalam tentang seluk beluk program, visi misi serta berkomunikasi dengan memberi saran dan kritik dapat dilakukan dengan mengakses Calon Legislatif di media sosial seperti facebook, twitter dan website.

Dalam media sosial facebook dan twitter tim sukses Calon Presiden PKS mengekspresikan iklan kampanyenya dengan memberikan pesan dukungan dan mencitrakan positif pasangan Capres. Dalam media sosial, siapapun dan kapanpun dapat mengaksesnya sehingga pemanfaatan dalam

komunikasi ini sangat efektif. Bahkan komunikasi dapat terjalin secara langsung antara Capres PKS dengan masyarakat dimana pertanyaan-pertanyaan dapat langsung diajukan di facebook dan twitter dan Capres dapat langsung menjawab ataupun berkomentar dari pertanyaan yang diajukan tersebut.

Disini sudah terlihat bahwa facebook dan twitter yang digunakan oleh PKS dalam mengekspresikan kampanyenya menjadi satu kelebihan dari media sosial bahwa media ini dapat menjangkau wilayah tanpa batasan ruang dan waktu menemui orang yang tidak kita kenal tetapi bisa menjadi orang yang dekat dengan kita di media sosial.

Penyelenggara kampanye PKS juga menggunakan strategy oriented campaign dimana PKS dalam konteks ini menyadari keterbatasan media massa dalam mempengaruhi sasaran khalayak.

Karena itu, pemanfaatan saluran komunikasi kelompok dan antarpribadi sangat dipentingkan oleh PKS untuk mengoptimalkan pesan-pesan yang disampaikan melalui media sosial.

Faktor kendala dan penghambat dalam memanfaatkan media adalah besarnya anggaran dana yang dibutuhkan sehingga membuat tim kampanye bekerja keras untuk menanggulangi kesulitan dari anggaran dana yang tinggi, adanya sentiment antara partai dalam pemasangan dan penempatan media kampanye sehingga terjadideadlockantar partai.

Ada beberapa media kampanye yang dirasa sulit dalam pembuatannya serta ada media kampanye yang dianggap tidak efektif seperti media sticker,

keterbatasan waktu, tenaga pikiran dan dana dalam pembuatan media-media kampanye tersebut.

Contohnya seperti anggaran dana yang dikeluarkan PKS dalam membuat satu iklan kampanye di media sosial pada waktu Pemilu Legislatif 2009 kemarin, berikut rincianya sesuai pernyataan Mardani Ali Sera,

Youtube itu kalau yang seperti ini karena kita bekerja sama dengan Fastcomm waktu itu angkanya sekitar 15 sampai 20 juta untuk durasi 1 menit, tapi ini yang professional, tapi kalau yang dibuat oleh humas dan tim kreatif kita sendiri misalnya iklan politik harlem shake ini hitungannya gratis, jadi ceritanya waktu kita Mukernas Humas di Lombok, disitu ada pantai sengigih, beberapa tim kreatif kita muncul ide buat harlem shake disana tapi tetap ada pesan yang ingin kita sampai tadi kesadaran, nah kalau untuk biaya alat sewa seperti kameranya rata-rata sekitar 5 juta buat sekali sewa”

A) Performa Komunikatif PKS

Performa komunikatif merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap partai politik, ini dilakukan supaya partai politik dapat menjaga eksistensiya sebagai suatu organisasi politik.

Organisasi dalam hal ini adalah organisasi politik atau yang dikenal sebagai partai politik yaitu PKS mengenai bagaimana partai ini membentuk sebuah performa komunikatif diantara para kader, konstituennya dan masyarakat secara luas, terutama dalam rangka menghadapi pemilu 2014.

Performa (performance) adalah metafora yang menggambarkan proses simbolik pemahaman akan perilaku manusia dalam sebuah organisasi seringkali memiliki unsure teatrikal, di mana baik supervisor

maupun karyawan (kader partai dalam hal ini) memilih untuk mengambil peranan atau bagian tertentu dalam organisasi mereka.44

Dalam menjaga performa, tentu saja terkait dengan citra dan agenda mereka.45 Oleh sebab itu partai PKS melakukan beberapa upaya agar dapat menjaga eksistensinya didalam dunia politik.

Sesuai dengan teori performa komunikatif, PKS melalui iklan politiknya melakukan performa sosial, politis dan enkulturasi. Performa sosial PKS, melalui iklan politiknya PKS berusaha mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa organisasi atau partai ini adalah pilihan yang tepat untuk mengemban amanat rakyat di kursi legislatif.

PKS mengklaim bahwa satu-satunya partai dakwah, maka akan mudah berdakwah jika melalui kekuasaan inilah performa politis PKS. Terakhir, performa enkulturasi PKS dapat dilihat dari beberapa iklan PKS juga membawa pesan bahwa jika PKS berkuasa maka kader-kader yang telah terpilih akan bersih, peduli dan professional.

Berikut adalah langkah-langkah atau kegiatan yang dilakukan oleh partai PKS yang bertujuan untuk tetap menjaga performa mereka dalam menghadapi Pemilu legislatif 2014.

44

Richard West & Lynn H. Turner,Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi (Jakarta: Salemba Humanika, 2008) h.325.

45

Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era Industry Citra, (Jakarta: Lasswell Visitama, 2010), h.100

1. Performa Ritual

Merupakan semua performa komunikasi yang terjadi secara teratur dan berulang.46 Ini menyangkut semua berita yang dilakukan oleh partai PKS Pra Pemilu Legislatif 2014.

Gambar (3)47

Performa Ritual PKS,”Berita Rakernas dan Rapimnas PKS Cinta, Kerja dan Harmoni”.

Dalam hal ini Performa Ritual yang dilakukan Oleh PKS adalah proses pengkaderan dan memberikan kegiatan sesuai program kerja seperti Rapimnas dan Rakernas PKS yang dilaksanakan secara rutin kepada setiap kader-kadernya untuk menjalin hubungan

46

Ibid,h.326

47

Sumber gambar: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=4669550 53374064&set=a.466953983374171.1073741837.453351114734458&type=3&theater diambil dari data resmiakun facebook “Kabar PKS” yang diolah pada hari Kamis tanggal 12 September

komunikasi politik agar lebih baik dalam mensosialisasikan program-program partai kepada konstituennya. Serta membuka simpul-simpul massa dan membuat strategi iklan kampanye di media massa dalam menghadapi Pra Pemilu Legislatif 2014.

2. Perfoma Sosial

Merupakan perpanjangan sikap santun dan kesopanan untuk mendorong kerja sama diantara anggota organisasi.48

Gambar (4)49

Performa Sosial PKS, ”Berita Serba-serbi Silaturahim Anis Matta

dengan Ulama Jawa Tengah”.

Dalam hal ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh partai PKS dalam bekerja sama dengan para kader PKS. Performa sosialnya adalah berupa kesantunan dan kesopanan yang ditujukan 48

Ibid,h.326

49

Sumber gambar:https://www.facebook.com/photo.php ?fbid= 466615670074669&set= a.466615056741397.1073741835.453351114734458&type=3&theater diambil daridata resmi akun facebook “Kabar PKS” yang diolah pada hari Kamis tanggal 12 September 2013 Pukul 17:00

oleh Partai Keadilan Sosial untuk kerjasama di antara para kader dan calon konstituennya melalui iklan politik PKS yang berusaha mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa organisasi atau partai ini adalah pilihan yang tepat untuk mengemban amanat rakyat di kursi legislatif.

3. Performa Politis

Merupakan perilaku organisasi yang mendemonstrasikan kekuasan dan kontrol.50

Gambar (5)51

Performa PolitisPKS,”Berita Ceramah Kebangsaan Presiden PKS

(Anis Matta) di NTB”.

Karena biasanya organisasi bersifat hierarkis, harus ada seseorang dengan kekuasaan untuk mencapai segala sesuatu dengan memiliki cukup

50

Ibid,h.327

51

Sumber gambar: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=463 48396 7054506&set=a.463482803721289.1073741832.453351114734458&type=3&theater diambil dari data resmiakun facebook “Kabar PKS” yang diolah pada hari Kamis tanggal 12 September 2013

kontrol untuk mempertahankan dasar-dasar yang ada. Yakni menyangkut cara mendapatkan konstituen baru dan mempertahankan konstituen lama, dalam bentuk Ceramah Kebangsaan PKS maka akan mudah berdakwah jika melalui kekuasaan.

4. Performa Enkulturasi

Dalam performa ini, Partai PKS meningkatkan komunikasi politik dan bagaimana menjadi politisi yang dapat mencapai jabatan publik serta mensosialisasikan program-progam partai kepada konstituennya.52

Gambar (6)53

Performa Enkulturasi PKS,”Berita Kampanye Hari Kedua Aep Nurdin

Kunjungi Pasar Sindangkerta”

52

Ibid,h.327

53

Sumber gambar: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=4634839670545 06&set=a.463482803721289.1073741832.453351114734458&type=3&theater diambil dari data resmiakun facebook “Kabar PKS” yang diolah pada hari Kamis tanggal 12 September 2013 Pukul

Performa enkulturasi PKS dapat dilihat dari beberapa foto kampanye kader PKS Aep Nurdin yang juga membawa pesan bahwa kader-kader yang telah terpilih kini bekerja berdasarkan cinta, kerja dan harmoni, contohnya seperti foto Kader PKS Aep Nurdin yang sedang menyapa dan menyaring aspirasi para pedagang di pasar sindangkerta.

Dari performa komunikatif yang dilakukan oleh PKS, disini PKS memperlihatkan bahwa tidak terlalu mengutamakan kampanye melalui media massa dengan membuat iklan politik, tetapi melalui iklan-iklan politik yang dibuat PKS terutama di media sosial ditunjukkan untuk mengubah persepsi danimagePKS di masyarakat. Iklan-iklan politik PKS sebagai pendukung strategi-strategi kampanye PKS yang lain seperti kaderisasi dan membuka simpul-simpul massa.

Berbeda halnya dengan misalnya, Gerindra dan Demokrat yang menghabiskan dana kampanye yang luar biasa banyaknya untuk beriklan di media massa. Kedua partai ini memang lebih mengutamakan berkampanye melalui media massa dengan iklan politik. Dan tentu saja dengan dana raksasa yang disediakan untuk berkampanye di media massa, hasilnya pun terbukti berpengaruh pada perolehan suara kedua partai ini.

Namun dengan dana kampanye yang jauh dibawah Gerindra dan Demokrat, PKS menciptakan iklan-iklan yang menjadi perhatian publik semasa kampanye berlangsung. Ini terbukti dari iklan politik PKS beberapa minggu diperbincangkan dan diperdebatkan di media massa.

Dari hasil perolehan suara diatas, dapat disimpulkan bahwa iklan politik PKS tidak mempengaruhi dari elektabilitas suara PKS pada Pemilu legislatif 2009 lalu. Walaupun dari iklan politiknya, PKS melakukan manuver-manuver politik yang berani dan terobosan-terobosan baru dalam iklannya yang dilakukan partai lain, namun fakta berkata lain dan PKS hanya mendapatkan 7 persen suara dengan target suara 15 persen serta perolehan suara 20 juta suara hanya mendapatkan 8,2 juta suara.