• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G. Konten Komunikasi Politik PKS di Media Sosial

Dalam komunikasi yang dilakukan oleh PKS terhadap masyarakat, menonjolkan sikap dan perilaku kekeluargaan, sehingga masyarakat pun lebih open selfdalam menerimanya.

Dalam pengaruh persepsi interpersonal pada komunikasi interpersonal. Opini-lah yang sangat menentukan, opini dapat timbul dari arah amana saja, bisa dari sikap, perilaku, ucapan, karakter dan sebagainya.

Gambar (10)56

(Gambar Banner PKS Mengenai Hari Olahraga Nasional di Media Sosial Facebook)

56

Sumber gambar:https://www.facebook.com/photo.php?fbid=5255178 90851113&set= a.453599101376326.1073741828.453351114734458&type=1&theaterdiambil dari akun facebook

Penjelasan gambar diatas terbukti seperti bagaimana PKS membuat opini publik yang mencitrakan dirinya melalui banner PKS Mengenai Hari Olahraga Nasional.

Melalui banner tersebut komunikasi PKS secara langsung dengan masyarakat dapat terjadi melalui comment dengan akun facebook yang bernama Abe Fa yang berkomentar:

“Jgan korupsi lg biar olahraga indonesia maju n jaya ....”

Kemudian di tanggapi kembali oleh akun facebook Kabar PKS dengan berkomentar sebagai berikut:

“Alhamdulillah sampai saat ini PKS tidak ada yg terbukti korupsi, LHI pun sampai sekarang tidak pernah menerima uang suap dan persidangan masih berlanjut pun sampai saat ini belum terbukti doakan kami agar tetap bersih”.

Di sinilah PKS dalam membentuk opini publik yang mencitrakan dirinya agar dapat menjadi pilihan masyarakat, melalui strategi-strategi yang bersifat kemasyarakatan sosial, kekeluargaan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, PKS berharap dapat menyimpan asset suara di pemilu berikutnya.

Pendukung PKS sendiri dapat dikategorisasikan menjadi dua kelompok. Pertama; kelompok masyarakat yang loyal, tidak mudah berubah dari hulu sampai sekarang, yang disebut sebagai basis tradisional. Kedua; kelompok simpatisan yang dukungannya ditentukan oleh kinerja dan isu yang diusung partai. Rekapitulasi dan akumulasi kedua kelompok pendukung ini menuujukan tingkat kebesaran dan akseptabilitas PKS.

Jika dilihat dan dibagi dalam kategorisasi pendukung PKS, maka konten komunikasi politiknya pun akan berbeda sesuai segmentasi kelompoknya masing-masing, jika yang dituju adalah kalangan pemula, maka konten bahasa komunikasi politik yang digunakan PKS di media sosial dirasa sudah tepat untuk dapat meraih pundi-pundi suara.

Sesuai pernyataan Chandra Alif perihal strategi PKS dalam membuat akun di media sosial untuk memperkenalkan dan menarik perhatian khalayak pemilih pemula di Pemilu legislatif 2014, berikut pernyataannya,57

“Ya kalo sosial media ini kan, orang-orang banyak menggunakan dan

penggunanya usianya relatif tergolong muda, kalo dalam pemilu ini pemilih pemula nih sasarannya, dan PKS juga engga mau ketinggalan soal itu, kita juga mengoptimalkan kader-kader kita supaya aktif di media sosial, kader-kader kita aktif, struktur kita juga aktif, lihat aja searching coba di Google misalnya cari PKS, itu tuh keluarnya banyak banget, Facebooknya PKS nya banyak, akun Twitter nya banyak, dari DPP, DPW, DPC DPRa itu semua ada aja akunya PKS, ya itu salah satu strategi kita juga membuat akun sebanyak-banyak di media sosial agar masyarakat mudah mengenal kita ketika mereka

mencari di media sosial tersebut”.

Salah satu tujuan PKS dalam memanfaatkan media sosial adalah untuk memperkenalkan nomor urut tiga di Pemilu Legislatif kepada masyarakat khususnya kalangan pemilih pemula agar lebih mudah mencarinya dengan cara mengoptimalkan setiap kader PKS supaya aktif di media sosial.

Dengan cara membuat akun seperti di facebook, twitter dan website sebanyak-banyak dan memberikan informasi untuk lebih membuka komunikasi kepada masyarakat langsung.

57

Wawancara Pribadi dengan Chandra Alif (Humas DPP PKS), DI TB Simatupang No. 82 Jakarta Selatan, Rabu, 19 Juni 2013 pada pukul 13:40 WIB

Media sosial semacam facebook, twitter dan website dipilih PKS karena dirasa dapat mewakilkan untuk menyampaikan pesan kampanyenya kepada masyarakat yang tidak dapat ditemui secara langsung.

Karena kini siapapun kalangan masyarakatnya dapat mengakses melalui facebook, twitter dan website dengan berkomentar memberi dukungan ataupun kritik secara langsung.

Dalam media sosial facebook, twitter dan website PKS memberikan keterbukaan kepada masyarakat untuk bertanya tentang Program, Visi dan Misi serta Saran maupun Kritik atau apapun yang terkait dengan Pemilihan Calon Legislatif di Pemilu 2014. Media ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk melakukan komunikasi dua arah kepada Calon Presiden.

H. Respon Netizen Terhadap Komunikasi Politik PKS di Media Sosial.

Sebagaimana di Negara-negara maju, media sosial jika dimanfaatkan dengan baik maka dapat membantu proses kampanye dengan daya jangkau yang lebih luas dan lebih efektif, paling tidak melengkapi kampanye yang selama ini telah dilakukan. Media sosial dapat digunakan sebagai media penyampaian visi, misi dan rencana kerja kepada konstituen.

Konstituen dapat memberi kritik dan sarannya melalui situs web tersebut, misalkan dengan membuat kolom pendapat dan tanggapan di dalam situs web. Konstituen dapat berpartisipasi dalam menentukan prioritas program kerja sehingga arus informasi dapat dilakukan secara top-down dan buttom-up. Proses komunikasi yang dibangun akan bersifat dua arah.

Menurut Rhenald Kasali yang dikutip oleh Hafied Cangara, iklan politik sama sekali tidak punya andil pada jumlah perolehan suara, meski ditayangkan habis-habisan. Iklan hanya berdampak pada naiknya kesadaran (awareness) pemilih terhadap partai. Orang memilih bukan hanya karena awareness saja, melainkan yang dibutuhkan adalah kepercayaan dan karakter kandidat.58

Lebih lanjut Kasali menambahkan bahwa partai politik perlu menggunakan metode pemasaran politik (political marketing) untuk memasarkan diri, khususnya bagi partainya yang memperoleh predikat

“kepercayaan rendah” (lowtrust) ataupun distrust. Mereka sudah harus merancng kemasan mulai dari penampilan tokoh, kegiatan partai itu sndiri, pemberian pernytaan politik sampai jajak pendapat yang bisa mengeevaluasi secara terus-menerus, karena dalam political marketing bukan iklan yang seharusnya dikomunikasikan ke publik, malainkan perilaku orang-orang partai.59

Dan menurut Bambang Haryanto, seorang konsultan strategi komunikasi di media sosial, kampanye di media sosial jauh lebih efektif apabila dijalankan menurut norma internet sebagai media yang egaliter, yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Tidak dijalankan secara monolitis, terpusat, top down. Peluang inilah yang harus bisa dimanfaatkan oleh PKS agar dapat memberi peluang kepada konstituen untuk memberikan pendapat

58

Cangara Hafied, Komunikasi Politik Konsep, Teori dan Strategi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), h 437

59

Cangara Hafied, Komunikasi Politik Konsep, Teori dan Strategi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), h 437

dan pemikiran-pemikirannya kepada para kandidat, dan para kandidat dapat menyerap aspirasi dan suara rakyat.60

Penggunaan media sosial dalam politik sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan pengetahuan tentang media berbasis internet. Minimnya efek media berbasis internet disebabkan oleh pengelolaan yang kurang professional, termasuk mengisi konten yang tidak sesuai dengan karakter mediaonlineyang cenderungupdatesetiap saat.

Media sosial menjadi strategis bukan hanya persoalan kecanggihannya, melainkan yang paling penting adalah tingkat aksebilitasnya yang luar biasa. Perkembangan jumlah penguna internet yang dari hari ke hari semakin meningkat, menjadi sesuatu yang harus dipertimbangkan bagi siapa pun yang memiliki kepentingan politis.

Melihat peluang tersebut PKS tak ingin kalah saing dalam memanfaatkan media sosial untuk memberikan informasi terutama dalam membentuk dan memperbaiki citra, seperti halnya penilaian masyarakat yang nampak kepada PKS sebagai partai politik yang sedang didera kasus korupsi dan kasus-kasus sosial yang mengiringinya. Tentunya sulit mengetahui kesan apa yang ada di masyarakat tentang PKS saat ini, terutama dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Dan jika dilihat berdasarkan komentar-komentar masyarakat yang masuk pada berita-berita PKS yang dimuat di Kompas.com, Detik.com dan

lainnya terlihat bahwa mayoritas komentator terlihat ada emosi kemarahan yang ditujukan kepada pihak PKS.

PKS dianggap partai yang kontroversial karena pemimpin partai dakwah ini dianggap telah melakukan perbuatan tercela. Begitu juga dengan Facebook, Twitter dan juga Kompasiana dimana respon dalam berita tersebut lebih banyak cercaan yang ditujukan kepada PKS dibanding yang memujinya.61

Tiadanya pesan yang jelas tentang misi sebuah kampanye politik, terutama yang dilakukan di melalui media sosial, memperkuat dugaan bahwa pelaku politik lebih banyak menjadikan media ini sebagai jembatan menuju popularitas saja. Iklan politik media tak ubahnya ”serangan udara”, bahkan propaganda melalui sarana media kepada publik.62

Seperti contoh Iklan PKS yang menampilkan tokoh KH Ahmad Dahlan yang menuai respon negatif dari kalangan Muhammadiyah. Mantan Ketua PP Muhammadiyah Amien Rais pun menilai sikap PKS tersebut adalah sesuatu yang berbahaya.

Berikut pernyataan Amien Rais mengenai iklan PKS tersebut,63

"Ahmad Dahlan itu simbol Muhammadiyah. Kalau parpol memanfaatkan ketokohan Ahmad Dahlan, itu berbahaya dan penuh risiko. Karena kalau nanti parpol itu akhirnya bertentangan dengan keinginan rakyat, skandal korupsi dan lain-lain. Itu kan menjadi parah wajah Ahmad Dahlan,".

61

“Tahun 2014 PKS Mungkin Menjelma Menjadi Partai Keluarga” diunduh tanggal 26

Juli 2013 pukul 19:45 dari http://politik.kompasiana.com/2013/06/03/tahun-2014-pks-mungkin-akan-menjelma-menjadi-partai-keluarga-565604.html

62

“Pencitraan Lebih Diutamakan” diunduh tanggal 26 Juli 2013 pukul 19:45 dari

http://nasional.kompas.com/read/2013/01/28/0314375/Pencitraan.Lebih.Diutamakan 63

Amien Rais,“Amien, Iklan PKS berbahaya” diunduh tanggal 28 Juli 2013 pukul 8:58

Dalam pernyataannya tersebut Amien menilai, reaksi keras yang pernah disampaikan PP Muhammadiyah kepada PKS beberapa waktu lalu bukan karena ormas Islam itu tidak bangga akan tokohnya yang dijadikan simbol partai. Melainkan karena ketokohan Ahmad Dahlan tidak pantas disandingkan dengan parpol yang sarat kepentingan.

Pendukung PKS sendiri dapat dikategorisasikan menjadi dua kelompok. Pertama; kelompok masyarakat yang loyal, tidak mudah berubah dari hulu sampai sekarang, yang disebut sebagai basis tradisional.

Kedua; kelompok simpatisan yang dukungannya ditentukan oleh kinerja dan isu yang diusung partai. Rekapitulasi dan akumulasi kedua kelompok pendukung ini menuujukan tingkat kebesaran dan akseptabilitas PKS.

Dalam strategi komunikasi politik dan pendekatan terhadap konstituen, PKS memandang masyarakat sebagai insan yang mempunyai kesadaran dinamis, bahwa masyarakat semakin rasional dalam menentukan pilihan politik, serta hubungan-hubungan sosial mereka yang bersifat organis, longgar dan terbuka. Dengan pendekatan ini masyarakat dapat menentukan pilihanya tidak lagi hanya berdasarkan symbol dan kesadaran semu bagi kepentingan mereka sendiri.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan oleh penulis mengenai bentuk ekspresi simbolik iklan kampanye politik PKS menjelng pemilu 2014 di media sosial dengan target khalayak masyarakat pemilih pemula, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi iklan kampanye politik PKS jika dilihat dari teori semiotik Sanders Pierce terdiri dari ikon, indeks dan simbol. Namun jika dilihat dari isi strategi kreatif yang di ekspresikan PKS melalui iklan kampanye politiknya, maka PKS melakukan tahapan tindakan seperti, komunikasi dengan masyarakat atau konstituen langsung dari rumah ke rumah atau komunikasidoor to door, lalu membuka simpul massa PKS mengajak pihak-pihak yang bisa diajak bekerja sama untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Selanjutnya PKS berbicara kepada masyarakat dengan berdasarkan platform partai sebagai tindak lanjut dari PKS mengajak bekerjasama dengan masyarakat. Dan yang terakhir membuat bentuk simpati simpati masyarakat yang diharapkan membantu tercapainya target PKS dalam memenangi pemilu 2014.

2. Ekspresi simbolik iklan PKS di media sosial yaitu membuat grand strategy untuk membuat image, brand dan citra dimata khalayak dalam memperluas segmentasi pemilih dari semua lapisan kalangan masyarakat. Lalu

“menunggangi” gelombang yang sedang banyak dibicarakan dan

memanfaatkan momentum untuk mencapai targetexposureyang diinginkan.

B. Saran

1. Iklan yang akan ditampilkan selanjutnya harus lebih banyak menekankan kepada isu dan program kerja yang akan dicapai, bukan hanya sekedar menampilkan citra dari partai saja.

2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menganalisis iklan politik dari teori yang berbeda sperti menurut Roland Barthes atau menurut teori Robert Baukus dan dapat menemukan lebih banyak indicator yang menghubungkan jenis iklan dengan target khalayak yang menjadi sasaran untuk menaikkan perolehan suara.

DAFTAR PUSTAKA

Aart Van Zoest.Interpretasi dan Semiotika dalam Panuti Sudjiman dan Aart Van Zoest, Serba-serbi Semiotika.Jakarta: Gramedia, 1992

A Danial. Iklan Politik TV: Modernisasi Kampanye Politik Pasca Orde Baru. Yogyakarta: LKIS, 2009

Ahmad Zairofi. Integrasi Politik dan Dakwah. (Jakarta: DPP PKS Bidang Arsip dan Sejarah, 2008

Alo Liliweri. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011

Arifin Anwar. Komunikasi Politik: Paradigma, Teori, Aplikasi, Strategi & Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2003

A Steinberg.Kampanye Politik dalam Praktek. Jakarta: PT. Intermasa,1981 Benny H. Hoed. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok; Komunitas Bambu, 2011

Budiman Kris. Semiotika Visual Konsep, Isu dan Problem Ikonitas. Yogyakarta; Jalasutra, 2011

Bungin Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.Jakarta: Kencana, 2008

Danesi. Marcel.Pesan, Tanda dan Makna.Yogyakarta: Jalasutra, 2004

Devito, Joseph.Komunikasi Antara Manusia. Jakarta: Profesional Books, 1997 Effendy Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1992

Eriyanto. Analisis Framming: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS, 2008

E. Kristi Poerwandari. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: LPSP UI, 2005

Erliana Hasan.Komunikasi Pemerintahan.Bandung: PT. Refika Aditama, 2005 Faisal Sanafiah. Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi.

Firmanzah.Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008

Firmanzah.Mengelola Partai Politik Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik Di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008

Hafied Canghara. Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers, 2009

Hari Purnomo Setiawan & Zulkieflimansyah.Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1999

Henry Mintzberg. The Rise and Fall of Strategic Planning. Harvard: Businnes Review, 1994

Heryanto Gun Gun. Komunikasi Politik di Era Industry Citra. Jakarta: Lasswell Visitama, 2010

Hifti Ali Fahmi.Sinergi Integrasi Iklan, Komunikasi Publik Relations, Pemasaran dan Promosi.Jakarta: Quantum, 2005

Kasali Renaldi. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Grafiti, 1995

Kencana Ibnu dan Azhari. Sistem Politik Indonesia. Bandung: Refika Aditama, 2005

Kriyatono Rachmat.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta: Kencana, 2007 Lee Monle dan Jhonson Carta. “Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam

Perspektif Global”.Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007 Lexy J Moeleng.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993

Liliweri, Alo. Perspektif Teoritis Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti 1993

Muhtadi, Asep Saiful. Komunikasi politik Indonesia: Dinamika Islam Politik Pasca Orde Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008

Miranti Abidin. Politik Demokrasi dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Gelang Press, 2002

Majelis Pertimbangan Pusat PKS. Platform Kebijakan Pembangunan Partai Keadilan Sejahtera.Jakarta: 2008

Nimmo Dan. Komunikasi Politik: Komunikastor, Pesan dan Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004

Pawito,Penelitian Komunikasi Kualitatif.Yogyakarta, LKIS, 2007

Pawito.Komunikasi Politik: Media Massa dan kampanye Pemilihan. Yogyakarta: Jalasutra, 2009

PKS.Buku Saku Pemenang Pemilu 2009 Kader PKS. Jakarta: DPP PKS, 2004 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Naasional RI. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005 Rahmat Imadadun.Ideologi Politik PKS.Yogyakarta: LKiS, 2008

Qodir Zuly. Sosiologi Politik Islam: Kontestasi Islam Politik dan Demokrasi di Indonesia.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012

Roni Tabroni. Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012

Ruslan Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta PT Grafindo Persada, 2005

Sahar L. Hassan. Memilih Partai Islam: Visi, Misi dan Persepsi. Jakarta: Gem Insani, 1998

Setiawan Bambang dkk. Partai-partai Indonesia: Ideologi dan Program 2004-2009.Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2004

Subiakto Henry. Dominasi Negara dan Wacana Pemberitaan Pers, dalam Basis Susilo (ed.),Masyarakat dan Negara.Surabaya: AUP,1997

Sobur Alex.Semiotika Komunikasi.Bandung: Rosdakarya, 2003

Suparno Amd. Marketing Profesional Strategi dan Trik dalam Menjual Produk. Jakarta: Restu Agung, 2004

Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS. Buku Saku Pemenangan Pemilu 2009 Kader PKS.Jakarta: DPP PKS, 2004, Cet. II. 20

Usman Syarif.Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam. Jakarta: Firma Djakarta

Venus Antar. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikas. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004

Widyatama Rendra. Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia, 2005

West Richard & Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi.Jakarta: Salemba Humanika, 2008

Majalah:

Adinda Tenriangke Muchtar. “Iklan Kampanye Politik” Harian Koran Jakarta. 30 Agustus 2008

Gun Gun Heryanto. ”Marketing dan Industri Citra, Harian SINDO. 16 November 2006

Internet: http://www.islamlib.com http://fraksipks.or.id http://www.voa-islam.com http://www.sumintar.com/ http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id http://www.fastcomm.co.id http://www.majalahpengusaha.com http://id.shvoong.com http://mediapublica.co/ http://politik.kompasiana.com http://nasional.kompas.com http://news.detik.com http://badanpusatstatistik.com hhtp://hukumonline.com http://www.republika.co.id Wawancara

1. Mardani Ali Sera, Ketua DPP PKS Jakarta

Tabel (13)

Daftar Nama Akun PKS di Media Sosial Twitter PKS1 No. Nama Akun Twitter

PKS

Logo Akun

Twitter PKS Alamat Akun Twitter PKS

1. @PKSejahtera https://twitter.com/PKSejahtera 2. @PKS3Besar https://twitter.com/PKS3Besar 3. @PKSTV https://twitter.com/PKSTV 4. @PKS_3ESAR https://twitter.com/PKS_3ESAR 5. @PKS_B3sar https://twitter.com/PKS_B3sar 6. @FaktaPks https://twitter.com/FaktaPks 7. @PKSMoveOn https://twitter.com/PKSMoveOn 8. @cyberpks https://twitter.com/cyberpks 9. @PKSmenang2014 https://twitter.com/PKSmenang20 14 1 Dokumen PKS

Tabel (14)

Daftar Nama Akun PKS di Media Sosial Facebook PKS2 No Nama Akun Facebook

PKS Logo Akun Facebook PKS Alamat Facebook PKS 1. Kabar PKS https://www.facebook.com/Kabar PKSdotCom 2. Fraksi PKS DPR RI https://www.facebook.com/Fraksi PKSDPRRI 3. PKS Jakarta https://www.facebook.com/dpwpk sjakarta 4. Berita PKS Menuju 3 BESAR https://www.facebook.com/Berita PksMenuju3Besar?ref=ts&fref=ts 5.

Kita memilih dan memenangkan PKS di Pemilu 2014 https://www.facebook.com/pages/ Kita-memilih-dan-memenangkan- PKS-di-Pemilu-2014/102073353795 6. Group Facebook,“PKS

menuju 3 besar di pemilu

2014”. https://www.facebook.com/groups /363873410396106/ 7. Pemesanan Jaket PKS TIGA BESAR "Bangkitlah Negeriku INDONESIA" https://www.facebook.com/groups /374715435976615/ 8. Group Facebook, “Embahnya Atribut PKS”. https://www.facebook.com/groups /160900914057389/ 9. Group Facebook ”Markas Atribut PKS”. https://www.facebook.com/groups /141713685993815/ 2 Dokumen PKS

Tabel (15)

Daftar Nama Akun PKS di Media Sosial Website PKS3

No Nama Website PKS Alamat Website PKS

1. Website Resmi Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera

http://www.pks.or.id/

2. Departemen Pengembangan Usaha DPP PKS | Indonesia

Maju Bersama Pengusaha PKS http://pengusahapks.wordpress.com/

3. Kabar PKS http://www.kabarpks.com/ 4. PKS TV http://www.pkstv.com/ 5. Frasksi PKS http://www.fraksipks.or.id/ 6. Berita PKS http://beritapks.com/ 7. PKS News http://pksnews.com/ 8. PKS Today http://pkstoday.com/ 9. Saudagar PKS http://www.saudagarpks.com/

10. Website Resmi Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Bali

http://www.pksbali.org/

3

Tabel (1)

Hasil Penghitungan Suara Sah Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif Tahun 20091

1

“Hasil Penghitungan Suara Sah Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif Tahun 2009” Diolah Pada Hari

Senin 11 Maret 2013, Pukul 11:03 WIB dan di akses dari http://badanpusatstatistik.com

No. Urut Parpol

Nama Partai

Sebelum Keputusan MK Setelah Keputusan MK

Jumlah % Jumlah %

1 Partai Hati Nurani Rakyat 3.922.870 3,77 3.925.620 3,77 2 Partai Karya Peduli Bangsa 1.461.182 1.40 1.461.375 1.40 3 Partai Pengusaha dan Pekerja 745.625 0.72 745.965 0.72 4 Partai Peduli Rakyat Nasional 1.260.794 1.21 1.260.950 1.21 5 Partai Gerakan Indonesia Raya 4.646.406 4.46 4.642.795 4.46 6 Partai Barisan Nasional 761.086 0.73 760.712 0.73 7 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 934.892 0.90 936.133 0.90 8 Partai Keadilan Sejahtera 8.206.955 7.88 8.204.946 7.89 9 Partai Amanat Nasional 6.254.580 6.01 6.273.462 6.03 10 Partai Perjuangan Indonesia Baru 197.371 0.19 198.803 0.19 11 Partai Kedaulatan 437.121 0.42 438.030 0.42

12 Partai Persatuan Daerah 550.581 0.53 553.299 0.53 13 Partai Kebangkitan Bangsa 5.146.122 4.94 5.146.302 4.95 14 Partai Pemuda Indonesia 414.043 0.40 415.563 0.40 15 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme 316.752 0.30 317.433 0.31 16 Partai Demokrasi Pembaharuan 896.660 0.86 896.959 0.86 17 Partai Karya Perjuangan 351.440 0.34 351.571 0.34 18 Partai Matahari Bangsa 414.750 0.40 415.294 0.40 19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia 139.554 0.13 139.988 0.13 20 Partai Demokrasi Kebangsaan 669.417 0.46 671.356 0.46 21 Partai Republika Nusantara 630.780 0.61 631.814 0.61 22 Partai Pelopor 342.914 0.33 345.092 0.33 23 Partai Golongan Karya 15.037.757 14.45 15.031.497 14.45 24 Partai Persatuan Pembangunan 5.533.214 5.32 5.544.332 5.33 25 Partai Damai Sejahtera 1.541.592 1.48 1.522.032 1.46

26 Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia 468.696 0.45 468.856 0.45 27 Partai Bulan Bintang 1.864.752 1.79 1.864.642 1.79 28 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 14.600.091 14.03 14.576.388 14.01 29 Partai Bintang Reformasi 1.264.333 1.21 1.264.150 1.21 30 Partai Patriot 547.351 0.53 547.798 0.53 31 Partai Demokrat 21.703.137 20.85 21.655.295 20.81 32 Partai Kasih Demokrasi Indonesia 324.553 0.31 325.771 0.31 33 Partai Indonesia Sejahtera 320.665 0.31 321.019 0.31 34 Partai Kebangkitan Nasional Ulama 1.527.593 1.47 1.527.509 1.47 35 Partai Merdeka 111.623 0.11 111.609 0.11 36 Partai Nahdatul Ummah Indonesia 146.779 0.14 146.831 0.14 37 Partai Serikat Indonesia 140.551 0.14 141.558 0.14 38 Partai Buruh 265.203 0.25 265.369 0.26 Jumlah 104.099.785 100.00 104.048.118 100.00

Adapun segala bentuk peraturan dan sanksi kampanye dapat dilihat dari UU No.8 Tahun 2012 Tentang Pemilu, di antaranya yaitu:1

Metode Kampanye Pasal 82

Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 dapat dilakukan melalui:

a) Pertemuan terbatas; b) Pertemuan tatap muka;

c) Penyebaran bahan Kampanye Pemilu kepada umum; d) Pemasangan alat peraga di tempat umum;

e) Iklan media massa cetak dan media massa elektronik; f) Rapat umum; dan

g) Kegiatan lain yang tidak melanggar larangan Kampanye Pemilu dan ketentuan peraturan perundang-undangan.