• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Kampanye PKS

Kampanye melalui iklan dalam media massa dan media sosial tampaknya memang menimbulkan efek tertentu pada perilaku memilih yang ditunjukkan masyarakat dalam Pemilu. Efek komunikasi politik tersebut bisa berupa perubahan-perubahan opini, persepsi, sikap atau perilaku masyarakat. Karena pesan-pesan komunikasi yang disampaikan secara tidak langsung masuk kedalam pikiran masyarakat yang melihat dan mendengarnya sehingga akan muncul opini, pendapat masyarakat.

9

Pawito, Komunikasi Politik: Media Massa dan kampanye Pemilihan (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h.91

10

Redaksi Republika.co.id, “PKS Pasang Spanduk Penolakan Kenaikan BBM, Panwaslu:

Itu Kampanye Terselubung,” diunduh tanggal 27 Juni 2013 pukul 12:57 PM dari

Dalam menjaring suara pemilih pada pemilu, partai politik terus mencari strategi dan metode yang efektif untuk dapat menyampaikan dan meyakinkan kepada masyarakat bahwa partai politik merekalah yang paling layak dipilih saat pemilu berlangsung.

Berdasarkan definisi kampanye politik PKS bahwa strategi kampanye PKS yang pertama dan kedua dalam menghadapi Pemilu legislatif 2014 adalah kampanye politik PKS yang sudah dilakukan dengan jangka waktu yang panjang dan terus menerus, dengan kaderisasi dan perluasan basis massa dengan melakukan komunikasi politik dengan para tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh dan mempunyai basis massa serta pendukung banyak.

Sedangkan jika melihat strategi PKS yang ketiga yakni dengan memanfaatkan media masa dan media sosial sebagai salah satu strategi kampanye, ini merupakan sebuah kampanye politik pemilu PKS yang berorientasi pada meraih suara rakyat sebanyak-banyaknya dalam pemilu dan untuk mengambil simpati pemilih luar basis traditional PKS, yakni tarbiyah, pemilih pemuda muslim moderat dan mahasiswa.

Kampanye politik harus dilakukan secara permanen ketimbang periodik. Perhatian kampanye politik tidak hanya sebatas pada periode menjelang pemilu, tetapi sebelum dan setelah pemilu juga berperan amat penting dalam pembentukan image politik yang juga nantinya akan mempengaruhi perilaku pemilih dalam mengevaluasi kualitas kontestan.11

11

Akhmad Danial mengutip dari Plasser, yang menjelaskan tentang lima trend global yang menandai perubahan praktik dan gaya kampanye di dunia saat ini, yaitu sebagai berikut:12

a) Meningkatnya komunikasi kampanye yang berpusat pada televisi.

b) Makin pentingnya iklan politik di televisi dengan konsekuensi makin meningkatnya anggaran dana kampanye.

c) Debat antara para pemimpin politik di televisi makin dianggap penting. d) Kampnye saat ini makin berpusat pada kandidat, bahkan di negara-negara

yang menganut sistem pemilihan “daftar partai”.

e) Makin meningkatnya peran manajer kampanye professional dan konsultan politik dari luar partai.

Kalau kita lihat dari kelima trend global pada gaya berkampanye tiga diantaranya menjelaskan bahwa kampanye melalui media massa dan media sosial kini sudah dianggap penting bagi partai atau kandidat politik untuk bersaing dalam meraih suara di dalam proses di dalam proses pemilu.

Dalam kampanye PKS di Pemilu legilsatif 2004, pemanfaatan media massa dalam hal ini khususnya di media sosial belum begitu dilakukan oleh PKS karena anggaran yang sangat terbatas, sesuai dengan penjelasan Plasser diatas bahwa konsekuensi pembuatan iklan politik di media massa akan menghabiskan dana yang tidak sedikit tanpa terkecuali di media sosial.

12

Danial, A, Iklan Politik TV: Modernisasi Kampanye Politik Pasca Orde Baru (Yogyakarta: LKIS, 2009), h.35

Tetapi hal itu berbeda dalam Pemilu 2009, PKS lebih banyak mengandalkan media massa sekitar 80% iklan politik PKS beredar di televisi dan sisanya beredar di media lainnya. Dan juga media konvensioal seperti spanduk dan umbul-umbul di pinggir jalan.

Setelah masuk ke dalam kategori partai menegah (partai-partai yang memiliki perolehan suara 5-10 persen), target selanjutnya PKS dalam Pemilu legislatif 2009 adalah menjadi partai besar, dengan setidaknya masuk ke dalam tiga besar partai peserta pemilu. Target ini dicanangkan PKS setelah kenaikan suara PKS di dalam Pemilu legislatif 2004 yang mencapai 600 persen.13

Menurut internal partai, peluang PKS untuk menjadi partai besar dan masuk dalam tiga besar pada pemilu legislatif 2014 cukup besar. Besarnya peluang ini dilihat berdasarkan beberapa alasan, yaitu sebagai berikut:14 a) Kemenangan partai Islam dalam pencaturan politik internasional. Ini dapat

dilihat dalam kemenangan parta Islam di Palestina yang mendapat 60 persen suara atau kemenangan partai Keadilan dan Pembangunan di Turki yang menang 50 persen.

b) Meningginya rasa ketidakpercayaan publik terhadap partai politik, sehingga khalayan pemilih terhadap partai semakin melemah.

c) Mesin politik partai yang hanya bisa dijalankan bila tersedia uang. Ini tentunya berbeda dengan keadaan PKS yang para kadernya justru membiayai diri sendiri utnuk pemenangan pemilu.

13

Ahmad Zairofi, Integrasi Politik dan Dakwah (Jakarta: DPP PKS Bidang Arsip dan Sejarah, 2008) h. 1-6.

14 Ibid.

d) Daya jangkau kader yang luas.

Oleh karenanya untuk mencapai target ini ada tujuh mesin pertumbuhan PKS yang dicanangkan, yakni sebagai berikut:15

a. Kader, target pertumbuhan kader PKS untuk Pemilu legislatif di 2009 adalah tumbuhnya 2 juta kader. Dengan asumsi 1 kader merekrut 20 orang maka perolehan suara PKS dapat mencapai 20 juta suara.

b. Struktur organisasi, PKS mempunyai 100 persen untuk tingkat DPC (kecamatan) dan 75 persen untuk tingkat DPRa (kelurahan).

c. Fraksi, yang merupakan ujung tombak yang secara langsung berhubungan dengan konstituen dan media.

d. Charity, ini merupakan konsistensi dari jargon Bersih dan Peduli.

e. Pilkada, PKS harus banyak memenangkan Pilkada sebab kemenangan Pilkada bagus dipakai untuk kampanye.

f. Icon, yakni peningkatan jumlah popularitas kader-kader PKS

g. Operasi politik, yakni suatu gerilya politik yang dilakukan kader untuk mendapatkan kapitalisasi hasil maksimal.

Kampanye politik sejak lama telah digunakan para politisi sebagai alat strategi komunikasi politik yang mereka lakukan untuk mencari dukungan masyarakat terhadap tujuan politiknya.

15

Ahmad Zairofi, Integrasi Politik dan Dakwah (Jakarta: DPP PKS Bidang Arsip dan Sejarah, 2008) h.6-12

Dalam kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden, selain cara-cara lainnya wakil-wakil rakyat di lembaga legislatif dan kepala daerah iklan politik merupakan salah satu alat komunikasi yang cukup sering dimanfaatkan oleh para calon.16

Kampanye politik PKS melalui media massa dan media sosial merupakan salah satu alternatif dalam pelaksanaan kampanye PKS di setiap Pemilu. Meskipun harus mengeluarkan dana yang besar, strategi ini dianggap sebagai salah satu alat untuk memudahkan upaya pencapaian tujuan-tujuan politik PKS. Pertimbangan-pertimbangan yang menjadi landasan PKS memutuskan menggunakan media komunikasi politik itu adalah faktor keunggulan media massa dan media sosial dalam menjangkau khalayak yang sangat luas dan faktor peluang menyampaikan pesan-pesan politik dengan berbagai pilihan strategi komunikasi.

Adapun program-program dalam tahun pemenangan pemilu adalah pertama, PKS mendengar, yaitu kader PKS turun ke bawah dalam artian terjun langsung ke masyarakat untuk mendengar aspirasi, apa yang dikeluhkan dan diinginkan oleh masyarakat. PKS mendengar ini merupakan sarana komunikasi partai dengan masyarakat atau konstituen langsung dari rumah sendiri. ke rumah atau disebut komunikasidoor to door.

Kedua, PKS mengajak. Karena PKS tidak mungkin menangani semua permasalahan dan tuntutan yang ada di masyarakat, maka PKS mengajak orang-orang atau pihak-pihak yang bisa diajak bekerja sama untuk

16

Danial, A, “Iklan Politik TV: Modernisasi Kampanye Politik Pasca Orde Baru”,

membantu mengatasi permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Ketiga, PKS berbicara. Berbicara kepada masyarakat dengan berdasarkan platform partai sebagai tindak lanjut dari PKS mengajak. Keempat, PKS menang. Artinya dari program- program yang telah dilakukan oleh kader PKS di tengah-tengah masyarakat, maka diharapkan terwujudnya simpati masyarakat. Bentuk dari simpati masyarakat inilah yang diharapkan membantu tercapainya target PKS dalam memenangi pemilu 2014.

Dalam menjalankan empat tahapan aksi pemenangan pemilu tersebut di atas, PKS menggunakan tiga strategi komunikasi politik. Pertama adalah komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi langsung kader PKS dengan masyarakat dari rumah ke rumah atau istilah lainnya door to door. Kedua yaitu membuka simpul-simpul massa dengan melakukan komunikasi publik, yang dilakukan oleh calon legislatif (caleg) dengan warga masyarakat atau khalayak umum di tempat terbuka. Dan ketiga adalah komunikasi massa melalui media dalam rangka membangun opini publik.

Strategi komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh para kader PKS merupakan bentuk komunikasi langsung kepada masyarakat dengan cara door to door. Komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau lebih dalam sebuah kelompok kecil dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.

Strategi komunikasi politik suatu partai atau kandidat terhadap masyarakat dan media massa perlu sekali dianalisis oleh lawan politiknya. Komunikasi intensif yang dilakukan oleh suat kandidat atau partai politk

menandakan agresitivitas pesaing dalam menanamkan suatu image atau ‘kesan’ tertentu dalam benak masyarakat.

Dalam persaingan, dominasi pesaing harus digoyang dengan kata lain, kandidat lain jangan biarkan pesaing sendirian membahas tema dan isu-isu strategis. Kalau tidak, masyarakat dapat beranggapan bahwa partai politik atau kandidat tersebut hanyalah ikut-ikutan saja, sekedar ‘follower’. Kesan macam ini jelas akan menyulitkan partai politik atau kandidat bersangkutan dalam membangunimagepolitiknya.

Analisis terus-menerus atas strategi politik ini tidak hanya menyangkut isi, melainkan juga saluran dan mdia komunikasi. Sebagai catatan tentang saluran dan media komunikasi, jangan terlalu membiarkan pesaing politik mendominasi suatu media politik. Kalau hal ini sampai terjadi akan tertutup ruang bagi kemungkinan masuknya partai dari kandidat lain.17

Begitu juga dengan PKS, setelah melakukan strategi kampanye membuka simpul-simpul massa melalui pendekatan seni dengan tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki basis pendukung massa yang banyak. Terbukti seperti di dalam album foto media sosial akun facebook Kabar PKS yang berjudul “Dari Seni Teatrikal, Tanjidor sampai Punk Berbaur dalam Harmoni” berikut beberapa hasil dokumentasinya,

17

Firmanzah,”Mengelola Partai Politik Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik Di Era Demokrasi” (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h.246

Gambar (1)18

Dari Seni Teatrikal, Tanjidor sampai Punk Berbaur dalam Harmoni

Selanjutnya PKS mencoba mendekati simpul-simpul massa yang lain, misalnya kalangan untuk kalangan anak-anak muda, kita mendekatkannya dengan pendekatan seni, misalnya dari segi seni musik, Muhammad Ali Sera pun menjelaskan,

“Kita akan banyak menggunakan pendekatan-pendekatan seni, misalnya dari segi seni musik, sekarang ini kan lagi musimnya boyband dan boygirl ya, itu bisa saja kita dengan mengangkat duta salah satu dari mereka ataupun kita juga punya tim boyband dan boygirl yang bernuansa Islami itu lah yang kita angkat untuk menarik minat para pemilih pemula. Tujuan utamanya kepada pemilih yang

tidak terlalu ke kanan juga tidak terlalu Islami”.19

18

Sumber gambar:

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=466955053374064&set=a.466953983374171.1073741 837.453351114734458&type=3&theater diambil dari akun facebook resmi DPP PKS “Kabar PKS” yang diolah pada hari Kamis tanggal 12 September 2013 Pukul 15:40 WIB

19

Wawancara Pribadi dengan Mardani Ali Sera (Ketua DPP PKS), DI Kompleks DPR/MPR RI, Gedung Nusantara I, Lantai 3, Ruang No.335, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Mei 2013 pada pukul 11.30 WIB

Dalam memanfaatkan iklan politik khususnya di media sosial, PKS mempunyai Grand Desain, yaitu PKS diterima oleh semua kalangan dan terlihat betapa arah dari iklan-iklan PKS selama 2009 menunjukkan bahwa yang ingin ditunjukkan dari setiap iklan PKS adalah ingin diterima oleh semua kalangan dan PKS merupakan bagian dari sejarah perpolitikan Indonesia. Seperti yang dikatakan Muhammad Ali Sera,

“Menampilkan citra atau brand PKS sebagai partai Islam yang

moderat dan global, kalau anda lihat diiklan kita itu menunjukkan betapa arah dari iklan-iklan PKS selama 2009 menunjukkan bahwa PKS ingin diterima disemua kalangan dan PKS merupakan bagian dari sejarah perpolitikan Indonesia, misalnya di tahun 2009 kemarin ada talent di iklan-iklan kita yang tidak menggunakan jilbab, ini menjelaskan kalau kita ingin merangkul semua kalangan yang juga berbasis pada kader yang cerdas, yang problem solver dan yang

santun sehingga menjadi layak untuk dipikirkan”.20

Oleh sebab itu muncul berbagai macam iklan bahkan dari kalangan di luar basis massa tradisional PKS seperti anak muda, wanita yang tidak berjilbab dan lain sebagainya. Artinya PKS ingin mendobrak persepsi masyarakat yang melihat PKS adalah partai yang ekslusif, PKS ingin diterima dari banyak kalangan dari mulai artis sampai kyai, dari mulai anak muda sampai orang tua.

Dan itu tertuang dalam iklan-iklan PKS dengan variatif lebih berani, dan lebiheye catching. Sesuai dengan apa yang dikatakan Mardani Ali Sera,

“Ya secara sederhananya ada tiga, yang pertama membangun

awareness, yang kedua penguatan brand, dan yang ketiga baru serangan udara secara spesifik. Tapi utamanya untuk saati ini adalah Grand design nya, PKS ingin diterima oleh semua kalangan, karena bahwasannya kan yang beredar kencang dimasyarakat PKS itu partai

20

yang ekslusif nah kita ingin mendobrak itu makanya kita jabarkan sama berbagai iklanyang variatif.”21

Transaksi yang terjadi dipasar politik bukan transaksi yang mencari keuntungan matrei melainkan keuntungan perolehan suara di dalam proses pemilu. Dampak sosial yang diharapkan adalah perubahan sikap politik dari calon pemilih dalam menentukan pilihan di bilik suara.

Dengan strategi komunikasi politik inilah diharapkan dampak sosial tersebut, pemilih yang sebelumnya sudah memiliki pilihan politiknya dapat berubah setelah menyaksikan iklan politik atau pemilih yang belum menentukan sikap politiknya untuk mendukung atau memilih siapa dapat segera menentukan sikap politik setelah melihat iklan politik tersebut. Inilah dampak yang diharapkan dalam penyampaian komunikasi politik melalui iklan politik di media massa.

Tujuan utama PKS dalam komunikasi politiknya adalah adanya dampak berupa perubahan persepsi masyarakat tentang PKS, selain itu juga tentunya untuk meraih perolehan suara sebanyak-banyaknya karena iklan secara masif mempromosikan produk politik PKS untuk sampai ke daerah dan pelosok negeri ini.

21

Wawancara Pribadi dengan Mardani Ali Sera (Ketua DPP PKS), DI Kompleks DPR/MPR RI, Gedung Nusantara I, Lantai 3, Ruang No.335, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Mei 2013 pada pukul 11.30 WIB