• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Dampak Potensial

Dalam dokumen amdal_h.pdf (Halaman 55-63)

3) Demobilisasi Peralatan

1.7. DAMPAK PENTING HIPOTETIK 1. Identifikasi Dampak Potensial

1.7.2. Evaluasi Dampak Potensial

Dampak-dampak potensial di atas kemudian dievaluasi untuk menentukan apakah perlu dikaji lebih lanjut dalam Prakiraan Dampak. Evaluasi dilakukan dengan modifikasi metode Block (Block, 1999) berupa evaluasi masing-masing dampak berdasarkan 3 (tiga) kriteria: tingkat keseriusan dampak, peluang dampak terdeteksi dan frekuensi dampak. Definisi operasional 3 (tiga) kriteria tersebut disajikan pada Tabel 1.12.

Tabel 1.12. Definisi Operasional Skor Dampak Penting Hipotetik

Skor Keseriusan Dampak Peluang DampakTerdeteksi Frekuensi Dampak

1 Tidak serius ≤ 10 % (sangat kecil) Jarang, 1x per 6 bulan 2 Kurang serius 11 – 30 % (kecil) Kadang-kadang, 1x per 3 bulan 3 Sedang, dapat dipulihkan 31 – 69 % (sedang) Berulang, 1x per bulan 4 Serius, sulit dipulihkan 70 – 89 % (besar) Sering, 1x per minggu 5 Sangat Serius/Katastrofik ≥ 90 % (sangat besar) Kontinyu, > 1x per minggu Penilaian sifat penting menggunakan hasil perkalian skor ketiga kriteria tersebut, dengan median kemungkinan nilai perkalian sebagai batasan suatu dampak potensial dikatakan dampak penting hipotetik atau tidak. Tiga kriteria yang dipakai masing-masing mempunyai 5 (lima) kemungkinan nilai, dengan demikian ada 30 nilai perkalian yang mungkin dengan median 24,5. Dengan demikian suatu dampak potensial dikatakan termasuk dampak penting hipotetik bila nilai hasil perkalian ketiga kriteria tersebut ≥ 25.

Untuk dampak potensial yang tidak termasuk dampak penting hipotetik (DPH) dengan total skor perkalian tiga kriteria Metode Block yakni skor 20 – 24, walaupun tidak dilakukan prakiraan dampak penting namun pengelolaannya tetap dicantumkan dalam RKL dan RPL. Matriks evaluasi dampak potensial tahap prakonstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi masing-masing disajikan pada Tabel 1.13.

Tabel 1.13. Evaluasi Dampak Potensial No. Komponen KegiatanYang Menimbulkan

Dampak Jenis Dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) Skor

Hasil Perkalian 3

Kriteria

Dampak Penting Hipotetik Tahap Pra Konstruksi

1 Penetapan Lokasi Proyek Perubahan persepsi masyarakat a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena penetapan lokasi proyek sesuai dengan persetujuan prinsip dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi

DKI Jakarta Nomor 121 Tahun 2012. 3

36 Termasuk DPH

b. Peluang terdeteksinya dampak adalah besar, karena hingga saat ini kekuatiran masyarakat terhadap dampak reklamasi masih cukup tinggi dan terungkap juga saat konsultasi publik. 4 c. Frekuensi dampak berulang selama penetapan lokasi proyek, karena persepsi masyarakat terhadap

dampak-dampak yang ditimbulkan dari kegiatan reklamasi. 3

Tahap Konstruksi

1 Rekrutmen dan Aktivitas

Tenaga Kerja Penurunan Kualitas Air Laut a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena air limbah yang dihasilkan dari aktivitasburuh konstruksi proyek merupakan air limbah domestik. 3

30 Termasuk DPH

b. Peluang terdeteksinya dampak adalah kecil, karena volume buangan air limbah yang dihasilkan dari 300 orang pekerja kontruksi diperkirakan sebesar 15 m3/hari tidak dibuang langsung ke perairan laut. 2 c. Frekuensi dampak kontinyu dari aktivitas pekerja konstruksi akan berlangsung setiap hari selama

berlangsungnya pekerjaan konstruksi. 5

Peningkatan Volume Sampah

Padat a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena aktivitas pekerja konstruksi tidaksekaligus sebanyak 300 orang, namun rekrutmen tenaga kerja dilakukan secara bertahap dan

disesuaikan dengan pekerjaan pada tahap konstruksi. 3

30 Termasuk DPH

b. Peluang terdeteksinya dampak adalah kecil, karena volume sampah padat yang akan dihasilkan pada

tahap kontruksi diperkirakan sebesar ± 0,9 m3/hari. 2

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinue setiap hari selama aktivitas tenaga kerja tahap konstruksi

berlangsung. 5

Gangguan Fauna a. Keseriusan dampak adalah kurang serius karena berdasarkan rona awal jenis fauna darat yang dominan dijumpai di wilayah studi adalah jenis-jenis burung merandai. Jenis burung yang dijumpai antara lain : burung pecuk, kuntul, belibis, burung layang layang (Hirundo sp), burung Gereja (Passer montana) dan burung Merpati (Columba livia). Jenis serangga yang sering dijumpai terutama dari jenis Lepidoptera (kupu-kupu) dan Odonata (capung). Jenis hewan mamalia yang dijumpai hanyalah jenis hewan peliharaan antara lain anjing (Canis canis) dan kucing (Felix sp).

2 10 Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan dipantau b. Peluang terdeteksinya dampak gangguan fauna sangat kecil, karena di sekitar wilayah studi bukan

daerah habitat satwa liar karena merupakan areal perumahan. 1

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah kontinyu selama adanya aktivitas tenaga kerja pada tahap

konstruksi. 5

Gangguan Biota Laut a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan karena limbah domestik pekerja baik air limbah

maupun sampah tidak dibuang langsung ke perairan laut. 3

12

Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan

dipantau b. Peluang dampak sangat kecil, karena aktivitas tenaga kerja kontruksi tidak sekaligus dilakukan sebanyak

300 orang, melainkan secara bertahap sesuai tahapan pelaksanaan konstruksi. 1 c. Frekuensi terjadinya dampak adalah sering, karena aktivitas tenaga kerja akan berlangsung

terus-menerus selama tahap konstruksi. 4

Terbukanya Kesempatan Kerja a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan karena adanya harapan dari masyarakat

No. Komponen KegiatanYang Menimbulkan

Dampak Jenis Dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) Skor

Hasil Perkalian 3

Kriteria

Dampak Penting Hipotetik

tenaga kerja disesuaikan dengan kulaifikasi yang dibutuhkan.

b. Dengan penerimaan tenaga kerja yang dominan didatangkan oleh kontrakor, maka peluang yang terjadi

adalah sedang. 3

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah berulang, karena rekrutmen tenaga kerja dilakukan setiap bulan

selama tahap konstruksi. 3

Terbukanya Kesempatan

Berusaha a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan karena harapan masyarakat adanya aktivitastenaga kerja yang akan memenuhi kebutuhannya seperti makan dan minum dengan memanfaatkan

warung-warung makan di sekitar lokasi proyek. 3

18

Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan

dipantau b. Peluang dampak kecil, karena penerimaan tenaga kerja konstruksi tidak sekaligus dilakukan sebanyak

300 orang, melainkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan kegiatan konstruksi. 2 c. Frekuensi terjadinya dampak adalah berulang, karena rekrutmen tenaga kerja dilakukan setiap bulan

selama reklamasi. 3

Gangguan Estetika Lingkungan a. Keseriusan dampak adalah kurang serius karena sumber dampaknya sampah domestik yang telah

direncanakan pengelolaannya. 2 16 Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan dipantau b. Peluang dampak kecil, karena dampak primernya peningkatan volume sampah padat yang akan

dihasilkan pada tahap kontruksi diperkirakan relatif kecil sebesar ± 0,9 m3/hari. 2

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah sering. 4

Gangguan Sanitasi Lingkungan a. Keseriusan dampak adalah kurang serius karena sumber dampaknya sampah domestik yang telah

direncanakan pengelolaannya. 2 16 Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan dipantau b. Peluang dampak kecil, karena dampak primernya peningkatan volume sampah padat yang akan

dihasilkan pada tahap kontruksi diperkirakan relatif kecil sebesar ± 0,9 m3/hari. 2

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah sering. 4

Gangguan Kamtibmas a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibat aktivitas tenaga kerja sedang dan dapat dipulihkan karena meskipun jumlah tenaga kerja pada saat pekerjaan puncak cukup banyak 300 orang, namun akan diterapkan tata tertib bagi buruh konstruksi baik di lokasi proyek maupun di tempat penampungan buruh konstruksi.

3

27 Termasuk DPH

b. Dampak gangguan kamtibmas akibat aktivitas tenaga kerja sedang dan dapat dipulihkan karena meskipun jumlah tenaga kerja pada saat pekerjaan puncak cukup banyak 300 orang, namun akan diterapkan tata tertib bagi buruh konstruksi baik di lokasi proyek maupun di tempat penampungan buruh konstruksi.yang akan berlanjut ke gangguan kamtibmas, maka peluang terjadinya dampak adalah sedang.

3 c. Frekuensi dampak terjadi dapat berulang selama tahap konstruksi berlangsung. 3 Perubahan Persepsi Masyarakat a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibat aktivitas tenaga kerja sedang dan dapat dipulihkan

karena meskipun jumlah tenaga kerja pada saat pekerjaan puncak cukup banyak 300 orang, namun akan diterapkan tata tertib bagi buruh konstruksi baik di lokasi proyek maupun di tempat penampungan buruh konstruksi.

3

27 Termasuk DPH

b. Dampak gangguan kamtibmas akibat aktivitas tenaga kerja sedang dan dapat dipulihkan karena meskipun jumlah tenaga kerja pada saat pekerjaan puncak cukup banyak 300 orang, namun akan diterapkan tata tertib bagi buruh konstruksi baik di lokasi proyek maupun di tempat penampungan buruh konstruksi.yang akan berlanjut ke gangguan kamtibmas, maka peluang terjadinya dampak sedang.

No. Komponen KegiatanYang Menimbulkan

Dampak Jenis Dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) Skor

Hasil Perkalian 3

Kriteria

Dampak Penting Hipotetik

2 Mobilisasi Alat dan Bahan Penurunan Kualitas Udara a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasi alat dan bahan material menggunakan kendaraan dan peralatan dengan kondisi kendaraan baik sehingga tingkat emisi kendaraan relatif kecil. Hasil rona lingkungan berdasarkan data sekunder di kawasan Pantai Mutiara kadar CO sebesar 694 µg/m3dan 523 µg/m3masih dibawah baku mutu (26.000 µg/m3).

3

45 Termasuk DPH

b. Peluang dampak terhadap kualitas udara tergolong sedang, karena intensitas pengangkutan peralatan dan material selama reklamasi berlangsung cukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitas lalu lintas

kegiatan lainnya. 3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaan reklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5 Peningkatan Kebisingan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasi alat dan bahan material

menggunakan kendaraan dan peralatan dengan kondisi kendaraan baik sehingga tingkat bising relatif kecil. Hasil rona lingkungan berdasarkan data sekunder di kawasan Pantai Mutiara tingkat kebisingan 55 – 68 dB(A).

3

45 Termasuk DPH

b. Peluang dampak terhadap peningkatan kebisingan tergolong sedang, karena intensitas pengangkutan peralatan dan material selama reklamasi berlangsung cukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitas

lalu lintas kegiatan lainnya. 3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaan reklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5 Gangguan Kamtibmas a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibat mobilisasi alat dan bahan bersifat sedang dan dapat

dipulihkan, karena merupakan dampak turunan dari perubahan persepsi masyarakat. 3

45 Termasuk DPH

b. Peluang dampak terhadap Gangguan Kamtibmas tergolong sedang, karena intensitas pengangkutan peralatan dan material selama reklamasi berlangsung cukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitas

lalu lintas kegiatan lainnya. 3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaan reklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5 Perubahan Persepsi Masyarakat a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakat bersifat sedang dan dapat dipulihkan, karena

mobilisasi alat dan bahan tidak serantak dikerjakan, melainkan secara bertahap sesuai dengan tahapan

reklamasi. 3

45 Termasuk DPH

b. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampak primernya yakni kualitas udara, kebisingan, transportasi darat dan laut, sehingga peluang terjadinya dampak persepsi masyarakat adalah sedang. 3 c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaan

reklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5 Gangguan Transportasi Darat a. Keseriusan dampak gangguan transportasi darat adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasi

alat dan bahan dilakukan secara bertahap sesuai pentahapan pelaksanaan reklamasi. 3

60 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah besar, karena kondisi jalan di sekitar proyek saat ini tergolong padat dan bersifat

kumulatif dengan kegiatan hunial, jasa perdagangan. 4

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaan reklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5 Gangguan Transportasi Laut a. Keseriusan dampak gangguan transportasi laut adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasi

alat dan bahan dilakukan secara bertahap sesuai pentahapan pelaksanaan reklamasi. 3 45 Termasuk DPH b. Peluang dampak adalah sedang, karena mobilisasi alat dan bahan bertahap sesuai pentahapan

No. Komponen KegiatanYang Menimbulkan

Dampak Jenis Dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) Skor

Hasil Perkalian 3

Kriteria

Dampak Penting Hipotetik

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaan reklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5 3 Reklamasi Penurunan Kualitas Air Laut a. Keseriusan dampak adalah kurang serius, karena potensi dampak pengurugan/reklamasi terhadap

penurunan kualitas air laut bersifat lokasi dengan intensitas rendah. 2 30 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah sedang, karena pengurugan/reklamasi dilakukan di perairan laut dangkal. 3 c. Frekuensi dampak kontinyu > 1 kali per minggu, karena reklamasi dilakukan setiap hari. 5 Gangguan Utilitas a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan lokasi rencana Reklamasi

Pulau H terdapat Pipa PHE ONWJ, maka recana reklamasi Pulau H akan dilakukan pergeseran dengan jarak minimal dengan pipa tersebut ± 146,58 m yang akan ditetapkan dalam Peraturan Gubernur tentang Ketentuan Teknis Membangun dan Pelayanan Perizinan Prasarana Reklamasi Kawasan Strategis Pantura Jakarta.

3

60 Termasuk DPH

b. Peluang dampak besar, karena di sekitar lokasi reklamasi Pulau H terdapat jalur Pipa PHE ONWJ, Pipa PLN, Nizam Zachman, Pelabuhan Muara Baru, Kawasan Pantai Mutiara dan PLTGU Muara Karang. 4 c. Frekuensi dampak kontinyu > 1 kali per minggu, karena reklamasi hampir dilakukan setiap hari. 5 Gangguan Biota Laut a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena biota laut yang terganggu hanya pada

kegiatan pengurugan/reklamasi dan perairan sekitar lokasi reklamasi. 3

18

Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan

dipantau b. Peluang dampak kecil, karena sebaran dampaknya terbatas (lokal) dan di lokasi sekitar reklamasi bukan

habitat potensial biota laut. 2

c. Frekuensi dampak berulang. 3

Gangguan Aktivitas Nelayan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder rona lingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan mata pencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dan dikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharap tidak adanya gangguan terhadap aktivitas nelayan.

3

36 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah besar, karena pelaksanaan reklamasi dilakukan di perairan laut. 4

c. Frekuensi dampak berulang. 3

Gangguan kamtibmas a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibat mobilisasi alat dan bahan bersifat sedang dan dapat dipulihkan, karena merupakan dampak turunan dari perubahan persepsi masyarakat. 3

45 Termasuk DPH

b. Peluang dampak terhadap Gangguan Kamtibmas tergolong sedang, karena intensitas pengangkutan peralatan dan material selama reklamasi berlangsung cukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitas

lalu lintas kegiatan lainnya. 3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaan reklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5 Perubahan Persepsi Masyarakat a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakat bersifat sedang dan dapat dipulihkan, karena

merupakan dampak turunan. 3

27 Termasuk DPH

b. Peluang terjadinya dampak sedang karena meskipun bukan areal utama aktivitas nelayan, ada kekuatiran timbul gangguan terhadap aktivitas nelayan yang berlanjut terhadap perubahan persepsi

masyarakat. 3

c. Frekuensi dampak berulang. 3

Gangguan Transportasi Laut a. Keseriusan dampak gangguan transportasi laut sedang dan dapat dipulihkan, karena kegiatan

No. Komponen KegiatanYang Menimbulkan

Dampak Jenis Dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) Skor

Hasil Perkalian 3

Kriteria

Dampak Penting Hipotetik

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada kegiatan reklamasi akan

dilakukan rutin hampir setiap hari. 5

3 Pekerjaan Causeway Gangguan Aktivitas Nelayan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder rona lingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan mata pencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dan dikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharap tidak adanya gangguan terhadap aktivitas nelayan.

3

36 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah besar, karena pelaksanaan pembuatan Causeway dilakukan di perairan laut. 4

c. Frekuensi dampak berulang. 3

Perubahan Persepsi Masyarakat a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakat bersifat sedang dan dapat dipulihkan, karena

merupakan dampak turunan. 3

27 Termasuk DPH

b. Peluang terjadinya dampak sedang karena meskipun bukan areal utama aktivitas nelayan, ada kekuatiran timbul gangguan terhadap aktivitas nelayan yang berlanjut terhadap perubahan persepsi

masyarakat. 3

c. Frekuensi dampak berulang. 3

Gangguan Transportasi Laut a. Keseriusan dampak gangguan transportasi laut tidak serius, karena pembuatan Causeway bukan di jalur

pelayaran. 1 10 Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan dipantau b. Peluang dampak adalah kecil, karena akan dilakukan pemasangan rambu keselamatan pelayaran di

sekitar lokasi Causeway. 2

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada pekerjaan Causeway

akan dilakukan rutin hampir setiap hari. 5

Tahap Pasca Konstruksi

1 Keberadaan Causeway Penurunan Kualitas Air Laut a. Keseriusan dampak adalah kurang serius, karena potensi dampak keberadaan Causeway terhadap

penurunan kualitas air laut bersifat lokal dengan intensitas rendah. 2

30 Termasuk DPH

a. Peluang dampak adalah sedang, karena keberadaan causeway mempengaruhi sebaran air panas

buangan dari PLTU Muara Karang. 3

b. Frekuensi dampak kontinyu > 1 kali per minggu. 5

Gangguan Biota Laut a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena biota laut yang terganggu hanya pada

lokasi pembuatan causeway dan perairan sekitar lokasi Causeway. 3

18

Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan

dipantau a. Peluang dampak kecil, karena sebaran dampaknya terbatas (lokal) dan di lokasi sekitar Causeway bukan

habitat potensial biota laut. 2

b. Frekuensi dampak berulang. 3

Gangguan Aktivitas Nelayan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder rona lingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan mata pencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dan dikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharap tidak adanya gangguan terhadap aktivitas nelayan. 3 18 Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan dipantau b. Peluang dampak adalah sedang, karena causeway berada pada perairan laut dangkal. 3

c. Frekuensi dampak kadang-kadang dan berlangsung lama akibat keberadaan causeway. 2

2 Keberadaan Lahan

Reklamasi Peningkatan Kuantitas AirPermukaan (Banjir) a. Keseriusan dampak adalah kurang serius, karena berdasarkan data sekunder rona lingkungan debitbanjir saluran Tubagus Angke adalah sebesar 21,80 m3/hari, saluran Bandengan adalah sebesar 31,84 m3/detik, saluran Kali Besar adalah sebesar 271,81 m3/detik, anak Kali Ciliwung adalah sebesar 123,99 m3/detik, serta anak Kali Karang adalah sebesar 156,51 m3/detik dan berdasarkan hasil pemodelan keberadaan lahan reklamasi Pulau H tidak mempengaruhi kondisi syarat batas elevasi pasang surut di

2 16

Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan

No. Komponen KegiatanYang Menimbulkan

Dampak Jenis Dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) Skor

Hasil Perkalian 3

Kriteria

Dampak Penting Hipotetik

batas muara Kali Karang.

b. Peluang dampak adalah kecil, karena berdasarkan hasil pemodelan keberadaan lahan reklamasi Pulau H tidak mempengaruhi kondisi syarat batas elevasi pasang surut di batas muara Kali Karang. 2 c. Frekuensi dampak sering dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 4 Perubahan Pola Arus a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, perubahan pola arus dipengaruhi oleh

perubahan pola gelombang yang akan dipengaruhi musim. 3

60 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah besar, karena keberadaan causeway mepengaruhi arus laut, berdasarkan hasil pemodelan pada musim barat tinggi gelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.6 m pada kondisi eksisting, sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau H terbangun, tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerah bayangan reklamasi. Di daerah bayangan tersebut mencapai 0.1 m sedangkan pada musim timur tinggi gelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.9 m pada kondisi eksisting, sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau H terbangun, tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerah bayangan reklamasi.Di daerah bayangan tersebut mencapai 0.4 m.

4

c. Frekuensi dampak kontinyu dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 5 Perubahan Pola Gelombang a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, perubahan pola gelombang dipengaruhi musim

barat dan musim timur. 3

60 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah besar, karena pada hasil simulasi yang dilakukan menunjukan pada musim barat tinggi gelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.6 m pada kondisi eksisting, sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau H terbangun, tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerah bayangan reklamasi. Di daerah bayangan tersebut mencapai 0.1 m sedangkan pada musim timur tinggi gelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.9 m pada kondisi eksisting, sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau H terbangun, tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerah bayangan reklamasi. Di daerah bayangan tersebut mencapai 0.4 m.

4

c. Frekuensi dampak kontinyu dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 5 Abrasi dan Sedimentasi a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, merupakan dampak turunan dari pola

gelombang dan pola arus. 3

36 Termasuk DPH

b. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampak primernya yakni pola gelombang dan pola arus, sehingga peluang terjadinya dampak abrasi dan sedimentasi adalah sedang. 3 c. Frekuensi dampak sering dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 4 Penurunan Muka Tanah (Land

Subsidence) a. Keseriusan dampak adalah serius dan sulit dipulihkan, menurut para ahli penurunan muka tanah diJakarta berkisar hingga 15 cm/tahun. Pada beberapa lokasi bahkan dapat mencapai 6 – 7 cm/Tahun

(Abidin et al, 2009).. 4 80 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah besar, karena berdasarkan data sekunder yang menggunakan data LIDAR times series menunjukkan laju penurunan adalah 0.1 m pada tahun 2012. 4 c. Frekuensi dampak kontinyu dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 5 Gangguan Aktivitas Nelayan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder rona

lingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan mata pencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dan dikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharap tidak adanya gangguan terhadap aktivitas nelayan. 3 18 Tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan dipantau b. Peluang dampak adalah sedang, karena lahan reklamasi berada pada perairan laut dangkal. 3

No. Komponen KegiatanYang Menimbulkan

Dampak Jenis Dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) Skor

Hasil Perkalian 3

Kriteria

Dampak Penting Hipotetik

merupakan dampak turunan.

b. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampak primernya yakni kuantitas air permukaan (banjir), penurunan muka tanah, pola arus dan gelombang, gangguan aktivitas nelayan maka peluang terjadinya

dampak persepsi masyarakat adalah sedang. 3

c. Frekuensi dampak berulang akibat keberadaan lahan reklamasi. 3

3. Demobilisasi Peralatan Gangguan Aktivitas Nelayan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder rona lingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan mata pencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dan dikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharap tidak adanya gangguan terhadap aktivitas

Dalam dokumen amdal_h.pdf (Halaman 55-63)

Dokumen terkait