• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKOMENDASI PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN

Dalam dokumen amdal_h.pdf (Halaman 191-196)

EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

4. Abrasi dan Sedimentasi

4.3. REKOMENDASI PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN

Rekomendasi kelayakan lingkungan kegiatan reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha dilakukan dengan menekankan keberlanjutan ekologis. Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting secara holistik diketahui rencana Reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha menimbulkan dampak penting, baik positif maupun negatif. Dampak positif yang ditimbulkan adalah peningkatan kesempatan kerja dan penurunan suhu air laut di intake PLTU Muara Karang, yang mempunyai efek multiplier penting berupa peningkatan efisiensi produksi listrik dan dengan demikian peningkatan pendapatan PLN. Sementara dampak negatif penting yang timbul berupa penurunnan kualitas air laut (peningkatan TSS), perubahan pola arus, perubahan pola gelombang, abrasi dan sedimentasi, gangguan utilitas, gangguan transportasi darat, transportasi laut, serta penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan.

Dampak-dampak negatif seperti penurunan air laut dapat dikelola lewat perencanaan teknis reklamasi yang baik; sedangkan perubahan pola arus, pola gelombang, serta dampak turunannya berupa aberasi dan sedimentasi dapat dikelola dengan disain bentuk pulau yang meminimalkan perubahan pola arus dan pola gelombang.

Dampak penting gangguan utilitas dapat dikelola dengan mengeser posisi pulau dan menjaga jarak aman dengan utilitas yang ada.

Tabel 4.1. Ringkasan Analisis Dampak

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

Tahap Pra Konstruksi

1. Perubahan Persepsi Masyarakat PT. Taman Harapan Indah sebagai Pemrakarsa Kegiatan berkoordinasi dengan Kantor Kelurahan Pluit telah melakukan konsultasi publik dan sosialisasi rencana kegiatan dengan masyarakat sekitar sebagaimana diatur dalam SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Operasional Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL. Dalam konsultasi publik/sosialisasi rencana kegiatan tersebut telah dijelaskan berbagai dampak positif dan dampak negatif yang mungkin timbul akibat kegiatan reklamasi, dan berbagai

masukan/usul/tanggapan serta harapan-harapan dari masyarakat sekitar juga telah terungkap, antara lain adanya kekhawatiran terjadinya banjir rob di pemukiman warga/nelayan, gangguan biota laut, terumbu karang, gangguan aktivitas lalu lintas kapal nelayan tradisional, memperhatikan kehidupan nelayan, agar pengembang lebih arif dalam memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan, penataan dan perbaikan infrastruktur serta melakukan CSR bagi masyarakat sekitar, sehingga dialog dan hubungan dengan masyarakat sekitar yang diprakirakan terkena dampak langsung dan tidak langsung perlu diperhatikan.

Besarnya Dampak: Besar

Sifat Penting Dampak: Penting

Semua dampak penting yang timbul dapat dikelola dengan disain bentuk Pulau H, menggeser posisi Pulau H untuk menjaga jarak aman dengan utilitas yang ada, serta perencanaan teknis pelaksanaan reklamasi yang baik.

Tahap Konstruksi

1. Penurunan Kualitas udara Hasil pengukuran kualitas udara ambien pada saat studi ANDAL dilakukan, terlihat bahwa kualitas udara masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (SK. Gubernur KDKI Jakarta No. 551 tahun 2001)

Besarnya Dampak: Besar

Sifat Penting Dampak: Penting

2. Peningkatan Kebisingan Tingkat kebisingan di sekitar lokasi kegiatan berkisar antara 54,7 dBA (U1) dan 50,6 dBA (U2), masih di bawah nilai ambang batas yang dipersyaratkan (SK. GUB. KDKI Nomor 551 Tahun 2001).

Besarnya Dampak: Besar

Sifat Penting Dampak: Penting

3. Penurunan Kualitas Air Laut Pengukuran terhadap kondisi fisik kimia kualitas air laut di sekitar lokasi kegiatan saat studi ANDAL (2013) ini telah dilakukan di 4 (empat) lokasi untuk mengetahui kondisi kualitas air laut sebelum kegiatan reklamasi berlangsung menunjukkan bawah parameter kualitas air laur TSS dan kekeruhan masih di bawah baku mutu Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 (Lampiran III), Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut.

Besarnya Dampak: Besar

Sifat Penting Dampak: Penting

4. Peningkatan volume sampah padat Kegiatan/aktivitas buruh konstruksi proyek Reklamasi Pulau H sebanyak ± 300 orang juga berpotensi menghasilkan sampah padat berupa sisa-sisa makanan, minuman dan lain-lain yang apabila tidak dikelola dengan baik juga akan mengakibatkan menurunnya kualitas air laut di sekitarnya. Volume sampah padat yang akan ditimbulkan dari aktivitas tenaga kerja sebesar ± 0,9 m3/hari.

Besarnya Dampak: Kecil

Sifat Penting Dampak: Penting

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

5. Gangguan utilitas Utilitas yang ada di sekitar lokasi rencana reklamasi Pulau H adalah jalur Pipa PHE ONWJ dan Pipa PLN, Pelabuhan Muara Baru, Kawasan Pantai Mutiara dan PLTGU Muara Karang. Terhadap jarak tanggul dengan Pipa PHE ONWJ dan Pipa PLN telah ditetap jarak minimal ± 146,58 m.

Besarnya Dampak: Besar

Sifat Penting Dampak: Penting

6. Terbukanya Kesempatan kerja Berdasarkan data rona awal, diketahui bahwa jumlah penduduk Kelurahan Pluit sebanyak 46.567 jiwa. Jumlah penduduk yang bekerja di Kelurahan Pluit sebesar 32.419 jiwa.

Besarnya Dampak: Kecil

Sifat Penting Dampak: Penting

7. Gangguan Aktivitas Nelayan Berdasarkan laporan hasil pembinaan dan kegiatan pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013, yang bermatapencaharian sebagai nelayan sebanyak 2.692 orang jiwa dan Berdasarkan data statistik perikanan tangkap Tahun 2012, jenis-jenis ikan yang banyak dijumpai di sekitar wilayah Teluk Jakarta adalah: cumi-cumi (58.337 spesies), cakalang (30.553 spesies), layang (23.670 spesies), madidihang (13.661 spesies) dan tuna mata besar (13.594 spesies).

Besarnya Dampak: Besar

Sifat Penting Dampak: Penting

8. Gangguan Kamtibmas Berdasarkan data rona awal, wilayah Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan merupakan kawasan yang padat penduduk dan ramai, baik pada siang hari maupun malam hari. Kegiatan yang berlangsung cukup kompleks, yakni perkantoran, pertokoan, jasa perdagangan, industry, mal, hotel dan pemukiman penduduk. Keadaan Kamtibmas di wilayah ini cukup rawan terhadap tingkat kejahatan kriminal.

Besarnya Dampak: Kecil

Sifat Penting Dampak: Penting

9. Perubahan Persepsi Masyarakat Hasil pengamatan yang dilakukan melalui wawancara dan dialog terhadap ± 65 responden masyarakat yang dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat sekitar (Kelurahan Pluit), terlihat bahwa sebanyak 58 responden menyatakan setuju terhadap pembangunan proyek dengan alasan adanya kesempatan kerja dan peluang berusaha, dan sebanyak 2 responden mengharapkan agar pemrakarsa memperhatikan masalah lingkungan, seperti genangan air/banjir, kemacetan lalu lintas, kebisingan dan polusi udara (debu).

Besarnya Dampak: Kecil

Sifat Penting Dampak: Penting

10. Gangguan transportasi darat Saat ini kondisi lalu lintas pada badan jalan di sekitar lokasi proyek tergolong

padat pada jam sibuk pagi dan sore hari. Besarnya Dampak:Besar Sifat Penting Dampak: Penting

11. Gangguan transportasi laut Pemantauan jumlah dan aktifitas kapal di sekitar perairan Pantai Mutiara yang dilakukan oleh Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakart (PPSNZJ) yang akan mempengaruhi kapasitas dermaga dan kolam pelabuhan. Menurut Sam (2012) rasio tingkat pemanfaatan dermaga dan kolam pelabuhan di PPSNZJ sudah mencapai 100% bahkan pemanfaatan

Besarnya Dampak: Kecil

Sifat Penting Dampak: Penting

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

bersandar di PPSNZJ dan pengaturan selama ini dilakukan oleh petugas syahbandar perikanan. Peningkatan aktifitas kapal perikanan mendorong pertumbuhan pelabuhan. Mulai dari peningkatan pembangunan dermaga dan kolam pelabuhan untuk memenuhi kapasitas dan daya tampungnya, sampai pada peningkatan bahan-bahan pemenuhan kebutuhan dan berbekalan kapal perikanan. Dengan demikian, dari aspek ini pengelolaan pelabuhan perikanan sesuai dengan konsep Eco Port.

Tahap Operasi

1. Penurunan kualitas air laut Pengukuran terhadap kondisi fisik kimia kualitas air laut di sekitar lokasi kegiatan saat studi ANDAL (2013) ini telah dilakukan di 4 (empat) lokasi untuk mengetahui kondisi kualitas air laut sebelum kegiatan reklamasi berlangsung menunjukkan bawah parameter kualitas air laur TSS dan kekeruhan masih di bawah baku mutu Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 (Lampiran III), Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut.

Besarnya Dampak: Kecil

Sifat Penting Dampak: Penting

2. Perubahan Pola Arus Pola arus akibat operasi pompa memperlihatkan nilai kecepatan yang lebih dominan daripada arus akibat pasang surut. Pada kondisi sebelum reklamasi terlihat bahwa arus dari arah pompa Pluit dapat dengan bebas mengalir ke arah lepas pantai. Sedangkan pada elevasi muka air tidak terdapat perbedaan signifikan secara spasial di wilayah kajian dengan kata lain pada wilayah kajian memiliki fasa yang sama yang dilalui oleh pasang surut dari lepas pantai.

Besarnya Dampak: Kecil

Sifat Penting Dampak: Penting

3. Perubahan pola gelombang Energi gelombang meluruh seiring dengan penjalaran menuju pantai Jakarta. Tinggi gelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.6 m pada kondis eksisting, sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau H terbangun, tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerah bayangan reklamasi. Di daerah bayangan tersebut mencapai 0.1 m.

Besarnya Dampak: Kecil

Sifat Penting Dampak: Penting

4. Abrasi dan sedimentasi Perubahan abrasi dan sedimentasi merupakan dampak turunan perubahan pola arus. Prakiraan besaran dampak dilakukan lewat pemodelan transpor sedimen. Pemodelan dilakukan untuk 2 skenario yaitu tanpa dan dengan beroperasinya pompa Pluit dengan sumber sedimen sungai yang bermuara di sekitar lokasi reklamasi Pulau H yaitu muara Karang Angke, dan Cengkareng. Masing masing memberikan jumlah konservatif sedimen sebesar 10 kg/m3secara kontinyu di setiap sumber debit. Tambahan sumber sedimen adalah dari sumber pompa yang diasumsikan cukup kecil yaitu sebesar 0.001 kg/m3.

Besarnya Dampak: Kecil

Sifat Penting Dampak: Penting

5. Penurunan muka tanah (land

subsidence) Menurut para ahli penurunan muka tanah di Jakarta berkisar hingga 15cm/tahun. Pada beberapa lokasi bahkan dapat mencapai 6 – 7 cm/Tahun (Abidin et al, 2009).

Besarnya Dampak: Besar

Sifat Penting Dampak: Penting

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

6. Perubahan Persepsi Masyarakat Hasil pengamatan yang dilakukan melalui wawancara dan dialog terhadap ± 65 responden masyarakat yang dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat sekitar (Kelurahan Pluit), terlihat bahwa sebanyak 58 responden menyatakan setuju terhadap pembangunan proyek dengan alasan adanya kesempatan kerja dan peluang berusaha, dan sebanyak 2 responden mengharapkan agar pemrakarsa memperhatikan masalah lingkungan, seperti genangan air/banjir, kemacetan lalu lintas, kebisingan dan polusi udara (debu).

Besarnya Dampak: Kecil

Sifat Penting Dampak: Penting

Dalam dokumen amdal_h.pdf (Halaman 191-196)

Dokumen terkait