KAIDAH PENGELOLAAN
6.3. EVALUASI DAN PENGAWASAN
Evaluasi dan pengawasan pelaksanaan Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan, arah kebijakan, strategi, dan program yang telah ditetapkan serta mengambil langkah perbaikan terhadap penyimpangan dalam aspek perencanaan dan pelaksanaan.
Evaluasi pelaksanaan Rencana Induk 2011-2014 dilaksanakan secara berkala pada paruh waktu pelaksanaan rencana induk (mid-term evaluation) yaitu pada tahun 2013 dan pada akhir periode pelaksanaan rencana induk (ex-post evaluation) yaitu pada tahun 2014 yang pelaksanaanya mengikuti pedoman evaluasi yang ditetapkan BNPP. Tujuan evaluasi adalah untuk mengukur pencapaian hasil (outcome) dari pelaksanaan program-program prioritas serta mengukur pencapaian dampak (impact) dari tujuan yang ditetapkan dalam menuntaskan berbagai isu strategis di setiap kawasan. Di luar evaluasi berkala pada paruh waktu dan akhir periode pelaksanaan Rencana Induk, dapat dilakukan evaluasi dengan tujuan khusus sesuai dengan kebutuhan, yang dilaksanakan sesuai dengan pedoman evaluasi khusus yang ditetapkan BNPP.
Pengawasan dilakukan sepanjang tahun yang bertujuan untuk memastikan program-program prioritas yang telah ditetapkan dalam Rencana Induk terjabarkan secara konsisten ke dalam kegiatan-kegiatan dalam rencana aksi, diakomodasi ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran sektoral dan daerah setiap tahunnya, serta terimplementasi dengan baik di Lokasi-Lokasi Prioritas yang ditetapkan. Untuk mendukung evaluasi dan pengawasan diperlukan beberapa upaya meliputi:
1. Kegiatan pengumpulan informasi secara sistematis dan berkala oleh BNPP dan Badan Pengelola ditingkat daerah mengenai perkembangan isu dan permasalahan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan di Perairan Perbatasan maupun Lokasi-Lokasi Prioritas
2. Kegiatan pengumpulan informasi secara sistematis dan berkala oleh oleh BNPP dan Badan Pengelola ditingkat daerah terkait pelaksanaan program dan kegiatan
3. Pertemuan rapat koordinasi baik di tingkat Pusat dan Daerah secara berkala yang difasilitasi oleh BNPP maupun Badan Pengelola didaerah dengan K/L, Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/Kota, dunia usaha, dan masyarakat
4. Publikasi laporan periodik yang dikeluarkan oleh BNPP dan Badan Pengelola Perbatasan di daerah terkait dengan hasil evaluasi dan pengawasan terhadap upaya pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan.
6.4. PELAPORAN
Pelaporan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Induk dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu evaluasi paruh waktu pada tahun 2013 dan evaluasi akhir periode pada tahun 2014. Pelaporan hasil evaluasi disampaikan kepada Presiden RI melalui Kepala BNPP. Sedangkan pelaporan hasil pengawasan terhadap implementasi Program Prioritas Rencana Induk dilakukan minimal setahun sekali pada akhir tahun anggaran atau sesuai dengan kebutuhan. Pelaporan hasil pengawasan dilakukan oleh Satuan Kerja Penanggung Jawab Program BNPP kepada Kepala BNPP.
6.5 PENDANAAN
Dalam rangka pembiayaan pengelolaan pembangunan perbatasan, sesuai dengan UU 43/2008 Pasal 15 ayat 2(c), rencana kebutuhan anggaran pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan ditetapkan oleh BNPP. Rencana kebutuhan ini disusun dalam rencana aksi setiap tahun yang didasarkan atas Program-Program Prioritas yang telah ditetapkan dalam Rencana Induk.
Pembiayaan kegiatan-kegiatan dalam rencana aksi bersumber dari APBN (Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan), APBD (Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus), Universal Service Obligation (USO), Public Service Obligation (PSO), Investasi swasta, kredit perbankan, serta pembiayaan lain-lain yang sah misalnya dari hibah luar negeri.
BAB VII PENUTUP
Daerah perbatasan ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional karena keberadaannya sangat strategis dalam menjaga keutuhan NKRI. Namun, nilai strategis ini belum disikapi dengan tepat. Paradigma selama ini menempatkan wilayah perbatasan sebagai halaman belakang dengan pendekatan security lebih dominan dibandingkan dengan prosperity. Akibatnya timbul berbagai permasalahan di kawasan perbatasan baik dari sisi delimitasi dan demarkasi batas negara, pertahanan-keamanan dan hukum, kondisi perekonomian, kondisi sosial budaya, maupun kelembagaan.
Untuk mengatasi persoalan di perbatasan, pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan. Salah satunya adalah pembentukan BNPP sebagai lembaga yang khusus mengelola batas wilayah negara dan kawasan perbatasan yang diikuti dengan penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan. Rencana induk ini memiliki kedudukan, yaitu: (1) sebagai acuan utama BNPP dalam melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dan dalam menyusun rencana aksi; (2) Rencana Induk ini merupakan penjabaran rinci dari arahan kebijakan, strategi, dan program yang telah ditetapkan dalam RTRWN/RTR Kawasan Strategis Perbatasan, RPJPN, serta RPJMN; dan (3) sebagai acuan bagi K/L, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten dalam menyusunan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan.
Di samping itu, Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan adalah instrumen untuk mengimplementasikan fungsi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergitas (KISS) lintas sektor agar secara efektif dapat menjawab kebutuhan wilayah perbatasan.
Untuk merealisasikan hal tersebut, bukanlah perkara yang mudah.
Diperlukan kesiapan dan itikad/kemauan seluruh Kementerian dan lembaga terkait baik di tingkat pusat maupun daerah untuk bersama-sama dengan BNPP mengelola batas wilayah negara dan membangun kawasan perbatasan agar dapat mewujudkan perbatasan sebagai beranda depan negara.
PENGELOLAAN BATAS DARAT
STRATEGI SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR TARGET
HASIL 2011 2012 2013 2014 CWA (PROV.) WKP (KAB) LP (KEC) I
Terwujudnya kesepakatan antara negara RI dan negara
MATRIKS ARAH KEBIJAKAN , STRATEGI, DAN AGENDA PROGRAM PRIORITAS PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN 2011 - 2014
No ISU STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI PENGELOLAAN TARGET PER TAHUN
AGENDA
PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DARAT 1.1 Belum disepakati
beberapa segmen batas negara di darat
48 perundingan 12 12 APBN
KEMLU, KEMHAN, BAKOSURTANA
L, BNPP, KDN
1.2 Masih kurangnya jumlah tanda batas negara batas negara di perbatasan
KALBAR KALTIM
NTT
-STRATEGI SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR TARGET
HASIL 2011 2012 2013 2014 CWA (PROV.) WKP (KAB) LP (KEC) No ISU STRATEGIS ARAH
KEBIJAKAN
STRATEGI PENGELOLAAN TARGET PER TAHUN
AGENDA
Jumlah NLP peta batas negara tata batas negara
Persentase patok batas yang dipelihara dan nya batas negara kepada
2.1 Masih sering terjadi praktek pelanggaran 1.3 Belum lengkapnya
peta nasional batas negara
1.4 Kondisi patok batas antar negara yang kurang terpelihara, sehingga berpotensi rusak, hilang atau bergeser Batas Negara di
Darat
PERTAHANAN, KEAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM BATAS DARAT
STRATEGI SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR TARGET
HASIL 2011 2012 2013 2014 CWA (PROV.) WKP (KAB) LP (KEC) No ISU STRATEGIS ARAH
KEBIJAKAN
STRATEGI PENGELOLAAN TARGET PER TAHUN
AGENDA antar sektor dalam pengelolaan batas wilayah negara di darat Wilayah Negara di Darat batas wilayah dari pola ad-hoc
PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENGELOLA BATAS DARAT
PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN DARAT
STRATEGI SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR TARGET
HASIL 2011 2012 2013 2014 CWA (PROV.) WKP (KAB) LP (KEC) 1 PERTAHANAN, KEAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI KAWASAN PERBATASAN DARAT
Menyediakan
Persentase pos pengamanan (jalan, listrik, air bersih, transportasi, Prioritas dengan tingkat pengawasan kualitas pelayanan PLB dalam mengawasi dan memfasilitasi arus barang dan manusia antar negara pada exit/entry point di Lokasi Prioritas Berkurangnya tumpang tindih penanganan pelanggaran lintas batas oleh instansi terkait di PLB
Jumlah Provinsi dengan intensitas kegiatan ilegal di perbatasan yang menurun secara signifikan
16 4 4 4 4
Agenda Program Kerjasama
MATRIKS ARAH KEBIJAKAN , STRATEGI, DAN PROGRAM
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN 2011 - 2014
No ISU STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI PENGELOLAAN TARGET PER TAHUN
AGENDA
1.1 Minimnya sarana prasarana pertahanan dan keamanan
Pembangunan sistem pengamanan dan pengawasan lintas batas illegal di kawasan perbatasan (illegal trading, illegal migration, human trafficking, illegal logging, dll.)
Meningkatkan sarana prasarana dan pelayanan CIQS yang terintegrasi di PLB lintas batas secara terpadu
16 10 8
Pembangunan sistem pengamanan dan pengawasan Pengembangan dan Modernisasi Pos Lintas
Batas Darat
KALBAR, KALTIM, PAPUA,
NTT
W.1-16 A.001-068 APBN, APBD
KEMHAN, TNI, POLRI, KEMKEU, Hukum, dan Keamaman Perbatasan Darat
KALBAR, KALTIM, PAPUA, NTT
W.01- 16 A.001-068
STRATEGI SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR TARGET
HASIL 2011 2012 2013 2014 CWA (PROV.) WKP (KAB) LP (KEC) No ISU STRATEGIS ARAH
KEBIJAKAN
STRATEGI PENGELOLAAN TARGET PER TAHUN
AGENDA potensi sumber daya alam lokal secara optimal dan
Terkelolanya SDA di lokasi prioritas kearifan lokal bagi kepentingan masyarakat di wilayah perbatasan dan dikelola secara berkelanjutan.
Jumlah Lokasi Prioritas yang dikembangkan secara terpadu sebagai rintisan kawasan agropolitan atau kawasan
eco-tourism 68 10 28 48 68(k)
Agenda Program Optimalisasi dan Pengendalian
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD, SWASTA
Jumlah WKP yang memiliki rintisan kebijakan pelayanan perizinan investasi satu pintu
16 4 8 12 16
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD BKPM, BNPP,
PEMKAB, PEMKOT
Jumlah kebijakan insentif investasi di perbatasan
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD BKPM, BNPP,
PEMKAB, PEMKOT
sistem pengamanan dan pengawasan 1.3 Degradasi wawasan
kebangsaan
perbatasan Agenda Program
Peningkatan Wawasan KEMHAN, TNI, POLRI, KEMINFO, BNPP, KDN Jumlah Lokasi
Prioritas yang wawasan kebangsaaan masyarakatnya yang
semakin meningkat 68 10 28 48 68 (k)
PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI KAWASAN PERBATASAN DARAT
2.2. Belum berkembangnya fungsi kota-kota utama kawasan perbatasan pusat layanan dan sebagai motor pengerak bagi wilayah sekitarnya
Jumlah SWP yang dipercepat penataan dan pemanfaatan ruangnya sebagai pusat layanan dan motor penggerak pembangunan
9 Mengembangkan
iklim invetasi yang kondusif untuk mengelola potensi SDA di kawasan perbatasan
Terwujudnya iklim invetasi yang kondusif berupa kemudahan birokrasi perizinan invetasi dan insentif (fiskal non fiskal) Percepatan
pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan, dengan
Agenda Program Penataan dan Pemanfaatan Ruang Wilayah di Kawasan Perbatasan
KALBAR, KALTIM, PAPUA, NTT
STRATEGI SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR TARGET
HASIL 2011 2012 2013 2014 CWA (PROV.) WKP (KAB) LP (KEC) No ISU STRATEGIS ARAH
KEBIJAKAN
STRATEGI PENGELOLAAN TARGET PER TAHUN
AGENDA prasarana perkotaan pada PKSN sesuai dengan fungsinya (minimal) setara dengan negara tetangga
Jumlah PKSN pada lokasi prioritas yang dikembangkan
2.3 Tingginya angka kemiskinan pada masyarakat perbatasan
Peningkatan sarana dan prasarana usaha, permodalan dan kapasitas masyarakat Koperasi, IKM, dan UKM yang semakin
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD, Swasta
KUKM, KEMDAG, KEMPRIND, KPDT, BNPP, SWASTA
Tersedianya lahan transmigrasi di darat, sungai, udara secara terpadu Lokasi prioritas yang mudah diakses melalui darat sungai,
atau udara 80% 20% 40% 60% 80% (k)
Agenda Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Iklim investasi di Perbatasan
KALBAR, KALTIM, PAPUA, NTT
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD, Swasta
KEM-PU, KEMINFO, KEMHUB, ESDM, Lokasi Prioritas yang dapat mengakses layanan telekomunikasi dan Infrastruktur dan Iklim investasi di Perbatasan
KALBAR, KALTIM, PAPUA, NTT
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD, Swasta
KEM-PU, KEMINFO, KEMHUB, ESDM, Lokasi Prioritas
yang dapat 80% 20% 40% 60% 80% (k)
Agenda Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Iklim
KALBAR, KALTIM, PAPUA, NTT
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD, Swasta
KEM-PU, KEMINFO, KEMHUB, ESDM, BKPM, BNPP, PLN, 2.2. Belum berkembangnya
fungsi kota-kota utama kawasan perbatasan pusat layanan dan sebagai motor pengerak bagi wilayah sekitarnya
Jumlah SWP yang dipercepat penataan dan pemanfaatan ruangnya sebagai pusat layanan dan motor penggerak pembangunan
9 Percepatan
pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan, dengan
Agenda Program Penataan dan Pemanfaatan Ruang Wilayah di Kawasan Perbatasan
KALBAR, KALTIM, PAPUA, NTT
2.4 Jumlah penduduk yang mendiami kawasan perbatasan masih relatif jarang
Percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan, dengan ekonomi wilayah dan
16 16 16 16
KALBAR, KALTIM, PAPUA, NTT
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD
KEMNAKERTRANS, KEMTAN, KEM-PU, KDN, BNPP, KPDT, KEMDAG, KUKM, BPN 16
Agenda Program Transmigrasi Perbatasan
STRATEGI SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR TARGET
HASIL 2011 2012 2013 2014 CWA (PROV.) WKP (KAB) LP (KEC) No ISU STRATEGIS ARAH
KEBIJAKAN
STRATEGI PENGELOLAAN TARGET PER TAHUN
AGENDA
mengakses listrik 80% 60% 70% 75% 80% (k)
Agenda Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Iklim investasi di Perbatasan
KALBAR, KALTIM, PAPUA, NTT
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD, Swasta
KEM-PU, KEMINFO, KEMHUB, ESDM, barang dan jasa sesuai dengan kekayaan alam dan kemampuan 3 PELAYANAN SOSIAL DASAR DAN BUDAYA DI KAWASAN PERBATASAN DARAT
Rata-rata Angka Kematian Ibu (AKI) /1000 pada Lokpri ditingkatkan sarana, prasarana, dan kesehatan dan tata ruang di Lokasi Prioritas
Jumlah Lokasi prioritas yang ditingkatkan sarana, prasarana
permukimannnya 68 10 28 41 68 (k)
Meningkatnya ditingkatkan sarana, 2.6 Rendahnya ekonomi di kawasan perbatasan, dengan ekonomi wilayah dan keberlangsungan aktivitas masyarakat
2.7 Jumlah WKP yang
memiliki pertumbuhan volume perdagangan lintas batas per yang signifikan
7 4 5
A.001-068 APBN, APBD, SWASTA
3.2 Minimnya sarana dan prasarana pelayanan pendidikan di kawasan perbatasan sistem yang didesain khusus dan memperhatikan kearifan lokal bagi
APBD, APBN,Swasta
BNPP, KEMENDAG, KEMENKOPREKONO MIAN
3.1 Minimnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, termasuk air bersih dan sanitasi lingkungan di kawasan perbatasan
Percepatan peningkatan kualitas SDM di kawasan perbatasan, termasuk KAT
Meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan, air bersih dan sanitasi lingkungan bagi masyarakat dengan sistem yang didesain khusus dan memperhatikan kearifan lokal bagi kepentingan
Agenda Program Peningkatan Pelayanan Batas dan Kerjasama Ekonomi Sub-Regional
pemanfaatan peluang pasar di negara tetangga melalui kegiatan kerjasama ekonomi dan perdagangan lintas batas
Penciptaan interaksi ekonomi yang positif dan saling menguntungkan dengan negara tetangga
STRATEGI SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR TARGET
HASIL 2011 2012 2013 2014 CWA (PROV.) WKP (KAB) LP (KEC) No ISU STRATEGIS ARAH
KEBIJAKAN
STRATEGI PENGELOLAAN TARGET PER TAHUN
AGENDA
3.3 Sebagian masyarakat perbatasan merupakan komunitas adat terpencil (KAT) dan tinggal di kawasan lindung
Percepatan peningkatan kualitas SDM di kawasan perbatasan, termasuk KAT
Pemenuhan kebutuhan dasar dan aksesibilitas pelayanan sosial dasar KAT dengan sistem yang didesain khusus dan memperhatikan kearifan lokal bagi kepentingan dasar bagi warga KAT
Jumlah lokasi prioritas yang diberdayakan KAT-nya
16 4 6 12 16 (k)
Agenda Program Peningkatan Pelayanan Sosial Dasar
KALBAR, KALTIM, PAPUA, NTT
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD, SWASTA kesatuan gerak dan langkah K/L dan Pemda dalam melaksanakan pembangunan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan dengan mengacu kepada dokumen grand design, rencana induk, dan rencana aksi
Persentase kemajuan pengintegrasian grand design, rencana induk, dan rencana aksi dalam sistem perencanaan pembangunan nasional (pusat dan daerah) dan sistem penganggaran
W.01-16 A.001-068 APBN, APBD
BNPP, BAPPENAS, agar ditujukan bagi upaya pembangunan Lokasi Prioritas
Proporsi DAK yang diarahkan bagi
PUSAT - - APBN BNPP, BAPPENAS,
KEMKEU
Jumlah Provinsi yang memiliki satuan kerja pengelola perbatasan
4 4 - -
-PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN DARAT 4.1 Lemahnya koordinasi,
integrasi, sinergi dan sinkronisasi (KISS) antar sektor dan antar pusat - daerah dalam pengelolaan kawasan perbatasan darat Perbatasan Darat di tingkat pusat dan daerah Perbatasan Darat di tingkat pusat dan
daerah Meningkatkan
STRATEGI SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR TARGET
HASIL 2011 2012 2013 2014 CWA (PROV.) WKP (KAB) LP (KEC) No ISU STRATEGIS ARAH
KEBIJAKAN
STRATEGI PENGELOLAAN TARGET PER TAHUN
AGENDA yang memiliki satuan kerja pengelola perbatasan
16 16 - -
-Persentase kemajuan penyediaan sarana prasarana bagi kecamatan dan desa di perbatasan Prioritas dengan sarana, prasarana,
W.01-16 A001-068 APBN, APBD BNPP, KEMENPAN,
KDN Perbatasan Darat di tingkat pusat dan daerah
Penguatan kapasitas pemerintah kecamatan dan desa di perbatasan prioritas dengan sarana, prasarana,
W.01-16 A001-068 APBN, APBD BNPP, KEMENPAN,
KDN
*Keterangan : (k) adalah target kumulatif 2011-2014
A001-068 APBN, APBD BNPP, KEMENPAN, KDN Perbatasan Darat di tingkat pusat dan
daerah Meningkatkan