• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTA YANG MENJADI LATAR BELAKANG;

Dalam dokumen KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2007 (Halaman 120-156)

Pascabayar PSTN

FAKTA YANG MENJADI LATAR BELAKANG;

4. Tidak seperti yang tuduhkan oleh KPPU, Temasek baik secara langsung maupun melalui anak-anak perusahaannya, tidak pernah melakukan aktivitas apapun didalam pasar bersangkutan. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai sejarah dan bisnis Temasek dan juga investasi dari Terlapor 2 s/d 9 pada sektor telekomunikasi Indonesia dan akan disimpulkan melalui penggambaran bahwa baik Temasek maupun Terlapor 2 s/d 9 tidak pernah melakukan atau memiliki kemampuan untuk melakukan kontrol apapun terhadap Indosat ataupun Telkomsel;---

Temasek dan Terlapor 2 s/d 9; ---

5. Temasek adalah Perusahaan Investasi Asia yang didirikan dan berpusat di Singapura. Temasek merupakan milik Pemerintah Singapura melalui Menteri Keuangan (Incorporated), entitas yang merupakan “subjek (persona)” hukum yang terpisah dengan pejabat Menteri Keuangan;--- 6. Didirikan pada tahun 1974, Temasek mengelola berbagai investasi portfolio secara

global bernilai lebih dari S$160 miliar (USD 100 miliar), terutama di Singapura, Asia dan Negara-negara OECD. Temasek memiliki banyak sekali investasi yang

121

mencakup berbagai industri: telekomunikasi dan media, jasa keuangan, property, transportasi dan logistic, energi dan sumber daya, infrastruktur, rekayasa dan teknologi, serta farmasi dan bioscience. Walaupun merupakan Badan Usaha Milik Negara, Temasek beroperasi secara independen dengan basis komersial; --- 7. Dengan besarnya jumlah ragam industri yang diinvestasi oleh Temasek, dan juga

sejumlah anak perusahaan yang dimilikinya, adalah hal yang mustahil bagi Temasek untuk mengarahkan atau mengkoordinasikan keputusan-keputusan komersial dan operasional dari anak perusahaan langsung apalagi anak perusahaan tidak langsung, hal mana yang tidak pernah dilakukan oleh Temasek;--- 8. STT adalah perusahaan yang didirikan di Singapura dan dimiliki seluruhnya oleh

Temasek. STTC adalah anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh STT, yang juga didirikan di Singapura; --- 9. AMHC didirikan di Singapura dan adalah anak perusahaan yang dimiliki

seluruhnya oleh STTC. Tujuan didirikannya AMHC adalah untuk melakukan joint

venture dengan Qatar Telecommunications QSC (“Qatar Telecom”), operator

telekomunikasi eksklusif di Qatar, yang mana 55% sahamnya dikuasai oleh Pemerintah Qatar. Qatar Telecom terdaftar pada Kuwait Stock Exchange, Abu

Dhabi Securities Market, Bahrain Stock Exchange, Doha Securities Market dan

London Stock Exchange;---

10. Perusahaan joint venture tersebut didirikan di Singapura dengan nama AMH. Qatar Telecom menguasai 25% saham AMH, sementara sisa 75% sahamnya dikuasai oleh AMHC;--- 11. AMH memiliki ICL dan ICPL. ICL merupakan perusahaan yang didirikan di

Mauritius dan ICPL adalah perusahaan yang didirikan di Singapura. ICL dan ICPL bersama-sama memiliki 41.94% saham di Indosat. Gambar yang menjelaskan struktur pemegang saham Indosat diberikan pada Bukti A;--- 12. Didalam pembelaan ini, STT, STTC dan AMHC akan disebut sebagai “STT Grup

A”. AMH, ICL dan ICPL akan disebut sebagai “STT Grup B”; --- 13. Singtel merupakan perusahaan yang didirikan dan memiliki kantor utama di

Singapura. Singtel terdaftar di Singapura Exchange dan Australian Stock Exchange, dan juga merupakan perusahaan terbesar yang terdaftar disana dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) lebih dari S$40 Milyar. Temasek memiliki 54.15% saham di Singtel. Sisa saham-saham Singtel dikuasai oleh publik. 14. Singtel Mobile adalah perusahaan yang didirikan di Singapura dan dimiliki

seluruhnya oleh Singtel. Singtel Mobile menguasai 35% saham di Telkomsel. Gambar yang menjelaskan struktur pemegang saham Telkomsel akan diberikan pada Bukti B;---

122

15. Didalam Laporan Ketiga-nya, KPPU menuduh Temasek, bersama-sama dengan Terlapor 2 s/d 9 membentuk apa yang disebut dengan “Kelompok Usaha Temasek”. Secara lebih khusus lagi, KPPU menyatakan didalam tuduhannya bahwa:--- (a). Anggaran Dasar Terlapor 2 s/d 9 menunjukkan adanya hubungan kendali

(kontrol) dari Temasek atas Indosat dan Telkomsel. Hal ini didasarkan kepada kewenangan yang diberikan kepada tiap-tiap perusahaan berdasarkan Anggaran Dasar terkait, untuk mengangkat dan memberhentikan direktur anak perusahaannya;--- (b). Dalam hal tersebut, Temasek sebagai induk perusahaan memegang kendali

utama anak perusahaan Temasek lainnya melalui STT dan Singtel. Hal ini dibuktikan dengan adanya jabatan yang dirangkap oleh direktur dan pengurus Temasek dan Terlapor 2 s/d 9; --- 16. Seluruh dugaan KPPU adalah sangat tidak beralasan. Seluruh perusahaan yang

diduga bagian dari “Kelompok Usaha Temasek” merupakan badan hukum terpisah yang dikelola secara independen. Tidak terdapat “Kelompok usaha” apapun; --- 17. STT Grup A dan STT Grup B telah menyerahkan “Commentary on the

Competition Law, UU Larangan praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak

Sehat (Law Concerning the Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair

Competition)” (2nd edition, 2000) yang ditulis oleh Knud Hansen (“Komentar

Hansen”). Menurut Komentar Hansen, karakteristik tertentu harus ada sebelum suatu perusahaan dapat disebut sebagai grup menurut hukum Indonesia; --- 18. Karakteristik ini telah dirangkum sebagai berikut dalam pembelaan STT Grup A

dan Grup B tertanggal 14 September 2007, paragraf 46 dan 27, yang dikutip sebagai berikut: --- (a) Dugaan anak perusahaan harus berada dibawah manajemen yang sama

dengan induk perusahaan, dimana perencanaan dibuat secara berhubungan untuk seluruh anak perusahaannya;--- (b) Rencana dari perusahaan Induk untuk anak perusahaannya harus meliputi

pusat aktivitas ekonomi anak perusahaan yang diduga tersebut, dan;--- (c) Harus terdapat larangan untuk anak perusahaan yang diduga tersebut untuk

menolak pertimbangan-pertimbangan manajemen ini;--- 19. Fotokopi dari pembelaan STT Grup A dan STT Grup B dapat dilihat dalam berkas

perkara KPPU; --- 20. Dengan kata lain, kepemilikan saham yang sama tidak cukup untuk menyatakan

123

bukti adanya pengelolaan yang sama, termasuk kordinasi dari pusat aktifitas ekonomi (cenral economic activities) kelompok usaha tersebut; --- 21. Sebelumnya, KPPU telah mendasarkan semata-mata hanya kepada “hubungan

kepemilikan” antara entitas dalam “Kelompok Usaha Temasek” untuk menyatakan bahwa kelompok usaha tersebut benar-benar ada. Pada bagian B Laporan Kedua, KPPU menyatakan:---

“Hubungan kepemilikan ini yang oleh penyelidik dikatakan sebagai ‘Kelompok Usaha Temasek’. Kelompok usaha tersebut termasuk Temasek Holdings Pte Ltd dan seluruh anak perusahaannya berikut pula Telkomsel dan PT Indosat Tbk; --- Walaupun Temasek Holdings Pte Ltd selalu membantah memiliki kontrol atas pembuatan keputusan dan pengelolaan harian para anak perusahaannya… Temasek tidak dapat membantah bahwa Temasek Holdings merupakan pemilik seluruh anak perusahaan tersebut. Lebih lanjut lagi, pelaku usaha yang rasional akan selalu berusaha untuk memaksimalkan keuntungan, termasuk keuntungan para anak perusahaannya. Didalam konteks ini, Temasek Holdings Pte Ltd mempunyai kepentingan yang signifikat terhadap performa anak perusahaannya untuk mendapatkan keuntungan maksimal; --- Pengurus anak perusahaan Temasek seharusnya menyadari kepentingan tersebut dan melakukan kewajibannya terhadap pemegang saham. Oleh karena itu, kepentingan pemegang saham secara otomatis menjadi focus utama pengurus didalam aktivitas bisnisnya. Hal ini mendasari opini bahwa pemegang saham mewakili kepetingan ekonomi keseluruhan; Itu sebabnya hukum anti-trust melihat struktur kepemilikan seperti yang diilustrasikan diatas sebagai entitas ekonomi tunggal;--- 22. Pemahaman KPPU mengenai apa yang dinyatakan sebagai suatu Kelompok Usaha adalah tidak benar. Apabila yang dibutuhkan oleh suatu badan hukum yang terpisah untuk dianggap sebagai kelompok usaha hanyalah “hubungan kepemilikan” (dan, menurut KPPU, bahkan tidak memerlukan kepemilikan mayoritas), maka seluruh perusahaan yang memiliki pemegang saham perusahaan yang sama akan dianggap sebagai bagian dari kelompok usaha. Hal ini tidak benar, baik secara logika, akal sehat maupun secara prinsip; --- 23. Penegasan KPPU bahwa pandangan suatu anak perusahaan terhadap kepentingan

pemegang sahamnya dalam memaksimalkan keuntungan merupakan bukti “kepentingan ekonomi bersama” juga merupakan penegasan yang salah. Sebagaimana yang telah diakui oleh KPPU, seluruh pelaku usaha yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dari anak perusahaannya. Seluruh perusahaan juga akan memperhitungan kepentingan pemegang sahamnya. Apabila KPPU benar dan “pemegang saham mewakili kepentingan ekonomi bersama”, seluruh perusahaan akan menjadi bagian dari kelompok usaha lainnya. Hal ini juga tidak benar, secara logika, akal sehat dan secara prinsip;---

124

24. Sebagaimana yang dinyatakan didalam Komentar Hansen, suatu Kelompok usaha memerlukan bukti adanya pengelolaan/pengurusan yang sama, termasuk juga adanya perencanaan ekonomi terpusat; --- 25. Pada kasus ini, tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa Terlapor 2 s/d 9

berada dibawah pengelolaan/pengurusan yang sama oleh Temasek, ataupun membentuk suatu entitas ekonomi tunggal dengan aktivitas ekonomi terpusat yang dikordinasi oleh Temasek. Hubungan satu-satunya antara Temasek dengan Terlapor 2 s/d 9 adalah kepemilikan saham STT dan Singtel oleh Temasek; --- 26. Lebih lanjut, entitas yang diduga merupakan “Kelompok Usaha Temasek” telah

menyampaikan bukti-bukti bahwa Temasek tidak mengendalikan, mengelola, mempengaruhi ataupun mengkordinasi kebijakan dan keputusan operasionalnya. Dewan Direksi dan tim pengurus perusahaan-perusahaan ini beroperasi secara terpisah dari Temasek; --- 27. Mr. Goh telah memberikan pernyataan tertulis kepada KPPU tertanggal 15 Mei

2007. Seperti yang telah dijelaskan oleh Mr.Goh dalam pernyataannya pada paragaraf 33 sampai dengan 35: ---

“Didalam kebijakan dan prakteknya Temasek tidak mengarahkan atau mengkordinasikan keputusan komersial dan operasional perusahaan- perusahaan yang sahamnya dikuasai oleh Temasek. --- Keyakinan [articles of faith] dan Kebijakan Temasek terhadap hal tersebut telah dikenal dan diakui oleh institusi-institusi bereputasi tinggi internasional lainnya yang ikut mengawasi langkah-langkah Temasek. Mereka telah mengakui kebijakan dan cara kerja (kinerja) Temasek. Sebagai contoh, Laporan Rating Standart & Poor 2006 telah menyatakan: ---

“Temasek terus mengupayakan, performa dan persaingan yang sehat antar tiap-tiap [Perusahaan terkait Temasek] dengan mengupayakan dewan direksi yang berkualitas…. Temasek menjaga untuk tetap tidak ikut terlibat didalam pengambilan keputusan harian’ --- Senada dengan pernyataan tersebut, Laporan Moodys Investor Services

Rating terhadap Temasek juga menyatakan: ---

“Tiap-tiap perusahaan dimana Temasek melakukan investasi dikelola oleh tim pengurusnya masing-masing dengan berpedoman dari Dewan Direksi. Temasek tidak terlibat didalam tiap-tiap keputusan komersial dan operasional dari perusahaan-perusahaan yang diberikan investasi tersebut. --- 28. Fotokopi dari pernyataan Mr. Goh telah dapat ditemukan dalam dokumen-

dokumen berkas perkara KPPU. --- 29. Didalam sidang KPPU tanggal 13 Agustus 2007, KPPU menanyakan beberapa

pertanyaan yang bertujuan untuk menegaskan bahwa Temasek mengendalikan atau mempengaruhi dewan direksi dan pengurus STT dan Singtel berikut anak

125

perusahaannya. Hal ini telah disangkal oleh Bpk. Goh yang memberikan kesaksian sebagai berikut: ---

“Q. Apakah Temasek terlibat didalam pembuatan keputusan dan manajemen STT dan Singtel? --- A. Tidak. Temasek tidak terlibat didalam operasi bisnis dan pengambilan

keputusan bisnis yang dilakukan oleh dewan direksi dan pengurus perusahaan-perusahaan yang disebutkan tersebut ---

….

Q. Apakah STT dan Singtel melaporkan perkembangan investasi mereka kepada Temasek tiap tahunnya?--- A. Tidak, mereka tidak memberikan laporan kepada Temasek --- Q. Sebagai pelaku usaha dan Temasek sebagai pemilik Singtel dan STT.

Apakah kewajiban dari Singtel dan STT kepada Temasek --- A. Singtel dan STT memperlakukan Temasek sebagaimana pemegang saham lainnya. --- Q. Secara logika, Temasek sebagai pemilik mempunyai hak-hak tertentu atas Singtel dan STT, mohon membantu kami untuk memberikan penjelasan terhadap hal ini? --- A. Singtel dan STT memiliki kewajiban kepada Temasek sebagaimana ia

memiliki kewajiban kepada pemegang saham lainnya. --- Q. Mohon jelaskan hak Temasek sebagai pemilik Singtel dan STT --- A. Saya ingin mengulangi kembali, bahwa kedua perusahaan ini

memperlakukan Temasek seperti pemegang saham lainnya, hak kami adalah sama dengan hak perusahaan lainnya yang kami investasikan…---- Q. Mohon jelaskan hak Temasek sebagai pemegang saham 100% pada STT? A. Sebagaimana yang telah saya katakana, STT adalah perusahaan yang kami berikan investasi. Kami melihat investasi milik kami dari sudut financial. Kami tidak terlibat didalam keputusan dan operasional perusahaan karena hal ini dilakukan oleh dewan direksi dan pengurus STT. Hak kami tidaklah berbeda dengan hak pemegang saham lainnya. Kami memiliki hak untuk menghadiri RUPS dan memiliki hak suara. --- …

Q. Diantara nama-nama [direktur Temasek] yang telah disebutkan, apakah mereka bekerja di STT dan Singtel? --- A. Tidak ada diantara mereka yang bekerja di dewan direksi STT, tetapi satu, Simon Israel, bekerja di dewan direksi Singtel. Tetapi bagaimanapun juga, ia telah berada di dewan direksi singtel sebelum bergabung dengan Temasek. --- Q. Apakah salah satu dari mereka bekerja di STTC? --- A. Tidak --- Q. Apakah mereka bekerja di AMH? --- A. Tidak --- Q. Apakah ada diantara mereka yang bekerja di AMHC?--- A. Tidak --- Q. Apakah ada diantara mereka bekerja di ICL? --- A. Tidak --- Q. Apakah ada diantara mereka bekerja di Indosat? --- A. Tidak --- Q. Apakah ada diantara mereka bekerja di Singtel Mobile? --- A. Tidak --- Q. Apakah ada diantara mereka bekerja di Telkomsel? --- A. Tidak --- Q. Apakah benar Ho Ching saat ini bekerja sebagai Executive Vice President di STT dan STTC? ---

126

A. Tidak --- …

Q. Apakah pengurus Singtel dan STT ditunjuk oleh Temasek? --- A. Tidak --- Q. Siapa yang mengangkat direktur-direkturnya? --- A. RUPS masing-masing --- Q. Pemegang saham dari STT tidak lain adalah Temasek, jadi Temasek yang menunjuk direktur STT? --- A. Tidak. STT adalah perusahaan yang independen, dimana pengangkatan

direktur dilakukan dengan RUPS STT. Direktur-direktur ini dipilih oleh komite pemilihan STT dan bukan oleh Temasek. Temasek hanya memegang hak suara didalam RUPS tersebut --- Fotokopi dari berita acara sidang Temasek di KPPU tertanggal 13 Agustus 2007 dapat dilihat dalam dokumen-dokumen berkas perkara KPPU. --- 30. Dengan demikian Temasek tidak melakukan koordinasi atas tiap-tiap keputusan

dan kebijakan (dibidang ekonomi ataupun lainnya) pada perusahaan/entitas yang dianggap merupakan “Kelompok Usaha Temasek”. Perusahaan-perusahaan ini tidak berada dibawah pengelolaan bersama Temasek dan tidak terdapat pula kebijakan ekonomi terpusat yang memberikan pedoman aktivitas perusahaan- perusahaan ini. --- 31. Sebaliknya, terdapat banyak bukti yang menunjukkan fakta bahwa STT dan Singtel

secara terus menerus giat berkompetisi satu sama lain di Singapura dan belahan lain di dunia ini. Hal ini menunjukkan bahwa Temasek tidak memiliki kemampuan untuk dan memang tidak melakukan kordinasi aktivitas-aktivitas STT, Singtel dan anak perusahaannya dengan tujuan untuk mendapatkan seluruh keuntungan ekonomis. --- 32. Seperti yang bisa dilihat dari paragraf 58 dari pembelaan STT Grup A dan paragraf

34(d) dari pembelaan STT Grup B, STT dan Singtel telah dari dulu giat melakukan kompetisi:---

“Fakta bahwa Temasek tidak melakukan kordinasi aktivitas ekonomi terpusat perusahaan-perusahaan yang dituduhkan sebagai bagian dari “Kelompok Usaha Temasek” terlihat secara nyata dengan adanya kompetisi sengit antara perusahaan-perusahaan ini berikut kedua rantai dari apa yang dituduhkan sebagai “Kelompok Usaha Temasek”. Contoh yang baik adalah persaingan antara STT Grup A dan SingTel: --- (a) Kepentingan telekomunikasi tidak langsung dari STT Grup A di

Singapura terdiri dari hampir 50% sahamnya (melalui AMH) di StarHub Ltd. (“Starhub”) dan kepentingan telekomunikasi tidak langsung di Indonesia yang terdiri dari saham-sahamnya (melalui AMH/ICL/ICPL) di Indosat. SingTel, anak perusahaan terdaftar milik Temasek, adalah operator telekomunikasi di Singapura, dan kepentingan telekomunikasi tidak langsungnya di Indonesia terdiri dari saham tidak langsung di Telkomsel. Oleh karena itu, STT bersaing dengan SingTel bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Singapura.--- (b) Di Singapura, SingTel giat melakukan kompetisi dengan StarHub. Bukti dari kompetisi tersebut meliputi: ---

127

(i). Pada tahun 2005, SingTel mengajukan gugatan kepada StarHub Cable Vision Ltd (“StarHub Cable”), anak perusahaan dari StarHub. SingTel menuduh StarHub Cable melakukan wanprestasi terhadap perjanjian leasing jaringan (network lease agreement), dimana SingTel telah setuju untuk memberikan leasing jaringan infrastruktur optik miliknya kepada StarHub Cable. Menurut SingTel, ia telah kehilangan keuntungan karena StarHub Cable telah secara melawan hukum menggunakan infrastuktur tersebut untuk menyuplai properties yang dikecualikan dari cakupan perjanjian

leasing tersebut. Proses litigasi antara kedua pihak tersebut

dilakukan secara sengit, dengan proses banding yang diajukan oleh SingTel kepada Pengadilan Tingkat Banding (Court of Appeal), Pengadilan tingkat banding tertinggi di Singapura. Jumlah ke yang harus dibayarkan oleh Starhub kepada SingTel berdasarkan gugatan tersebut masih harus ditentukan oleh Pengadilan. Hal ini membuktikan terdapat kesengitan dalam persaingan antara SingTel dan StarHub. Tidak terdapat resolusi komersial ataupun kesepakatan diluar pengadilan (out-of-court settlement) yang dicapai antara SingTel dan StarHub terhadap sengketa tersebut. --- (ii) Terdapat juga intervensi pengaturan didalam persaingan antara

SingTel dan StarHub. Semenjak liberalisasi rezim telekomunikasi Singapura, Info-communications Development Authority/ Pejabat Pengembangan Informasi-telekomunikasi (“IDA”) yang merupakan pihak pengatur telekomunikasi independen di Singapura, telah melakukan intervensi terhadap setidaknya 30 kasus perselisihan yang dilaporkan antara SingTel dan StarHub dalam hubungannya dengan tuduhan dan perselisihan mengenai interconnection yang diajukan salah satu pihak terhadap pihak lainnya. Jumlah perselisihan yang dilaporkan mengindikasikan adanya tingkat persaingan yang sehat. Sampai dengan saat ini, sejauh pengetahuan kami, tidak pernah ada tuduhan sikap anti-kompetisi dimana SingTel dan StarHub dituduh bekerja sama sehingga harus dipertimbangkan oleh IDA. --- (iii) Proses peradilan dan pengaturan diatas menunjukkan adanya

kompetisi tajam antar perusahaan-perusahaan walaupun Temasek mungkin memiliki kepentingan pada kedua perusahaan terkait. Didalam pembelaan STT Grup A, hal ini merupakan bukti yang nyata dari keterpisahan dan perbedaan kepentingan ekonomi perusahaan-perusahaan tersebut. --- (iv) Tentu saja persaingan antara SingTel dan StarHub beraneka ragam menurut spektrum bisnis masing-masing pihak. Saat ini, SingTel telah memasuki pasar televisi berbayar untuk berkompetisi langsung dengan bisnis televisi kabel StarHub yang telah digelutinya semenjak tahun 1995. Tidak terdapat kolusi apapun antara kedua operator ini”--- 33. Pada paragraf 56 pembelaan STT, telah dinyatakan bahwa STT Grup A beroperasi secara independen dari SingTel dan tidak memiliki kepentingan didalam SingTel ataupun anak perusahaanya.---

“Direktur dan pengurus STT/STTC/AMHC (bila relevan) bukanlah merupakan direktur ataupun pegawai Singtel, Singtel Mobile, Telkomsel ataupun PT Telkom dan karenanya independen dari perusahaan-perusahaan tersebut. STT tidak memiliki saham-saham atau kepentingan tidak langsung

128

(Indirect Interest) apapun didalam Singtel, Singtel Mobile, PT Telkom

ataupun Telkomsel. --- 34. Pada Paragraf 34 dari pembelaan STT Grup B, telah dinyatakan bahwa tidak

terdapat keseragaman kebijakan antara STT Grup B, SingTel dan anak perusahaannya:---

“Kegiatan-kegiatan dari STT Grup B dan perusahaan-perusahaan yang dmemiliki investasinya, Indosat dan StarHub, tidak menunjukkan adanya manajemen bersama atau keseragaman dari rencana, kesatuan dari tujuan antara STT Gup B, dan Temasek dan kepentingannya di SingTel, SingTel Mobile dan Telkomsel. --- (a) STT Grup B tidak mempunyai saham-saham atau memiliki hak-hak di Telkomsel atau PT Telkom, atau di SingTel atau di SingTel Mobile. Jadi, STT Grup B sama sekali tidak mempunyai kepentingan di dalam mencoba untuk menaikkan pangsa pasar Telkomsel pada pasar seluler atau menyebabkan perbaikan kinerja dari Telkomsel, dengan mengorbankan apa yang dimiliki Indosat. --- (b) STT Grup B secara tegas menyangkal adanya anggapan bahwa dirinya

merupakan alat dari Temasek untuk mengkoordinasikan aktivitas ekonominya pada industri seluler di Indonesia atau ditempat lain. Penyangkalan ini secara tegas didukung oleh ketatnya persaingan antara Indosat dan Telkomsel di Indonesia sebagaimana antara StarHub dan SingTel di Singapura.. --- 35. Bpk Widya Purnama (“Bpk. Purnama”) sebagai Presiden Direktur Indosat

semenjak tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 telah memberikan pernyataan kepada KPPU (digabungkandengan pembelaan tertulis STT Grup A). Didalam paragraf 14 dan 20 pernyataan tersebut, ia mengkonfirmasikan bahwa Indosat dan Telkomsel tidak pernah berkolusi satu dengan lainnya ataupun diatur dalam menetapkan harga oleh Temasek: ---

“Saya mengerti bahwa terdapat beberapa pertanyaan mengenai ada tidaknya kolusi dalam penetapan harga antara Indosat dan Telkomsel. Didalam seluruh karir saya di Indosat, tidak pernah terjadi kolusi antara Telkomsel dan Indosat. Tidak pernah terdapat arahan dari ICL, STT ataupun Temasek dalam hubungannya dengan penetapan harga. Saya tidak pernah diminta untuk bekerjasama dengan Telkomsel didalam seluruh karir saya di Indosat. Kami berkompetisi didalam melakukan bisnis. --- Fotokopi dari Pernyataan Bpk. Purnama dapat ditemukan dalam dokumen- dokumen berkas perkara KPPU. --- 36. Pada paragraf 24 dan 26 pernyataan Bpk. Goh, ia mengkonfirmasikan juga bahwa Temasek tidak pernah dan tidak memiliki kemampuan untuk, mengarahkan atau memberikan kordinasi atas keputusan operasional STT, SingTel, Indosat dan Telkomsel. ---

129

“Temasek tidak mengarahkan ataupun mengkordinasikan keputusan komersial dan/atau operasional dari SingTel dan/atau STT, terlebih lagi keputusan komersial dan/atau operasional Indosat atau Telkomsel --- Tentunya, Temasek tidak memilki kapasitas ataupun kemampuan apapun untuk melakukan anti-kompetisi didalam pasar yang bersangkutan.” --- 37. Tentunya, Temasek bahkan tidak melakukan pengawasan terhadap investasi

individu yang dilakukan oleh STT dan SingTel. Temasek hanya memperhatikan performa financial secara keseluruhan dari STT dan SingTel. Temasek tidak berhak dan tidak menerima laporan secara detail dari STT atau SingTel atau anak perusahaan mereka mengenai status perusahaan yang diinvestasikan seperti Indosat dan Telkomsel. --- 38. Dalam sidang di KPPU tertanggal 13 Agustus 2007, Bpk Goh menjelaskan

bagaimana Temasek menggunakan kriteria “Pengembalian Keuntungan Total Pemegang Saham/ Total Shareholder Return” untuk mengevaluasi performa yang menjadi dasar investasi perusahaan-perusahaan yang dipegang sahamnya. Dalam hal ini, Temasek memegang saham di STT dan SingTel dan mengevaluasi kinerja kedua perusahaan ini berdasarkan pengembalian yang didapatkan pemegang saham yang didapatkan dari tiap-tiap aktivitasnya secara keseluruhan, dengan tidak melihat detail dari investasi individu yang dilakukan oleh tiap-tiap perusahaan. ---

“Q. Secara umum apakah Temasek puas dengan performance SingTel dan STT? --- A. Ya, kami puas. --- Q. Apa alasannya? --- A. Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi adalah Total Shareholder

Return (TSR). Kinerja dari kedua perusahaan ini telah lebih dari kriteria yang kami persyaratkan --- ,,,

Q. Apakah terdapat kriteria lain? --- A. Tidak --- Q. Apakah angka TSR 20% ini mencerminkan investasi SingTel dan STT di bidang telekomunikasi?--- A. Nilai TSR adalah mewakili seluruh hasil dari kegiatan usaha SingTel dan

Dalam dokumen KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2007 (Halaman 120-156)