• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Dan Analisa Data

5. Pengawasan Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Kualitas

Pengawasan adalah segenap proses penilaian terhadap sarana dan prasarana. Proses pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yakini salah satunya menetapkan standar penilaian. Sarana dan prasarana yang ada di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus dilakukan setiap semester, untuk pengawasan sarana dan prasarana dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, Stakeholder dan tim pengembangan sekokah melaporkan kepa kepala yayasan, laporan tersebut untuk pertimbangan dan pergantian pengadaan atau penghapusan sarana dan prasarana di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus.

Menurut hasil pengamatan peneliti, pengawasan yang dilakukan di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus yaitu dilakukan oleh semua stakeholder yang ada disekolah, semua berkewajiban untuk melakukan pemeliharaan hingga pengawasan terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah dan masing-masing mereka yang gunakan.

Pertanggung jawaban sarana dan prasarana merupakan kegiatan pengamatan, pemeriksaan, penilaian terhadap pelaksanaan adminitrasi sarana dan prasarana fungsi dari pengawasan pertanggung jawaban ini adalah mengetahui data-data yang ada dilapangan apah terdapat kekurangan-kekurangan atau kelebihan dan apa penyebab, serta untuk meningkatkan pengembangan pengelolaan kedepannya.

Hal ini sejalan dengan wawancara Ibu Fadillah selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana sebagai berikut:

Menurut wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus pengawasan dilakukan oleh seluruh stakeholder sekolah,yang utama tentu pengawasan dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana tidak hanya wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana pengawasan juga dilakukan

oleh guru-guru dan siswa yang terlibat langsung dalam penggunaan sarana dan prasarana yang ada disekolah.88

Pengawasan tersebut dilakukan untuk mengetahui hall apa saja yang sudah direalisasikan dalam satu semester, dan hal tersebut akan dilaporakan setiap rapat tahunan. Proses evaluasi dilakukan setiap satu semster sekali yaitu dilakun oleh kepala sekolah. Sebab hal tersebut nantinya akan disampaikan kepada guru-guru sebagai laporan barang apa saja yang sudah terealisasi dari usulan usulan guru-guru.

Pengawasan sarana dan prasarana dilakukan agar penggunaan dan pemeliharaan dapat berjalan dengan baik dan tidak mengganggu proses pembelajaran yang berlangsung. Pemeliharaan dilakukan agar mengetahui keadaan sarana dan prasarana apakah masih layak digunakan atau tidak, apabila ada sarana dan prasarana yang rusak maka pengadaan sarana dan prasarana baru akan direncanakan. Pengawasan dilakukan dalam setahun dua kali pada setiap semester dengan cara mengumpulkan semua guru dan staf untuk melaporkan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana.

Lembaga pendidikan tentunya membutuhkan sarana dan prasarana untuk menunjang semua kegiatan yang ada dilembaga tersebut. Sarana dan prasarna pendidikan merupakan suatu komponen yang sangat penting keberadaanya dalam suatu lembaga pendidikan, karena pada dasarnya sarana dan prasarana memiliki peranan yang vital dalam menunjang semua kegiatan yang ada disekolah. Banyak sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap sehingga sangat membantu kegiatan yang ada disekolah terutama dalam proses pembelajaran. Begitu juga dengan SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus semua warga sekolah merasa terbantu dengan adanya sarana dan prasarana dalam melaksanakan kegiatan di dalam sekolah, terutama guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

88 Ibid, Hasil wawancara dengan Fadillah S.H selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus.

Pengelolaan sarana dan prasarana memiliki beberapa aturan dan juga tahapan, agar dalam pengelolaan sarana dan prasarana ini tersetruktur dan dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diinginkan dengan begitu maka tujuan dari pengelolaan sarana dan prasarana tersebut dapat tercapai dengan mudah. Dalam pengelolaan sarana dan prasarana untuk meningkatkan proses pembelajaran di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus, memiliki tahapan yang meliputi tahap perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan.

Secara keseluruhan kondisi sarana dan prasarana pendidikan di SMK Al Hiayah Lestari Lebak Bulus sudah cukup memadai. Artinya tidak ada kerusakkan berarti yang dapat menghambat jalannya proses belajar mengajar.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan deskripsi dan analisis data mengenai pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK Al Hidaya Lestari Lebak Bulus, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Proses perencanaan guna sarana dan prasarana sekolah ini cukup baik karena melibatkan seluruh stakeholder yang ada, akan tetapi masih ada beberapa perencanaan yang kurang maksimal sehingga pada saat pengadaan tidak terpenuhi secara menyeluruh.

2. Pengadaan

Untuk pengadaannya cukup baik pula karena sarana fisik seperti tanah, gedung, ruang guru, UKS, perpustakaan, ruang belajar, lapangan dan lab telah tersedia. Namun belum maksimal karena pemegang kewenangan penuh dalam mengatur pengeluaran anggaran untuk pengadaan ada pada bendahara dan seringkali dalam realitanya pengadaan tidak dilakukan dengan baik serta seadanya saja.

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan sarana dan prasarana yang adapun telah dilakukan dengan baik, karena seluruh stakeholder telah memiliki perannya dalam merawat dan menjaga sarana prasarana yang ada.

4. Penghapusan

Dalam hal penghapusan sarana prasarana masih kurang baik karena belum dilakukannya penghapusan. Semua barang yang sudah tidak terpakai atau rusak tidak ditindak lanjuti dengan penghibahan, pemusnahan atau pendaur ulangan melainkan hanya disimpan di dalam gudang.

5. Pengawasan

Seluruh stakeholder telah berusaha dengan baik melalukan pengawasan sarana prasarana yang ada namun belum dilakukan secara continue dan kurangnya tindak lanjut setelah adanya pengawasan sehingga value dalam pengawasan tidak dapat dilaksanakan sesuai tujuan.

Secara keseluruhan kondisi sarana dan prasarana pendidikan di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus sudah memadai, artinya tidak ada kerusakkan berarti yang dapat menghambat jalannya proses belajar mengajar, dan hanya ada beberapa fasilitas yang mengalami rusak ringan.

B. SARAN

Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas dan berbagai keterbatasan yang dimiliki penulis dalam penelitian ini, serta implikasinya dalam upaya pengelolah sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik-baiknya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efesien. Maka saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sekolah

Sebaiknya sekolah lebih meningkatkan pelaksanaan administrasi sarana dan prasaranapendidikan yang digunakan dalam upaya peningkatan kegiatan belajar mengajar yang sudah berjalan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan yang lebih baik.

2. Kepala Sekolah

Bagi kepala sekolah diharapkan selalu memperhatikan dalam peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana, karena sarana dan prasarana adalah alat yang dapat membantu keberhasilan pendidikan untuk itu pengelolaan dan pemnfaatan sarana dan prasarana yang sudah ada harus dilaksanakan dengan baik agar hasil yang didapatkan optimal.

3. Guru

Bagi guru diharapkan agar pemanfaatan sarana dan prasarana dengan sebaik-baiknya sesuai dengan fungsinya sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Siswa

Untuk siswa pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan sebaiknya dapat meningkatkan kualitas pembejalaran yang baik, guna mendukung tercapainya tujuan sekolah yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Engkoswara. 2012. “Administrasi Pendidikan”. Bandung: Alfabeta. Cet. III.

Sisdiknas. “Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan”. Permata Pess.

Direktorat Pendis. 2006.“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.” tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.

Kemendiknas. 2008. “Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 tentang Standar Sarana dan Prasarana”.

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia. Cet. IV.

Wahyu Ambar Arum, Sri. 2007. “Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan”. Jakarta: Multi Karya Mulia. Cet. I.

Musfah, Mushaf. 2015. “Manajemen Pendidikan”. Jakarta: Prenadamedia Group Cet. I.

Barnawi dan M.Arifin. 2017. “Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah”, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Cet. II.

Saryono dan Bangun. 2016. “Manajemen Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Di SMA Negeri Se-Kota Yogyakarta”. Jurnal Pendidikan Jasmania Indonesia. Vol. 12.

Gurnito. 2016. “Peningkatan Kualitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning”. Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK), Vol. 1.

Prastyawan. 2016. “Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan”. AL Hikmah Jurnal Studi Keislaman, Vol. 6.

Minarti, Sri. 2011. “Manajemen Sekolah”. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA. Cet. I Bafadal, Ibrahim. 2003. “Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan

Aplikasinya”. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. I

Mulyono. 2010. “Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan”. Jakarta:

Ar-Ruzz Media. Cet. IV.

Imam Gunawan dan Djum Djum Noor Benty. 2017. “Manajemen Pendidikan”, Bandung: Alfabeta. Cet. I.

Daryanto, H.M. 2010. “ Administrasi Pendidikan”. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet.

VI.

Uno, Hamzah B. 2014. “Model Pembelajaran”. Jakarta: PT Bumi Aksara. Cet.10 Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. “Pengendalian Kualitas Statistik”. Jogjakarta:

Andi.

Majid, Abdul. 2013. “Strategi Pembelajaran”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Cet. I.

Hamalik, Oemar. 2009. “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Cet. 9.

Komara, Endang. 2014. “Belajar dan Pembelajaran Interaktif”.Bandung: PT Refika Aditama. Cet. I.

Suprihatiningsih. 2016. “Perspektif Manajemen Pembelajaran Program Keterampilan”. Yogyakarta: Deepublish. Cet. I.

Mulyasa, E. 2008. “Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan”. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. 7.

Rusman. 2011. “Manajemen Kurikulum”. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cet. III.

Suwardi dan Daryanto. 2017. “Manajemen Peserta Didik”. Yogyakarta: Gava Media. Cet. I.

Majid, Abdul. 2011. “Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru”. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. 8.

Sanjaya , Wina. 2005. “Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi”. Jakarta: Kencana. Cet. III.

Rusman. 2012. “Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru”. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Cet. II.

Suyono dan Hariyanto. 2011. “Belajar dan Pembelajaran”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. III.

Arifin, Zaenal. 2010. “Evaluasi Pembelajaran”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet. II.

Solihatin, Etin. 2012. “Strategi Pembelajaran PPKN”. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Cet. II.

Sanjaya, Wina. 2008. “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”. Jakarta: Kencana. Cet. V.

Zurinal Z. dan Wahdi Sayuti. 2006. “Ilmu Pendidikan”. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Cet. I.

Nikasari, Dwi. 2019. Skripsi: “Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran di MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Ponorogo”. Ponorogo: IAIN Ponorogo. Tidak dipublikasikan.

Ummul Muflihah, Ferli. 2013. Skripsi: “Manajemen Sarana Prasarana Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran di MTsN Slemba Kab Sleman di Maguwaharjo Yogyakarta”. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Tidak dipublikasikan.

Amaliyani, Dian. 2017. Skripsi: “Pengaruh Manajemen Sarana dan Prasarana Terhadap Pencapaian Akreditasi di Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar”.

Makassar: UIN Alauddin Makasar. Tidak dipublikasikan.

Laksana, Kerida. 2011. Skripsi: “Pengelolaan Sarana dan Prasarana di SMP Pelita Harapan Pondok Pinang” Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak dipublikasikan.

Laut Mertha Jaya, I Made. 2020. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori, Penerapan dan Riset Nyata”. Yogyakarta: Quadrant. Cet. I.

Bungin, Burhan. 2018. “Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya”. Depok: Prenadamedia Group. Cet. 9.

Sugiyono. 2018. “Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D”. Bandung:

Alfabeta. Cet. 27.

Darmadi, Hamid. 2013. “Dimensi-dimensi Metodo Penelitian Pendidikan dan Sosial Konsep Dasar dan Implementasi”. Bandung: Alfabeta. Cet. I.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2007. “No. 41 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”.

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Farhan Novalda Yaser

NIM : 11170182000069

Juduk Penelitian : Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan dalam aMeningkatkan aKualitas Pembelajaran di SMK Al aHidayah Lestari Lebak Bulus

Dosen Pembimbing : 1. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd 2. Zahratul Munawwaroh, M.Pd

No. Referensi No.

Pendidikan Nasional,

Prenadamedia

(Jogjakarta:

(Jakarta: PT Bumi

Pembelajaran

21. Suwardi dan

25. Suyono dan

30. Nikasari, Dwi.

Skripsi: “Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Untuk Meningkatkan Proses

Pembelajaran di MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Ponorogo”.

(Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2019), Tidak

dipublikasikan.

58 39

31. Ummul Muflihah, Ferli. Skripsi:

“Manajemen Sarana Prasarana Dalam Meningkatkan Proses

Pembelajaran di MTsN Slemba Kab Sleman di

Maguwaharjo Yogyakarta”.

(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013), Tidak dipublikasikan.

59 39

32. Amaliyani, Dian.

Penerapan dan Riset

1. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

76 63 7

2. Barnawi dan M.Arifin,

Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, 2017) Cet.2

77 64 103

LAMPIRAN 2

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 3

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 4

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

LAMPIRAN 5

PEDOMAN WAWANCARA

“Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan dalam Meningkatkan kualitas Pembelajaran di SMK Al Hidayah Lestari Lebak Bulus”

Pendahuluan:

Pengelolaan sarana prasarana bertujuan sebagai pengadaan alat atau media dalam proses belajar mengajar agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal, efektif dan efisien. Menurut Wahyu Sri Ambar Arum dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan terbagi menjadi lima yaitu perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan. Sesuai dengan peraturan Departemen Pendidikan Nasional No. 7 tahun 2004, terdapat tujuh indikator kualitas pembelajaran yaitu aktivitas siswa, prilaku pembelajaran guru, dampak belajar siswa, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan sistem Pembelajaran.

Variabel Penelitian Dimensi Indikator Pertanyaan Pengelolaan Sarana

dan Prasarana

Perencanaan 1. Bagaimana Mekanisme atau langkah-langklah perencanaan sarana dan prasarana pendidikan?

2. Bagaimana Optimalisasi perencanaan sarana dan prasarana sekolah?

3. Bagaimana Perencanaan anggaran dalam pengalokasian sarana dan prasarana pendidikan?

Pengadaan 1. Apa saja jenis kegiatan

pengadaan sarana dan prasarana pendidikan?

2. Bagaimana cara pengadaan sarana dan prasarana?

3. Bagaimana proses pengadaan sarana dan prasarana?

4. Bagaimana kegiatan evaluasi pengadaan?

Pemeliharaan 1. Apa saja upaya-upaya dalam memelihara sarana dan prasarana sekolah?

2. Berapa jangka waktu

pemeliharaan sarana prasarana sekolah?

3. Apa saja program pemeliharaan dan pelaksanaan pemeliharaan?

Penghapusan 1. Bagaimana cara perawatan atau penghapusan sarana dan

prasarana sekolah?

2. Bagaimana cara penghapusan sarana prasarana?

Pengawasan 1. Apa saja kebijakan-kebijakan pengawasan?

2. Bagaimana pemberian arahan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan?

3. Bagaimana mekanisme pengawasan sarana prasarana sekolah?

Kualitas Pembelajaran Prilaku pembelajaran guru

1. Bagaimana membangun sikap positif siswa terhadap belajar dan profesi?

2. Bagaimana penguasaan disiplin ilmu?

3. Apakah guru perlu memahami keunikan siswa?

4. Bagaimana penguasaan

pengelolaan pembelajaran yang mendidik?

5. Bagaimana pengembangan kepribadian dan profesionalan?

Prilaku dan dampak belajar

siswa

1. Bagaiaman cara memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar?

2. Bagaimana cara

mengintegrasikan pengetahuan serta membangun sikapnya?

3. Bagaimana cara memiliki kemampuan memperluas serta memperdalam pengetahuan keterampilan?

4. Bagaimana cara menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya secara bermakna?

Iklim pembelajaran

1. Bagaimana suasana yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan pembelajaran yang menarik?

2. Bagaiamana Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan?

3. Bagaimana suasana sekolah yang kondusif?

Materi pembelajaran

1. Bagaiaman kesesuaian dengan tujuan pembelajaran?

2. Bagaimana keseimbangan antara keluasan dan kedalam materi dengan waktu yang tersedia?

3. Bagaimana pembelajaran sistematis dan kontekstual?

4. Bagaimana cara mengakomodasi partisipasi aktif siswa?

5. Bagaimana cara menarik manfaat yang optimal?

Media pembelajaran

1. Bagaimana cara menciptakan pengalaman belajar yang bermakna?

2. Bagaimana memfasilitasi proses interaksi antara siswa dengan guru?

3. Bagaimana kesesuaian media pembelajaran dengan materi pembelajaran?

Sistem pembelajaran

1. Bagaimana kesesuaian sistem pembelajaran dengan kurikulum nasional?

2. Bagaimana perencanaan yang matang dalam bentuk rencana strategis dan rencana oprasional sekolah?

3. Bagaimana pengendalian dan penjaminan mutu atau keunggulan sistem pembelajaran di sekolah?

LAMPIRAN 6

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Hj. Parhanah, M.M

Jabatan : Kepala sekolah SMK Al Hidayah Lestari Waktu : Senin, 8 Maret 2021

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

1. Bagaimana kondisi saran dan prasaran di SMK Al Hidayah Lestari?

Jawaban: Untuk sarana dan prasana di SMK Al Hidayah Lestari ini hampir 70% sudah memadai, dalam arti bisa dijadikan tempat pembelajaran dengan fasilitas seperti laboratorium dan sarana pendukung lainnya bisa mengadakan pembelajaran yang optimal. Tapi dengan catatan harus ada yang di rehabilitas atau diperbaiki untuk beberapa sarana pendukung meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Bagaimana perencanaan sarana dan prasara pendidikan di SMK Al Hidayah Lestari dilaksanakan?

Jawaban: Untuk perencanaannya kami tuangkan pada rencana kegiatan jangka pendek trus juga terbagi dalam jangka menengah yang sudah disusun 4 tahun lalu dan kami hanya meneruskan saja dan isidensial sarana dan prasarana yang belum lengkap kami usahakan dapat terlearisir dengan pendanaan dari yayasan atau dana bos yang kami terima

3. Apakah hal tersebut sudah berjalan dengan efektif?

Jawaban: Terkadang sudah efisien kemudian terjadi kendala, jika itu harus disediakan harus dari yayasan atau dana bos jadi tumpeng tindih seperti itu. Maka untuk mengindari itu, sekolah disitu sudah ada pembagian dari mana posisi pengadaan barang dan sarana dan prasarana untuk melengkapi kekurangan atau hal-hal untuk rehab dari sarana dan prasana.

4. Siapa saja yang terlibat dalam perencanaan tersebut?

Jawaban: Untuk perencanaan kami melibatkan stakeholder sekolah, guru-guru, komite, dan yayasan. Tentu kami berusaha untuk menginput dan menginventarisir sarana prasarana yang mungkin harus disiapkan untuk jangka pendek

5. Bagaimana pengadaan sarana prasarana pendidikan yang dilakukan di SMK Al Hidayah Lestari?

Jawaban: Untuk pengadaan kami membuat surat dan meminta kepada pihak yayasan, seperti ac, komputer, yang notabene harus disiapkan dari sumber pendanaan yayasan, namun apa bila dana yayasan tidak mencukupi maka kita padukan dengan dana BOS

6. Bagaimana proses pembiayaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di SMK Al Hidayah Lestari?

Jawaban: Yang pertama kami juga dengan adanya inventaris mencoba untuk seefisien mungkin apabila ada kendala keterlambatan atau kekurangan dana, kami mencoba merehab atau perbaikan yang maksimal agar KMB tetap harus berjalan, walupun saran prasarana sedikit banyaknya harus diadakan namun demikian inventaris yang lama masih dapat digunakan, dan dengan harapan kami menunggu dana yang lebih optimal dan maksimal yaitu menggumpulkan atau menunggu jawaban dari yayasan ataupun maksimalnya kita akan menggunakan pendanaan dari bos, tapi apabila semua itu belum tercover kami coba mengirimkan proposal kepada LSM maupun kepada donator dan juga kepada kementrian dalam hal ini kepada kementrian agama.

7. Siapa saja yang bertanggung jawab untuk menjaga atau memelihara sarana dan prasarana pendidikan di SMK Al Hidayah Lestari?

Jawaban: Untuk yang bertanggung jawab atas sarana dan prasarana yaitu ada wakasek bidang sarpras sebagai kepala inventarisir sarana

prasarana ditambah kepada laboratorium masing-masing dan juga tentunya kepala sekolah dalam hal ini, lalu staf TU secara keseluruhan menjaga inventaris sarana prasarana. Untuk kekurangannya memang karena ini kekurangan pada perawatan, ini satu orang tidak memungkinkan untuk tiga macam saran dan prasarana secara keseluruhan , maka dari itu kami dibantu oleh kepala lab yang notabenenya kami usahakan bahwa mereka lebih konsen ke sarana parasara baik itu perbaikan, perawatan, dan pengadaan nantinya.

8. Ada berapa sarana yang ada di SMK Al Hidayah Lestari?

Jawaban: Untuk kami maksimalkan disini kami terdiri daari 14 ruang kelas, kemudian lima buah laboratorium, satu ruang kepala sekolah, ditambah lagi kamar mandi 6, kantin, lahan parkir, serta pos satpam.

9. Bagaimana cara perawatan atau penghapusan barang-barang di SMK Al Hidayah Lestari?

Jawaban: Barang-barang dipindahkan saja, untuk penghapusan tadi kami tidak memungkinkan kecuali yang kanibal untuk kelengkapan, perawatan, atau perusakan apabila terjadi kerusakan bangku, meja, atau kerusakan alat lainnya. Nah ini kami tidak mengadakan pengadaan baru jadi hanya sebagai cadangan saja, untuk barang-barang yang berlebih kami simpan di gudang.

10. Seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana pendidikan di SMK Al Hidayah Lestari?

Jawaban: Kelengkapan sarana dan prasarana memang harusnya didukung dan disiapkan sebelum guru memberikan pembelajaran dan siswa mendapatkan pembelajaran yang maksimal, tentunya sarana prasarana yang berupa kegiatan-kegiatan laboratorium dengan fasilitas yang ada tentunya sangat mendukung tentunya untuk mempraktekkan apa yang bisa dibuat, karena ini sistemnya keterampilan siswa yang atas dasar pengetahuan yang harus dipraktekkan oleh karena itu demi adanya keterampilan siswa yang maksimal maka sarana prasarana yang

mendukung akan jauh mendukung minat dan bakat siswa dalam memahami mata pelajaran dalam kompetensi.

11. Siapa saja yang melakukan pengawasan terhadap sarana prasarana pendidikan di SMK Al Hidayah Lestari?

Jawaban: Untuk pengawasan sarana dan prasarana dilakukan oleh wakasek bidang sarpras dan stakeholder dan tim pengembang sekolah melaporkan kepada kepala yayasan, laporan tersebut untuk pertimbangan untuk pergantian, pengadaan atau penghapusan sarana prasarana di SMK Al Hidayah Lestari.

LAMPIRAN 7

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Nama : Fadlilah, S.H

Jabatan : Wakasek Bidang Sarana dan Prasarna Waktu : Senin, 8 Maret 2021

Tempat : Ruang Guru

1. Bagaimana perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di SMK Al Hidayah Lestari?

Jawaban: untuk perencanaan kita biasanya adakan di awal, kita mengadakan rapat untuk membahas apa apa saja yang kita butuhkan yang harus kita siapkan untuk sarana pendidikan, mulai dari perencanaan sarana jangaka pendek, menengah, serta jangka panjang di SMK Al Hidayah Lestari

2. Bagaimana penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan di SMK Al Hidayah Lestari?

Jawaban: untuk penyimpanan yang dilakukan di SMK Al Hidayah Lestari kita selalu menyiapkan tempat khusus untuk menyimpan sarana semisal gudang untuk penyimpanan, selain ada gudang untuk menaruh sarana yg sudah tidak layak pakai tetapi kita juga menyiapkan ruang khusus untuk sarana yang masih layak digunakan, contohnya seperti ruang lab komputer untuk menyimpan komputer, infocus, dan

Jawaban: untuk penyimpanan yang dilakukan di SMK Al Hidayah Lestari kita selalu menyiapkan tempat khusus untuk menyimpan sarana semisal gudang untuk penyimpanan, selain ada gudang untuk menaruh sarana yg sudah tidak layak pakai tetapi kita juga menyiapkan ruang khusus untuk sarana yang masih layak digunakan, contohnya seperti ruang lab komputer untuk menyimpan komputer, infocus, dan